Anda di halaman 1dari 9

Manado, 19 Juli 2022

Dibuat Oleh :
Nama : PUTRI AHERYANI, S.Pd
Nomor Peserta PPG : 201503043430
LPTKPPG : Universitas Negeri Manado (UNIMA)

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL 6


PENDALAMAN MATERI SENI RUPA, SENI
MUSIK, SENI TARI DAN SENI TEATER
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. PEMBELAJARAN KREASI SENI RUPA
2. PEMBELAJARAN KREASI SENI MUSIK
3. PEMBELAJARAN KREASI SENI TARI
4. PEMBELAJARAN KREASI SENI TEATER
N Butir Refleksi Respon/Jawaban
o
1 Garis besar materi yang KB. 1 PEMBELAJARAN KREASI SENI RUPA
dipelajari Proses pembelajaran berkarya seni rupa :
1. Merancang karya seni rupa dengan
memanfaatkan beberapa teknik ungkap
2. Membuat karya seni rupa secara tematik
dan pemecahan masalah
3. Menyiapkan karya seni rupa buatan sendiri
(portofolio) untuk pameran di kelas, di
sekolah, bahkan di luar sekolah.

Karya dalam bentuk dua dimensi adalah : seni


lukis, menggambar dan komik. Berikut
penjelasannya:
Ada tiga tahapan yang harus dilalui sebelum
melangkah pada kegiatan melukis, yaitu:
1. Menirukan karakteristik luar dari garis dan
teknik orang lain
2. Latihan menggambar patung atau benda
mati
3. Latihan menggambar model atau benda
hidup

Teknik melukis bisa dipengaruhi dengan cara


pemberian warna yang diberikan dengan
menggunakan krayon/pastel, cat air, dan cat
minyak

Karya seni menggambar yang dilakukan secara


teknis hitam putih antara lain sketsa, komik,
vinyet, dan siluet.
Teknik yang digunakan membuat komik
umumnya harus menggunakan teknik
menggambar dengan pensil terlebih dahulu.
Misalnya saja:
1. Proporsi bentuk manusia, hewan,
tumbuhan, dan benda.
2. Teknik perspektif, bayangan, dan landscape.
3. Aksi/gerakan dan ekspresi wajah.
Karya dalam bentuk tiga dimensi adalah seni
patung yang dapat dibedakan berdasarkan
bahan yang digunakan yaitu : 1) Patung Tanah
Liat, 2) Patung Semen, 3) Mencetak Gipsum, 4)
Patung/Relief dari Bahan Kayu.

Penciptaan Karya Seni Rupa


Pada proses penciptaan karya seni rupa dua
dimensi dan tiga dimensi di setiap tahapannya
harus melewati tahapan saintifik yaitu
mengamati, menanyakan, mengeksplorasi,
mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Dan
proses pembuatan disesuaikan dengan teknik
yang digunakan.

Penyusunan Rancangan dan Pelaksanaan


Pameran Seni Rupa
Kegunaan Pameran
Melalui pameran, seorang peserta didik bisa
memperkenalkan karya- karyanya kepada
masyarakat baik di lingkungan sekolah
ataupun masyarakat umum untuk dilihat,
dinilai, dikagumi, atau dikritik serta
diapresiasi.

Jenis-Jenis Pameran
Pameran karya seni rupa berdasarkan pada
ragam jenis karya yang ditampilkan, dibedakan
menjadi dua, yaitu pameran karya sejenis dan
pameran campuran.
Pameran berdasarkan pada jumlah seniman
yang tampil, pameran dapat dibedakan ke
dalam:
(1). Pameran perorangan
(2). Pameran kelompok

Manfaat Pameran Seni Rupa Di Lingkungan


Sekolah
(1) Meningkatkan kemampuan berkarya
(2). Dapat melakukan penilaian / evaluasi
(3). Sebagai sarana apresiasi dan hiburan
(4). Melatih peserta didik untuk bermasyarakat

Syarat-syarat Penyelenggaraan Pameran Seni


Rupa di Kelas atau di Sekolah
ada beberapa hal yang harus dikerjakan, yaitu:
1. Mengumpulkan karya yang akan
dipamerkan
2. Menyiapkan penjaga pameran
3. Menyiapkan ruang atau tempat dan
perlengkapan pameran
4. Menyediakan katalog dari karya seni rupa
yang dipamerkan
5. Menata karya-karya yang akan dipamerkan
6. Menyiapkan publikasi dan dokumentasi
pameran

Evaluasi Pembelajaran Kreasi Seni Rupa


Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan
hal-hal berikut:
1. Langkah-langkah kerja yang diharapkan
dilakukan peserta didik untuk
menunjukkan kinerja dari suatu
kompetensi.
2. Kelengkapan dan ketepatan aspek
yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
3. Kemampuan-kemampuan khusus yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
4. Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu
banyak, sehingga semua dapat diamati.
5. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan
berdasarkan urutan yang akan diamati.

Teknik Penilaian Unjuk Kerja


Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik
dapat menggunakan alat atau instrumen
berikut:
1) Daftar Cek (Check-list)
2) Skala Penilaian (Rating Scale)

KB. 2 PEMBELAJARAN KREASI SENI MUSIK


Mampu berkarya musik bentuk lagu satu
bagian dan dua bagian.
Penentuan banyaknya bagian pada bentuk lagu
ditentukan oleh banyaknya kalimat yang
memiliki kontras. Kontras disini dapat berupa
1) Kontras kalimat lagu (figur/motif, semi frase
dan frase),
2) Kontras tonalitas (minor menjadi mayor,
atau sebaliknya),
3) Kontras kelompok ritmik
4) Kontras harmoni

Bentuk lagu satu bagian, merupakan bentuk


lagu dengan satu kalimat saja. Bentuk lagu dua
bagian, merupakan bentuk lagu dengan dua
kalimat/periode berlainan. Bentuk lagu tiga
bagian, merupakan bentuk lagu dengan tiga
kalimat/periode berlainan.

Penciptaan karya musik


Berikut ini terdapat 5 aspek dasar yang harus
diperhatikan dalam menulis/mencipta sebuah
lagu:

1. Bentuk (Form) : merupakan aspek yang


membahas mengenai struktur sebuah lagu.
2. Melodi : Melodi pada lagu sebaiknya mudah
diterka (predictable) dan tidak terlalu
kompleks/rumit namun tetap menarik.
3. Harmoni : Harmoni dalam hal ini erat
kaitannya dengan penggunaan akor dan
progresinya (perpindahan akor) pada lagu.
4. Ritmik : sebaiknya memiliki pola sederhana
yang mudah dingat, gunakan ritme dan
ketukan yang teratur.
5. Lirik : Dalam membuat lirik sebaiknya
ditentukan dari tema lagu yang dibuat.

Penyusunan rancangan dan pelaksanaan


pagelaran musik
Hal-hal yang perlu disiapkan
1) Manajemen Pertunjukan
2) Struktur Organisasi
3) Rancangan Pergelaran Musik

Evaluasi pembelajaran kreasi musik


Dalam evaluasi kreasi musik, seorang guru
dituntut untuk dapat melakukan penilaian
dengan sesuai dan tepat sasaran. Langkah-
langkah yang perlu dipersiapkan sebelum
melakukan penilaian, adalah sebagai berikut:

1. Tentukan tujuan penilaian yang akan


dilakukan.
2. Tentukan indikator yang dibutuhkan sesuai
dengan tujuan penilaian.
3. Menentukan skala pengukuran yang
digunakan.
4. Susun rubrik dari masing-masing indikator.
5. Membuat tabel instrumen penilaian.

Pada evaluasi kreasi musik, tentunya selain


olahan teknik aspek unsur musik seperti
bentuk, melodi, harmoni dan ritmik, tentunya
juga aspek estetika dan pola garap menjadi hal
yang dapat dijadikan indikator penilaian.
Indikator kreasi musik meliputi:
1. Indikator Bentuk (Form)
2. Indikator Melodi
3. Indikator Harmoni
4. Indikator Ritmik
5. Lirik

KB. 3 PEMBELAJARAN KREASI SENI TARI

Berkarya Tari Kreasi / Penciptaan karya Tari


Kreasi
langkah-langkah dalam penciptaan karya tari
kreasi.
1. Eksplorasi
Pada tahapan ini dalam penciptaan tari
dapat menggunkan beberapa rangsangan
seperti rangasangan audio, visual, ide,
kinestetik dan peraba.
2. Improvisasi
3. Seleksi gerak
4. Komposisi kelompok
5. Menentukan musik sesuai ide garapan

Penyusunan Rancangan dan Penyiapan


Pelaksanaan Pagelaran Tari
Manajemen Produksi yang akan dibahas
meliputi empat fungsi yang harus dikuasai oleh
seorang pengelola seni pertunjukan khususnya
produksi pertunjukan tari. Keempat fungsi
tersebut adalah: perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian.
1. Merencakan materi pergelaran
2. Rekruitment personal kepanitiaan terdiri
dari tim produksi, house manager, tim
artistik
3. Menyusun struktur organisasi
4. Pelaksanakan Pra Pergelaran
5. Pergelaran
6. Evaluasi Pergelaran

Pembelajaran Kreasi Tari


Secara umum aspek yang dapat dipergunakan
sebagai kriteria penilaian suatu karya tari
meliputi kualitas gerak, irama, dan penjiwaan.
Aspek-aspek tertentu yang dipergunakan di
Jawa dalam evaluasi penyajian tari adalah
wiraga, wirama, dan wirasa.

Wiraga adalah kemampuan penari melakukan


gerak. Termasuk dalam ruang lingkup wiraga
adalah teknik gerak dan keterampilan gerak.
Kualitas gerak ditunjukkan dengan
kemampuan penari melakukan gerak dengan
benar. Keterampilan gerak ditunjukkan dengan
kekuatan, kecepatan, keseimbangan, dan
kelenturan tubuh di dalam melakukan
gerakan-gerakan tari.

Wirama adalah kemampuan penari


menyesuaikan gerak tari dengan iringan.
Termasuk dalam ruang lingkup wirama adalah
irama gerak dan ritme gerak. Seorang penari
dituntut untuk dapat menari sesuai dengan
irama iringan dan kesesuaian irama ini tidak
berarti antara ritme tari dan iringan memiliki
tempo yang sama, terkadang tempo dan iringan
dalam keadaan kontras.

Wirasa adalah kemampuan penari menghayati


suatu tarian sesuai dengan suasana, peran,
dan maksud dari tari yang dibawakan.
Penghayatan akan muncul apabila penari
betul- betul mengerti dan memahami iringan
dan karakteristik peranan serta suasana tari
yang dibawakan.

KB. 4 PEMBELAJARAN KREASI SENI


TEATER

Penyutradaraan
Penyutradaraan merupakan aspek penting
dalam pertunjukan teater, penyutradaraan
akan menjadi aspek penentu estetika sebuah
pertunjukan. Sutradara memberi warna dan
bentuk yang khas dalam sebuah pertunjukan
teater. Ideologi, wawasan, idealisme dan
citarasa artistik dari sutradara akan menghiasi
setiap ornamen pertujukan. Pemilihan naskah,
penentuan pemain,konsep dan tempat
pertunjukan , masalah keproduksian
semuanya akan menjadi wewenang dan
tanggung jawab sutradara.

Pemeranan atau akting


Kekuatan utama yang menjadi daya tarik
sebuah pertunjukan teater adalah akting atau
tingkah laku para pemain dalam memerankan
tokoh yang sesuai dengan tuntutan karakter
dalam naskah.

Ajaran akting menurut Boleslavsky dalam


buku Enam Pelajaran Pertama Bagi Calon
Aktor :
1. Pelajaran pertama : Konsentrasi
2. Pelajaran kedua : Ingatan Emosi.
3. Pelajaran ketiga : Laku Dramatik
4. Pelajaran keempat : Pembangunan watak
5. Pelajaran Kelima : Observasi
6. Pelajaran Keenam : Irama

Tahapan penciptaan teater meliputi : tahap


mencari-mencari, tahap memberi isi, tahap
pengembangan, tahap pemantapan, tahap
pementasan

Tata teknik pentas


Fungsi Tata Panggung
Tata panggung dibuat sedemikian rupa
sehingga bisa memberikan gambaran lengkap
yang berfungsi untuk menjelaskan suasana
dan semangat lakon, periode sejarah lakon,
lokasi kejadian, status karakter peran, dan
musim dalam tahun dimana lakon
dilangsungkan

Properti
Properti disuatu pementasan hanya sebagai
pelengkap, Properti memiliki fungsi sebagai
berikut:
1. Properti sebagai properti. Yang dimaksud
properti sebagai properti adalah properti
yang melekat pada setting misalnya asbak
diatas meja.
2. Hand Property. Yang dimaksud hand
properti adalah properti yang melekat pada
tokoh, misalnya sabit untuk berprang dan
lain sebagainya.
Jenis properti diklasifikasikan kedalam dua
kategori besar, yakni :Properti fungsional,
Properti realis.

Setting
Jenis Setting: Drops dan Plastic pieces

Tata rias
Jenis – jenis Tata Rias :
1. Make up Korektif / Natural
2. Make up Karakter
3. Make up Fantasi
4. Make Up Etnik

Tata Busana
Jenis –Jenis Busana
1. Busana Sehari-hari
2. Busana Tradisional
3. Busana Sejarah
4. Busana Fantasi

Ilustrasi Musik
Adapun musik dalam teater terdiri dari :
1. Musik pembuka
2. Musik pengiring
3. Musik suasana
4. Musik penutup
2 Daftar materi yang sulit 1. Bentuk lagu perbagian
dipahami di modul ini 2. Pemeranan atau akting

3 Daftar materi yang sering 1. Penciptaan karya musik


mengalami miskonsepsi 2. Struktur organisasi pagelaran tari
3. Tata teknik pentas

Anda mungkin juga menyukai