Anda di halaman 1dari 29

MODUL 1

SENI RUPA
Pengenalan Seni rupa
Oleh : B. Ajeng Wahyuningrum, S.Pd
MODUL AJAR SENI BUDAYA

INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama : B. Ajeng Wahyuningrum, S.Pd.
Sekolah : SMK Negeri 1 Bojongggede
Tahun : 2022
Jenjang : SMK
Kelas/Fase : X UPW, PERHOTELAN, MULTIMEDIA. TATA
BOGA/E
Alokasi Waktu : 8 JP (4 pertemuan)

B. Kompetensi Awal
1. Peserta didik memahami terlebih dahulu konsep dan contoh karya
seni rupa 2 dimensi
2. Peserta didik memahami fungsi adanya karya seni rupa

C. Profil Pelajar Pancasila


1. Bernalar kritis
2. Kreatif
3. Mandiri

D. Sarana dan Prasarana


1. Alat dan bahan melukis/menggambar/mengukir
2. Alat komunikasi pembelajaran (laptop, hp, jaringan internet)
3. Buku Referensi Seni Rupa

E. Target Peserta Didik


1. Peserta didik regular/tipikal
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi
F. Model Pembelajaran yang Digunakan
Blended Learning dengan metode Discovery Learning

I. KOMPONEN INTI
A. Capaian Pembelajaran

Pada akhir fase E, peserta didik mampu mengamati, mengenal, merekam


dan menuangkan pengalaman dan pengamatannya terhadap lingkungan,
perasaan, empati atau penilaiannya secara visual dengan menggunakan
proporsi, gestur, ruang yang rinci. Karya peserta didik mencerminkan
penguasaan terhadap bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang
dipilihnya (sesuai minat dan kemampuannya).

B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mendefinisikan seni rupa dan eksistensinya
dalam kehidupan manusia
2. Peserta didik mampu menganalisis fungsi seni rupa dalam
kehidupan manusia.
3. Peserta didik mampu mengelompokkan karya seni rupa murni dan
terapan
4. Peserta didik mampu memberi contoh karya-karya seni rupa
berdasarkan masa perkembangannya.

C. Pemahaman Bermakna
1. Manusia belajar menghargai seni dengan mengetahui fungsinya
dalam kehidupan manusia.
2. Manusia belajar memahami bahwa seni pun bisa berkembang sesuai
zaman dan kebutuhan.

D. Pertanyaan Pemantik
1. Selain untuk dinikmati keindahannya, menurutmu adakah fungsi
lain dari seni rupa?
2. Menurutmu, apakah karya seni rupa dapat bermanfaat bagi orang
lain yang tidak memiliki minat dalam bidang seni?

E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Alur Pembelajaran Alokasi Keterangan
Waktu
Pembukaan
Apersepsi dan 1. Guru memimpin doa sebelum 5 Sinkronus
motivasi memulai pembelajaran menit
2. Guru melakukan apersepsi
dengan memberikan
pertanyaan pemantik
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Inti
Stimulation 1. Guru menyampaikan 10 Sinkronus
pertanyaan stimulus, antara menit
lain:
a. Apa yang terlihat indah di
sekitar siswa?
b. Seperti apakah karya seni
rupa di sekitar siswa?
c. Menurut siswa, manakah
yang lebih menarik antara
buku dengan sampul
bergambar dan tidak
bergambar?
d. Menurut siswa, apa yang
dimaksud dengan seni rupa?
e. Bagaimana awal
kemunculan seni rupa?
f. Apa fungsi seni rupa bagi
kehidupan kita?
g. Adakah siswa yang dapat
memberikan contoh karya
seni rupa?
2. Peserta didik menjawab
pertanyaan stimulus dari guru
secara lisan
Problem 3. Peserta didik merumuskan 10
Statement masalah dalam bentuk menit
pertanyaan atau dalam bentuk
hipotesis tentang fungsi seni
rupa dan perkembangan karya
seni rupa
Data 4. Guru membantu peserta didik 15 Asinkronus
Collection untuk merencanakan tugas yang menit
akan dipelajari, yaitu memandu
mempelajari topik-topik yang
sudah dipilih.
5. Guru membagi tiga kelompok
besar siswa terkait dengan topik
Seni Rupa Tradisional, Seni Rupa
Modern, dan Seni Rupa
Kontemporer.
6. Peserta didik mencari berbagai
informasi dari internet atau
lingkungan sekitar mengenai
topik yang telah dibagi
sebelumnya.
Penutup
1. Peserta didik bersama dengan 5 menit Sinkronus
guru menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
2. Peserta didik bersama guru
melakukan refleksi
pembelajaran

Pertemuan 2
Alur Pembelajaran Alokasi Keterangan
Waktu
Pembukaan
1. Guru memimpin doa sebelum 5 Sinkronus
memulai pembelajaran menit
2. Guru melakukan apersepsi
dengan memberikan
pertanyaan pemantik
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
4. Guru menjelaskan langkah
kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan siswa dalam sesi
asinkronus
Inti
Data 5. Guru menampilkan masing- 15 Asinkronus
Processing masing topik terkait dengan menit
Seni Rupa Murni dan terapan
6. Peserta didik melaksanakan
investigasi secara berkelompok
berdasarkan topik yang sudah
ditentukan.
7. Guru memberikan instruksi
kepada peserta didik untuk
menyiapkan laporan akhir
tentang ulasan Seni Rupa murni
dan terapan
8. Peserta didik menyusun laporan
bedasarkan hasil investigasi.
Verification 9. Guru memandu peserta didik Sinkronus
untuk melaksanakan presentasi 20
laporan akhir tentang ulasan menit
Seni Rupa murni dan terapan
secara berkelompok.
Penutup
Refleksi 1. Peserta didik menyimpulkan 5 Asinkronus
materi yang telah dipelajari menit
2. Peserta didik membuat
video/rekaman yang berisi
refleksi pembelajaran
Pertemuan 3 dan 4
Alur Pembelajaran Alokasi Keterangan
Waktu
Pembukaan
1. Guru memimpin doa sebelum 5 Sinkronus
memulai pembelajaran menit
2. Guru melakukan apersepsi
dengan memberikan
pertanyaan pemantik
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
4. Guru menjelaskan langkah
kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan siswa dalam
sesi asinkronus
Inti
Data 1. Peserta didik melaksanakan 15 Asinkronus
Processing investigasi secara menit
berkelompok berdasarkan
topik yang sudah ditentukan.
2. Peserta didik
mempersiapkan alat untuk
mempresentasikan tugas
yang diberikan
Verification 1. Guru memandu peserta didik Sinkronus
untuk melaksanakan 20
presentasi laporan akhir menit
tentang ulasan Seni Rupa
murni dan terapan secara
berkelompok.
2. Guru memandu peserta didik
untuk melaksanakan
presentasi laporan akhir
tentang ulasan Seni Rupa
berdasarkan perkembangan
zamannya secara
berkelompok
3. Guru memandu proses
evaluasi yaitu pemberian
umpan balik antar kelompok.
Penutup
Refleksi 1. Peserta didik menyimpulkan 5 Asinkronus
materi yang telah dipelajari menit
2. Peserta didik membuat
video/rekaman yang berisi
refleksi pembelajaran

F. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
a. Asesmen Non-Kognitif
rmasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyak

Kondisi emosi siswa 1. Bagaimana perasaanmu saat ini?

Kegiatan dan kebiasaan siswa 1. Jam berapa biasanya kamu belajar?


2. Berapa lama biasanya kamu dapat fokus
ketika belajar dirumah?
Minat siswa pada bidang seni 1. Apa yang kamu tentang seni?
2. Bidang seni apa yang kalian suka?

b. Asesmen Kognitif
Waktu Asesmen Sebelum pembelajaran Durasi Asesmen 10 menit

ang
Kemungkinan Rencana T
Pertanyaan Skor (Kategori)
Jawaban Lanju
n

n 1. Sebutkan 1. Seni Rupa Murni 1. Benar 2, skor 3 Jika siswa pa


ang penggolongan dan terapan (kategori paham utuh, maka
karya seni rupa dikelompokan utuh) dilanjutkan d
a berdasarkan masa Tradisional, Seni Benar 1 skor 2 pembahasan
perkembangannya Rupa Modern, (kategori paham lebih dalam.
dan Seni Rupa sebagian) Jika siswa pa
Kontemporer Benar 0 skor 1 sebagian atau
(kategori tidak paham dapat
paham) dilakukan pr
remidial

2. Asesmen Formatif
Prosedur Tes : Tes Akhir
Jenis tes : Tertulis
Bentuk Tes : Uraian terbatas/Esai
Instrumen Tes :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas
1) Buatlah definisi seni rupa!
2) Berikan fungsi seni rupa dalam kehidupan manusia!
3) Kelompokan perkembangan seni rupa menjadi 2 yaitu murni dan
terapan
4) Berikan contoh karya-karya seni rupa berdasarkan masa
perkembangannya!

3. Sikap dan keaktifan dalam diskusi


Petunjuk
a. Bacalah baik –baik setiap pertanyaan dan berilah tanda (√)pada
kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya
b. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak ibu
guru berupa file dan upload hasilnya ke google classroom.
NO Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah kalian paham tentang definisi karya seni rupa?

2. Apakah kalian paham tentang unsur-unsur seni rupa?

3. Apakah kalian bisa membedakan antara Seni Rupa murni dan


terapan (sesuai fungsi)?
4. Apakah kalian dapat menuliskan contoh Seni Rupa Tradisional,
Seni Rupa Modern dan Seni Rupa Kontemporer?

a. Presentasi
Kriteria
No absen Nama Penggunaan
Sistematika
Bahasa

Rubrik:
Aspek yang Dinilai Indikator
Sistematika karangan (pendahuluan, Sistematika urut
mekanisme, penjelasan mekanisme, Sistematika lengkap
kesimpulan)
Sistematika benar
Sistematika jelas
Penggunaan bahasa Bahasa mudah dipahami
Menggunakan kalimat aktif
Ejaan sesuai EYD
Menggunakan kalimat efektif
G. Pengayaan dan Remedial
1. Siswa dengan capaian belajar tinggi melakukan pengayaan dengan
membuat artikel bertema Perkembangan Karya Seni Rupa
2. Siswa dengan capaian belajar yang kurang diberi bimbingan khusus
dengan memberikan lembar kerja remedial

H. Refleksi Peserta Didik dan Guru


1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat
teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran
ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
8. Pengalaman apa yang didapatkan oleh siswa dari pembelajaran?

Bojonggede, 19 JULI 2022


Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 BOJONGGEDE Guru Mata Pelajaran

Aman Sihombing, M.Pd. B. Ajeng Wahyuningrum, S.P


NIP. 19651018995121001 NIP. 199104042022212030
LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik

PERKEMBANGAN SENI RUPA


Nama Siswa : ……………………………………
Kelas : ……………………………………
Tema : ……………………………………

 Tujuan Pembelajaran : Mengelompokan perkembangan seni rupa


berdasarkan fungsi dan masa perkembangannnya (tradisional, modern,
kontemporer)
 Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Sebelum mengisi lembar kerja di bawah ini, bacalah terlebih dahulu
penjelasan tentang Klasifikasi Seni Rupa Berdasarkan Fungsi dan
Waktu Perkembangannya

A. UNSUR DASAR SENI RUPA


1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat
dikembangkan menjadi garis dan bidang. Salah satu aliran lukis bergaya impresif
mengkombinasikan berbagai variasi ukuran dan warna titik untuk membentuk
objek, atau dikenal juga dengan teknik pointilis.

2. Garis
Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting dalam mewujudkan sebuah
karya seni rupa. Garis memiliki dimensi memanjang dan mempunyai arah serta sifat-
sifat khusus seperti: pendek, panjang, vertikal, horizontal,lurus, melengkung, berombak
dan seterusnya.
3. Raut (Bidang dan Bentuk)
Unsur rupa lainnya adalah “raut” yang merupakan tampak, potongan atau wujud
dari suatu objek. Istilah ”bidang” umumnya digunakan untuk menunjuk wujud benda
yang cenderung pipih atau datar sedangkan ”bangun” atau ”bentuk” lebih menunjukkan
kepada wujud benda yang memiliki volume (mass). Perhatikan gambar di samping dan
di bawah ini. Tunjukkanlah mana unsur ”bidang” dan mana unsur ”bentuk” atau
”bangun”. Bagaimana kalian membedakan wujud ”bangun” dan ”bangun” atau ”bentuk”
dalam sebuah karya seni rupa 2 dimensi?
4. Ruang

Unsur ruang dalam sebuah karya seni


rupa 2 dimensi menunjukan kesan dimensi
dari obyek yang terdapat pada karya seni
rupa tersebut. Pada karya dua dimensi kesan
ruang dapat dihadirkan dalam karya dengan
pengolahan unsurunsur kerupaan lainnya
seperti perbedaan intensitas warna,
teranggelap, atau menggunakan teknik
menggambar perspektif untuk menciptakan
ruang semu (khayal).

5. Tekstur
Tekstur atau barik adalah unsur rupa yang menunjukan kualitas taktis dari suatu
permukaan atau penggambaran struktur permukaan suatu objek pada karya seni rupa,
Berdasarkan wujudnya, tekstur dapat dibedakan atas tekstur
asli dan tekstur buatan. Tekstur asli adalah perbedaan
ketinggian permukaan objek yang nyata dan dapat diraba,
sedangkan tekstur buatan adalah kesan permukaan objek
yang timbul pada suatu bidang karena pengolahan unsur garis,
warna, ruang, dan terang-gelap.

6. Warna
Warna adalah unsur rupa yang paling menarik
perhatian. Menurut teori warna Brewster, semua warna yang ada berasal dari tiga
warna pokok (primer) yaitu merah, kuning dan biru. Dalam berkarya seni rupa terdapat
beberapa teknik penggunaan warna, yaitu secara harmonis, heraldis, murni,
monokromatik dan polikromatik. Cobalah kalian mencari informasi tentang teknik-
teknik penggunaan warna tersebut.
Teori Warna Brewster(kiri) dan Teori Warna sistem A.Munsell (kanan)

7. Gelap Terang
Unsur gelap terang pada karya seni rupa timbul karena adanya perbedaan intensitas
cahaya yang jatuh pada permukaan benda. Perbedaan ini menyebabkan munculnya
tingkat nada warna (value) yang berbeda. Bagian yang terkena cahaya akan lebih terang
dan bagian yang kurang atau terkena cahaya akan tampak lebih gelap.
B. MEDIUM, BAHAN DAN TEKNIK
1. Medium dan Bahan Karya Seni Rupa
Bahan berkarya seni rupa adalah material habis pakai yang digunakan untuk
mewujudkan karya seni rupa tersebut. Sesuai dengan keragaman jenis karya seni rupa,
bahan untuk berkarya seni rupa ini juga banyak macam dan ragamnya, ada yang
berfungsi sebagai bahan utama (medium) dan ada pula sebagai bahan penunjang.
Sebagai contoh, pada umumnya perupa membuat karya lukisan menggunakan kanvas
dan cat sebagai bahan utamanya serta kayu dan paku sebagai bahan penunjang. Kayu
digunakan sebagai bahan bingkai (spanram) untuk menempatkan kanvas dan paku
untuk mengaitkan kanvas pada permukaan kayu bingkai tersebut.
Bahan untuk berkarya seni rupa dapat dikategorikan menjadi bahan alami dan
bahan sintetis berdasarkan sumber bahan dan proses pengolahannya. Bahan baku alami
adalah material yang bahan dasarnya berasal dari alam. Bahan-bahan ini dapat
digunakan secara langsung tanpa proses pengolahan secara kimiawi di pabrik atau
industri terlebih dahulu. Adapun bahan baku olahan adalah bahan-bahan alam yang
telah diolah melalui proses pabriksasi atau industri tertentu menjadi bahan baru yang
memiliki sifat dan karakter khusus. Berdasarkan sifat materialnya, bahan berkarya seni
rupa ini dapat juga dikategorikan ke dalam bahan keras dan bahan lunak, bahan cair dan
bahan padat dan sebagainya.

2. Alat Berkarya Seni Rupa


Alat untuk berkarya seni rupa sangat banyak jenis dan ragamnya. Beberapa
karya seni rupa bahkan memiliki peralatan khusus yang tidak dipergunakan pada jenis
karya lainnya. Tetapi ada juga alat atau bahan yang dipergunakan hampir disemua
proses berkarya seni rupa. Alat-alat tulis (gambar) misalnya, adalah peralatan yang
digunakan dalam proses pembuatan hampir seluruh jenis karya seni rupa, terutama saat
membuat rancangan karya seni tersebut.
Dalam berkarya seni
rupa dua dimensi setidaknya
dikenal beberapa kategori alat
utama untuk berkarya yaitu
alat untuk membentuk,
menggambar dan mewarnai
serta alat mencetak
(mendupilkasi). Seperti juga
bahan, selain kategori alat
utama tersebut, kita juga
mengenal alat-alat bantu
Lainnya yaitu alat-alat yang peruntukannya tidak secara khusus untuk kegiatan berkarya
seni rupa tetapi sangat diperlukan dalam kegiatan berkarya seni rupa seperti: alat
pemotong (pisau dan gunting), alat pengering, alat pengukur dan sebagainya. Alat-alat
ini bersifat penunjang untuk memudahkan atau melancarkan proses pembuatan karya.
Karena kemajuan teknologi, saat ini semua fungsi alat yang dipergunakan dalam
berkarya seni rupa relatif dapat dilakukan oleh komputer. Walaupun demikian perlu
disadari betul bahwa komputer hanyalah alat bantu. Karya seni bagaimanapun juga
membutuhkan kepekaan rasa yang sulit dihasilkan oleh program komputer. Kepekaan
rasa adalah kompetensi unik dan khas yang hanya dimilki manusia, berbeda antara satu
orang dengan orang lainnya.
3. Teknik Berkarya Seni Rupa
Dalam membuat karya seni rupa murni atau terapan dibutuhkan keterampilan
teknis menggunakan alat dan mengolah bahan untuk mewujudkan objek pada bidang
garap. Sebagai contoh, untuk mewujudkan sebuah objek dalam karya lukisan, seorang
perupa atau seniman lukis dituntut menguasai keterampilan teknis menggunakan alat
(kuas) dan mengolah bahan (cat) pada kanvas (medium). Seorang pematung dituntut
menguasai keterampilan teknis menggunakan alat memahat dan mengolah bahan kayu
untuk mewujudkan karya seni patung.
Karya seni rupa ada juga yang dinamai berdasarkan teknik utama yang
digunakan dalam pembuatannya. Seni kriya Batik misalnya, menunjukkan jenis karya
seni rupa yang dibuat dengan teknik membatik, begitu pula Seni kriya anyam, untuk
menamai jenis karya seni rupa yang dibuat dengan teknik menganyam.
Beragam jenis dan karakteristik bahan yang digunakan dalam berkarya seni rupa
memerlukan beragam alat dan teknik untuk mengolahnya. Suatu teknik berkarya seni
rupa mungkin saja secara khusus digunakan sebagai teknik utama dalam mewujudkan
satu jenis karya seni rupa tetapi mungkin juga digunakan untuk mewujudkan jenis karya
seni rupa lainnya.

C. PROSES BERKARYA
Karya seni rupa dua dimensi tidak tercipta dengan sendirinya. Pembuatan karya seni
rupa dua dimensi dilakukan melalui sebuah proses secara bertahap. Tahapan dalam
berkarya ini berbeda antara satu jenis karya dengan jenis karya lainnya mengikuti
karakteiristik bahan, teknik, alat dan medium yang digunakan untuk mewujudkan karya
seni rupa tersebut.
Tahapan dalam
berkarya seni rupa dua
dimensi ini dimulai dari
adanya motivasi untuk
berkarya. Motivasi ini
dapat berasal dari dalam
diri maupun dari luar diri
perupanya. Benda-benda
kecil atau hal-hal
sederhana
dalam kehidupan kita
sehari- hari dapat
menjadi ide untuk
berkarya seni rupa dua
dimensi. Cobalah
perhatikan benda-benda
dan peristiwa sehari-hari
di sekitar kalian
kemudian kembangkan
hasil pengamatan kalian
menjadi gagasan

berkarya seni rupa. Pilihlah bahan, media, alat dan teknik yang kalian kuasai atau ingin
kalian coba dan mulailah berkreasi menciptakan karya seni rupa
KLASIFIKASI SENI RUPA BERDASARKAN WAKTU PERKEMBANGANNYA

Memilah seni rupa ditinjau dari masa perkembangannya menjadi Seni Rupa
Tradisional, Seni Rupa Modern, dan Seni Rupa Kontemporer. Ketiga jenis seni rupa
tersebut memiliki ciri khas tersendiri dari penciptanya, sosial budaya yang
melatarbelakanginya, lokasi penciptaannya, serta contoh-contoh karyanya.
A. Seni Rupa Tradisional
Seni Rupa Tradisional berkaitan erat dengan khazanah lokal budaya di
daerah tertentu. Sehingga berbagai daerah biasanya memiliki karya seni
rupa tradisional yang unik dan beragam. Karya seni traditional umumnya
diwarnai dengan pelambangan (simbolis), baik dalam bentuk metafora
binatang, tumbuhan, bangunan, atau igur manusia. Simbol tersebut banyak
ditemui di candi-candi, ragam hias kain tenun, bahkan perabotan sehari-
hari, biasanya bersifat spiritual, religius, dan mitologis.
B. Seni Rupa Modern
Seni Rupa Modern mulai menanggalkan pakem-pakem suatu tradisi, dan
mengutamakan eksperimen demi kemajuan seni, yang tergolong dalam Seni
Rupa Modern yaitu Seni Murni (Fine Art) dengan mengutamakan sifat
estetikanya. Seni Murni terdiri dari Seni Lukis, Seni Patung dan Seni Grais.
C. Seni Rupa Kontemporer
Seni Rupa Kontemporer berkembang pada masa kini, merespons dan
mempresentasikan situasi sosial dan budaya kekinian. Seni Rupa
Kontemporer berorientasi bebas dengan medium yang tidak terbatas, dan
dapat menggabungkan nilai-nilai tradisional dan modernitas. Karya Seni
Rupa Kontemporer berkaitan dengan perkembangan teknologi yang
berkembang di masa kini.

2. Berdasarkan uraian di atas, tuliskan minimal 5 jenis seni rupa yang tergolong Seni
Rupa Tradisi, Seni Rupa Modern dan Seni Rupa Kontemporer pada tabel di bawah
ini:
No Seni Rupa Tradisi Seni Rupa Modern Seni Rupa Kontemporer
1
2
3
4
5
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta didik

MATERI PEMBELAJARAN
1. Definisi Seni Rupa
Seni sudah menjadi salah satu bagian dalam kehidupan manusia dari zaman ke
zaman, dari masa pra sejarah hingga sekarang, keberadaan seni sangat melekat dalam
setiap sendi kehidupan dan jiwa manusia sehingga tidak dapat terpisahkan sampai
saat ini. Seni rupa sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita bisa
menyaksikan seni rupa sejak kita bangun dari tidur, melihat ornamen pakaian yang
kita kenakan, lukisan yang terpajang di rumah, desain cangkir yang kita gunakan untuk
minum, gambar yang kita lihat di layar telepon seluler, tayangan di televisi, gedung-
gedung di perkotaan, alam yang penuh warna dan semua yang tampak dalam
kehidupan manusia. Dari berbagai benda seni rupa tersebut dapat membuat perasaan
kita tergugah, hampir semua benda, bangunan, pakaian dan berbagai peralatan
dirancang dengan mempertimbangkan nilai-nilai estetika.

2. Fungsi Seni Rupa dalam Kehidupan Manusia


Fungsi seni rupa sangat beragam, tergantung kepada latar belakang terciptanya
karya seni rupa. Misalnya seni rupa terapan memiliki fungsi untuk memenuhi nilai
guna atau fungsi praktis dalam kehidupan seharihari, dan seni murni memiliki fungsi
sebagai sarana kepuasan batin akan keindahan. Secara umum, seni memiliki banyak
fungsi seperti merangsang masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya, sebagai
proses pembelajaran masyarakat terhadap segala sesuatu, baik nilai-nilai maupun
fenomena alam, sebagai penyadaran terhadap peristiwa, baik sejarah, sosial, politik
dan budaya, seni mampu mengisi dan mempengaruhi zamannya, dan seni sebagai
penjaga nilai keindahan dan kemanusiaan dalam kehidupan masyarakat.
Keberadaan seni rupa menurut Feldman (1967) memiliki 3 fungsi dalam
kehidupan manusia, yaitu:
a. Fungsi Individual, seni digunakan untuk mengungkapan rasa/ emosi dengan cara
memberi tanggapan dan penghayatan seseorang terhadap lingkungannya.
b. Fungsi sosial kemasyarakatan, seni digunakan untuk kepentingan masyarakat luas
seperti untuk penerangan, pendidikan, kesehatan, agama dan sebagainya.
c. Fungsi fisik kebendaan, seni digunakan untuk keindahan di berbagai benda
keperluan manusia: arsitektur, interior bangunan, furnitur, serta benda-benda
pakai lainnya.

3. Klasifikasi Karya Seni Rupa Berdasarkan Waktu Perkembangannya


Seni Rupa Tradisional berkaitan erat dengan khazanah lokal budaya di daerah
tertentu. Sehingga berbagai daerah biasanya memiliki karya Seni Rupa Tradisional
yang unik dan beragam. Karya Seni Rupa Traditional umumnya diwarnai dengan
pelambangan (simbolis), baik dalam bentuk metafora binatang, tumbuhan, bangunan,
atau figur manusia. Simbol tersebut banyak ditemui di candi-candi, motif hias kain
tenun, bahkan perabotan sehari-hari, biasanya bersifat spiritual, religius, dan
mitologis.
Seni Rupa Modern mulai menanggalkan pakem-pakem suatu tradisi, dan
mengutamakan eksperimen demi kemajuan seni, yang tergolong dalam Seni Rupa
Modern yaitu Seni Murni (Fine Art) dengan mengutamakan sifat estetikanya. Seni
Rupa Murni terdiri dari Seni Lukis, Seni Patung dan Seni Grafis.
Seni Rupa Kontemporer berkembang pada masa kini, merespons dan
mempresentasikan situasi sosial dan budaya kekinian. Seni Rupa Kontemporer
berorientasi bebas dengan medium yang tidak terbatas, dan dapat menggabungkan
nilai-nilai tradisional dan modernitas. Karya Seni Rupa Kontemporer berkaitan dengan
perkembangan teknologi yang berkembang di masa kini.

4. Contoh Karya Seni Rupa Berdasarkan Waktu Perkembangannya


a. Seni Rupa Tradisional:

Gambar 1.1. Ragam Hias Toraja yang diterapkan di kain tenun.


Sumber: Berita Sastra Budaya/Melayu Online (2014)

Gambar 1.2. Anyaman Purun dari Kalimantan sebagai peralatan tradisional.


Sumber: Tokopedia/Native Borneo (2015)
b. Seni Rupa Modern:

Gambar 1.3. Lukisan Pemandangan karya Wakidi.


Sumber: Indoartnow/Wakidi (1954)

Gambar 1.4. Lukisan Abstrak karya Achmad Sadali.


Sumber: Galeri Nasional Indonesia/Achmad Sadali (1980)
c. Seni Rupa Kontemporer:

Gambar 1.5. Karya Video Art oleh Krisna Murti.


Sumber: Galeri Nasional Indonesia/Krisna Murti (1996)

Gambar 1.6. Karya Performance Art oleh FX. Harsono.


Sumber: Desain Grafis Indonesia/FX Harsono (2009)
C. Glosarium
 Abstrak : yaitu sebuah cara mengekpresikan karya seni dengan metoda yang
tidak menggambarkan wujud atau bentuk nyata dari sebuah objek dan bisa
jadi memperumit atau menyerderhanakan wujudu aselinya.
 Abbozzo : adalah sketsa atau rancangan yang dibuat ketika hendak melukis
atau membuat patung.
 Applied Art : karya seni yang dibuat untuk digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Atau biasa disebut karya seni terpan.
 Apresiator : Orang yang menikmati sebuah karya seni kemudian
memberikan komentar atau penilaian terhadap karya seni yang dinikmatinya.
 Apresiasi : Penilaian terhadap hasil karya seni
 Art Nouveau : Sebuah aliran seni rupa modern. Aliran yang berkembang di
Eropa dan Amerika ini memiliki corak yang identik dengan liak-liuk tumbuhan.
 Artistik : Memiliki nilai keindahan
 Aesthetic : Keindahan
 Asimetris : Lawan kata dari simetris, yaitu tidak seimbang.
 Armature : Sebuah kerangka yang terbuat dari Metal untuk menopang atau
menahan beban (biasanya tanah liat) agar tidak terjadi perubahan bentuk.
Armature ini biasanya digunakan oleh pematung dalam proses modelling.
 Blacu : Kain yang terbuat dari kapas kemudian ditenun. Kain ini merupakan
kain dasar dari kain mori dan pada umumnya berwarna putih. Jenis Kain ini
biasa dipakai untuk membuat kain batik.
 Barik : Dalam KBBI, Barik berarti garis-garis. Barik menyatakan keadaan dari
permukaan suatu bahan, terlepas bagaimana warna atau penampakan bahan
tersebut. Barik biasanya menampilkan sebuah kesan yang khas.
 Bidang : Luas atau wilayah permukaan dua dimensi dan dibatasi oleh garis.
 Batik : Teknik menggambar menggunakan canting dan malam/lilin yang
dicairkan di atas kain mori kemudian dicelupkan pada pewarna pakaian
tertentu.
 Balance : Keseimbangan. Biasanya ungkapan ini digunakan untuk hal-hal yang
berkaitan dengan warna ataupun campuran sebuah bahan.
 Booth : Stand Pameran. biasanya terdapat di sebuah acara atau event dan
digunakan sebagai media pemasaran atau pameran dari hasil karya seni para
seniman.
 Chiaroscuro : Pemahaman di dalam teknik lukis tentang teknik dan
pembagian kualitas gelap terang.
 Canting : Alat yang digunakan untuk membatik.
 Canting Isen : Canting yang digunakan untuk membatik isi bidang dan
ornamennya.
 Canting Reng-rengan : canting yang digunakan ketika pembuatan kerangka
batik.
 Corak : Gaya atau ungkapan dari seorang seniman dalam menggambarkan
bentuk-bentuk alami.
 Dimensi : Ukuran (Panjang, Lebar, Tinggi)
 Desainer : Orang yang ahli dalam bidang seni grafis/fashion
 Desain : Kegiatan merancangan ataupun pola dari karya seni dua ataupun
tiga dimensi ataupun mengolah seluruh unsur karya seni menjadi sebuah
wujud karya seni.

D. Daftar Pustaka
Bahari, Nooryan. (2008). Kritik Seni : Wacana Apresiasi dan Kreasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Buku Seni Budaya Kelas X


SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sembiring, Dermawan. (2014). Wawasan Seni. Medan: UNIMED Press.

Nursantara, Yayat. (2004). Kesenian SMA Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga Soedtedja,
Zackaria, dkk .(2014). Seni Budaya, Studi dan Pengajarannya untuk

SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

E. Referensi Internet:
“Pengertian Seni Rupa dan Jenis-Jenisnya Terlengkap”.
http://www.spengetahuan.com/2015/06/pengertian-seni-rupa-dan-jenis-jenisnya-
terlengkap.html. Diakses 10 Juli 2021 Pukul 14.00 Wib.
Apresiasi Seni Rupa, Pengertian, Kriteria dan Fungsi Apresiasi

http://www.senibudayaku.com/2017/03/apresiasi-seni-rupa-pengertian-kriteria-
dan-fungsi- apresiasi.html/ Diakses 10 Juli 2021 Kritik Seni Rupa (Seni Lukis)

Unsur-unsur karya Seni Rupa dan Penjelasannya Lengkap http://cara.pro/sebutkan-


unsur-unsur-karya- seni-rupa. Diakses 10 Juli 2021

Anda mungkin juga menyukai