Anda di halaman 1dari 21

Lampiran Bahan Ajar

Semester Genap

Seni Budaya
Kelas VII Kurikulum 2013
Tahun Pelajaran 2018/2019

Di Susun Oleh:

Wismoyo Koko Nugroho, S.Sn

1
A. Kompetensi Inti

 KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
 KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
 KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.

BAB I

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Buatan

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3 Memahami prosedur penerapan ragam hias pada bahan buatan


 Mengamati dan mengklasifikasi prosedur penerapan ragam hias pada bahan
buatan.
 Menggali informasi tentang prosedur penerapan ragam hias pada bahan buatan.
 Mendiskusikan prosedur penerapkan ragam hias pada bahan buatan

4.3 Membuat karya dengan berbagai motif ragam hias pada bahan buatan
 Merancang dan mempresentasikan prosedur penerapan ragam hias pada bahan
buatan.
 Membuat karya dua dan tiga dimensi dengan bahan buatan menggunakan motif
ragam hias
 Mempresentasikan hasil gambar secara tulis dan lisan

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat mengapresiasi dan


berkreasi seni rupa,yaitu:
 Mengidentifikasi teknik penerapan ragam hias pada media tekstil
 Mendeskripsikan teknik penerapan ragam hias pada media tekstil
 Mengekspresikan diri melalui penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris
pada media tekstil dan

2
 Mengomunikasikan hasil karya penerapan ragam hias flora, fauna dan geometris
pada media tekstil secara lisan maupun tulisan.

C. INDIKATOR
 Setelah mempelajari materi menggambar Ragam Hias Pada Bahan Tekstil
peserta didik diharapkan mampu mencapai indikator pembelajaran sebagai
berikut:
Mendefinisikan pengertian menggambar.
Menuliskan 3 jenis objek gambar secara umum.
Membedakan jenis komposisi simetris dengan komposisi asimetris dalam
menggambar.
Menuliskan 5 alat dan media gambar.
Menuliskan langkah-langkah dalam menggambar Ragam Hias Pada Bahan
Tekstil.
Menggambar Ragam Hias Pada Bahan Tekstil dengan teknik yang benar.

MATERI

A. Jenis Bahan Tekstil

Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris pada bahan tekstil banyak
dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat
dilakukan dengan cara membatik, menenun, membordir, menyulam dan melukis. Tekstil
adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai
bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Bahan
tekstil dibuat dengan menjalin benang pakan dan lungsi dengan beragam pola jalinan. Alat
yang digunakan untuk membuat bahan tekstil bisa dilakukan dengan alat tenun tradision
maupun yang modern.
Bahan tekstil memiliki keanekaragaman jenis dan bahan dasar yang berasal dari
alam maupun buatan. Bahan dasar tekstil akan mempengaruhi sifat dari bahan tekstil yang
telah diproduksi. Jenis tekstil dapat diketahui dari perbedaan jenis benang dan
permukaan teksturnya. Benang dibuat dari bahan alam atau bahan buatan. Pada
dasarnya serat tekstil berasal dari tiga unsur utama, yaitu serat yang berasal dari
alam (tumbuh-tumbuhan dan hewan), serat buatan (sintetis) dan bahan alam galian
(asbes, logam).
 Serat alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan antara lain: kapas, lenan,
rayon, nenas, pisang. Serat alam yang berasal dari hewan yakni: dari bulu beri-beri,

3
adapun bahan yang berasal dari serat tersebut adalah bahan wol.sedangkan serat dari ulat
sutra menghasilkan bahan tekstil sutra
 Serat buatan (termoplastik) merupakan bahan tekstil yang berasal dari serat buatan
ini adalah berupa Dacron, polyester, nylon.
 Serat alam galian adalah bahan yang berasal dari dalam tanah, contoh asbes dan
logam, benang logam, bahan asbes banyak digunakan untuk sumbu kompor minyak
tanah, untuk mengisi aneka bunga yang berasal dari bermacam-macam bahan tekstil
seperti: stoking, nylon, tula dan bahan rajutan.
 Serat logam lebih banyak digunakan untuk membuat bermacam-macam jenis
benang, seperti, benang emas, benang perak, tembaga, aluminium, selain itu ada pula
benang logam yang dilapisi dengan plastik.

Benang katun dibuat dari kapas. Benang sutera dibuat dari serat yang berasal dari
kepompong ulat sutera. Kain wol dibuat dari bulu domba. Bahan benang buatan misalnya
dakron, polyester dan nilon digunakan untuk membuat tekstil dengan jenis tertentu. Bahan
benang yang lain, misalnya serat agel dan serat rami, digunakan untuk produk tekstil yang
lain, seperti tas dan makrame. Jenis-jenis bahan tekstil ini memiliki sifat yang berbeda-
beda, sebagai berikut:
 Katun memiliki sifat menyerap air, mudah kusut, lentur, dan dapat disetrika dalam
temperatur panas yang tinggi.
 Wol memiliki sifat sangat lentur, tidak mudah kusut, dapat menahan panas, apabila
dipanaskan menjadi lebih lunak.
 Sutera memiliki lembut, licin, berkilat, lentur, dan kuat. Bahan sutera banyak
menyerap air dan memiliki rasa sejuk apabila digunakan.
 Tekstil dari bahan dacron, polyester dan nilon memiliki sifat tidak tahan panas,
tidak mudah kusut, tidak perlu disetrika, kuat, dan jika dicuci cepat kering.
 Bahan tekstil yang berasal dari brokat, lame dan songket ini mudah berubah warna,
tidak mudah kusut, kurang menyerap air, tidak tahan temperatur setrika yang tinggi.

B. Jenis dan Bahan Pewarna Tekstil


Bahan tekstil dapat diberi warna baik dari bahan pewarna alami maupun buatan. Masing-
masing bahan pewarna ini memiliki sifat dan jenis yang berbeda-beda.

4
Zat warna alam (natural dyes) adalah zat warna yang diperoleh dari alam/tumbuh-
tumbuhan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pewarna alam dihasilkan dari
ekstrak akar-akaran, daun, buah, kulit kayu dan kayu. Pewarna alami misalnya soga dan
kesumba.
 Soga merupakan bahan pewarna alami yang berasal dari pohon soga. Bahan yang
berasal dari kulit soga jambal berwarna merah sawo, sedangkan kulit pohon soga
tengeran menghasilkan warna kuning, soga tinggi menghasilkan warna merah.
 Kayu kuning (cudranis javanenses) menghasilkan warna kuning.
 Alpokat menghasilkan warna hijau dan cokelat.
 Jati dan secang penghasil warna merah.
 Mengkudu atau pace menghasilkan warna cokleat.
 Kesumba menghasilkan warna oranye.
Pewarna buatan (sintetis) dibuat dari bahan kimia, misalnya naptol dan indigosol. Jenis
pewarna naptol digunakan dengan teknik celup, sedangkan pewarna indigosol dapat
digunakan dengan teknik celup atau colet (lukis). Bahan pewarna buatan memiliki sifat
tidak mudah luntur dan tahan terhadap sinar matahari. Sebaliknya, pewarna alami memiliki
sifat mudah luntur dan mudah pudar karena tidak tahan terhadap sinar matahari.

C. Teknik Menggambar Ragam Hias Pada Bahan Tekstil


Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dilakukan dengan teknik yang berbeda-beda,
misalnya sulam, batik, sablon, tenun ikat, bordir, dan songket.
 Menyulam merupakan salah satu teknik menggambar yang bertujuan untuk
dekoratif dengan menggunakan alat jahit seperti jarum sulam, benang, pemidangan.
Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan
seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet.
 Membatik adalah cara membuat/menggambar motif pada kain atau bahan yang lain
dengan sistem tutup dengan bahan malam, cetak dan celup dengan warna. Batik tulis
menggunakan canting, batik cetak menggunakan cetakan, batik celup menggunkan
ikatan.
 Sablon adalah sebuah teknik untuk menggambar diatas bahan dengan bentuk yang
kita kehendaki. Proses penyablonan menggunakan screen sablon dan rakel sablon dalam
proses pengerjaannya.

5
 Tenun ikat adalah karya tenun berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan
atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami.
Alat tenun yang dipakai adalah alat tenun bukan mesin.
 Bordir adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum
jahit dan benang. Perbedaan bordir dan sulaman terdapat pada alat yang digunakan pada
sulaman menggunakan tangan sedangkan bordir menggunakan mesin bordir.
 Teknik songket adalah teknik tenun menggunakan benang emas atau benang perak.
Selain benang emas atau perak, ada jenis benang sutera yang berwarna, ada yang
menggunakan benang sulam, ada yang menggunakan benang katun berwarna dan
sebagainya. Tetapi semua jenis benang tersebut dipergunakan untuk menghias
permukaan kain tenun, bentuknya seperti sulaman dan dibuat pada waktu yang
bersamaan dengan menenun dasar kain tenunnya.
Penerapan ragam hias pada bahan tekstil misalnya dilakukan pada kaos oblong. Kaos
oblong dibuat dari bahan yang menyerap cat. Bahan pewarnaan yang digunakan misalnya
cat tekstil atau cat sablon dengan alat kuas. Berikut ini contoh penerapan ragam hias pada
produk kaos oblong, dengan teknik menggambar.
 Siapkan gambar rancangan ragam hias di atas kertas.
 Siapkan kaos oblong berwarna putih dan berilah alas dari bahan karton atau tripleks di
dalamnya, agar pengecatan tidak akan tembus ke belakang.
 Pindah gambar rancangan ragam hias ke permukaan kaos dengan pensil.
 Selesaikan gambar rancangan dengan menerapkan warna-warna yang menarik dengan
alat kuas.
 Keringkan hasil gambar ragam hias dengan hair dryer atau dijemur.

Bentuk ragam hias dapat diaplikasikan pada media tekstil, salah satunya adalah dengan
menggunakan teknik menggambar. Menggambar pada bahan tekstil kaos, menjadi pilihan
yang bisa dilakukan. Pewarnaan bisa dilakukan dengan menggunakan cat tekstil atau cat
sablon. Proses pembuatannya dapat menggunakan kuas dan diberi campuran beraneka
warna

6
Menggambar dengan bahan tekstil (kaos) meliputi beberapa tahapan berikut:

 Buatlah sketsa ragam hias yang sudah dipilih.


 Gunakan kayu triplek atau karton tebal sebagai alas kaos dan letakkan di dalamnya agar
tidak tembus ke belakang.
 Berilah warna pada ragam hias.
 Keringkan hasil gambar pada sinar matahari atau gunakan pengering rambut (hair dryer).

BAB II
Menggambar Ragam Hias Pada Bahan Alam

A. Kompetensi Dasar

3.4 Memahami prosedur penerapan ragam hias pada bahan alam


 Mengamati dan mendeskripsikan ragam hias pada bahan alam
 Menerapkan dan mendeskripsikan unsur dan prinsip seni dalam menggambar
ragam hias pada bahan alam

4.4 Membuat karya dengan berbagai motif ragam hias pada bahan alam
 Membuat karya ragam hias pada bahan alam
 Mempresentasikan secara lisan dan tertulis hasil kajian tentang penerapan ragam
hias pada bahan alam

7
B. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat mengapresiasi dan


berkreasi seni rupa,yaitu:
 Mengidentifikasi keunikan beragam penerapan ragam hias pada bahan kayu
 Mendeskripsikan keunikan beragam penerapan ragam hias pada bahan kayu
 Mengekspresikan diri melalui penerapan ragam hias flora, fauna, dan/atau
geometris pada bahan kayu, dan
 Mengomunikasikan hasil karya penerapan ragam hias flora, fauna, dan/atau
geometris pada bahan kayu secara lisan.

D. INDIKATOR
 Setelah mempelajari materi menggambar ragam hias pada bahan alam
peserta didik diharapkan mampu mencapai indikator pembelajaran sebagai
berikut:
Mendefinisikan pengertian menggambar.
Menuliskan 3 jenis objek gambar secara umum.
Membedakan jenis komposisi simetris dengan komposisi asimetris dalam
menggambar.
Menuliskan 5 alat dan media gambar.
Menuliskan langkah-langkah dalam ragam hias pada bahan alam
ragam hias pada bahan alam dengan teknik yang benar.

MATERI

A. Jenis Ragam Hias

Ragam hias selain diterapkan pada tekstil dapat dijumpai juga pada bahan kayu.
Setiap etnis di Indonesia memiliki ragam hias pada kayu seperti pada kursi, tempat tidur,
meja, dan benda kayu lainnya. Fungsi ragam hias tidak hanya untuk menambah keindahan
atau estetika tetapi juga memiliki simbol atau makna. Keinginan untuk menghias
merupakan naluri atau insting manusia. Faktor kepercayaan turut mendukung
berkembangnya ragam hias karena adanya perlambangan di balik gambar. Ragam hias

8
memiliki makna karena disepakati oleh masyarakat penggunanya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kayu merupakan bahan yang banyak digunakan


untuk tujuan penggunaan tertentu. Kayu digunakan untuk membuat perabotan rumah
tangga, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan karena sifat khasnya. Kita sebagai
pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu
mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk
tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan. Beberapa
sifat kayu yaitu keras dan kuat serta mudah dibentuk sehingga kayu sangat cocok untuk
dibuat kerajinan ukiran.

Sejak dahulu kayu digunakan untuk membuat perabot rumah tangga (misalnya
kursi, lemari, dan peti) dan bagian bangunan (misalnya tiang, pintu, dan jendela). Banyak
perabot kayu atau bagian bangunan tersebut diberi sentuhan ragam hias. Motif hias yang
digunakan berupa motif flora, fauna, figuratif, atau geometris atau gabungan dari motif-
motif tersebut.

Ragam hias yang digunakan biasanya diambil dari unsur flora, fauna, geometris, dan
bentuk-bentuk figuratif.

 Ragam hias flora. Ragam hias dengan motif flora (vegetal) mudah dijumpai pada barang-
barang seni, seperti batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir.
 Ragam hias fauna. Ragam hias fauna (animal) merupakan bentuk gambar motif yang
diambil dari hewan tertentu. Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam
hias adalah kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan ikan. Motif ragam hias daerah di
Indonesia banyak menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah
tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
 Ragam hias geometris. Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan
dari bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan
imajinasi pembuatnya. Gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di seluruh daerah di
Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias
geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu
motif ragam hias.

9
 Ragam hias figuratif. Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar
dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif proses pembuatannya
dapat dilakukan dengan cara menggambar atau mengukir.

Ragam hias pada kayu sering dijumpai pada pintu, jendela, bagian tiang rumah,
dan bagian tertentu rumah. Pada umumnya, ragam hias selain digunakan sebagai bagian
dari keindahan rumah juga berfungsi sebagai penolak bala atau penghormatan kepada roh
leluhur. Beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi,
dan Papua memiliki ragam hias yang khas pada bahan kayu. Penerapan ragam hias pada
bahan kayu juga terdapat pada benda-benda seni kerajinan daerah seperti tameng dan
topeng. Ragam hias ini dikerjakan dengan cara diukur kemudian diberi warna.

B. Teknik Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu


Penerapan ragam hias pada bahan kayu dapat dilakukan dengan cara mengukir dan
menggambar (melukis) atau gabungan keduanya. Mengukir adalah membentuk tonjolan
dan cekungan berbentuk ragam hias tertentu pada permukaan kayu dengan menggunakan
alat pahat. Alat utama untuk mengukir adalah pahat yang terdiri atas berbagai ukuran dan
pemukul dari kayu. Ada empat jenis pahat, yaitu:

1. Pahat kuku (pahat penguku). Bentuknya : Pahat ini berbentuk lengkung seperti kuku
manusia Gunanya : Pahat penguku digunakan untuk mengerjakan bagian yang lengkung,
melingkar, membentuk cembung, cekung, ikal, dan pecahan aris maupun pecahan cawen
2. Pahat lurus (pahat penyilat) Bentuknya : Pehat ini berbentuk lurus. Gunanya : Pahat lurus
digunakan untuk mengerjakan bagian yang lurus, rata. Membuat dasaran dan membuat
siku-siku tepi ukiran dengan dasaran.
3. Pahat lengkung setengah bulatan (pahat kol). Bentuknya : Mata pahat kol berbentuk
melengkung belahan setengah bulatan.Gunanya : Unttuk mengerjakan bagianbagian
cekung yang tidak dapat dikerjakan dangan pahat kuku.
4. Pahat miring (pahat pengot). Bentuknya : Mata pahat pengot berbentuk miring
meruncing dan tajam sebelah. Gunanya : Untuk membersihkan pada sudut sela-sela
ukiran dan meraut bagianbagian yang di perlukan.

Penggunaan pahat harus disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang akan diukir.

10
C. Membuat Ragam Hias Ukiran
Mengukir ragam hias dilakukan dengan cara permukaan kayu dipahat dan dibentuk seperti
relief. Bentuk kayu ada yang berupa batang dan ada juga yang berbentuk papan. Ada kayu
yang memiliki serat halus dan kasar. Mengukir kayu harus memperhatkan alur seratnya.
Sebelum kayu diukir, terlebih dahulu harus dibuatkan gambar ragam hiasnya. Alat-alat
yang digunakan untuk mengukir kayu antara lain.

 Alat utama untuk mengukir ada dua jenis mata pahat. Pertama yaitu, mata pahat
mendatar dan mata pahat melengkung. Penggunaan pahat harus disesuaikan dengan
bentuk ragam hias yang akan diukir.
 Alat pemukul yang digunakan dalam kegiatan mengukir umumnya terbuat dari kayu
meskipun ada juga yang menggunakan palu besi, dan batu.

Membuat torehan pada kayu dengan menggunakan ragam hias tertentu merupakan
aktivitas dalam mengukir. Sebelum mengukir, sebaiknya kita harus mengenal terlebih
dahulu prosedur kerjanya. Kegiatan mengukir pada bahan kayu memiliki prosedur sebagai
berikut.

 Menyiapkan alat dan bahan menggambar ragam hias ukiran.


 Memilih bentuk ragam hias sebagai objek berkarya.
 Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu
 Membuat ukiran pada kayu sesuai sketsa gambar yang telah dibuat.
 Menghaluskan bagian-bagian ukiran dengan menggunakan amplas agar permukaan
ukiran lebih halus.

11
 Memberikan sentuhan akhir pada hasil ukiran. Sentuhan akhir yang biasa digunakan
pada hasil ukiran adalah menutup hasil ukiran menggunakan silak agar serat kayu hasil
ukiran tetap tampak.

B. Melukis Ragam Hias di Atas Bahan Kayu

Teknik menggambar dibuat setelah benda atau barang seni terbentuk. Kayu pada dasarnya
dapat diberi warna dengan berbagai macam cat, misalnya cat minyak atau cat akrilik. Oleh
karena itu, produk dari bahan kayu dapat diberi hiasan ragam hias dengan teknik melukis.
Berikut adalah contoh melukis ragam hias pada produk dari bahan kayu.

 Menyiapkan bahan dan alat melukis (cat akrilik/cat tembok, kuas, dan palet),
 Menyiapkan bahan kayu (papan kayu),
 Membuat rancangan gambar ragam hias pada kertas,
 Memindahkan gambar rancangan tersebut pada permukaan bahan kayu
 Menerapkan cat untuk menyelesaikan gambar ragam hias, dan
 Memberikan lapisan vernis atau cat transparan pada permukaan kayu.

BAB III
Permainan alat musik sederhana secara perorangan

A. Kompetensi Dasar

12
3.3 Memahami konsep dasar permainan alat musik sederhana secara perorangan
 Mengungkapkan ciri alat musik serta cara memainkan alat musik berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki siswa
 Memanfaatkan benda di lingkungan sekitar sebagai alat musik sederhana
 Mengeksplorasi hubungan antara teknik memainkan dan bunyi yang dihasilkan
alat musik sederhana
 Mempresentasikan hasil kegiatan eksplorasi

4.3 Memainkan alat musik sederhana secara perorangan


 Berlatih memainkan alat musik sederhana secara perorangan (menggunakan
karya siswa atau karya musik yang disiapkan guru)
 Menilai penampilan bermain alat musik sederhana secara perorangan.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat mengapresiasi dan
berkreasi seni musik, yaitu:
 Mengidentifikasi bentuk-bentuk vokal grup
 Mendeskripsikan bentuk-bentuk vokal grup
 Menampilkan lagu-lagu dalam bentuk vokal grup, dan
 Mengomunikasikan penampilan vokal grup secara lisan dan tertulis

C. INDIKATOR
menjelaskan pengertian Paduan Suara,
memahami Lagu daerah,
menjelaskan Macam-Macam Suara
memahami jenis lagu daerah Indonesia
Menyanyikan lagu daerah

MATERI

Kegiatan menyanyi merupakan aktivitas yang sering dilakukan oleh semua orang. Teknik
dalam bernyanyi memiliki peran penting karena akan menentukan kualitas suara dan
penampilan. Jika penampilan dilakukan secara perseorangan maka teknik yang dimiliki
haruslah kuat sehingga karakter yang ditampilkan akan menjadi ciri penyanyi tersebut.
Penampilan dalam menyanyi selain dilakukan secara individu dapat juga dilakukan secara
vokal grup. Penampilan vokal grup memerlukan kerjasama baik sehingga penampilan
dapat dilakukan secara maksimal.

13
Vokal Grup adalah kumpulan beberapa penyanyi yang tergabung dan menyanyikan lagu
dengan ketinggian suara yang berbeda, antara lain sopran, alto, bass, tenor. Sopran dan alto
merupakan jenis suara untuk wanita. Sedangkan bass dan tenor merupakan jenis suara
pada laki-laki.

Menyanyikan lagu secara vokal grup memerlukan kerjasama dengan teman. Menyanyi
secara secara vokal grup tidak boleh saling menonjolkan diri karena menyanyi secara
secara vokal grup dalam satu suara. Kekompakan, saling menghargai teman, santun,
bertanggung jawab serta peduli terhadap sesama merupakan kunci keberhasilan dalam
menyanyi secara vokal grup.

Vokal grup biasanya terdiri dari 3 sampai dengan 12 orang yang menyanyikan lebih dari
satu suara. Kunci keberhasilan menyanyi dalam bentuk vokal grup tidak hanya ditentukan
oleh suara yang baik tetapi juga diperlukan rasa tanggung jawab, kerjasama, santun serta
peduli terhadap anggota kelompok.
Beberapa teknik bernyanyi yang biasa digunakan antara lain adalah sebagai berikut.
 Akapela merupakan suatu teknik bernyanyi yang biasanya dilakukan secara berkelompok
tanpa diiringi alat musik. Seni musik ini merupakan musik dari suara mulut yang meniru
suara alat-alat musik lainya seperti gitar, drum, perkusi dan lain sebagainya. Akapela
memiliki keunikan tersendiri yaitu memiliki keharmonian dan persatuan nada indah.
 Nasyid berasal dari bahasa Arab ansyada-yunsyidu yang artinya bersenandung.
Nasyid iasanya berisi pujian kepada Allah, kata-kata nasihat, kisah para nabi, dan yang
berkaitan dengan dengan Islam lainnya. Nasyid biasanya dinyanyikan secara akapela
atau dengan diiringi gendang.
 Paduan suara atau biasa disebut koor berasal dari kata suara yang terpadu yang terdiri
dari paduan suara besar atau kecil. Dengan demikian paduan suara adalah bernyanyi

14
secara serentak, terpadu dengan keselarasan volume yang baik dan terkontrol, mengikuti
keselarasan harmoni. Paduan suara kecil yang anggotanya 12 sampai dengan 28 orang
dan paduan suara lebih dari 28 orang.
 Lagu kanon adalah lagu yang dinyanyikan oleh dua atau lebih kelompok penyanyi
dinyanyikan dengan melodi saling kejar-mengejar atau bersahut-sahutan.

1. Berlatih Lagu Kanon


Lagu bentuk kanon sering ditampilkan pada kegiatan kepramukaan, oleh karena itu kamu
pasti pernah mengenalnya. Lagu kanon biasanya dinyanyikan susul-menyusul. Kelompok
pertama memulai dengan baris pertama sedangkan kelompok yang lain memulai setelah
kelompok pertama selesai menyanyikan baris pertama dan kelompok kedua baru
memulainya. Sehingga susul-menyusul sampai selesai.

Beberapa lagu yang biasanya dibawakan dengan teknik kanon antara lain lagu Anak
Kambing Saya, Burung Kakak Tua, Bapak Yakob (Lagu Are You Sleeping), Wakashima
kanon (Still Doll), Gelang Sipaku Gelang, Naik Naik Kepuncak Gunung, dan Naik Kereta
Api,

2. Latihan Vokal
Agar mutu suara baik sebaiknya harus melakukan latihan olah vokal dan menerapkan
pernapasan diafragma. Teknik vokal yang baik, tentu memerlukan latihan olah vokal dan
menerapkan pernapasan diafragma. Pernafasan, adalah usaha untuk menghirup udara
sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai
dengan keperluan. Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
 Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.

15
 Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena
akan cepat lelah.
 Pernafasan Diafragma : adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi,
karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan
stabilitas vokal yang baik.

3. Latihan Vokal Grup dan Paduan Suara


Menyanyi secara vokal grup merupakan cara bernyanyi dalam kelompok kecil. Pada
praktiknya menyanyi dengan vokal grup dapat dilakukan secara bergantian antar anggota
vokal grup. Menyanyi secara unisono merupakan cara bernyanyi secara berkelompok
dengan satu suara. Menyanyi secara unisono merupakan tahap awal sebelum menyanyi
dengan paduan suara yang merupakan perpaduan suara 1, suara 2 atau suara 3.

a. Latihan Lagu Dua Suara


Latihan lagu dua suara dapat dilakukan dalam dua kelompok. Kelompok pertama
menyanyikan melodi suara pertama dan kelompok kedua menyanyikan melodi suara
kedua. Kelompok pertama adalah kelompok perempuan, dan kelompok kedua adalah
kelompok laki-laki. Contoh lagu yang dapat dibawakan dengan dua suara adalah lagu
bagimu negeri dan lagu Mengheningkan Cipta.

b. Latihan Lagu Tiga Suara


Latihan lagu tiga suara dinyanyikan dalam tiga kelompok. Melodi suara pertama
dinyanyikan oleh kelompok perempuan dengan suara tinggi, kelompok kedua oleh
kelompok perempuan dengan suara rendah, kelompok ketiga oleh laki-laki. Bila siswa
perempuan sedikit, melodi suara satu dinyanyikan oleh kelompok perempuan, suara kedua
oleh laki-laki dengan suara tinggi, kelompok tiga oleh laki-laki dengan suara rendah.

Vokal grup dan paduan suara memiliki beberapa perbedaan, perbedaan tersebut antara lain
sebagai berikut.
 Jumlah anggotanya, Vokal Group mempunyai anggota yang lebih sedikit dari Paduan
Suara. Vokal grup beranggotakan 3 sampai 12 orang dengan 1-2 pemusik, sedangkan
paduan suara jauh lebih banyak yaitu 12 sampai 28 orang.

16
 Pembagian suaranya, dalam vokal group suara dibagi menjadi suara Alto, Mezzo-sopran,
Sopran, Tenor, Baritone, dan Bass sesuai kemampuan dan kecocokan suara masing-
masing; sedangkan dalam Paduan Suara, suaranya dibagi menjadi 4 suara berdasarkan
frekuensi suara penyanyi yaitu Sopran, Alto, Tenor,dan Bass atau dengan satu suara saja
(unisono).
 Pada Paduan Suara dipimpin oleh seorang dirigen yang sekaligus sebagai pelatih,
sedangkan pada vokal group tidak ada dirigen.

BAB IV
Memainkan Alat Musik Campuran

A. Kompetensi Dasar
3.4 Memahami konsep dasar ansamble musik.
• Mengamati pertunjukan musik ansambel sejenis dan campuran
• Mengidentifikasi perbedaan permainan musik ansambel sejenis dan campuran
• Memaparkan kesimpulan yang diperoleh tentang konsep dasar ansambel,
ansambel sejenis dan ansambel campuran.

4.4 Memainkan ansamble musik sejenis dan campuran.

 Bermain ansambel sejenis


 Bermain ansambel campuran
 Menilai permainan ansambel sejenis dan ansambel campuran

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat mengapresiasi dan


berkreasi seni musik, yaitu:
 Mengidentifikasi keragaman warisan budaya terutama lagu-lagu dan musik daerah
 Melakukan asosiasi alat musik dari daerah-daerah di indonesia dengan gaya dan
keramah-tamahan masing-masing suku bangsa
 Memainkan musik ansambel lagu-lagu daerah di indonesia dan
 Memainkan alat musik melodis lagu daerah sesuai dengan gaya dan isi lagu

C. INDIKATOR
menjelaskan pengertian Ansamble,

17
memahami Lagu daerah,
menjelaskan Unisono,
memahami jenis lagu daerah Indonesia

MATERI

Pengertian, jenis pengelompokan musik ansambel lengkap dengan contoh


alatnya adalah pembahasan utama materi pelajaran Seni dan Budaya yang akan dijelaskan
dengan lengkap dan detail pada materi belajarberikut ini. Adapun sub pembahasan
mengenai Musik Ansambel didalam belajar pendidikan seni budaya dan keterampilan yang
akan diuraikan yakni sebagai berikut :

1. Pengertian musik ansambel.


2. Jenis pengelompokan musik ansambel.

Pengertian musik ansambel


Kata ansambel berasal dari bahasa prancis. Ansambel berarti suatu rombongan musik.
Sedangkan pengertian ansambel menurut kamus musik, ansambel adalah kelompok
kegiatan musik dengan jenis kegiatan seperti yang tercantum dalam sebutannya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, musik ansambel adalah bermain musik secara
bersama-sama dengan menggunakan beberapa alat musik tertentu serta memainkan lagu-
lagu dengan aransemen sederhana.

Jenis pengelompokan musik ansambel


Didalam pengelompokan musik ansambel, dibedakan menjadi tiga macam/jenis.
Adapun #3 macam pengelompokan musik ansambel adalah tergolong berdasarkan
penyajian musiknya, berdasarkan peranan serta fungsi alat-alat musik dan berdasarkan
golongan alat musiknya. Berikut penjelasannya :

1. Berdasarkan penyajiannya
Berdasarkan penyajiannya, musik ansambel dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai
berikut :

a. Musik ansambel sejenis


Musik ansambel sejenis adalah bentuk penyajian musik ansambel yang menggunakan alat-
alat musik sejenis. Contoh musik ansambel sejenis adalah ansambel rekorder.
b. Musik ansambel campuran
Musik ansambel campuran adalah bentuk penyajian musik ansambel yang menggunakan
beberapa jenis alat musik atau bermacam-macam jenis alat musik. Contoh musik ansambel
campuran adalah pianika, gitar, rekorder, triangle, tamborin dan juga simbal.

2. Berdasarkan peranan dan fungsinya


Berdasarkan peranan dan fungsi alat-alat musik yang digunakan, musik ansambel
dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu antara lain sebagai berikut :
18
a. Ansambel melodis
Ansambel melodis adalah alat musik yang digunakan berfungsi untuk memainkan
rangkaian nada-nada yang merupakan melodi lagu. Contoh ansambel melodis
adalah piano, rekorder, pianika, biola, terompet, tamborin dan harmonica.
b. Ansambel ritmis
Ansambel ritmis adalah alat musik yang digunakan berfungsi untuk mengatur irama
sebuah lagu. Contoh ansambel ritmis adalah tamborin, drum set, triangle, gong dan
gendang.
c. Ansambel harmonis
Ansambel harmonis adalah alat musik yang digunakan berfungsi untuk memainkan melodi
lagu dan juga mengatur irama lagu.

3. Berdasarkan golongannya
Berdasarkan golongan alat musik, ansambel dibagi menjadi 2 macam yaitu dilihat dari
aspek sumber bunyi, cara memainkan dan peranannya dalam musik ansambel.

a. Sumber bunyi
1. Akrofon
Akrofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran udara yang
ada. Contoh akrofon adalah seruling dan terompet.
2. Membranofon
Membranofon adalah alat musik yang mendapatkan sumber bunyi dari plastik. Contoh
membranofon adalah gendang, rebana dan drum.
3. Kordofon
Kordofon adalah alat musik yang sumber bunyinya didapatkan dari dawai atau tali. Contoh
kordofon adalahgitar, kecapi dan biola.
4. Idiofon
Idiofon adalah alat musik yang sumber bunyinya terletak pada bunyi alat itu sendiri
apabila dimainkan. Contoh idiofon adalah angklung dan gong.
5. Elektrofon
Elektrofon adalah alat musik yang bunyinya bersumber pada tegangan listrik. Contoh
elektrofon adalahorgan listrik dan gitar listrik.

b. Cara memainkan alat musik


1. Dipukul
Contoh alat musik yang dipukul adalah drum, bongo, gendang dan saron.
2. Dipetik
Contoh alat musik yang dipetik adalah gitar dan kecapi.
3. Ditiup
Contoh alat musik yang ditiup adalah terompet, seruling dan klarinet.
4. Digoyangkan/digetarkan
Contoh alat musik yang digoyangkan/digetarkan adalah angklung.
5. Digesek
Contoh alat musik yang digesek adalah biola, rebab dan selo.

19
No. Nama Keterangan
tamborin Tamborin merupakan salah satu alat musik ritmis yang digunakan
untuk mengiringi lagu-lagu yang berirama riang. Tamborin
berbentuk berupa lingkaran logam yang pada sisi-sisinya terdapat
bulatan-bulatan logam tipis yang dipasang rangkap. Tamborin ada
1.
juga yang menggunakan kulit. Tamborin memiliki beberapa
simbal atau kerincingan logam kecil di sekeliling bingkainya yang
akan mengeluarkan bunyi bergemerincing bila alat musik ini
digoyangkan.
Rebana Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. Memiliki
bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut dengan salah
satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di
2. Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering memakai
rebana adalah musik irama padang pasir, misalnya, gambus,
kasidah dan hadroh. Cara memainkan rebana dipukul-pukul
dengan telapak tangan.

Drum Drum termasuk kelompok alat musik pukul yang terdiri dari kulit
yang direntangkan dan dipukul dengan tangan atau sebuah batang.
Selain kulit, drum juga digunakan dari bahan lain, misalnya
3. plastik. Drum terdapat di seluruh dunia dan memiliki banyak jenis,
misalnya kendang, timpani, dan lain-lain. Dalam musik pop orang
yang memainkan drum set disebut "drummer".

Kastanyet Kastanyet merupakan alat musik yang terdiri atas sepasang


kepingan gading atau kayu keras yang cekung yang digesek-
gesekkan dengan (ibu) jari untuk mengiringi irama tari-tarian
4. Spanyol. Kastanyet dimainkan dengan cara meletakkannya di
tangan kiri lalu tangan kanan menepuk tangan kiri yang
memegang kastanyet.

Triangle Triangle merupakan alat musik dengan penampilan yang sangat


sederhana berbentuk segitiga masuk dalam kategori perkusi
idiofoni yang berarti menghasilkan suara dari getaran seluruh
5. badan instrument tersebut. Triangle merupakan alat musik dari
bahan besi logam berbentuk segitiga. Cara memainkannya adalah
tangan kiri memegang gantungan tali, sedangkan tangan kanan
memukul dengan batang pemukul dari besi.

Simbal tangan Simbal merupakan alat musik yang telah dimainkan sejak zaman
kuno, alat musik ini dimainkan dengan memukul. Simbal terdiri
atas sepasang lempengan logam berbentuk lingkaran. Bagian
6. tengah menonjol. Cara memainkannya kedua lempengan diadu
atau digesekkan. Contoh simbal tangan digunakan pada Marching
Band, simbal marching band biasanya terdiri atas dua keping yang
terpasang pada kedua tangan pemainnya.

20
Kendang Kendhang, atau gendang adalah instrumen dalam gamelan Jawa
Tengah yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama.
Kendang dibunyikan dengan tangan. Jenis kendang yang kecil
7. disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar.
Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe biasa
disebut kendang kalih.

Timpani Timpani merupakan alat musik tak bernada yang dipukul dengan
alat. Stik atau mallet timpani berbahan dasar kayu berdiameter
kurang-lebih 2 cm. ujungnya berbalut bola kapas yang biasanya
8. terbuat dari bulu biri-biri Eropa yang sangat lembut. Tabung
timpani yang berbentuk seperti mangkuk itu biasanya terbuat dari
bahan kuningan atau fiber. Timpani biasanya hanya dimainkan
beberapa kali saja.

Tifa Tifa merupakan alat musik asli Papua. Bentuknya sebenarnya


hampir mirip dengan Gendang, baik cara memukul maupun bahan
yang terbuat dari kayu dan kulit hewan. Bedanya Tifa memiliki
bentuk yang memanjang dan sedikit ramping dibagian tengah
9. dibandingkan dengan Gendang yang memiliki bentuk yang
cenderung membesar di bagian tegahnya. Alat Musik ini
dimainkan dengan cara berdiri.

Marakas Alat musik marakas mungkin sangat identik dengan suasana pantai
dan angin laut yang segar. Marakas merupakan Alat Musik Ritmis
Tradisional yang menghasilkan suara rincik yang semarak.
Marakas diisi dengan butiran kecil yang menghasilkan bunyi
10.
apabila digoyangkan. Marakas termasuk dalam jenis perkusi
idiophones atau autophones dan juga merupakan salah satu bagian
penting dari musik Cuba, Salsa, Rumba, Charanga dan Trova
Ensemble.
Konga Konga terbuat dari kayu hampir sama dengan gendang dan
bentuknya lebih panjang mempunyai keunikan tersendiri dalam
bentuknya. Permukaanya menggunakan kulit hewan untuk
11. menghasikan bunyi khas. Konga diletakan pada penyangga besi
untuk gantungannya bertujuan agar pusisi tetap seimbang saat
dimainkan. Teknik memaikannya alat musik konga dengan cara
memukul dengan kedua tangan tanpa ada menggunakan alat bantu

21

Anda mungkin juga menyukai