Anda di halaman 1dari 6

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama : Muh. Aminuddin
LPTK : Universitas Musamus Merauke

Analisis
Masalah yang
eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab
diidentifikasi
masalah
1. Peserta didik Kajian Literatur:
memiliki 1. Menurut Syaripah (2016, dalam
pemahaman yang Puspaningtyas, 2021) persepsi buruk
rendah dalam terhadap matematika akan berpengaruh
pembelajaran pada rendahnya motivasi siswa, hal ini
mengakibatkna rendahnya hasil belajar
matematika siswa yang berdampak
pada rendahnya kemampuan matematis
siswa.
2. Keberhasilan siswa dalam
pembelajaran tergantung pada
bagaimana cara siswa mengatasi
kesulitan yang ada (Supardi, 2013
dalam Fatimah, 2020).
http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/pendidi
kanmatematika/article/view/1826

Wawancara:
1. Kurangnya pengetahuan dasar
matematika yang di miliki peserta
didik
2. Kurang banyak berlatih mengerjakan
soal

2. Beberapa peserta Kajian Literatur:


didik memiliki Menurut Pasaribu (2020) motivasi dalam
motivasi belajar belajar dapat dilihat dari karakteristik
yang rendah tingkah laku siswa yang menyangkut
minat, perhatian, ketajaman, konsentrasi
dan ketekunan dalam belajar. Di dalam
proses belajar, motivasi sangat diperlukan,
karena seseorang yang tidak mempunyai
motivasi belajar, tidak akan mungkin bisa
melakukan aktivitas belajar.
http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/pendidi
kanmatematika/article/view/1826

Wawancara:
Tidak adanya reward bagi siswa yang
berprestasi dan tidak adanya punishment
bagi siswa yang kurang berprestasi
Kurangnya minat peserta didik, tidak
tertarik karena kurang penjelasan dari guru
kalau materi ini digunakan di mana pada
kehidupan sehari-hari
3. Peserta didik belum Kajian Literatur:
maksimal 1. Pemanfaatan perpustakaan dapat
memanfaatkan ditinjau dari kehadiran siswa dalam
perpustakaan mengunjungi perpustakaan.
sekolah Perpustakaan merupakan pusat
informasi dan dokumentasi yang
bertujuan mendorong tumbuhnya minat
baca masyarakat (Kalida dan Mursyid,
2014:247).
2. penelitian yang dilakukan oleh Noreng
et al, (2012) yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh positif pemanfaatan
perpustakaan terhadap hasil
pembelajaran.
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/seej/artic
le/view/2355
Wawancara:
Karena peserta didik lebih senang mencari
materi dari google, kurangnya fasilitas,
kurangnya dorongan dari seluruh pihak
sekolah
4. Masih ada peserta Kajian Literatur:
didik kelas XI yang Penelitian yang dilakukan oleh I Md
belum bisa operasi Suarjana dkk (Jurnal Jurusan Pendidikan
dasar pada pecahan Guru Sekolah Dasar, Universitas
Pendidikan Ganesha, volume 2, Number 2,
Tahun 2018, pp. 144-155) mengatakan
bahwa banyak ditemukan kesulitan-
kesulitan pada proses belajar mengajar
khususnya pada materi pecahan yang
berlangsung di sekolah. Kebanyakan siswa
masih lambat memahami materi pecahan,
padahal guru sudah berulang kali
menjelaskan kepada siswa, bahkan siswa
selalu mengeluh dan cenderung malas
mengerjakan apabila diberikan tes atau
soal yang harus diselesikan. Guru juga
menjelaskan bahwa siswa banyak yang
keliru mengenai konsep operasi hitung
pecahan
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJ
EE/article/view/14417

Wawancara:
Kurangnya pengetahuan dasar matematika
seperti penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian
5. Membangun Kajian Literatur:
komunikasi orang Penelitian yang dilakukan oleh
tua/wali peserta Arifudin Mahmud dkk, menunjukkan
didik bersama bahwa Orang tua lebih disibukan
peserta didik untuk dengan pekerjaan untuk mencukupi
meningkatkan keluarga, bahkan sebagian orang tua
kualitas belajarnya
siswa ada yang berkerja menjadi buruh
masih kurang dan
terbatas pabrik dan kuli bangunan di luar daerah
dalam waktu lama, sehingga waktu
untuk berada di lingkungan keluarga
sangat terbatas dan mengakibatkan
kurangnya interaksi dengan anak.
Selain itu orang tua kurang memahami
materi pelajaran anak, dikarenakan
pendidikan mengalamibanyak
perkembangan. Sehingga kebanyakan
orang tua acuh tak acuh terhadap apa
yang dipelajari anak di sekolahnya dan
hanya mementingkan kebutuhan berupa
materi saja. Selain itu, anak yang tidak
pernah mengerjakan tugas dan PR
adalah anak yang kurang diperhatikan
oleh orang tuanya ketika di rumah.
Selain itu, beberapa anak yang sering
mendapat nilai jelek adalah anak yang
sering bermain sendiri dan mengobrol
dengan temannya ketika proses belajar
mengajar sedang berlangsung.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph
p/JP2/article/view/24435/14772

Wawancara:
Faktor kesibukan dari orang tua, jarak dan
lokasi keberadaan orang tua
6. Guru mengajar Kajian Literatur:
dengan Dalam konteks metode dan strategi
menggunakan pembelajaran di sekolah-sekolah,
metode yang tidak sebagian besar guru di sekolah masih
bervariasi kurang kreatif dan inovatif karena
masih memakai metode dan strategi
yang konservatif (Suyanto, 2006).
https://jep.ppj.unp.ac.id/index.php/jep/artic
le/view/367/88
Wawancara:
1. Kreativitas guru yang terbatas
2. Sarana dan perasarana yang belum
memadai
Kurangnya pelatihan yang dikuti guru
mengenai metode pembelajaran yang
bervariasi, terlalu senang dan tidak mau
keluar dari zona nyaman dari metode yang
digunakan
7. Pembelajaran yang Kajian Literatur:
dilakukan dikelas Kebiasaan berpikir tingkat rendah yang
masih belum diajarkan di sekolah menyebabkan
berbasis HOTS peserta didik kurang mampu dalam
menyelesaikan persoalan-persoalan
secara kreatif dan inovatif, sehingga
wajar pada tingkat nasional maupun
internasional peserta didik dari
Indonesia belum memuaskan (Nurris
Septa Pratama dkk, Prosiding Seminar
Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika
(SNFPF) Ke-6 2015, Volume 6 Nomor
1 2015 ISSN : 2302-7827)
https://www.neliti.com/id/publications/172
905/studi-pelaksanaan-pembelajaran-
fisika-berbasis-higher-order-thinking-hots-
pada-k
Wawancara:
Karena siswa yang sering mengeluh
apabila diberikan soal HOTS sehingga
hanya sebagian kecil yang bisa
mengerjakannya dengan benar
8. Terbatasnya Kajian Literatur:
pemahaman terkait 1. Kemampuan literasi numerik siswa,
materi literasi secara umum di Indonesia belum
numerasi sesuai harapan. Kesenjangan
kemampuan literasi numerasi
ditunjukan dari hasil PISA dan
TIMSS. Hasil PISA (OEDC, 2018),
Indonesia mendapatkan nilai
matematika rata-rata 386 dari nilai
rata-rata tertinggi 490. Hasil
(TIMSS, 2015) Indonesia
mendapatkan nilai matematika 397
dari nilai tertinggi yang diraih
Singapore yaitu 618.
2. Kesenjangan yang terjadi dijelaskan
Febrilia & Juliangkary (2019)
disebabkan oleh kemampuan guru
dalam mendesain permasalahan
matematika dalam pembelajaran
untuk mendorong kemampuan
berpikir kritis siswa belum optimal.

https://jbasic.org/index.php/basicedu/ar
ticle/view/1302

Wawancara:
Kurangnya pelatihan dan materi
mengenai literasi numerasi bagi guru-
guru disekolah sehinggan pemahaman
akan hal tersebut masih minim
Kurangnya guru untuk membaca
mengenai inovasi-inovasi pembelajaran
yang berkaitan dengan literasi numerasi
9. Penyampaian Kajian Literatur:
konsep materi yang 1. Miskonsepsi dapat terjadi karena
keliru adanya kesalahan pengolahan
konsep antara guru dan siswa.
Maksud dari kesalahan pengolahan
konsep yaitu adanya
ketidaksesuaian antara
penyampaian konsep oleh guru
dengan penerimaan konsep oleh
siswa (Suparno, 2013: 8)
2. Hendaknya guru memperhatikan
konsepsi awal yang dibawa siswa
ke dalam kelas sebelum
memberikan konsep atau informasi
baru agar konsep yang diberikan
dapat dengan mudah diterima dalam
struktur kognitif siswa dan tidak
terjadi miskonsepsi pada siswa
(Rahayu, 2011: 9)

http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.ph
p/JPK/article/view/1785

Wawancara:
Kurangnya pengetahuan dasar dan kurang
banyak berlatih
10. Rendahnya Kajian Literatur:
pengetahuan guru Guru belum mempersiapkan diri
tentang penggunaan dengan matang menghadapi perubahan
platform zaman. Kurangnya pengalaman guru
pembelajaran secara intensif untuk memanfaatkan
seperti edmodo, teknologi dalam pembelajaran menjadi
geogebra dan yang
salah satu faktor. Tidak terlalu banyak
lainnya
variasi media pembelajaran yang
diketahui guru. Padahal ada banyak
sekali media pembelajaran baik offline
maupun online yang dapat
dimanfaatkan guru di kelas.
Pengaplikasiaannya pun tidak terlalu
sulit, asalkan guru mau meluangkan
waktu untuk mengikuti pelatihan.
Setelah guru menguasai program
tersebut, guru akan terbiasa dan
merasakan kemudahan dalam
penggunaannya.
https://jep.ppj.unp.ac.id/index.php/jep/artic
le/view/367/88

Wawancara:
Terbatasnya jaringan internet, laptop dan
waktu pembuatan rumus/simbol
matematika yang relatif lama dan ribet
11. Peserta didik malas Kajian Literatur:
ketika tugas harus Kendala yang dialami siswa bukan
di kirim ke platform hanya sulit memahami materi saja
pembelajaran tetapi juga tidak mempunyai fasilitas
seperti google untuk belajar Online, keterbatasan
classroom kuota, lingkungan rumah yang tidak
memadai, jaringan internet yang tidak
lancar, kurang konsentrasi, dan tidak
dapat bertanya langsung kepada guru
jika ada sesuatu hal yang ingin
ditanyakan. (Ari Septian dkk, Volume
10, No. 2, Desember 2021,
https://jurnal.unsur.ac.id/prisma/article/
view/1813/1454

Wawancara:
Kebingungan menggunakan platform
pembelajaran karena setiap guru memiliki
platform berbeda-beda karena di sekolah
belum ada platform yang disepakati untuk
digunakan

Anda mungkin juga menyukai