dilanjutkan presentasi.
2) Pembelajaran berbasis proyek; proyek
memiliki target tertentu dalam bentuk
produk dan peserta didik merencanakan cara
untuk mencapai target dengan dipandu oleh
pertanyaan menantang.
menantang.
3) Pembelajaran berbasis masalah dan
penyelidikan; belajar berdasarkan masalah
dengan solusi “open “open ended ”, ”, melalui
penelusuran dan penyelidikan sehingga
dapat ditemukan banyak solusi masalah.
4) Belajar berdasarkan pengalaman sendiri
(Self Directed Learning/SDL);
Learning/SDL); SDL
merupakan proses di mana insiatif belajar
dengan/atau tanpa bantuan pihak lain
dilakukan oleh peserta didik sendiri mulai
dari mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri,
merumuskan tujuan, mengidentifikasi
sumber, memilih dan menjalankan strategi
belajar, dan mengevaluasi belajarnya
sendiri.
5) Pembelajaran kontekstual (melakukan); guru
mengaitkan materi yang dipelajari dengan
situasi dunia nyata peserta didik sehingga
memungkinkan peserta didik menangkap
makna dari yang pelajari, mengkaitkan
pengetahuan baru dengan pegetahuan dan
pengalaman yang sudah dimiliki.
6) Bermain peran dan simulasi; peserta didik
bisa diajak untuk bermain peran dan
menirukan adegan,
gerak/model/pola/prosedurr tertentu.
gerak/model/pola/prosedu
7) Pembelajaran kooperatif; merupakan bentuk
pembelajaran berdasarkan faham
kontruktivistik. Peserta didik berkelompok
kecil dengan tugas yang sama saling
bekerjasama dan membantu untuk mencapai
tujuan bersama.
8) Pembelajaran kolaboratif; merupakan belajar
dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk
mencapai tujuan bersama. Pembelajaran
kolaboratif lebih cocok untuk peserta didik
yang sudah menjelang dewasa. Kolaborasi
bisa dilakukan dengan bantuan teknologi
misalnya melalui dialog elektronik,
teknologi untuk menengahi dan memonitor
interaksi, dimana masing-masing pihak
memegang kendali dirinya dalam
berkomunikasi untuk mencapai tujuan
bersama. Fasilitasi bisa diberikan oleh guru,
ketua kelompok pelatih online maupun
mentor.
content knowledge/TPCK)
knowledge/TPCK) yaitu
pengetahuan tentang teknologi digital,
pengetahuan tentang proses dan strategi
pembelajaran, pengetahuan tentang bidang
studi atau materi pembelajaran.
penyajian
mengarah fakta dan konten,
pengembangan namun
keterampilan
belajar peserta didik.
(1) merinciguru
dilakukan kegiatan-kegiatan pokok beban
dalam melaksanakan yang perlu
kerja
selama 37, 5 (tiga puluh tujuh koma lima)
sebagai jam kerja efektif yaitu;
1) Merencanakan pembelajaran atau
pembimbingan
2) Melaksanakan pembelajaran atau
pembimbingan;
3) Menilai hasil pembelajaran atau
pembimbingan;
4) Membimbing dan melatih peserta didik; dan
5) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat
pada pelaksanaan kegiatan
kegiatan pokok sesuai
dengan beban kerja guru.
beradaptasi (adaptability
adaptability),
), memahami disiplin
ilmu dari berbagai konteks, dan peka terhadap
perkembangan kebutuhan peserta didik dan
masyarakat. Guru harus memiliki daya inovasi
dan kreatifitas yang tinggi dalam
memformulasikan, mengkonstruk, menyusun,
memodifikasi dan menyajikan informasi agar
mudahPerkembangan
dipahami sebagai suatu pengetahuan.
teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) memerlukan penyesuaian
peran dan peningkatan kompetensi guru. Guru
memiliki peran utama bukan sekedar
melaksanakan reformasi pendidikan, namun
harus terlibat dalam merumuskan konsep dan
desain reformasi pendidikan yang diperlukan.
Guru abad 21 perlu bertindak akademis dan
mampu mengambil keputusan-keputusan
pedagogis saat melaksanakan tugas utama.
Kemampuan guru ini harus terus dipelihara dan
berkembang secara akumulatif memanfaatkan
pengalaman sebelumnya. Cara pandangan
pengembangan profesi
profesi guru harus Saudara rubah
menjadi guru yang belajar ( professional
learning) dan akhirnya menjadi belajar mandiri
secara berkelanjutan continuous authentic
professional learning (CAPL) yang lebih
meletakkan kesadaran dan letak tanggungjawab
pengembangan profesionalisme diri ada pada
diri guru.
Konsep belajar pada diri seorang guru
perlu ditransformasi menjadi belajar
berkelanjutan (continuous
(continuous professional learning)
dan diletakkan dalam konsep belajar dalam
bekerja (workplace learning ). ). Hal ini sejalan
dengan suatu model pengembangan model
belajar mandiri yang dikemukakan Haris
Mudjiman yang yang bersifat siklikal dalam
menimbulkan motivasi berkelanjutan (2011).
Inilah letak tanggungjawab guru untuk mau
mempertahankan motivasinya untuk terus
belajar. Bekal ketrampilan untuk belajar
berkelanjutan inilah yang penting Saudara
kuasai.
(reflective
pokok guruthinker
yang) sudah
khususnya berkaitan
dijalankan. tugas
Kegiatan
refleksi umumnya melibatkan 3 elemen yaitu;
melihat pengalaman sebelumnya, memahami
atau merasakan situasi yang direfleksikan, dan
mengevaluasi pengalaman tersebut. Guru yang
bertindak reflektif bercirikan aktif, tekun, penuh
pertimbangan, menggunakan pengetahuan
(learn
learn),
), optimis, dan mampu menyimpulkan.
Empat domain kegiatan refleksi guru adalah; (1)
strategi pembelajaran di kelas dan pengelolaan
perilaku yang memiliki elemen terbanyak, (2)
perencanaan dan persiapan, (3) refleksi
pembelajaran, dan (4) Temu kolegial dan
profesionalisme.
Peta Konsep
Modul 2
Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21