Anda di halaman 1dari 15

NAMA : EM ARDHI HABIL, S.

Pd
MAPEL PPG : SENI BUDAYA
LPTK : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul KREASI SENI DAN PEMBELAJARANNYA
Judul Kegiatan Belajar (KB) KB 1 : PEMBELAJARAN KREASI SENI
RUPA

KB 2 : PEMBELAJARAN KREASI MUSIK

KB 3 : PEMBELAJARAN KREASI TARI

KB 4 : PEMBELAJARAN KREASI SENI


TEATER

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep (istilah dan KB 1 : PEMBELAJARAN KREASI SENI RUPA
definisi) di modul ini
1. Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi Dan Tiga
Dimensi

Proses pembelajaran berkreasi seni rupa meliputi:


 Merancang karya seni rupa dengan
memanfaatkan beberapa teknik ungkap
 Membuat karya seni rupa secara tematik dan
pemecahan masalah
 Menyiapkan karya seni rupa buatan sendiri
(portofolio) untuk pameran di kelas, di
sekolah, bahkan di luar sekolah

2. Dalam pelajaran menggambar, ada tiga tahapan


yang harus dilalui sebelum melangkah pada
kegiatan melukis, yaitu:
 Menirukan karakteristik luar dari garis dan
teknik orang lain
 Latihan menggambar patung atau benda
mati
 Latihan menggambar model atau benda
hidup

3. Teknik melukis:
1. Melukis dengan Krayon/Pastel Media dasar
umumnya kertas. Langkah pertama untuk
melukis dengan krayon ini adalah dengan
membuat sketsanya terlebih dahulu dengan
pensil. Karena krayon berujung agak tumpul,
kontur goresan yang dihasilkan cenderung tebal.
2. Melukis dengan Cat Air Gunakan beberapa jenis
kuas (besar, sedang, kecil), sesuai luas bidang
yang akan dipulas. Celupkan kuas ke dalam air
bersih, lalu pulaskan pada cat yang 11 baru
keluar dari tube. Ratakan pada palet. Teteskan
air bersih secukupnya jika masih terlalu kental.
3. Gunakan beberapa jenis kuas, sesuai dengan
jenis goresan yang akan dipulas. Pulaskan kuas
ke cat yang baru keluar dari tube. Ratakan di
palet. jika masih terlalu kentai, teteskan minyak
cat secukupnya. Setelah dipakai celupkan kuas
ke minyak pencuci (thinner).

4. Karya seni menggambar yang dilakukan secara


teknis hitam putih antara lain sketsa, komik, vinyet,
dan siluet.

5. Berbagai jenis karya seni menggambar, antara lain:


 Sketsa Berupa garis sederhana yang dibuat
relatif spontan namun bermakna. Sketsa bisa
merupakan rencana lukisan atau lukisan
bergaya sketsa.
 Kartun Adalah gambar yang telah
dideformasi (diubah bentuk) dari wujud
aslinya sehingga menjadi lucu
 Karikatur Kartun sindiran yang terfokus
pada karakter obiek. walaupun sudah
dideformasi, kita tetap dapat mengenal sang
tokoh karena ciri khasnya
 Vinyet Gambar dekoratif tanpa maksud yang
jelas, merupakan kreasi improvisatif pengisi
halaman kosong.
 Siluet Gambar hitam bayangan suatu objek,
dengan atau tanpa modifikasi. Seiring
perkembangan zaman warna mulai
menyertai tampilan sebuah karya seni
menggambar. Umumnya pewarnaan
dilakukan dengan pensil warna, pena dengan
tinta warna, cat air, atau cat poster.

6. Teknik menggambar dengan pensil


 Isometri. Mengambar objek yang ukurannya
lebih kecil dari manusia. Teknik ini
dipelajari agar dapat menggambar tanpa
distorsi.
 Still life. Menggambar dengan mengamati
langsung objek yang ukurannya lebih kecil
dari manusia.
 Perspektif. Menggambar objek benda, ruang,
dan lingkungan yang ukurannya relatif lebih
besar dari manusia dengan konsep 1, 2, alau
3 titik hilang. Penampakannya dapat
dipandang dari sudut mata burung (atas),
kucing (bawah), atau normal (datar).

7. Komik atau gambar bercerita merupakan rangkaian


panel/frame bergambar yang saling berurutan,
sehingga pembacanya dapat menyimpulkan 14
sebuah cerita secara utuh di akhir frame/panel
tersebut.
8. Jenis gaya gambar komik
 Realis.
 Ekspresif
 Kartun

9. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi berwujud ruang


dengan adanya ketebalan dan berisi mempunyai
volume.

10. Kegunaan Pameran


Melalui pameran, seorang siswa bisa
memperkenalkan karya-karyanya kepada
masyarakat baik dilingkungan sekolah ataupun
masyarakat umum untuk dilihat, dinilai, dikagumi,
atau dikritik.

11. Jenis pameran berdasar ragam jenis karya:


1) Pameran homogen, artinya pameran yang hanya
menampilkan satu karya seni rupa saja,
misalnya pameran lukisan, pameran patung,
pameran keramik dan lain sebagainya.
2) Pameran heterogen, artinya pameran yang
sekaligus menampilkan berbagai jenis karya
seni rupa, misalnya pameran seni kriya, pameran
lukisan, pameran patung, pameran keramik dan
karya seni rupa lainnya dilakukan dalam satu
ruang pameran dan dilakukan dalam waktu
bersamaan.

12. Pameran berdasarkan pada jumlah seniman yang


tampil, pameran dapat dibedakan ke dalam:
1) .Pameran perorangan atau pameran tunggal.
2) Pameran kelompok, baik kelompok seniman
dalam satu sanggar atau satu almamater,
kelompok seniman dalam satu aliran dan
kelompok lainnya

13. Manfaat pameran seni rupa dilingkungan Sekolah


 Meningkatkan kemampuan berkarya Dengan
adanya pameran, karya-karya para siswa
akan dilihat oleh masyarakat sehingga para
siswa dituntut untuk menghasilkan karyanya
yang terbaik.
 Dapat melakukan penilaian/evaluasi
Pameran merupakan kesempatan bagi guru
untuk melihat sejauh mana kemajuan yang
dicapai oleh siswanya.
 Sebagai sarana apresiasi dan hiburan Di
samping sebagai sarana untuk melakukan
penilaian atau evaluasi, kegiatan pameran
dapat dijadikan sebagai sarana apresiasi.
 Melatih siswa untuk bermasyarakat
Melaksanakan kegiatan pameran bukanlah
kerja perorangan, melainkan kerja kelompok
yang melibatkan banyak orang.

13. Syarat-syarat Penyelenggaraan Pameran Seni Rupa


di Kelas atau di Sekolah
 Mengumpulkan karya yang akan
dipamerkan
 Menyiapkan penjaga pameran
 Menyiapkan ruang atau tempat dan
perlengkapan pameran
 Menata karya-karya yang akan dipamerkan
 Menyiapkan publikasi dan dokumentasi
pameran

14. Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang


dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik
dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok
digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi
yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu seperti: praktek kerja di studio lukis,
presentasi, diskusi, simulasi

Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-


hal berikut:
 Langkah-langkah kinerja yang diharapkan
dilakukan peserta didik untuk menunjukkan
kinerja dari suatu kompetensi.
 Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan
dinilai dalam kinerja tersebut.
 Kemampuan-kemampuan khusus yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
 Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak
terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.
 Kemampuan yang akan dinilai diurutkan
berdasarkan urutan yang akan diamati.

15. Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat


menggunakan alat atau instrumen berikut:
 Daftar Cek (Check-list)
 Skala Penilaian (Rating Scale)

KB 2 : PEMBELAJARAN KREASI MUSIK

1. Berkarya Musik Bentuk Lagu Satu Bagian dan Dua


Bagian
2. Banyaknya bagian pada bentuk lagu ditentukan oleh
banyaknya kalimat yang memiliki kontras.
3. Bentuk lagu terbagi menjadi beberapa macam:
1) Bentuk lagu satu bagian
2) Bentuk lagu dua bagian
3) Bentuk lagu tiga bagian

4. Aspek dasar yang harus diperhatikan dalam


menulis/mencipta sebuah lagu:
 Bentuk (Form)
 Aspek Melodi
 Harmoni
 Ritme
 Lirik

5. Elemen elemen yang membentuk struktur


(kerangka) dari sebuah lagu.
 Intro,
 Verse,
 Chorus,
 Bridge,
 Reffrein/Reff,
 Interlude,
 Modulasi,
 Ending,
 Coda,
 Outros.

6. Pagelaran musik tentunya memiliki ciri umum


yang sama dengan proyek seni pertunjukan.
Adapun cirinya adalah sebagai berikut:
 Maksud dan tujuan tertentu, memiliki
tema dan maksud khusus.
 Kegiatan tertentu, biasanya dilakukan
diluar kegiatan rutin.
 Sumber daya tertentu, sumber daya
berupa barang, bahan, orang, uang,
waktu, alat yang dapatdidayagunakan
menjadi produk/kegiatan/ pertunjukkan.
 Biaya tertentu, pendanaan tersendiri,
bahkan seringkali dicarikan dana secara
khusus.
 Waktu tertentu, yaitu waktu yang
dimulainya dan berakhirnya sudah
ditetapkan dan relatif pendek.

7. Kunci keberhasilan pelaksanaan pagelaran adalah


memastikan agar pelaksanaan pagelaran
terealisasi sesuai dengan rencana. Proses
memastikan agar pelaksanaan sesuai rencana
disebut pengendalian. Pengendalian tidak hanya
berupa pengawasan, tidak sekedar
pemantauan/monitoring

8. Sebagai proses pengolahan terhadap unsur-unsur


dasar musik seperti ritme, melodi, dan harmoni
wujudnya dapat berupa:
 kegiatan berkreasi ritmis
 Kegiatan berkreasi melodis
 Kegiatan berkreasi harmonis
 Kegiatan berkreasi gabungan

KB 3 : PEMBELAJARAN KREASI TARI

1. Berkarya Tari Kreasi / Penciptaan karya


Tari Kreasi
1) Eksplorasi
Eksplorasi atau penjagagan merupakan proses
berpikir, berimajinasi, merasakan dan
merespon suatu objek untuk dijadikan bahan
dalam karya tari jika Anda ingin
memproduksi atau menata sebuah tarian
kegiatan yang harus dimulai adalah
eksplorasi.
Eksplorasi dapat dilakukan melalui :
 Lingkungan alam,
 Eksplorasi melalui Binatang,
 Eksplorasi melalui buku cerita,
 Eksplorasi melalui Lingkungan Sekitar.
2) Improvisasi (imitasi, ekspresi)
Improvisasi merupakan suatu kegiatan yang
sangat menunjang dalam proses berkarya tari.
Ciri khas dari kegiatan ini adalah gerakan-
gerakan yang spontan. Improviasi dapat
dilakuakn secara bertahap. Dimulai dengan
gerak-gerak yang sederhana dari anggota
badan, kemudian kembangkan gerak yang
sederhana tersebut dengan berpindah tempat,
bahkan dapat dilakukan dengan mengisi
ruangan seperti berbeda arah hadap, tempo,
level dan ritme.
Improvisasi dapat dilakukan melalui :
 Properti atau alat
 Suara Lingkungan
 Suara Musik
 Bermain Peran
3) Menata gerak yang dipilih berdasarkan
hasil improvisasi
Pada tahap forming atau pembentukan ini
mula-mula lakukan seleksi atau evaluasi gerak
dengan memilih dan memilah gerak-gerak
yang sudah ada kemudian sesuaikan dengan
ide garapan. Gerak-gerak yang sudah diseleksi
atau dievaluasi digabungkan menjadi suatu
kesatuan yang utuh. Pada tahap ini juga
dilakukan penggabungan antara gerak dan
musik pengiring tari.
4) Komposisi kelompok
Di dalam komposisi kelompok tebagi ke
dalam kelompok kecil dn kelompok besar.
 Kelompok kecil adalah sebuah komposisi
kelompok yang biasanya terdiri dari
dua,tiga atau empat penari
 Kelompok besar terdiri dari lebih dari
empat penari, dan memungkinkan
pengaturan disain yang lebih banyak.
Kelompok besar yaitu : unison atau
serempak, balanced atau berimbang,
alternate atau selang-seling, canon atau
bergantian atau berurutan, broken atau
terpecah.
5) Menentukan musik sesuai ide garapan
Bentuk musik iringan tari dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu
 Musik internal
 Musik eksternal

Fungsi musik dalam tari:


 Sebagai pengiring,
 Sebagai pemberi suasana,
 Sebagai ilustrasi

Jika musik belum tersedia dan anda akan


merancangnya, yang perlu diperhatikan
adalah:
 Pilihlah musik yang seduai dengan
karakter anak
 Pilihlah musik yang sesuai dengan
tema tari
 Jika pijakannya tradisi pilihlah musik
tradisi yang sesuai dengan daerahnya
 Memungkinkan musik tersebut untuk
dijadikan iringan tari

2. Penyusunan Rancangan dan Penyiapan


Pelaksanaan Pagelaran Tari

Empat fungsi yang harus dikuasai oleh seorang


pengelola seni pertunjukan khususnya produksi
pertunjukan tari, yaitu :
 Perencanaan,
 Pengorganisasian,
 Kepemimpinan, dan
 Pengendalian

Beberapa langkah-langkah yang harus


dilakukan dalam merancang pagelaran:
 Merencakan materi pergelaran
 Rekruitment personal kepanitiaan
 Menyusun Struktur Organisasi
Organisasi sebagai alat untuk
menyelenggarakan suatu kegiatan
pertunjukan karya tari. Orang-orang didalam
organisasi, sesuai dengan peran dan
fungsinya masing-masing, bertanggung
jawab atas terselenggaranya suatu kegiatan
pertunjukan tari

Deskripsi tugas Produksi Seni Pertunjukan :


 Sutradara; adalah pimpinan
tertinggi dan mempunyai keputusan
yang diutamakan atas segala hal
terkait konsep pertunjukan teater dan
diharapkan bisa bekerjasama dengan
baik dengan pimpinan artistik
pertunjukan.
 Koregrafer; seorang penata tari
dalam pertunjukan produksi karya
tari.
 Direktur Artistik; merupakan
konseptor bidang keartistikan
“kepanjangan konsep” dari sutradara
dalam menggambarkan konsep
pertunjukan melalui setting
panggung dan efek lainnya
disesuaikan dengan kebutuhan
naskah drama dan keinginan
sutradara.
 Penata Panggung; merupakan
pelaksana konsep direktur artistik di
atas pentas, menentukan segala
sesuatu yang terjadi di atas pentas.\
 Petugas Setting; merupakan petugas
yang membantu tugas penata
panggung untuk merealisasikan
keinginan direktur artistik atas
persetujuan sutradara.
 Penata Busana; merupakan
seseorang yang memiliki
kemampuan untuk merealisasikan
kostum yang terdapat dalam naskah
teater.
 Penata Rias; merupakan tugas
penataan yang memiliki posisi yang
sama seperti penata busana, yakni
pendukung penting di dalam
pertunjukan seni
 Penata Cahaya; merupakan
pembantu direktur artistik
mewujudkan kesepakatan kerja
sutradara, koreografer, mapun
komposer, melalui desain penataan
cahaya yang disesuaikan dengan
kondisi setting dalam naskah drama
sebagai pembentuk suasana.
 Bagian Tiket; bertanggung jawab
atas penjualan karcis pertunjukan.
 Publikasi; merupakan pembantu
pimpinan produksi, dengan
menyampaikan berita-berita kepada
penontonya melalui media promosi.

1) Pelaksanakan Pra Pergelaran


Kegiatan pra pergelaran bisa dalam bentuk
latihan gabungan atau latihan bersama
antara penari, pemusik dan crew pendukung
produksi. Kemudian melaksanakan kegiatan
gladi kotor dan gladi bersih yang
dikondisikan seperti pertunjukan
sesungguhnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain, jika


:

a. Pergelaran di dalam gedung (betuk amphi


teater)
 Tempat duduk penonton atau
apresiator menghadap kepanggung.
 Ventilasi udara cukup atau tertutup
dan ber AC
 Penyinaran diprhitungkan cukup
dengan permainan lampu yang
memadai.

b. Pergelaran di luar gedung (Panggung


terbuka)
 Tempat duduk di kanan, kiri depan
panggung.
 Tempat duduk disekeliling panggung
(opera terbuka)
 Tanpa tempat duduk dengan pagar
pembatas di sekitar panggung
 Cuaca, seperti hujan dan angin
 Penyinaran lebih banyak dan dari
berbagai sudut amat diperlukan karena
pergelaran bersifat massal
 Perijinan dan keamanan.

2) Pergelaran

Pelaksanaan pertunjukan merupakan tanggung


jawab dan wewenang dari bidang produksi.
Bidang inilah yang mengatur pertunjukan
dengan segala peralatan yang dibutuhkan dari
awal pertunjukan hingga akhir.

3) Evaluasi Pergelaran

Evaluasi tidak hanya diperlukan untuk


mengetahui hasil pergelaran secara keseluruhan,
hal ini bertujuan untuk mendiagnosis
kelemahan atau kelebihan dari para pendukung
pertunjukan bagi penari, pemusik maupun
manajemen produksinya. Evaluasi terhadap
pelaksanaan pertunjukan biasanya dilakukan
secara portofolio. Penilaian dengan
menggunakan portofolio menunjuk pada
keseluruhan acara dengan predikat berhasil
dengan baik, berhasil dan kurang berhasil.

3. Pembelajaran Kreasi Tari

Tari pendidikan yang digunakan sebagai bahan


ajar di berbagai tingkat sekolah pada umumnya
menggunakan bentuk tari etnik, yaitu tari yang
memiliki spesifikasi berdasarkan budaya suku-
suku yang tersebar di Indonesia. Munculnya tari
etnik semula tidak disiapkan sebagai tari
pendidikan, tetapi dipicu oleh kebutuhan untuk
menanggapi dorongan nasionalisme bangsa
Indonesia. Metode pembelajaran terpadu
merupakan salah satu pendekatan pembelajaran
yang sesuai untuk materi tari pendidikan ini.

KB 4 : PEMBELAJARAN KREASI SENI


TEATER

Pembelajaran Kreasi Seni Teater


1. Pembelajaran Teater di sekolah
Setiap pokok bahasan atau materi pembelajaran
teater memerlukan strategi sesuai dengan
karakteristiknya. Strategi pembelajaran berbasis
proyek, yaitu proyek membuat suatu pementasan
diakhir semester. Projek base learning sangat
tepat dan cocok digunakan dalam pembelajaran
mengenai kreasi seni teater ini.

2. Berkarya Teater
1) Penyutradaraan
Penyutradaraan merupakan aspek penting dalam
pertunjukan teater, penyutradaraan akan
menjadi aspek penentu estetika sebuah
pertunjukan.
Tugas sutradara:
 Merencanakan Produksi
 Memimpin Latihan
 Pemeranan atau akting
Ajaran akting menurut Boleslavsky dalam buku
Enam Pelajaran Pertama Bagi Calon Aktor :
 Konsentrasi
 Ingatan Emosi.
 Laku Dramatik
 Pembangunan watak
 Observasi
 Irama
3. Pemeranan/Akting
WS. Rendra menyebutkan bahwa dalam
pementasan ada empat sumber gaya yaitu aktor
atau bintang, sutradara, lingkungan dan penulis.

4. Penciptaan Teater
1) Kerja Sutradara
Dalam penciptaan karya teater, tugas sutradara
adalah :
 Tahap mencari-cari
 Tahap memberi isi
 Tahap pengembangan
 Tahap pemantapan
 Tahap Pementasan

2) Tugas Art Director


Penciptaan Karya Teater
Selain merencanakan gambar dekor, piñata
panggung juga bertanggung jawab terhadap
segala perabot yang digunakan. Karena
keseluruhan objek yang ada diatas panggung dan
digunakan oleh aktor membentuk satu lukisan
secara menyeluruh.

 Properti
Properti memiliki fungsi sebagai berikut :
 Properti sebagai properti
 Hand Property

 Tata rias
Tata rias dalam teater mempunyai arti lebih
spesifik, yaitu seni mengubah wajah untuk
menggambarkan karakter tokoh

Fungsi Make up dalam teater, (Eko Santoso,


2008: 274)sebagai berikut:
 Menyempurnakan penampilan wajah
 Menggambarkan karakter tokoh.
 Memberi efek gerak pada ekspresi pemain
 Menghadirkan garis wajah sesuai dengan
tokoh.
 Menambah aspek dramatik.
Kegunaan Make up:
 Merias tubuh manusia
 Mengatasi efek tata lampu yang kuat.
 Membuat wajah dan kepala sesuai dengan
peranan yang dikehendaki.
Jenis – jenis Tata Rias : Make up Korektif/
Natural, Make up Karakter, Make up Fantasi,
Make Up Etnik.

 Tata Busana

Tata busana dalam teater memiliki peranan


pentinguntuk menggambarkan tokoh. Tatabusana
dapat dibuat berdasar budaya atau jaman tertentu.

FungsiTata Busana:

 Mencitrakan keindahan penampilan


 Membedakan satu pemain dengan pemain
yang lain
 Menggambarkan karakter tokoh
 Memberikan efek gerak pemain
 Memberi ruang gerak pemain

Teknik Perancangan Busana:

 Bangun keterampilan dasar


 Bayangkan rancangan anda
 Gambar rancangan anda pada sketsa orang
 Menjahit

Fungsi Busana Teater Tradisional

 Untuk menghidupkan karakter aktor


 Untuk membedakan antara aktor satu dan
aktor lain
 Sebagai alat bantu bagi pemain aktor
 Kostum member efek visual gerak dan
menambah keindahan

Jenis –jenis busana : busana sehari-hari, busana


tradisional, busana sejarah, busana fantasi.

3) Kerja Musik Director


Musik dapat menjadi bagian lakon, tetapi yang
terbanyak adalah sebagai ilustrasi, baik sebagai
pembuka seluruh lakon, pembuka adegan,
memberi efek pada lakon, maupun sebagai
penutup lakon.
Musik dalam teater terdiri dari :
 Musik pembuka
Fungsinya: Untuk merangsang imajinasi
para penonton dalam memberikan sedikit
gambaran mengenai pertunjukan teater yang
akan di sajikan, atau bisa juga untuk
pengkondisian penonton.
 Musik pengiring.
Fungsinya: Untuk memberikan sentuhan
indah dan manis agar ritme permainan
seimbang dengan porsi permainan per
adegan( tidak semua adengan di beri musik
hanya poin-poin adengan tertentu yang
dirasa perlu karena dapat merusak
keseimbangan pertunjukan),seperti susana ,
lampu , setting , kostum, mimik ekspresi,
serta property.
 Musik suasana
Musik yang menghidupkan irama
permainana serta suasana dalam pertunjukan
teater baik senang maupun gembira, sedih,
tragis. Fungsinya: Untuk memberikan ruh
permainan yang menarik, indah, dan terlihat
jelas antara klimaks dan anti klimaksnya.
 Musik penutup
Fungsinya: Untuk memeberikan kesan dan
kesan dari pertunjukan teater yang disajikan
baik yang bersifat baik , buruk, gembira,
sedih, sebagai pelajaran dan cermin moral
penikmat seni teater.

Fungsi yang di harapkan dalam tata musik


pementasan teater:
 Memberikan ilustrasi yang memperindah
 Memberikan latar belakang
 Memberikan warna psikologis
 Memberikan tekanan kepada nada dasar
drama
 Membantu dalam penanjakan lakon,
penonjolan, dan progresi
 Memberi tekanan pada keadaan yang
mendesak
 Memberikan selinga

4) Menyusun Organisasi Staf Produksi


Sukses tidaknya suatu pementasan juga
menjadi tanggungjawab kerja organisasi.
5) Kerja Produksi
Tugas dan tanggung jawab tim produksi di
antaranya meliputi: pembuatan surat
pemberitahuan kepada pihak sekolah tentang
pertunjukan teater yang akan dilaksanakan di
sekolah, pencarian dana, pembuatan publikasi
pertunjukan, membantu tim artistik untuk
menyiapkan sarana dan prasarana, dan
menyiapkan acara pada saat pertunjukan
berlangsung.

5. Evaluasi Pembelajaran Teater


mengambil peranan untuk melakukan evaluasi
dengan cara membuat diskusi setelah pementasan
berlangsung, masing-masing siswa diberikan
waktu untuk menyampaikan kinerja dari setiap
divisi keproduksian maupun artistik dan lain
sebagainya.
2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi berwujud ruang
di modul ini dengan adanya ketebalan dan berisi mempunyai
volume ! (KB 1)
2. Pembelajaran Tari Kreasi ! (KB 3)
3 Daftar materi yang sering 1. Evaluasi dalam berbagai kegiatan Pameran serta
mengalami miskonsepsi Pagelaran Seni Rupa, Musik, Tari dan Teater

Anda mungkin juga menyukai