Anda di halaman 1dari 13

Manado, 19 Juli 2022

Dibuat Oleh :
Nama : PUTRI AHERYANI, S.Pd
Nomor Peserta PPG : 201503043430
LPTKPPG : Universitas Negeri Manado (UNIMA)

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL 5


APRESIASI SENI DAN PEMBELAJARANNYA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA
2. PEMBELAJARAN APRESIASI SENI MUSIK
3. PEMBELAJARAN APRESIASI SENI TARI
4. PEMBELAJARAN APRESIASI TEATER
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1 (Pembelajaran Apresiasi Seni Rupa)
yang dipelajari 1. Pengertian Apresiasi Seni Rupa
Apresiasi (appreciation) yang artinya
penghargaan dan pengertian, dan disebut
dengan pengamatan.

2. Tujuan apresiasi seni


Tujuan pembelajaran Apresiasi Seni
diajarkan di sekolah agar peserta didik:
a. Memahami estetika untuk meningkatkan
sensitivitas agar mampu menghayati
keindahan serta harmoni yang mencakup
apresiasi dan ekspresi,
b. Memanfaatkan lingkungan setempat
untuk latihan apresiasi seni.
c. Menghargai kekhasan lokal karya seni
rupa dan keterampilan atau kriya.
d. Meningkatkan kegemaran membaca dan
menulis tentang karya seni.

3. Pendekatan apresiasi seni


Proses pembelajaran apresiasi seni, dapat
dilakukan melalui metode dan pendekatan
seperti
a. Pendekatan aplikatif: Pendekatan ini
dilakukan melalui proses penciptaan seni
secara langsung
b. Pendekatan Historis: Ditempuh
melalui pengenalan sejarah seni.
Penciptaan demi penciptaan, peristiwa
demi peristiwa yang masing-masing
memiliki problema sendiri, dibicarakan
dan dibahas secara urut.
c. Pendekatan problematik: Menyoroti
masalah serta liku-liku seni sebagai
sarana untuk dapat menikmatinya
secara semestinya, kemudian deretan
problem-problem senilah yang harus
dibahas satu persatu.

4.Prosedur apresiasi seni


Merujuk pendapat Brent G. Wilson (1971)
aktivitas mengapresiasi karya Seni Rupa
dapat diawali dengan pengalaman
a. Mengamati (Observing): pengalaman
merespon karya seni dengan mengaktifkan
fungsi inderawi (penglihatan,
pendengaran, perabaan, penciuman)
untuk mengenali unsur-unsur visual pada
karya
b. Merasakan (Feeling): mengaktifkan
pengalaman merasakan keindahan
melalui sensasi inderawi (penglihatan,
pendengaran, perabaan, penciuman).
c. Mengempati (Emphatizing): setelah
mengamati karya seni dengan penuh
perasaan, maka rasa empati akan muncul.
d. Menilai (Evaluing): melibatkan
kemampuan berpikir logis dan kritis
dalam mengevaluasi karya seni melalui
aktivitas berasosiasi, melakukan
komparasi, analogi, diferensiasi dan
sintesa (menyimpulkan).
e. Menghargai (Appreciation): Penghargaan
terhadap karya seni akan tampak pada
seseorang didalam menyikapi karya seni
tersebut. Antara lain bagaimana apresiator
memberikan perhatian terhadap karya
seni, bagaimana apresiator memelihara
dan menempatkan karya yang
dikoleksinya

5.Objek apresiasi seni


Objek apresiasi meliputi berbagai karya seni
rupa sebagai berikut:
a. Karya Seni Murni : penciptaan karya
seni yang ditujukan untuk memenuhi
fungsi ekspresi sebagai sarana
mencurahkan ekspresi atau emosi dan
tidak berfungsi sebagai benda pakai dan
benda hiasan, seperti: seni lukis, seni
patung, seni grafis,
b. Karya Seni Terapan: penciptaan karya
ditujukan untuk fungsi pakai, fungsi
komunikasi dan fungsi hias, terutama
untuk memenuhi keperluan sehari-hari.
c. Karya Seni Media Baru: sebuah istilah
yang merujuk kepada karya seni yang
dibuat menggunakan teknologi media
baru. Seni media visual hadir merespon
perkembangan teknologi informasi dan
digitalisasi.

6. Implementasi pembelajaran apressiasi


karya seni rupa
Apresiasi dalam pembelajaran seni rupa
merupakan proses yang berkaitan dengan
penikmatan terhadap suatu karya seni.
Untuk dapat memperoleh pengetahuan
dalam kegiatan berapresiasi pada karya
seni rupa ada beberapa proses yaitu
mengamati (observing), merasakan (feeling),
memahami (emphaty), menikmati (enjoying),
dan menilai (valuing).

7. Evaluasi Hasil Apresiasi Karya Seni Rupa


Mengeveluasi hasil apresiasi karya seni
rupa diperlukan kemampuan dan
pengalaman estetis dalam menilai karya.
Sehingga pada saat menilai sebuah karya
tahapan-tahapan desain dalam proses
mengapresiasi karya seni rupa desain
khususnya poster, sehingga pada saat
melakukan kegiatan apresiasi dapat
dilakukan dengan mudah.

8.Hakikat Evaluasi dalam Pembelajaran


Evaluasi hasil belajar dapat diartikan
sebagai suatu tindakan atau suatu proses
untuk menentukan nilai keberhasilan
belajar setelah ia mengalami proses belajar
selama satu periode tertentu (Mulyana, dkk,
2004:2)

9. Fungsi Evaluasi dalam Pembelajaran


fungsi evaluasi dalam pembelajaran adalah
a) berfungsi diagnostik,
b) berfungsi penempatan,
c) berfungsi selektif dan
d) mengukur keberhasilan.

10. P
rinsip Dasar Tes Hasil Belajar
Prinsip tersebut adalah :
1) Tes Hasil Belajar hendaknya dapat
mengukur berbagai hasil belajar yang
sesuai dengan tujuan pengajaran
2) Tes Hasil Belajar hendaknya mengukur
sampel yang representatif dari hasil
belajar dan materi-materi yang tercakup
dalam pengajaran,
3) Hasil Belajar hendaknya mencakup
jenis-jenis pertanyaan yang paling
sesuai untuk mengukur hasil belajar
yang diinginkan. Jenis pertanyaan
terbagi menjadi 2 jenis yaitu : (1)
Memberikan Jawaban (peserta didik
memberikan jawaban) seperti esai (2)
Memilih Jawaban (peserta didik memilih
jawaban) seperti menjodohkan (benar-
salah), menjodohkan dan pilihan ganda.
4) Tes Hasil Belajar hendaknya
direncanakan agar hasilnya sesuai
dengan hasil yang akan digunakan
secara khusus. Tes ini dapat diapakai
mengukur
a. tingkah laku peserta didik pada
permulaan pelajaran (tes penentuan),
b. kemajuan belajar yang dicapai selama
belajar (tes formatif),
c. sebab-sebab kesukaran belajar
selama pengajaran (tes diagnostik),
d. hasil belajar secara menyeluruh
sesudah pengajarn selesai (tes
sumatif).
5) Tes Hasil Belajar hendaknya dibuat
dengan reliabilitas yang sebesar-
besarnya dan kemudian harus
ditafsirkan dengan hati-hati.
6) Tes Hasil Belajar hendaknya dipakai
untuk memperbaiki hasil belajar.

11. T
eknik Evaluasi dalam Pembelajaran
Ada tujuh teknik yang dapat digunakan,
yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian
sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek,
penilaian produk, penggunaan portofolio,
dan penilaian diri (Puskur, 2006)

12. E
valuasi Dalam Perspektif Pembelajaran
Seni Rupa
kita perlu mengkaji lebih mendalam
tentang kemampuan-kemampuan yang
akan dinilai sehubungan dengan aktivitas
berkarya seni dalam konteks kependidikan
yang memiliki karakteristik khusus yang
agak berbeda dari proses kreatif seorang
seniman

13. F
ungsi Penilaian dalam Pembelajaran Seni
Sehubungan dengan kompleksnya
perspektif evaluasi dalam pendidikan seni,
Amri (2001:2-3) menyatakan bahwa
penilaian dalam pendidikan seni
merupakan pengukuran perilaku individu
(peserta didik) dalam kaitannya dengan
proses pembelajaran seni dan karya seni.

14. D
imensi Kompetensi dalam Pembelajaran
Seni Rupa
Secara khusus sebenarnya tujuan
pendidikan Seni yang paling penting
adalah mengembangkan:
a. Kompetensi perseptual, yakni respon
persepsi inderawi terhadap unsur rupa,
bunyi, gerak dan perpaduannya serta
keterampilan kerajinan,
b. Kompetensi pengetahuan, meliputi
pengetahuan tentang terminologi, fakta,
trends dan tata urutan/ kronologi,
simbol dan makna, klasifikasi dan
kategori, metodologi dan kriteria.
c. Kompetensi apresiasi, meliputi :
✓ Kemampuan pengamatan:
kemampuan mengobservasi dan
mengeksplorasi media dan teknik
untuk mempertajam kepekaan
inderawi dan perasaan.
✓ Kemampuan berempati/penghayatan:
kemampuan merasakan/ menghayati
dalam merespons stimulus dengan
sensitivitas persepsi dan perasaan
yang mendalam.
✓ Kemampuan penikmatan:
kemampuan penikmatan terhadap
pengalaman dan kualitas estetik
suatu karya seni yang memberikan
kesenangan dan kepuasan batin.
d. Kompetensi kreasi yang meliputi :
✓ Kreativitas: kemampuan mencipta
kombinasi, keunikan gagasan dan
nilai kebaruan dari bentuk ekspresi
suatu karya seni.
✓ Keterampilan: kemampuan
psikomotorik berkaitan dengan
penguasaan teknik dalam pengolahan
dan penyajian media seni secara
optimal melalui kegiatan eksplorasi
dan eksperimentasi.

KB 2 (Pembelajaran Apresiasi Seni Musik)


1. Pengertian, Tujuan, Pendekatan,
Prosedur, dan Objek Apresiasi Musik
a. Apresiasi seni musik merupakan
suatu proses sadar yang dilakukan
seseorang untuk mendengarkan musik
dalam memahami dan menghargai
suatu ekspresi pandangan dan
perasaan yang tertuang dalam bentuk
lagu atau komposisi musik.
b. Tujuan dalam apresiasi musik yaitu
meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan berkreasi dan
berimajinasi, menciptakan dan
mengembangkan rasa sensitivitas dan
kepekaan terhadap karya musik,
menumbuh kembangkan rasa
menghargai karya musik, dan terakhir
yaitu untuk menyempurnakan
keindahan karya musik.
c. Pendekatan-pendekatan yang perlu
dipahami dalam melakukan kegiatan
apresiasi seni musik. Pendekatan
dalam apresiasi musik meliputi gaya
musikal, sejarah musik, biografi
pencipta karya musik, dan interpretasi.
d. Prosedur tahapan dalam apresiasi
musik
1) Tahap identifikasi
2) Tahap Analisis
3) Tahap penghayatan.
4) Tahap Penilaian
5) Objek Apresiasi

2. Evaluasi Karya Musik


Evaluasi dalam apresiasi musik selalu
melibatkan tiga komponen utama yaitu
komposer, pemain, dan pendengar.
Untuk mengevaluasi karya musik
melalui pendengaran sebagai hasil
dari apresiasi musik dapat
dibedakan sesuai dengan Miller
yakni:
a) Mendengarkan secara pasif
b) Mendengarkan dengan serius
c) Mendengarkan secara emosional
d) Mendengarkan secara perseptif

3. Refleksi Hasil Apresiasi Musik


Refleksi sendiri bisa diartikan sebagai
proses kognitif dan afektif yang
membutuhkan keterlibatan aktif pikiran
dari individu terhadap sesuatu yang terjadi,
melibatkan pemeriksaan terhadap
tanggapan seseorang, dimana hasilnya
sebuah pemahan baru ke dalam
pengalaman seseorang (Rogers, 2001)

4. Pembelajaran Apresiasi Musik


Dengan belajar apresiasi, kita belajar
tentang menghargai sebuah karya seni
orang lain, juga mampu mengembangkan
rasa sensitivitas dan empati terhadap orang
lain.

KB 3 (Pembelajaran Apresiasi Seni Tari)


1. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Apresiasi
Tari
Apresiasi merupakan kegiatan di wilayah
penikmatan yaitu kegiatan penonton dalam
menikmati sesuatu (karya seni), dengan
pengamatan yang cermat melibatkan
kemampuan intelektual, kepekaan emosi
dan kemampuan evalusi, agar memiliki
kesadaran terhadap nilai-nilai yang
terkandung di dalam tari.
Fungsi tari apresiasi tari yaitu memberikan
penghargaan, penikmatan, penilaian
terhadap seni tari atau kesadaran terhadap
seni tari.
maksud apresiasi seni tari adalah
kesanggupan mengenal memahami suatu
nilai yang terhadap pada sesuatu yang
sangat agung atau luhur.
Apresiasi tari mempunyai tujuan
untuk mendapatkan pengalaman
estetis yang didasari pengalaman si
pengamat dalam kesanggupan
menerima karya seni yang terarah
dan bertujuan didapat dari seni
murni atau seni pakai.

2. Implementasi pembelajaran Apresiasi


Tari
Kegiatan belajar, meliputi:
1) Kegiatan mengamati tari
2) Kegiatan menjelaskan tari
3) Kegiatan menganalisis tari
4) Kegiatan menginterpretasi
5) Kegiatan mengevaluasi

3. Langkah - Langkah Pembelajaran


Kegiatan Apresiasi
Dalam kegiatan pembelajaran
apresiasi seni tari, guru dapat
melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Memberikan pengarahan dalam
kegiata apresiasi
b. Penyusunan rencana kegiatan
yang dapat dilakukan di luar
kelas
c. Memberikan cara penilaian terhadap
karya tari yang bersifat obyektif

4. Proses kegiatan apresiasi yang dapat


dilakukan
a. Pengenalan terhadap seniman dan
karya tari indonesia
b. Melakukan penilaian karya tari
c. Mengisi formal evaluasi.

5. Tahapan-tahapan dalam apresiasi


a. pengamatan
b. penghayatan
c. penilaian dan penghargaan
d. empati

6. Evaluasi Hasil Apresiasi Tari


Evaluasi merupakan bagian dari
komponen pembelajaran untuk mengukur
dan menilai tingkat ketercapaian dari
tujuan pembelajaran

7. Konsep refleksi dalam apresiasi tari


Refleksi merupakan aktivitas pembelajaran
berupa penilaian atau umpan balik peserta
didik terhadap guru setelah mereka
mengikuti serangkaian proses belajar
mengajar dalam jangka waktu tertentu.

8. Prinsip refleksi dalam apresiasi tari


(1) Ada kesadaran bersama pendidik dan
peserta didik untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran apresiasi tari di
dalam kelas
(2) Penilaian oleh peserta didik dilakukan
dengan sangat kritis;
(3) Penilaian dilaksanakan sejak awal
pembelajaran sampai akhir
pembelajaran;
(4) Hasil penilaian oleh peserta didik
dijadikan masukan oleh pendidik untuk
perbaikan pembelajaran agar lebih baik
dalam pembelajaran apresiasi tari
kedepannya.

9. Tujuan dan sasaran refleksi dalam


pembelajaran apresiasi tari
(1) Untuk menganalisis tingkat
keberhasilan proses dan hasil belajar
peserta didik;
(2) Untuk melakukan evaluasi diri terhadap
proses belajar yang telah dilakukan;
(3) untuk mengidentifikasi faktor-faktor
penyebab kegagalan dan pendukung
keberhasilan;
(4) untuk merancang upaya optimalisasi
proses dan hasil belajar,
(5) Untuk memperbaiki dan
mengembangkan pembelajaran sesuai
dengan mata pelajaran yang diampu

10. T
eknik-teknik refleksi dalam
pembelajaran apresiasi tari
a. Belajar mitra (kelompok atau
kerjasama)
mendiskusikan ide-ide yang
dibangkitkan, mengeksplorasi
kepentingan mereka sendiri,
b. Belajar kontrak
- Sebelum penyusunan sebuah draft
awal
- Sebelum penyerahan hasil ahir belajar
- Jadwal Penilaian diri

11. P
enyusunan instrumen refleksi
pembelajaran
Instrumen adalah alat untuk merekam
informasi yang akan dikumpulkan.
Instrumen observasi digunakan
berdasarkan teknik yang dilakukan.

KB 4 (Pembelajaran Apresiasi Teater)


1. Pengertian Apresiasi Teater
Apresiasi teater merupakan pemberian
penghargaan atau menyampaikan persepsi
yang baik terhadap suatu karya
teater.Apresiasi dilakukan atas kehendak
sendiri atau tanpa dipaksakan maupun
oleh sebab-sebab popularitas pelaku
maupun penyelenggaranya.

2. Tujuan Mengapresiasi Seni


Tujuan dari pada apresiasi seni teater
adalah agar seniman mengetahui
bagaimana pendapat para penikmat seni
dalam menilai hasil karyanya.

3. Bentuk Mengapresiasi Seni Teater


Ada beberapa bentuk dalam mengapresiasi
suatu karya seni teater, antara lain:
a. Memberikan komentar langsung
mengenai karya seni teater
b. Menyebarkan hasil karya seni teater
kepada orang lain
c. Menggunakan secara langsung hasil
karya pertunjukanya.

4. Sikap Mengapresiasi Seni


Dalam mengapresiasi suatu hasil karya
seni juga meliputi banyak sikap apresiasi,
seperti:
a. Apresiasi empatik, seperti melihat
pertunjukan
b. Apresiasi estetis, merupakan suatu
sikap apresiasi untuk memknai suatu
karya seni
c. Apresiasi kritik, merupakan suatu
sikap apresiasi mendeskripsikan dan
menyimpulkan hasil pengamatan
tersendiri dan menunjukkan kepada
banyak orang

5. Fungsi Apresiasi Teater


Adapun fungsi-fungsi apresiasi adalah
a. Menjadi media dalam memahami dan
menjelajahi kehidupan melalui teater
b. Menumbuh kembangkan teater
c. Memberikan dorongan untuk
melakukan kerja kreatif teater
d. Menumbuhkan kepercayaan diri
pelaku teater
e. Memperluas pengetahuan teater

6. Teknik Apresiasi
Beberapa teknik apresiasi teater adalah
a. Menyaksikan pertunjukan
teater dan mempelajari
komponen maupun unsur-
unsur pendukung pertunjukan
\teater
b. Membaca karya-karya Drama dan
mempelajari unsur-unsur drama
c. Mendiskusikan pesan-pesan
yang dikandung dalam
pertunjukan teater

7. Jenis Kritik
Berbagai jenis kritik terhadap karya Teater
dapat dilakukan dan disesuaikan dengan
objek dan subjek kekaryaan yang
disaksikan.
Kritik yang teoritik merupakan salah
satu basis dari hampir semua jenis
kritik.Suatu karya kritik yang didasarkan
pada teori tertentu.
kritik praksis/terapan juga dapat
dilakukan dengan memberikan kritik pada
upaya penggunaan aspek-aspek
pemanggungan. Penerapan pemanggungan
dapat menjadi objek kritik berkaitan
dengan cara yang dilakukan sutradara
maupun aktor di atas panggung.
8. Fungsi Kritik (pada Teater Tradisional)
Pada teater Tradisional, kritik diperlukan
untuk menjembatani pertunjukan teater
tradisional dan memberikan pandangan-
pandangan yang dapat menunjang
pertumbuhannya.

9. Penulisan Kritik ( pada Teater


Tradisional dan Teater Modern)
Beberapa tahapan dalam penulisan kritik
adalah
a. Saksikan suatu pertunjukan teater
tradisional dan teater modern
b. Setelah menyaksikan pertunjukan,
buatlah catatan-catatan yang melekat
dalam ingatan sesegera mungkin
c. Temukan dan buatlah istilah-istilah
teknis dari pertunjukan yang
disaksikan,
d. Buatlah pertanyaan yang spesifik untuk
ditemukan jawabannya secara jelas dan
singkat dari pertunjukan teater yang
disaksikan
e. Nyatakanlah opini terhadap
pertunjukan yang disaksikan
f. Buatlah kerangka sistematika
penulisan kritik yang akan dituliskan
g. Berilah kesempatan pihak lain untuk
membaca penulisan kritik karya teater
tradisional maupun modern yang telah
dibuat

10. M
enulis Kritik Teater Tradisi
Jika kita mengacu kepada konsep
teater tradisi yang berakar pada sistem
religi tertentu, kita akan menemukan
setidaknya tiga jenis teater tradisi. Ketiga
jenis teater tradisi tersebut adalah teater
tradisi yang mengacu kepada sistem religi
asli (masyarakat Animisme dan
Dinamisme) yang sering dinamakan
sebagai bentuk teater primitif, teater yang
mengacu kepada sistem religi Hindu-
Budha, dan teater tradisi yang mengacu
kepada sistem religi Islam.
11. K
ritik pada teater modern
Menurut H.B Jassin, untuk menjadi
seorang kritikus apalagi kritikus seni harus
memiliki kemampuan dan pengetahuan
khusus, antara lain berbakat seniman,
berjiwa seniman, berjiwa besar, serta
berpengalaman. Seorang kritikus dalam
melakukan tugasnya selalu menggunakan
kepekaan untuk mengetahui, menemukan,
memaparkan, menjelaskan dan memahami
karya teater.

2 Daftar materi yang KB 1 : Evaluasi dalam perspektif


sulit dipahami di pembelajaran seni rupa.
modul ini KB 2 : Refleksi hasil apresiasi musik.
KB 3 : Teknik-teknik refleksi dalam
pembelajaran(belajar kontrak).
KB 4 : Jenis kritik

3 Daftar materi yang KB 1 : Fungsi penilaian dalam pembelajaran


sering mengalami seni.
miskonsepsi KB 2 : Evaluasi karya musik melalui
pendengaran
KB 3 : Prinsip refleksi dalam apresiasi tari.
KB 4 : Menulis kritik teater tradisi.

Anda mungkin juga menyukai