Anda di halaman 1dari 9

Nama : Mirna Nurmala, M.

Sn
No. UKG : 201699564186
Asal Instansi : Universitas Negeri Malang
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Konsep Pendidikan Teater dan Pembelajarannya

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Seni Teater : Unsur, jenis, dan estetika
2. Teater Tradisional, Modern, dan Kontemporer
3. Naskah Teater Tradisional, Modern, dan Kontemporer
4. Pembelajaran Pengetahuan Seni dan Estetika

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang dipelajari Kegiatan Belajar 1: Konsep Seni Teater : Unsur, Jenis,
Dan Estetika

1. Seni drama atau teater merupakan seni yang


mempunyai keunikan tersendiri dibanding seni yang
lainnya, salah satunya adalah bersifat kolektifitas.
Kolektifitas mengandung pengertian bahwa seni teater
dalam perwujudannya tidak bisa berdiri sendiri, tetapi
harus melibatkan unsur-unsur seni yang lain seperti
seni musik, seni gerak atau tari, seni rupa, seni media,
dan lain-lain. Sifat kolektifitas ini juga mengandung
konsekuensi keterlibatan banyak orang sehingga
memerlukan kerjasama dari berbagai pihak.

2. Drama berasal dari kata yang dalam bahasa Yunani


draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak,
beraksi, dan sebagainya. Dalam bahasa Inggris,
pengertian tersebut setara dengan kata action yang
berarti perbuatan atau tindakan.

3. Teater tradisional, istilah lain dikenal dengan teater


lokal, atau teater nusantara masih hidup dan
berkembang dikalangan masyarakat pendukungnya
diwilayah Indonesia.

4. Menurut Damono (via Cahyaningrum), ada tiga unsur


yang merupakan satu kesatuan yang menyebabkan
drama itu dapat dipertunjukan. Unsur-unsur tersebut
berupa unsur naskah, unsur pementasan, dan unsur
penonton.

5. dalam arti luas teater adalah segala tontonon yang


dipertunjukan didepan orang banyak, misalnya wayang
golek, lenong, ketoprak,ludruk,akrobat, debus, sulap,
reog, dan sebagainya

6. dalam arti sempit teater adalah kisah hidup dan


kehidupan manusia yang diceritakan diatas pentas,
disaksikan oleh orang banyak, dengan media
percakapan,gerak dan laku, dengan atau tanpa dekor,
dan didasarkan pada naskah tertulis dengan diiringi
musik, nyanyian dan tarian.

7. Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang


secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur
utama untuk menyatakan dirinya yang diwujukan
dalam suatu karya (seni pertunjukan) yang ditunjang
dengan unsur 8 gerak, suara, bunyi, dan rupa yang
dijalin dalam cerita pergulatan tentang kehidupan
manusia

8. Teater Rakyat. Teater ini didukung oleh masyarakat


kalangan pedesaan, bentuk teater ini punya karakter
bebas tidak terikat oleh kaidah-kaidah pertunjukan
yang kaku, sifatnya spontan, dan improvisasi. Contoh:
lenong, ludruk, ketoprak, dan lain-lain

9. Teater Keraton. Teater ini lahir dan berkembang di


lingkungan keraton dan kaum bangsawan. Pertunjukan
dilaksanakan hanya untuk lingkungan terbatas. Tingkat
artistik sangat tinggi serta cerita berkisar pada
kehidupan kaum bangsawan yang dekat dengan dewa-
dewa. Contoh : teater wayang.

10. Teater Urban atau kota-kota. Teater ini masih


membawa idiom bentuk rakyat dan keratin. Teater ini
lahir dari kebutuhan yang timbul dengan tumbuhnya
kelompok-kelompok baru dalam masyarakat dan
sebagai produk dari kebutuhan baru serta sebagai
fenomena modern dalam seni pertunjukan di Indonesia

11. Teater Kontemporer. Teater ini menampilkan peranan


manusia bukan sebagai tipe, melainkan sebagai
individu. Dalam dirinya terkandung potensi yang besar
untuk tumbuh, tetapi saat initeater ini merupakan teater
golongan minoritas. Ia adalah hasil pencarian yang
dilakukan oleh manusia Indonesia secara terus-
menerus.

12. Teater Indonesia adalah teater yang “bertolak dari


teater modern Barat, tetapi dalam perkembangannya
semakin dipengaruhi dan memanfaatkan teater
daerah/tradisional sebagai sumber

13. Aliran realisme. Aliran ini melukiskan semua kejadian


apa adanya bukan berlebihan dan bukan dengan
lambang. Meskipun unsur keindahan masih
mendapatkan perhatian, unsur ini tetapi diarahkan
untuk meniru kehidupan yang nyata

14. Realisme sosial adalah realisme yang menggambarkan


problem sosial yang sangat berpengaruh terhadap
kehidupan psikologis pelaku. Titik berat permasalahan
dalam konflik drama itu adalah problem sosial, seperti
kemiskinan, kesenjangan sosial, kepalsuan,
penindasan, keluarga retak, politik, dan lain-lain

15. Realisme psikologis adalah realisme yang menekankan


pada unsur kejiwaan secara apa adanya. Sedih,
gembira, bahagia, kecewa, semua dilukiskan secara
wajar

16. Aliran Ekspresionisme. Ekspresionisme adalah seni


menyatakan. Yang dipentaskan adalah chaos atau
kekosongan dalam psikologis. Aliran ini didasarkan
pada perubahan sosial seperti terjadinya revolusi
industri di Jerman dan Inggris, atau revolusi Rusia.
Ciri-ciri aliran ekspresionisme adalah pergantian
adegan cepat, penggunaan pentas yang ekstrem, dan
adegan-adegan disajikan secara filmis.

17. Evaluasi dan analisis estetika teater merupakan


perwujudan dari penggalian kembali berbagai
kemungkinan kinerja teater yang telah dipertunjukkan.

18. Teater kontemporer merupakan salah satu cara baru


atau merupakan teater yang mencoba membuka
perspektif baru dalam memperlakukan teater.
Perkembangan pesat teater kontemporer dan mulai
memudarnya batas-batas seni menjadikan teater
eksperimental pilihan berekspresi yang terbuka dan
menarik perhatian pelaku teater

19. Sutradara adalah pekerja teater yang bertugas


mengoordinasikan segala anasir teater dengan paham,
kecakapan, serta daya imajinasi yang intelegen guna
menghasilkan petunjukan yang berhasil.

20. Karakter merupakan perwujudan sosok peran dalam


tiga dimensi manusia, yaitu dimensi fisik, psikologis,
dan sosiologis.

21. Naskah adalah segala sesuatu yang tertulis, baik


berupa dialog maupun keterangan laku.

Kegiatan Belajar 2: Teater Tradisional, Modern, Dan


Kontemporer

1. Teater tradisional adalah teater yang berkembang


dikalangan rakyat, yaitu suatu bentuk seni pertunjukan
yang bersumber dari tradisi masyarakat lingkungannya.
Teater tradisional merupakan hasil kreativitas suatu
suku bangsa. Teater tradisional bersumber dari karya
sastra lama atau sastra lisan daerah yang berupa
dongeng, hikayat, atau cerita-cerita daerah lainnya

2. Wayang orang adalah bentuk kesenian tradisional yang


multimedia karena seni lain dengan berbagai medianya
juga menjadi bagian dari pertunjukan tersebut.

3. Ketoprak mirip dengan wayang orang. Bedanya adalah


lakon yang dibawakan merupakan cerita rakyat dan
kisah kepahlawanan

4. Ludruk berasal dari daerah Jawa Timur. Pertunjukan ini


merupakan sejenis ketoprak yang semuanya pemainnya
pria. Ludruk diawali dengan tarian yang ditarikan
sambil bernyanyi dan disebut tari Ngremo

5. Lenong adalah sandiwara berdialek Betawi. Permainan


aktingnya bersifat improvisasi, bergaya lucu dan lugu,
serta dengan nyanyian dan tarian yang diiringi musik
gambang kromong. Cerita, lagu,tarian, dan lawakan
menyatu menjadi kesatuan yang utuh dalam pertunjukan
Lenong Betawi. Bahasa yang digunakan adalah bahasa
Betawi.

6. Lenong Dines yaitu lenong yang mempergunakan


dialog dalam bahasa Melayu tinggi dan cerita yang
dibawakan adalah cerita-cerita hikayat lama, latar
belakang cerita berlangsung di istana-istana dengan
tokoh- tokoh seperti Raja, Pangeran, Puteri Jin-jin, dan
lain-lain

7. Lenong Preman yaitu lenong yang mempergunakan


dialog bahasa Betawi sehari-hari juga cerita yang akrab
dengan masalah kehidupan rakyat seperti kehidupan
dilingkungan masyarakat kampung, rumah tangga, dan
lain-lain. Unsur humor dan lawakan lenong jenis ini
sangat dominan

8. Teater Dulmuluk adalah teater tradisional yang


berkembang di daerah Sumatra selatan dan sekitarnya.
Bentuk dan ciri pementasan Dul Muluk selalu diiringi
dengan musik yang khas seperti biola, gendang melayu,
terompet, dan lain-lain. Permainan akting dilakukan
dengan improvisasi. Materi pokok cerita diambil dari
hikayat Abdul Muluk. Musik, tari, dan lawakan
merupakan bagian yang menyatu dalam pertunjukan.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu. Seluruh
pemainnya laki-laki, peran wanitapun dimainkan oleh
lakilaki.

9. Randai adalah salah satu teater tradisional yang


berkembang dI daerah Sumatra Barat. Bentuk
pertunjukan Randai merupakan perpaduan gerakan
tarian pola silat Minangkabau dan cerita yang
bersumber dari tradisi Bakaba.

10. Teater modern adalah teater yang tumbuh di kota-kota


besar. Teater ini umumnya merupakan persinggungan
budaya setempat dengan budaya Barat. Salah satu
contoh teater modern adalah sastra tulis (drama) yang
berbentuk lakon.

11. Aliran realisme. Aliran ini melukiskan semua kejadian


apa adanya bukan berlebihan dan bukan dengan
lambang. Meskipun unsur keindahan masih
mendapatkan perhatian, unsur ini tetapi diarahkan untuk
meniru kehidupan yang nyata. Drama realistik
diharapkan mampu mengungkapkan problem-problem
masyarakat atau kehidupan yang terjadi pada suatu masa
tertentu.

12. Realisme sosial adalah realisme yang menggambarkan


problem sosial yang sangat berpengaruh terhadap
kehidupan psikologis pelaku.
13. Realisme psikologis adalah realisme yang menekankan
pada unsur kejiwaan secara apa adanya. Sedih, gembira,
bahagia, kecewa, semua dilukiskan secara wajar.

14. Fungsi Teater Menurut Putu Wijaya

Fungsi hiburan memposisikan seni teater sebagai rasa untuk


menyenangkan yang didapat penonton maupun pelaku
teater itu sendiri. Fungsi hiburan terdapat dalam
berbagai pertunjukan teater yang bersifat ritual,
tanggapan, barangan atau ngamen, dan pada
pertunjukan yang mengharuskan penontonnya
membayar tiket, seperti di tobong ataupun gedung
pertunjukan.

Upacara ritual dalam konteks kehidupan adat dan agama


adalah termasuk proses teateral. Di dalamnya, kita
menemukan tahapan-tahapan dan elemenelemen
teateral yang berupa ruang dan waktu, lakuan/ gerakan,
suara dan nyanyian, rasa dan jiwa, serta panggung/
tempat upacara

Teater adalah narasi dan sekaligus ekspresi. Sebagai narasi


teater memuat cerita, informasi, mencatat peristiwa, dan
merekam berbagai hal sehingga tak kurang sebagai saksi
(baca:dokumen) zaman. Namun sebagai ekspresi, teater
mencatat opini, jalan pikiran, serta kehendak dari orang-
orang pada suatu masa tertentu

15. Pantomim adalah salah satu seni pertunjukan yang


penampilannya lebih mengandalkan pada gerak-gerik
tubuh dan ekspresi wajah. Pantomim dalam bahasa
Latinpantomimus, artinya meniru segala sesuatu,
merupakan suatu pertunjukan teater yang menggunakan
tubuh, dalam bentuk ekspresiwajah atau gerak tubuh,
sebagai dialog.Pantomim adalah pertunjukan teater
tanpa kata-kata yang dimainkan dengan gerak dan
ekspresi wajah dan biasanya diiringi musik.

16. Bentuk penampilan pantomim dapat dikelompokan


sesuai dengan jumlah pemain yang tampil,yaitu
pantomim tunggal, pantomim berpasangan,dan
pantomim kelompok.

17. Drama musikal atau disebut juga teater musikal adalah


bentuk ekspresi seni yang berkolaborasi antara musik,
perilaku, gerakan dan tarian yang menggambarkan
sebuah cerita yang dikemas dengan koreografi dan
dengan sistem musik yang apik sehingga terjadilah
drama musikal atau kadang-kadang dikenal sebagai
"musical play"

18. Teater musikal adalah bentuk teater yang


menggabungkan lagu, dialogucapan, akting, dan tarian.
Konten emosionalnya–humor, pathos, cinta,
kemarahan–serta ceritanya dikomunikasikan
melaluikata-kata, musik, gerakan, dan aspek teknis
hiburan sebagai satu kesatuan utuh.

19. Operet adalah genre opera ringan, "ringan" dalam hal


musik dan opera. Operet adalah opera tetapi
penampilannya berupa seperti teater musikal atau
dikenal dengan drama musikal

20. Monolog salah satu genre teater yang menampilkan satu


orang pemeran dalam pertunjukannya

21. Kata Kontemporer menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia adalah pada waktu yang sama; semasa;
sewaktu; pada masa kini; dewasa ini. Teater
kontemporer adalah karya teater yang menampilkan
tanda-tandadan permasalahan kekinian atau masa
sekarang. Jadi,teater kontemporermerupakan wujud
kreativitas seniman teater untuk menemukan jati dirinya
sehingga teater ini berfungsi sebagai presentasi estetis
yang senimannya hanya ingin mengomunikasikan
gagasannya kepada penonton

Kegiatan Belajar 3: Naskah Teater Tradisional, Modern,


Dan Kontemporer

1. Naskah atau biasa disebut naskah lakon adalah sebuah


rangkaian peristiwa yang disampaikan melalui dialog
tokoh-tokoh yang ada didalamnya. Didalamnya memuat
bahasa verbal dan sering disertai dengan keterangan
tempat, waktu, dan adegan.

2. Naskah lakon yang pokok materinya adalah konflik


sebenarnya karena pencarian kebenaran. Kebenaran
terbagi menjadi tiga, yaitu ü kebenaran Ilahiyah,
kebenaran berdasarkan kitab atau agama beserta
ajaranya (kebenaran ini dikembangkan ini bersifat
absolut bagi penganutnya), ü kebenaran alamiah,
pencapaian kebenaran berdasarkan tradisi, dan ü
kebenaran ilmiah, kebenaran yang terukur, terbukti
secara logika.

3. Naskah tragediyaitu naskah lakon yang mengkisahkan


tokoh lakon yang selalu tertimpa ketidak beruntungan,
kesialan, atau mengalami kesedihan di dalam
perjalanannya.

4. Naskah komediyaitu naskah yang tokohnya mengalami


kesedihan/ ketidakberuntungan.

5. Pembabakan yaitu rangkaian adegan yang terjadi dalam


satu rangkaian persoalan.
6. Analisis atau lebih dikenal dengan istilah bedah naskah
adalah tahap pengkajian naskah yang ditujukan untuk
mendapatkan kedalaman pemahaman tentang naskah
yang diantaranya adalah menentukan dimana latar
cerita, menentukan konflik dan kompilkasi, tema dan
penokohan, serta rancangan artistik.

7. Konflik merupakan permasalahan yang terjadi di dalam


naskah. Sementara itu, komplikasi merupakan awal
bagaimana bisa terjadi permaslahan di dalam cerita
naskah

8. Tema adalah sesuatu yang menjiwai cerita atau sesuatu


yang menjadi pokok masalah dalam cerita.Dalam tema
tersirat amanat atau tujuan pengarang menulis
cerita.Tema secara intrinsik berarti inti, esensi

9. Penokohan adalah pengkajian terhadap para tokoh yang


ada di dalam naskah

10. Protagonis, tokoh utama yang membawa alur cerita.


Tanpanya cerita akan menjadi selasai atau tak pernah
terjadi di dalam cerita. Protagonis bisa memiliki sifat
baik dan buruk.

11. Antagonis, tokoh yang membawa permasalahan dalam


cerita dan peran yang menghambat apa yang dicita–
citakan oleh tokoh protagonis

12. Tritagonis, tokoh penengah atau pelerai dalam pertikan


peran protagonis dan antogonis. Termasuk dalam peran
penting karena peran ini bisa menyelesaikan masalah
saat hendak menutup sebuah pementasan

13. Deutragonis, peran pembantu untuk peran protagonis.


Dia adalah kawan dari protagonis dan membantu tokoh
sagitarus

14. Foil, bila deutragonis adalah peran pembantu untuk


tokoh protagonis. Sedangakan foil adalah peran
pembantu untuk peran antagonis.

15. Hikayat merupakan kisah berlagu. Hikayat


menceritakan kisah-kisah dari Timur Tengah seperti Ali
Baba, Aladin, Abu Nawas, dll. Banyak dimainkan
dalam teater Bangsawan Melayu, Makyong, atau cerita-
cerita yang mengandung ajaran kebaikan dan agama
Islam, seperti hikayat-hikayat Betawi

16. Pantun yang dimaksud adalah karya teater tutur yang


mengisahkan sebuah cerita, seperti cerita Lutung
Kasarung. Cerita tersebut dimainkan dalam Sandiwara
Sunda, Sandiwara Masres, Cirebon, dll.
17. Cerita rakyat yang populer di kalangan rakyat luas
adalah Cerita Panji, Sangkuriang, Malin Kundang,
Cerita Putri Pandan Berduri, Cerita Jaka tarub, dll.
Cerita rakyat juga sangat menarik sebagai sumber cerita
pertunjukan teater tradisional.

Kegiatan Belajar 4: Pembelajaran Pengetahuan Seni Dan


Estetika Seni Teater

1. Pembelajaran pengetahuan Estetika Teater merupakan


perwujudan dari penggalian kembali berbagai
kemungkinan kinerja teater yang telah dipertunjukkan

2. Realisme adalah drama realistik ditulis dalam prosa


dengan bahasa percakapan atau bahasa sehari-hari.

3. Naturalisme, sebuah gerakan yang perkembangannya


paralel dengan realisme, tetapi merupakan bagian
gerakan yang tersendiri

4. Eksistensialisme menyatakan manusia selalu hidup


terombang-ambing. Kemerdekaan memberinya
kesepian dan kebersamaan membuat dia merasa tidak
merdeka

5. Estetika pada Teater Ritual berasal dari peristiwa


upacara yang dianut oleh suku-suku di Indonesia.
Upacara tersebut mengandung tata nilai yang dipercaya
sebagai penguat terhadap tata nilai yang dianut
masyarakatnya. Nilai intrinsik ritual merupakan
kepercayaan yang dijalani masyarakat. Kepatuhan pada
alam semesta menjadi pilihan dalam menjalani proses
ritual.

6. Estetika pada Teater Sosial bertolak dari pandangan-


pandangan sosial yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat. Pandangan sosial merupakan potret
kehidupan sekaligus proyeksi aspirasi masyarakat
terhadap kondisi sosialnya. Hal tersebut dapat berupa
protes atau sekadar pengetahuan terhadap nilai-nilai
sosial yang menjadi kesadaran masyarakat

7. Estetika pada Teater Pendidikan merupakan bagian dari


proses pendidikan yang mendorong terbangunnya nilai-
nilai pendidikan pada karya teater. Teater pendidikan di
Indonesia belum begitu popular, meski banyak teater
berbasis pendidikan, yang diajarkan melalui sekolah-
sekolah seni maupun lembaga pendidikan seni

8. Estetika pada teater Kontemporer merupakan suatu


pengembangan cara berteater yang mengarah pada
objek-objek kekinian. Teater Kontemporer berada
dalam transformasi teater modern dan
eksperimental.Identitas khusus yang dimilikinya
merujuk pada teater pascamodern, teater eksperimental,
dan postdramatik. Di Indonesia, perkembangan dan
aktivitas teater kontemporer tidak sebesar yang
dilakukan dalam tari kontemporer

9. Estetika pada teater Eksperimental bertolak dari metode


berteater secara non verbal yang tidak lagi berdasarkan
pada suatu proses penceritaan (naratif).Muncul di era
1950-an dengan identitas yang beracam-macam, mulai
dari teater gerak, teater tubuh, teater miskin, teater
esensi, teater biomekanik, teater kacau hingga teater
postdramatik.

2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Kualitas estetis teater tradisional dan modern
modul ini
3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Perbedaan operet dan drama musikal
miskonsepsi 2. Analisis Naskah

Anda mungkin juga menyukai