Anda di halaman 1dari 37

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, rahmat dan hidayah-NYA
yang telah diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah untuk pmnuhan tugas
remedial saya ini. Saya ucapkan terimakasih kepada kepada Ibu guru Mariana Kristina yang
telah membimbing dan saya..Dan tidak lupa pula kepada orang tua kami, yang telah
menyarankan dan memberi arahan dalam membantu menyelesaikan tugas ini, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Saya meyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam
makalah ini.Sehingga makalah ini jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kami berharap
adanya masukan, kritik dan saran yang disampaikan kepada kami agar makalah ini dapat
menjadi lebih baik lagi. Kami juga berharap makalah ini dapat memberikan informasi dan
penambahan wawasan ..

Tanjungbalai, 12 Juli 2021

Sabina Nasution

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................................................................i


Daftar Isi ....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang...........................................................................1
b) Rumusan Masalah .....................................................................2
c) Tujuan Dan Manfaat .................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
a) Seni Rupa Dua Dimensi ............................................................ 3
b) Contoh Seni Rupa Dua Dimensi ............................................... 8
c) Konsep Gerak Dasar Tari Tradisional ...................................... 9
d) Seni Musik ............................................................................... 13
e) Pertunjukan Musik .................................................................. 15
f) Seni Musik Tradisional ............................................................17
g) Contoh Alat Musik Tradisional ............................................... 22
h) Seni Teater ............................................................................... 23
i) Teater Modern ......................................................................... 25
j) Teknik Merancang Perencanaan Pementasan Teater .............. 29
BAB III PENUTUP
a) Kesimpulan ............................................................................ 32
b) Saran ....................................................................................... 32
DAFTA RPUSTAKA .............................................................................. iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seni budaya merupakan suatu keahlian untuk mengekspresikan ide-ide atau gagasan
estetika dalam bentuk karya yang dapat mengungkapkan perasaan manusia. Ide-ide atau
gagasan estetika tersebut memiliki kebudayaan sesuai dengan perkembangan zamannya.
Melalui seni budaya, siswa diajak mengembangkan jiwa kreatifitas, kepekaan indrawi
serta mampu berkreasi seni dalam lingkungan dan kondisi yang terarah, sebagai bekal
siswa pada saat berperan langsung sebagai pelaku kehidupan bermasyarakat.

Tahukah kamu? Para peneliti dari Michigan State University melakukan analisa terhadap
kelompok Honors College yang lulus antara 1990 hingga 1995. Mereka menemukan,
peserta yang pintar dalam sains, teknologi, teknik, matematika dan memiliki bisnis
pribadi adalah mereka yang diajarkan seni delapan kali lebih banyak dari anak-anak lain
pada umumnya. Studi juga menemukan, dari mereka yang bermain musik, 42 persen yang
pandai di bidang elektronik berpeluang memperoleh paten, 30 persen yang pandai di
bidang fotografi berpeluang memperoleh penghargaan dan yang menekuni bidang
arsitektur berpeluang 87,5 persen lebih tinggi untuk mendirikan perusahaan pribadi.

Sebenarnya manfaat mempelajari seni budaya tidak hanya menjadikan hidup lebih indah,
tetapi banyak manfaat lain yang bisa diperoleh. Dengan menguasai seni budaya yang
terpenting setiap orang dapat mengembangkan sikap toleransi dalam kehidupan
masyarakat yang majemuk serta mengembangkan kemampuan imajinatif intelektual,
ekspresi, kepekaan rasa dan keterampilan guna menerapkan teknologi dalam berkreasi
dan memamerkan hasil karya seninya.

1
B. Rumusan Masalah
Agar makalah ini dapat dipahami orang lain, maka saya buat rumusan masalah agar isi
makalah ini tidak keluar dari permasalahan. Berikut adalah materi-materi yang akan kita
bahas:
1. Pameran Karya Seni Rupa
2. Seni Rupa Dua Dimensi
3. Contoh Seni Rupa Dua Dimensi
4. Konsep Gerak Dasar Tari Tradisional
5. Seni Musik
6. Pertunjukan Musik
7. Seni Musik Tradisional
8. Contoh Alat Musik Tradisional
9. Seni Teater
10. Teater Modern
11. Teknik Merancang Perencanaan Pementasan Teater

C. Tujuan dan Manfaat


Oleh sebab itu saya mempunyai tujuan-tujuan kenapa saya membuat makalah ini.
Tujuan-tujuan itu sebagai berikut :
a. Mengertahui Pengertian Karya Seni Rupa
b. Mengertahui Pengertian Pameran Karya Seni Rupa
c. Mengetahui Bagimana contoh Rupa Dua Dimensi
d. Mengetahui Konsep Gerak Dasar Tari Tradisional
e. Mengetahui Pengertian Seni Musik
f. Mengetahui Pengertian Pertunjukan Musik
g. Mengetahui Pengertian Seni Musik Tradisional
h. Mengetahui Contoh Alat Musik Tradisional
i. Mengetahui Pengertian Seni Teater
j. Mengetahui Pengertian Teater Modern
k. Mengetahui Teknik Merancang Perencanaan Pementasan Teater

2
BAB II
PEMBAHASAN

PAMERAN KARYA SENI RUPA


A. Pengertian Pameran Seni Rupa
Pameran merupakan suatu kegiatan yang penyajian karya seni rupa dikomunikasikan
sehingga dapat diapresiasi oleh banyak masyarakat. Pameran ini juga merupakan sebuah
kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan sebuah ide atau gagasan kepada masyarakat
luas yang melalui sebuah media karya seni.

Dalam kegiatan ini diharapkan dapat terjadi komunikasi antaran perupa yang diwakili
oleh masing masing karya seninya dengan apresiasi. Penyelenggaraan pameran yang terdapat
disekolah menyajikan sebuah materi pameran yang berisi hasil belajar siswa dari kegiatan
pembelajaran maupun kegiatan ekstrakurikuler atau menyajikan karya seni rupa dan seniman
profesional yang dapat diapresiasi oleh warga sekolah.
Pameran Karya Seni Rupa adalah kegiatan yang dilakukan oleh para seniman baik itu
perorangan ataupun kelompok untuk menyampaikan ide gagasan pada masyarakat melalui
media seni rupa sehingga pameran tersebut dapat menjadi alat komunikasi antara seniman
dengan sang apresiator.

B. Pengertian Menurut Para Ahli


 Menurut Wikipedia
Menurut wikipedia, pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa
agar bisa diapresiasi oleh masyarakat luas. Contohnya, show, pekan raya, bazar, pasar murah,
exhibition, dsb

A. B.Myers
Menurut B Myers pameran merupakan aktivitas menggunakan suatu ruangan untuk
memamerkan hasil karya seni seperti lukisan, cetakan, ukiran, foto, ataupun karya seniman
lainnya.

 Adi Irwanto

3
Menurut Adi Irwanto, pameran adalah cara untuk menyajikan hail karya seni baik itu
karya seni dua dimensi atau pun tiga dimensi secara visual.

C. Tujuan Pameran Seni Rupa

 Tujuan sosialTujuan sosial memiliki arti yaitu kegiatan pameran seni rupa baik dalam
skala besar maupun dalam skala yang terbatas di sekolah tersebut.Karya seni yang
dipamerkan dapat digunakan untuk kepentingan sosial.
 Tujuan kemanusiaanTujuan kemanusiaan Berbeda dengan tujuan kemanusiaan kegiatan
pameran.Kegiatan ini memiliki tujuan untuk kepentingan pembinaan nilai-nilai,
pelestarian, dan pengembangan sebuah hasil dari karya seni yang dimiliki oleh
masyarakat. Apabila pameran bertujuan untuk sosial kemanusiaan, maka dana dari hasil
penjualan karya akan digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti sumbang ke
panti asuhan, ataupun masyarakat kurang mampu serta korban bencana alam.
 Tujuan komersialTujuan komersial pameran ini berkaitan dengan adanya kegiatan yang
dapat menghasilkan profit atau keuntungan terutama bagi seniman dan juga
penyelenggara-penyelenggara pameran. Berkaitan dengan tujuan komersial, sebuah
kegiatan pameran akan diselenggarakan dengan tujuan agar karya yang dipamerkan akan
laku terjual dan akan mendatangkan keuntungan bagi si pemilik karya atau bagi si
penyelenggara pameran.

D. Fungsi Pameran Karya Seni Rupa


Pameran karya seni rupa memiliki berbagai fungsi sosial bagi masyarakat, diantaranya:
a. Sebagai sarana edukasi
Yakni pameran berfungsi mendidik siswa untuk mengetahui pentingnya pengalaman
batin yang berguna untuk menyeimbangkan kegiatan akal dan pikiran manusia.

b. Sebagai sarana apresiasi


Yakni Pameran tersebut diadakan berfungsi untuk mengeluarkan ide gagasan pencipta
yang kemudian para pengunjung akan memberikan apresiasi atau memberi penilaian terhadap
karya seni yang mereka buat, proses apresiasi dapat dibedakankan menjadi 2 yaitu apresiasi
aktif dan apresiasi pasif.

c. Sebagai sarana prestasi

4
Yakni pameran dapat menjadi ajang kompetisi bagi para pencipta seni, karena melalui
karya seni kita akan tahu setinggi apa keaktifan dan kreativitas pencipta seni dalam membuat
karya.

d. Sebagai sarana rekreasi


Yakni Pameran dapat berfungsi sebagai tempat untuk merilekskan pikiran dan
menghilangkan kejenuhan atas kegiatan atau rutinitas sehari-hari baik itu sekolah, kerja atau
sebagainya yang banyak menguras energi dan pikiran.

E. Jenis Pameran Seni Rupa


 Menurut Jumlah Pesertanya
1. Pameran tunggal,Merupakan pameran seni rupa yang hanya diselenggarakan secara
individual (perorangan).
2. Pamoran kelompok/bersama,Marupakan pameran seni rupa yang diselenggarakan oleh
baberapa saniman/pengrajin. Materi yang dipamerkan pada pameran bersama marupakan
karya-karya lebih dari satu seniman. Biaya Pameran ditanggung oleh seniman yang
bersangkutan.
3. Peminjaman gedung dilakukan dengan cara mangajukan parmohonan disertai proposal
kepada galeri tempat berlangsungnya pameran. Selanjutnya pormohonan tersebut akan
dipertimbangkan oleh kurator. Fasilitas pokok yang disediakan gedung pameran biasanya
berupa panel, lampu, bantuan teknis tata pameran, dan fasilitas keamanan.
Penyalanggaraan pameran dapat dilangsungkan antara 1 minggu sampai 3 minggu.

 Menurut Sifatnya
1. Pameran Insidental, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan secara berkala
yang didasarkan atas kebutuhan yang ada, misalnya: pameran kaligrafi guna
menyongsong perayaan Isro’ Mi’raj.
2. Pameran rutin, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan pada periode tertentu
secara tetap dan berkelanjutan, misalnya: pentas seni yang dilakukan setiap akhir
semester.
3. Pameran permanen, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan secara terbuka,
tetap dan terus menerus.

5
 Menurut Ragam Jenis Karya yang Digelar
1. Pameran homogen, yaitu pameran seni rupa yang memamerkan berbagai jenis karya
seni rupa.
2. Pameran heterogen, yaitu pameran seni rupa yang memamerkan satu jenis karya seni
rupa yang seragam.

 Menurut Tempat Berlangsungnya


1. Pamaran terbuka, yaitu pameran seni rupa yang berlangsung di luar ruangan secara
tarbuka.
2. Pameran tertutup, yaitu pameran seni rupa yang berlangsung di dalam ruangan suatu
gedung.
3. Pameran bergerak, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan menggunakan alat
yang bergerak, seperti kendaraan/ mobil.
4. Menurut Jenis Dimensi Karya Seni Rupa
5. Pameran karya seni rupa dua dimensi. Pameran yang hanya menyajikan karya seni
rupa pada bidang datar seperti gambar, lukisan, seni grafis. Karya ini hanya dapat
dinikmati dari satu arah.
6. Pameran karya seni rupa tiga dimensi. Pameran yang hanya menyajikan karya seni
yang memiliki volume/kesan ruang yang sebenarnya, yaitu memiliki ukuran Panjang
x lebar x tinggi. Karya seni ini dapat diamati dari berbagai arah.

SENI RUPA DUA DIMENSI

A. Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi


Istilah seni rupa seringkali dijumpai dalam bentuk tulisan maupun diperbincangkan secara
lisan. Berbagai karya seni rupa memiliki banyak macam ragam.

6
Seni rupa 2 dimensi berasal dari berbagai unsur-unsur pembentuk yang diolah oleh
perupa atau desainer yang menciptakannya. Contoh seni rupa 2 dimensi adalah lukisan, seni
grafis, ilustrasi, batik, poster dan masih banyak lagi..
Dalam buku The Perceptual Structure of Three-Dimensional Art (2016) karya Paul
MW, karya seni rupa dapat digolongkan berdasarkan jenisnya dengan mengkategorikan
kesamaan karakteristik karya.
Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Seni rupa dua dimensi, seni rupa yang memiliki dua ukuran.
b. Seni rupa tiga dimensi, seni rupa yang memiliki tiga ukuran atau memiliki ruang.
Contoh seni rupa dua dimensi adalah lukisan, seni grafis, ilustrasi, dan masih banyak
lainnya. Seni rupa dua dimensi berasal dari berbagai unsur-unsur pembentuk kesatuan yang
diolah sedemikian rupa oleh perupa atau desainer yang mencipyakan.

B. Unsur-Unsur Fisik Seni Rupa Dua Dimensi


Unsur-unsur fisik seni rupa dua dimensi dapat digolongkan sebagai berikut:
 Garis (line)
Garis merupakan unsur fisik yang mendasar dan harus diwujudkan dalam sebuah
karya seni rupa. Garis memiliki dimensi memanjang dan memiliki arah serta sifat khusus,
seperti pendek, panjang, vertikal, horixontal, lurus, melengkung, berombak, dan sebagainya.
Karakter garis yang dihasilkan oleh alay yang berbeda akan menghasilkan karakter
yang berbeda pula. Seperti garis tebal tegal lurus dengan garis tipis melengkung.
 Raut (bidang dan bentuk)
Raut merupakan tampak, potongan atau wujud dari suatu obyek. Istilah bidang umumnya
digunakan untuk menunjuk wujud benda yang cenderung pipih atau datat.
Sedangkan bangun atau bentuk untuk menunjukkan kepada wujud benda yang memiliki
volume.
 Ruang
Unsur ruang dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi menunjukan kesan dimensi dari
obyek yang terdapat pada karya seni rupa tersebut.
Pada karya dua dimensi kesan ruang dapat dihadirkan dalam karya dengan pengolahan unsur-
unsur kerupaan, seperti berbedaan intensitas warna, terang-gelap, atau menggunakan teknik
menggambar perspektif dalam menciptakan ruang semu.
 Tekstur

7
Tekstur adalah unsur rupa yang menunjukan kualitas taktil dari suatu permukaan atau
penggambaran struktur permukaan suatu obyek pada karya seni rupa.
Berdasarkan wujudnya, tekstur dapat dibedakan atas dua, yaitu:
Tekstur asli, perbedaan ketinggian permukaan obyek yang nayata dan dapat diraba.
Tekstur buatan, kesan permukaan obyek yang timbul pada suatu bidang karena pengolahan
unsur garis, warna, ruang, terang-gelap, dan sebagainya.
Warna
Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatian. Menurut teori warna Brewster,
semua warna yang ada berasal dari tiga warna pokok (primer), yaitu merah, biru, kuning.
Dalam karya seni rupa ada beberapa teknik penggunaan warna, yaitu secara harmonis,
heraldis, murni, monokromatik, dan polikromatik.
 Gelap-terang
Unsur gelap-terang pada karya seni rupa dua dimensi timbul karena adanya perbedaan
intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda.
Perbedaan ini menyebabkan munculnya tingkat nada warna (value) yang berbeda. Bagian
yang terkena cahaya akan lebih terang dan bagian yang kurang atau terkena cahaya akan
tampak lebih gelap.

C. Contoh Seni Rupa Dua Dimensi

KONSEP GERAK DASAR TARI TRADISIONAL


A. Konsep Gerak Dasar Tari Tradisional

8
1. Gerak Dasae Tari
Elemen utama dalam tari adalah gerak, yaitu gerak-gerak yang memiliki nilai ritmis
tertentu dan erat hubungannya dengan tempo dan dinamika gerak. Gerak yang memiliki nilai
ritmis ini mengarah pada suatu bentuk yang dinamakan tarian. Sebagai ungkapan perasaan,
tari selalu mengarah kepada bentuk kepuasan batin yang dinasehati oleh rasa keindahan
(estetika).
Gerak yang ada dalam kegiatan dan kehidupan kita sangat banyak macamnya. Akan
tetapi tidak seluruh gerak tersebut bisa disebut sebagai gerak tari. Oleh karena itu, kita perlu
membagi secara tegas anatara macam dan bentuk gerak tersebut.
a. Gerak sehari-hari, atau disebut juga sebagai gerak wantah, adalah gerak yang biasa kita
lakukan dalam kehidupan sehari-hari, baik berupa gerak spontan, gerak-gerak mekanis (gerak
yang muncul akibat kebiasaan), maupun gerak-gerak khusus yang timbul karena sesuatu
pengalaman yang sifatnya khas dan baru.
b. Gerak berstruktur, yaitu gerak-gerak yang memiliki pola tertentu sehingga dapat ditiru dan
dipelajari. Gerak berstruktur inilah yang disebut dengan gerak tari.

Gerak berstruktur ini dapat dibagi lagi menjadi 2 sebagai berikut.


1) Gerak maknawi, yaitu gerak-gerak tari yang bersumber dari kehidupan sehari-hari, yang
kemudian diperkaya (stilisasi) atau dirombak atau disederhanakan (distorsi).
2) Gerak murni, yaitu gerak-gerak tari yang sengaja diciptakan untuk keperluan tari dengan
maksud menampilkan kesan keindahan atau artistiknya. Misalnya gerak ukel, trisi, baplang,
lontang, dan sebagainya.

Gerak-gerak tari, diantaranya bersumber dari berbagai aspek kehidupan dan kegiatan
sehari hari. Gerak sehari-hari kemudian diperhalus dan diperindah. Gerak yang sudah

9
diperhalus dan diperindah ini dinamakan gerak stilisasi. Gerak stilisasi ini dapat diperoleh
dari peniruan-peniruan sebagai berikut :
a. Peniruan gerak manusia dalam beragam kegiatan sehari-hari, seperti berjalan, berlari,
mencangkul menanam padi, memanen padi, dan sebagainya.
b. Peniruan gerak atau perilaku binatang, seperti burung terbang, kupu-kupu, kuda, angsa,
ular, dan sebagainya.
c. Peniruan gerak dalam peristiwa-peristiwa penting, seperti berperang, memanah, adu
kesaktian, dan sebagainya.
d. Meniru perilaku tokoh dalam cerita atau dongeng, seperti Hanoman, Rahwana, Arjuna,
Barong, Sinta, dan sebagainya.

B. Jenis Ragam Gerak Dasar Tari


Sikap dan gerak dasar tersebut terdiri atas sikap dan gerak dasar bagian kaki, sikap dan
gerak dasar bagian lengan dan tangan, sikap dan gerak dasar bagian tubuh, serta sikap dan
gerak dasar bagian leher dan kepala. Berdasarkan sumber perolehan gerak, kita juga
mengenal adanya gerak murni dan gerak maknawi. Gerak murni merupakan gerak yang
khusus diciptakan bagi keperluan tari, bukan merupakan hasil peniruan dari sesuatu.

Beberapa gerak murni yang dikenal pada tarian-tarian di Nusantara diantaranya


sebagai berikut.
a. Pada gerak dasar kaki dikenal beberapa sikap dan gerak dasar:
1) Adeg-adeg merupakan sikap dasar kaki yang menyatakan kesiapan untuk menari.Dari
sikap adeg-adeg inilah kemudian penari melanjutkan dengan gerak-gerak lanjutannya sesuai
dengan komposisi tarian.
2) Menggeser, kengser (Jawa), seser (Sunda), disebut juga wedhi kengser (Jawa), merupakan
gerak menggeser dengan telapak kaki beringsut ke samping kanan atau ke samping kiri.
3) Langkah meliuk, adalah gerak khas Sulawesi. Anda dapat menemukan gerak meliuk dalam
tarian-tarian yang berasal dari Sulawesi.
4) Nyregseg adalah gerakan melangkah dengan cara bergeser ke dapan dalam posisi jongkok.
Gerakan ini adalah gerakan khas tari Bali. Gerak nyregseg dimulai dengan kaki kiri yang
berada di depan menapak dengan cara dijulurkan ke depan. Kaki kanan kemudian merapat
hingga lutut menyentuh betis kaki kiri.

10
5) Trecet (Jawa) adalah gerak bergeser ke sariping (kiri atau kanan) dengan lutut ditekuk dan
terbuka serta kaki jinjit. Gerak bergeser ini dapat dilakukan dengan cepat hingga lambat
sesuai dengan karakter tarian.
6) Trisig (Jawa) atau trisi (Sunda) adalah berpindah tempat ke kanan, ke kiri, maju mundur
atau berputar, dengan berlari kecil dan jinjit, serta tubuh agak merendah.
7) Melenggang atau keupat (Sunda) merupakan gerak berjalan yang hampir selalu ada pada
tari daerah di Nusantara. Pada setiap daerah, terdapat gaya khas berjalan melenggang yang
menjadi ciri tari tersebut.
8) Nakbang (Sunda) yakni cara melangkah kaki ke depan atau ke belakang dengan
merendahkan dan meninggikan gerak langkah kaki.
b. Pada gerak dasar tangan dan lengan dikenal pula sejumlah posisi dan gerak seperti ngiting
(Jawa) atau jiwir (Sunda), ngrayung (Jawa) atau nangreu (Sunda), nyempurit (Jawa) atau
nyampurit (Sunda), ngepel (Jawa) atau meroket (Sunda) serta beberapa posisi tangan lainnya.
Selain itu, ada pula gerak ukel, seblak, sembada, serta beberapa posisi dari gerak lengan
lainnya.
c. Pada gerak dasar bagian leher dan kepala dikenal beberapa gerak seperti mengangguk,
menggeleng, menggoyang kepala, memiringkan kepala ke kanan atau ke kiri, menunduk,
menatap lurus, dan menengadah. Masing-masing gerak dari posisi ini disetiap daerah
memiliki warna dalam bahasa daerah masing-masing.
Ragam gerak selanjutnya adalah gerak maknawi atau gerak simbolis yang merupakan
bentuk bentuk peniruan dari alam, hewan, dan manusia. Gerak-gerak maknawi ini biasanya
diberi nama tertentu oleh pencipta geraknya, kecuali jika gerak tersebut telah memiliki
konversi nama yang baku. Misalnya, penamaan untuk gerak nyawang atau ulap-ulap yang
merupakan gerak stilisasi dari gerak melihat ke arah jauh.

C. Contoh Seni Tari Tradisional di Indonesia


Indonesia merupakan negara yang kaya akan adat kebudayaan kesenian. Berikut ini
beberapa tarian daerah populer di Nusantara, antara lain:
1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh
Aceh memiliki beberapa tarian adat, seperti:
 Tari Seudati
 Tari Saman Meuseukat

11
2. Tari-tarian Daerah Bali
3. Bali memiliki beberapa tarian adat, seperti:
 Tari Legong Bali
 Tari Kecak
 Tari Pendet
4. Tari-tarian Daerah Bengkulu
Bengkulu memiliki beberapa tarian adat, seperti:
 Tari Andun
 Tari Bidadari Teminang Anak
5. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta
DKI Jakarta memiliki beberapa tarian adat, seperti:
 Tari Topeng
 Tari Yopong
6. Tari-tarian Daerah Jambi
Jambi memiliki beberapa tarian adat, seperti:
 Tari Sekapur Siri
 Tari Selampir
7. Tari-tarian Daerah Jawa Barat
Jawa Barat memiliki beberapa tarian adat, seperti:
 Tari Kuncaran
 Tari Merak
8. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah
Jawa Tengah memiliki beberapa tarian adat, seperti:
 Tari Serimpi
 Tari Blambangan Cakil
9. Tari-tarian Daerah Jawa Timur
Jawa Timur memiliki beberapa tarian adat, seperti:
 Reog Ponorogo
 Tari Remo
10. Tari-tarian Daerah Papua
Papua memiliki beberapa tarian adat, seperti:
 Tari Perang

12
 Tari Musyoh
SENI MUSIK

A. Definisi Musik
Musik adalah bagian dari seni yang menggunakan bunyi sebagai media penciptaannya.
Komponen musik meliputi : melodi, harmoni, ritme, timbre (warna suara), tempo, dinamika,
dan bentuk.
Seni musik adalah suatu wujud karya dalam bentuk nada/bunyi dan memiliki tempo
yang dapat diikuti oleh penikmatnya dan musik itu terlahir dari aliran nada yang disertai
ekspresi jiwa.
Dalam hal ini Karya Musik adalah seni menyusun nada atau suara dalam urutan,
kombinasi, tempo, ritme dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi suara yang
mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Ada beberapa pendapat para ahli yang
memberikan penafsiran tenang seni yaitu:
Menurut Kontjaraningrat, musik adalah bagian dari kesenian dan kesenian adalah
salah satu unsur kebudayaan.
Menurut Jamalus (1988), Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk
lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui
unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi
sebagai satu kesatuan.
Menurut Rina (2003), Musik merupakan salah satu cabang kesenian yang
pengungkapannya dilakukan melalui suara atau bunyi-bunyian.

B. Manfaat Musik.
a. sebagai ekspresi emosional.
b. sebagai penikmaran estetis.
c. sebagai hiburan.
d. sebagai komunikasi.
e. sebagai represetasi simbolik.
f. sebagai respon sosial.
g. sebagai pendidikan norma sosial.
h. sebagai pemersatu bangsa.
i. sebagai pelestari kebudayaan

13
j. sebagai promosi dagang.

4. Ciri Musik Tradisi :


1.) Ide disampaikan secara lisan.
2.) Diwariskan secara turun temurun.
3.) Berbahasa daerah.
4.) Menggunakan alat musik daerah.

5. Fungsi Musik Tradisi :


1.) Sebagai Musik Sakral - upacara adat, perkawinan, ritual.
2.) Sebagai hiburan.
3.) Sebagai pengiring tari tradisi
4.) Sebagai pengiring teather tradisi

6. Sejarah Musik Tradisi


a.) Angklung (Jawa barat)
- sebagai alat ronda malam dan pesta panen
b.) Musik gondang (Tapanuli)
- upacara masyarakat batak.
c.) Gamelan (Jawa dan Bali)
- upacara kerajaan dalam istana di Jawa
- dibali digunakan untuk upacara siklus
d.) Musik gong luang (Bali)
- untuk mengiringi upacara kematian (Ngaben)
e.) Musik karang dodou (Kalimantan tengah)
- untuk upacara memandikan bayi dan memberi nama bayi (Upacara Nokapo)

7. Tokoh Musik Tradisi


1.) Daeng Sutikna dan Imam Sukayat (Jawa Barat) : Mengembangkan musik angklung yang
semula pontanis menjadi diatonis.
2.) Ki Hajar Dewantara dan Ki Narto Sabdo (Jawa) : Mengembangkan musik gamelan
dengan sistem sariswara dan wande.
3.) Djoko S. (Jakarta) : Pencipta ondel-ondel

14
4.) Petrus Kaseke (Minahasa) : Membuat kolintang dengan dua set oktaf nada diatonis, tiga
setengah oktaf nada kruis, Natural, dan satu moll pada tahun 1960.

PERTUNJUKAN MUSIK

A. Pengertian Pertunjukan Musik


Pertunjukan seni musik adalah suatu upaya untuk mengungkapkan perasaan melalui
komposisi keindahan suara manusia dan harmonisasi alat musik yang diciptakan oleh para
pencipta lagu untuk memuaskan selera populer masyarakat. Istilah lain dari pergelara adalah
pertunjukan, yaitu suatu kegiatan yang mendapatkan tanggapan dan penilaian.
Ada dua tujuan yang terkandung di dalam kegiatan pergelaran tersebut, antara lain tujuan
makro yaitu sebagai hiburan bagi masyarakat umum atau khalayak ramai, dan tujuan mikro
yaitu sebagai sarana evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran seni musik (kesenian) di
sekolah. Selain memiliki tujuan, pergelaran seni musik juga memiliki beberapa fungsi, antara
lain media pengembangan bakat, media komunikasi, media ekspresi diri dan media apresiasi.
 
B. Teknik Pertunjukan
1. Jenis karya musik yang akan dimainkan
2. Blocking atau penempatan pemain dipanggung
3. Aspek psikologis para pemain
4. Penguasaan permainan musik dan latihan

C. Jenis Karya Musik Yang Dipergelarkan


Dalam kegiatan pergelaran seni musik dapat ditampilkan berbagai jenis musik, baik jenis
music tradisional maupun nontradisional.
1. Musik Tradisional
Musik tradisional adalah jenis musik yang lahir dari budaya suatu daerah. Contoh-contoh
musik daerah yaitu degung (Sunda), gambang kromong (Betawi), gamelan sunda (Jawa
Barat) dan lain-lain.
2. Musik Non-tradisional (Modern)
Musik non-tradisional disebut juga dengan musik modern, yaitu jenis musik yang digarap
secara modern, baik dari segi elemen musikal, peralatan musik yang dipergunakan, fungsi,
mauun bentuk penyajiannya.

15
Pergelaran musik dapat disajikan dalam bentuk seperti paduan suara/koor, ansambel
musik gitar, ansambel musik tiup, ansambel musik perusi, atau organ tunggal. Agar suasana
tidak monoton dan penonton tidak merasa bosan, maka dapat ditampilkan berbagai lagu yang
dibawakan secara berselang seling.

 
D. Prosedur Pertunjukan Musik

Sebelum pelaksanaan kegiatan pergelaran, penting adanya perencanaan sebagai pedoman


yang dapat mengarahkan kepada pelaksana (panitia) agar dapat bekerja dengan tahap-tahap
yang ditentukan. Fungsi perencanaan dalam kegiatan pergelaran seni musik, sebagai berikut :
a. Sebagai langkah awal yang dilakukan panitia.
b. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
c. Sebagai kendali dalam menciptakan suasana kerja yang efektif dan efisien.
d. Sebagai tolok ukur dalam evaluasi kegiatan.

16
SENI MUSIK TRADISIONAL
A. Seni Musik Tradisional
Seni Musik Tradisional adalah salah satu macam dari seni musik yang secara turun
temurun dan melekat sebagai sarana hiburan di kalangan masyarakat tertentu. Ketika
berbicara tentang seni musik tradisional maka kita tidak hanya berbicara tentang musik
tradisional Indonesia, karena setiap daerah di suatu negara memiliki ciri khas atau musik
tradisional masing-masing yang berkembang karena pengaruh kehidupan di masa lalu atau
lain sebagainya.

Pada umumnya, seni musik tradisional disusun atau dibuat berdasarkan gaya, tradisi
serta bahasa yang sesuai dengan daerahnya. Untuk itu tidak sulit mengenali dari mana sebuah
seni musik tradisional berasal. Misalkan ketika kita mendengar lantunan musik ‘Bubuy
Bulan’ maka secara naluriah kita bisa mengenali bahwa musik tersebut berasal dari tanah
sunda karena dilantukan dengan bahasa sunda, serta memiliki ciri khas sunda yang sangat
kental.

Dilansir dari Ensiklopdi Nasional Indonesia ( 1990 : 413 ) disebutkan bahwa kata
musik berasal dari bahasa Yunani mousike yang diambil dari nama dewa dari mitologi
Yunani yaitu Mousa yakni yang memimpin seni dan ilmu. Sedangkan Tradisional berasal
dari bahasa latin yaitu Traditio yang artinya kebiasaan masyrakat yang sifatnya turun
temurun. Jadi dapat disimpulkan bahawa Seni Musik tradisional adalah sebuah seni musik
yang menggambarkan ciri khas dari kalangan masyarakat tertentu secara turun temurun.

B. Ciri Khas Seni Musik Tradisional

Tentunya terdapat perbedaan antara seni musik tradisional dengan jenis seni musik yang
lainnya. Berikut adalah ciri khas dari Seni musik tradisional :

1. Dipelajari Secara Lisan

Seperti sudah dikatakan sebelumnya bahwa musik tradisional adalah musik yang diwariskan
secara turun temurun, oleh karena itu dalam proses pembelajarannya pun terbatas secara

17
lisan. Ketika generasi sebelumnya hendah mewariskan sebuah seni musik tradisional kepada
generasi penerusnya, maka yang dilakukan adalah mengajari para generasi muda secara
langsung dari mulut ke mulut, begitupun ketika  generasi muda harus mewariskannya
kembali kepada generasi mendatang, yang dilakukan adalah pembelajaran secara lisan.

Demikian seterusnya sampai akhirnya kekayaan/warisan turun-temurun berupa seni musik itu
dikenal sebagai ciri khas masyarakt terssebut. Bagaimana mungkin dapat menghafal secara
lisan tanpa catatan atau apapun? Tentu saja prosesnya tidak mudah dan tidak sebentar, setiap
daerah memiliki budaya masing-masing dan pastinya proses pembelajarannya dilakukan
secara berkesinambungan atau terus-menerus.

2. Tidak Memiliki Notasi

Poin ini sangat relevan dengan poin nomor satu, dimana pembelajaran secara lsan membuat
para pelakunya tidak memiliki catatan apapun sehingga tidak ada notasi yang tertuang di
dalam kertas, partitur atau semacamnya. Dari kedua poin di atas kita harus mengakui
kehebatan orang-orang jaman dahulu yang tetap bisa mempertahankan kesenian tradisional
tanpa catatan yang seharusnya lebih bisa menunjang pembelajaran dari satu generasi ke
generasi lain.

Namun tentu saja tetap ada sisi buruknya, yiatu, jika suatu saat nanti suatu generasi tidak
mempau mengajarkan ayau mempertahankan kesenian tradisional mereka, maka sudah bisa
dipastikan hal yang telah dipertahankan dari masa ke masa itu bisa punah seketika. Solusinya
adalah mulai dibenahi informasi-informasi mengenai sejarah atau seni musik tradisional
sehingga kelak siapapun (terlepas dari daerah mana dia berasal) orang akan bisa ikut
melestarikannya.

3. Bersifat Informal

Kebanyakan dari seni musik tradisional yang ada hingga saat ini memiliki fungsi yang tidak
begitu serius atau formal, meski memang ada beberapa musik tradisional yang digunakan
untuk kegiatan beribadat sebuah suku. Namun kebanyakan bersifat informal karena biasanya
disebuah daerah yang menciptakan sebuah musik khas diinisialisasi untuk hiburan atau seni
karya yang dapat menghibur masyarakatnya.

18
4. Permainannya tidak Terspesialisasi

Pada umumnya, Pemain atau orang-orang yang memainkan musik tradisional biasaya adalah
orang-orang yang berasal dari daerah asal musik tradisional tersebut meski tidak menutup
kemungkinan orang lainpun dapat memainkannya. Dan biasanya juga orang-orang tersebut
tidak hanya mempelajari satu jenis alat musik atau satu jenis musik. Banyak dari mereka
yang mampu memainkan bermacam-macam alat musik.  Misalkan seorang sinden biasanya
memiliki keterampilan lain selain bernyanyi yaitu memainkan degung, dll.

5. Syair Lagu Berbahasa Daerah

Pada awal artikel ini sudah disebutkan bahwa seni musik tradisional pada umumnya
menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Namun tidak sebatas itu, Seni Musik
Tradisional biasanya turut menghadirkan melodi atau alunan musik yang sesuai dengan
karakter daerahnya. Seperti Syiar lagu jawa memiliki alunan musik yang mendayu-dayu dan
halus seperti karakter kebanyakan orang jawa. Dengan kata lain benar-benar memberikan
nuansa kedaerahan.

6. Lebih Melibatkan Alat Musik daerah

Pada umumnya, lagu-lagu daerah yang merupakan seni musik tradisional dibawakan atau
dimainkan dengan alat-alat musik tradisional daerah tersebut. Seperti pagelaran musik sunda
dimana penyanyinya membawakan lagu ‘bubuy bulan’ akan diiringi oleh alat musik khas
sunda seperti karinding, degung, dll.

7. Merupakan bagian dari budaya Masyarakat

Musik tradisional benar-benar penggambaran dari kebudayaan atau karakter suatu daerah.
Hal itu membuat siapa saja yang mendengarkan musik tradisional dapat menebak dari mana
adal daerah musik tradisional tersebut.

C. Fungsi Musik Tradisional

1. Sebagai Alat Komunikasi

19
Sejatinya, musik memang salah satu media komunikasi antara pencipta dengan
pendengarnya. Pencipta atau menulis lagu selalu berusaha mengkomunikasikan apa yang
dirasakannya atau menyampaikan suatu keadaan kepada pendengarnya. Namun lebih
sederhana dari itu, ternyata di beberapa negara terdapat musik atau beberapa nada yang
digabungkan secara unik sebagai sebuah pertanda. Contoh yang sering kita temui adalah
suara atau bunyi dari lonceng, di Indonesia sendiri, jika di bunyikan di sekolah makan itu
berarti saatnya istirahat.

2. Sebagai Sarana Hiburan

Sudah jelas sekali bahwa kebanyakan musik diciptakan untuk menghibur atau untuk
mengiringi suka cita. Musik dapat dimanfaatkan untuk mengalihkan fikiran dari rutinitas
sehari-hari. Hal ini kontras sekali terjadi di daerah-daerah. Dimana masyarakat sekitar
biasanya rutin menyelenggarakan pertunjukan musik daerah mereka dan lepas dari rutinitas
untuk waktu beberapa saat.

3. Sebagai Musik Pengiring Tarian

Tarian daerah mana yang tidak menggunakan musik sebagai pengiringnya? Rasanya setiap
tarian pasti memiliki musik tertentu dan gerakannya didasarkan pada ketukan-ketukan musik
yang menggambarkan sebuah makna atau arti tertentu.

4. Sebagai sarana adat budaya (ritual)

Tidak sedikit dari seni musik tradisional baik di Indonesia maupun di luar negeri yang
menggunakan seni musik tradisional mereka untuk sebuah ritual adat. Sebut saja salah satu
suku di papua yang selalu membawakan musik tradisional mereka lengkap dengan tariannya
ketika menyambut tamu kehormatan.

5. Sebagai sarana ekomoni

Dibeberapa daerah baik di Indonesia maupun di luar negeri, banyak orang/pemain musik
tradisional yang menjadikan permainan musik mereka sebagai usah menyambung hidup atau
mata pencaharian. Ada yang mengelolanya secara besar sehingga banyak
menampung/menyerap banyak tenaga kerja, adapula yang melakukannya sendiri atau terbatas
dengan sebuah kelompok kecil. Meraka akan mendapatkan bayaran dari pihak yang meminta

20
mereka membawakan pertunjukan musik tradisional, biasanya dalam acara-cara kedaerahan
atau acara pernikahan, sunatan, dll.

6. Sarana pengembangan Diri

Yang terakhir adalah sebagai sarana pengembangan diri, rasanya tidak mungkin jika semua
orang terlibat dalam proses kreatif pembuatan atau pertunjukan musik tradisional tidak
medapatkan hal ini. Selain menambah keterampilan, orang-orang yang bergelut dalam dunia
ini biasanya memiliki karakter yang kental akan budaya daerahnya sehingga karakter-
karakter atau ciri khas orang di daerah tersebut tidak akan hilang atau tergerus arus
globalisasi.

Macam-Macam Musik Tradisional

Setiap negara memiliki musik tradisional masing-masing. Pada artikel ini hanya akan
disebutkan beberapa contohnya. Berikut di antaranya :

1. Musik Tradisional Indonesia, Musik Gong Luang, Musik Krumpyung, Gambang


Kromong, Laras Madya dan Santi Swara, Karang Dodou, Musik Huda, Goong rentang, dll.
2. Musik Tradisional Jepang, Biwa Hoshi, Heike Biwa, Moso dan Biwa.
3. Musik Tradisional Spanyol, Tango, Brukdown, Samba, Salsa, Bachata, Cha Cha
Cha, Reggaeton.
4. Musik Tradisional Korea, Nongak, Samul Nori, Minyo, Pansori, Arirang, dll.

Dunia ini berwarna dengan segala keanekaragaman bahkan pada musik sekalipun,
eksistensi musik tradisional yang mulai tergerus oleh musik modern tidak membuat para
pelakunya atau pewarisnya gentar, malah semakin menunjuka bahwa seni musik tradisional
tidak hanya dapat unjuk gigi di daerah masing-masing namun dapat mendunia juga. Terbukti
dari banyaknya seniman atau pemusik tradisional Indonesia yang menjuarai kompetisi tingkat
dunia.

21
CONTOH ALAT MUSIK TRADISIONAL

22
SENI TEATER
A. Pengertian Seni Teater
Seni teater adalah jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung.
Secara spesifik, seni teater merupakan sebuah seni drama yang menampilkan perilaku
manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting.

Dalam sejarahnya, kata 'teater' berasal dari bahasa Inggris theater atau theatre, bahasa
Perancis théâtre dan dari bahasa Yunani theatron.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teater mempunyai tiga pengertian,
yakni gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya. Kemudian
pengertian kedua ialah ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang
untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah. Pengertian terakhir ialah pementasan
drama sebagai suatu seni atau profesi; seni drama; sandiwara; drama.

Secara etimologis, kata teater dapat diartikan sebagai tempat atau gedung pertunjukan.
Sedangkan secara istilah, kata teater diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan di atas
panggung untuk konsumsi penikmatnya.

B. Ciri Seni Teater

Berikut ini beberapa ciri-ciri seni teater, antara lain:

 Pada seluruh cerita berbentuk dialog, baik pada tokoh maupun narator. Semua ucapan
ditulis dalam sebuah teks.
 Semua dialog tidak menggunakan sebuah tanda petik ("…"). Dialog drama bukan
sebuah kalimat langsung. Oleh sebab itu, naskah drama tidak memakai sebuah tanda
petik.
 Naskah drama dilengkapi sebuah petunjuk tertentu yang harus dilakukan tokoh
pemerannya. Petunjuk ditulis dalam tanda kurung (…) atau dengan memberikan suatu
jenis huruf yang berbeda dengan huruf dialog.
 Naskah drama terletak di atas dialog atau di samping kiri dialog.

23
 

C. Fungsi Seni Teater

- Teater sebagai sarana upacara

- Teater sebagai media ekspresi

- Teater sebagai media hiburan

- Teater sebagai media pendidikan

C. Jenis-Jenis Seni Teater


Berdasarkan jenisnya, seni teater terbagi menjadi dua jenis, yaitu teater tradisional
dan teater modern.

1. Teater Tradisional

Di Indonesia, teater tradisional biasa juga disebut teater daerah, yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia. Biasanya cerita dalam teater tradisional mengusung budaya setempat dan
disampaikan secara improvisasi (tanpa naskah).

Contoh teater tradisional ialah wayang kulit, banjet, longser, ogel, reog, wayang
orang, topeng Cirebon, angklung badut, wayang golek dari Jawa Barat, reog Ponorogo,
ludruk dari Jawa Timur, ketoprak, wayang suket, kethek ogleg, dagelan, scandul dari Jawa
Tengah, Lenong dan topeng blantik dari Betawi.

2. Teater Modern

Teater modern adalah teater yang penyampaian ceritanya berdasarkan pada naskah
dan sumber ilmunya dari dunia barat, dan bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari atau
karya sastra.

24
TEATER MODERN
A. Pengertian Teater Modern

Teater non tradisional atau teater modern merupakan jenis teater yang tumbuh dan
berkembang di tengah keramaian kota dengan adanya pengaruh dari teori Barat. Cerita yang
dipentaskan bersumber dari sebuah karya sastra atau peristiwa sehari-hari.

Naskahnya terdiri dari peranan central, pembentukan watak dan karakter tokoh, serta alur
cerita. Para pemain harus meminimalisir improvisasi dengan maksud agar bangun ceritanya
standar, sehingga meskipun dilakukan pementasan berulang-ulang kali, cerita tetap sama.

Peran sutradara sangatlah penting dalam teater modern, karena merupakan tokoh central
yang memiliki hak tunggal dalam hal menginterpretasikan naskah cerita yang ingin
ditampilkan dan dipersembahkan kepada penonton. Beberapa contoh dari teater modern ini
antara lain yaitu:

 Drama
 Teater
 Sinetron
 Film

B. Ciri-Ciri Teater Modern

Adapun ciri-ciri teater modern yaitu:

 Panggung tertata rapi dengan jenis peralatan yang lebih kompleks dibandingkan
dengan teater tradisional.
 Umumnya pementasan teater modern dilaksanakan di sebuah gedung tertutup.
 Terdapat pengaturan akan jalur cerita yang dipentaskan.
 Jumlah peserta lebih banyak dibandingkan teater tradisional.
 Tidak banyak interkasi yang dilakukan antara penonton dengan pemain.

25
C. Unsur-Unsur Teater Modern

Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur teater modern, terdiri atas:

1. Naskah/Skenenario

Naskah/Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan diaolog yang duicapkan.

2. Skenario

Skenario merupakan nsakah drama (besar) atau film, yang isinya lengkap, seperti : keadaan,
properti, nama tokoh, karakter, petunjuk akting dan sebagainya.Tujuan dari naskah/skenario
untuk sutradara agar penyajiannya lebih realistis.

3. Pemain/Pemeran/Tokoh
Pemain merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu pada film/sinetron biasa
disebutaktris/aktor.
Macam-macam peran :

 Peran Utama
Peran Utama Yaitu peran yang menjadi pusat perhatian penonton dalam suatu kisah.

 Peran Pembantu
Peran Pembantu Yaitu peran yang tidak menjadi pusat perhatian.

 Peran Tambahan/Figuran
Figuran Yaitu peran yang diciptakan untuk memperkuat gambar suasana.
4. Sutradara
Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau
pementasan teater/drama/film/sinetron.
5. Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama atau
film. Contohnya : kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain.
6. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pementasan teater, antara lain:

26
 Tata Rias adalah cara mendandani pemain dalam memerankan tokoh teater agar lebih
meyakinkan.
 Tata Busana adalah pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang
menghendaki. Contohnya pakaian sekolah lain dengan pakaian harian.
 Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung.
 Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara.

7. Penonton
Penonton adalah undur dalam pementasan drama/teater/sandiwara atau film karena
sebagai saksi dari hasil akhir kerabat kerja. Penonton sebagai evaluator yang mengapresiasi
dan menilai hasil karya seni yang dipentaskan. Bentuk karya seni akan sia-sia jika tidak
memiliki penikmat karya. Pada setiap pementasan seni pasti ada penonton. Penonton
menonton untuk menghibur hatinya dan bagi senimannya bisa sebagaievaluator dari
karyanya.

D. Perbedaan Teater Tradisional dan Teater Modern


Satu perbedaan yang cukup menonjol antara teater tradisional dengan yang modern ialah
interaksi dengan penonton. Dalam teater tradisional, penonton dianggap sebagai satu bagian
dari pertunjukan sehingga pemain yang berada di panggung banyak melakukan interkasi
dengan penonton. Sedangkan dalam teater modern, terdapat batasan yang cukup tegas antara
pemain dengan penonton.
Disamping itu, tempat pelaksanaan dan aturan tata panggung juga sangat jauh
berbeda. Pada teater tradisional, panggung yang disiapkan cukup sederhana, dengan suasana
yang lebih santai. Kadang diselipkan pula sedikit humor untuk menghibur para penonton.
Sedangkan dalam teater modern tata penggungnya lebih tersusun rapi dengan suasana yang
formal dan dipertotonkan di atas panggung dengan ukuran yang lebih besar.

Seiring dengan terus berjalannya waktu, muncullah berbagai aliran teater modern
yang mana jika diteliti dengan seksama, memiliki ciri-ciri yang mendekat aliran teater
tradisional. Berpuluh-puluh tahun yang lalu, saat pertunjukan teater sedang berada pada masa
kejayaannya, teater mencoba untuk melenyapkan gabungan antara penonton dan pemainnya.

27
Para tokoh diberi keleluasaan untuk membuat inprovisasi menarik seperti halnya
teater tradisional. Namun untuk memperjelas komunikasi yang disampaikan, dialog verbal
diminimalisir penggunaannya dan dialihkan dengan menggunakan bunyi, gerakan tubuh,
properti panggung dan lain sebagainya. Ini dijadikan sebagai sarana komunikasi guna
menyampaikan isi cerita yang dilakonkan.

28
TEKNIK MERANCANG PERENCANAAN PEMENTASAN TEATER

Perencanaan merupakan suatu langkah kegiatan awal dalam menetapkan kegiatan


melalui tahapan kerja untuk mencapai tujuan yang telah digariskan, termasuk kegiatan
pengambilan keputusan dan pilihan alternatif-alternatif keputusan. Keputusan-keputusan di
dalam perencanaan tersebut dilakukan oleh seorang pimpinan.
Oleh karena itu, perencanaan non artistik yakni perencanaan di luar pementasan seni di dalam
manajemen seni pementasan atau pementasan dipimpinan oleh seorang manager yang disebut
dengan Manager Produksi atau Pimpinan Produksi. Sedangkan keputusan-keputusan di dalam
perencanaan artistik teater dilakukan oleh Manager Artistik atau Sutradara.
Tujuan dari perencanaan adalah untuk menghindari tingkat kesalahan atau hambatan
yang akan terjadi serta sekaligus mendorong peningkatan pencapaian tujuan dari sebuah
rencana pementasan dalam hal ini pementasan teater.
Perencanaan non artistik di dalam pementasan teater, meliputi pengelolaandibidang:
personal pementasan, administrasi, keuangan, publikasi, dokumentasi, pemasaran, kemitraan
dan laporan pementasan.
Dari sekian banyaknya perencanaan kerja yang harus dilakukan, seorang Pimpinan
Produksi perlu melakukan pengorganisasian dan pembagian wilayah kerja berdasarkan
potensi yang ada, termasuk potensi yang ada di sekolah dengan segala keterbatasannya.
Rencana pementasan teater atau merencanakan kegiatan lainnya, biasanya diawali dengan
suatu rapat atau pertemuan terbatas dengan agenda suatu program kegiatan yang akan dan
harus dilaksanakan oleh lembaga atau sekolah atas kesepakatan bersama.
Tahapan merencanakan pementasan teater sebagai langkah kerja dalam kegiatan merancang
pementasan dapat dikemukan sebagai berikut.

a. Pertemuan Sekolah dan Komite Sekolah


Pertemuan untuk mufakat adalah suatu hal penting untuk dilakukan dalam memulai
suatu kegiatan, terutama kegiatan yang telah diprogramkan. Pertemuan sekolah antara kepala
sekolah dan guru-guru dengan komite sekolah merupakan agenda awal yang harus dilakukan
dalam perencanaan pementasan teater. Pementasan teater sebagai wahana aktivitas dan

29
kreativitas pembelajaran seni di sekolah tanpa melibatkan unsur-unsur pemegang kebijakan
pendidikan seperti, guru kesenian.
Bagian dari perencanaan yang telah diprogramkan akan mengalami banyak kendala
terutama dukungan moral dan material yang berasal dari peserta didik atau orang tua kamu
(kebijakan komite sekolah). Hal ini akan menyebabkan adanya persoalan teknis dan non
teknis di lapangan.

b. Pembentukan Panitia Inti


Pembentukan panitia inti dalam sebuah rencana kegiatan adalah hal penting yang
harus dilakukan.Dengan adanya panitia inti maka akan memudahkan suatu tindakan
pengorganisasian selanjutnya. Panitia inti di dalam teater, terdiri dari penunjukan atau
pengangkatan posisi jabatan untuk Pimpinan Produksi dan Sutradara. Pimpinan Produksi
dapat dipilih dari guru atau orang tua murid.

Tetapi Sutradara harus dipilih dari guru bidang seni atau pelatih di luar sekolah
dengan jaminan sebuah kesepakatan dan jelasan honorium. Hal ini dilakukan untuk menjaga
hakekat pengelolaan atau manajemen yakni saling menguntungkan dan memahami rasa
kebersamaan satu sama lain.

c. Penentuan Naskah Lakon

Penentuan lakon atau naskah lakon adalah tanggungjawab seorang sutradara dan
diputuskan secara bersama dengan pertimbangan; Apakah sesuai atau tidak tematik lakon
yang dibawakan dengan tingkat kemampuan dan sasaran penonton? Mengapa naskah atau
lakon tersebut yang dipilih?

Hal ini jelas harus memiliki alasan positip bagi kemajuan bersama dari peluang yang
memungkinkan. Bagaimana merealisasikannya? Hal ini pun harus disesuaikan dengan
kemampuan atau kekuatan yang dimiliki berupaya mencari peluang yang memungkinkan,
biasanya benturannya masalah pendanaan.
Pementasan teater, dapat diselenggarakan dalam lingkup yang besar, artinya
melibatkan personal yang banyak dengan sejumlah proses latihan yang cukup panjang dan

30
biaya yang dibutuhkan pun akan lain dengan pementasan teater dalam lingkup kecil.
Sebaiknya, karena lingkupnya sekolah dan menyangkut pembelajaran. Kamu dianjurkan yang
sederhana saja tetapi diberi pengalaman berkesenian secara optimal, terutama dalam
memperlakukan lakon hendaknya dilakukan dengan teknik analisis terhadap lakon.

d. Menyusun Panitia

Pengorganisasian dalam pementasan teater di sekolah lebih sesuai dengan bentuk


organisasi panitia. Pola ini bersifat praktis dan tentative (sewaktu-waktu) artinya panitia
dibentuk sesuai dengan kapasitas kebutuhan yang dibentuk dan dibubarkan sesuai dengan
batas waktu berakhir. Susunan panitia yang dapat dilakukan dalam pementasan teater di
sekolah seperti bagan atau struktur di bawah ini.

31
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Tak dapat dipungkiri seni selalu ada disekitar kita. Karena itu, ada baiknya Anda
menggunakan seni untuk perkembangan kecerdasan anak. Berikut ini sejumlah manfaat bila
anak belajar seni:

1. Anak jadi lebih mudah menyerap masukan dan saran yang diberikan.
2. Kepekaan terhadap alam menjadi lebih baik karena terbiasa membuat sesuatu yang
indah.
3. Memberikan kesenangan dan dapat membantu buah hati mempelajari berbagai
ketrampilan yang perlu dikuasai, atau sesuatu dengan bakat mereka.
4. Membantu anak mengekspresikan dan mengembangkan kreatifitasnya dengan bebas.
5. Anak mampu mengendalikan emosi, perasaan sedih atau senang. Emosi itu dapat di
curahkan melalui karya seni yang mereka hasilkan.
6. Imajinasi anak bisa berkembang lewat karya yang dihasilkan.
7. Membangun perasaan pada anak dan memberi banyak pengalaman seni kreatif.
8. Apresiasi mereka terhadap keindahan akan tumbuh dan berkembang dalam dirinya.
Kalau kepekaan itu sudah tumbuh, anak bisa menghasilkan karya yang bagus.
9. Pendidikan seni bisa memberi pengaruh positif dalam hal persepsi emosi anak.

B. Saran

manfaat mempelajari seni budaya tidak hanya menjadikan hidup lebih indah, tetapi
banyak manfaat lain yang bisa diperoleh. Dengan menguasai seni budaya yang terpenting
setiap orang dapat mengembangkan sikap toleransi dalam kehidupan masyarakat yang

32
majemuk serta mengembangkan kemampuan imajinatif intelektual, ekspresi, kepekaan rasa
dan keterampilan guna menerapkan teknologi dalam berkreasi dan memamerkan hasil karya
seninya.

33
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.gurupendidikan.co.id/pameran-seni-rupa/
 https://123dok.com/document/y6e8go4z-bab-eksplorasi-gerak-tari-konsep-teknik-
dan-prosedur.html
 https://www.bola.com/ragam/read/4518105/pengertian-unsur-unsur-fungsi-jenis-
jenis-serta-contoh-seni-tari-tradisional-di-indonesia
 https://smayani.sch.id/artikel/pengertian-pertunjukan-musik
 https://www.dosenpendidikan.co.id/teater-tradisional-dan-modern/
 https://www.maolioka.com/2018/01/teknik-merancang-perencanaan-
pementasan.html
 https://www.bola.com/ragam/read/4518336/pengertian-seni-teater-ciri-ciri-fungsi-
unsur-dan-jenis-jenisnya-yang-perlu-diketahui
 http://senengsingsong.blogspot.com/2018/04/rangkuman-materi-seni-musik-kelas-
x-dan.html
 https://www.tokopedia.com/blog/alat-musik-tradisional-indonesia-edu/
 https://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/seni-musik/seni-musik-tradisional
 https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/03/183000769/pengertian-seni-
rupa-dua-dimensi-dan-unsur-fisiknya?page=all

iii

Anda mungkin juga menyukai