Anda di halaman 1dari 10

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Sekolah : SMP Eka Tipta Rungau


Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)
Kelas/Semester : VII / Genap
Materi Pokok : Penerapan Motif Hias Pada Kayu
Alokasi Waktu : 4 Pertemuan (12 JP)

A. Kompetensi Inti :
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.4 Memahami prosedur - Mengidentifikasi jenis karya dengan penerapan motif hias pada
penerapan ragam hias pada bahan Kayu
bahan alam (Bahan Kayu) - Mengidentifikasi sifat bahan Kayu
- Mendiskripsikan keunikan bahan pewarna Kayu
- Mengidentifikasi teknik penerapan motif hias pada bahan Kayu
- Menyebutkan penerapan motif Hias pada bahan Kayu
4.4 Membuat karya dengan - Membuat karya dengan motif hias pada bahan Kayu
berbagai motif ragam hias - Mengomunikasikan hasil karya dengan penerapan motif hias pada
pada bahan alam (Bahan bahan Kayu
Kayu)

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 :
- Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis karya dengan penerapan motif
hias pada bahan Kayu
- Peserta didik dapat mengidentifikasi sifat bahan Kayu
- Peserta didik dapat mendiskripsikan keunikan bahan pewarna Kayu
- Peserta didik dapat mengidentifikasi teknik penerapan motif hias pada
bahan Kayu
- Peserta didik dapat menyebutkan penerapan motif hias pada bahan Kayu
Pertemuan 2 :
- Membuat karya dengan motif hias pada bahan Kayu
Pertemuan 3 :
- Membuat karya dengan motif hias pada bahan Kayu
Pertemuan 4 :
- Mengomunikasikan hasil karya dengan penerapan motif hias pada bahan Kayu

Sikap utama yang dibutuhkan : Peduli, Jujur Berkarya, Santun, Percaya Diri, Tanggung Jawab,
Toleran, Kerja sama, Aktif dan Kreatif.

D. Materi Pembelajaran
Penerapan Motif Hias pada bahan Kayu
1. Karakteristik Bahan Kayu
2. Macam-macam Karya pada Bahan Kayu
3. Macam-macam media Mengukir
4. Prosedur pembuatan karya berbahan Kayu
E. Model dan Metode Pembelajaran : - Saintifik dan Projek Based Learning
- Diskusi dan Eksperimen

F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/Alat
Pensil, Penggaris, Jarum Ukir dan Gunting, Papan tulis, Laptop, LCD Projektor.
2. Bahan
Kayu dan Benang

G. Sumber Belajar
- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Seni Budaya kelas VII. Buku Siswa. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Seni Budaya kelas VII. Buku Guru. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
- Slide power point tentang tahapan membatik
- Video Pembelajaran tentang menyulam.

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
No. Kegiatan Alokasi Waktu
1 Pendahuluan (20 menit)
Kegiatan membuka pelajaran
1. Guru mengkondisikan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai 1 menit
KBM
2. Guru memimpin doa dan melakukan presensi 2 menit
3. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang asal beberapa 3 menit
karya dengan penerapan motif hias pada bahan Kayu.
4. Guru memberikan motivasi dengan cara menunjukkan gambar karya
10 menit
dengan penerapan motif hias pada Kayu dari berbagai daerah di
Indonesia.
2 menit
5. Guru menyampaikan cakupan materi sesuai dengan silabus dan
teknik penilaian. 2 menit
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Inti (70 menit)
Mengamati
1. Peserta didik melihat gambar contoh kerajinan dari bahan Kayu
yang telah dibawa. 10 menit
Menanya
2. Peserta didik dengan bimbingan guru membentuk kelompok
maksimal Empat anak untuk merumuskan pertanyaan berangkat
dari hasil pengamatan Slide dan video yang ditayangkan oleh guru.
a. Sebutkan beberapa contoh karya berbahan Kayu dengan 10 menit
penerapan motif hias di masing-masing daerah?
b. Bagaimanakah langkah-langkah membuat penerapan motif hias
pada bahan Kayu?
c. Teknik apa saja yang dapat digunakan untuk membuat karya
dengan penerapan motif hias pada bahan Kayu?
Mengumpulkan informasi/mencoba
3. Peserta didik dengan tekun mencari prosedur penerapan motif hias 30 menit
pada bahan Kayu
Mengasosiasi/menalar
4. Peserta didik saling berkerja sama dan berdiskusi tentang hasil karya
teman tentang teknik, media, dan keunikan objek karya dengan 15 menit
penerapan motif hias dari berbagai daerah.
Mengkomunikasikan
15 menit
5. Peserta didik dengan percaya diri mempresentasikan hasil diskusi
yang telah dilakukan bersama kelompoknya
3 Penutup (10 menit)
1. Peserta didik dan guru bersama-sama menyimpulkan pelajaran 5 menit
2. Peserta didik dan guru bersama-sama melakukan refleksi terhadap 20 menit
kelebihan dan kekurangan proses dan hasil pembelajaran.
3 menit
3. Guru memberikan penugasan dalam bentuk portofolio berupa
gambar dan prosedur pembuatan karya Kayu dengan penerapan
motif hias dan memawa alat praktek berupa benang, jarum ukir. 2 menit
Kayu dan gunting.
4. Menutup pelajaran dengan doa dan salam

Pertemuan 2
No. Kegiatan Alokasi Waktu
1 Pendahuluan (15 menit)
Kegiatan membuka pelajaran
1. Guru mengkondisikan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai 2 menit
KBM
2. Guru memimpin doa dan melakukan presensi 2 menit
3. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi 2 menit
pertemuan sebelumnya.
4. Guru memberikan motivasi dengan menunjukkan gambar contoh 5 menit
karya Kayu dengan penerapan motif hias daerah yang telah dibawa
siswa.
5. Guru menyampaikan cakupan materi sesuai dengan silabus dan 2 menit
teknik penilaian.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2 menit
2 Inti (95 menit)
Mengamati
1. Peserta didik menyaksikan video penerapan motif hias dengan teknik 5 menit
ukir
Menanya
2. Peserta didik dengan bimbingan guru merumuskan pertanyaan
berangkat dari hasil tampilan slide: 10 menit
a. Bagaimanakah langkah-langkah menyulam?
b. Media apa saja yang digunakan?
Mengumpulkan informasi/mencoba 75 menit
3. Peserta didik menggali informasi dengan cara melakukan eksperimen
dengan mencoba dengan bantuan arahan guru untuk membuat karya
dengan penerapan motif hias dengan teknik ukir
Mengasosiasi/menalar
4. Peserta didik berdiskusi tentang teknik yang digunakan
Mengkomunikasikan
5. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja sementara yang telah 15 menit
dibuat dan akan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya
3 Penutup (10 menit)
1. Peserta didik dan guru bersama-sama menyimpulkan pelajaran 3 menit
2. Peserta didik dan guru bersama-sama melakukan refleksi terhadap
kelebihan dan kekurangan proses dan hasil pembelajaran. 3 menit
3. Guru memberikan penugasan dalam bentuk portofolio berupa
gambar stilasi fauna dan geometrik dan persiapan alat dan bahan
untuk kegiatan praktek pada pertemuan berikutnya 3 menit
4. Menutup pelajaran dengan doa dan salam
1 menit
Pertemuan 3
No. Kegiatan Alokasi Waktu
1 Pendahuluan (15 menit)
Kegiatan membuka pelajaran
1. Guru mengkondisikan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai 1 menit
KBM
2. Guru memimpin doa dan melakukan presensi 2 menit
3. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi 3 menit
sebelumnya.
4. Guru memberikan motivasi dengan menunjukkan beberapa hasil
5 menit
karya yang dihias menggunakan motif hias.
5. Guru menyampaikan cakupan materi sesuai dengan silabus dan 2 menit
teknik penilaian.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2 menit
2 Inti (95 menit)
Mengamati
1. Peserta didik menyaksikan kembali tayangan video menyulam 10 menit
Menanya
2. Peserta didik dengan bimbingan guru merumuskan pertanyaan 10 menit
tentang kesulitan dalam mengerjakan produknya:
a. Bagaimana agar hasil ukir terlihat rapi ?
Mengumpulkan informasi/mencoba 40 menit
3. Peserta didik menggali informasi atas kekuaran dan kelebuhan teknik
menyulam dan melanjutkan kegiatan menyulam sampai dengan
selesai.
Mengasosiasi/menalar
4. Peserta didik membandingkan hasil kerja yang telah dibuat dengan 15 menit
hasil karya teman sehingga karya dapat membuat karya lebih baik
Mengkomunikasikan
5. Peserta didik mempresentasikan untuk mendapatkan saran dan kritik 15 menit
dari teman sehingga karya dapat menjadi maksimal.
3 Penutup (10 menit)
1. Peserta didik dan guru bersama-sama menyimpulkan pelajaran 3 menit
2. Peserta didik dan guru bersama-sama melakukan refleksi terhadap
kelebihan dan kekurangan proses dan hasil pembelajaran. 3 menit
3. Guru memberikan informasi untuk belajar untuk ulangan harian dan 3 menit
mengumpulkan hasil karya pada pertemuan berikutnya.
1 menit
4. Menutup pelajaran dengan doa dan salam

Pertemuan 4
No. Kegiatan Alokasi Waktu
1 Pendahuluan (15 menit)
Kegiatan membuka pelajaran
1. Guru mengkondisikan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai 1 menit
KBM
2. Guru memimpin doa dan melakukan presensi 2 menit
3. Guru melakukan apersepsi dengan mengecek kesiapan materi untuk 3 menit
melaksanakan kegiatan tes tertulis.
5 menit
4. Guru memberikan motivasi dengan cara mengingatkan beberapa
materi mengkomik
5. Guru menyampaikan cakupan materi sesuai dengan silabus dan 2 menit
teknik penilaian.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini 2 menit
2 Inti (95 menit)

Peserta didik mengumpulkan karya komik bagi yang belum 10 menit


mengumpulkan

Ulangan Harian dengan materi Penerapan Motif Hias pada Kayu 30 menit
3 Penutup (10 menit)
1. Peserta didik dan guru bersama-sama menyimpulkan pelajaran 3 menit
2. Peserta didik dan guru bersama-sama melakukan refleksi terhadap 3 menit
kelebihan dan kekurangan proses dan hasil pembelajaran.
3. Guru menyampaikan kepada peserta didik tentang kompetensi yang 3 menit
akan dipelajari pertemuan berikutnya.
4. Menutup pelajaran dengan doa dan salam 1 menit

I. Penilaian
1. Pembelajaran Reguler
Teknik Penilaian
 Pengetahuan
a. Penilaian Diskusi Kelompok
b. Tes Tertulis (Uraian)
 Ketrampilan
a. Penilaian Diskusi Kelompok
b. Portofolio
c. Penilaian Kinerja (Proses dan Produk)

2. Pembelajaran Remedial
Remedial dilakukan sesuai dengan nilai yang didapat
1. Jika nilai yang diperoleh dekat dengan KKM maka dilakukan dengan memberikan berupa tugas
mengerjakan soal tes tertulis sebelumnya.
2. Jika nilai tidak jauh dari KKM maka dilakukan Tes ulang mengerjakan soal tes tertulis sebelumnya.
3. Jika nilai Jauh dari KKM maka dilakukan remedial teaching kemudian dilakukan tes kembali dengan
mengerjakan Soal Tes Tertulis sebelumnya.

Nilai Remedial = Nilai KKM, > KKM nilai akhir = KKM


Nilai Remedial < KMM nilai akhir diambil nilai tertinggi yang mendekati KKM.

3. Pembelajaran Pengayaan
Peserta didik dapat melanjutkan ke materi selanjutnya.

Mengetahui Rungau, Januari 2018


Kepala SMP Eka Tjipta Rungau Guru Mata Pelajaran

Artha Kurniawan, S. Pd Windy Uswatun Chasanah, S. Pd


NIK. 13042 NIK. 15042
Lampiran 1

Seni kriya Kayu


Keragaman karya seni Kayu bisa dilihat dari jenis, teknik, ragam hias, dan bahan yang digunakan. Jenis karya
Kayu di Nusantara bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu karya batik dan karya tenun.

1) Karya batik
Proses pembuatan Kayu batik dapat dilakukan dengan teknik tulis, teknik cap, dan teknik lukis. Teknik batik
tulis merupakan teknik yang paling banyak diterapkan di Indonesia. Selain di Jawa, batik juga terdapat di
Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan Bali. Corak Kayu batik setiap daerah beraneka ragam. Corak batik Jawa
umumnya bergaya naturalis dengan sentuhan warna-warna yang beragam.
Corak batik pesisir umumnya menunjukkan adanya pengaruh asing. Pekalongan merupakan penghasil batik
yang terkenal dan termasuk dalam golongan batik pesisir. Daerah batik bercorak pesisir yang lain adalah
Madura, Tuban, dan Cirebon. Batik daerah ini didominasi perpaduan warna yang kontras, seperti merah,
kuning, cokelat, dan putih. Sedangkan Batik Solo, Yogyakarta, dan sekitarnya umumnya menggunakan
warna-warna redup, seperti cokelat, biru, hitam, dan hijau.

Membuat batik tulis memerlukan ketelatenan dan kesabaran yang tinggi. Pembuatan Kayu batik dilakukan
melalui beberapa proses yang harus diikuti, apabila ingin mendapatkan hasil yang maksimal atau bermutu
tinggi. Beberapa tahapan proses yang harus diikuti tersebut sebagai
berikut.
1. Mempersiapkan pola batik pada Kayu yang telah dibuat.
2. Mempersiapkan semua peralatan yang digunakan untuk membatik.
3. Teknik dan proses dalam membatik.
Langkah-langkah dalam proses membatik sebagai berikut.
a. Membuat outline atau kontur garis paling tepi pada pola.
b. Membuat isian pada pola menggunakan canting.
c. Membatik pada bagian belakang Kayu dengan mengikuti pola pemalaman pertama pada tembusannya.
d. Pemalaman pada bidang mempertahankan warna putih Kayu.
e. Apabila bidang yang hendak diberi malam luas, gunakan kuas untuk mempercepat proses.
f. Mencelup Kayu pada larutan TRO kemudian tunggu atau biarkan hingga kering.
g. Celupkan pada larutan naphtol, kemudian tunggu atau biarkan hingga kering.
h. Meniriskan Kayu setelah dicelup pada larutan naphtol.
i. Celupkan ke dalam garam diazo pembangkit warna.

2) Karya tenun
Indonesia adalah salah satu negara penghasil tenun terbesar terutama dalam hal keragaman corak
hiasannya. Ada dua jenis tenun, yaitu tenun ikat dan tenun songket. Yang membedakan keduanya
adalah pada teknik pembuatan dan bahan yang digunakan. Pada songket ada tambahan benang
emas, perak, atau benang sutra. Daerah yang terkenal sebagai penghasil tenun ikat, antara lain Aceh, Sumatra
Utara, Sulawesi, Bali, Sulawesi Tengah, Toraja (Sulawesi Selatan), Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,
NTT, Flores, dan Maluku. Sedangkan penghasil songket yang terkenal, antara lain Aceh, Sumatra Barat, Riau
Palembang, Sumatra Utara, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Lombok, Nusa Tenggara, dan Maluku. Ragam hias
pada Kayu tenun di Nusantara beragam coraknya. Ragam hias dengan motif geometrik, flora, dan fauna
mendominasi ragam hias karya Kayu di Nusantara. Kayu tenun kebanyakan dipakai untuk selendang, sarung,
kebaya, dan ikat kepala seperti pada pakaian adat. Bahan yang dipakai untuk membuat Kayu tenun ditentukan
oleh ketersediaan alam daerah setempat. Di Sumbawa (NTT) semua produk Kayu tenun dibuat dari benang
kapas. Kayu songket berbahan benang sutra dapat dijumpai di Aceh, Sumatra Barat, Palembang, dan Bali,
sedangkan yang berbahan dasar benang katun dapat dijumpai di Flores.
Pakan Lungsi Pada masa awal pembuatannya, kegiatan menenun tidak
menggunakan mesin, melainkan menggunakan tangan saja. Saat ini,
kegiatan menenun dilakukan dengan dua cara yaitu dengan alat tenun
bukan mesin dan alat tenun mesin. Alat tenun bukan mesin digunakan
oleh masyarakat di daerah, sedangkan mesin tenun digunakan di pabrik-
pabrik Kayu. Jenis

Kayu yang dihasilkan dari kegiatan menenun beragam tergantung


pada bahan benang yang digunakan. Benang untuk menenun ada yang
disebut lungsin (benang bujur) dan pakan (benang pengisi). Lungsin
disebut benang bujur karena benang ini diletakkan secara membujur
pada alat

tenun. Sementara pakan disebut benang pengisi karena benang ini berfungsi melengkapi benang bujur
untuk membentuk motif pada Kayu tenun yang dihasilkan. Benang-benang ini dibuat dengan
memintal bahan dari kapas yang diwarnai dengan bahan-bahan dari alam seperti daun, akar kulit kayu,
dan lumpur.
Lampiran 2
Rubrik Penilaian

a. Penilaian Diskusi Kelompok


Perintah Diskusi Kelompok
Diskusikanlah Macam, Teknik, Prosedur penerapan motif hias pada bahan Kayu.
Penilaian
Hal-hal yang dinilai dalam diskusi kelompok diantaranya adalah keaktivan kelompok,
kekompakan kelompok dan hasil diskusi kelompok.
Berikut format atau juknis penilaian kelompoknya :
Poin Penilaian
Nilai
No. Nama kelompok Keaktivan Kekompakan Hasil diskusi
(poin x 4)
(Max 10) (max 5) (Max 10)
1 Kelompok Satu
2 Kelompok Dua
3 Dst..

Keterangan :
a). Keaktivan
- Sangat Aktif : 8-10
- Aktif : 5-7
- Kurang Aktif : 1-4
- Tidak Aktif :0
b). Kekompakan
- Sangat kompak :5
- Kompak : 3-4
- Kurang Kompak : 1-2
- Tidak Kompak :0
C). Hasil Diskusi
- Sangat Sesuai : 8-10
- Sesuai : 5-7
- Kurang Sesuai : 1-4
- Tidak Sesuai : 0

b. Tes Tertulis (Uraian)


Soal :
1. Sebutkan 5 macam benda Kayu dengan penerapan motif! (5 point)
2. Jelaskan Karakteristik kayu Jati!
(3 point)
3. Apakah kayu ulin dapat dibuat untuk membuat penerapan motif hias dengan teknik ukir! (5
point)
4. Mengapa dalam mengukir harus menggunakan pisau ukir yang berbeda?! (4 point)
5. Bagaimana langkah-langkah membuat motif hias pada bahan kayu? (4 point)

Kunci Jawaban :
1. Lemari, Kursi, Meja, Rumah Adat dan . (5 point)
2. Kayu Jati bersifat kerat dan seratnya halus sehingga jika digunakan untuk membuat karya
dengn teknik ukir.
(3 point)
3. Kayu ulin dapat digunakan untuk membuat karya dengan teknik ukir tetapi dengan karakter
kayu ulin yang sangat keras memerlukan kekuatan dan ketelatenan dalam membuat penerapan
motif hias. (5 point)
4. Karena dalam membuat bagian bagian ukiran memerlukan pisau berbeda. Seperti untuk
membuat lengkungan memerlukan pisau lengkung.
(4 point)
5. langkah – langkah membuat motif fauna
(4 point)
Panduan Penskoran
1. 5 point
2. 3 point
3. 5 point
4. 4 point
5. 4 point
6. 4 point

Nilai = jumlah skor perolehan x 100


Skor Maksimal

c. Portofollio
Soal
Buatlah Pertofollio berupa gambar contoh-contoh hasil karya dengan penerapan motif hias pada
bahan kayu !

Peserta didik mengumpulkan contoh gambar karya kerajinan dengan bahan kayu.

Format penilaian
Nama Peserta Jenis Gambar
No. Keterangan
Didik 1 2 3
1 Andi
2 Dinda
3 Sari
*Beri tanda cek list (√) jika peserta didik telah mengumpulkan portofollio.
*Keterangan diisi dengan jumlah karya yang dikumpulkan.

d. Penilaian Kinerja

Perintah Soal:
Buatlah Karya dengan bahan kayu dengan penerapan motif hias daerah!

Media yang diperlukan :


Kayu, paku, cutter/pisau kecil, amplas, dan pernis
Rubrik Penilaian Kinerja
Penerapan Motif hias dengan teknik Ukir
Nilai
Proses Produk Skor
No. Nama Akhir
A b c d e r g
1 Edi
2 Dinda
3 dst

Keterangan :
a. Kelengkapan Media (5 point)
- Membawa lengkap = 5 point
- Membawa 4 = 4 poin
- Dst
b. Langkah – Langkah (4 point)
- Melakukan semua prosedur = 4 point
- Melakukan 3 Prosedur = 3 point
- Dst.
c. Teknik Penerapan (5 point)
- Sangat Sesuai dengan teknik = 5 point
- Sesuai dengan teknik = 4 point
- Cukup sesuai = 3 point
d. Kesesuaian dengan Perintah(5 point)
- Sangat Sesuai dengan soal = 5 point
- Sesuai dengan soal = 4 point
- Cukup sesuai = 3 point
e. Kerapian Hasil Ukiran (5 point)
- Sangat rapi = 5 point
- Rapi = 4 point
- Cukup rapi = 3 point
f. Pemilihan warna (5 point)
- Sangat sesuai = 5 point
- Sesuai = 4 point
- Cukup = 3 point
g. Komposisi warna (5 point)
- Sangat Sesuai = 5 point
- Sesuai = 4 point
- Cukup = 3 point

Nilai = jumlah skor perolehan x 100


Skor Maksimal

Anda mungkin juga menyukai