Anda di halaman 1dari 6

ciri-ciri lenong.

1. Perlengkapan pokok teater berupa: panggung, dekor, sebuah meja, dan beberapa kursi

2. Pakaian pemain menggambarkan pakaian yang dipakai sehari-hari oleh komunitas teater tersebut

3. Dialog menggunakan bahasa Melayu-Betawi

Pertunjukan diiringi oleh musik gambang kromong

4. Pertunjukan mengandung humor dan bersifat improvisasi

5. Waktu pertunjukan dimulai setelah sembahyang isya dan diakhiri menjelang subuh

6. Pertunjukan diselenggarakan karena suatu pesta hajat tertentu

7. Penonton berdiri menonton sekitar panggung

8. Tidak mengenal skenario secara mendetail

Kegiatan teater lenong selalu menyangkut kegiatan sosial lainnya

ciri-ciri ketoprak

1. Cerita-cerita yang dihidangkan dalam Ketoprak Panggung ini sangat bervariasi, dari cerita rakyat,
dongeng, babad, legenda, dll

2. Pakaian (kostum) para pemain disesuaikan dengan cerita yang dibawakan, sesuai dengan kostum
yang dipakai saat itu.

3. Ketoprak adalah adanya unsur/elemen : cerita yang dimainkan, tabuhan (gamelan) yang
mengiringi, tembang (nyayian) yang digunakan, tarian (gerak-gerak indah yang dipergunakan),
busana/pakaian (Kostum).

3.9

7 pilih
Ciri dan Struktur Seni Pertunjukan Basa Jawa
1. 1. Ciri & Struktur Seni Pertunjukkan Kelompok 5 El Medina Aulia Putri (08) Irfan
Nurrahmat (14) Ratna Kuatiningsari (25) Yopy Novitasari (31) XII MIA C
2. 2. Ciri Seni Pertunjukan • Ceritane tanpa naskah lan digarap manut peristiwa sejarah,
dongeng, mitologi uga bisa manut kauripan saben dina. • Cerita sing disajina lewat
dialog, nyanyi lan tarian. • Biasane diselingi unsur lawakan ing njerone cerita. • Tiap tiap
obah mosike paraga menehi loro unsur jiwa yaiku ngguyu lan nangis. • Pertunjukkan
biasane diselingi tetabuhan utawa musik tradisional. • Biasane diselingi interaksi
langsung antara paraga lan penonton. • Panggonane pertunjukkan terbuka, saged
wonten lapangan, pelataran lsp.
3. 3. Struktur Seni Pertunjukan • Pertunjukan diwiwiti tetaluan, tanda pertunjukan arep
dimulai. • Dalang biasane ngadakake ritual perlindungan, biasane awujud mantera-
mantera, mbakar dupa utawa migunakake tari-tarian. • Sawise upacara ritual biasane
ana penari agawe penglipur lan penanda ritual wis dilakokna. • Cerita mulai nyajino
lakon-lakon, lan biasane cerita dibagi ing babak babak tartamtu. • Ing jeda pergantian
babak biasane diisi selingan hiburan, misale nyanyian utawa tarian. • Akhir pertunjukan
ditutup tarian lan tarian. • Pertunjukan dipungkasi tetaluan kayata ing awal pertunjukan.
4. 4. Matursuwun
Seni pertunjukan merupakan tontonan bernilai seni yang disajikan sebagai pertunjukan di depan
penonton. Seni pertunjukan termasuk bentuk seni yang cukup kompleks karena merupakan
gabungan antara berbagai bidang seni. Jika diperhatikan, sebuah pertunjukan kesenian seperti teater
atau sendratari biasanya terdiri atas seni musik, dialog, kostum, panggung, pencahayaan, dan seni
rias. Seni pertunjukan sangat menonjolkan manusia sebagai aktor atau aktrisnya.
ads

Pada dasarnya, sebuah seni pertunjukan memiliki fungsi yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan
manusia. Beberapa fungsi dari pertunjukan tersebut antara lain fungsi religius, fungsi sosial, fungsi
pendidikan, fungsi estetik, hiburan, dan fungsi ekonomi. Fungsi-fungsi yang terdapat dalam sebuah
pertunjukan terkadang tidak hanya satu, tapi bisa lebih. Hal itu tergantung dengan kebutuhan
manusia itu sendiri.

Artikel terkait:

 Fungsi Seni Teater


 Fungsi Seni lukis
 Fungsi Seni Kriya
 Fungsi Seni Tari
 fungsi Seni Musik

Sebelum teknologi elektronik berkembang, orang akan menyaksikan pertunjukan seperti wayang,
randai, atau topeng betawi pada malam hari sebagai kebutuhan hiburan utama mereka. Akan tetapi,
setelah teknologi elektronik berkembang, orang lebih senang menonton TV sebagai sarana hiburan
mereka. Dengan begitu, fungsi wayang, randai, dan topeng betawi yang dulunya adalah sebegai
pemenuhan kebutuhan hiburan utama telah bergeser.

Berikut merupakan pembahasan mengenai fungsi dari seni pertunjukan secara lengkap:

1. Fungsi Religius

Awal pertumbuhan dari seni sendiri adalah bermula dari adanya keperluan-keperluan ritual. Seni yang
dimunculkan biasnya dianalogikan dalam suatu gerak, suara, ataupun tindakan-tindakan tertentu 
dalam suatu upacara ritual misalnya yang dimaksudkan sebagai ungkapan atau simbol untuk
berkomunikasi. Didalam perkembangan selanjutnya seni pertunjukan masih berpijak pada
aturan0aturan tradisi keagamaan yang berlaku.

Pada dasarnya seni dapat menjadi sarana untuk menyampaikan pesan religi pada penganutnya,
dalam seni pertunjukan sendiri seni sering digunakan untuk beberapa acara keagamaan seperti
dalam pertunjukan nyayian lagu-lagu rohani, upacara-upacara kerohanian seperti upacara kelahiran,
upacara kematian, dan upacara kelahiran. Selain itu seni pertunjukan seperti pagelaran wayang golek
dan wayang kulit (baca: Sejarah wayang golek , sejarah wayang kulit) biasanya akan membahas
perkara agama sebagai ladang dakwah.

Artikel terkait:

 Seni sastra peninggalan islam


 karya sastra peninggalan Hindu buddha

2. Fungsi Sosial

Pada masa pembangunan seperti sekarang ini, seni pertunjukan kerap menjadi media yang cukup
efektif untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan. Pesan yang ingin disampaikan biasanya
melalui punakawan pada seni pertunjukan wayang orang. Punakawan akan menggambarkan figur-
figur rakyat, sehingga kritik-kritik sosial akan disampaikan melalui mereka dan diharapkan dapat
mudah ditangkap oleh penonton. Pesan-pesan sosial yang disampaikan biasanya beragam atau
cenderung pada kondisi yang sedang terjadi di masyarakat sehingga seni pertunjukan tersebut
terlihat segar.

Seni pertujukan juga sering digunakan sebagai sarana alat komunikasi sosial misalnya pada
pagelaran wayang kulit, wayang orang, drama komedi,dan seni teater. Dalam beberapa seni
pertunjukan tersebut biasanya sering dijadikan media untuk kritik sosial, penyampaian gagasan, serta
menyampaikan kebijakan kepada masyarakat atau bisa juga dikatakan sebagai sarana
berkomunikasi.

Seni sebagai sarana untuk menyampaikan kritik sosial merupakan kegiatan yang sangat tepat,
masyarakat indonesia yangebagian besar menganut paham paternalistik tentu saja tabu untuk
mengkritik seseorang secara langsung, apalagi jika yang dikritik adalah seorang pemimpin, atasan,
saudara, ataupun negaranya sendiri. Media pewayangan adalah sarana paling tepat untuk tempat
menyindir melalui dialog-dialog yang dikemas secara jenaka.

3. Fungsi Pendidikan

Seni pertunjukan sebagai media pendidikan dapat dilihat dalam seni musik, ketika orang memainkan
musik ansambel maka dalam melakukan kegiatan tersebut secara tidak langsung akan terjalin kerja
sama. Atau ketika melakukan pagelaran angklung dan gamelan, didalamnya terdapat nilai pendidikan
karena dalam berkesenian terdapat nilai-nilai edukasi seperti nilai sosial, kerjasama, disiplin, dan
pembelajaran. Misalnya ketika digelar pertunjukan seni tari dari suatu daerah, dalam tarian tersebut
terdapat makna simbolis kedaerahan dan biasanya akan terdapat suatu benang merah dari sebuah
tarian dengan asal-usul atau sejarah budaya daerah tersebut, hal itu menunjukan bahwa dalam
sebuah pagelaran seni tari terdapat muatan edukasi.

4. Fungsi Estetik

Fungsi seni sebagai media estetik menjadi ekspresi seniman menyajikan bentuk karya seni
pertunjukannya tidak untuk hal-hal komersil. Misalnya sebagai contoh pada pagelaran musik
kontemporer, tari kontemporer, biasanya seni tingkat tinggi seperti ini kebanyakn dinikmati oleh
artisan-artisan yang sudah sangat mencintai seni dibidangnya dan komunitasnya.

Artikel terkait:

Unsur keindahan seni tari

5. Fungsi Ekonomi

Ada beberapa seniman yang menempatkan sebuah seni pagelaran selain sebagai alat untuk
mendatangkan keuntungan, seni pertunjukan semacam ini bisa dibuat sesuai dengan keperluan dan
keinginan pembuatnya. Apapun bentuk seni yang dipertunjukan asalkan mampu memenuhi harapan
dari penikmatnya, walaupun dalam berkesenian terkadang harus menyimpang dari norma estetis
yang berlaku. Seni pertunjukan untuk memenuhi fungsi materi biasanya terjadi karena permintaan
yang semakin meningkat.

6. Fungsi Hiburan

Funsi seni pertunjukan sebagai tontonan atau hiburan tidak banyak membutuhkan syarat, seni untuk

kepentingan ini tidak terikat oleh misi tertentu, cukup sebagai bentuk seni yang mampu memberikan
kesenangan pada seorang atau sekelompok orang yang berada dalam lingkup sekitar pertunjukan.

Seni pertunjukan dapat berguna untuk sarana melepas kejenuhan dan menghilangkan penat bagi
orang-orang yang sibuk dengan kegiatan keseharian. Sebagai contoh banyak festival-festival
paglaran musik yang pada saat ini seakan menjadi kebutuhan masyarakat sebagai media untuk
melepaskan diri dari rutinitas dan menjadikanya sebagai sebuah hiburan pelepas penat.

Bahkan hiburan yang menjadi salah satu kebutuhan wajib ditengah masyarakat urban saat ini justru
menjelma sabegai gaya hidup, orang akan merasa terpenuhi kepuasanya ketika dapat menyaksikan
hiburan dari pementas seni yang mereka suka.

7. Fungsi Kesehatan

Fungsi seni pertunjukan untuk kesehatan, misalnya pada penderita gangguan psikologis ataupun
gangguan medis, pasien akan distimulasi melalui terapi musik yang akan disesuaikan dengan latar
belakan seorang pasien. Telah banyak terbukti bahwa dari terapi musik bisa digunakan untuk terapi
penyembuhan penyandang autisme, gangguan psikologis, serta penderita trauma suatu kejadian.

Menurut penelitian seorang ilmuan bernama Siegel pada tahun 1999 dia menyatakan bahwa
pertunjukan seni musik klasik  akan menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan dan dapat
merangkang sistem limbic jaringan neuron dan bebunyian yang dihasilkan oleh alat musik gamelan
dapat mempertajam pikiran.

Penjelasan diatas merupakan detail mengenai fungsi-fungsi seni pertunjukan dalam masyarakat,
semoga dapat menambah perbendaharaan ilmu mengenai seni pertunjukan dan dapat bermanfaat.
Apa yang dimaksud pesan moral dalam seni teater ? ?

Pesan moral dalam seni teater adalah pesan yang mengandung nilai yang memiliki
hubungan dengan budi perkerti, etika, dan susila. pesan moral tersebut dapat mengubah
sikapdan perlilaku penonton. oleh karean itu, sikap apresiatif penonton sangat diperlukan
unutk menanggapi dan menyikapi dengan baik serta objektif karya teater yang ditonton.

Anda mungkin juga menyukai