Anda di halaman 1dari 15

SBD – 3.4/4.4/2/2.

MENERAPKAN RAGAM HIAS PADA


BAHAN KAYU
1.Identitas
a. Nama
Mata Pelajaran : SENI BUDAYA
b. Semester :2/GENAP
c. Kompetensi Dasar :

3.4 Memahami konsep dan prosedur penerapan ragam hias pada bahan alam
4.4 Menerapkan ragam hias pada bahan alam

d. Materi Pokok : PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN KAYU


e. Alokasi Waktu : 5 x 40 menit)
f. TujuanPembelajaran :

Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode diskusi, tanya jawab, penugasan, dan
presentasi, peserta didik dapat:
3.4.1 Menjelaskan ragam hias sesuai dengan kriteria penilaian
3.4.2 Menyebutkan bentuk dari alam yang diterapkan menjadi ragam hias
3.4.3 Menjelaskan menyebutkan jenis ragam hias pada bahan alam sesuai
3.4.4 Menjelaskan pengertian mengukir
g. Materi Pembelajaran
Bacalah
3.4.5 bacaan pada buku
Menyebutkan tekslangkah
teknik/ pelajaran (BTP): ragam hias pada bahan kayu
menerapkan
Kemendikbud, 2017 , Seni Budaya SMP/ MTs Kelas VII, Edisi revisi,
3.4.6
KementrianMenyebutkan
Pendidikanmacam- macam alat :dan
dan Kebudayaan bahan untuk mengukir dan melukis
Jakarta
pada kayu
2. Peta
4.4.1Konsep
Membuat disain / sketsa tentang ragam hias untuk diterapkan pada bahan
alam ( kayu )
4.4.2 Membuat sebuah karya dengan cara menerapkan ragam hias pada bahan alam
( kayu ) dengan menggunakan peralatan dan bahan yang disediakan masing-masing
siswa
sesuai dengan kriteria penilaian
secara lisan sehingga dapat mengapresiasi dan berkreasi melalui kemampuan
mengembangkan sikap/karakter jujur, peduli, dan bertanggung jawab, serta dapat
Menggambar
Flora, Fauna, dan
Alam Benda

Objek Komposisi Teknik


3.Konsep Belajar

Pengertian
Menggambar
SBD – 3.4/4.4/2/2.1

a. Pendahuluan

Sebelum masuk pada materi, silahkan kalian membaca dan memahami


gambar ragam hias pada bahan kayu di bawah ini dengan baik. Ragam
hias tersebut dapat diterapkan pada benda saja dan menggunakan teknik
apa?

Dalam melakukan suatu kegiatan, pemahaman tahap-tahap dalam


mengerjakannya sangat penting. Pelaksanaan setiap tahap tersebut
menggambarkan proses berlangsungnya suatu kegiatan yang dilakukan
SBD – 3.4/4.4/2/2.1

seseorang. Apabila seseorang memahami cara melakukan suatu kegiatan,


maka keberhasilan kegiatan tersebut sudah tergambar. Namun
sebaliknya, apabila melakukan suatu kegiatan tetapi tidak memahami
caranya atau prosedurnya, maka kemungkinan kegagalan akan lebih
besar.

Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut, silakan Anda


lanjutkan ke kegiatan berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam UKBM
ini.

b. Kegiatan Inti

1. Petunjuk Umum UKBM


a. Baca dan pahami materi pada Buku Siswa Seni Budaya SMP/ MTs
Kelas VII, 2017 Edisi revisi, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan : Jakarta
b. Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk
berpikir tinggi melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKBM ini
baik bekerja sendiri maupun bersama teman sebangku atau teman
lainnya.
c. Kerjakan UKBM ini di buku kerja atau langsung mengisikan pada
bagian yang telah disediakan.
d. Anda dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegitan ayo
berlatih, apabila Anda yakin sudah paham dan mampu
menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kegiatan
belajar 1, 2, 3, 4 dan 5. Anda boleh sendiri atau mengajak teman
lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar Anda dapat
belajar ke UKBM berikutnya.
2. Kegiatan Belajar
Ayo … … ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan
konsentrasi!!!
SBD – 3.4/4.4/2/2.1

Kegiatan Belajar 1

1. Penerapan Ragam Hias Kayu


Sejak masa lampau kayu digunakan untuk membuat perabot rumah
tangga (misalnya kursi, lemari, dan peti) dan bagian bangunan (misalnya
tiang, pintu, dan jendela). Banyak perabot kayu atau bagian bangunan
tersebut diberi sentuhan ragam hias. Motif hias yang digunakan berupa motif
tumbuhan, binatang, figuratif, dan geometris atau gabungan dari motif-motif
tersebut. Penerapan ragam hias pada bahan kayu dilakukan dengan teknik
mengukir atau teknik menggambar (melukis) atau gabungan dari keduanya.
Selain digunakan sebagai hiasan, ada ragam hias pada benda-benda
tersebut yang juga memiliki nilai simbolis, terkait dengan kepercayaan atau
agama. Beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan,
Bali, Sulawesi, dan Papua memiliki ragam hias yang khas pada bahan kayu.

2. Contoh Penerapan Ragam Hias


Ragam hias diterapkan pada permukaan bahan kayu yang berbentuk
bidang dua dan tiga dimensi. Penerapan ragam hias pada bahan kayu ini
dilakukan dengan menggambar atau mengukir. Penerapan ragam hias pada
bahan kayu juga terdapat pada benda-benda seni kerajinan daerah seperti
tameng dan topeng. Ragam hias ini dikerjakan dengan cara digambar
kemudian diberi warna
Sejak dahulu kayu digunakan untuk membuat perabot rumah tangga
(misalnya kursi, lemari, dan peti) dan bagian bangunan (misalnya tiang,
pintu, dan jendela). Banyak perabot kayu atau bagian bangunan tersebut
diberi sentuhan ragam hias. Motif hias yang digunakan berupa motif flora,
fauna, figuratif, atau geometris atau gabungan dari motif-motif tersebut.

Ragam hias flora.


Ragam hias dengan motif flora (vegetal) mudah dijumpai pada barang-
barang seni, seperti batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir.
SBD – 3.4/4.4/2/2.1

Ragam hias fauna.


Ragam hias fauna (animal) merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari
hewan tertentu. Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam
hias adalah kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan ikan. Motif ragam hias
daerah di Indonesia banyak menggunakan hewan sebagai objek ragam hias.
Daerah-daerah tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, dan Papua.
SBD – 3.4/4.4/2/2.1

Ragam hias geometris.


Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-
bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan
imajinasi pembuatnya. Gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di seluruh
daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan
Papua. Ragam hias geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-
bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.
SBD – 3.4/4.4/2/2.1

Ragam hias figuratif.


Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan
mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif proses
pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar atau mengukir.

Ragam hias pada kayu sering dijumpai pada pintu, jendela, bagian tiang
rumah, dan bagian tertentu rumah. Pada umumnya, ragam hias selain
digunakan sebagai bagian dari keindahan rumah juga berfungsi sebagai
penolak bala atau penghormatan kepada roh leluhur. Beberapa daerah di
Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Papua
memiliki ragam hias yang khas pada bahan kayu. Penerapan ragam hias pada
bahan kayu juga terdapat pada benda-benda seni kerajinan daerah seperti
tameng dan topeng. Ragam hias ini dikerjakan dengan cara diukir kemudian
diberi warna.

Aktivitas Siswa 1

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!


1. Di mana dapat kamu jumpai bentuk ragam hias pada bahan kayu?
2. Jenis ragam hias apa saja yang terdapat pada bahan kayu?
3. Jelaskan tiga teknik penerapan ragam hias pada bahan kayu!
4. Jelaskan tiga manfaat penerapan ragam hias pada bahan kayu!
SBD – 3.4/4.4/2/2.1

Kegiatan Belajar 2

3. Teknik penerapan ragam hias bahan kayu


Penerapan ragam hias pada bahan kayu dapat dilakukan dengan cara mengukir dan
menggambar (melukis) atau gabungan keduanya. Mengukir adalah membentuk tonjolan
dan cekungan berbentuk ragam hias tertentu pada permukaan kayu dengan menggunakan
alat pahat.
a. Membuat Ragam Hias Ukiran
Mengukir ragam hias dilakukan dengan cara permukaan kayu dipahat dan dibentuk
seperti relief. Bentuk kayu ada yang berupa batang dan ada juga yang berbentuk papan.
Ada kayu yang memiliki serat halus dan kasar. Mengukir kayu harus memperhatkan alur
seratnya. Sebelum kayu diukir, terlebih dahulu harus dibuatkan gambar ragam hiasnya.
Alat-alat yang digunakan untuk mengukir kayu antara lain.
1) Alat utama untuk mengukir ada dua jenis mata pahat. Pertama yaitu, mata pahat
mendatar dan mata pahat melengkung. Penggunaan pahat harus disesuaikan dengan
bentuk ragam hias yang akan diukir.

Gb 21. Macam-macam alat pahat

Ada empat jenis pahat, yaitu:


a) Pahat kuku (pahat penguku). Bentuknya : Pahat ini berbentuk lengkung seperti
kuku manusia Gunanya : Pahat penguku digunakan untuk mengerjakan bagian
yang lengkung, melingkar, membentuk cembung, cekung, ikal, dan pecahan
aris maupun pecahan cawen
b) Pahat lurus (pahat penyilat) Bentuknya : Pehat ini berbentuk lurus. Gunanya :
Pahat lurus digunakan untuk mengerjakan bagian yang lurus, rata. Membuat
dasaran dan membuat siku-siku tepi ukiran dengan dasaran.
SBD – 3.4/4.4/2/2.1

c) Pahat lengkung setengah bulatan (pahat kol). Bentuknya : Mata pahat kol
berbentuk melengkung belahan setengah bulatan.Gunanya : Unttuk
mengerjakan bagianbagian cekung yang tidak dapat dikerjakan dangan pahat
kuku.
d) Pahat miring (pahat pengot). Bentuknya : Mata pahat pengot berbentuk miring
meruncing dan tajam sebelah. Gunanya : Untuk membersihkan pada sudut sela-
sela ukiran dan meraut bagian - bagian yang di perlukan.
Penggunaan pahat harus disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang akan
diukir.
2) Alat pemukul yang digunakan dalam kegiatan mengukir umumnya terbuat dari
kayu meskipun ada juga yang menggunakan palu besi, dan batu.
a. Menggambar Ragam Hias Ukiran
Bentuk kayu ada yang berupa batang dan ada juga yang berbentuk papan. Kayu
banyak jenisnya. Ada kayu yang memiliki serat halus dan ada yang kasar.
Mengukir kayu harus memperlihatkan alur seratnya. Sebelum kayu diukir,
terlebih dahulu harus dibuatkan gambar ragam hiasnya.

Membuat torehan pada kayu dengan menggunakan ragam hias tertentu merupakan
aktivitas dalam mengukir. Sebelum mengukir, sebaiknya kita harus mengenal terlebih
dahulu prosedur kerjanya. Kegiatan mengukir pada bahan kayu memiliki prosedur
sebagai berikut.
 Menyiapkan alat dan bahan menggambar ragam hias ukiran.
 Memilih bentuk ragam hias sebagai objek berkarya.
 Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu
 Membuat ukiran pada kayu sesuai sketsa gambar yang telah dibuat.
 Menghaluskan bagian-bagian ukiran dengan menggunakan amplas agar permukaan
ukiran lebih halus.
 Memberikan sentuhan akhir pada hasil ukiran. Sentuhan akhir yang biasa digunakan
pada hasil ukiran adalah menutup hasil ukiran menggunakan silak agar serat kayu
hasil ukiran tetap tampak.

Gb22. Penerapan ragam hias dari kayu dengan teknik ukir

b. Melukis Ragam Hias di Atas Bahan Kayu


SBD – 3.4/4.4/2/2.1

Teknik menggambar dibuat setelah benda atau barang seni terbentuk. Kayu pada
dasarnya dapat diberi warna dengan berbagai macam cat, misalnya cat minyak atau cat
akrilik. Oleh karena itu, produk dari bahan kayu dapat diberi hiasan ragam hias dengan
teknik melukis. Berikut adalah contoh melukis ragam hias pada produk dari bahan kayu.
 Menyiapkan bahan dan alat melukis (cat akrilik/cat tembok, kuas, dan palet),
 Menyiapkan bahan kayu (papan kayu),
 Membuat rancangan gambar ragam hias pada kertas,
 Memindahkan gambar rancangan tersebut pada permukaan bahan kayu
 Menerapkan cat untuk menyelesaikan gambar ragam hias, dan
memberikan lapisan vernis atau cat transparan pada permukaan kayu

Gb 23. Penerapan ragam hias pada kayu dengan teknik melukis

Aktivitas Siswa 2

Buatlah sebuah gambar ragam hias dengan memilih salah satu obyek
gambar ragam hias flora, fauna, geometris dan figuratif dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Buatlah penerapan ragam hias pada kayu (talenan, sandal kayu, kotak
kayu, asbak kayu dan sejenisnya)!
2. Gambarlah desain ragam hias tersebut pada salah satu benda!
3. Setelah desain selesai dan rapi, warnailah gambar tersebut!
4. Warnailah gambar tersebut dengan cat acrilik!
SBD – 3.4/4.4/2/2.1

Kegiatan Belajar 3

Aktivitas Siswa 3
SBD – 3.4/4.4/2/2.1

Kegiatan Belajar 4

Kayu merupakan material yang dapat dijumpai di sekitar kita.Kayu tidak hanya
sebagai bahan bangunan dan juga sebagai kayu bakar, tetapi dapat dijadikan barang
seni.Setiap daerah di Indonesia memiliki sentra bahan kayu.Untuk membuat karya dari bahan
kayu dapat menggunakan berbagai macam teknik. Ada dengan cara diukir, dilukis, dan
dibubut.
Setiap teknik yang digunakan akan menghasilkan karya seni yang berbeda-beda.
Dengan teknik ukir menghasilkan bahan kayu yang memiliki tekstur jelas, sedangkan dengan
cara dilukis menghasilkan tekstur halus.

Aktivitas Siswa 4

Pilihlah salah satu jawaban yang benar, dengan cara menyilang salah satu jawaban!
1. Teknik yang digunakan dalam penerapan ragam hias pada kayu antara lain.....
A. sulaman dan pahat
B. bordir dan tenun
C. mengukir dan bordir
D. mengukir dan lukis
2. Teknik yang digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan kayu seperti pada
gambar dibawah ini adalah.....
A. memahat
B. bordir
C. sulaman
D. menggambar
3. Peralatan utama yang digunakan untuk membuat karya seni pada soal no. 2 adalah.....
A. kuas
B. cat
C. pahat
D. ukir
4. Menurut dimensinya penerapan ragam hias pada bahan kayu seperti pada soal no.2
adalah.....
A. 1 dimensi
B. 2 dimensi
C. 3 dimensi
D. 4 dimensi
SBD – 3.4/4.4/2/2.1

5. Teknik yang digunakan untuk menerapkan ragam hias pada karya topeng kayu seperti
pada gambar dibawah ini adalah.....
A. memahat
B. bordir
C. sulaman
D . menggambar

6. Peralatan utama yang digunakan untuk menghias karya seni pada soal no. 5 adalah.....
A. pensil
B. pahat
C. pisau
D. kuas
7. Menurut dimensinya ragam hias pada bahan kayu seperti pada soal no.6 adalah.....
A. 1 dimensi
B. 2 dimensi
C. 3 dimensi
D. 4 dimensi
8. Benda berbahan alam yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias dengan
teknik lukis adalah.....
A. botol plastik
B. kain
C. kendi
D. gelas kaca
9. Bahan alam yang digunakan untuk menerapkan ragam hias dengan teknik ukir/ pahat
adalah.....
A. tanah liat
B. kayu
C. kain
D. kaca
10. 1. Membuat sketsa ragam hias pada kayu
2. Memilih bentuk ragam hias sebagai obyek berkarya
3. Memberikan warna pada hasil gambar
4. Menyiapkan alat dan bahan menggambar ragam hias ukiran
Langkah- langkah/ prosedur yang harus dilakukan pada kegiatan
mengukir pada bahan kayu adalah.....
A. 1, 2, 3, dan 4
B. 2, 1, 3, dan 4
C. 3, 4, 1, dan 2
D. 4, 2, 1, dan 3
SBD – 3.4/4.4/2/2.1

Kegiatan Belajar 5
SBD – 3.4/4.4/2/2.1

c. Penutup

Bagaimana Anda sekarang?


Setelah Anda belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, 2, 3 dan 4 berikut
diberikan tabel untuk mengukur diri Anda terhadap materi yang sudah dipelajari. Jawablah
sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini di tabel berikut!

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah Anda telah memahami pengertian tentang


penerapan ragam hias pada bahan kayu?
2. Apakah Anda telah memahami langkah-langkah dan teknik
penerapan ragam hias pada bahan kayu?
3. Dapatkah Anda mengerjakan tugas tentang penerapan
ragam hias pada bahan kayu dengan percaya diri?
4. Dapatkah Anda mengerjakan tugas tentang penerapan
ragam hias pada bahan kayu dengan disiplin?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi
tersebut dalam buku teks pelajaran (BTP) dan pelajari ulang kegiatan belajar 1, 2, 3, dan 4 yang
sekiranya perlu Anda ulang dengan bimbingan guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk
mengulang lagi!. Apabila Anda menjawab “YA” pada semua pertanyaan, lanjutkanlah ke UKBM
berikutnya.
Di mana posisi Anda?
Ukurlah diri Anda dalam menguasai materi PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN KAYU dalam
rentang 0 – 100, tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

Ini adalah bagian akhir dari UKBM tentang MENGGAMBAR RAGAM HIAS. Mintalah tes
formatif kepada Guru kalian sebelum belajar ke UKBM berikutnya.

Sukses untuk kalian!!!

Anda mungkin juga menyukai