Anda di halaman 1dari 7

Nama : Heri Padli

No Peserta/NIM : 201502738952/2006722018

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Analisis eksplorasi


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
1 Motivasi belajar Hasil kajian literatur Setelah dianalisis lagi
siswa rendah 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah rendahnya
motivasi belajar adalah: cita-cita motivasi belajar karena:
atau aspirasi siswa kondisi jasmani 1. Guru kurang
dan rohani siswa, unsur-unsur menguasai
dinamis belajar, dan upaya guru pembelajaran
membelajarkan siswa inovatif
(sudaryono,2012) 2. Guru belum
cukup waktu
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/ menyiapkan
index.php/elementary/article/dow media
nload/1323/1084 pembelajaran

2. Hasil penelitian (Nisa dkk, 2021)


menunjukkan bahwa motivasi
belajar siswa rendah
disebabkanoleh faktor internal
dan eksternal siswa. Faktor
internal siswa meliputi kejenuhan,
minat belajar, kesehatan fisik dan
mental. Sedangkan faktor
eksternal siswa adalah keadaan
keluarga, lingkungan di rumah,
dan sarana prasarana

https://journal.stkipsingkawang.
ac.id/index.php/JPMI/article/do
wnload/870/pdf

Hasil Wawancara
1. Ternyata secara internal tidak
ada masalah pada peserta didik.
Motivasi rendah ternyata lebih
karena faktor eksternal yaitu
sapras dan cara guru mengajar
2. Karena pembelajaran yang
monoton, guru tidak
menggunakan media, cara guru
mengajar kurang
menyenangkan
2 Beberapa siswa Hasil Kajian Literatur Setelah dianalisis
memiliki 1. Benjamin S. Bloom mengatakan 1. Kurangnya
pemahaman yang bahwa pemahaman pendekatan
rendah tehadap (Comprehension) adalah personal guru
pembelajaran kemampuan seseorang untuk terhadap peserta
mengerti atau memahami sesuatu
setelah sesuatu itu diketahui dan didik dalam
diingat. Dengan kata lain, pembelajaran.
memahami adalah mengerti 2. Kurangnya
tentang sesuatu dan dapat konsentrasi
melihatnya dari berbagai segi peserta didik
mutu pendidikan dapat selama proses
ditentukan oleh pendekatan- pembelajaran
pendekatan yang digunakan para 3. Rendahnya
guru dalam proses belajar pemahaman
mengajar untuk mencapai tujuan konsep dan
pendidikan. Ketepatan dalam kurangnya
menggunakan pendekatan kedisiplinan
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik
guru akan dapat membangkitkan
motivasi dan minat siswa terhadap
materi pembelajaran yang
diberikan, serta terhadap proses
dan hasil belajar peserta didik
2. Menurut Dalyono (1997:239)
menjelaskan faktor-faktor yang
menimbulkan kesulitan dalam
belajar, yaitu faktor intern atau
faktor dari dalam diri siswa sendiri
dan faktor ekstern yaitu faktor
yang timbul dari luar siswa.

(https://eprints.uny.ac.id/9124/
3/bab%202%20-
04513241025.pdf)

Hasil Wawancara
1. Pembelajaran yang cendrung
didominasi oleh guru sehingga
pembelajaran berjalan satu
arah
2. Tingkat keaktifan peserta didik
dalam pembelajaran rendah
3. Peserta didik jarang
mengajukan pertanyaan,
sehingga peserta didik sulit
memamahi materi
pembelajaran
3 Terdapat siswa yang Hasil Akjian Literatur Analisis Penyebabnya:
kurang terlibat 1. Dave Meier (Martinis 1. Pembelajaran
dalam pembelajaran Yamin,2007:74) mengemukakan yang
bahwa belajar harus dilakukan disampaikan
dengan aktivitas, yaitu guru kurang
menggerakkan fisik ketika belajar menarik dan
dan memanfaatkan indera siswa cendrung
sebanyak mungkin, dan membuat monoton
seluruh tubuh atau pikiran 2. Litrerasi yang
terlibat dalam proses belajar. rendah
2. Slameto (2003: 54 ) mengatakan
bahwa “faktor internal merupakan
faktor keaktifan belajar yang ada
dalam diri 3 individu dan faktor
eksternal berasal dari luar
individu. Faktor internal individu
dapat berupa keadaan fisik,
intelegensi, minat belajar, motivasi
belajar dan kesiapan belajar saat
anak tunanetra kurang lihat
mengikuti pembelajaran. Faktor
eksternal berupa hubungan
emosional anak dengan orang tua,
interaksi dengan guru,
penggunaan komponen belajar
yang menarik minat, dan interaksi
dengan lingkungan sosial”.

(http://eprints.uny.ac.id/18540/
4/4.%20BAB%20II.pdf)

Hasil Wawancara
1. Metode Pembelajaran guru
bersifat monoton
2. Guru hanya fokus pada materi
pembelajaran
3. Peserta didik belum memahami
apa yang disampaikan oleh
guru mata pelajaran

4 Orang tua cendrung Hasil Kajian Literatur Analisis penyebabnya:


menyerahkan 1.Menurut Jhonson (2010:8) “fungsi 1. Tebatasnya
sepenuhnya keluarga terdiri dari fungsi partisipasi orang
pembelajaran kepada sosialisasi anak, fungsi afeksi, tua disekolah
guru fungsi edukatif, fungsi religius, 2. Orang tua jarang
fungsi protektif, fungsi rekreatif, dilibatkan dalam
fungsi ekonomis, dan fungsi status kegiatan
sosial” pembelajaran
(https://docplayer.info/134095777 3. Jarang
-Bab-ii-kajian-pustaka- melibatkan orang
perkembangan-anak-dalam-aspek- tua dalam
kognitif-efektif-dan-psikmotor.html) pembelajaran
2. (Kompas) Pendidikan dalam dikelas
keluarga memiliki peran penting 4. Orang tua belum
terhadap tumbuh kembang maksimal ikut
karakter anak. Pasalnya, keluarga membimbing
merupakan lingkungan terkecil, siswa / anaknya
terdekat, serta menjadi lingkungan di rumah
yang paling didengar dan dijadikan
contoh bagi anak-anak.
3. Morison (Dhiadha, 2015:63)
mendefinisikan bahwa keterlibatan
orang tua adalah orang tua
melakukan segala upaya untuk
pendidikan anak yang nantinya
upaya tersebut akan membawa
keuntungan sendiri terhadap
dirinya, anak-anak, dan sekolah.
keterlibatan orang tua adalah
kerjasama orang tua dengan guru
untuk memaksimalkan pendidikan
anak yang dilakukan melalui
berbagai aktivitas baik disekolah
maupun dirumah.
(https://jfe.ppj.unp.ac.id/index.ph
p/jfe/article/download/63/48)

Hasil Wawancara:
1. Sarana Penghubun orang tua
dan pihak sekolah belum efektif
2. Orang tua sibuk dengan
pekerjaan
3. Letak geografis orang tua yang
sulit dijangkau dan tidak ada
jaringan internet
5 Guru belum Hasil Kajian Literatur Analisis Penyebnya:
maksimal dalam 1. Wina Sanjaya yang dikutip dari 1. Guru kurang
mengimplementasika Gagne, mengajar atau mengenal
n model-model “teaching” merupakan bagian karakteristik
pembelajaran dari pembelajaran (instruction) pembelajaran siswa
inovatif di mana peran guru atau 2. Guru kurang
pendidik lebih ditekankan mengupdate
kepada bagaimana merancang iniformasi-informasi
atau mengarasemen berbagai melalui referensi
sumber dan fasilitas yang digital
tersedia untuk digunakan atau 3. Sarana dan
dimanfaatkan siswa dalam prasarana yang
mempelajari sesuatu diperlukan kurang
2. Tanrere & Side (2012) memadai sehingga
menyatakan “fungsi media guru mengalami
dalam pembelajaran antara kesulitan dalam
lain: 1) menarik perhatian menerapkan model
siswa; 2) membantu siswa pembelajaran
mempercepat pemahaman
dalam proses pembelajaran; 3)
memperjelas penyajian pesan
agar tidak bersifat verbalitas; 4)
mengatasi keterbatasan ruang;
5) pembelajaran lebih
komunikatif dan produktif; 6)
waktu pembelajaran dapat
dikondisikan; 7) meningkatkan
motivasi dan gairah belajar
siswa; 8) menghilangkan
kebosanan siswa dalam belajar;
dan 9) melayani gaya belajar
siswa yang beraneka ragam”

(https://eprints.uny.ac.id/664
07/2/Bab%20II.pdf)

Hasil Wawancara
1. Pemahaman guru mengenai
pembelajaran inovatif yang
masih rendah
2. Waktu untuk menyiapkan
pembelajaran inovatif
membutuhkan persiapan lebih
banyak dan lama
3. Tuntutan materi yang banyak
4. Guru kurang memiliki waktu
untuk memberikan
pembelajaran terbaik.

6 Guru belum Hasil Kajian Literatur Analisis Penyebabnya:


maksimal 1. Amalia (2016) menyatakan 1. Guru kurang
memanfaatkan bahwa menguasai
teknologi/TIK dalam a. guru tidak memiliki motivasi teknologi
melakukan untuk mempelajari teknologi (penggunaan
pembelajaran yang berkembang platform
b. guru malas menerapkan hal pembelajaran,
baru dalam pembelajaran belum
yang dianggap rumit memahami
c. fasilitas guru tidak memadai tentang evalusi
d. faktor umur membuat guru berbasis digital)
tidka memiliki motivasi 2. Siswa tidak
untuk menggunakan dan memiliki paket
mempelajari teknologi data yang cukup
2. Rahmi menguraikan setidaknya untuk
terdapat 8 faktor yang mengakses
mengakibatkan rendahnya pembelajaran
kemampuan guru dalam bidang berbasis
penguasaan TIK, diantaranya teknologi
adalah sebagai berikut: 3. Keadaan
1. Guru memiliki jam mengajar ekonomi siswa
yang cukup padat setiap hari yang
2. Pelatihan guru dalam menyebabkan
pemanfaatan TIK yang sudah ketidakmampuan
dilakukan dalam waktu yang dalam
lama tidak mampu mengakses
menjangkau semua guru. informasi.
Bahkan terdapat
kecenderungan guru untuk
mengikuti pelatihan dengan
materi yang sama lebih dari
satu kali
3. Jauhnya jarak antara tempat
tinggal dan sekolah, kondisi
ini masih banyak terjadi
terutama di pedesaan
4. Tidak semua guru memiliki
gawai atau perangkat yang
mumpuni, seperti laptop dan
handphone yang mendukung
dengan jaringan internet
5. Buruknya sinyal bahkan
belum tersedia jaringan
internet membuat kesulitan
dalam menggunakan media
berbasis internet.Sehingga
pembelajaran tersebut tidak
dapat berjalan sebagaimana
mestinya
6. Rendahnya motivasi guru
dalam mempelajari dan
memanfaatkan TIK dalam
pembelajarannya. Akibatnya
guru tidak tergugah secara
bertahap dan berkelanjutan
untuk meningkatkan
potensinya dalam memanfaat
TIK untuk keperluan
pembelajaran
7. Tidak adanya kebijakan dari
pihak sekolah yang
mewajibkan setiap guru untuk
memanfaatkan TIK dalam
pembelajarannya. Dampaknya
guru tidak berada dalam
situasi untuk
memanfaatkannya.
8. Sebagian guru beranggapan
bahwa pembelajaran
konvensional yang saat ini
dilakukan dirasa sudah cukup
dan memuaskan dengan
prestasi belajar yang diraih
siswa. Oleh karena itu, tidak
perlu susah dan repot untuk
menggunakan TIK dalam
kegiatan pembelajaran

http://eprints.umm.ac.id/73689/3/B
AB%20II.pdf

Hasil Wawancara
1. Kurangnya sarana dan
prasarana TIK
2. Keengganan guru
3. Kurang memmiliki wawasan
implementasi teknologi
dalam pembelajaran
4. Memerlukan waktu lebih
banyak untuk persiapan

Anda mungkin juga menyukai