Kritik Musik
1. IRFAN AFANDI
2. FADIL ALFIER
3. WAHYU HIDAYAT
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Kritik Musik ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Seni
Budaya. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah Kritik Musik ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu
dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah Kritik Musik ini sehingga kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Kritik
Musik ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kritik Musik........................................................................... 4
B. Fungsi Kritik Musik................................................................................. 5
C. Tujuan Kritik Musik................................................................................ 6
D. Jenis Kritik Musik.................................................................................... 6
E. Pendekatan dalam Kritik Musik............................................................... 7
F. Langkah-langkah dan Penulisan Kritik Musik........................................ 8
G. Penyajian Kritik Musik............................................................................ 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 12
B. Saran........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya musik dapat kita dengarkan melalui pertunjukan langsung atau
melalui hasil rekaman. Karya tersebut oleh penyajinya, baik pemain musik
maupun penyanyi selalu berusaha tampil sebaik-baiknya untuk memenuhi
harapan (keindahan) bagi pendengarnya. Sebelum pertunjukan berlangsung,
mereka berlatih intensif. Fokusnya adalah menyajikan yang terbaik dan
terindah kepada pendengar. Dengan konsentrasi penuh disertai perasaan yang
sesuai dengan musik yang dibawakan, penyaji berusaha membawa keindahan
untuk dinikmati bersama pendengarnya. Namun demikian, suatu pertunjukan
musik kadang kala kurang mendapat respons positif dari pendengarnya.
Keindahan yang diharapkan tidak didapatkan. Penyaji pun kecewa akibat dari
kurangnya respons dari pendengar. Pada keadaan ini, tampak ada jarak antara
harapan penyaji dengan pendengar.
Pada acara lomba menyanyi yang sering ditampilkan akhir-akhir ini di
media televisi (seperti AFI atau Indonesia Idol) penampilan seorang penyanyi
selalu dikomentari oleh para juri. Komentar yang disampaikan juri ada yang
berifat pujian dan ada juga yang bersifat celaan. Ada pula komentar yang
bersifat teknis, penghayatan (interpretasi) atau pembawaan (ekspresi). Bagi
penyaji atau peserta suatu lomba/festival musik, komentar dari pendengar atau
juri dapat mendorong musisi untuk berkarya lebih baik. Sebaliknya dapat juga
terjadi. Namun demikian, dapat dibayangkan hasilnya apabila tidak ada
komentar dari para juri, maka setiap peserta tentu merasa sudah baik. Rasa
puas diri kadang dapat menurunkan upaya untuk meningkatkan kemampuan
diri. Melalui komentar yang dilontarkan, penonton atau pendengar menjadi
paham akan apa yang terbaik atau pun kekurangan seorang penyanyi.
Pernyataan-pernyataan yang disampaikan juri pada suatu lomba tentu
berdasarkan penilaian atas karya dan penampilan peserta secara lisan.
Penilaian tersebut didasarkan atas pengetahuan, pengalaman dan penguasaan
keterampilan, serta perasaan musikal yang dimiliki para juri. Komentar yang
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang kritik musik ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian kritik musik
2. Apa saja fungsi kritik musik
3. Apa tujuan kritik musik
4. Apa saja jenis kritik musik
5. Bagaimana pendekatan dalam kritik musik
6. Bagaimana langkah-langkah dan penulisan kritik musik
3
4
5
sesuatu, maka hal-hal yang mendorong timbulnya gagasan tersebut yang dikaji
lebih mendalam. Suatu karya musik yang telah tercipta, umumnya
memerlukan mediator atau penyaji agar dapat dinikmati oleh pendengarnya.
Fungsi sebagai mediator ini pula yang mendapat perhatian dalam kritik musik.
Pemahaman yang dimaksud di atas adalah pemahaman akan nilai-nilai
keindahan yang terkandung dalam karya musik. Kwant (1975: 19)
mengatakan, bahwa “karena berkisar pada nilai-nilai, maka kepekaan
terhadap nilai harus memegang peranan pokok dalam kritik. Kalau kepekaan
terhadap nilai itu tidak ada, kritik menjadi tanpa respek”. Dengan kata lain,
kritik berfungsi sebagai penilaian atas nilai. Nilai-nilai yang diungkap melalui
kritik itu pula yang berguna bagi masyarakat
2. Kritik Pedagogik
Kritik ini diterapkan oleh pengajar kesenian dalam lembaga
pendidikan. Tujuan kritik ini adalah untuk mengembangkan bakat dan
potensi peserta didik. Ini dilakukan dalam proses belajar mengajar dengan
obyek kajian adalah karya peserta didiknya sendiri.
3. Kritik Ilmiah
Kritik ini berkembang di kalangan akademisi dengan metodologi
penelitian ilmiah, dilakukan dengan pengkajian secara luas, mendalam dan
sistematis, baik dalam menganalisis maupun membandingkan dapat
dipertanggung-jawabkan secara akademis dan estetis (Bangun, 2011: 11).
4. Kritik Populer
Kritik yang dilakukan secara terus menerus secara langsung atau
tidak langsung dikerjakan oleh penulis yang tidak menuntut keahlian kritis
(Bangun, 2011: 12). Ini berarti kritik yang disampaikan bukan pada tepat
tidaknya analisis dan evaluasi yang disajikan tetapi pada kesetiaan atas
suatu gaya atau jenis musik yang mereka tekuni.
2. Instrumentalistik
Pendekatan kritik yang menganggap seni sebagai sarana atau
instrumen untuk mengembangkan tujuan tertentu seperti moral, politik,
atau psikologi. Pada pendekatan ini, karya seni dianggap sebagai sarana
untuk mencapai tujuan. Karya seni bukan terletak pada bagaimana
penyajiannya tetapi apa dampak dari karya tersebut bagi kehidupan
masyarakat. Di sini, nilai seni ini terletak pada kegunaannya.
3. Ekspresivistik
Pendekatan kritik ini menganggap karya seni sebagai rekaman
perasaan yang diekspresikan penggubahnya. Jadi, karya seni ditempatkan
sebagai sarana komunikasi. Kritikus yang menggunakan pendekatan ini
melakukan aktivitas kritik berdasarkan pengalaman pencipta suatu karya
seni dengan tetap memperhatikan aspek teknis dalam penyajian gagasan
sebagai pendukung emosi penciptanya.
A. Kesimpulan
Seperti halnya pertunjukan musik, kritik musik dipandang penting
untuk dilibatkan dalam pembelajaran musik di sekolah karena siswa dapat
memperoleh pengalaman empiris dalam mengaplikasikan pengetahuan dan
wawasan musikal mereka melalui kritik terhadap suatu pertunjukan musik.
Kritik musik, khususnya jenis kritik pedagogik, tidak hanya bermanfaat bagi
siswa yang memberi kritik, tetapi juga pada siswa yang diberi kritik, yaitu
memotivasi dan meningkatkan potensi musik siswa di sekolah.
Dalam prosesnya, kritik seni, termasuk kritik musik, dapat dibagi
menjadi empat tahap, yaitu deskripsi, analisis formal, interpretasi, dan
evaluasi. Dalam tahap deskripsi, siswa hanya menggambarkan fakta-fakta
yang mereka temui dalam permainan atau pertunjukan atau konser musik.
Tahap analisis formal memperlihatkan kemampuan siswa untuk memfokuskan
perhatian pada aspek musikal dari suatu pertunjukan. Tahap interpretasi
memperlihatkan kemampuan siswa untuk menafsirkan atau memaknai simbol-
simbol dan nilai-nilai estetik yang ada dalam suatu pertunjukan. Dalam tahap
interpretasi, siswa dituntut untuk melandasi penafsirannya berdasarkan
pemahaman mereka atas musik yang dimainkan dalam suatu pertunjukan.
Pemahaman mendalam itu harus didukung pula oleh banyaknya
referensi dari beragam sumber sebagai upaya mereka untuk mengungkapkan
makna dari simbol dan nilai-nilai estetik tersebut. Dalam tahap evaluasi, siswa
baru dapat memberi penilaian atas pertunjukan yang mereka saksikan.
Penilaian dalam tahap ini bukan lah sebagai penilaian pribadi atau subjektif
saja, tetapi penilaian yang didasarkan pada analisis mendalam atas karya
musik dan interpretasi simbol dan nilai-nilai estetik yang telah mereka lakukan
sebelumnya. Kritik musik dapat dikomunikasikan melalui tulisan maupun
lisan. Dalam tulisan, kritik musik dilakukan dengan menuliskan kelima
langkah penulisan kritik musik, yaitu pendahuluan deskripsi, analisis,
interpretasi, dan evaluasi sebagai kesimpulan tulisan kritik musik.
12
13
B. Saran
Pemahaman untuk melakukan kritik musik sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai memperlihatkan kemampuan siswa untuk menghargai pengetahuan
dan wawasan musik pihak yang dikritik, toleransi antar-siswa, peduli, santun,
responsif, kerja sama, sikap santun, jujur, cinta damai, dan merefleksikan pula
sikap anggota masyarakat yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang
luas.
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Sem C. 2011. Kritik Seni Rupa. Cetakan Ketiga. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.
Hardjana, Suka. 2004. Esai dan Kritik Musik. Yogyakarta: Galang Press.