Anda di halaman 1dari 17

TUGAS SENI BUDAYA

KRITIK MUSIK

Disusun Oleh :

Nama : MELDA ELIZA PUTRI


Kelas : XII IPS 4

Guru Seni Budaya :

IRA WARDIAN, S.Sn

SMA N 1 ENAM LINGKUNG


KABUPATEN PADANG PARIAMAN
TAHUN AJARAN 2022/ 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Kritik Musik ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan kepada kita selaku
umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Seni Budaya yang berjudul Makalah Kritik Musik ini. Dan
kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan Makalah Kritik Musik ini sehingga kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Kritik
Musik ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Padang Pariaman, Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Pengertian Kritik Musik........................................................................3
B. Fungsi Kritik Musik..............................................................................3
C. Tujuan Kritik Musik..............................................................................4
D. Jenis Kritik Musik.................................................................................4
1. Kritik Jurnalistik............................................................................4
2. Kritik Pedagogik............................................................................4
3. Kritik Ilmiah...................................................................................4
4. Kritik Populer.................................................................................5
E. Pendekatan dalam Kritik Musik............................................................5
1. Pendekatan Formalistik..................................................................5
2. Pendekatan Instrumentalistik.........................................................5
3. Pendekatan Ekspresivistik..............................................................6
F. Langkah-langkah dan Penulisan Kritik Musik......................................6
1. Tahap Deskripsi.............................................................................6
2. Tahap Analisis Formal...................................................................6
3. Tahap Interpretasi..........................................................................6
4. Tahap Evaluasi...............................................................................7
G. Penyajian Kritik Musik.........................................................................7
1. Pendahuluan...................................................................................7
2. Deskripsi........................................................................................7
3. Analisis...........................................................................................7
4. Interpretasi.....................................................................................8
5. Evaluasi..........................................................................................8
H. Contoh Kritik Musik.............................................................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................................12
B. Saran....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah kritik atau critism (Inggris) berasal dari bahasa Yunani yakni
kritikosyang berhubungan dengan krinein yang berarti memisahkan,
mengamati, membandingkan dan menimbang. Di Yunani ada kata krites yang
maksudnya hakim, dengan kata kerja krinein berarti juga menghakimi.
Kritikos berarti juga hakim kesusasteraan. Istilah ini ada semenjak abad ke IV
sebelum kelahiran kristus.
Menurut sejarahnya, seorang bernama Pilatus dari pulau Kos yang pada
tahun 305 Sebelum Masehi didatangkan ke Alexandria untuk menjadi guru
raja Ptolomeus II dan dianugerahi julukan penyair dan kritikos sekaligus
(Hardjana, 1981). Pada abad pertengahan di Eropa, istilah kritik hanya
muncul dalam bidang kedokteran dengan pengertian yang menyatakan suatu
keadaan penyakit yang kritis atau sangat membahayakan jiwa penderitanya.
Selanjutnya pada masa Renaissans arti kata tersebut kembali kepada
pengertian lama dan seorang yang bernama Poliziano pada tahun 1492
mempergunakan istilah-istilah tersebut untuk membedakannya dengan filsuf.
Pada waktu itu, istilah critikus dan gramaticus dipergunakan untuk
menunjuk orang-orang yang menekuni pustaka sastra lama. Sementara itu
seorang pujangga bernama Erasmus mempergunakan istilah art critic untuk
Al-Kitab sebagai alat atau sarana dalam pelayanan hidup.
Beberapa waktu kemudian di kalangan penganut Humanisme berlaku
pengertian yang terbatas pada penyuntingan dan pembetulan teks-teks kuno.
Pergeseran arti kritik sehingga mencakup pembetulan edisi, pernyataan
pengarang, sensor dan penghakiman berlaku pada sekitar tahun 1600.
(Wellek, 1971). Pada perkembangan yang lebih kemudian kritik berarti orang
yang melakukan kritik dan juga kegiatan kritiknya. Sementara itu, di Perancis
dan Amerika Serikat pada awal abad XIX berlaku kedua pengertian itu secara
luas. Istilah critique menunjuk pembicaraan tentang seniman tertentu,
sedangkancriticism menunjuk teorinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang kritik musik ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian kritik musik
2. Apa saja fungsi kritik musik
3. Apa tujuan kritik musik
4. Apa saja jenis kritik musik
5. Bagaimana pendekatan dalam kritik musik
6. Bagaimana langkah-langkah dan penulisan kritik musik
7. Bagaimana cara penyajian kritik musik?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang kritik musik ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi aspek-aspek dalam pertunjukan musik sebagai
objek kritik musik.
2. Untuk mengidentifikasi beberapa kritik musik dalam kompetisi musik.
3. Untuk menguraikan dasar-dasar pengetahuan untuk melakukan kritik
musik.
4. Untuk membedakan jenis-jenis kritik musik.
5. Untuk membedakan langkah-langkah dalam kritik musik.
6. Untuk menguraikan hasil pengamatan sebagai bagian dari tahap deskripsi
dalam kritik musik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kritik Musik


Kritik musik adalah penganalisaan dan pengevaluasian suatu karya musik
dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau
membantu memperbaiki karya tersebut. Kritik musik dapat juga diartikan
sebagai pertimbangan baik buruk terhadap kemampuan seseorang atau
kelompok dalam memproduksi musik/lagu atau karya musik dalam
pertunjukan seni. Dengan kata lain, kritik musik dalam pertunjukan seni
memperlihatkan objek dari kritik, yaitu musik yang berhubungan dengan
nada, ritme, harmoni, intensitas, warna suara, interpretasi, dan ekspresi.
Seorang kritikus musik harus memiliki beberapa kemampuan dan
pengalaman dasar sebagai berikut :
1. Mengobservasi atau mengamati suatu lagu dengan teliti.
2. Punya pengetahuan tentang beragam jenis genre musik dan gaya lagu
tiap genre.
3. Punya wawasan untuk memahami bagaimana suatu lagu sebaiknya
dihasilkan oleh musisi sehingga terdengar lebih menarik bagi pendengar.
Hal itu dapat dilihat dari tingkat kesulitan lagu yang dimainkan.

B. Fungsi Kritik Musik


Kritik menjadi jembatan komunikasi antara seniman yang selalu dituntut
kreativitasnya dan pengamat yang sering mengalami hambatan dalam
mengapresiasi karya seniman. Kritik musik itu dapat menambah pemahaman
bagi pencipta, pelaku atau penyaji musik dan bagi masyarakat musik itu
sendiri. Secara umum fungsi kritik musik adalah sebagai berikut :
1. Pengenalan karya musik dan memperluas wawasan masyarakat.
2. Jembatan antara pencipta, penyaji, dan pendengar.
3. Evaluasi diri bagi pencipta dan penyaji musik.
4. Pengembangan mutu karya musik.
C. Tujuan Kritik Musik
Menurut Sem C. Bangun, tujuan kritik seni adalah evaluasi seni, apresiasi
seni, dan pengembangan seni ke taraf yang lebih kreatif dan inovatif. Artinya,
dengan adanya koreksi yang bersifat evaluasi atas karya dan penyajiannya
oleh kritikus, masyarakat dan pelaku seni memiliki apresiasi terhadap karya
musik. Dengan demikian, diharapkan akan ada inovasi dan peningkatan mutu
karya musik di masa yang akan datang.

D. Jenis Kritik Musik


Berdasarkan prosedur atau landasan kerja, jenis atau tipe kritik seni
terdiri dari:

1. Kritik Jurnalistik
Kritik ini isinya mengandung aspek pemberitaan. Tujuannya
memberikan informasi tentang berbagai peristiwa musik, baik
pertunjukan maupun rekaman. Biasanya ditulis dengan ringkas karena
untuk keperluan surat kabar atau majalah. Sem C. Bangun menyatakan,
bahwa “kewajiban seorang kirtikus jurnalistik adalah memuaskan rasa
ingin tahu para pembaca yang beragam dan untuk menyenangkan
perasaan mereka (2011:8).

2. Kritik Pedagogik
Kritik ini biasanya diajarkan di sekolah. Tujuan dari kritik ini adalah
untuk mengembangkan bakat dan dan potensi peserta didik. Ini dilakukan
dalam proses belajar mengajar dengan obyek kajian adalah karya peserta
didiknya sendiri. Melalui pemahaman tentang kritik ini, seorang siswa
tidak hanya dapat menilai hasil karya dengan mengatakan : “benar” atau
“salah”, “bagus” atau “tidak bagus” saja, tetapi harus disertai penjelasan
atas penilaiannya tersebut untuk memotivasi bakat dan potensi siswa lain.

3. Kritik Ilmiah
Kritik ini berkembang dikalangan akademisi dengan metodologi
penelitian ilmiah, dilakukan dengan pengkajian secara luas, mendalam
dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun membandingkan dapat
dipertanggung-jawabkan secara akademis dan estetis. (Bangun, 2011:
11).

4. Kritik Populer
Kritik yang dilakukan secara terus menerus secara langsung atau
tidak langsung dikerjakan oleh penulis yang tidak menuntut keahlian
kritis (Bangun, 2011: 12). Ini berarti kritik yang disampaikan bukan pada
tepat tidaknya analisis dan evaluasi yang disajikan tetapi pada kesetiaan
atas suatu gaya atau jenis musik yang mereka tekuni. Atau dengan kata
lain, jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi massa/umum.
Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat
umum saja lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya.

E. Pendekatan dalam Kritik Musik


Pendekatan yang umum digunakan dalam kritik seni terdiri dari
pendekatan formalistik, instrumentalistik, dan ekspresivistik. Pendekatan
berikut ini disarikan dari buku yang yang ditulis oleh Sem. C. Bangun (2011).
Pendekatan dapat diartikan dasar pijakan kritikus dalam menyusun kerangka
berpikirnya atau caranya menyajikan kritik.

1. Pendekatan Formalistik
Pendekatan kritik ini berasumsi bahwa kehidupan seni memiliki
kehidupanya sendiri, lepas dari kehidupan nyata sehari-hari. Kritik jenis
ini cenderung menuntut kesempurnaan karya seni yang dibahas. Kriteria
yang digunakan adalah tatanan yang terpadu (integratif ) antar unsur
formal atau unsur dasar pembangun karya seni (bunyi) dengan
menghindari unsur estetis yang tidak relevan, seperti deskripsi sosial,
kesejarahan dan lain-lain.

2. Pendekatan Instrumentalistik
Pendekatan kritik yang menganggap seni sebagai sarana atau
instrumen untuk mengembangkan tujuan tertentu seperti moral, politik,
atau psikologi. Pada pendekatan ini, karya seni dianggap sebagai sarana
untuk mencapai tujuan. Karya seni bukan terletak pada bagaimana
penyajiannya tetapi apa dampak dari karya tersebut bagi kehidupan
masyarakat. Di sini, nilai seni ini terletak pada kegunaanya.

3. Pendekatan Ekspresivistik
Pendekatan kritik ini menganggap karya seni sebagai rekaman
perasaan yang diekspresikan penggubahnya. Jadi, karya seni ditempatkan
sebagai sarana komunikasi. Kritikus yang menggunakan pendekatan ini
melakukan aktivitas kritik berdasakan pengalaman pencipta suatu karya
seni dengan tetap memperhatikan aspek teknis dalam penyajian gagasan
sebagai pendukung emosi penciptanya.

F. Langkah-langkah dan Penulisan Kritik Musik


Pada hakikatnya, aktivitas kritik seni berhubungan dengan aktivitas
musik yang dilakukan secara konkret. Berdasarkan teori kritik yang
dikemukakan oleh Feldman (1967), sebagaimana dikutip oleh Bangun (2001),
dalam teori kritik seni dikenal empat tahap kegiatan, yaitu:

1. Tahap Deskripsi
Mengacu pada proses pengumpulan data yang secara langsung
diperoleh oleh kritikus. Di dalam tahapan ini, kritikus hanya
mengemukakan hasil pengamatannya terhadap suatu objek, yaitu musik
atau pertunjukkan musik.

2. Tahap Analisis Formal


Mengacu pada suatu proses analisis yang dilakukan kritikus terhadap
musik yang dimainkan. Di tahap ini, kritikus mengemukakan hasil
analisisnya tentang bunti yang dihasilkan, baik nada, ritme, harmonisasi
akor, dinamika, atau warna suara dari musik tersebut. Jadi, tahap ini lebih
menekan pada elemen-elemen musik yang dimainkan.

3. Tahap Interpretasi
Mengacu pada suatu proses ketika kritikus memaknai musik
berdasarkan pemahaman dan analisis yang telah dilakukannya dengan
teliti.Menurut Bangun (2001), tahap ini bukan untuk menilai musik yang
diamati.
4. Tahap Evaluasi
Mengacu pada suatu proses ketika kritikus menyatakan pandangan
atau kritiknya terhadap musik yang dimainkan. Pada tahap ini lah kritikus
memberikan penilaian subjektif yang dilatarbelakangi oleh pemahaman
mendalam terhadap musik, kemampuan menganalisis musik, dan
kemampuan memaknai musik yang dimainkan. Inti dari tahap ini adalah
“baik” atau “buruk”, “benar” atau “salah”, atau “berhasil” atau “gagal.”

G. Penyajian Kritik Musik


Penyajian kritik musik dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Pada
awal tulisan perlu kiranya ditambahkan bagian pendahuluan. Dengan
demikian penyajian kritik dalam bentuk tulisan meliputi:

1. Pendahuluan
Pada bagian ini kemukakan latar belakang kritik yang berhubungan
dengan pengalaman yang diperoleh setelah menyaksikan suatu konser
musik. Dalam konser musik itu, kita berperan sebagai pendengar, bukan
pemain. Genre musik dalam konser itu sebaiknya merupakan genre
musik yang dipahami dengan baik.

2. Deskripsi
Pada bagian ini tuliskan seluruh informasi tentang penyelenggaraan
pertunjukan atau konser musik itu. Misalnya, tuliskan tanggal, waktu dan
lokasi pertunjukan. Siapa pemain musiknya, apa yang disaksikan dalam
pertunjukan itu, jenis atau genre musik apa yang dimainkan, kondisi
akustik ruang pertunjukan, tata panggung dan sebagainya yang dapat
diamati secara konkret.

3. Analisis
Pada bagian ini fokuskan pada musik yang dimainkan. Kita amati
bagaimana cara pemain musik memainkan karya-karya musik atau lagu
mereka, seperti kemampuan musikal masing-masing pemain dalam
memainkan musik, mengekspresikan musik, menginterpretasikan musik,
keharmonisan dan keseimbangan permainan musik, pengalimatan
(phrasing) lagu, intonasi dan lain-lain.

4. Interpretasi
Pada bagian ini harus dapat memaknai musik atau lagu yang
dimainkan dalam pertunjukan musik tersebut. Pemaknaan musik yang
dimainkan dalam pertunjukan yang disaksikan tidak dapat terjadi apabila
tidak memiliki pemahaman yang cukup dalam tentang musik, pencipta,
nilai-nilai estetik dan pemahaman budaya yang terjadi ketika karya musik
dihasilkan. Dalam bagian ini, dituntut untuk memiliki beragam referensi
yang diperoleh dari beragam sumber untuk melengkapi pengetahuan
yang dimiliki sebagai upaya untuk mengungkapkan makna dari musik
yang dimainkan.

5. Evaluasi
Pada bagian ini baru dapat memberi penilaian terhadap pertunjukan
atau konser musik yang disaksikan. Namun, seperti yang telah
dikemukakan sebelumnya, penilaian yang dituliskan pada bagian ini
bukan berupa penilaian-penilaian pribadi atau subjektif, tetapi
dilandaskan pada analisis dan interpretasi yang telah dilakukan dalam
tahap sebelumnya.

H. Contoh Kritik Musik


EBIET G. ADE : BERITA KEPADA KAWAN
Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk disampingku kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan
Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap kering rerumputan
Perjalanan ini pun seperti jadi saksi
Gembala kecil menangis sedih …
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Tetapi semua diam tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Tetapi semua diam tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang

1. Deskripsi
Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat
dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak
berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Dari video clip
yang kami lihat adalah sebagai berikut :
a. Lagu yang berjudul Berita Kepada Kawan
b. Penyanyi dari lagu tersebut adalah Ebiet G. Ade
c. Lagu ini populer pada tahun 1978
d. Alat musik yang dimainkan yaitu : gitar clasik,piano dan drum
e. Lagu ini bergenre belanda
f. Musik yang dimainkan pada saat pembuka alunan musiknya begitu
pelan
g. Pada pertengahan alunan musik nya berangsur angsur cepan dan
mulai menaikan tempo
h. Dibagian akhir memiliki kemiripan dengan awalannya, temponya
pelan.

2. Analisis
Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni
meliputi gaya perseorangan,tema yang digarap, kreatifitas. Teknik:
a. Gaya Perseorangan
Ebiet G. Ade bermain Gitarnya sambil duduk
b. Tema
Temanya dari lagu tersebut adalah bertemakan bencana alam
dan duka derita
c. Kreativitas
Menurut kami musik yang mereka mainkan begitu unik, mulai
dari pembukaan menggunakan suara piano. dan suara ebit g ade yang
sangat unik
d. Tekhnik
Teknik memainkan alat musik cukup baik, tempo yang teratur,
dan penyusunan irama yang cukup teratur sehinga tidak naik turun.
3. Interprestasi
Pesan yang disampaikan dari lagu ini adalah :
a. Dari lagu ini,kita dapat merasakan bencana yang terjadi di negeri ini.
Bencana tersebut membuat rakyat menderita. Rakyat kehilangan
segala yang dimiliki.
b. Dari lagu ini,kita juga mampu merasakan bagaimana rasanya
menjadi mereka yang tak seberuntung kita.
4. Evaluasi Atau Penilaian
Mengevalusi atau menilai secara kritis:
Kritik dalam lagu Ebiet G. Ade yang berjudul Berita Kepada Kawan
menggunakan KRITIK JURNALISTIK dikarenakan isi dari lagu tersebut
mengandung aspek pemberitahuan atau informasi tentang berbagai
peristiwa. Dalam lagu tersebut mengandung unsur :
a. Sosial : karena dari lagu ini,kita dapat merasakan penderitaan
saudara saudara kita yang mengalami bencana yang
terjadi ditanah air.
b. Agama : karena dari lagu ini, kita bertanya kepada Tuhan
mengapa terjadi bencana. dan kita dapat berkaca atas
kelakuan kita selama ini yang mungkin sering
melalaikan perintah Tuhan sehingga tuhan murka.
c. Pendidikan : karena dari lagu ini, kita belajar untuk menjaga alam
dengan baik.
d. Ekonomi : saudara kita yang terkena bencana kehilangan harta
benda yang dimilikinya
Pendekatan kritik dalam lagu Ebiet G. Ade yang berjudul Berita
Kepada Kawan menggunaka pendekatan EKSPRESIVISTIK
dikarenakan di dalam lagu tersebut perasaan si pembuat lagu yaitu Ebiet
G. Ade yang berdasarkan pengalamanya tentang bencana alam yang
sering kali melanda indonesia
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seperti halnya pertunjukan musik, kritik musik dipandang penting untuk
dilibatkan dalam pembelajaran musik di sekolah karena siswa dapat
memperoleh pengalaman empiris dalam mengaplikasikan pengetahuan dan
wawasan musikal mereka melalui kritik terhadap suatu pertunjukan musik.
Kritik musik, khususnya jenis kritik pedagogik, tidak hanya bermanfaat bagi
siswa yang memberi kritik, tetapi juga pada siswa yang diberi kritik, yaitu
memotivasi dan meningkatkan potensi musik siswa di sekolah.
Dalam prosesnya, kritik seni, termasuk kritik musik, dapat dibagi
menjadi empat tahap, yaitu deskripsi, analisis formal, interpretasi dan
evaluasi. Dalam tahap deskripsi, siswa hanya menggambarkan fakta-fakta
yang mereka temui dalam permainan atau pertunjukan atau konser musik.
Tahap analisis formal memperlihatkan kemampuan siswa untuk
memfokuskan perhatian pada aspek musikal dari suatu pertunjukan. Tahap
interpretasi memperlihatkan kemampuan siswa untuk menafsirkan atau
memaknai simbol-simbol dan nilai-nilai estetik yang ada dalam suatu
pertunjukan. Dalam tahap interpretasi, siswa dituntut untuk melandasi
penafsirannya berdasarkan pemahaman mereka atas musik yang dimainkan
dalam suatu pertunjukan.

B. Saran
Pemahaman untuk melakukan kritik musik sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai memperlihatkan kemampuan siswa untuk menghargai
pengetahuan dan wawasan musik pihak yang dikritik, toleransi antar-siswa,
peduli, santun, responsif, kerja sama, sikap santun, jujur, cinta damai dan
merefleksikan pula sikap anggota masyarakat yang memiliki pengetahuan dan
wawasan yang luas.
DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Sem C. 2011. Kritik Seni Rupa. Cetakan Ketiga. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.
Hardjana, Suka. 2004. Esai dan Kritik Musik. Yogyakarta: Galang Press.

Anda mungkin juga menyukai