Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kreativitas adalah kegiatan mencipta. Kreativitas teater adalah suatu metode atau
cara untuk mengoptimalkan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
pembelajaran seni teater pada penguasaan dan pengolahan; tubuh, suara, sukma dan pikir
yang dimiliki murid dengan totalitas, penuh kesadaran, dan tanggungjawab atas tugas
pergelaran teater yang diembannya. Sehingga diperoleh manfaat ganda, berupa:
kebugaran, kecerdasan, kebersamaan, kedisiplinan dan terjadi peningkatan kualitas dalam
melatih tanggungjawab melalui kreativitas pergelaran teater.

B. Rumusan Maasalah
1. Apa yang dimaksud pergelaran seni teater ?
2. Apa saja Unsur-Unsur Pergelaran Teater ?
3. Bagaimanakah Tahapan Pergelaran Teater ?

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pergelaran seni teater
2. Untuk mengetahui Unsur-Unsur Pergelaran Teater
3. Untuk mengetahui Tahapan Pergelaran Teater
BAB II
PEMBAHSAN

A. Pengertian Pergelaran Seni Teater


Pergelaran teater secara umum bisa diartikan suatu proses komunikasi antara karya
seni dengan penontonnya melalui sebuah sistem pengelolaan yang disebut manajemen seni
pertunjukan. Manajemen yang dimaksud disini meliputi manajemen non artistik dan
manajemen artistik. Manajemen non artistik telah disinggung diatas dengan mengutip
pendapat N.Riantiarno salah satu tokoh teater Indonesia.

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa manajemen non


artistik merupakan sebuah proses produksi teater yang tidak berkaitan secara langsung
dengan kualitas pertunjukkan teater namun mendukung pertunjukkan teater. Manajemen
non artistik dipimpin oleh seorang produser yang mendelegasikan tugas kepada
bawahannya. Sementara manajemen artistik meliputi proses kegiatan yang berkaitan
langsung dengan kualitas karya teater. Manajemen artistik dipimpin langsung oleh seorang
sutradara.

Berikut adalah struktur sederhana Manajemen Pertunjukkan Teater ;

Fungsi manajemen pertunjukkan ini adalah agar kualitas pertunjukkan teater meningkat
mutunya. Sebuah pergelaran teater merupakan kerja kolektif bukan kerja individu yang
membutuhkan kerjasama antara pihak manajemen artistik dan non artistik. Tanpa adanya
kerjasama ini maka kualitas dan kelancaran pertunjukkan teater akan terganggu bahkan
bisa berakibat fatal.
Proses pergelaran sebenarnya memakan waktu yang panjang, apalagi jika pergelaran
tersebut memiliki durasi yang lama. Dimulai dengan proses perencanaan dalam memilih
dan menentukan lakon pertunjukkan,pembentukan panitia, proses persiapan dengan latihan
yang cukup panjang, pembuatan tata pentas, persiapan tiket, dan lain sebagainya.

Sebelum membahas lebih dalam mengenai pergelaran teater maka disini akan diuraikan
secara singkat mengenai unsur-unsur pementasan teater terlebih dahulu.

B. Unsur-Unsur Pergelaran Teater

Unsur-unsur terpenting dalam pergelaran teater setidaknya ada beberapa antara lain;

1. Panitia Pergelaran
Panitia pergelaran merupakan sekelompok orang yang membentuk sebuah organisasi
dengan tujuan tertentu dalam hal ini adalah pementasan teater

2. Materi Pergelaran Teater


Berkaitan dengan karya seni teater seperti misalnya lakon teater yang dituangkan ke dalam
naskah teater. Naskah tersebut diwujudkan dalam bentuk pergelaran teater itu sendiri

3. Penonton
Penonton adalah orang-orang yang sengaja datang untuk menyaksikan tontonan. Secara
umum penonton pergelaran teater dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu ;

a. Penonton Awam
Adalah penonton yang kurang dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman seni teater

b. Penonton Tanggap
Adalah penonton yang dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman seni teater namun
tidak ditindaklanjuti dengan ulasan terhadap pertunjukkan

c. Penonton Kritis
Adalah penonton yang memiliki keimuan dan pengalaman seni teater dan ditindaklanjuti
dengan memberikan ulasan serta komentarnya kemudian dipublikasikan di media

C. Tahapan Pergelaran Teater

Ada 3 tahapan utama dalam melakukan pergelaran teater yaitu tahap perencanaan, tahap
persiapan dan tahap pergelaran teater. Dibawah ini akan disajikan diagram alur langkah-
langkah pergelaran teater.
Tahap Perencanaan meliputi ;

1. Melakukan pertemuan dengan komite, kepala sekolah dan guru seni budaya
2. Membentuk kepanitiaan inti seperti menentuka Produser dan Sutradara
3. Menentukan lakon dengan syarat tertentu misalnya sederhana, menarik, dan bernilai moral
4. Menyusun kepanitiaan baik dari manajemen artsitik maupun non artsitik
5. Menyusun jadwal produksi

Tahap Persiapan meliputi :

1. Menyiapkan materi seperti menentukan tema, judul, bentuk, sinopsis dan analisis naskah
2. Menyiapkan sarana dan prasarana seperti menyiapkan gedung, tata cahaya, tata rias dan
busana, tata musik, properti
3. Menyiapkan Publikasi, seperti kegiatan menginformasikan pementasan melalui poster,
pamflet, spanduk atau banner
4. Menyiapkan penonton sebagai apresiator

Tahap Pementasan meliputi ;

1. Pelaksanaan kerja kepanitiaan dibawah tanggungjawab produser


2. Pelaksanaan pergelaran teater dibawah pengendalian dan pengaturan sutradara
D. Menerapkan Prinsip Kerja Sama Dalam Berteater.
Mementaskan sebuah naskah merupakan suatu proses yang cukup panjang. Di
dalamnya terlibat banyak orang dengan beragam keahlian. Melalui kerja sama maka
sebuah pementasan dapat terwujud sesuai dengan harapan. Unsur-unsur yang terlibat
dalam pementasan naskah drama adalah sebagai berikut.

1. Sutradara
Sutradara merupakan penanggung jawab proses transformasi naskah lakon ke
bentuk pemanggungan. Sutradara adalah pimpinan utama kerja kolektif sebuah teater. Baik
buruknya pementasan teater sangat ditentukan oleh kerja sutradara. Sutradara dituntut
mempunyai pengetahuan yang luas agar mampu mengarahkan pemain untuk
mencapai kreativitas maksimal dan dapat mengatasi kendala teknis yang timbul dalam
proses penciptaan.

2. Pengurus Produksi
Hal-hal yang harus disusun dalam mengelola staf produksi adalah sebagai berikut.
a) Pimpinan produksi: bertugas sebagai pemimpin serta penanggung jawab semua
aspek yang berkaitan dengan produksi.
b) Sekretaris produksi: bertugas mempersiapkan administrasi, seperti surat menyurat,
pembuatan proposal serta daftar dan nama serta jumlah pemain termasuk
penyusunan jadwal latihan.
c) Bendahara: bertugas dalam urusan keuangan.
d) Seksi dana usaha: bertugas untuk mencari sponsor dan sumber dana.
e) Seksi publikasi: bertugas dalam memublikasikan pementasan teater.
f) Seksi dokumentasi: bertugas untuk merekam kegiatan yang berhubungan dengan
pementasan.
g) Seksi konsumsi: bertugas sebagai penyedia makanan atau minuman.
h) Seksi keamanan: bertugas untuk mengamankan jalannya pertunjukan.
i) Seksi acara: bertugas untuk mengatur jalannya acara pertunjukan.
j) Seksi koordinasi: bertugas untuk mengkoordinasi seksi serta pemain baik saat
latihan maupun dalam pementasan.

3. Pemain
Pemain merupakan tulang punggung pementasan. Pemainlah yang secara langsung
tampil saat pementasan dan berhadapan dengan penonton. Untuk mentransformasikan
naskah di atas panggung dibutuhkan pemain yang mampu menghidupkan tokoh dalam
naskah lakon menjadi sosok yang nyata. Pemain mempunyai wewenang membuat refleksi
dari naskah melalui dirinya. Agar bisa merefleksikan tokoh menjadi sesuatu yang hidup,
pemain dituntut menguasai aspek aspek pemeranan yang dilatihkan secara khusus, yaitu
jasmani (tubuh/fisik), rohani (jiwa/emosi), dan intelektual.
4. Tim Artistik
Tim artistik dalam pementasan teater adalah orang-orang yang bertanggung jawab
dalam mengurus panggung atau pentas, dekorasi, tata lampu, tata suara, kostum, dan tata
rias. Tata artistik merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari teater. Pertunjukan
teater menjadi tidak utuh tanpa adanya tata artistik yang mendukungannya.Unsur artistik di
sini meliputi:
a) Tata panggung: pengaturan pemandangan di panggung selama pementasan
berlangsung.
b) Tata cahaya atau lampu: pengaturan pencahayaan di daerah sekitar panggung yang
fungsinya untuk menghidupkan permainan dan suasana lakon yang dibawakan
sehingga menimbulkan suasana istimewa.
c) Tata musik: pengaturan musik yang mengiringi pementasan teater yang berguna
untuk berguna untuk memberi penekanan pada suasana permainan dan mengiringi
pergantian babak dan adegan.
d) Tata suara: pengaturan keluaran suara yang dihasilkan dari berbagai macam
sumber bunyi. Tata suara diperlukan untuk menghasilkan harmoni.
e) Tata rias dan busana: pengaturan rias dan busana yang dikenakan pemain.
Fungsinya untuk menonjolkan watak peran yang dimainkan. Dengan itu, bentuk
fisik pemain bisa terlihat jelas oleh penonton.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teater merupakan salah satu bentuk pagelaran yang banyak digemari oleh
masyarakat luas. Teater dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu teater tradisional dan teater
modern. Ada juga teater yang sudah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan pagelaran atau
pun teater tradisional yang dimodifikasi gaya penyajiannya sehingga lebih menarik minat
pengunjung.

Pagelaran teater secara umum, adalah Proses komunikasi aatau peristiwa interaksi
antara karya seni dengan penontonnya yang dibangun oleh suatu sistem pengelolaan, yakni
manajemen seni pertunjukan. Manajemen seni pertunjukan dapat dipahami sebagai
serangkainan tindakan yang dilakukan seorang pengelola seni (pimpinan produksi) dalam
memberdayakan sumber-sumber (potensi) yang ada berdasarkan fungsi-fungsi menajemen
(POAC) secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan seni.

B. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang
membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan
penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak
jelas.

Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.

Referensi :

http://senibudayaparamitha.blogspot.co.id/2016/03/pergelaran-teater.html

http://stevenbahrain.blogspot.co.id/2015/11/contoh-makalah-karya-seni-teater.html
MAKALAH

"TENTANG PEMENTASAN TEATER BERDURASI PENDEK"

DISUSUN OLEH:

1. NURUL HIDAYAH
2. ANNISA
3. RANI HELVIZA
4. NOVI ULANDARI
5. MULYADI JUANG PERMADI

KELAS: IX

MAPEL : SENI BUDAYA

SMP NEGERI 1 BANGKO

TAHUN AJARAN 2023/2024

Anda mungkin juga menyukai