Anda di halaman 1dari 21

MERANCANG PEMENTASAN

TEATER
Anggota kelompok II

*Alber Analafean
*Dinda Dwi Ananta
*Finta Sovila
*Kholilullah M.R
*Melany Olivia F.
*Mutia Khairunnissa
*M.Varrel A.
*Septiara Pratiwi
*Zikra Yulia R.
Peta Konsep...
A. Pengertian Teater...
Kata “teater” berasal dari kata Yunani kuno, theatron, yang dalam bahasa Inggris disebut seeing place,
dan dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai “tempat untuk menonton”.
Jadi, teater adalah karya seni yang dipertunjukkan dengan menggunakan tubuh untuk menyatakan rasa
dan karsa aktor, yang ditunjang oleh unsur gerak,unsur suara, unsur bunyi, serta unsur rupa.
Merancang pementasan adalah suatu kegiatan berupa rangkaian tindakan perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi dengan langkah-langkah memahami secara konseptual, teknik dan prosedural untuk
menghasilkan tujuan pementasan.
Sejarah Teater...

Dalam Sejarah dunia, teater muncul sekitar abad ke-6 SM dari bangsaa Yunani kuno yang
telah mempunyai seni pertunjukan yang disebut drama. Pertunjukandrama berasal dari
upacara keagamaan dalam bentuk pemujaan kepada Dewa Anggur bernama Dionysus.
Teater pada zaman Yunani Kuno biasanyadipertunjukkan secara umum di sebuah tempat
yang bernama theatron. Theatron merupakan bangunan khusus untuk pertunjukan drama,
terbuka tanpa atap, dan dibangun di lereng-lereng bukit.
1. Jenis-Jenis panggung Pementasan
  1.      Panggung Jenis Arena
Panggung arena adalah panggung yang penontonnya melingkar atau duduk mengelilingi panggung.
Penonton sangat dekat  sekali dengan pemain.
Panggung arena biasanya dibuat secara terbuka (tanpa atap) dan tertutup. Inti dari pangung
arena baik terbuka atau tertutup adalah mendekatkan penonton dengan pemain. Kedekatan
jarak ini membawa konsekuensi artistik tersendiri baik bagi pemain dan (terutama) tata
panggung. Karena jaraknya yang dekat, detil perabot yang diletakkan di atas panggung harus
benar-benar sempurna sebab jika tidak maka cacat sedikit saja akan nampak.
 2.    Proscenium
Panggung proscenium bisa juga disebut sebagai panggung bingkai karena penonton menyaksikan aksi aktor
dalam lakon melalui sebuah bingkai atau lengkung proscenium (proscenium arch).
Jarak yang sengaja diciptakan untuk memisahkan pemain dan penonton ini dapat digunakan untuk
menyajikan cerita seperti apa adanya. 
Pemisahan ini dapat membantu efek artistik yang dinginkan terutama dalam gaya realisme yang
menghendaki lakon seolah-olah benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata.
Gambar dekorasi dan perabot tidak begitu menuntut kejelasan detil sampai hal-hal terkecil.
Bentangan jarak dapat menciptkan bayangan arstisitk tersendiri yang mampu menghadirkan kesan.
3.    Thrust
Panggung thrust seperti panggung proscenium tetapi dua per tiga bagian depannya menjorok ke arah
penonton. Pada bagian depan yang menjorok ini penonton dapat duduk di sisi kanan dan kiri panggung.
Panggung thrust nampak seperti gabungan antara panggung arena dan proscenium.
4. Bentuk Tapak Kuda
Bentuk ruangan ini akan memantulkan gelombang bunyi secara memusat di sisi tengah
ruangan, karena permukaan dinding yang berbentuk cekung. Keadaan ini dapat membuat
suara menjadi lebih jelas di bagian tengah ruangan, tetapi dibagian lain akan kurang. Jika
berlebihan, suara yang terdengar di titik fokus pantulan akan terlalu keras.
5. Bentuk Segi Empat
Bentuk ini merupakan bentuk yang sederhana dari ruang teater. Perletakan panggung
perunjukkan berada di salah satu sisi dan ruang penonton berada disisi yang lain. Kondisi
ini menyebabkan penonton yang berada di arena samping akan merasa kesulitan menikmati
pertunjukkan kesenian, karena arah hadapnya tidak lurus ke arah panggung perunjukkan
sehingga mengurangi rasa nyaman.
2. Kebutuhan Pementasan Teater
1. PANITIA PEMENTASAN
Panitia adalah sekelompok orang-orang yang membentuk suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Pembentukan oraganisasi dengan sistem kepanitiaan memiliki kemudahan dalam pembentukan dan pembubaran
serta tanpa adanya panitia artistik atau kreator seni dibawah pimpinan seorang sutradara (art director) dan panitia
nonartistik atau penggiat seni dipimpin oleh seorang pimpinan produksi yang dipilih dan diangkat atas
musyawarah kelas atau teman dalam kelompok yang dibentuk.

2. MATERI PEMENTASAN TEATER


Materi pergelaran teater adalah wujud karya teater yang dibangun melalui proses kreatif melalui tahapan
menggunakan media tertentu bersifat kolektif dengan wilayah kerja dan tanggung jawab secara bersama
(kolaborasi).
 3. PENONTON
Kehadiran penonton sangat mutlak karena tanpa penonton pergelaran teater akan sia-sia
atau mubazir. Penilaian terhadap pergelaran seni untuk setiap penonton sangatlah
berbeda dan bersifat relatif. Penonton dalam hubungan pergelaran seni (teater) dapat
dibedakan dalam tiga golongan, yaitu penonton awam, tanggap, dan kritis. Penonton
awam adalah penonton penikmat seni dengan kecenderungan kurang atau tidak dibekali
dengan pengetahuan dan pengalaman seni.
Penonton tanggap artinya penonton bersikap responsif dengan kecenderungan memiliki
wawasan dan pengalaman seni, tetapi tidak ditindaklanjuti untuk mengulas terhadap
pergelaran yang ditontonnya cukup untuk dipahamai dan dinikmati senidir.
Adapun penonton kritis, adalah penonton dengan bekal keilmuan dan pengalaman seni
kemudian melakukan ulasan atau menulis kritik pergelaran dan dipublikasikan dalam
forum ilmiah atau media.
4. Kostum
Hal-hal yang dibutuhkan dalam kostum atau tata busana terdiri atas pakaian dan aksesoris yang sesuai
dengan karakter tokoh. Misalnya, untuk karakter perempuan desa dari Jawa dibutuhkan pakaian lusuh
berwarna biru tua, pakaian dalam memakai suroso (pakai dalam yang sering dipakai oleh ibu-ibu
zaman dahulu), tanpa menggunakan alas kaki. Bawahan memakai kain panjang serta menggunakan
selendang di bahu.

5. Alat Rias
Kebutuhan-kebutuhan dasar untuk rias pertunjukan teater adalah foundation (alas bedak) dan bedak
untuk memberi warna pada kulit; pensil alis untuk menggambar karakter wajah, blush on untuk
menambah rona yang dapat memperkuat perwatakan, dan lipstik. Kebutuhan lainnya, misalnya:
pomade untuk memberi efek tata rambut yang menggambarkan karakter tertentu, pasta gigi atau
sindwich yang dapat digunakan untuk memberi efek uban pada rambut, atau arang untuk memberi
kesan kotor. Perlu kamu pahami bahwa alat rias hendaknya aman untuk digunakan.
6. Properti
Penggambaran karakter suatu tokoh biasanya diperkuat dengan benda-benda yang dapat menghubungkannya
dengan pekerjaan atau kehidupannya sehari-hari. Misalnya, untuk seorang tokoh polisi membutuhkan properti
berupa sepatu PDH, topi polisi, dan pistol. Seorang tokoh dokter tentu membutuhkan properti berupa
stetoskop, tas dokter, serta alat pengukur tekanan darah.

7. Peralatan Musik dan Efek Bunyi


Untuk mendukung pertunjukan drama tradisi, peralatan musik yang dibutuhkan adalah alat-alat musik
tradisional, misalnya: kendang, ketipung, beberapa alat-alat gamelan, kentungan, dan seruling. Fungsi alat-alat
musik tersebut tidak selalu sekadar untuk menciptakan ilustrasi musik. Kadang untuk memperkuat
penggambaran situasi dibutuhkan efek bunyi  yang diciptakan dengan alat-alat musik atau alat-alat khusus
lainnya.
8. Tata Cahaya
Penataan cahaya dipergunakan untuk menerangi panggung serta memunculkan suasana tertentu dalam
pertunjukan. Ada tiga macam peralatan tata cahaya yang utama diperlukan, yaitu striplight (lampu
berderet), spotlight (lampu memusat), dan floodlight (lampu tanpa filter).

9. Dekorasi atau Setting


Dekorasi yang terpenting pada pertunjukan adalah background. Untuk memberikan nuansa netral, biasanya
background yang digunakan berwarna hitam sebab warna ini tidak memantulkan sinar lampu. Tetapi untuk
keperluan pertunjukan khusus digunakan pula background berwarna putih. Bagian dekorasi lainnya adalah
benda-benda yang disusun sedemikian rupa sehingga menciptakan situasi atau menggambarkan lokasi
tertentu.
3. Peran dan fungsi anggota kepanitiaan dalam
pementasan

■ Pelindung
Pelindung bertugas melindungi atau mengayomi seluruh kegiatan pergelaran
■ Penasihat
Penasihat bertugas memberi masukan-masukan tentang hal-hal positif dan negatif.
■ Penanggung Jawab
Penanggung jawab bertugas menanggungjawabi seluruh kegiatan pergelaran, baik secara
teknis maupun nonteknis di lapangan
■ Pembimbing
Pembimbing bertugas membimbing dan membantu kegiatan pergelaran, baik teknis maupun
nonteknis di lapangan, terutama berkaitan dengan motivasi dan mendorong siswa.
■ Pimpinan Produksi
Pimpinan produksi bertugas antara lain sebagai berikut.
a. Merencanakan, mengorganisasi, menggerakkan, dan melakukan kontrol atau pengawasan
terhadap kegiatan yang tengah dan akan dilaksanakan guna tercapainya suatu tujuan
pergelaran teater secara efektif dan efisien.
b. Menegur dan memberi saran serta peringatan kepada panitia apabila terjadi kekeliruan atau
indisipliner kerja.
c. Berwenang untuk mengadakan evaluasi kerja terhadap masing-masing bidang/seksi
dalam kepanitiaan.
■ Sekretaris
Sekretaris bertugas sebagai berikut
a. Melakukanan pencatatan, inventarisasi, pendataan, dan penataan kegiatan administratif
organisasi, dalam pelaksanaannya dibantu oleh bidang kesekretariatan.
b. Membantuu dan melaporkan seluruh program kegiatan masing-masing bidang kepada seluruh
panitia pergelaran.
c. Mengajukann kebutuhan peralatan administrasi guna kebutuhan sarana pendukung
pelaksanaan kegiatan organisasi.
■ Bendahara
Bendaharan bertugas sebagai berikut.
a. Memegang kekuasaan keuangan  dalam sebuah organisasi atas pesetujuan pimpinan produksi.
b. Merencanakan dan melaksanakan pencarian sumber-sumber pendanaan guna memperlancar
kegiatan pergelaran
c. Melakukan pencatatan dan pendataan tentang pendapatan dan pengeluaran keuangan panitia,
serta melaporkannya kepada panita.
■ Bidang-Bidang
Teknik Pementasan Teater...
Pementasan sebuah lakon teater dapat berhasil jika memperhatikan teknik pementasan
secara detail. Beberapa teknik pementasan yang perlu diperhatikan antara lain sebagai
berikut :
■ Teknik tata panggung perlu dirancang untuk keluar masuk pemain. Properti yang
digunakan dalam teknik keluar dan kedalam panggung perlu dirancang secara matang.
■ Teknik tata lampu diperlukan jika pertunjukan dilaksanakan pada malam hari. Suasana
cerita dapat dibangun melalui permainan pencahayaan yang baik.
■ Tata suara pada pementasan teater memiliki arti penting karena penyampaian pesan
dilakukan dengan cara berdialog.
■ Tata busana
■ Tata Rias

Anda mungkin juga menyukai