Anda di halaman 1dari 11

Nama : Mirna Nurmala, M.

Sn
No. UKG : 201699564186
Asal Instansi : Universitas Negeri Malang
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Konsep Karya Musik dan Pembelajarannya


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep, Unsur, Teknik, Prosedur, Bentuk dan Struktur,
Tema, dan Nilai Estetis dalam Karya Musik
2. Teknik Dasar dan Format Bernyanyi
3. Ansambel Musik
4. Pembelajaran dan Pengetahuan Estetika Musik
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1. Konsep, Unsur, Teknik, Prosedur, Bentuk dan Struktur, Tema, dan
yang dipelajari Nilai Estetis dalam Karya Musik
1. Karya musik merupakan sebuah karya yang di dalamnya terdiri atas
notasinotasi grafis musik, namun tidak termasuk kata-kata atau tindakan apa
pun yang dimaksudkan untuk dinyanyikan, diucapkan atau dilakukan
dengan musik.
2. Mendengarkan musik adalah kegiatan yang bersifat auditif, artinya
menangkap bunyi, suara, dan nada melalui indera pendengaran. Selain itu,
ada pula kegiatan mendengarkan musik secara imajinatif (ditangkap dalam
hati)
3. Musik terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
• Musik vokal, musik vokal merupakan musik yang bersumber ( sumber
bunyinya) dari suara manusia.
• Musik instrumen, adalah musik yang bersumber (sumber bunyinya)
dari alat musik.
4. Karya musik, Karya musik merupakan sebuah karya yang di dalamnya
terdiri atas notasi-notasi grafis musik, namun tidak termasuk kata-kata atau
tindakan apa pun yang dimaksudkan untuk dinyanyikan, diucapkan atau
dilakukan dengan musik. Karya musik dapat di bedakan menjadi dua
kelompok, yaitu :
• Musik barat, adalah musik yang terkenal dengan penggunaan nada
diatonis.
• Musik tradisi, adalah musik yang berkembang secara turun temurun,
dipertahankan sebagai sarana hiburan dan lain-lain, musik tradisi secara
umum dikenal dengan penggunaan tangga nada pentatonis
5. Unsur dalam karya musik.
1. Melodi, melodi merupakanbentuk penuh atau sepenggal ungkapan
nada yang ingin disampaikan kepada penikmat musik..
2. Irama, irama atau biasa juga disebut ritme merupakan rangkaian gerak
yang beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik.
3. Birama, birama adalah salah satu unsur seni musik yang berupa
ketukan atau ayunan berulang-ulang, datang secara teratur dalam waktu
yang sama
4. Tangga nada, tangga nada merupakan urutan dari suatu nada yang
disusun membentuk tangga. Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu :
• Tangga nada diatonik, adalah tangga nada yang terdiri dari 7
buah nada dengan 2 jenis jarak (½ dan 1).
• Tangga nada pentatonik, adalah tangga nada yang hanya terdiri
dari 5 nada pokok.
e. Harmoni, harmoni merupakan keselarasan paduan bunyi.
f. Tempo, tempo merupakan ukuran kecepatan birama lagu.
Terdapat 8 golongan unsur tempo dalam seni musik yaitu:
• Largo (Lambat Sekali)
• Lento (Lebih Lambat)
• Adagio (Lambat)
• Andante (Sedang)
• Moderato (sedang Agak Cepat)
• Allegro (Cepat)
• Vivace (Lebih Cepat)
• Presto (Cepat Sekali).
g. Dinamik, Dinamik dalam seni musik dapat diartikan sebagai tanda
untuk memainkan nada dengan volume nyaring atau lembut. Keadaan
nyaring (keras) atau lembut tersebut memiliki istilah tersendiri dalam
permainan seni musik, yaitu :
• Piano (p : Lembut)
• Pianissiomo (pp: Sangat Lembut)
• Mezzo Piano (mp: Agak Lembut)
• Mezzo Forte (mf: Agak Keras)
• Forte (f: Keras)
• Fortissimo (ff: Sangat Keras).
ada pula tanda (pengaturan) dinamika yang sering digunakan dalam
bermain musik, yaitu :
• Crescendo, crescendo merupakan penanda agar musik dimainkan
dengan keras
• Decrescendo, decrescendo merupaka tanda agar musik dimainkan
dengan lembut.
h. Timbre, Timbre merupakan kualitas atau warna bunyi dalam seni
musik.
6. Teknik dan prosedur dalam karya musik
Beberapa teknik dan prosedur yang harus diperhatihan oleh komposer
(pencipta musik) yaitu:
a. Proses berkreasi dalam penciptaan suatu karya musik, yang terpenting
harus diawali dari minat dan keinginan kuat untuk membuat suatu
karya.
b. Menstimulus diri untuk dapat memunculkan ide dan gagasan dalam
berkreasi dan mendapatkan masalah yang akan digarap.
c. Langkah berikutnya adalah kegiatan berkreasi musik sebagai hasil
produk penciptaan karya musik. Sebuah karya musik akan dirasakan
berfungsi jika memperhatikan indikator-indikator yang
mendukungnya. Hal ini dikarenakan musik memiliki fungsi untuk
berbagai hal, antara lain :
1) Musik sebagai media hiburan
2) Musik sebagai media pendidikan dan penerangan
3) Musik sebagai sarana upacara
4) Musik sebagai sarana pertunjukan
5) Musik sebagai media komunikasi
6) Musik sebagai media ekspresi
7) Musik sebagai komoditi.
7. Bentuk dan struktur dalam karya musik
Bentuk atau struktur musik adalah susunan serta hubungan antara unsur
musik dalam suatu musik, sehingga menghasilkan suatu musik yang
harmonis. Dasar pembentukan musik mencakup :
a. Repetisi yaitu pengulangan satu bagian lagu
b. Variasi / sekuen yaitu pengulangan dengan berbagai perubahan atau
penambahan bagian yang baru.

Unsur-unsur dalam bentuk dan struktur dalam karya musik antara lain
adalah:
a. Motif, yaitu suatu bentuk pola irama dan melodi yang pendek tetapi
mempunyai arti dan berguna memberi arah tertentu pada melodi yang
memberi hidup pada suatu komposisi.
b. Frase, yaitu bagian dari kalimat musik seperti halnya bagian kalimat
dalam bahasa. Frase menunjukkan ketentuan diucapkan dalam suatu
tarikan nafas sehingga diupayakan tidak mengambil nafas pertengahan
frase.
c. Kalimat musik yaitu bagian dari lagu yang biasanya terdiri dari 4-8
birama.

Ragam bentuk Karya musik terbagi beberapa jenis bentuk, yaitu :


a. Song form (bentuk lagu satu bagian, dan dua bagian),
• Bentuk lagu satu bagian adalah bentuk lagu dengan satu kalimat
saja. Contoh lagu : Bagimu Negeri (struktur bentuk A(a a’)) dan
Kole-kole (struktur bentuk A (a x)). Pada lagu satu bagian,
merupakan satu bagian yang utuh yang terdiri dari koma dan titik.

Coding:

a = pertanyaan kalimat A

x = jawaban kalimat A

b = pertanyaan kalimat B

y = pertanyaaan kalimat B

• Bentuk lagu dua bagian, merupakan bentuk lagu dengan dua


kalimat/periode berlainan. Contoh: Satu Nusa Satu Bangsa (A B),
Ibu Kita Kartini (A A B), Dari Sabang Sampai Merauke (A (ax) B
(by)).
• bentuk lagu tiga bagian, merupakan bentuk lagu dengan tiga
kalimat/periode berlainan. Contoh: Bangun Pemudi Pemuda (A B
C), Indonesia Raya (A A’ B C C).
b. bentuk deret (tema variasi, rondo, suita).
c. bentuk sonata (sonata barok, sonata klasik).
d. bentuk polifon ( kanon, motet, madrigan, dan fuga).
e. bentuk siklis (opera, oratorio, cantata).

Dalam analisis bentuk karya musik, terdapat ragam motif atau pengolahan
nada sebagai karakteristik bentuk karya musik itu sendiri, antara lain :
a. Repetisi, repetisi adalah pengulangan satu bagian lagu.
b. Sekuen (naik dan turun), yaitu bentuk nada naik atau turun.
c. Contrary motion (gerak berlawanan), yaitu bentuk nada yang
memiliki gerak berlawanan yang dapat dilihat pada gambar notasinya.
d. Retrograde (pergerakan mundur/cermin), yaitu pergerakan nada yang
nampak jelas pada notasinya berpola mundur / cermin.
e. Figure Group (kelompok figur).
f. Corresponding metric grouping (pengelompokan sesuai birama.
g. Interlocking) (bersahutan).
h. Imitative of a figure (bentuk imitasi).

8. Tema dalam karya musik


Tema adalah gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal. Dalam
musik, tema dapat diartikan sebagai pokok pikiran atau ide yang melatar
belakangi
terciptanya karya musik, Skema urutan dari motif terkecil sampai tercipta
kalimat lagu adalah sebagai berikut :
a. Figur merupakan unit terkecil dalam konstruksi karya musik.
sedikitnya memiliki 1 karakteristik ritmik dan 1 interval.
b. Semi frase, Merupakan gabungan dari beberapa figur
c. Frase adalah kalimat lagu.
Frase terdiri dari :
• Antiseden yaitu kalimat tanya
• Konsekuen yaitu kalimat jawab

9. Nilai estetis dalam karya musik


Nilai Estetis dalam seni musik merupakan untaian mutiara nilai estetis yang
artistik, dapat mendekatkan manusia pada nilai-nilai keindahan. Keindahan
yang identik dengan estetika, dapat terlukiskan dalam bentuk karya seni
musik, baik musik vokal maupun musik instrumen.

KB 2. Teknik Dasar dan Format Bernyanyi

1. Sikap Tubuh dalam bernyanyi


a. Manfaat/keuntungan bernyanyi dari sikap tubuh yang tepat
• Kalau menarik napas akan lebih mudah
• Rasa tegang dan kaku akan berkurang
• Bernyanyi menjadi lebih tenang tidak melelahkan.
b. Posisi berdiri
Ø Pada saat berdiri, selaraskan tubuh satu garis lurus dari
ujung kepala sampai ujung kaki.
Ø Tempatkan kaki selaras dengan posisi bahu tegak
Ø Kaki harus agak dekat satu sama lain.
Ø Tempatkan salah satu kaki agak ke depan (kana atau
kiri)
Ø Berat badan harus secara seimbang didistribusikan di atas
kedua kaki.
Ø Otot di belakang paha harus dikencangkan, tetapi tidak
boleh terlalu tegang, sehingga lutut tetap harus merasa
longgar dan mudah bergerak.
Ø Posisi kepala dan bahu harus tegak, dada dibusungkan,
dan posisi leher harus rileks.
Ø Lakukanlah hal ini dengan wajar, tidak kaku dan tidak
berlebihan
c. Posisi duduk
• Ketika kita duduk, maka kaki bukanlah sebagai
penyangga badan yang utama, yang menyokong berat
badan kita adalah kursi.
• Tubuh dan kepala harus tetap tegak dengan tulang
belakang direntangkan.
• Duduk dengan paha diletakkan di atas kursi,
• Punggung dalam keadaan lurus dan tidak menempel pada
sandaran kursi.
• Otot perut agak dikencangkan dan dada agak
dibusungkan.
• Kepala harus tegak, tetapi otot leher harus tetap rileks
sehingga kepala tetap dapat berputar dengan mudah.
2. Pernapasan
a. Jenis pernapasan:
1) Pernapasan dada
Seorang penyanyi dapat dikatakan menggunakan
pernapasan dada bila sedang bernyanyi yang terlihat
turun naik adalah dadanya. Pernapasan ini kurang
dianjurkan dalam bernyanyi karena bidang rongga dada
tidaklah terlalu besar.
2) Pernapasan perut
Seseorang terlihat menggunakan napas perut bila terlihat
perutnya naik turun atau kembang kempis. Pernapasan
perut lebih baik daripada pernapasan dada karena rongga
perut lebih luas daripada rongga dada. Kita melakukan
pernapasan perut sewaktu kita sedang tidu
3) Pernapasan diafragma
Diafragma adalah sekat rongga badan yang memisahkan
rongga dada di bagian atas badan dengan rongga perut di
bagian bawahnya.
Pernapasan ini yang paling dianjurkan dalam bernyanyi,
karenarongga diafragma dianggap paling luas, sehingga
udara yang masuk bisa lebih banyak. Untuk dapat
merasakannya, ikuti gerakankan ini:
• Letakkan kedua tangan anda di pinggang, agak
sedikit ke belakang dekat tulang rusuk.
• Pada waktu melakukan napas diafragma, rasakan
tulang rusuk bagian belakang mengembang.
Hal ini memang perlu latihan yang berulang untuk dapat
merasakan apabila anda sudah menggunakan pernapasan
diafragma.
Proses Mengambil Napas (inhalasi)
Cara mengambil napas dalam bernyanyi dapat dicontohkan
sebagai berikut :
• Bayangkan anda sedang mencium setangkai bunga.
Rasakanlah betapa mudahnya udara masuk ke dalam
tubuhmelalui hidung.
• Bayangkan juga ketika mulai menguap, tetapi tidak
membuka mulut seluruhnya. Kita akan merasakan
rahang bawah akan melemas pada persendiannya.
• Bisa juga dengan membayangkan ketika hendak minum
segelas air. Udara masuk ke dalam tubuh dengan
mudah tanpa berbunyi dan masuk dalam-dalam tanpa
paksaan.
• Taruh kedua tangan anda seperti posisi bertolak
pinggang, usahakan menyentuh rusuk-rusuk terendah
dan di daerah dibawahnya.
• Ambillah napas seakan-akan anda sedang mencium
bunga dan rasakan ada suatu yang memuai di bawah
tangan anda yaitu di daerah rusuk.
• Lakukan terus menerus sampai dapat merasakan
pemekarannya.
• Dalam proses bernapas seorang penyanyi tidak
langsung melakukan ekshalasi (mengeluarkan udara).
Jadi setelah mengambil napas dengan memasukkan
udara sebanyak- banyaknya ke dalam tubuh, penyanyi
harus menahan napasnya selama 2-3 detik, baru
kemudian melakukan ekshalasi.
c. Proses Mengeluarkan Napas (ekshalsi)
• Proses mengeluarkan napas sangat penting dikuasai
seorang penyanyi, karena nantinya berhubungan dengan
produksi suara dan bagaimana seorang penyanyi
mempertahankan nadanya.
• Salah satu cara melatih ekshalasi adalah dengan
mengucapkan huruf “hssshhh” waktu mengeluarkan
napas.
Disarankan untuk melakukannya secara perlahan, tidak terburu-buru
dan seperti orang berbisik.
• Untuk lebih jelas lagi silahkan perhatikan Video
Tutorial 2 terkait proses inhalasi dan ekshalasi. Pahami
video tersebut kemudian latihlah secara mandiri.
d. Latihan pernapasan
Bernapas yang disarankan melalui hidung, karena ketika
menghirup udara melalui hidung, maka otomatis otot
diafragma kita akan bekerja.
3. Produksi Suara
a. Perbedaan bernyanyi dan berbicara
• Bernyanyi adalah suatu bentuk kegiatan seni untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia melalui
suaranya.
• Suara itu adalah bunyi yang dihasilkan oleh selaput
suara yang bergetar yang berada dalam kotak selaput
suara, digetarkan oleh aliran udara pernapasan dari
paru-paru.
• Selaput suara, atau yang dikenal dengan istilah pita
suara, ada di dalam kotak suara (larynx) yang terbuat
dari otot dan tulang rawan yang terletak di atas batang
tenggorokan.
• Pita suara itu sendiri berupa selaput yang lentur. Pada
umumnya pita suara pria panjangnya dua sentimeter,
dan pita suara wanita satu seperempat sentimeter.
• Bilamana pita suara atau selaput suara merapat dan
udara bergerak melaluinya, maka, pita suara tersebut
mulai bergetar dan terbentuklah gelombang-gelombang
suara.
• Untuk dapat bernyanyi dengan baik diperlukan udara
lebih banyak dari jumlah udara ketika berbicara biasa.
b. Bentuk mulut
Cara membulatkan mulut adalah sebagai berikut :
• Ucapkan “A” dengan membuka mulut dan menurunkan
rahang bawah. Bagian belakang mulut (parynx) dan
bagian depan mulut (bibir) akan terbuka.
• Bentuklah bibir atas dan bawah pada bagian depan
mulut yang terbuka itu menjadi bulat.
• Dengan bentuk mulut bagian depan dan bentuk bibir
yang bulat ini, ucapkanlah “A” kembali.

c. Alat-alat suara
Produksi suaranya adalah tenggorokan (larynx), yang ada kotak
selaput suara didalamnya.
• Dari getaran selaput suara diperkeras oleh bagian
belakang mulut (pharynx) sebagai pengeras atau
resonator utama, yang terdiri atas kerongkongan tengah,
kerongkongan bawah, dan bagian atas yang
berhubungan dengan rongga hidung.
• Untuk jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini :
d. Kualitas suara
• Kualitas suara dalam bernyanyi sangat tergantung dari
cara kita menggunakan teknik untuk pernapasan,
pengucapan,resonansi, artikulasi, intonasi dan vibrato
• Pelemasan atau relaksasi yang dapat meningkatkan
kualitas suara harus dilakukan sebelum bernyanyi.
• Contoh tahapan pelemasan seperti di bawah ini :
1) Tarik napas yang dalam, dengan mengusahakan
bahu tidak naik ke atas. Keluarkan napas dengan
membunyikan “ssshhhh”.
2) Rasakan otot-otot di pipi dalam keadaan rileks, lidah
dijulurkan ke depan, dan rahang ditarik ke bawah
secara santai.
3) Geleng-gelengkan kepada ke kanan dan ke kiri
dengan posisi lidah dan rahang seperti pada nomor
2.
4) Lakukan “lip thrill”, atau getarkan bibir, bayangkan
seperti anak-anak sedang memainkan mobil-
mobilan dengan menghasilkan suara “bbbrrrrrrr”.
5) Tirukan suara seperti suara ambulans, sirene mobil
polisi dan suara nyamuk berdenging di telinga.
e. Resonansi: peristiwa diperkerasnya bunyi dari suatu sumber
getaran oleh suatu benda yang berongga, serta ikut
bergetarnya udara di dalam rongga tersebut
f. Artikulasi: pengucapan kata-katanya yang jelas dan dapat
dimengerti oleh para pendengar
g. Intonasi: lebih sering diasosiasikan dengan pitch atau
ketepatan nada pada waktu membawakan sebuah nyanyian.
Bila kita mempunyai intonasi yang baik, maka kita dapat
menjaga konsistensi suara kita secara menyeluruh dari lagu
yang kita bawakan
h. Vibrato: istilah yang digunakan dalam bernyanyi untuk
alunan suara yang bergetar. Suara bernyanyi dengan teknik
vibrato akan terdengar lebih indah, hangat dan fleksibel.
Teknik vibrato yang ekstrim banyak ditemukan pada suara
penyanyi-penyanyi seriosa.
i. Interpretasi: hasil penafsiran seorang seniman atau penyanyi
tentang sebuah komposisi musik atau lagu yang dibuat oleh
seorang pencipta lagu. Interpretasi lagu yang baik tentu saja
juga meliputi penguasaan intonasi dan artikulasi yang
sempurna dari sang penyanyi.
4. Register suara
a. Jenis register suara
Register suara mencakup bagian-bagian tertentu dari
jangkauan nada penyanyi, di mana kualitas nada yang
dihasilkan sama secara umum.
Berikut ini gambaran wilayah suara manusia :
b. Transisi pindah register
Berikut ini dapat dilakukan untuk dapat melatih register agar
stabil :
1) Letakkan telapak tangan anda di bawah dagu
2) Bunyikan a, i, u, e, o dengan tidak merubah
penempatan antari bunyi a, i, u, e dan o.
3) Nyanyikan nada C2 (do) dengan lafal a, i, u, e, o,
dengan tidak merubah posisi mulut waktu
menyanyikan a.
4) Nyanyikan lagu yang sudah anda kuasai, misalnya
“Satu Nusa Satu Bangsa”, dengan suara seperti orang
berbisik. Bila kita menyanyikannya dengan lembut,
maka otomatis kita akan menggunakan register kepala.
Namun, bila bernyanyi dengan keras, kecenderungan
penyanyi tersebut akan menggunakan register bawah.
5. Pemanasan suara
• Istilah pemanasan suara ini dikenal juga dengan sebutan
vokalisi atau warming up.
• Dimulai dengan menggerak-gerakkan rahang, melakukan
gerakan seperti orang menguap, dan melemaskan otot-otot
leher dan kepala.
• Setelah itu ambil napas dalamdalam, tahan satu atau dua
hitungan, lalu keluarkan dengan perlahan-lahan gunakan
“ssshhhhh”.
6. Format bernyanyi
a. Solo
Jika menyanyi dilakukan secara individu, maka disebut
Solo Vokal.
b. Duet
Bernyanyi dengan dua orang disebut duet. Biasanya mereka
bernyanyi dengan lagu yang dibuat untuk 2(dua) suara.
c. Trio
Kelompok penyanyi yang berjumlah 3 (tiga) orang disebut
trio.
d. Kuartet
Kwartet merupakan bentuk penyajian vokal yang dilakukan
oleh empat orang yang saat bernyanyi dengan melodi yang
berbeda.
e. Vokal grup
• Bentuk vokal ini adalah bentuk penyajian vokal yang
dilakukan paling sedikit oleh empat orang.
• Alat pengiring tersebut contohnya seperti piano maupun
gitar.
• Anggota vokal group biasanya jumlah berkisar dari 5
hingga 10 orang.
• Pengiring berjumlah 2-4 orang yang memainkan alat
musik gitar, keyboard, drum, alat tiup.
f. Paduan suara
• Paduan suara dikenal dengan istilah koor (kur), yang
berasal dari bahasa Belanda.
• Kata koor yang yang merujuk kepada kelompok yang
terdiri atas penyanyi-penyanyi maupun yang dibawakan
oleh kelompok tersebut.
• Pengertian paduan suara adalah penyajian vokal yang
terdiri dari 15 orang atau lebih yang memadukan
berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh
dan dapat menunjukkan jiwa lagu yang dibawakan.
• Format paduan suara adalah bentuk yang terbesar dari
penyajian vokal, karena dapat dilaksanakan lebih 15
sampai 70 orang.
• Kategori yang paling sering dilombakan adalah kategori
paduan suara campuran yang terdiri dari Sopran, Alto,
Tenor, dan Bas.

KB 3. Ansambel Musik
A. Pengertian Ansambel Musik
Ansambel berasal dari kata ensemble (prancis) yang berarti bersama-sama
sehingga musik ansambel dapat diartikan yaitu sebuah pertunjukan musik
yang dilakukan secara bersama-sama dengan menggunakan lebih dari satu
alat musik baik yang sejenis maupun yang campuran.
B. Jenis dan Contoh Ansambel Musik
Alat musik ansambel dibagi dalam lima bagian yaitu: Aerophone, yang
sumber bunyinya dari getaran udara, Chordhophone, yang sumber bunyinya
dari senar/tali/kawat/dawai, Membranophone, yang sumber bunyinya dari
selaput tipis, Idiophone, yang sumber bunyinya berasal dari badan alat music
tersebut dan dimainkan dengancara dipukul. Electrophone, yang sumber
bunyinya berasal dari listrik (baterai).
Berdasarkan kategori alat musik menurut fungsinya, dikelompokan menjadi
3 yaitu alat musik melodis, ritmis, dan harmonis.
C. Teknik Bermain Ansambel Musik
Teknik pernafasan, posisi tubuh, teknik penjarian dan cara memainkan

KB 4. Pembelajaran dan Pengetahuan Estetika Musik


1. Ruang lingkup estetika pertama adalah seniman, yaitu orang yang
kreatif,inovatif atau mahir di dalam bidang seni. Seniman menggunakan
imajinasidan bakatnya untuk menciptakan karya dengan nilai estetik. Seniman
adalahindividu yang memahami gagasan tentang seni.

2. Ruang lingkup kedua adalah hakikat seni, bahwa seni adalah fenomenayang
kompleks, karena berbicara tentang seni tidak dapat lepas daripenciptanya atau
senimannya. Selain itu, dapat tidak bisa lepas dari unsur-unsur seni itu sendiri,
tidak dapat lepas dari public seninya dan tentu saja dari keindahan hasil seni itu
sendiri.
3. Ruang lingkup ketiga adalah penikmat seni, tidak kalah pentingnya di dalam
sebuah karya seni, karena merekalah yang dapa menentukan bahwa sebuah karya
itu mengandung nilai estetis atau tidak.

4. Sifat dasar seni ada 5, yaitu:

(1) kreatif, bahwa proses kreatif terdiri dari lima tahap yaitu: persiapan,
kosentrasi, inkubasi, iluminasi dan verifikasi.

(2) individualistis,

(3) ekspresi/ perasaan,

(4) keabadian,

(5) semesta.

5. Unsur-unsur karya seni terdiri dari: struktur, tema, dan medium

6. Pengalaman estetik adalah suatu emosi estetik yang khas berupa kesenangan
dan kepuasan yang merupakan respon estetik terhadap sebuah karya seni

7. Pengalaman estetik adalah suatu emosi estetik yang khas berupa kesenangan
dan kepuasan yang merupakan respon estetik terhadap sebuah karya seni

8. Estetika musik adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang aturan-aturan
serta prinsip-prinsip keindahan musik, baik ditinjau dari nilai-nilai intrinsik musik
itu sendiri, maupun dari segi relasi yang bersifat psikologis terhadap kehidupan
manusia.

9. Unsur-unsur music: melodi, ritme, tempo, harmoni, dinamika dan timbre

10. Cara mendengarkan music ada: pasif, mendengarkan secara menikmati,


mendengarkan secara emosional, mendengarkan secara perseptif dan sikap -
sikap yang digabungkan

2 Daftar materi yang KB 1 : Bentuk dan struktur dalam Karya Musik


sulit dipahami di KB 2 : -
modul ini
KB 3 : Teknik Dasar Bermain Ansambel Musik
KB 4 : Nilai – nilai intrinsik yg bersifat psikologis

3 Daftar materi yang KB 1 : Runutan dari musik barat dengan konsepnya dan langsung menuju musik
sering mengalami klasik yang lebih ditinjau dari zamannya
miskonsepsi
KB 2 : Produksi Suara dan Penempatannya
KB 3 : Perbedaan chordhopone, aerophone, electrophone dan sejenisnya.

KB 4 : 5 Sifat dasar seni yg bagian eskpresi dan prasaan karena ekspresi dan
prasaan tidak bisa di ukur oleh waktu KBM tetapi dengan terus menerus di oleh
dengan waktu yang tidak bisa di tentukan

Anda mungkin juga menyukai