Anda di halaman 1dari 2

Perbedaan Sol Hidrofil dan Sol Hidrofob

No Sifat Sol Hidrofil Sol Hidrofob


1 Daya Absorpsi terhadap Mengadsorpsi mediumnya Tidak mengadsorpsi mediumnya
medium
2 Efek Tyndall Efek tyndall lemah Efek tyndall sangat jelas
3 Viskositas Viskositas lebih besar viskositas hamper sama dengan
daripada mediumnya mediumnya
4 Koagulasi Tidak mudah digumpalkan Mudah menggumpal pada
dengan penambahan penambahan elektrolit
elektrolit
5 Konsentrasi Dapat dibuat pada Hanya stabil pada konsentrasi
konsentrasi yang relatif kecil
besar
6 Lain-lain Bersifat reversible (jika Bersifat Irreversible ((jika sudah
sudah terkoagulasi dapat menggumpal sulit dijadikan
dengan mudah dijadikan koloid kembali)
koloid kembali)

Pembahasan :

Koloid merupakan campuran dua zat atau lebih yang sekilas nampak homogen (makroskopis)
tetapi sebenarnya heterogen (mikroskopis). Koloid dikatakan homogen karena saat dilihat
campuran menyatu dengan sempurna tetapi saat dilihat menggunakan mikroskop, koloid terdiri
dari dua fase yaitu medium pendispersi dan fase terdispersi. Berdasarkan fase terdispersi dan
medium pendispersi, koloid dikelompokkan menjadi : sol, emulsi dan buih atau busa.
Berdasarkan kelarutannya dalam air, koloid dibagi ke dalam koloid hidrofil dan koloid hidrofob.

Koloid hidrofil adalah koloid yang fase terdispersinya menarik medium pendispersinya yang
berupa air. Partikel-partikel terdispersi akan menarik kuat mediumnya sehingga menutupi
semua permukaan air. Partikel-partikel terdispersi memiliki kekentalan yang lebih besar
dibandingkan mediumnya. Oleh karena itu, koloid hidrofil tidak mudah digumpalkan dengan
penambahan zat elektrolit. Selain itu koloid hidrofil bersifat reversibel sehingga dapat kembali
seperti semula dengan pemanasan atau pendinginan. Seberkas sinar yang dilewatkan pada
koloid hidrofil akan memberikan efek Tyndall dan gerak Brown yang kurang jelas teramati.
Beberapa contoh koloid hidrofil antar lain : sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin

Anda mungkin juga menyukai