Anda di halaman 1dari 8

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama : Hyan Maharsiwi
NIM : 2501022336

Masalah yang telah Analisis eksplorasi penyebab


No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi masalah
1. Rendahnya hasil Hasil kajian Literatur : Berdasarkan hasil kajian
belajar peserta didik 1. Slameto (2013) dalam jurnal profit volume 4, nomor 1, literatur dan hasil observasi,
mata pelajaran seni Mei 2017, Faktor-faktor yang mempegaruhi hasil belajar maka analisis eksplorasi
budaya meliputi faktor internal misalnya faktor kelelahan yang penyebab masalahnya adalah :
terdiri dari kesehatan/ketenangan dan faktor psikologi 1. Kurangnya perhatian peserta
yang terdiri dari minat, bakat, motivasi, dan konsentrasi. didik saat pembelajaran
Adapun faktor eksternal meliputi faktor keluarga, suasana 2. Kurangnya kesiapan peserta
rumah dan faktor sekolah terdiri dari metode didik saat akan
mengajar/relasi dengan guru serta faktor masyarakat yang melaksanakan evaluasi/tes
terdiri mass media dan teman bergaul 3. Kurangnya media belajar
peserta didik
2. Irwanto,dkk ( dalam jurnal pendidikan dan kajian seni 4. Dukungan lingkungan
vol 4, nomor 1 2019, Nilai hasil belajar siswa dalam mata keluarga masih kurang
pelajaran seni budaya yang masih rendah dapat diatasi
dengan cara pembelajaran lebih berpusat pada siswa, jadi
siswa dilibatkan penuh dalam proses pembelajaran.
Intinya perlu diterapkan model pembelajaran yang bersifat
efektif atau mudah untuk dipahami, tentunya dengan
tekhnologi pembelajaran. Hasilnya terdapat peningkatan
hasil belajar siswa kelas XI yang menggunakan multimedia
interaktif pada pokok bahasan materi seni tari di SMKN 8
Garut.

Sumber Wawancara
1. Wawancara dengan Kepala Sekolah (Dra. Elisabet
Pancawati)
Penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik :
 Pada saat proses pembelajaran, peserta didik tidak
memperhatikan penjelasan guru dan kurang aktif
ketika berdiskusi bersama guru dan peserta didik
lainnya
 Kurangnya kesiapan peserta didik pada saat akan
melaksanakan tes/evaluasi
 Kurangnya perhatian orang tua

2. Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang


Kurikulum (Bapak Agung Kori P., SST.Par):
Penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik :
 Faktor internal :
- Kurangnya keaktifan siswa pada saat proses belajar
mengajar
- Siswa malas untuk merubah diri sendiri menjadi lebih
baik
 Faktor eksternal :
- Cara mengajar guru yang kurang menarik
- Keluarga yang kurang mendukung

3. Wawancara dengan Ketua MGMP Seni Budaya SMK


Kabupaten Purworejo (Bapak Sugito, S.Pd)
Penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik :
 Kurangnya media belajar siswa
 Dukungan keluarga masih kurang

Diakses dari Jurnal Irwanto, Rizki Taufik, Hudiana Hernawan,


Syamsul Rizal yang berjudul “Efektifitas Multimedia Interaktif
dan Mobile Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Seni Budaya”
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPKS/article/view/
6845
2 Rendahnya motivasi Hasil dari kajian literatur : Berdasarkan hasil kajian
peserta didik kelas X 1. Menurut Sudaryono dalam Moslem, dkk (2019:259-260) literatur dan hasil observasi,
di SMK Negeri 2 dalam (Sri Wahyuni Naibaho, dkk dalam Jurnal maka analisis eksplorasi
Purworejo dalam MathEdu Vol.4 No.2 Tahun 2021), faktor-faktor yang penyebab masalahnya adalah :
memahami materi mempengaruhi motivasi belajar siswa diantaranya: 1. Kurang menariknya
praktik mendireksi a. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam penyampaian materi dari
diri siswa seperti kondisi jasmani dan rohani, cita-cita guru
atau aspirasi, kemampuan siswa, dan perhatian. 2. Peserta didik mudah
b. Faktor eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar mengeluh dan pesimis ketika
diri siswa seperti kondisi lingkungan siswa, unsur- menghadapi kesulitan
unsur dinamis dalam belajar, dan upaya guru dalam 3. Kurangnya media
mengelola kelas pembelajaran interaktif yang
kreatif dan inovatif untuk
2. Menurut Mohammad Asrori dalam buku Psikologi keberhasilan proses
Pembelajaran (2009:184), ada sejumlah indikator siswa pembelajaran dalam
yang memiliki motivasi rendah, yaitu: memahami praktik
a. Perhatian terhadap pelajaran kurang mendireksi. Contoh solusinya
b. Semangat juangnya rendah adalah membuat video
c. Mengerjakan sesuatu merasa seperti diminta membawa tutorial di youtube
beban berat
d. Sulit untuk bisa ”jalan sendiri” ketika diberikan tugas
e. Memiliki ketergantungan kepada orang lain
f. Mereka bisa jalan kalau sudah ”dipaksa”
g. Daya konsentrasi kurang
h. Mereka cenderung membuat kegaduhan
i. Mudah berkeluh kesah dan peseimis ketika menghadapi
kesulitan

Sumber Wawancara:
1. Wawancara dengan Kepala Sekolah (Dra. Elisabet
Pancawati)
Penyebab motivasi peserta didik kelas X SMK Negeri 2
Purworejo yang kurang memahami materi mendireksi :
 Karena penyampaian materi yang kurang menarik
 Karena guru kurang memunculkan daya tarik peserta
didik dengan materi yang disampaikan secara tidak
bertahap (metode mengajarnya).
 Kemauan dari peserta didik untuk bisa masih rendah

2. Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang


Kurikulum (Bapak Agung Kori P., SST.Par):
Penyebab motivasi peserta didik kelas X SMK Negeri 2
Purworejo yang kurang memahami materi mendireksi :
 Peserta didik membayangkan gerakan mendireksi itu
sulit untuk dipraktikan.
 Peserta didik sudah membayangkan akan malu saat
tampil
 Karena tidak mengetahui manfaat melakukan
keterampilan praktik mendireksi, Solusinya Ibu bisa
mengajarkan dengan membuat video tutorial di youtube
supaya siswa bisa menonton/belajar kapan saja.

3. Wawancara dengan Ketua MGMP Seni Budaya SMK


Kabupaten Purworejo (Bapak Sugito, S.Pd)
Penyebab motivasi siswa kelas X SMK Negeri 2 Purworejo
yang kurang memahami materi mendireksi :
 Cara guru menyampaikan materi tidak menarik
 Peserta didik tidak ingin melakukan karena merasa
bahwa mendireksi hanya cocok dilakukan peserta didik
perempuan
 Peserta didik tidak percaya diri/malu
 Kurangnya media pembelajaran interaktif yang kreatif
inovatif untuk menunjang keberhasilan pembelajaran
seperti penggunaan sosil media yang disukai siswa

3 Kurangnya Hasil kajian literatur : Berdasarkan hasil kajian


penggunaan media 1. Skripsi Fitria kurniati (2014), Hasil aktivitas positif literatur dan hasil observasi,
pembelajaran siswa Setelah mengikuti pembelajaran seni tari dengan maka analisis eksplorasi
interaktif untuk menggunakan multimedia cd interaktif semakinpenyebab masalahnya adalah :
meningkatkan hasil meningkat, terdapat perbedaan persentase aktivitas 1. Kemampuan dan
belajar materi belajar aktif dan positive siswa dalam pertemuan ke dua keterampilan guru dalam
menentukan Nada dan pertemuan ke tiga, di mana hasil aktivitas positive menerapkan model
dasar lagu dalam siswa lebih meningkat dalam pembelajaran yang pembelajaran yang kreatif dan
praktik menyanyi menggunakan multimedia cd interaktif. modern masih rendah
pada Peserta didik 2. Guru kurang menguasai
kelas X SMK Negeri 2 2. Isra Hanifa & Fuji Astuti dalam Jurnal Sendratasik teknologi
Purworejo (2022) HasiI peneIitian menyatakan bahwa terdapat 3. Perlu adanya media
perbedaan yang  signifikan  dalam penggunaan pembelajaran interaktif
multimedia interaktif terhadap  hasil  belajar  seni budaya seperti menggunakan aplikasi
siswa kelas VIII SMP N 1 Talamau dengan nilai thitung > dari android untuk
ttabel (1,86>1,67). Dengan kata Iain penggunaan menunjang keberhasilan
multimedia interaktif  berpengaruh terhadap hasiI beIajar peserta didik dalam
seni budaya siswa keIas VIII SMP N 1 Talamau.  pembelajaran materi
menentukan nada dasar lagu
Sumber Wawancara: pada peserta didik kelas X
1. Wawancara dengan Kepala Sekolah (Dra. Elisabet SMK Negeri 2 Purworejo
Pancawati) :
 Kemampuan dan ketrampilan guru dalam menerapkan
media pembelajaran interaktif yang kreatif dan modern
masih rendah
 Tanpa media pembelajaran interaktif yang inovatif dan
kreatif, pastinya siswa akan kesulitan dalam memahami
dan membuat tugas pada materi menentukan nada
dasar lagu.

2. Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang


Kurikulum (Bapak Agung Kori P., SST.Par):
 Guru kurang mampu dalam menguasai teknologi
 Peserta didik sering kebingungan/lambat memahami
alur dari pembelajaran inovatif yang diterapkan
3. Wawancara dengan Ketua MGMP Seni Budaya SMK
Kabupaten Purworejo (Bapak Sugito, S.Pd)
 Terkadang guru mau menerapkan model ini tapi tidak
bisa terlaksana karena peserta didik yang tidak bisa
mengikutinya.
 Guru kadang merasa di zona nyaman terhadap
pembelajaran konvensional yang monoton dan tidak
termotivasi untuk menggunakan media yang lebih
kreatif dan inovati
 Guru bisa menggunakan media pembelajaran untuk
memudahkan peserta didik dalam memahami nada
dasar dengan bantuan aplikasi yang ada di android

Diakses dari Skripsi Fitria Kurniati “Penggunaan Multimedia


CD Interaktif Dalam Pembelajaran Seni Tari Di kelas VII SMP
Negeri 1 Padang”
http://repository.unp.ac.id/
2907/1/6_A_FITRIA_KURNIATI_15843_2014.pdf

Diakses dari jurnal Isra Hanifa & Fuji Astuti “Perbedaan


Hasil Belajar Seni Tari Menggunakan Multimedia Interaktif
dengan media konvensional Pada Siswa Di SMP N Talamau”
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/sendratasik/article/
view/117813

4. Peserta didik Hasil Kajian Literatur : Berdasarkan hasil kajian


mengalami kesulitan 1. Roby Setiadi Lukmana dalam respiratoty.upi.edu literatur dan hasil observasi,
dalam menyanyikan (2020:2), menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor maka analisis eksplorasi
lagu secara yang mempengaruhi terjadinya kesulitan belajar pada penyebab masalahnya adalah :
berkelompok atau peserta didik, diantaranya faktor intern (faktor dari dalam 1. Peserta didik kurang memiliki
paduan suara dengan diri anak itu sendiri) yang meliputi faktor jasmani tekad yang kuat dalam belajar
pembagian suara (fisiologis) dan faktor psikologis serta faktor ekstern yang 2. Guru perlu membuat media
meliputi faktor sosial dan faktor non sosial. untuk menunjang proses
pembelajaran agar peserta
2. Noni Veronika & Syeilendra syeilendra dalam Jurnal didik lebih mudah dalam
Sendratasik 7(1), 54-59, 2018, Hasil penelitian dalam memahami dan
pembelajaran menyanyi di SMP Negeri 1 Bayang mempraktikkan menyanyi
Kabupaten Pesisir Selatan adalah (1) Dalam pelaksanaan berkelompok sesuai dengan
pembelajaran menyanyi guru menggunakan metode pembagian suarannya,
ceramah (tidak relevan dengan topik pembelajaran, (2) contohnya dengan membuat
Guru belum memiliki perencanaan yang baku, (3) rekaman suara melodi lagu
Implementasi Strategi belum optimal, (4) Pendekatan secara terpisah
pembelajaran yang dilakukan guru kurang relevan, (5)
Metode pembelajaran belum efektif. Dampak dari kelima
indikator kemampuan menyanyi siswa belum memadai

Sumber Wawancara:
1. Wawancara dengan Kepala Sekolah (Dra. Elisabet
Pancawati) :
 Peserta didik tidak tertarik pada materi
 Kemungkinan lagu yang dibawakan terlalu sulit
 Rendahnya keinginan belajar peserta didik
 Tempat belajar yang gaduh sehingga siswa sulit
konsentrasi

2. Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang


Kurikulum (Bapak Agung Kori P., SST.Par):
 Peserta didik kurang atau pecah konsentrasi saat
menyanyikan lagu dengan kelompoknya
 Peserta didik kurang memperhatikan intruksi guru

3. Wawancara dengan Ketua MGMP Seni Budaya SMK


Kabupaten Purworejo (Bapak Sugito, S.Pd)
 Guru harus membuat media yang bersifat membantu
peserta didik untuk memudahkan memahami suara
masing2 kelompok secara terpisah baik sopran, alto,
tenor, dan bass, misalnya guru membuat rekaman
suara melodi lagu secara terpisah.
Diakses dari Jurnal Noni Veronika & Syeilendra yang
berjudul “Pembelajaran Bernyanyi Di SMP Negeri 1 Bayang
Kabupaten Pesisir Selatan”
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/sendratasik/article/
view/100481

DOKUMENTASI WAWANCARA
EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH

Kepala Sekolah SMKN 2 Purworejo Waka Kurikulum Ketua MGMP Seni Budaya SMK
Ibu Dra. Elisabet Pancawati. SMK Negeri 2 Purworejo Kab. Purworejo
Bapak Agung Kori Wahyu P., SST.Par. Bapak Sugito, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai