Sn No. UKG : 201699564186 Asal Instansi : Universitas Negeri Malang LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Apresiasi Seni dan Pembelajarannya
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pembelajaran Apresiasi Seni Rupa 2. Pembelajaran Apresiasi Seni Musik 3. Pembelajaran Apresiasi Seni Tari 4. Pembelajaran Apresiasi Teater No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang Kegiatan Belajar 1: Pembelajaran Apresiasi dipelajari Seni Rupa
1. Apresiasi (appreciation) yang artinya
penghargaan dan pengertian, dan disebut dengan pengamatan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata apresiasi digolongkan menjadi tiga, yaitu; pertama, kesadaran terhadap nilai seni dan budaya; kedua, penilaian atau penghargaan terhadap sesuatu; dan ketiga, kenaikan nilai barang karena harga pasarnya naik atau permintaan akan barang itu bertambah.
2. Menurut Soedarso (1990) bahwa apresiasi seni
merupakan suatu proses sadar yang dilakukan seseorang dalam menghadapi, menikmati, memahami 7 serta memberikan penilaian terhadap karya seni
3. Menurut Sahman (1993) tujuan utama
mengapresiasi seni adalah menjadikan masyarakat untuk dapat menerima seni secara semestinya, yang disebut “melek seni”, sehingga karya-karya seni yang telah diciptakan oleh para seniman menjadi bermakna, bernilai dan tidak siasia. 4. Perasaan (feeling): pengalaman merasakan melalui sensasi inderawi (penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman
5. Empati (emphatizing): melibatkan emosi dan
impresi/kesan perasaan saat mengamati dan menikmati karya seni
6. Penilaian (evaluing): melibatkan kemampuan
berpikir logis dan kritis dalam mengevaluasi karya seni melalui aktivitas berasosiasi, melakukan komparasi, analogi, diferensiasi dan sintesa (menyimpulkan)
7. n Learning about Art: pembelajaran apresiasi
seni diajarkan untuk melatih kemampuan merasakan fenomena seni dan estetik peserta didik
8. Pendekatan aplikatif: Pendekatan ini
dilakukan melalui proses penciptaan seni secara langsung. Hal ini sejalan dengan doktrin Dewey “learning by doing’’
9. Pendekatan Historis: Ditempuh melalui
pengenalan sejarah seni. Penciptaan demi penciptaan, peristiwa demi peristiwa yang masing-masing memiliki problema sendiri, dibicarakan dan dibahas secara urut
10. Pendekatan problematik: Menyoroti masalah
serta liku-liku seni sebagai sarana untuk dapat menikmatinya secara semestinya, kemudian deretan problem-problem senilah yang harus dibahas satu persatu.
11. Mengamati (Observing): pengalaman
merespon karya seni dengan mengaktifkan fungsi inderawi (penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman) untuk mengenali unsur- unsur visual pada karya, seperti: garis, warna, bentuk, tekstur, proporsi, dan komposisi karya; mengenali karakteristik jenis bahan dan teknik yang digunakan dalam berkarya
12. Merasakan (Feeling): mengaktifkan
pengalaman merasakan keindahan melalui sensasi inderawi (penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman). Sikap merasakan dan mengagumi karya seni atau peristiwa seni melalui perasaan. Pengalaman merasakan keindahan ini akan mengembangkan sense of beauty dalam diri seseorang.
13. Mengempati (Emphatizing): setelah
mengamati karya seni dengan penuh perasaan, maka rasa empati akan muncul
14. Menilai (Evaluing): melibatkan kemampuan
berpikir logis dan kritis dalam mengevaluasi karya seni melalui aktivitas berasosiasi, melakukan komparasi, analogi, diferensiasi dan sintesa (menyimpulkan)
15. Menghargai (Appreciation): Penghargaan
terhadap karya seni akan tampak pada seseorang didalam menyikapi karya seni tersebut. Antara lain bagaimana apresiator memberikan perhatian terhadap karya seni, bagaimana apresiator memelihara dan menempatkan karya yang dikoleksinya
16. Karya Seni Murni: penciptaan karya seni yang
ditujukan untuk memenuhi fungsi ekspresi sebagai sarana mencurahkan ekspresi atau emosi dan tidak berfungsi sebagai benda pakai dan benda hiasan, seperti: seni lukis, seni patung, seni grafis
17. Karya Seni Terapan: penciptaan karya
ditujukan untuk fungsi pakai, fungsi komunikasi dan fungsi hias, terutama untuk memenuhi keperluan sehari-hari
18. Karya Seni Media Baru: sebuah istilah yang
merujuk kepada karya seni yang dibuat menggunakan teknologi media baru. Seni media visual hadir merespon perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi.
19. Evaluasi menurut Davies merupakan proses
sederhana untuk memberikan/ menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, objek dan masih banyak yang lain (Davies, 1981:3).
20. Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris
yaitu “Evaluation” dalam buku Essentials of Education karangan Edwind Wand dan Gerald W Brown dikatakan bahwa : Evaluation refer to the act or proses to determining the value of something the value of something (Wand & Brown, 19:1)
21. menurut Wand & Brown, evaluasi adalah
suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Sesuai dengan pendapat tersebut maka evaluasi hasil belajar dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai keberhasilan belajar setelah ia mengalami proses belajar selama satu periode tertentu (Mulyana, dkk, 2004:2
22. Kompetensi perseptual, yakni respon persepsi
inderawi terhadap unsur rupa, bunyi, gerak dan perpaduannya serta keterampilan kerajinan,
23. Kompetensi pengetahuan, meliputi
pengetahuan tentang terminologi, fakta, trends dan tata urutan/ kronologi, simbol dan makna, klasifikasi dan kategori, metodologi dan kriteria.
24. Kemampuan pengamatan: kemampuan
mengobservasi dan mengeksplorasi media dan teknik untuk mempertajam kepekaan inderawi dan perasaan
25. Kemampuan berempati/penghayatan:
kemampuan merasakan/ menghayati dalam merespons stimulus dengan sensitivitas persepsi dan perasaan yang mendalam
26. Kemampuan penikmatan: kemampuan
penikmatan terhadap pengalaman dan kualitas estetik suatu karya seni yang memberikan kesenangan dan kepuasan batin
27. Kreativitas: kemampuan mencipta kombinasi,
keunikan gagasan dan nilai kebaruan dari bentuk ekspresi suatu karya seni.
28. Keterampilan: kemampuan psikomotorik
berkaitan dengan penguasaan teknik dalam pengolahan dan penyajian media seni secara optimal melalui kegiatan eksplorasi dan eksperimentasi. Kegiatan Belajar 2 : Pembelajaran Apresiasi Musik
1. Apresiasi seni musik merupakan suatu proses
sadar yang dilakukan seseorang untuk mendengarkan musik dalam memahami dan menghargai suatu ekspresi pandangan dan perasaan yang tertuang dalam bentuk lagu atau komposisi musik
2. Kegiatan mengamati yang dilakukan oleh
apresiator hingga dapat hanyut dalam proses reaksi terhadap rangsangan yang datang dari objek rangsang tersebut dan menghasilkan pengindraan, observasi , dan analisa objek
3. Kegiatan menghayati dilakukan setelah
mengamati apresiator akan menyatu dengan jiwa yang terpancar dari suatu karya seni. Secara operasional apresiator mampu menerima nilai-nilai estetika objek karena terpesona sering terjadi tidak mampu memberikan kritik terhadap objek tersebut
4. Kegiatan mengevaluasi merupakan penilaian
suatu karya seni dilakukan oleh kritikus yang dinilai adalah bobot nilai estetika sebuah objek dan penilaian diberikan dalam bentuk kritik.
5. Persepsi, yaitu memberikan gambaran-
gambaran tentang bentuk-bentuk karya seni di Indonesia, contohnya memperkenalkan tarian- tarian, musik, dan lainlain.
6. Pengetahuan, yaitu pada tahap ini, kita
mempresentasekan pengetahuanpengetahuan yang telah di miliki baik sejarah ataupun yang lainnya.
7. Pengertian, pada tingkat ini, harapan dapat
membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik.
8. Analisis, pada tahap ini, kita mulai
mendeskripsikan seni yang telah di pelajari. 9. Penilaian, yaitu memberikan sebuah saran ataupun kritkan terhadap suatu karya seni. (Miller:2001)
10. Gaya musikal merupakan aspek musik yang
diwujudkan dengan cara mensintesis semua elemen dan kelengkapan musikal. Gaya musikal dapat dilihat pada perbedaan karya musik dalam perkembangan sejarah musik
11. Biografi merupakan keterangan atau riwayat
hidup seseorang yang bercerita tentang hal-hal selama hidup melalui kejadian yang telah dialami. Biasanya biografi menjelaskan secara lengkap kehidupan seorang tokoh sejak kecil hingga usia tua menjelang wafatnya. Biografi akan memebri kejelasan tentang semua jasa, karya dan amal yang telah dihasilkan atau dilakukan oleh tokoh tersebut.
12. Interpretasi dalam karya musik merupakan
tafsiran yang dilakukan secara mendalam untuk memperoleh suatu pemaknaan pada suatu karya musik.
13. Prosedur dalam apresiasi musik di gunakan
untuk kepentingan dalam kegiatan apresiasi musik
14. Komposer dapat dianalogikan sebagai sebuah
pabrik atau tempat pembuatan suatu produk
15. Pemain dapat dianalogikan sebagai para
pekerja
16. Pendengar adalah konsumer
17. Komponen utama dalam evaluasi hasil
apresiasi musik adalah penonton, kemampuan penonton menentukan kapasitas nilai estetis dan kualitas karya musik
18. Refleksi sendiri bisa diartikan sebagai proses
kognitif dan afektif yang membutuhkan keterlibatan aktif pikiran dari individu terhadap sesuatu yang terjadi, melibatkan pemeriksaan terhadap tanggapan seseorang, dimana hasilnya sebuah pemahan baru ke dalam pengalaman seseorang (Rogers, 2001) Kegiatan Belajar 3: Pembelajaran Apresiasi Tari
1. Apresiasi berasal dari kata “Appreciatie “
(Belanda), “appreciation” (Inggris), “Apreciatio” (Latin) yang artinya mengerti serta menyadari sepenuhnya sehingga mampu menilai semestinya
2. Apresiasi dipahami dalam pengertian
kemampuan seseorang menunjukkan sikap (afektif) dapat menghargai sesuatu yang didasari oleh pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik).
3. Squire dan Taba menjelaskan bahwa apresiasi
seni merupakan proses yang melibatkan a) kognitif yaitu keterlibatan intelektual penikmat dalam upaya memahami unsur-unsur seni, b) emotif yaitu perasaan pembaca dalam upaya menghayati unsur-unsur keindahan dalam seni yang sedang dinikmati, dan c) evaluatif yaitu kegiatan memberikan penilaian baik-buruk, indah-tidak indah, sesuai –tidak sesuai, serta jumlah penilaian lain yang harus hadir dalam seni. (Aminuddin, 2003: 34-43).
4. Apresiasi seni di masyarakat pada dasarnya
terbagi atas dua golongan yaitu golongan masyarakat apresiasi rendah dan golongan apresiasi tinggi
5. Fungsi tari apresiasi tari yaitu memberikan
penghargaan, penikmatan, penilaian terhadap seni tari atau kesadaran terhadap seni tari
6. Maksud dari apresiasi karya seni tari adalah
penikmatan terhadap karya seni tari, dengan adanya pengertian yang baik. Selain itu pula maksud apresiasi seni tari adalah kesanggupan mengenal memahami suatu nilai yang terhadap pada sesuatu yang sangat agung atau luhur.
7. Apresiasi tari mempunyai tujuan untuk
mendapatkan pengalaman estetis yang didasari pengalaman si pengamat dalam kesanggupan menerima karya seni yang terarah dan bertujuan didapat dari seni murni atau seni pakai.
8. Aktivitas kreatif (proses kreatif),proses yang
berkenaan dengan proses penciptaan atau pembuatan karya seni,yang dilakukan oleh seniman
yang berkenaan dengan penikmatan suatu karya seni dan dilakukan oleh para penikmat seni atau apresiator.
10. ) Persepsi. Kegiatan ini diarahkan pada
mengenalkan kepada anak didik akan bentuk- bentuk karya seni di Indonesia. Misalnya mengenalkan kepada anak didik Anda akan tari-tarian, musik, rupa dan teater yang berkembang di Indonesia, baik tradisi, kreasi baru atau modern (kontemporer).
11. Pengetahuan. Pada tahap ini pengetahuan
sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang diperkenalkan maupun istilah-istilah yang biasa digunakan di masing-masing bidang seni. Pengetahuan tentang bentuk seni tradisi, kreasi dan modern (kontemporer) selanjutnya dapat digunakan dalam mengidentifikasi bentuk-bentuk seni yang spesifik
12. Pengertian. Pada tingkat ini diharapkan dapat
membantu dalam menterjemahkan tema ke dalam berbagai 63 wujud seni berdasarkan pengalaman, kemampuannya dalam merasakan musik, gerak, rupa dan teater serta membantu kemampuan dalam memilih bentuk seni berdasarkan pengetahuan yang sebelumnya dipelajari
13. Analisa. Pada tahap ini kita mulai
mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang sedang dipelajari, menginterpretasikan objek ke dalam media gerak, musik, rupa dan teater serta menjelaskan atau menceritakan seni yang dibuat atau diapresiasinya
14. Penilaian. Pada tahap ini lebih ditekankan
melakukan penilaian terhadap karyakarya seni yang diapresiasi, baik secara empirik maupun sistemik, sehingga mampu menentukan dan memilih media seni sebagai hasil kreativitas, mampu menilai dan memberikan komentar terhadap seni yang diapresiasinya
15. Apresiasi. Apresiasi merupakan bagian dari
tujuan pendidikan seni di sekolah yang terdiri dari tiga hal yaitu value (nilai), empathy dan feeling. Value adalah kegiatan menilai suatu keindahan seni, pengalaman estetis dan makna/fungsi seni dalam masyarakat. Sedangkan empathy kegiatan memahami, dan mengahargai. Sementara feeling lebih pada menghayati karya seni, sehingga dapat meraakan kesenangan pada karya seni
16. Produksi. Pada tahap ini diharapkan dapat
mengekspresikan perasaannya melalui salah satu bentuk seni, sehingga menghasilkan suatu bentuk seni yang baru seperti menemukan salah satu bentuk seni yang sesuai dengan tema dan ide, dapat mengkombinasikan menjadi sesuatu karya seni yang baru tersebut, dapat membuat motif baru, atau dapat mengkombinasi dan menyelaraskan suatu betuk seni serta dapat mempertunjukan karya seni yang dikuasainya
17. Kegiatan mengevalusi tari adalah kegiatan
menilai tari menggunakan kriteria keindahan bentuk dan isi tari
18. Menurut Soedarso SP ada tiga pendekatan
dalam melakukan apresiasi yakni : 1) pendekatan aplikatif, 2) pendekatan kesejarahan, 3) pendekatan problematik.
19. Pendekatan aplikatif merupakan pendekatan
dengan cara melakukan sendiri macam-macam kegiatan seni
20. pendekatan kesejarahan adalah pendekatan
dengan cara menganalisa dari sisi periodisasi dan asal usulnya
21. pendekatan problematik merupakan
pendekatan dengan cara memahami permasalahan di dalam seni. 22. Aceh; tari Saman, tari Ranup Lampuhan, tari Saudati, tari Pukat, tari Rapa`I Geleng
23. Sumatera Utara; tari Tor-tor, tari Cawan, tari
Serampang Dua belas, tari Mainang Pulau Kampai.
24. Sumatera Barat, tari Piring, tari Payung, tari
Randai dan tari Alang Babrga, tari Pasambahan.
25. Sumatera Selatan; tari Tepak/tari Tanggai dan
tari Gending Sriwijaya (tari penyambutan), tari Paget Pengantin dan tari Ngibing (tari pengantin), tari Tabur, tari Burung Putih, tari Melimbang, tari Temu, tari Dana dan tari Sinjang (tari rakyat/pergaulan).
penghargaan atau menyampaikan persepsi yang baik terhadap suatu karya teater.Apresiasi dilakukan atas kehendak sendiri atau tanpa dipaksakan maupun oleh sebab-sebab popularitas pelaku maupun penyelenggaranya. Dalam proses pengapresiasian teater, peran individu atau personalisasi seorang apresiator diperlukan, karena setiap apresiator memiliki pengetahuan dan pengalaman yang spesifik terhadap kehidupannya maupun potensi-potensi dirinya.
2. Tujuan dari pada apresiasi seni teater adalah
agar seniman mengetahui bagaimana pendapat para penikmat seni dalam menilai hasil karyanya.
3. Apresiasi empatik, merupakan suatu sikap
apresiasi yang hanya terbatas pada sensor panca indra seperti melihat pertunjukan Tuk Karya Bambang Widoyo SP. Lakon ini memperlihatkan kepada kita semua (tentang bagaimana menjadi seperti air itu
4. Apresiasi estetis, merupakan suatu sikap
apresiasi yang menyalurkan sensor dari panca indra menuju pikiran dalam untuk memaknai suatu 94 karya seni. Misalnya pada karya TUK Lakon dengan konteks persoalan yang masih aktual ini berkisah tentang warga pendatang yang mengadu hidupan di Magersaren
5. Apresiasi kritik, merupakan suatu sikap
apresiasi yang setelah memaknai hasil karya seni seseorang, akan berlanjut mendeskripsikan dan menyimpulkan hasil pengamatan tersendiri dan menunjukkan kepada banyak orang.
6. kritik mimetik memandang bahwa karya teater
menirukan kembali realitas kehidupan keatas panggung
7. Pada teater Tradisional, kritik diperlukan
untuk menjembatani pertunjukan teater tradisional dan memberikan pandangan- pandangan yang dapat menunjang pertumbuhannya
8. Menurut H.B Jassin, untuk menjadi seorang
kritikus apalagi kritikus seni harus memiliki kemampuan dan pengetahuan khusus, antara lain berbakat seniman, berjiwa seniman, berjiwa besar, serta berpengalaman. Seorang kritikus dalam melakukan tugasnya selalu menggunakan kepekaan untuk mengetahui, menemukan, memaparkan, menjelaskan dan memahami karya teater. 2 Daftar materi yang sulit 1. Penulisan Kritik (pada Teater Tradisional dan dipahami di modul ini Teater Modern) 2. Apresiasi seni teater
3 Daftar materi yang sering 1. Penyusunan instrumen refleksi pembelajaran