Anda di halaman 1dari 11

Nama : Mirna Nurmala, M.

Sn
No. UKG : 201699564186
Asal Instansi : Universitas Negeri Malang
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1: Konsep Seni Rupa: Pengertian,
Unsur dan Klasifikasi
2. Kegiatan Belajar 2: Bahan, Teknik dan Prosedur
Berkarya Seni Rupa
3. Kegiatan Belajar 3: Bentuk, Tema dan Nilai Estetis
Karya Seni Rupa
4. Kegiatan Belajar 4: Pembelajaran Pengetahuan dan
Estetika Seni Rupa
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari Kegiatan Belajar 1: Konsep Seni Rupa: Pengertian,
Unsur dan Klasifikasi

1. Seni adalah fenomena yang kompleks. Batasan atau


maknanya ditentukan oleh banyak faktor, seperti
kurator, kritikus, pasar, pranata-pranata, paradigma
akademis, kosmologi kultural, perubahan zaman, aliran
filsafat, dan sebagainya (Sugiharto, B. 2004)

2. Seni rupa dalam arti sempit adalah kegiatan manusia


dalam mengekspresikan pengalaman hidup dan
kesadaran artistiknya yang melibatkan intuisi, kepekaan
inderawi dan rasa, kemampuan intelektual kreativitas
serta keterampilan teknik untuk menciptakan karya seni
rupa yang memiliki fungsi personal atau sosial dengan
menggunakan berbagai media.…

3. Unsur-unsur Rupa : Garis, Tekstur, Warna, Bentuk,


Proporsi, Ruang.

4. Prinsip seni rupa : Kesatuan, Keseimbangan, Irama,


keselarasan

5. Tema merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam


karya seni. Ide pokok suatu karya seni dapat dipahami
atau dikenali melalui pemilihan subject matter (pokok
soal) dan judul karya.

6. Medium adalah sarana yang digunakan dalam


mewujudkan gagasan menjadi suatu karya seni melalui
pemanfaatan material (bahan dan alat) dan keterampilan
teknik.

7. Gaya atau Style dalam karya seni merupakan ciri atau


kepribadian atau gaya personal yang khas dari si
seniman.

8. Menurut Soedarso (1987: 79), gaya adalah ciri bentuk


luar yang melekat pada karya seni

9. di dalam seni lukis dikenal bermacam-macam gaya dan


aliran, seperti naturalisme, realisme, ekspresionisme,
surealisme, impresionisme, kubisme,
abstraksionisme, minimalisme, dadaisme, pop art,
dan sebagainya
10. di seni batik tradisional dikenal antara lain batik gaya
Yogyakarta dan batik gaya Surakarta, gaya Cirebon.

11. Berdasarkan fungsi, seni rupa dapat diklasifikasikan


menjadi tiga katagori, yaitu: (1) seni murni, (2) seni
terapan (kriya dan desain) dan (3) seni media baru.

12. Seni murni adalah suatu konsep atau bentuk seni yang
diciptakan untuk memenuhi kebutuhan fungsi ekspresi
melalui berbagai medium dalam wujud dua dimensi
atau tiga dimensi. Sebagai contoh: karya lukis, patung,
seni fotografi, seni grafis merupakan karya seni murni
karena dalam penciptaannya mengutamakan unsur
gagasan dan kebebasan ekspresi, perasaan/emosi dan
imajinasi dari seniman/seniwati.

13. Menurut Soedarpo, Sp (1990: 11) melukis adalah


kegiatan mengolah medium dua dimensi atau
permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk
mendapatkan kesan tertentu, dengan melibatkan
ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh.
Sehingga, sebuah lukisan harus dapat menerjemahkan
apa yang ada dalam objek, tema, atau gagasan secara
representatif

14. Representatif adalah perwujudan gaya seni rupa


menggunakan keadaan nyata pada kehidupan
masyarakat dan alam

15. Naturalisme, yaitu aliran seni rupa yang


penggambarannya alam atau sesuai dengan keadaan
alam, melukiskan segala sesuatu dengan alam nyata,
sehingga perbandingan perspektif, tekstur, atau warna
serta gelap terang dibuat, dengan seteliti mungkin, lebih
indah dari kenyataannya

16. Realisme, yaitu aliran seni lukis yang menampilkan


dunia ini apa adanya tanpa menambah atau mengurangi
objek, penggambaran objek sesuai dengan kenyataan
hidup

17. Romantik, yaitu aliran seni rupa yang lebih bersifat


imajiner, aliran ini melukiskan cerita-cerita yang
romantis, peristiwa yang dahsyat atau kejadian yang
dramatis.

18. Ekspresionisme, yaitu aliran seni rupa yang


penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang
perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya.
Perupa yang menggunakan aliran ini antara lain Vincent
Van Gogh dan Affandi.
19. Barong dalam filosofi kehidupan sosial masyarakat Bali
merupakan simbol kebaikan, dan Leak merupakan
simbql kejahatan

20. Impressionisme, yaitu aliran seni rupa yang


penggambarannya sesuai dengan kesan saat obyek
tersebut dilukis.

21. Surealisme, yaitu aliran seni lukis yang menampilkan


bentuk dan warna seperti di dalam mimpi.

22. Non-representatif adalah perwujudan aliran seni lukis


yang menekankan pada unsur-unsur formal; struktur,
unsur rupa, dan prinsip estetik. Gaya seni lukis non
representatif berupa susunan garis, bentuk, bidang, dan
warna yang terbebas dari bentuk alam.

23. Ragam seni patung ditinjau dari bentuk, wujud dan


jenis patung, dapat dibedakan menjadi tiga: 1) Patung
Imitatif (Realis/Representatif), 2) Patung NonFiguratif
(Abstrak). 3) Patung Deformatif

24. Bentuk Imitatif (Realismel Representatif) Corak


patung ini merupakan tiruan dari bentuk alam
(manusia, hewan, dan tumbuhan). Perwujudan
visualnya berdasarkan bentuk fisik yang meliputi
proporsi anatomi, harmoni dan kesatuan bentuk

25. Bentuk Nonfiguratif (Abstrak) Patung ini secara


umum sudah meninggalkan bentuk-bentuk alam untuk
perwujudannya, bersifat abstrak. Patung yang tidak
menampilkan bentuk yang umum dikenal seperti
bentuk-bentuk yang ada di alam.

26. Istilah seni grafis dikenal juga dengan seni mencetak.


Kata „grafis‟ berasal dari bahasa Yunani „graphein‟
yang berarti menulis dan mencetak. Sedang dalam
bahasa Inggris disebut graph atau graphic yang berarti
dapat membuat tulisan, lukisan dengan cara ditoreh atau
digores

27. Pengertian desain memiliki ruang filosofi tentang


keindahan dan kehidupan yang membutuhkan
kreativitas dalam pemecahan masalah terkait kebutuhan
hidup manusia yang proses penciptaannya melibatkan
teknologi, psikologi, imajinasi, intuisi dan rasa

28. Desain grafis adalah kegiatan kreatif untuk


menciptakan karya seni yang fungsional dan estetis
untuk berbagai jenis media yang proses komunikasinya
tidak hanya mengandalkan teks, tetapi cenderung lebih
banyak menggunakan unsur visual
29. Desain Tekstil adalah rancangan corak, motif dan
warna pada produk tekstil, baik pada permukaan kain
(bukan rajutan) atau struktur kain (hasil
rajutan/tenunan) yang diciptakan dengan
memperhatikan aspek bahan dan teknik, fungsi,
komposisi, segi estetik, selera konsumen serta
pemasarannya

30. Desain Produk adalah proses kreasi suatu karya seni


terapan yang terintegrasi dengan segala bentuk aspek
kehidupan manusia dari masa ke masa. Karya desain
produk merupakan paduan hasil imajinasi dan orientasi
penemuan solusi untuk berbagai masalah yang dihadapi
manusia dengan melibatkan unsur estetika dan
teknologi yang dinamis dan memiliki pola tertentu
dalam perkembangannya.

31. Menurut Philip Kotler (1994), produk adalah segala


sesuatu yang ditawarkan kepada sebuah pasar agar
diperhatikan, dminta, dipakai, atau dikonsumsi sehingga
mungkin memuaskan keinginan atau sebuah kebutuhan

32. Seni media baru (new media art) adalah istilah yang
merujuk pada aktivitas kreatif mengelola kegiatan seni
visual dengan dukungan dari teknologi digital.

Kegiatan Belajar 2: Bahan, Teknik, Dan Prosedur


Berkarya Seni Rupa

33. Cat air, jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat
transparan dan poster colour yang bersifat plakat.
Bahan utama cat airberupa pigmen halus atau serbuk
warna (dye) yang dicampur dengan gum arabic sebagai
bahan baku, serta gliserin atau madu untuk menambah
kekentalan dan daya rekat pigmen warna ke
permukaanbidang gambar.

34. Cat minyak yaitu cat warna yang terbuat dari pigmen
warna yang dicampur denganmedia minyak. Berbeda
dengancatairyangmudahcepatmengering, namun cat
minyak membutuhkan waktu untuk pengeringannya.

35. Cat akrilik terbuat dari plastik berbasis polietilen yang


akan mengeras ketika kering. Berbagai macam pigmen
kem ditambahkan kedalam emulsi polimer akrilik untuk
mendapatkan berbagai warna catyang berbeda

36. Kuas merupakan alat yang digunakan untuk berkarya


dengan medium seni lukis

37. Pisau Palet Terbuat dari alumunium tipis, fungsinya


adalah untuk mencampur cat seperti layaknya kuas
jugauntuk membuat efek-efek goresanpada media lukis.
Bentuknya danukurannya tersedia berbagai jenis, ada
yang runcing, lebar, dan bulat

38. Palet adalah media yang digunakan untuk tempat


mencampur cat.Palet memiliki berbagai jenis dan
ukuran

39. Kanvas merupakan bahan media yang umum dipakai


sebagaimedia dalam melukis, kanvasmenggunakan
bahan linen ataubahan katun

40. Teknik aquarel adalah melukis dengan sapuan warna


tipis, sehingga hasilnya transparan, media untuk bahan
cat air adalah kertas

41. Teknik mozaik adalah teknik menempelkan pecahan


atau lempengan kaca yang berwarna-warni pada media
lukisan sehingga, membentuk objek tertentu

42. . Bahan yang bisa digunakan untuk teknik ini antara lain
pecahan keramik, porselen, potongan kertas, atau bisa
juga batu yang berwarna-warni Mozaik yang memakai
potongan potongan kayu, sebagai bahan lukisannya
disebut intersia

43. Teknik lukisan kaca menggunakan kaca, timah,


kuningan, dan tembaga sebagai penyambungnya,
sehingga membentuk lukisan

44. Teknik lukisan batik cara dan praktik kerjanya hampir


sama dengan tata cara membatik, yaitu dengan
menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam
batik. Kain yang tertutup lilin inilah yang membentuk
titik garis bidang atau pun ruang sebelum jadi sebuah
gambar, dan hasil akhir dicelup ke larutan pewarna

45. Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau


dibuat lukisan

46. Bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah


dibentuk misalnya: tanah liat, lilin, sabun, plastisin, dan
bahan yang mudah dibentuk lainnya. Kelebihan dan
kekurangan bahan lunak seperti sabun, mudah di
bentuk, tetapi ukuranya kecil, sehingga ada keterbatasan
dalam berkarya yang lebih besar

47. Bahan sedang adalah material yang tidak lunak dan


tidak keras. contohnya kayu waru, kayu sengon, kayu
randu, dan kayu mahoni

48. Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan.


Contohnya kayu jati, kayu sonokeling, dan kayu ulin.
Bahan keras antara lain batu padas, batu granit, batu
andesit, dan batu pualam (marmer)
49. Bahan Cor yang dipakai untuk proses ini antara lain
semen, pasir, gips, logam, timah, perak, emas, dan juga
beberapa bahan kimia seperti fiber atau resin

50. Butsir dan sudip adalah alat bantu untuk membuat


patung terbuat dari kayu dan kawat

51. Meja putar adalah meja pembentukan bulat yang bisa


berputar, fungsinya untuk memudahkan dalam
mengontrol bentuk dari berbagai arah

52. Pahat adalah alat untuk memahat, mengurangi, atau


membentuk bahan batu dan kayu, atau bahan keras
lainnya

53. Sendok adukan berfungsi untuk mengambil adonan


dan menempelkannya pada kerangka patung

54. Teknik Butsir, yaitu membentuk benda dengan


mengurangi dan menambah bahan. Misalnya, membuat
keramik dengan bahan dasar tanah liat, alat yang
digunakan adalah sudip

55. Teknik Cor, yaitu membuat karya seni dengan


membuat alat cetakan, kemudian dituangkan adonan
berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga
menghasiikan bentuk yang diinginkan

56. Teknik Cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara


membuat cetakan terlebih dahulu. Misalnya, membuat
karya patung kerajinan dengan bahan dasar tanah liat
dan semen

57. Teknik Assembling (merakit) adalah membuat sebuah


komposisi/ sambungan dari material seperti besi, logam,
tembaga, atau berbagai rnacam material seperti
benda/found objek, kertas, kayu, dan tekstil

58. Teknik mematung dengan bahan lunak yang umum


digunakan dalam praktik adalah teknik membentuk
bebas atau modeling

59. Pewarna alam dihasilkan dari ekstrak akar-akaran,


daun, buah, kulit kayu dan kayu. Pewarna alami
misalnya soga dan kesumba. Pewarna buatan
(sintetis) dibuat dari bahan kimia, misalnya naptol dan
indigosol.

60. Karakteristik dan keindahan ragam hias nusantara


dikenali melalui jenis motif yang membentuk komposisi
harmonis pada ragam hias. Motif ragam hias terinspirasi
dari bentuk-bentuk flora (vegetal), fauna (animal),
figural (manusia), dan bentuk geometris
61. Ragam hias geometris merupakan motif hias yang
dikembangkan dari bentuk bentuk geometris dan
kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi
pembuatnya

62. Swastika adalah Ragam hias yang merupakan motif


hias yang berbentuk dasar seperti huruf Z atau zigzag
yang saling berlawanan satu sama lainnya.

63. Meander merupakan ragam hias dengan bentuk dasar


seperti huruf T yang berkembang dan memunculkan
ragam hias swastika

64. Kawung merupakan ragam hias yang mempunyai


bentuk seperti buah aren yang dipotong secara
melintang dan terlihat menjadi empat biji aren. Motif ini
sering digunakan sebagai hiasan bidang

65. Tumpal merupakan Motif yang sangat mudah dikenali


dengan bentuk dasarnya adalah segitiga sama kaki dan
sering diaplikasikan sebagai hiasan pinggir batik

66. Ragam Hias Figur Manusia, bentuk ragam hias ini


berupa objek manusia yang digambar dengan
penggayaan bentuk

67. Butsir kawat (wire modelling tools), Untuk merapikan,


menghaluskan, mengerok, membentuk detail, dan
membuat tekstur benda kerja. Ukuran panjang 22 cm,
bahan kawat stainless steel, tangkai kayu sawo

68. Butsir kayu (wood modelling tools), Untuk


menghaluskan, membentuk detail, merapikan, membuat
dekorasi, merapikan dan menghaluskan benda kerja.
Ukuran panjang 22 cm lebar 3 cm, bahan kayu

69. Kawat pemotong (wire cutter), Untuk memotong ujung


bibir, dasar benda kerja, dan memotong tanah liat
plastis. Ukuran: panjang 4 cm, panjang tangkai 6 cm,
bahan kawat stainless steel

70. Pisau pemotong (felting knife), Untuk memotong,


mengiris lempengan tanah liat. Ukuran; panjang total 17
cm, mata pisau 8.5 cm.

71. Poster merupakan sebuah karya seni terapan yang


menampilkan komposisi antara huruf dan gambar untuk
menyampaikan informasi dan pesan tertentu

Kegiatan belajar 3: Bentuk, Tema, dan Nilai dalam Seni


Rupa
72. Ideoplastis merupakan komponen seni yang bersifat
rohaniah yang berasal dari diri seniman itu sendiri,
berupa pengalaman estetik, pendapat, emosi, ide dan
imajinasi/fantasi yang bersifat non inderawi

73. fisioplastis disebut juga nilai intrinsik yaitu unsur fisik


dari karya seni itu sendiri yang bersifat inderawi dan
menyangkut masalah teknis dan unsur-unsur rupa
seperti, garis, warna, tekstur, bidang dan unsur seni
lainnya yang bersifat visual

74. Bentuk yang bermakna adalah bentuk yang bebas dari


konteks kehidupan sehari-hari, sosial dan budaya

75. Tema merupakan ide pokok dalam suatu karya seni


yang dapat dipahami dan dikenali melalui pemilihan
subject matter (pokok soal) dan judul karya. Pokok
persoalan berhubungan dengan nilai atau kualitas seni
yang merupakan esensi atau pokok yang mendasari
penciptaan karya seni

76. Marcel Duchamp, secara revolusioner


mendemonstrasikan bahwa seni dapat dibuat dari
benda-benda keseharian yang paling biasa yaitu sebuah
benda jadi berupa urinal (tempat urin/air seni) yang
dipasang terbalik dan diberi tandatangan dengan nama
samaran R-Mutt

77. Secara umum kata nilai diartikan sebagai harga, kadar,


mutu atau kualitas

78. Dalam estetika, nilai diartikan sebagai keberhargaan


(worth) dan kebaikan (goodness). Nilai berarti suatu ide
pokok yang paling baik, yang menjunjung tinggi dan
menjadi pedoman manusia,/ masyarakat dalam
bertingkah laku, cinta keindahan, keadilan
(Koentjaraningrat, 1984)

79. Jenis nilai dalam seni mencakup: (1) nilai keindahan


(esthetic value), (2) nilai pengetahuan (cognitive value),
dan (3) nilai kehidupan (life value)

80. Nilai keindahan merupakan salah satu persoalan estetis


yang menurut cakupan pengertiannya dapat dibedakan
menurut luasnya pengertian, yakni: (1) keindahan dalam
arti luas (keindahan seni, keindahan alam, keindahan
moral dan keindahan intelektual), (2) keindahan dalam
arti estetis murni, dan (3) keindahan dalam arti terbatas
dalam hubungannya dengan penglihatan

81. Nilai pengetahuan adalah kualitas sejumlah


pengetahuan kognitif yang persoalan nilai-nilai sosial,
budaya, etika, psikologi, dan pendidikan yang psikan
sebagai pengalaman estetik

82. Nilai Kehidupan adalah nilai moral, nilai religi, nilai


kemanusiaan yang merefleksikan cinta kasih,
kebhinekaan, kebebasan, perdamaian, dan toleransi
yang terungkap secara eksplisit dan implisit melalui
penghayatan dan apresiasi seni

83. Nilai intrinsik merupakan sarana untuk mencapai suatu


tujuan atau kepentingan karya seni itu sendiri
(consummatory value)

84. nilai ekstrinsik merupakan sarana untuk mencapai


suatu tujuan atau kepentingan lainnya (instrumental
value)

Kegiatan Belajar 4: Pembelajaran pengetahuan dan


Estetika Seni Rupa

85. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang


menekankan pada proses pencarian pengetahuan,
berkenaan dengan materi pembelajaran melalui kegiatan
yang memberikan pengalaman belajar yang bervariasi,
mengembangkan sikap ilmiah, mendorong ekosistem
sekolah berbasis aktivitas ilmiah, menantang, dan
memotivasi dengan beberapa kegiatan

86. Pengertian model pembelajaran berdasarkan


Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran adalah kerangka konseptual dan
operasional pembelajaran yang memiliki nama, ciri,
urutan logis, pengaturan, dan budaya

87. Berdasarkan kategori tingkat berpikir yang


dikemukakan oleh Anderson, dkk (2001), ada
kemampuan berpikir yang lebih tinggi yang harus
dikuasai oleh peserta didik yaitu kemampuan untuk
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta

88. Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan


tentang bagaimana mengoperasikan komputer dan
perangkat lunak yang relevan untuk proses
pembelajaran

89. Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan


dalam pengelolaan proses pembelajaran peserta didik

90. Content Knowledge (CK) adalah materi subjek


pengetahuan seperti pengetahuan tentang bahasa,
Matematika, Ilmu Alam, Seni, dll

91. Technological Content Knowledge (TCK) adalah


pengetahuan tentang bagaimana konten dapat diteliti
atau diwakili oleh teknologi seperti misalnya:
menggunakan simulasi komputer untuk mewakili dan
mempelajari pergerakan kerak bumi

92. Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah


pengetahuan tentang bagaimana cara untuk mewakili
dan merumuskan subjek yang membuatnya dipahami
oleh orang lain (Shulman, 1986, hal. 9)

93. Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah


pengetahuan tentang bagaimana teknologi dapat
memfasilitasi pendekatan pedagogik seperti
menggunakan diskusi asynchronous seperti forum
untuk mendukung konstruksi sosial pengetahuan

94. Technological Pedagogical Content Knowledge


(TPACK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
memfasilitasi pembelajaran peserta pelatihan dari
konten tertentu melalui pendekatan pedagogik dan
teknologi sehingga diketahui hubungan antara variabel-
variabel tersebut

95. Model pembelajaran sebagaimana dimaksud pada


Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 dan
Permendibud Nomor 22 Tahun 2016 adalah model
pembelajaran yang menonjolkan aktivitas dan
kreativitas, menginspirasi, menyenangkan dan
berprakarsa, berpusat pada peserta didik, otentik,
kontekstual, dan bermakna bagi kehidupan peserta didik
sehari-hari

96. Model pembelajaran adalah suatu desain yang


menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi
lingkungan yang memungkinkan siswa/mahasiswa
berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau
perkembangan pada diri siswa (Sukmadinata, 2004)

97. Soekamto dan Winataputra (1997) bahwa model


pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasi-kan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai
pemandu bagi para perancang desain pembelajaran dan
para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar mengajar

98. Menurut Joyce dan Weil (2000), setiap model


pembelajaran memiliki komponen sebagai berikut:
Sintakmatik, sistem sosial, prinsip rekasi, daya dukung,
serta dampak instruksional dan dampak pengiring

99. Sintakmatik merupakan tahapan implementasi model


pembelajaran
100. Pembelajaran aktif menurut Bonwell (1991)
merupakan pembelajaran yang melibatkan peserta didik
berpartisipasi dalam proses pembelajara, di mana
peserta didik melakukan suatu kegiatan sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan tidak hanya pasif
mendengarkan penjelasan guru

101. Purposive: relevan antara tugas dan tujuan


pembelajaran.

102. Reflective: refleksi peserta didik tentang makna dari apa


yang dipelajari.

103. Negotiated: tujuan dan metode pembelajaran disepakati


antara peserta didik dan guru

104. Critical: peserta didik menghargai cara-cara yang


berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran

105. Complex: peserta didik membandingkan tugas dengan


kompleksitas yang ada dalam kehidupannya

106. Situation-driven: kebutuhan terhadap situasi


dipertimbangkan dalam rangka membangun tugas-tugas
belajar

107. Engaged: tantangan nyata tercermin dalam kegiatan


yang dilakukan peserta didik dalam belajar

108. Dst.
2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Desain seni terapan (KB 1)
modul ini 2. Teknik dan prosedur pembuatan karya seni rupa (KB 2)
3. Bentuk bermakna dan representasi (KB 3)
4. Pendekatan pembelajaran aktif (KB 4)
5. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) dalam
Model Pembelajaran (KB 4)
6. Model-model pembelajaran (KB 4)

3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Pendekatan, Model, dan Metode (KB 4)
miskonsepsi 2. Hakikat Pembelajaran dan pendekatan (KB 4)
3. Tinjauan Estetis Ideoplastis dan Fisioplastis pada karya
seni rupa (KB 4)
4. Seni Media baru (KB 1)

Anda mungkin juga menyukai