Anda di halaman 1dari 4

b.

Persiapan Pergelaran Teater


Persiapan merupakan tahap kedua dalam pergelaran. Persiapan
pergelaran teater mengandung pengertian sebagai suatu tindakan yang
dilakukan seorang Pemimpin Produksi dalam upaya menyukseskan
pergelaran dengan pemanfaatan potensi yang ada dan
memberdayakan peluang yang memungkinkan.
Pemberdayaan peluang yang memungkinkan adalah sikap optimis
yang harus diciptakan oleh seorang penggiat seni, yakni pimpinan
produksi, tetapi dengan perhitungan secara efektif dan efesien.
Tujuan Persiapan
Tujuan persiapan adalah sebagai elavuator dan motivator pergelaran
terhadap hal-hal yang dilakukan, hal-hal yang tidak pantas dikerjakan
dan hal-hal yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
ada.
Persiapan Pergelaran
1) Menyiapkan Materi Teater
Rencana dan persiapan materi seni yang dikomunikasikan
sutradara, dituang dalam bentuk konsep garap untuk dijalankan,
dihargai, dan disetujui oleh beberapa awak pendukung pergelaran
melalui proses produksi teater. Konsep garap teater berupa secara
tertulis, berisi : Judul garap, Ide garap, Tema Garap, Bentuk Garap,
Sinopsis, Susunan pemain, Disain artistik, dan Analisis naskah atau
lakon yang dibawakan.
2) Menyiapkan Sarana Prasarana
Sarana prasarana dalam pergelaran teater merupakan salah satu
faktor penunjang keberhasilan pergelaran. Sarana prasarana ini
meliputi pengadaan barang dan alat guna kebutuhan pergelaran.
3) Menyiapkan Penonton
Penonton merupakan salah satu prasarat di dalam pergelaran.
Pergelaran tanpa penonton, peristiwa pergelaran tidak akan terjadi.
Menyiapkan penonton berarti pergelaran dan penyaji seni harus siap
melayani dan menerima kritik dari penonton. Pergelaran tanpa
kritikan adalah pergelaran yang tidak membangun penonton untuk
aktif di dalamnya. Upaya-upaya dalam mempersiapkan penonton
dapat dilakukan dengan cara : kemiteraan, publikasi, pemasaran
ataupun undangan secara gratis.
4) Menyiapkan Kemitraan
Kemitraan adalah jalinan, hubungan, kerja sama yang dilakukan
oleh seseorang atau suatu organisasi untuk bersama-sama
mengikat diri dalam suatu kerja atau kegiatan. Modal kemitraan
adalah kejujuran dan saling percaya. Persiapan untuk menjalin kerja
sama atau kemitraan dalam pergelaran teater adalah kejelasan
maksud dan tujuan panitia pergelaran pergelaran terhadap calon
yang akan diajak bermitra.
c. Pergelaran Teater
Kegiatan pelaksanaan pergelaran teater, meliputi : pelaksanaan
kerja kepanitiaan dan pergelaran teater. Pada kegiatan pelaksanaan

teater berkaitan dengan bidang acara memegang peranan penting


sebagai pengatur dan pengendali jalannya acara pergelaran.
d. Pascapergelaran
Pasca pelaksanaan merupakan kegiatan akhir dari teater, semua
peralatan dan kebutuhan pentas yang telah dipakai harus kembali pada
tempat atau pada pemiliknya secara tertib dan aman dengan tidak lupa
melakukan chek dan recheck sesuai dengan daftar peralatan atau
sarana prasarana yang dibawa dan dipinjam.
Kegiatan laporan yang dilakukan pimpinan produksi harus bersifat
tercatat, tertulis, dan terbuka kepada penanggung jawab kegiatan dan
semua pendukung acara.
4. Kreativitas Pergelaran Teater
Kreativitas teater adalah suatu metode atau cara untuk
mengoptimalkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
dalam pembelajaran seni teater terhadap penguasaan dan pengolahan
(tubuh, suara, sukma, dan pikiran)
Langkah-langkah Kreativitas Siswa:
a. Memilih dan menentukan naskah
b. menyusun dan membentuk panitia pergelaran
c. menganalisis/menafsir naskah teater
d. merancang konsep garap pergelaran teater
e. merancang jadwal latihan dan pergelaran
f. mengidentifikasi elemen pemain dan pendukung
g. melakukan latihan pemeranan sesuai casting
h. melakukan observasi watak tokoh sesuai naskah
i. merancang dan membuat, properti kebutuhan pergelaran
j. merancang, membuat, dan melakukan tata rias/kostum pemain sesuai
penokohan
k. merancang dan membuat tata musik
l. merancang dan membuat tata panggung
m. melakukan latihan sektoral
n. melakukan latihan gabungan beberapa unsur artistik
o. melakukan gladi kotor dan gladi bersih pergelaran
p. merancang, membuat, dan melakukan publikasi dan kemitraan
q. menyajikan teater (kolaborasi seni) karya siswa.
r. membuat laporan dan evaluasi terhadap pergelaran teater yang telah
dilakukan.

B. KRITIK SENI TEATER


1. Pengertian Kritik
Kritik dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam
menanggapi sesuatu, yakni menilai, menghargai, karya teater. Kritikus
adalah orang yang melakukan kritik, ulasan dalam bentuk tulisan
dengan objektif, tidak memihak, bijaksana, dan bertanggung jawab
pada karya kritiknya.

Dalam melakukan kritik terhadap karya teater, ada beberapa


persyaratan sebagai unsur penting dalam membangun komunikasi
kritik. Persyaratannya meliputi : kreator teater-karya teater-pembaca
kritik
a. Kreator teater, seniman, pembuat, pencipta teater, disebut dengan
sutradara
(art director)
b. Karya seni, adalah wujud, benda, bentuk karya seni yang
mengandung nilai- nilai keindahan dan nilai pesan, makna diciptakan
kreator seni melalui medium
diungkapkan dalam bentuk simbol.
c. pembaca, apresiator, penikmat seni merupakan persyaratan yang
tidak boleh
dilupakan dalam kegiatan kritik. Kritik tanpa melibatkan
unsur penonton adalah
sia-sia. Karena seni hadir untuk dinikmati,
dihayati, dan dihargai oleh masyarakatnya bukan untuk diri sendiri.
2. Jenis Kritik
Kritik dalam karya seni dapat dibedakan :
a. Kritik yang membangun (konstruktif), artinya kritik dilakukan oleh
kritikus teater
berisi ulasan dan tanggapan tentang karya teater
dengan kecenderungan bersifat
optimis
dan
positif
tidak
menjatuhkan seniman
dan membingungkan pembacanya.
b. Kritik yang menjatuhkan (destruktif), artinya kritik dilakukan oleh
kritikus teater berisi ulasan dan tanggapan tajam tentang karya teater
dengan kecenderungan bersifat pesimis dan negatif, kadang kala
melemahkan semangat kreator seni.
Menurut Saini KM, kritik seni, kritik karya teater berdasarkan sumber
kemunculannya, dapat dibedakan menjadi 2 jenis.
a. Kritik akademis, biasanya dilakukan oleh orang-orang akademis
perguruan
tinggi bersifat ilmiah akademik berupa hasil-hasil
penelitian; skripsi, tesis,
disertasi, dst.
b. Adapun kritik jurnalistik, yakni kritik mass media dilakukan oleh
kritikus seni
dan para jurnalis, dapat ditemukan pada beberapa
terbitan surat kabar, majalah, buletin, dan seterusnya.
3. Fungsi Kritik
Fungsi kritik sebagai berikut :
a. Fungsi sosial
b. Fungsi apresiatif
c. Fungsi edukasi
d. Fungsi prestasi
4. Simbol Kritik Teater
Simbol didalam seni, termasuk seni teater dapat dipahami sebagai
benda, bentuk, unsur seni yang mengandung nilai. Nilai dalam karya
seni berupa nilai bentuk dan nilai isi. Nilai bentuk di dalam karya teater
bersifat terindra, artinya dapat dirasakan, dinikmati, diapresiasi melalui
indra pendengaran, dan penglihatan dengan gerak laku para pemain di
atas pentas.

Unsur-unsur yang terkandung didalam seni teater, baik tradisional


maupun nontradisional dengan unsur penting meliputi : naskah,
pemeran, tata pentas, tempat dan penonton.

C. NILAI ESTESTIK
Pengertian nilai dalam hubungan dengan seni, karya teater dapat
dipahami sebagai mutu (kualitas) yang terkandung dalam bentuk seni,
wujud seni dengan beberapa unsur penting seni melalui simbol. Nilai
seni, termasuk seni teater, apakah bernilai atau tidaknya dapat
diketahui melalui pengamatan, apresiasi, dan mengkritis terhadap
bentuk seni yang ditampilkan.

D. MENULIS KRITIK TEATER


Menulis kritik merupakan bagian dari proses kreatif dalam membuat
tulisan, ulasan terkait objek yang dikritisi. Menulis kritik, kritik teater
merupakan hal terkait dengan kegiatan apresiasi

Anda mungkin juga menyukai