Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL BOOK REPORT

DOSEN PENGAMPU :
Irwansyah S.Sn., M.Sn
Uyuni Widiastuti S.Pd., M.Pd
Drs. Gamal kartono M.Si

DISUSUN OLEH :

NAMA : TARISA PARADITA


NIM : 2183141015
KELAS : REGULER A
MATA KULIAH : APRESIASI RUPA, MUSIK DAN
TEATER

PENDIDIKAN TARI
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmatnnya kepada kita sehingga
kita dapat hidup dimuka bumi ini dengan kedamaian tanpa peperangan. Manusia merupakan
makhluk yang paling mulia derajatnya dari semua makhluk yang diciptakan Allah, oleh karena
itu marilah kita manfaatkan potensi yang kita miliki dan kita tuangkan ke dalam hal yang positif.
Alhamdulillah dalam kesempatan kali ini penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Critical Book Report ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Apresiasi seni rupa, musik dan teater, yang dalam hal ini sekaligus bertujuan untuk memberikan
pengetahuan kepada pembaca mengenai hal-hal yang berkaitan dengan isi buku. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mohon
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini.

Medan, Mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi CBR........................................................................................................
B. Tujuan CBR..................................................................................................................
C. Identitas Buku...............................................................................................................
BAB II RINGKASAN ISI BUKU.......................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
Kelebihan.............................................................................................................................
Kekurangan..........................................................................................................................
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan..........................................................................................................................
Saran....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk dibaca dan dipahami. Terkadang
kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi analisis bahasa,
pembahasan tentang pengetahuan apresiasi seni yang mudah dimengerti. Oleh karena itu, penulis
membuat Critical Book Report ini untuk memepermudah pembaca dan memilih buku referensi.

B. Tujuan Penulisan CBR


Bertujuan untuk memberikan uraian mengenai buku Pengetahuan dasar Iringan Tari agar
sekiranya dapat menjadikan referensi dan pengetahuan bagi pembaca.

C. Identitas Buku

Judul : Seni Budaya


Penulis : Zackaria Soetedja, Dewi Suryati, Milasari, Agus Supriatna.
ISBN : 978-602-427-144-2
Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
Tahun terbit : 2017
Tebal buku : 240 halaman.

BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
BAB 9 Pameran Karya Seni Rupa
Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seniman baik secara perorangan
maupun kelompok untuk menyampaikan ide atau gagasannya ke pada publik melalui media
karya seni sehingga melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antaran seniman yang
diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Dalam penyelenggaraan pameran setidaknya
dikenal beberapa tujuan yaitu tujuan sosial dan kemanusiaan, tujuan komersial, dan tujuan yang
berkaitan dengan pendidikan.Secara khusus penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki
manfaat untuk menumbuhkan dan menambah kemampuan dalam memberi apresiasi terhadap
karya orang lain serta menambah wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya
secara lebih objektif. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa, pameran
diselenggarakan dengan harapan mendapat apresiasi dan tanggapan dari pengunjung untuk
meningkatkan kualitas berkarya.
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan pameran di antaranya adalah
ketersediaan karya seni yang akan dipamerkan, adanya pihak panitia penyelenggara pameran,
pengunjung pameran dan tempat pameran.Persiapan pameran dilakukan dengan tahap
menyiapkan karya, memilih karya, dan menyiapkan perlengkapan pameran. Sedangkan proses
penyelenggaraan pameran mencakup pelaksanaan kerja kepanitiaan, penataan ruang,
pelaksanaan pameran dan laporan kegiatan pameran. Proses ini dilakukan oleh siswa secara
bersama-sama.Proses penyelenggaraan pameran akan berjalan dengan lancar bila didukung
perlengkapan pameran seperti ruang pameran, meja, buku tamu, buku pesan, panil, katalog,
folder, lampu penerangan dan sound system. Kelancaran proses penyelenggaran dipengaruhi
pula oleh kemampuan kerjasama panitia sesuai beban tugas dan tanggung jawabnya masing-
masing.

Bab 10 Kritik Seni Rupa


Kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas. Karena perbedaan tersebut,
maka dijumpai beberapa jenis kritik karya seni berdasarkan pendekatannya seperti yang
disampaikan oleh Feldman (1967), yaitu kritik populer (popular criticism), kritik jurnalis
(journalistic criticism), kritik keilmuan (scholarly criticism), dan kritik pendidikan (pedagogical
criticism). Berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal pula beberapa bentuk
kritik, yaitu: kritik formalistik, kritik ekspresivistik, dan instrumentalistik.
Berdasarkan beberapa uraian tentang pendekatan dalam apresiasi dan kritik seni, dapat
dirumuskan tahapan-tahapan kritik secara umum, yaitu (a) Deskripsi, (b) Analisis formal, (c)
Interpretasi, dan (d) Evaluasi atau penilaian.Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat
dilakukan dengan langkah-langkah: (1) Mengaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai
dengan karya yang sejenis, (2) Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah, (3)
Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang telah ada sebelumnya,
(4) Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang
melatarbelakanginya.

Bab 11 Pertunjukan Musik


Pertunjukan musik merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat bagi
siswa. Namun, berbeda dari pertunjukan musik untuk musisi profesional, hakikat
pertunjukan musik bagi siswa sekolah adalah untuk memberikan kesempatan bagi
para siswa untuk memperlihatkan hasil belajar yang telah mereka peroleh di dalam
kelas. Oleh karena itu, tujuan dari pertunjukan musik bagi siswa di sekolah bukan
untuk kepentingan bisnis, tetapi sebagai bagian dari pembelajaran musik siswa di
sekolah.Sebagai bagian dari pembelajaran musik, siswa dapat memperoleh
pengalaman dalam mempersiapkan, mengolah, dan mewujudkan temuan-
temuannya dalam bentuk pertunjukan musik melalui pendekatan-pendekatan
ilmiah, seperti melakukan pengamatan, memperdalam pemahaman,
mengumpulkan data tentang bunyi/ gerak/ekspresi/properti, mengasosiasikan
bunyi-bunyi ke dalam unsur seni musik, tari, rupa, dan teater serta
mengkolaborasikan keempat unsur seni itu dalam suatu pertunjukan musik.
Dalam teknik pertunjukan, siswa belajar tentang menciptakan tema
pertunjukan, membentuk kelompok yang akan dilibatkan dalam pertunjukan
(pemain musik, penyanyi, penari, atau pemeran lakon), membuat jadwal latihan,
dan merencanakan penempatan pemain (blocking) di panggung pertunjukan.Siswa
tidak hanya belajar tentang konsep dan teknik pertunjukan, tetapi juga prosedur
pertunjukan musik. Dengan dimilikinya pemahaman tentang prosedur pertunjukan,
maka siswa memperoleh pengalaman tentang cara-cara yang digunakan untuk
menyempurnakan suatu pertunjukan musik, seperti memilih jenis publikasi,
membuat buku program, dan membuat tiket pertunjukan. Prosedur pertunjukan
yang dipelajari juga mencakup pemahaman siswa terhadap pentingnya tim panitia
yang memiliki tugas berbeda, seperti panitia penjualan tiket, penerima tamu,
tenaga teknis, penata lampu, penata panggung, dan lain-lain.Setelah pemahaman
tentang konsep, teknik, dan prosedur telah dimiliki maka siswa kemudian
mengaplikasikan pengetahuan itu dalam bentuk pertunjukan musik yang
mengkolaborasikan keempat unsur seni. Pertunjukan musik ini dapat dipandang
sebagai perwujudan pengetahuan yang diperoleh siswa melalui
pengalamanpengalaman empiris dalam lingkungan sehari-hari dan pemahaman
mereka atas konsep-konsep di bidang musik yang diperoleh dalam pembelajaran
musik di sekolah.

Bab 12 Kritik Musik


Seperti halnya pertunjukan musik, kritik musik dipandang penting untuk dilibatkan dalam
pembelajaran musik di sekolah karena siswa dapat memperoleh pengalaman empiris dalam
mengaplikasikan pengetahuan dan wawasan musikal mereka melalui kritik terhadap suatu
pertunjukan musik. Kritik musik, khususnya jenis kritik pedagogik, tidak hanya bermanfaat bagi
siswa yang memberi kritik, tetapi juga pada siswa yang diberi kritik, yaitu memotivasi dan
meningkatkan potensi musik siswa di sekolah.
Dalam prosesnya, kritik seni, termasuk kritik musik, dapat dibagi menjadi empat tahap,
yaitu deskripsi, analisis formal, interpretasi, dan evaluasi. Dalam tahap deskripsi, siswa hanya
menggambarkan fakta-fakta yang mereka temui dalam permainan atau pertunjukan atau konser
musik. Tahap analisis formal memperlihatkan kemampuan siswa untuk memfokuskan perhatian
pada aspek musikal dari suatu pertunjukan. Tahap interpretasi memperlihatkan kemampuan
siswa untuk menafsirkan atau memaknai simbol-simbol dan nilai-nilai estetik yang ada dalam
suatu pertunjukan.
Dalam tahap interpretasi, siswa dituntut untuk melandasi penafsirannya berdasarkan
pemahaman mereka atas musik yang dimainkan dalam suatu pertunjukan. Pemahaman
mendalam itu harus didukung pula oleh banyaknya referensi dari beragam sumber sebagai upaya
mereka untuk mengungkapkan makna dari simbol dan nilai-nilai estetik tersebut. Dalam tahap
evaluasi, siswa baru dapat memberi penilaian atas pertunjukan yang mereka saksikan. Penilaian
dalam tahap ini bukan lah sebagai penilaian pribadi atau subjektif saja, tetapi penilaian yang
didasarkan pada analisis mendalam atas karya musik dan interpretasi simbol dan nilai-nilai
estetik yang telah mereka lakukan sebelumnya. Kritik musik dapat dikomunikasikan melalui
tulisan maupun lisan. Dalam tulisan, kritik musik dilakukan dengan menuliskan kelima langkah
penulisan kritik musik, yaitu pendahuluan deskripsi, analisis, interpretasi, dan evaluasi sebagai
kesimpulan tulisan kritik musik.

Anda mungkin juga menyukai