Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SENI BUDAYA

“MEMAMERKAN KARYA SENI RUPA 2 DAN 3 DIMENSI HASIL


MODIFIKASI - MENGANALISIS KARYA SENI RUPA
BERDASARKAN JENIS, FUNGSI, TEMA, DAN TOKOH DALAM
BENTUK LISAN DN TULISAN - FENOMENA SENI RUPA ”

DI SUSUN OLEH :

RIGO VERO NESTA

GURU :

NENENG HAIRONI S.Pd

KELAS : XI IPS 2

SMA N 1 RAMBAH SAMO

2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt, Tuhan semesta alam yang telah memberikan taufiq, hidayah
serta inayahnya serta begitu besar kenikmatan yang sangat besar yang telah diberikan sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Sholawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan kepada baginda Rasulallah saw, sang
revolusi akbar sebagai suri tauladan yang baik bagi kita karena beliau yang telah menuntun kita
dari zaman jahiliyah menunuju zaman islamiyah, dari jalan kegelapan menuju jalan yang benar
dan di ridhoi Allah swt

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi persyaratan Mata
pelajaran seni budaya. Selain itu, isi makalah dapat dijadikan sarana dalam memahami
menegenai pelajaran seni budaya.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah. Terutama kepada guru saya Ibu Neneng haironi S.Pd. yang telah memberi
saya kesempatan untuk menyusun dan membahas makalah ini.

saya sangat menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari kata sempurna terutama mengenai masalah dalam penyampaian bahasa dan
struktur isi makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan dari
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Rambah Samo,29 Maret 2020

Rigo Vero Nesta


ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.…………………………………………………………….…………………i

Daftar Isi……………………………………………………………….………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……..……………………………………………..…………………..1

1.2 Rumusan Masalah………………..……………………………….…………….….2

1.3 Tujuan………………………………………………………….…………………...…..3

1.4 Manfaat……………………………………………………….…………………...…..4

BAB II PEMBAHASAAN

2.1 Memamerkan karya seni rupa 2 & 3 dimensi hasil modifikasi…....5

2.2 Menganalisis karya seni rupa berdasarkan jenis, fungsi, tema, dan

tokoh dalam bentuk lisan dan tulisan……………...………………………….7

2.3 Fenomena senirupa……………….……………………………………….…………. 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….12

3.2 Saran…………………………………………………………………………………13

Daftar pustaka………………………………………………………………………………14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Senirupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya
terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna.unsur-unsur
rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu bentuk karya seni rupa
merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi
yang bermakna.

Karya seni rupa dapat dibagi menjadi 2 yaitu karya seni rupa 2 dimensi dan karya seni
rupa 3 dimensi. Karya seni rupa 2 dimensi adalah karya seni yang hanya memiliki dimensi
panjang dan lebar atau karya yang ahnya dapat dilihat dari satu arah pandang saja sedangkan
karya seni rupa 3 dimensi adalah karya seni yang memiliki dimensi panjang lebar dan tinggi atau
karya yang memiliki volume dan menempati ruang.
1

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Seberapa penting seni rupa dalam kehidupan manusia dan apa tujuan dari adanya seni rupa?

b. Apa saja jenis-jenis seni rupa ?

c. Apa unsure-unsur seni rupa ?

d. Apa saja jenis-jenis fenomena seni rupa ?


2

1.3 TUJUAN
a. Memahami dan mengetahui pembagian dari seni rupa

b. Memahami dan mengetahui jenis-jenis seni rupa

c. Memahami dan mengetahui unsure-unsur seni rupa

d. Memahami dan mengetahui fenomena seni rupa


3

1.4 Manfaat

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif
dang ingatan siswa, serta merangsang imajinasi siswa dan membantu segala proses belajar
mengajar. Dan mempermudah siswa untuk memahami pelajaran seni budaya.
4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Memamerkn karya seni rupa 2 dan 3 dimensi hasil modifikasi

a. Klasifikasi materi pameran

Pengkalsifikasian materi seni rupa secara sistematis menurut aturan atau kaidaah jenis
seni rupa yang akan dipamerkan. Misalnya, pengkleompokan berdasarkan seni lukis, seni
patung, seni grafis, disain tesktil, kramik dan lain-lain dilaksanakan dengan pertimbangan
criteria yang telah disepakati.

b. Seleksi materi pameran

Tim penyeleksi materi pameran terdiri dari guru seni budaya, seksi seni rupa murni, seksi
disain, seksi kria, akan menetapkan criteria daan melakukan seleksi berdasarkan criteria
tersebut, sehingga akan terkumpul materi pameran yang benar-benar layak dipamerkan.

Selanjutnya semua karya yang telah dikelompokkan harus dicatat dokumennya: nama
perupa, judul,tahun penciptaan,media,ukuran, untuk kepentingan informasi dikatalog dan
pelabelan karya diruang pameran.

Seleksi materi pameran dapat diklasifikasikan berdasarkan pengelompokan karya-karya


ynag fuguratif dan non figurative. Selanjutnya dikelompokkan berdasarkan konsep dan aliran
karya seni lukis.

c. Kurasi pameran

Kurasi pameran ditulis oleh curator. Pada umumnya inti sebuah kurasi adalah
menjelaskan karya seni, baik konsep, jenis, bentuk, karegori, dan kualitas materi pameran
yang diselenggarakan

Hasil kurasi biasanya berupa tulisan yang dimuat dikatalogus pameran. Curator
disarankan menggunakan bahasa Indonesia yang komunikatif.

d. Pemajangan

Kegiatan pemajangan karya seni rupa dilaksanakan oleh tim kerja yang telah ditentukan
dan dipilih berdasarkan klasifikasi dan seleksi materi pameran. Tim kerja pemajangan karya
5
seni rupa dibagi menjadi 2 kelompok, yakni tim kerja pemajangan karya seni rupa 2
dimensi dan tim kerja pemajangan karya seni rupa 3 dimensi. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pemajangan karya 2 dimensi adalah antara factor keluasan ruang dengan
jumlah karya Tim kerja pemajangan karya seni rupa dibagi menjadi 2 kelompok, yakni tim
kerja pemajangan karya seni rupa 2 dimensi dan tim kerja pemajangan karya seni rupa 3
dimensi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemajangan karya 2 dimensi adalah antara factor
keluasan ruang dengan jumlah karya yang dipamerkan harus sesuiai. Sedangkan untuk
pemajangan karya 3 dimensi perlu memikirkan factor dimensi itu artinya sebuah patung.
Misalnya tidak dipajang dipojok ruangan melainkan pemajangannya yang memungkinkan
pengunjung pameran dapat melihatnya dari segala arah jadi sifat keindahan karya 3 dimensi
dapat diamati dengan seoptimal mungkin.

e. Pembukaan pameran
Pada pelaksanaan pembukaan pameran kita perlu mempersiapkan susunan acara dan
tokoh yang meresmikan pembukaan pameran. Dalam kegiatan ini diperlukan buku tamu,
penerima tamu, buku kesan, katalogus pameran, konsumsi, pemandu pameran,keamanan,
dokumentasi. Pada acara pembukaan pameran ada laporan ketua panitia, sambutan kepala
sekolah, sambutan guru seni budaya, penanda tanganan prasasti atau pengguntingan pita
sebagai tanda peresmian pembukaan pameran.
6

2.2 Menganalisis karya senirupa berdasarkan jenis, fungsi, tema dan tokoh dalam bentuk
lisan dan tulisan

a. jenis

pengklasifikasian seni rupa dapat dibuat berdasarkan jenisnya, kita mengenal: 1.seni rupa
murni seperti lukisan, patung dan grafis,2.senirupa terapan sepertidesain dan kriya. Sedangkan
dari segi bentuk dapat dibedakan menjadi 3 kategori: 1.seni rupa dua dimensi, 2.seni rupa tiga
dimensi, 3. Seni rupa multi dimensi.

b. fungsi

Edmund burke Feldman membagi fungsi seni membagi menjadi 3 bagian, yakni:

1. Fungsi secara personal


2. Fungsi seni secara sosial
3. Fungsi seni secara fisikal

Seni bagi perupa murni adalah media ekspresi, sementara bagi apresiator adalah sarana
untuk mendapatkan pengalaman estetis dan nilai seni. Sedangkan fungsi seni bagi perupa
terapan adalah penciptaan benda fungsional yang estetis untuk memenuhi kebuyuhan
masyarakat, sedangkan bagi masyarakat desain atau kriya berfungsi memenuhi kebutuhan
fisik yang sifatnya praktis sekaligus indah.

c. tema

masalah pokok atau tema dikenal sebagai subjek matter seni tema dapat bersumber dari
realitas internal dan realitas eksternal realitas internal seperti harapan, cita-cita, emosi, nalar,
intuisi, gairah, khayal dan kepribadian seoang perupa dieksprsikan melalui karya seni

sedangkan realitas eksternal adalah ekpresi interaksi perupa dengan kepercayaan,


religious, kemiskinan, ketidakadilan, nasionalisme, politik, dan hubungan perupa dengan alam

d. tokoh

pengenalan akan tokoh-tokoh perupa terapan dalam lingkup local, nasional, dan
internasion adalah penting dalam meningkatkan kemampuan berapresiasi seni. Hal ini dimaksud
kan untuk mengembangkan rasa empati, sehingga kepekaan dan pengetahuannya dapat memicu
rasa kagum akan prestasi dan jasa-jasa para seniman berdasarkan bukti-bukti kualitas karay seni
dan pengakuan yang diberikan tokoh tertentu
7
e.Tugas pengkajian karya seni rupa

proses pengkajian seni rupa dengan pendekatan saintifik(mengamati, menanyakan,


mencoba, menalar, dan menyajikan) mecakup akspek fisual( menguraikan keberadaan rupa
dengan kata-kata) akspek proses kreasi seni(menguraikan tahapan teknis penciptaan, skill, atau
keterampilan) akspek kontaktual( menemukn inspirasi dan gagasan seni) dan akspek
kreativitas(menetapakan tingkat pencapaian kreativitas)
8

2.3 Fenomena seni rupa

A. Seni rupa pramodern

1. Primitivisme
Adalah corak karya seni rupa yang memiliki sifat bersahaja, naïf, sederhana,
spontan, jujur, baik dari segi penggarapan bentuk maupun pewarnaan.
2. Naturalism
Adalah corak karya seni rupa yang teknik pelukisannya berpedoman pada
peniruan alam untuk menghasilkan karya seni sehingga seniman terikat sekali
pada hukum proporsi, anatomi, perspektif, dan teknik pewarnaan utuk mencapai
kemiripan sesuai dengan perwujudan objek yang dilihat oleh mata
3. Realism
Merupanakan perkembangan lebih lanjut dari naturalism aliran ini meuncul
dibelahan dunia barat sekitar pertengahan abad ke 17. Inti sarifilosofi ini
menunjukan keyakinan seniman terhadap ralitas duniawi yang kasat mata sebagai
objek penciptaa karya seni.
4. Dekoratif
Kerya seni rupa dekoratif sanantiasa berhubungan dengan hasrat
menyederhanakan bentuk dengan jalan mengadakan distorsi, ciri-cirinya bersifat
kegarisan, berpola, ritmis, dan pewarnaan yang rata serta secara umum
mempunyai kecenderungan kuat untuk menghias.

Karya seni rupa dekoratif dapat diklasifikasikan menjadi:


1. Dekoratif figurative, biasanya ditandai dengan penggambaran wujud figure
atau bentuk-bentuk di alam yang kita kenali.
2. Dekoratif geometrisadalah karya-karya seni rupa yang bebas dari peniruan
alam, perwujudan nya merupakan susunan motif bentuk atau pola tertentu
ditata sedemikian rupa sehingga memiliki kapasitas untuk membangkitkan
perasaan keindahan dalam diri pengamatnya

B. Seni rupa modern


Seni rupa modern pada hakikatnya merupakan kelanjutan perkembangan senirupa
sebelumnya, satu aspek dari perkembangan budaya secara menyeluruh.
9

Mengkaji fenomena seni rupa modern, tentu bermula dari jasa kaum
impresionisme prancis, yang menyelenggarakan pameran-pameran. Meskipun dalam
tubuh impresionisme terjelma beberapa keunikan individu, tapi secara keseluruhan
kelompok ini menunjukkan keatuan sikap yakni pemberontakan terhadap kaum akademis
dengan kemunculan impresionisme membuka peluang perkembangan seni lukis secara
terbuka sehingga melahirkan beberapa kecenderungan.

1. Seni pop
Tumbuh pada pertengahan tahun 1950. Budaya ini ditandai oleh ketiadaan
pengangguran, konsumerisme, mobilitas sosial, berubahnya pandangan sosial dan
kesejahteraan kaum muda, beserta budaya protesnya, pengalaman dan kepekaan
dengan kehidupan sehari-hari.

Pop art adalah produk sistem perekonomian kapitlis, dimana kesegala hal dalam
kehidupan diusahaka menjadi komoditi yang bisa dijual kepasar luas.

2. Seni optik
Kelahiran seni optik tidak lepas dari beberapa peranan termasuk Bauhaus,
konsep konstruktivisme, dan abstrak geometris yang dasar pemikirannya eksak,
matematis, geometric, serta bentuk-bentuk 3 dimensional melalui penggarapan
ilmu cahaya dan ilmu warna untuk menampilkan efek kedalaman dan presisi
tinggi.

Pop art kebanyakan menggunakan warna-warna kontras yang terkadang


menyilaukan mata. Presepsi dan prinsip dalam pop art mengambil teori psikologis
fenomena imjinasi kontras, pancaran cahaya, warna menyolok yang mengagetkan
dan membuang ilusi yang mengagumkan.

3. Seni konseptual
Istilah konseptual adalah sinonim dari idea art. Seni konseptual disatukan oleh
satu sikap penggunaan bahasa verbal dan non verbal, analogi atau ilmu bahsa menjadi
esensi dan seni.

Seni konseptual sangant kontrofersial, menjungkir balikkan segala kemapanan


seni. Seni konsep tual menemukan spectrum baru dalam senirupa, sehingga pengganti
kiasan atau pantun dalam bahasa, surat kabar, majalah, periklanan, pos, telegram,
bahkan dunia ini bisadijadikan medium atau objek seni. Kehadiran seni konseptual
batas-batas antara seni secara fisik mulai kabur sebab seni konseptual mengakses
hampir semua bentuk seni dan non seni

10
4. Seni kontemporer
Estetika kontemporer bertujuan untuk memfilsafatkan dalam pegertian antimeta
fisik, dan kemudian membedakannya dari estetika-estetika sebelumnya. Namun tidak
membuang prinsip kategori-kategori sebagai akibatnya menciptakan konsep mendua
dan ragu tentang pengertian filsafat.

C. Seni rupa postmodern

Istilah postmodern diartikan untuk menunjukakan reaksi yang muncul dari dalam
modrenisme, sebuah gerakan yang menolak modrenisme yang mandek dalam birokrasi
musem dan akademi, menjelaskan siklus sejarah baru yang dimulai sejak berakhirnya
dominasi barat, hilangnya batas antara seni dan kehidupan sehari-hai.
1. Karya-karya seni rupa era posmodernisme

Didalam masyarakat consumer elasi antara subjek dan objek lebih tepat dijelaskan
melalui peran yaitu : otomatisasi dan komputerisasi, peran pekerja dapat
diminimalsisasi sedemikian rupa, sehingga relasi produksi semakin kehilangan
maknanya.

2. Bahasa estetis posmodernisme

a. Pastiche
Adalah karya sastra seni/arsitektur yang disusun dari elemen-elemen yang karya
masa lalu dalam rangka menghargai dan mengapresiasi seni.
b. Parody
Adalah sebuah komposisi dalam karya sastra, seni/arsitektur yang didalamnya
kecendrungan pemikiran dan ungkapan khas dalam diri seorang pengarang,
seniman, arsitek, atau gaya tertentu diimitasi ( imitasi yang ditandai ileh
kecendrungan ironi ) sedemikian rupa untuk membuatnya humoristi/absurd.
c. Kitch
Berasal dari bahasa jerma frkitchen (membuat murahan) dan kistchen berarti
memungut sampah dari jalan.
d. Camp
Adalah satu bentuk dandysme(tanpa identitas seks), dank karenanya menyanjung
tinggi kefulgaran.
e. Skizophrenia
Didefinisikan sebagai putusnya rantai pertandaan, yaitu rangkai sintagmatis
penanda yang bertautan dan membuat suatu ungkapan/makna.

11
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka kita dapat menegetahui


bahwa seni rupa adalah sebuah konsep/nama untuk salah satu cabang seni yang
bentuknya terdiri atas unsure-unsur rupa yaitu : garis,bidang,bentuk, tekstur, ruang dan
warna.
Karya seni rupa dibagi menjadi 2 yaitu : karya senirupa dua dimensi dan karya
seni rupa tiga dimensi.berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 2 pula yitu : seni murni dan
seni pakai atau terapan. Dan juga berfungsi dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
12
3.2 SARAN

Telah kita ketahui bahwa seni rupa ini sangat penting bagi kehidupan manusia, karena
kesenian merupakan budaya dari seseorang yang menjadi identitas baginya. Oleh sebab itu
hendaknya kita senantiasa menjaga seni rupa yang kita miliki dan melestariakannya agar terus
berkembang dan tidak diambil oleh Negara lain.
Dan sebagai bukti bahwa kita mencintai ngeara dan kebudayaan kita. Jadi kita harus
mencintai seni rupa yang kita miliki dan menjaganya.
13

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/32461128/Seni-Rupa-Terapan-Nusantara
http://www.scribd.com/doc/23229952/Artikel-Seni-Rupa-Terapan-Nusantara
http://www.kompasiana.com
Buku seni budaya edisi revisi 2017
14

Anda mungkin juga menyukai