PENGANGGURAN
N OLEH :
Pira Panjaitan
Atas rahmat dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa, dan kemauan yang keras di
sertai bantuan dari berbagai pihak maka dapatlah di susun makalah ini dengan judul
“PENGANGGURAN”. Dan tak lupa saya hanturkan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada guru pembimbing yang telah memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis.
Sudah tentu hasil makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis
memohon saran yang sifatnya konstruktif untuk kesempurnaannya. Semoga apa yang
dipaparkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan pada khususnya.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia adalahmasalah
pengangguran. Keadaan di Negara-negara berkembang seperti Indonesiadalam beberapa
dasawarsa ini menunjukan bahwa pembangunan ekonomi yang telahtercipta tidak sanggup
mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripadapertambahan penduduk yang
berlaku. Oleh karenanya, masalah pengangguran yangmereka hadapi dari tahun ke tahun
semakin bertambah serius. Pengangguran yangtinggi berdampak langsung maupun tidak
langsung terhadap kemiskinan, kriminalitasdan masalah-masalah sosial politik yang juga
semakin meningkat. Dengan jumlahangkatan kerja yang cukup besar, arus migrasi yang terus
mengalir, serta dampak krisisekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini, membuat
permasalahan tenaga kerjamenjadi sangat besar dan kompleks.
Pengangguran memang kini belum bisa terlepaskan dari salah satu bagian masalah yang di
hadapi oleh negara-negara berkembang di dunia, termasuk bangsa Indonesia. Pengangguran di negeri
ini, masih menjadi masalah aktual yang menjadi bahasan panjang sejak orde baru tumbang dan
Indonesia di cap sebagai negara yang cukup terganggu perkembangan perekonomiannya. Salah satu
tujuan pembangunan nasional adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indonesia
sebagai negara berkembang harus melakukan banyak perubahan untuk mendukung pembangunan
nasional. Hal tersebut bertujuan agar terciptanya stabilitas nasional, iklim investasi yang baik, dan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi sehingga dapat menekan angka pengangguran di Indonesia.
Pembangunan ekonomi sebuah negara dapat dilihat keberhasilannya dari beberapa indikator
perekonomian, satu diantaranya adalah tingkat pengangguran. Berdasarkan tingkat pengangguran
dapat dilihat kondisi suatu Negara apakah perekonomiannya berkembang atau lambat dan atau bahkan
mengalami kemunduran. Pengangguran sendiri merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang
tergolong dalam angkatan kerja dan ingin mendapatkan pekerjaan tetapi mereka belum dapat
memperoleh pekerjaan tersebut (Sukirno, 2008).
1. Tujuan bersifat ekonomi, yang dalam hal ini ada tiga pertimbangan utama untuk
menyediakan lowongan pekerjaan baru, untuk meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat dan
memperbaiki kesamarataan pembagian pendapatan.
A. Pengertian Pengnagguran
B. Jenis-Jenis Pengangguran
C. Faktor Pengangguran
D. Cara Mengatasi Pengangguran
E. Presentase Angka Pengangguran Yang Terjadi Di Indonesia
Angka pengangguran adalah persentase jumlah penganggur terhadap jumlah angkatan kerja.
Penduduk yang sedang mencari pekerjaan tetapi tidak sedang mempunyai pekerjaan disebut
penganggur (Sumarsono, 2009). Tabel 1.1 memperlihatkan angka pengangguran di beberapa
kabupaten atau kota di provinsi Jawa Tengah yang masih cenderung tinggi, dan mengalami fluktuasi.
Pada tahun 2015 tingkat pengangguran tertinggi di provinsi Jawa Tengah terjadi di kabupaten Tegal
dengan angka 9,52 persen, di urutan kedua kota Tegal dengan angka 8,06 persen, selanjutnya urutan
ketiga di kabupaten Cilacap dengan angka 8,01 persen dan di urutan empat dan lima terjadi di
kabupaten Kendal dan Pemalang dengan angka 7,07 persen dan 6,53 persen.
Tingkat pengangguran terendah di provinsi Jawa Tengah di tahun 2015 diduduki oleh
kabupaten Temanggung dengan angka pengangguran sebesar 1,5 persen, kabupaten Boyolali urutan
kedua dengan tingkat pengangguran 2,03 persen, urutan ketiga kabupaten Klaten dengan tingkat
pengangguran 2,51 persen, sedangkan urutan keempat dan kelima adalah kabupaten Semarang dan
Wonogiri dengan angka tingkat pengangguran 2,57 persen dan 3,07 persen.
Di provinsi Gorontalo, masalah tingkat pengangguran juga merupakan isu penting yang
menjadi permasalahan tahunan dalam pembangunan ekonomi di Provinsi Gorontalo. Pemerintah
daerah sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat juga harus mengambil bagian dalam
menyelesaikan masalah pengangguran yang ada di Provinsi Gorontalo. Berdasarkan data badan pusat
statistik, tingkat pengangguran Provinsi Gorontalo mngalami fluktuasi. Perkembangan tingkat
pengangguran Provinsi Gorontalo selama lima tahun terakhir, dapat dilihat pada tabel 1. Sebagai
berikut :
Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat dilihat secara total tingkat pengangguran Provinsi
Gorontalo setiap tahunnya. Tingkat pengangguran tertinggi terdapat pada tahun 2013 diantara 6
Kabupaten/Kota yang ada tingkat pengangguran tertinggi dimiliki Kota Gorontalo sebesar 7,37%
sedangkan yang terendah dimiliki Kabupaten Boalemo yaitu 1,66%. Kondisi tersebut memperlihatkan
bahwa tingkat pengangguran antar Kabupaten/kota Provinsi Gorontalo tidak merata, hal tersebut
disebabkan oleh tidak berimbangnya perkembangan antara jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia
di suatu daerah dengan jumlah angkatan kerja di dalam suatu daerah tersebut.
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2017-2-2-60201-912414008-bab1-12042018121901.pdf