Tari Piring merupakan seni tarian yang berasal dari Minangkabau Sumatra Barat. Alat musik yang digunakan yaitu talempong dan saluang. Kostum penari umumnya berwarna cerah. Tarian ini diawali sesuai koreografi dengan meletakkan piring di tangannya tanpa terlepas. Terdapat tiga jenis variasi gerakan dalam seni Tari Piring, yaitu tupai bagaluik (tupai bergelut), bagalombang (bergelombang), dan aka malilik (akal melilit). Jumlah penari tradisional ini berjumlah ganjil, antara tiga, lima, atau tujuh penari. Keindahan dan keunikan Tari Piring mempunyai peranan yang besar di dalam adat istiadat perkawinan masyarakat Minangkabau dan sebagai tarian penyambut tamu. Kostum penari berwarna-warni cerah dan berpakaian indah sehingga mendukung kemeriahan acara, serta para penari berjalan dengan lemah lembut penuh kesopanan dan ketertiban ketika membawa piring. Secara keseluruhan Tari Piring merupakan tarian yang sangat unik dan menarik. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar pertunjukan dapat berjalan dengan baik. Salah satunya adalah kekompakkan para penari dalam membawakan tari. Kekompakan para penari dapat diatasi dengan latihan yang intensif. Pertunjukan Tari Piring sangat menarik dan membanggakan dalam menjaga kelestarian budaya bangsa indonesia. Melalui gerakan dalam tarian mereka menunjukan kelembutan. Para penari bergerak atraktif dan indah dengan piring piring yang sama sekali tidak bergoyang ataupun terjatuh. Ini membutuhkan keseimbangan dan konsentrasi yang tinggi. Untuk melaksanakan Tari Piring dengan sempurna penari membutuhkan latihan yang intensif.