KRITIK MUSIK
Disusun Oleh :
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Kritik Musik ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan kepada kita selaku
umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Seni Budaya yang berjudul Makalah Kritik Musik ini. Dan
kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan Makalah Kritik Musik ini sehingga kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Kritik
Musik ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
A. Pengertian Kritik Musik........................................................................4
B. Fungsi Kritik Musik..............................................................................4
C. Tujuan Kritik Musik..............................................................................5
D. Jenis Kritik Musik.................................................................................5
1. Kritik Jurnalistik............................................................................5
2. Kritik Pedagogik............................................................................5
3. Kritik Ilmiah...................................................................................5
4. Kritik Populer.................................................................................6
E. Pendekatan dalam Kritik Musik............................................................6
1. Formalistik.....................................................................................6
2. Instrumentalistik.............................................................................6
3. Ekspresivistik.................................................................................6
F. Langkah-langkah dan Penulisan Kritik Musik......................................7
1. Tahap Deskripsi.............................................................................7
2. Tahap Analisis Formal...................................................................7
3. Tahap Interpretasi..........................................................................7
4. Tahap Evaluasi...............................................................................8
G. Penyajian Kritik Musik.........................................................................8
1. Pendahuluan...................................................................................8
2. Deskripsi........................................................................................8
3. Analisis...........................................................................................9
4. Interpretasi.....................................................................................9
5. Evaluasi..........................................................................................9
H. Contoh Kritik Musik.............................................................................9
BAB III PENUTUP.............................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................................12
B. Saran....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya musik dapat kita dengarkan melalui pertunjukan langsung atau
melalui hasil rekaman. Karya tersebut oleh penyajinya, baik pemain musik
maupun penyanyi selalu berusaha tampil sebaik-baiknya untuk memenuhi
harapan (keindahan) bagi pendengarnya. Sebelum pertunjukan berlangsung,
mereka berlatih intensif. Fokusnya adalah menyajikan yang terbaik dan
terindah kepada pendengar. Dengan konsentrasi penuh disertai perasaan yang
sesuai dengan musik yang dibawakan, penyaji berusaha membawa keindahan
untuk dinikmati bersama pendengarnya. Namun demikian, suatu pertunjukan
musik kadang kala kurang mendapat respons positif dari pendengarnya.
Keindahan yang diharapkan tidak didapatkan. Penyaji pun kecewa akibat dari
kurangnya respons dari pendengar. Pada keadaan ini, tampak ada jarak antara
harapan penyaji dengan pendengar.
Pada acara lomba menyanyi yang sering ditampilkan akhir-akhir ini di
media televisi (seperti AFI atau Indonesia Idol) penampilan seorang penyanyi
selalu dikomentari oleh para juri. Komentar yang disampaikan juri ada yang
berifat pujian dan ada juga yang bersifat celaan. Ada pula komentar yang
bersifat teknis, penghayatan (interpretasi) atau pembawaan (ekspresi). Bagi
penyaji atau peserta suatu lomba/festival musik, komentar dari pendengar
atau juri dapat mendorong musisi untuk berkarya lebih baik. Sebaliknya dapat
juga terjadi. Namun demikian, dapat dibayangkan hasilnya apabila tidak ada
komentar dari para juri, maka setiap peserta tentu merasa sudah baik. Rasa
puas diri kadang dapat menurunkan upaya untuk meningkatkan kemampuan
diri. Melalui komentar yang dilontarkan, penonton atau pendengar menjadi
paham akan apa yang terbaik atau pun kekurangan seorang penyanyi.
Pernyataan-pernyataan yang disampaikan juri pada suatu lomba tentu
berdasarkan penilaian atas karya dan penampilan peserta secara lisan.
Penilaian tersebut didasarkan atas pengetahuan, pengalaman dan penguasaan
keterampilan, serta perasaan musikal yang dimiliki para juri. Komentar yang
disampaikan bukan berdasarkan perasaan senang atau tidak senang terhadap
pribadi peserta. Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan bagian dari kritik.
Kritik musik tentu bukan hanya komentar sesaat seusai pertunjukan tetapi
suatu ulasan mendalam dan luas guna memberi pemahaman atas karya. Kritik
musik berusaha menghubungkan karya musik dan pelakunya dengan
masyarakat musik (pendengar) sehingga terbangun suatu pemahaman atas
nilai-nilai keindahan (estetika). Di sini terlihat peran penting kritik dari
seorang kritikus musik.
Suka Hardjana pernah menulis, bahwa “berbeda dengan dunia sastra,
teater dan seni rupa, kritik seni mempunyai tabiat dan perilakunya sendiri
dalam dunia musik. Yaitu, kritik tak didengar oleh-dan nyaris tak ada
gunanya-bagi seniman musik” (2004: vii). Hal ini dapat dipahami karena ada
sebagian seniman yang berpandangan bahwa musik itu cukup dirasakan lewat
bunyi sebagai esensi musik bukan dipahami lewat pengertian-pengertian
verbal. Pandangan ini tentu benar tetapi bagi yang berpandangan seperti ini
mungkin kurang menyadari bahwa pendengar musik tidak memiliki referensi
yang sama baiknya dengan pencipta atau penyaji musik. Selain itu, penganut
pandangan ini barangkali kurang menyadari pula bahwa apa yang ditampilkan
dalam suatu pertunjukan merupakan obyek yang tidak hanya dapat dirasakan
lewat bunyi tetapi merupakan hal yang terbuka untuk diamati dari berbagai
sisi atau pengertian-pengertian, baik yang bersifat musikal maupun non
musikal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang kritik musik ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian kritik musik
2. Apa saja fungsi kritik musik
3. Apa tujuan kritik musik
4. Apa saja jenis kritik musik
5. Bagaimana pendekatan dalam kritik musik
6. Bagaimana langkah-langkah dan penulisan kritik musik
7. Bagaimana cara penyajian kritik musik?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang kritik musik ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi aspek-aspek dalam pertunjukan musik sebagai
objek kritik musik.
2. Untuk mengidentifikasi beberapa kritik musik dalam kompetisi musik.
3. Untuk menguraikan dasar-dasar pengetahuan untuk melakukan kritik
musik.
4. Untuk membedakan jenis-jenis kritik musik.
5. Untuk membedakan langkah-langkah dalam kritik musik.
6. Untuk menguraikan hasil pengamatan sebagai bagian dari tahap deskripsi
dalam kritik musik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kritik Jurnalistik
Merupakan kritik yang ditujukan untuk khalayak umum sehingga
disajikan dengan ringan dan menggunakan bahasa populer, namun masih
tetap bersifat objektif dan dapat dipertanggungjawabkan kesahihannya.
2. Kritik Pedagogik
Adalah kritik yang bertujuan untuk memotivasi bakat dan potensi
pelajar atau seniman yang baru belajar (Bangun, 2011).
3. Kritik Ilmiah
Adalah kritik musik yang ditujukan untuk ilmu pengetahuan,
sehingga bersifat sangat objektif dan disertai dengan berbagai teori serta
fakta ilmiah yang disajikan secara sistematis.
4. Kritik Populer
Kritik populer adalah kritik yang disajikan semenarik dan seringan
mungkin, sehingga seluruh kalangan dapat tertarik dan ingin membaca
kritik yang ditulis. Sehingga pada kritik jenis ini, biasanya hanya karya
yang menyita banyak perhatian serta yang dianggap paling menarik
publik saja yang ditonjolkan.
1. Formalistik
Pendekatan kritik ini berasumsi bahwa kehidupan seni memiliki
kehidupannya sendiri, lepas dari kehidupan nyata sehari-hari. Kritik jenis
ini cenderung menuntut kesempurnaan karya seni yang dibahas. Kriteria
yang digunakan adalah tatanan yang terpadu (integratif) antar unsur
formal atau unsur dasar pembangun karya seni (bunyi) dengan
menghindari unsur estetis yang tidak relevan, seperti deskripsi sosial,
kesejarahan dan lain-lain. (Bangun, 2011: 56-57).
2. Instrumentalistik
Pendekatan kritik yang menganggap seni sebagai sarana atau
instrumen untuk mengembangkan tujuan tertentu seperti moral, politik,
atau psikologi. Pada pendekatan ini, karya seni dianggap sebagai sarana
untuk mencapai tujuan. Karya seni bukan terletak pada bagaimana
penyajiannya tetapi apa dampak dari karya tersebut bagi kehidupan
masyarakat. Di sini, nilai seni ini terletak pada kegunaannya.
3. Ekspresivistik
Pendekatan kritik ini menganggap karya seni sebagai rekaman
perasaan yang diekspresikan penggubahnya. Jadi, karya seni ditempatkan
sebagai sarana komunikasi. Kritikus yang menggunakan pendekatan ini
melakukan aktivitas kritik berdasarkan pengalaman pencipta suatu karya
seni dengan tetap memperhatikan aspek teknis dalam penyajian gagasan
sebagai pendukung emosi penciptanya.
1. Tahap Deskripsi
Tahap deskripsi, mengacu pada suatu proses pengumpulan data
yang secara langsung diperoleh oleh kritikus. Dalam tahap ini, kritikus
hanya mengemukakan hasil pengamatannya terhadap suatu objek, yaitu
musik atau pertunjukan musik. Penilaian ‘bagus’ atau ‘tidak bagus’;
‘benar’ atau ‘salah’ tidak masuk dalam tahap ini. Misalnya,
mengemukakan pengamatan kritikus terhadap permainan musik siswa
lain dan mengemukakan bagaimana cara siswa itu mengekspresikan
musik yang ia mainkan. Dalam tahap ini siswa yang memberi kritik tidak
mengatakan bahwa permainan musik tidak ekspresif atau kurang bagus.
3. Tahap Interpretasi
Tahap interpretasi, mengacu pada suatu proses ketika kritikus
memaknai musik berdasarkan pemahaman dan analisis yang telah
dilakukannya dengan teliti. Menurut Bangun (2011), tahap ini juga tidak
bertujuan untuk menilai musik yang diamati.
4. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi, mengacu pada suatu proses ketika kritikus
menyatakan pandangan atau kritiknya terhadap musik yang dimainkan.
Pada tahap inilah kritikus memberi penilaian. Namun, penilaian yang
diberikan oleh seorang kritikus bukan penilaian subjektif yang tidak
berdasar, tetapi penilaian yang dilatarbelakangi oleh pemahaman
mendalam terhadap musik, kemampuan menganalisis musik dan
kemampuan memaknai musik yang dimainkan.
Inti dalam tahap ini adalah ‘baik’ atau ‘buruk’, ‘benar’ atau ‘salah’,
atau ‘berhasil’ atau ‘gagal’. Penilaian terhadap ‘baik’, ‘benar’, atau
‘berhasil’ berhubungan dengan penilaian-penilaian positif yang
ditemukan kritikus, sedangkan penilaian terhadap ‘buruk’, ‘salah’, atau
‘gagal’ berhubungan dengan penilaian-penilaian negatif. Apa pun bentuk
penilaian itu, positif atau negatif, memiliki tujuan yang baik dalam
pembelajaran musik di sekolah, yaitu memotivasi serta mendukung
potensi dan pengetahuan siswa dalam bidang musik.
1. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan, kemukakan latar belakang kritik yang
berhubungan dengan pengalaman setelah menyaksikan suatu konser
musik. Untuk itu, pilih genre musik yang Anda kuasasi. Anda berperan
sebagai pendengar, bukan pemain.
2. Deskripsi
Pada bagian ini tuliskan seluruh informasi tentang
penyelenggaraan pertunjukan atau konser musik tersebut, misalnya
menulis tanggal, waktu, lokasi pertunjukan, pemain musiknya yang Anda
saksikan dalam pertunjukan tersebut, jenis atau genre musik yang
dimainkan, kondisi akustik ruang pertunjukan, tata panggung, dan
sebagainya yang dapat Anda amati secara konkret.
3. Analisis
Pada bagian ini fokuskan pada musik yang dimainkan. Kita amati
bagaimana cara pemain musik memainkan karya-karya musik atau lagu
mereka, seperti kemampuan musikal masing-masing pemain dalam
memainkan musik, mengekspresikan musik, menginterpretasikan musik,
keharmonisan dan keseimbangan permainan musik, pengalimatan
(phrasing) lagu, intonasi dan lain-lain.
4. Interpretasi
Pada bagian ini harus dapat memaknai musik atau lagu yang
dimainkan dalam pertunjukan musik tersebut. Pemaknaan musik yang
dimainkan dalam pertunjukan yang disaksikan tidak dapat terjadi apabila
tidak memiliki pemahaman yang cukup dalam tentang musik, pencipta,
nilai-nilai estetik dan pemahaman budaya yang terjadi ketika karya musik
dihasilkan. Dalam bagian ini, dituntut untuk memiliki beragam referensi
yang diperoleh dari beragam sumber untuk melengkapi pengetahuan
yang dimiliki sebagai upaya untuk mengungkapkan makna dari musik
yang dimainkan.
5. Evaluasi
Pada bagian ini baru dapat memberi penilaian terhadap pertunjukan
atau konser musik yang disaksikan. Namun, seperti yang telah
dikemukakan sebelumnya, penilaian yang dituliskan pada bagian ini
bukan berupa penilaian-penilaian pribadi atau subjektif, tetapi
dilandaskan pada analisis dan interpretasi yang telah dilakukan dalam
tahap sebelumnya.
A. Kesimpulan
Seperti halnya pertunjukan musik, kritik musik dipandang penting untuk
dilibatkan dalam pembelajaran musik di sekolah karena siswa dapat
memperoleh pengalaman empiris dalam mengaplikasikan pengetahuan dan
wawasan musikal mereka melalui kritik terhadap suatu pertunjukan musik.
Kritik musik, khususnya jenis kritik pedagogik, tidak hanya bermanfaat bagi
siswa yang memberi kritik, tetapi juga pada siswa yang diberi kritik, yaitu
memotivasi dan meningkatkan potensi musik siswa di sekolah.
Dalam prosesnya, kritik seni, termasuk kritik musik, dapat dibagi
menjadi empat tahap, yaitu deskripsi, analisis formal, interpretasi dan
evaluasi. Dalam tahap deskripsi, siswa hanya menggambarkan fakta-fakta
yang mereka temui dalam permainan atau pertunjukan atau konser musik.
Tahap analisis formal memperlihatkan kemampuan siswa untuk
memfokuskan perhatian pada aspek musikal dari suatu pertunjukan. Tahap
interpretasi memperlihatkan kemampuan siswa untuk menafsirkan atau
memaknai simbol-simbol dan nilai-nilai estetik yang ada dalam suatu
pertunjukan. Dalam tahap interpretasi, siswa dituntut untuk melandasi
penafsirannya berdasarkan pemahaman mereka atas musik yang dimainkan
dalam suatu pertunjukan.
Pemahaman mendalam itu harus didukung pula oleh banyaknya
referensi dari beragam sumber sebagai upaya mereka untuk mengungkapkan
makna dari simbol dan nilai-nilai estetik tersebut. Dalam tahap evaluasi,
siswa baru dapat memberi penilaian atas pertunjukan yang mereka saksikan.
Penilaian dalam tahap ini bukan lah sebagai penilaian pribadi atau subjektif
saja, tetapi penilaian yang didasarkan pada analisis mendalam atas karya
musik dan interpretasi simbol dan nilai-nilai estetik yang telah mereka
lakukan sebelumnya. Kritik musik dapat dikomunikasikan melalui tulisan
maupun lisan. Dalam tulisan, kritik musik dilakukan dengan menuliskan
kelima langkah penulisan kritik musik, yaitu pendahuluan deskripsi, analisis,
interpretasi dan evaluasi sebagai kesimpulan tulisan kritik musik.
B. Saran
Pemahaman untuk melakukan kritik musik sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai memperlihatkan kemampuan siswa untuk menghargai
pengetahuan dan wawasan musik pihak yang dikritik, toleransi antar-siswa,
peduli, santun, responsif, kerja sama, sikap santun, jujur, cinta damai dan
merefleksikan pula sikap anggota masyarakat yang memiliki pengetahuan dan
wawasan yang luas.
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Sem C. 2011. Kritik Seni Rupa. Cetakan Ketiga. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.
Hardjana, Suka. 2004. Esai dan Kritik Musik. Yogyakarta: Galang Press.