Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KURIKULUM 2013

Sekolah : SMP Negeri 1 Malili


MataPelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)
Kelas/Semester : IX (sembilan)
Materi Pokok : Bahan, media, dan teknik melukis (adiwiyata dengan cara
membuat karya seni lukis lingkungan hidup dan 3R)
Alokasi Waktu : 4 x 3 JP

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 1.1 Menerima, menanggapi 1.1.1 Menerima, menanggapai karya seni
dan menghargai rupa modern sebagai bentuk rasa
keragaman dan keunikan syukur terhadap anugerah Tuhan
karya seni rupa modern 1.1.2 Menghargai keragaman dan
sebagai bentuk rasa keunikan karya seni rupa modern
syukur terhadap anugerah sebagai bentuk rasa syukur terhadap
Tuhan anugerah Tuhan
2. 2.1 Menunjukkan sikap
2.1.1 Menunjukkan sikap menghargai
kerjasama, bertanggung terhadap karya seni rupa dan
jawab, toleran, dan disiplin 2.1.2 pembuatnya
melalui aktivitas Menunjukkan sikap Jujur terhadap
berkesenian 2.1.3 karya seni rupa dan pembuatnya
Menunjukkan sikap percaya diri
dalam berkarya seni
2.2 Menunjukkan sikap 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggungjawab
bertanggung jawab, peduli, terhadap karya seni rupa dan
santun terhadap karya seni pembuatnya
rupa dan pembuatnya

2.3 Menunjukkan sikap 2.3.1 Menunjukkan sikap responsif dan


responsif dan proaktif, proaktif karya seni dan pembuatnya
peduli terhadap lingkungan
dan sesama, serta
menghargai karya seni dan
pembuatnya
`3. 3.1 Memahami konsep dan 3.1.1 Menjelaskan pengertian seni lukis
prosedur karya seni lukis yang bertemakan upaya perlindungan
dengan tema adiwiyata dan pengelolaan lingkungan hidup
(adiwiyata), misalnya : pelestarian
(Lingkunagn Hidup)
fungsi lingkungan hidup, mencegah
melalui beragam media pencemaran dan kerusakan
dan teknik lingkungan hidup, peningkatan
kualitas lingkungan hidup, dll.
3.1.2 Menjelaskan proses melukis yang
bertemakan isu lokal mencakup isu
lingkungan hidup yang ada di wilayah
sekitar sekolah, yang merupakan
potensi ketersedian sumber daya
alam dan kearifan lingkungan terkait
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
3.1.3 Membandingkan karya sendiri
dengan karya orang lain, mengenai
bahan, media, dan teknik
memanfaatkan lingkungan hidup
melalui sarana pengelolaan sampah
(3R)
3.1.4 Menyampaikan hasil pengumpulan
dan simpulan informasi yang
diperoleh
3.1.5 Mempertanggung jawabkan secara
lisan atau tulisan mengenai karya
seni rupa lukisan
4. 4.1 Membuat karya seni lukis 4.1.1 Bereksperimen dengan beragam
tentang adiwiyata media dan teknik dalam membuat
(Lingkungan Hidup) karya lukis dengan cara membuat
dengan beragam media poster atau lukisan dengan tema
dan teknik upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup, antara lain
pelestarian fungsi lingkungan hidup,
mencegah pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup,
peningkatan kualitas lingkungan
hidup, dll.

4.1.2 Membuat karya lukis dengan


berbagai teknik dengan memanfatkan
pengelolaan sampah (3R).

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses melihat, mengamati, menanyakan dan berdiskusi siswa dapat:
 Menjelaskan pengertian seni lukis
 Menjelaskan proses pembuatan karya seni lukis
 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui
aktivitas berkesenian

Melalui proses mengumpulkan informasi, bereksperimen, membandingkan karya


dan menghubungkan data siswa dapat:
 Membandingkam karya sendiri dengan karya orang lain, mengenai bahan, media, dan
teknik
 Menyampaikan hasil pengumpulan dan simpulan informasi yang diperoleh
 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan
pembuatnya
Melalui proses pembuatan karya seni lukis dan laporan pertanggungjawaban karya
siswa dapat:
 Mempertanggung jawabkan secara lisan atau tulisan mengenai karya seni lukis
 Bereksperimen dengan beragam media dan teknik dalam membuat karya seni lukis
 Membuat karya seni lukis dengan berbagai teknik
 Menunjukkan sikap responsif dan proaktif, peduli terhadap lingkungan dan
sesama,menghargai karya seni dan pembuatnya
Tujuan pembelajaran seni lukis bermuatan adiwiyata ( lingkungan Hidup)
 Peserta didik dapat melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dengan cara membuat karya lukis / membuat poster.
 Peserta didik dapat menghasilkan karya seni lukis / poster yang berkaitan dengan
pelestarian fungsi lingkungan hidup, pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup
 Peserta didik dapat menerapkan pengetahuan lingkungan hidup yang diperoleh untuk
memecahkan masalah lingkungan hidup dalam kehidupan sehari-hari.
 Peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil pembelajaran lingkungan hidup dengan
berbagai cara dan media.

D. Materi Pembelajaran
Fakta
 Karya lukisan
 Foto / gambar lukisan

Konsep
Definisi karya seni lukis, adalah karya seni rupa pada bidang datar yang memiliki kesan
tertentu an memiliki konsep gagasan atau ide. Contoh : lukisan pada kanvas, tekstil, dan
media lainnya.
Seni lukis merupakan salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai
estetika daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan suatu
gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan pelukis biasanya
akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia hasilkan. Para seniman
dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam lukisan sehingga dihasilkan suatu karya
yang memiliki nilai estetika yang tinggi.

Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang menimbulkan decak
kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup mengeluarkan sejumlah uang yang
tidak sedikit hanya untuk memiliki lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu,
meskipun tidak memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya
seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam media lukis
(kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti cat, pensil, dan lain
sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek
pencahayaan dengan acuan estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat
dinikmati keindahannya.

Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui nilai estetika yang
terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi sebagai media sosial melalui
sebuah gambar dan ekspresi seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada
di lingkungannya melalui karya lukisan.

Jenis Aliran Seni Lukis


Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa disadari, setiap
karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya yang berbeda. Setiap pelukis
memiliki alirannya masing-masing. Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa
karya lukisan yang disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian
mempengaruhi perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya,
munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut beberpa aliran seni
lukis yang terkenal di dunia :
Romantisme
Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah kejadian
atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya aliran romantisme cenderung
kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran romantisme :
Tema kejadian yang mengenaskan
Ungkapan penuh gerak dan berlebihan
Cenderung didramatisir
Cenderung menggunakan warna-warna cerah.

Realisme
Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena nyata
yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif. Aliran ini merupakan
bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan romantisme yang berlebihan.
Berikut ciri-ciri aliran realisme :
Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan alam
Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni
Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai bentuk aslinya.

Neoklasisme
Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan ciri khas
klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman akademis
yang sangat populer di zamannya. Berikut ciri-ciri aliran ini :
Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga
Pewarnaan sering berkembang
Cenderung tenang dan lembut
Terdapat gerakan pada objek benda.

Klasisme
Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu merupakan awal mula
kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada
seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut :
Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya
Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek
Objek lukisan terkesan indah dan sopan.

Naturalisme
Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam. Aliran
naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah kanvas.
Ciri-ciri naturalisme antara lain :
Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi
Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam tertentu yang
menjadi objek lukisan.
Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang nyata.
Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif.

Art Deco
Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini merupakan penanda zaman
dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun. Aliran art deco cenderung menerapkan
warna-warna cemerlang dan bentuk yang sederhana.

Ekspresionisme
Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar
ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya seperti itu, aliran ini
memiliki ciri-ciri :
Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan
Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat mata.

Kubisme
Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari sebuah
benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagianya. Aliran
ini cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan
objek lain. Ciri-ciri aliran ini antara lain :
Banyak memakai bidang ruang dan geometris
Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria

Primitivisme
Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas yang diinginkan.
Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-
ciri primitivisme antara lain :
Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar
Cenderung sanat sederhana
Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung primitiv.

Impresionisme
Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan kenyatan alam yaitu
murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya dengan pertimbangan berdasarkan
kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri aliran ini antara lain :
Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas
Obyek yang dihasilkan agak kabur
Obyeknya sangat alami.

Abstrak
Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak ban yak bentuk
yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman sendiri.
Ciri-ciri :
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-
bentuk yang ada di alam.
Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam.

Fauvisme
Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar.
Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan berekspresi,
sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Ciri-ciri :
Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga keberadaan garis yang jelas
dan kuat dapat dideteksi.

Pointilisme
Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan sebuah titik-titik
sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan kelanjutan dari tenik melukis
impresionisme. Ciri-ciri :
Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam warna-warna cerah.
Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak titik-titik kecil berwarna kuning,
hijau, dan biru.
Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis pointilisme menciptakan ilusi
bahwa mereka menggunakan banyak warna.
Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna lebih cerah. dibandingkan
saat pelukis mencampur warna pada palet untuk kemudian digunakan melukis. Kanvas
putih di antara titik-titik dapat meningkatkan efek ini.

Futurisme
Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur
ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis yang mengimbangi segala
sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih efisien .

Pos Impresionisme
Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme yang lebih banyak
mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam hasil lukisannya tersebut. Ciri-
ciri :
Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme
Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung menggambar pada objek
yang langsung
Surealisme
Merupakan aliran seni lukis yang sangat menampilkan sosok natural yang diolah menjadi
sebuah objek dalam alam mimpi. Ciri-ciri :
Seni surealisme memiliki keyakinan bahwa karena bebas dari aturan, pikiran cenderung
lebih imajinatif dalam ide-ide yang dihasilkannya.
Kebanyakan seniman yang melukis dalam bentuk surealis, menggunakan asosiasi bebas
menggunakan salah satu dari dua metode berekspresi, Absolute Surrealism dan Veristic
Surrealism.

Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran seni lukis dengan cara menyajikan karya artistic dari bentuk
yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan (naive), terkadang mengesankan. Ciri-
ciri :
Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan primer, tajam dan kontras
Cenderung menggambarkan kembali kearah primitif, kuno, magic, main-main, naïve.

Pop art
Pop art merupakan seni yang menggunakan obyek/benda yang populer sebagai subject-
matter, dan berhubungan dengan imajinasi kebendaan di lingkungan sehari-hari. Ciri-ciri :
Cenderung mengutamakan imajinasi di lingkungan
Cenderung bersifat kebendaan
Selalu menggunakan objek yang dianggap menarik

Optik art
Optik art merupakan aliran seni lukis yang memanfaatkan ilusi mata, yang mana ilusi
tersebut bisa menjadi imajinasi. Ciri-ciri :
Pada umumnya seni optik bertsifat abstrak, formal, dan eksak.
Seni optik dengan wujudnya yang khas berupa susunan geometris berulang-ulang,
merupakan semacam usaha untuk mengeksploitir kelemahan mata dengan ilusi ruang
(dan terkadang gerak semu).

Postmodernisme
Postmodernisme mendasarkan pandangan pada hiper-realitas, mereka bisa sangat
dipengaruhi oleh hal-hal yang disebarkan melalui media. Ciri-ciri :
Pemikiran selama era postmodernisme didasarkan pada dasar yang tidak ilmiah dan
proses berpikir irasional sebagai reaksi terhadap modernisme.
Sifat hirarkis dan terorganisir serta determinasi iptek menandai modernisme. Sebaliknya,
postmodernisme didasarkan pada anarkisme, non-totaliter, dan ketidakpastian.

Art Nouveau
Aliran ini muncul sebagai sebuah bentuk reaksi terhadap industrialisasi dan gaya mesin
yang dianggap dapat menghilangkan sifat manusiawi dalamkehidupan manusia. Aliran ini
menganggap mesin dan teknologi telah mengambil alih dan mendominasi kehidupan
manusia, maka dari itu ukiran dan ulir flora pun dibuat cenderung ‘berlebihan’ untuk
menekankan keterampilan yang sifatnya sangat emosional. Ciri-ciri :
Gambarnya terlihat sangat berlebihan
Ukiran flora sangat cenderung berlebihan
Terlihat sering menggunakan sifat manusiawi
Constructivism
Constructivism adalah sebuah aliran yang berlandaskan pada suatu konstruksi yang
mengatur suatu sistem sosial, yang ditandai oleh penggunaan metode industri untuk
menciptakan object geometris. Ciri-ciri :
Penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam
Gambar sebagai pengalaman visual yang terjadi secara serentak.

Simbolisme
Simbolisme adalah aliran yang menggunakan simbol (lambang) tertentu untuk
mengekspresikan sebuah ide-ide menjadi sesuatu yang sangat menarik. Penganut
simbolisme umumnya cenderung menyembunyikan makna tertentu di dalam karya
mereka. Mereka juga mencintai bentuk-bentuk geometris.

Monumentalisme
Merupakan sebuah aliran seni yang berusaha untuk menimbulkan kesan peringatan pada
sesuatu yang agung atau yang sangat mengagumkan. Monumen-monumen yang sering
anda lihat di beberapa kota meruapakan contoh karya aliran ini.

Prosedur:
 Langkah-langkah membuat karya seni lukis. Contoh: lukisan cat minyak diatas kanvas
(lukisan yang menggunakan media cat yang berupa tepung atau pasta yang
dilarutkan/dicampur dengan minyak. Prosedur penggunaan media yang untuk melukis
(kanvas, triplek, kertas dan sebagainya). Prosedur penggunaan alat yang digunakan
(kuas atau pisau palet).

E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan Kesatu:
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal
 Merefleksi pengalaman siswa tentang karya-karya seni lukis yang
pernah mereka lihat.
 Menjelaskan kaitannya dengan pengalaman mereka terhadap
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
15 menit
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Bertanya secara lisan tentang macam-macam karya seni rupa yang
pernah mereka lihat.
 Siswa mencari tahu dan saling menanyakan tentang karya seni lukis.

Kegiatan Inti

Mengamati
 Siswa memperhatikan presentasi guru tentang definisi, konsep dan
macam-macam karya seni lukis.
 Siswa mencari karya seni lukis melalui media cetak (buku, majalah,
dsb.) dan internet.
 Guru mengamati dan menilai aktifitas siswa.
Menanyakan
 Siwa saling bertanya tentang hasil pengamatan karya seni lukis.

Mengeksplorasi
 Siswa dibagi dalam 5 (lima) kelompok.
 Siswa dalam kelompok diminta untuk mengumpulkan informasi
tentang bahan, media, dan teknik dalam konsep seni lukis.
 Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil 60 menit
diskusi mereka secara bergantian.
 Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan presentasi serta
membimbing diskusi mereka.
Mengasosiasi
 Masing-masing kelompok berdiskusi tentang bahan, media, dan
teknik seni lukis.
 Guru membimbing dan menilai aktifitas siswa dalam berdiskusi.
Mengomunikasikan
 Siswa dalam kelompok menyampaikan hasil pengumpulan dan
simpulan informasi yang diperoleh
 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka
secara bergantian
 Guru mengamati, menilai serta membimbing aktivitas siswa dalam
berdiskusi.
Rincian Kegiatan Waktu
Penutup

 Guru bersama siswa menyimpulkan karakteristik karya seni lukis.


 Guru bersama siswa menyimpulkan konsep seni lukis yang ada dan
berkembang.
 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari proses 15 menit
pembuatan karya seni lukis serta mengidentifikasi bahan dan alat yang
dibutuhkan.
 Guru menugaskan kepada siswa untuk membawa buku gambar A3,
pensil, penghapus, dan penggaris 50 cm untuk pertemuan berikutnya.

Pertemuan Kedua:
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal
 Merefleksi pengalaman siswa tentang karya-karya seni lukis yang
pernah mereka lihat.
 Menjelaskan kaitannya dengan pengalaman mereka terhadap
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
15 menit
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Bertanya secara lisan tentang macam-macam karya seni rupa yang
pernah mereka lihat.
 Siswa mencari tahu dan saling menanyakan tentang karya seni lukis.

Kegiatan Inti 60 menit

Mengamati
 Siswa mengamati proses pembuatan karya seni rupa dua dimensi
melalui media audio visual
 Guru mengamati dan menilai aktifitas siswa.
Menanyakan
 Siwa saling bertanya tentang langkah-langkah membuat karya seni
rupa dua dimensi
 Guru mengamati, membimbing dan menilai aktifitas siswa.
Mengeksplorasi
 Siswa secara individu diminta untuk bereksperimen dengan beragam
media dan teknik dalam membuat karya seni lukis, setelah guru
mempraktekkan lebih dulu.
 Masing-masing siswa diminta untuk membuat sketsa dan rancangan
karya seni lukis pada kertas gambar A3.
 Guru menilai proses dan sikap siswa dalam berkarya seni lukis serta
memberikan bimbingan.
Mengasosiasi
 Siswa membandingkan karya sendiri dengan data-data yang
diperoleh dengan kegiatan berkarya, mengenai: bahan, media, dan
teknik yang terkandung di dalamnya.
 Pada kelompoknya masing-masing, siswa saling berdiskusi tentang
bahan, media, dan teknik seni lukis yang telah mereka buat.
 Guru membimbing dan menilai aktifitas siswa dalam berdiskusi.
Mengomunikasikan
 Masing-masing siswa dalam kelompoknya menyampaikan hasil
sketsa dan rancangan karya seni lukis dan data-data informasi yang
diperoleh.
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal
 Merefleksi pengalaman siswa tentang karya-karya seni lukis yang
pernah mereka lihat.
 Menjelaskan kaitannya dengan pengalaman mereka terhadap
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
15 menit
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Bertanya secara lisan tentang macam-macam karya seni rupa yang
pernah mereka lihat.
 Siswa mencari tahu dan saling menanyakan tentang karya seni lukis.

 Guru mengamati, menilai serta membimbing aktifitas siswa dalam


berdiskusi.

Penutup
 Guru bersama siswa menyimpulkan proses pembuatan karya lukis.
 Guru bersama siswa menyimpulkan langkah-langkah membuat karya
lukis.
 Guru memberikan tugas kepadasiswa untuk mempelajari berbagai
macam karya seni lukis serta mengidentifikasi bahan dan alat yang
dibutuhkan. 15 menit
 Guru menugaskan kepada siswa untuk menentukan salah satu karya
seni lukis dengan satu macam teknik yang sesuai dengan bakat, minat
dan kemampuannya.
 Guru menugaskan kepada siswa membawa bahan dan alat dalam
pembuatan karya seni lukis yang mereka pilih untuk pertemuan
berikutnya.

Pertemuan Ketiga:
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal

 Merefleksi hasil pembelajaran pada pertemuan sebelumnya tentang


proses dan langkah-langkah pembuatan karya seni lukis
 Menagih bahan dan alat yang diperlukan dalam berkarya seni lukis 10 menit
sesuai pilihannya
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Menanyakan tentang macam-macam karya seni lukis serta bahan
dan alat yang dibutuhkan.
Kegiatan Inti 70 menit

Mengamati
 Siswa saling mengamati tentang kesesuaian bahan dan alat yang
telah mereka bawa dengan hasil sketsa dan rancangan yang telah
mereka buat.
 Guru mengamati dan menilai aktifitas siswa.
Menanya
 Siswa saling menanya tentang kesesuaian bahan dan alat yang telah
mereka bawa dengan hasil sketsa dan rancangan yang telah mereka
buat.
 Siswa saling menanya tentang ide/gagasan dan konsep yang akan
mereka buat.
 Guru mengamati, membimbing dan menilai aktifitas siswa.
Mengkomunikasikan
 Masing-masing siswa menuangkan hasil karya sketsa dan rancangan
Rincian Kegiatan Waktu
yang telah mereka buat pada bahan karya seni lukis yang telah
mereka bawa.
 Masing-masing siswa menggunakan alat sesuai prosedur yang benar.
 Guru menilai keterampilan menggunakan alat dan bahan sesuai
prosedur yang benar
 Guru menilai ide/gagasan dalam berkarya serta memberi bimbingan.

Penutup

 Bersama siswa menyimpulkan media dan teknik serta ide/gagasan


dalam berkarya seni lukis. 10 menit
 Memberikan tugas untuk membuat tulisan/laporan mengenahi karya
seni rupa dua dimensi yang telah mereka buat.

Pertemuan Keempat:
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal

 Merefleksi hasil pembelajaran pada pertemuan sebelumnya tentang


pembuatan karya seni lukis sesuai dengan pilihannya. 10 menit
 Menagih tulisan/laporan tentang karya seni lukis yang telah mereka
buat.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Menanyakan tentang ide/gagasan dalam berkarya seni lukis.
Kegiatan Inti

Mengamati
 Siswa saling mengamati kesesuaian antara isi tulisan/laporan dengan
hasil karya lukisan yang telah mereka buat.
 Guru mengamati dan menilai aktifitas siswa.
Menanya
 Siswa saling menanya tentang kesesuaian antara isi tulisan/ laporan
dengan hasil karya yang telah mereka buat.
 Guru mengamati, membimbing dan menilai aktifitas siswa. 70 menit
Mengkomunikasikan
 Siswa dibagi dalam kelompok sesuai dengan jenis karya seni rupa
yang telah mereka buat.
 Masing-masing siswa dalam kelompoknya mempresentasikan
tulisan/laporan karya yang telah mereka buat.
 Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusi mereka secara bergantian.
 Guru menilai pengetahuan dan sikap siswa dalam kerja kelompok dan
presentasi serta membimbing diskusi mereka.
Penutup

 Bersama siswa menyimpulkan tentang tulisan/laporan dalam berkarya. 10 menit


 Memberikan tugas untuk mempelajari karya tekstil untuk
pertemuanberikutnya.
F. Penilaian
1. Jenis penilaian
Penilaian dilakukan melalui penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses
dilakukan melalui observasi kerja kelompok dan kerja individu, presentasi, dan laporan
tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui sketsa/ rancangan karya seni
lukis dan karya seni lukis (sesuai pilihannya).

2. Bentuk Instrumen dan Instrumen


Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan kinerja presentasi
dengan fokus penilaian pada: komunikasi, sistematikan penyajian, wawasan,
keberanian, antusias, dan penampilan.
Instrumen penilaian praktek dengan menggunakan rubrik penilaian praktek dengan
fokus utama pada kesesuaian bentuk, penggunaan teknik sesuai prosedur, kecermatan
dan ketepatan, penggunaan peralatan, komposisi dan nilai estetika.
Instrumen observasi penilaian sikap kerja kelompok menggunakan lembar pengamatan
dalam hal sikap kerjasama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin.
Instrumen observasi penilaian sikap kerja individu menggunakan lembar pengamatan
sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan pembuatnya.
Instrumen observasi penilaian sikap kinerja presentasi menggunakan lembar
pengamatan sikap responsif dan proaktif, peduli terhadap lingkungan, dan
sesama,menghargai karya seni dan pembuatnya.

Contoh instrumen terlampir

3. Pedoman penskoran
Pedoman penskoran terlampir

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media
Mind map tentang seni lukis tradisional Indonesia,
buku pop up tentang seni lukis SMP kelas IX,
gambar karya seni lukis melalui media cetak (buku dan majalah) dan internet,
Buku gambar A3, pensil, penghapus, pewarna (cat air dan cat minyak)
2. Alat/Bahan
Alat dan bahan untuk pembuatan karya seni lukis sesuai dengan pilihan siswa
3. Sumber Belajar
Buku Paket Seni Budaya Kelas IX,
Buku-buku lain yang relevan, informasi melalui media cetak dan internet,
Hasil karya seni lukis, serta sumber lain yang relevan.

H. Sumber/Referensi
 Buku Teks Pelajaran Seni Budaya Kelas IX SMP
 Informasi melalui internet
 Informasi melalui media cetak

MALILI 16 Juli 2018

Mengetahui
Kepala SMPN 1 MALILI Guru Mata Pelajaran

H.Sahabuddin,S.Pd,M.M Ardjumila warsy, S.Sn


NIP. 19710424 199412 1 004 NIP. 19801221 201001 2 021
LAMPIRAN

a. Lembar Kinerja Presentasi

PENILAIAN KINERJA PRESENTASI

Matapelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)


Materi : Bahan, media, dan teknik dalam berkarya seni lukis
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Nama :
NIS :
Kelas :

Penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1 Komunikasi
2 Sistematika penyampaian
3 Wawasan
4 Keberanian
5 Antusias
6 Penampilan

Rubrik:
Penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3
Tidak ada Komunikasi Lancar
Komunikasi Komunikasi sedang
komunikasi dan baik
Sistematika
Sistematika Penyampain tidak Sistematika
penyampaian
penyampaian sistematis penyampaian baik
sedang
Wawasan Wawasan kurang Wawasan sedang Wawasan luas
Tidak ada
Keberanian Keberanian sedang Keberanian baik
keberanian
Antusias dalam
Antusias Tidak antusias Antusias sedang
kegiatan
Penampilan
Penampilan Penampilan kurang Penampilan baik
sedang
b. Lembar Penilaian Proyek

INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK

Matapelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)


Nama Proyek : Laporan Berkarya Seni Lukis
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Guru Pembimbing :

Nama :
NIS :
Kelas :

SKOR (1-5)
No ASPEK
1 2 3 4 5
1 PERENCANAAN:
a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan penulisan
2 PELAKSANAAN
a. Ketepatan pemilihan gambar
b. Orisinalitas laporan
c. Mendeskripsikan bahan, media, dan teknik lukis
d. Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas
sesuai metode yang dipakai
e. Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan
komunikatif
f. Daftar pustakayang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah

3 LAPORAN PROYEK:
a. Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
b. Saran relevan dengan kajian, dan berisi pesan
untuk peningkatan kecintaan terhadap hasil karya
seni rupa Indonesia, khususnya seni lukis
c. Lembar Penilaian Produk

FORMAT PENILAIAN PRODUK

Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)


Nama Produk : Karya seni lukis
Alokasi Waktu : 90 menit
Nama peserta didik :
Kelas/Semester : IX/1
No Aspek Penilaian Skor ( 1 – 5 )
1 Kesesuaian bentuk
2 Penggunaan teknik sesuai prosedur

3 Kecermatan dan ketepatan

4 Penggunaan peralatan dengan baik dan benar

5 Komposisi

6 Nilai estetis
TOTAL SKOR

d. Lembar Observasi Penilaian Sikap Kerja Kelompok

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP


KERJA KELOMPOK

Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)


Kelas : IX(sembilan)
Materi Pokok : Bahan, media, dan teknik dalam proses berkarya seni lukis

Observasi
Tanggung Jml
No Nama Siswa Kerjasama Toleran Disiplin Nilai
Jawab Skor
(1) (2) (3) (4)
1. ………..
2.
3.
4. Dst.

Keterangan
Lembar Observasi Penilaian Sikap Kerja Individu

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP


KERJA INDIVIDU

Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)


Kelas : IX(sembilan)
Materi Pokok : Bahan, media, dan teknik dalam proses berkarya senilukis
Observasi
Nama Menghargai Jml
No Cinta Menghargai Nilai
Siswa Santun Jujur karya orang Skor
damai karya sendiri
lain
(1) (2) (3) (4) (5)
1.
2.
3.
4. ….

Keterangan pengisian skor:


e. Lembar Observasi Penilaian Sikap Kinerja Presentasi

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP


KINERJA PRESENTASI

Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)


Kelas : IX (sembilan)
Materi Pokok : Bahan, media, dan teknik dalam proses berkarya seni lukis
Observasi
Peduli Mengharg
Nama Peduli Jml Nil
No Responsif Proaktif lingkunga ai karya
Siswa sesama Skor ai
n seni
(1) (2) (3) (4) (5)
5.
6.
7.
8. Dst.

Keterangan pengisian skor:


f. Lembar Penilaian Portofolio

FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO

Sekolah : SMP NEGERI 1 MALILI


Matapelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)
Durasi Waktu :
Nama Peserta didik :
Kelas/Semester : IX/1

No KI/KD/PI Waktu Kriteria Ket.


1 Persiapan

2 Perencanaan/
Sketsa

3 Pembuatan
Karya

PI = Pencapaian Indikator

g. Tes Uraian

SOAL TES URAIAN

1. Jelaskanlah pengertian seni lukis!


2. Jelaskanlah media untuk berkarya seni lukis!
3. Teknik lukis apa yang menurut kamu paling mudah?
4. Jelaskanlah langkah-langkah melukis dengan satu macam teknik!

Anda mungkin juga menyukai