Anda di halaman 1dari 15

UJIAN TENGAH SEMESTER

PENDIDIKAN SENI

Dosen Pengampu Mata Kuliah :

Hikmawati Usman, S. Pd., M. Pd

OLEH :

Annisa Rahmadani

1947041018

M8.2

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat
sederhana.

Makalah ini berisikan tentang ringkasan materi pembelajaran mata kuliah Pendidikan Seni.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Pallangga, 13 Oktober 2021

Annisa Rahmadani

i
DAFTAR ISI
UJIAN TENGAH SEMESTER............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Seni............................................................................................3
B. Tujuan Pendidikan Seni..................................................................................................3
C. Konsep yang terkait dengan Pendidikan Seni................................................................4
D. Fungsi Seni.....................................................................................................................5
E. Wawasan Seni.................................................................................................................7
F. Pengantar Kebudayaan...................................................................................................7
G. Hubungan Kesenian dan Kebudayaan............................................................................8
H. Integrasi, Apresiasi, Ekspresi, dan Kreasi......................................................................8
I. Pemikiran menurut Ki Hajar Dewantara tentang Kesenian.............................................8
J. Domain Permainan dan Aplikasi Belajar .......................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................................11
B. Saran ............................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia. Dengan
segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan perkembangan
kebudayaan manusia, kesenian sebagai produk budaya juga terus berkembang sesuai dengan
keadaan masanya.

Dalam perkembangan seni, muncul seni kontemporer sebagai refleksi fenomena sosial yang
menunjukkan kondisi kreatif pada masa terakhir. Seni kontemporer memiliki sifat yang lebih
membumi (karena kebanyakan merupakan refleksi fenomena sosial), dan populis daripada seni
tradisional. Berkembangnya seni rupa kontemporer diikuti dengan banyaknya seniman yang
terjun dalam seni rupa kontemporer. Banyaknya jumlah perupa kontemporer tersebut
menimbulkan masalah tersendiri yang pelik. Sebagai perupa mereka di tuntut untuk berkarya dan
menggelar karya- karya mereka. Yang berujung pada keinginan untuk mendapatkan apresiasi
dari orang lain (masyarakat dan pelaku seni), untuk menuju ke sana mereka tentu butuh wadah
serta fasilitas yang memadai.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pendidikan Seni ?
2. Apa tujuan Pendidikan Seni ?
3. Bagaimana konsep yang terkait dengan Pendidikan Seni ?
4. Apa fungsi Seni ?
5. Apa pengertian Wawasan Seni ?
6. Apa saja pengantar Kebudayaan ?
7. Apa hubungan kesenian dan kebudayaan ?
8. Apa pengertian dan hubungan Integrasi, Apresiasi, Ekspresi, dan Kreasi ?
9. Apa saja Keanekaragaman Seni di Indonesia ?
10. Bagaimana pemikiran menurut Ki Hajar Dewantara tentang Kesenian ?
11. Apa itu Domain permainan dan Aplikasi Belajar ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Pendidikan Seni
2. Untuk mengetahui tujuan Pendidikan Seni
3. Untuk konsep yang terkait dengan Pendidikan Seni
4. Untuk mengetahui Fungsi Seni
5. Untuk mengetahui pengertian Wawasan Seni
6. Untuk mengetahui pengantar Kebudayaan
7. Untuk mengetahui hubungan kesenian dan kebudayaan
8. Untuk mengetahui pengertian dan hubungan Integrasi, Apresiasi, Ekspresi, dan
Kreasi
9. Untuk mengetahui Keanekaragaman Seni di Indonesia
10. Untuk mengetahui pemikiran menurut Ki Hajar Dewantara tentang Kesenian
11. Untuk mengetahui Domain permainan dan Aplikasi Belajar

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Seni
Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak
didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan-aturan estetika tertentu. Selain
itu, pendidikan seni bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah
menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak di olah dan
dikembangkan.
B. Tujuan Pendidikan Seni
Tujuan Pendidikan Seni, antara lain sebagai berikut :
1. Menegakkan Hak Asasi Manusia ke dalam Pendidikan dan Partisipasi Kultural
Deklarasi dan konvensi internasional bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi setiap
anak dan orang dewasa terhadap hak atas pendidikan dan kesempatan yang akan menjamin
perkembangan yang sepenuhnya dan harmonis serta partisipasinya dalam kebudayaan dan
kehidupan yang berkesenian.
2. Mengembangkan Kemampuan Individual
Semua manusia mempunyai potensi kreatif. Kesenianlah kemudian menyediakan lingkungan
dan praktik di mana pelajar secara aktif terlibat dalam pengalaman, proses, dan perkembangan
kreatif.
Agar anak-anak dan orang dewasa dapat berpartisipasi sepenuhnya dalam kehidupan yang
berkebudayaan dan berkesenian, mereka perlu belajar untuk memahami secara terus-menerus,
mengapresiasi dan mengalami ekspresi artistik yang mana beberapa orang–sering disebut
seniman–mengeksplorasi, dan berbagi wawasan.dalam berbagai aspek tentang keberadaan dan
keberdampingan dalam kehidupan. Kesemuanya itulah merupakan tujuan untuk memberi semua
orang peluang yang sama dalam kegiatan kebudayaan dan kesenian, pendidikan yang berseni
perlu menjadi bagian wajib dari program pendidikan bagi semua. Pendidikan dalam dan melalui
seni juga seharusnya sistematis dan dihadirkan selama bertahun-tahun karena merupakan proses
berjangka panjang.
3. Meningkatkan Kualitas Pendidikan

3
“Pendidikan berkualitas” ialah model pendidikan yang berpusat pada pelajar dan dapat
ditetapkan dalam tiga prinsip: pendidikan yang relevan dengan pelajar namun juga mendorong
nilai-nilai universal, pendidikan yang adil dalam hal akses dan hasil serta jaminan pelibatan
sosial dibanding pengucilan, dan pendidikan yang mencerminkan dan membantu pemenuhan
hak-hak individu. Pendidikan berkualitas, olehnya itu, umumnya dapat dipahami sebagai
pendidikan yang menyediakan semua kemampuan lokal relevan setempat yang dibutuhkan para
anak muda dan pelajar lainnya agar dapat berguna di lingkungan masyarakatnya; cocok dengan
kehidupan, aspirasi, dan minat siswa, sebagaimana pula dengan keluarga dan lingkungan
mereka, dan bersifat inklusi serta berbasis hak asasi.
4. Mengenalkan Pengungkapan Keanekaragaman Budaya
Kesenian merupakan manifestasi budaya sekaligus sarana komunikasi pengetahuan budaya.
Setiap budaya memiliki ekspresi artistik dan praktik kultural unik. Atas keanekaragaman
kebudayaan dan kreativitasnya, produk kesenian merepresentasikan bentuk-bentuk kontemporer
dan tradisional dari kreativitas manusia yang secara unik berperan pada kemuliaan, warisan,
keindahan dan integritas peradaban manusia.
C. Konsep yang terkait dengan Pendidikan Seni
1. Bidang Disiplin Kesenian
Setiap budaya mengembangkan makna melalui wawasan yang diperoleh melalui pencarian
mengenai pemahaman yang dibagikan dan dikomunikasikan. Elemen dasar dari komunikasi
adalah kata, pergerakan, sentuhan, suara, ritma dan gambar.
Seni seharusnya diperkenalkan secara bertahap kepada pelajar melalui praktek dan
pengalaman artistik dan mempertahankan nilai yang bukan hanya hasil dari proses, tetapi proses
itu sendiri. Selain itu, karena banyak bentuk seni yang tidak terbatas pada satu pelajaran saja,
aspek interdisiplin dari seni, dan kesamaan antara mereka, harus diberi penekanan lebih.
2. Pendekatan Pendidikan Seni
Pendekatan Seni dalam Pendidikan, memanfaatkan seni (dan praktek dan tradisi budaya yang
berkaitan dengan seni tersebut) sebagai sarana dalam mengajarkan kurikulum pelajaran umum
dan sebagai cara untuk memperdalam pemahaman dari pelajaran tersebut; misalnya,
menggunakan warna, bentuk dan objek yang berasal dari seni visual dan arsitektur untuk
diajarkan dalam pelajaran seperti fisika, biologi dan geometri; atau memperkenalkan drama atau

4
musik sebagai metode untuk mengajarkan bahasa. Berdasarkan teori dari “kecerdasan ganda”,
pendekatan AiE bertujuan untuk memperpanjang keuntungan Pendidikan Seni untuk semua
siswa dan mata pelajaran. Pendekatan ini juga bertujuan untuk mengkontekstualisasikan teori
melalui penerapan praktik pembelajaran artistik. Agar efektif, pendekatan interdisiplin ini
memerlukan perubahan dalam metode pengajaran dan pelatihan guru.
3. Dimensi Pendidikan Seni
Pendidikan Seni terstruktur melalui 3 aliran pedagogis komplementer, yakni :
 Studi karya artistik
 Kontak langsung dengan karya seni (seperti konser, pameran, buku dan film)
 Ikut dalam praktek seni
Jadi, terdapat 3 dimensi Pendidikan Seni (1) siswa mendapatkan pengetahuan saat
berinteraksi dengan objek atau pekerja seni, dengan seniman dan dengan gurunya; (2) siswa
mendapatkan pengetahuan melalui praktek seninya sendiri; dan (3) siswa mendapatkan
pengetahuan melalui penelitian dan studi (dari bentuk seni, dan hubungan seni dengan sejarah).
D. Fungsi Seni
Fungsi seni utamanya sebagai media artistik atau keindahan. Itu karena seni bisa diartikan
sebagai hasil karya manusia yang mengandung unsur keindahan dan dapat memengaruhi
perasaan orang lain.
1. Fungsi Individual
Fungsi individual seni bermanfaat untuk kebutuhan pribadi penciptanya. Terdapat dua
macam fungsi individual seni, yaitu:
a) Fungsi Pemenuhan Kebutuhan Fisik
Pemenuhan kebutuhan fisik yang dimaksud adalah manusia merupakan makhluk ciptaan
Tuhan yang diberi kemampuan untuk mengapresiasi suatu keindahan. Karena berkaitan
dengan keindahan, segi kenyamanan saat menciptakan karya seni tersebut menjadi suatu
hal yang harus terpenuhi.
b) Fungsi Pemenuhan Kebutuhan Emosional
Manusia kerap mencurahkan emosi dan perasaannya melalui sebuah seni yang
menggambarkan keadaan atau imajinasinya. Dari imajinasi yang didapatnya, terciptalah
sebuah karya seni yang berharga.

5
2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial seni bermanfaat sebagai pemenuhan kebutuhan sosial seseorang. Terdapat
beberapa macam fungsi sosial seni, antara lain:
a) Fungsi Religi atau Keagamaan
Seni sebagai media penunjang kegiataan keagamaan dan kepercayaan yang dianut
seseorang.
b) Fungsi Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan dapat dilihat dengan adanya pelajaran seni musik.
Pelajaran ini kerap mengadakan kegiatan ansambel secara berkelompok. Melalui kegiatan
ansambel, proses pembelajaran menjadi lebih menghibur dan menyenangkan. Selain itu,
karya seni sering digunakan untuk menunjang pembelajaran yang membutuhkan ilustrasi.
c) Fungsi Komunikasi
Seni dapat digunakan sebagai sarana komunikasi. Seni berperan dalam menyampaikan
kritik sosial, gagasan, kebijakan serta memperkenalkan produk kepada masyarakat.
Tujuannya agar informasi mudah diterima masyarakat. Seni yang bisa digunakan sebagai
sarana komunikasi adalah melalui pagelaran wayang kulit, wayang orang, seni teater,
poster, drama komedi, dan reklame.
d) Fungsi Rekreasi/Hiburan
Seni berfungsi sebagai sarana melepas kejenuhan dan penat yang dialami seseorang.
Melalui pertunjukkan seni, perasaan seseorang yang semula sedih bisa menjadi terhibur
kembali.
e) Fungsi Artistik
Fungsi ini merupakan fakta bahwa seorang seniman menyajikan karya seninya tidak
untuk hal yang bersifat komersial. Artinya, seni pertunjukan ini tidak bisa dinikmati
orang lain. Karya seni ini hanya bisa dinikmati oleh para seniman dan komunitasnya.
f) Fungsi Guna (Seni Terapan)
Dalam proses penciptaannya, seni terapan ini mempertimbangkan aspek kegunaan karya
seni tersebut.
g) Fungsi Kesehatan (Terapi)
Di era saat ini banyak sekali seniman yang menciptakan seni untuk menimbulkan rasa

6
nyaman dan tenang ketika melihat, mendengar, atau merabanya. Dalam hal ini, seni
digunakan sebagai kebutuhan terapi.
E. Wawasan Seni
Wawasan seni adalah sikap, pendekatan, pemahaman dan penghayatan seseorang terhadap
kesenian dan karya seni. Wawasan seni diperlukan untuk menjadi dasar atau tolok ukur dalam
membicarakan kesenian, karena ia juga merupakan pemahaman dan penghayatan kita dalam
menilai karya seni. Wawasan seni yang berbeda akan menentukan sikap dan pandangan yang
berbeda dalam menghadapi kesenian pada umumnya dan pendidikan kesenian pada khususnya.
Wawasan seni yang berbeda akan menentukan sikap dan pandangan yang berbeda pula
dalam menghadapi kesenian secara umum dan pendidikan kesenian pada khususnya. Pada
dasarnya setiap insan memiliki rasa keindahan dan rasa seni yang dapat dipupuk dan
dikembangkan sejak dini. Dengan demikian, semakin bertambah usia seseorang, maka akan
semakin meningkat pula kepekaan rasa keindahannya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
dikelilingi oleh aktifitas berkesenian. Meskipun semua itu berlangsung secara alami dan tidak
disadari sebagai aktifitas berkesenian.
F. Pengantar Kebudayaan
1. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan secara umum mengarah pada sebutan dari cara hidup sekelompok orang, yang
berarti cara mereka melakukan sesuatu. Kelompok yang berbeda mungkin memiliki budaya yang
berbeda. Suatu budaya dari penjelasan pengertian kebudayaan secara umum, diturunkan ke
generasi berikutnya dengan belajar.
2. Karakteristik Kebudayaan
a) Budaya mempelajari perilaku manusia
b) Budaya terkadang bersifat abstrak, berupa ide, gagasan, ataupun keyakinan
c) Budaya merupakan produk manusia, diciptakan oleh manusia atau sekelompok
manusia
d) Manusia meliputi sikap, nilai, dan pengetahuan
e) Budaya meliputi objek, materi, yang diwujudkan dalam teknologi
f) Budaya dibagikan dan diteruskan oleh anggota masyarakat
g) Budaya merupakan cara hidup

7
h) Budaya seringkali menghadapi perubahan atau dinamis
G. Hubungan Kesenian dan Kebudayaan
Hubungan kesenian dan kebudayaan adalah keterkaitan satu sama lain yang tidak dapat
dipisahkan karena saling memiliki unsur yang menyatukan. Dimana kesenian menjadi jalan
pengungkapan kebudayaan.
Hubungan seni dan budaya adalah dalam seni ada suatu budaya dan budaya memilik suatu
seni yang dapat berupa seni tari, seni yang bersifat kedaerahan. Dalam hal lain juga dapat
dikaitkan dengan seni budaya. Seni budaya adalah cara pandang atau hidup sekempok ataupun
seseorang menyampaikan pesan dari hati atau ungkapan perasaan yang dikemas dalam bentuk
suatu karya baik benda ataupun semacamnya dengan menonjolkan unsur keindahan.
H. Integrasi, Apresiasi, Ekspresi, dan Kreasi
Apresiasi, ekspresi, dan kreasi merupakan tiga aspek utama dalam kesenian. Aspek apresiasi
berperan dalam mengindra dan menikmati objek alam (termasuk lingkungan, tumbuhan, hewan,
dan manusia sendiri) atau karya seni. Sementara aspek ekspresi berperan dalam kemauan
mengungkapkan ide yang umumnya didapatkan dari proses apresiasi. Lalu aspek kreasi menjadi
hasil perenungan dan/atau karya cipta dalam bentuk apapun dari pengolahan ide pada proses
ekspresi. Integrasi aspek apresiasi, ekspresi, dan kreasi inilah yang berfungsi sebagai
penghubung antara daya dan dimensi kesenian dengan akal budi dan tradisi dalam kebudayaan
ke kurikulum pendidikan.
I. Pemikiran menurut Ki Hajar Dewantara tentang Kesenian
Berdasarkan pendapat Ki Hajar Dewantara Dewantara, kesenian merupakan bagian dari
kebudayaan yang sangat luas jangkauan dan ruang lingkupnya sehingga tidak dapat dilepaskan
dari kehidupan manusia. Kedudukan kesenian di dalam kebudayaan di seluruh dunia selalu
terpakai sebagai ukuran untuk menetapkan rendah tingginya kebudayaan dari sesuatu bangsa.
Bahkan banyak yang menyimpulkan bahwa kebudayaan adalah kesenian dan kesenian adalah
kebudayaan. Dengan demikian, kesenian dapat dianggap bagian terpenting daripada kebudayaan.
Pada umumnya, menghargai keluhuran bangsa adalah dengan mempelajari keadaan kesenian
rakyat, karena ada kesenian ada penghormatan, tidak ada kesenian tidak ada penghargaan
terhadap suatu bangsa. Sebagai langkah pemikiran tentang kesenian dalam kebudayaan,
Dewantara mengemukakan kesenian Indonesia sebagai berikut:

8
Kesenian bangsa Indonesia kini belum ada; yang ada hanya kesenian daerah; apabila
kebangsaan Indonesia yang kini kita kejar jadinya, sudah terbentuk, maka seni Indonesia akan
jadi juga. Adapun bentuknya seni Indonesia itu akan bersifat baru, tetapi tidak akan
meninggalkan dasar-dasarnya kebudayaan dari berbagai daerah Indonesia. Kesenian Indonesia
akan terbentuk dengan memakai atau mempergunakan segala puncak-puncak kesenian dari
kesenian- kesenian daerah. Sesudah kebangsaan Indonesia termasuk, maka daerah-daerah masih
akan mempunyai sifat-sifat yang berdasarkan pada teori, bahwa kesenian dan kebudayaan
lainnya itu selalu hidup meneruskan garis hidup lama, selalu makin lama makin berdekatan
dengan kesenian dari golongan-golongan lain, dan akhirnya bercampur juga tetapi masih nampak
kekhususannya masing-masing (kontinyu- konvergen-konsentris) (Dewantara, Ibid: 334).
Pemikiran kesenian Indonesia yang mengarah kepada keanekaragaman budaya secara jelas
pada pernyataannya tentang ‘segala puncak-puncak kesenian dari kesenian-kesenian daerah’.
Pernyataan tersebut juga tercermin dalam daftar pengajaran umum yang memasukkan kesenian
kebangsaan sebagai pengajaran yang dapat mempersatukan dan memperkuat kebudayaan bangsa,
menumbuhkan semangat kebangsaan yang sehat dan kuat (tidak menyalahi hukum adab
kemanusiaan). Sedangkan pelajaran- pelajarannya diambil dari sumber-sumber keagamaan, adat-
istiadat, kesusilaan, kesenian, sejarah dan sebagainya, yang mengandung pelajaran keadaban
pada umumnya.
J. Domain Permainan dan Aplikasi Belajar
1. Domain Permainan
Domain permainan di sini berupa pemanfaatan berbagai jenis permainan tradisional yang
dapat dijadikan sebagai strategi dalam menciptakan hubungan yang bebas dan harmonis antara
pendidik dan peserta didik. Pemanfaatan tersebut secara praktis terbukti mampumembangun
komunikasi interaktif di mana peserta didik akhirnya terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Metode ini telah dipraktikkan di salah satu sekolah alam yang juga menerapkan seni sebagai
media pembelajaran yang kita bahas di pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Domain permainan dalam pendidikan seni dapat membuat suasana pembelajaran semakin
interaktif dan kolaboratif, yakni terutama model joyfull learning (pembelajaran menyenangkan)
dengan metodenya yang disebut ice breaking. Ice breaking sendiri merupakan metode peralihan
dalam mengubah situasi pembelajaran lebih menyenangkan dengan menggunakan model-model

9
permainan, baik permainan tradisional ataukah juga aplikasi gaming sekarang ini. Membuat
proses pembelajaran menjadi menyenangkan dapat terwujud melalui penerapan media dan
metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif oleh pendidik. Inilah yang diangkat dalam
pendidikan seni, dari menjadikan daya dan dimensi kesenian sebagai media pembelajaran yang
juga memanfaatkan teknologi.
Sementara metode pembelajarannya sendiri menggunakan domain permainan sehingga anak-
didik lebih tertarik dalam proses pembelajaran dalam memperdalam kepercayaan diri dan
mengasah keingintahuannya. Jika ingin mendapatkan pemahaman lebih jauh secara praktis,
silahkan telusuri dua artikel (klik gambar untuk membaca) yang menjelaskan apa dan bagaimana
joyfull learningdengan metode ice breaking.
2. Aplikasi Belajar
Adapun dua tawaran aplikasi, selain Google Arts & Culture yang telah diaplikasikan
sebelumnya, untuk menunjang pembelajaran menyenangkan yang dimaksud, dapat dilihat
dengan mengklik ketiga gambar di bawah ini. Silahkan utak-atik, khususnya aplikasi Rumah
Belajar.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan diatas tentang materi perkuliahan Pendidikan Seni pertemuan 1
sampai pertemuan 7, maka yang dapat saya simpulkan :
1. Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia. Dengan
segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan
perkembangan kebudayaan manusia, kesenian sebagai produk budaya juga terus
berkembang sesuai dengan keadaan masanya.
2. Tujuan Pendidikan Seni ialah untuk menegakkan Hak Asasi Manusia ke dalam
pendidikan dan partisipasi kultural, mengembangkan kemampuan individual,
meningkatkan kualitas pendidikan, dan mengenalkan pengungkapan keanekaragaman
budaya.
3. Beberapa konsep yang terkait dengan Pendidikan Seni antara lain bidang disiplin
kesenian, pendekatan pendidikan seni, dan dimensi pendidikan seni.
4. Fungsi seni utamanya sebagai media artistik atau keindahan. Itu karena seni bisa
diartikan sebagai hasil karya manusia yang mengandung unsur keindahan dan dapat
memengaruhi perasaan orang lain. Fungsi seni terbagi 2 yaitu fungsi individual dan
fungsi sosia.
5. Wawasan seni adalah sikap, pendekatan, pemahaman dan penghayatan seseorang
terhadap kesenian dan karya seni. Wawasan seni diperlukan untuk menjadi dasar atau
tolok ukur dalam membicarakan kesenian, karena ia juga merupakan pemahaman dan
penghayatan kita dalam menilai karya seni.
6. Kebudayaan secara umum mengarah pada sebutan dari cara hidup sekelompok orang,
yang berarti cara mereka melakukan sesuatu. Kelompok yang berbeda mungkin memiliki
budaya yang berbeda.
7. Hubungan kesenian dan kebudayaan adalah keterkaitan satu sama lain yang tidak dapat
dipisahkan karena saling memiliki unsur yang menyatukan. Dimana kesenian menjadi
jalan pengungkapan kebudayaan. Hubungan seni dan budaya adalah dalam seni ada suatu

11
budaya dan budaya memiliki suatu seni yang dapat berupa seni tari, seni yang bersifat
kedaerahan.
8. Apresiasi, ekspresi, dan kreasi merupakan tiga aspek utama dalam kesenian. Integrasi
aspek apresiasi, ekspresi, dan kreasi inilah yang berfungsi sebagai penghubung antara
daya dan dimensi kesenian dengan akal budi dan tradisi dalam kebudayaan ke kurikulum
pendidikan.
9. Berdasarkan pendapat Ki Hajar Dewantara Dewantara, kesenian merupakan bagian dari
kebudayaan yang sangat luas jangkauan dan ruang lingkupnya sehingga tidak dapat
dilepaskan dari kehidupan manusia. Kedudukan kesenian di dalam kebudayaan di seluruh
dunia selalu terpakai sebagai ukuran untuk menetapkan rendah tingginya kebudayaan dari
sesuatu bangsa.
10. Domain permainan dalam pendidikan seni dapat membuat suasana pembelajaran semakin
interaktif dan kolaboratif, yakni terutama model joyfull learning (pembelajaran
menyenangkan) dengan metodenya yang disebut ice breaking. Ice breaking sendiri
merupakan metode peralihan dalam mengubah situasi pembelajaran lebih menyenangkan
dengan menggunakan model-model permainan, baik permainan tradisional ataukah juga
aplikasi gaming sekarang ini. Adapun dua tawaran aplikasi, selain Google Arts & Culture
yang telah diaplikasikan sebelumnya, untuk menunjang pembelajaran menyenangkan
yang dimaksud, dapat dilihat dengan mengklik ketiga gambar di bawah ini. Silahkan
utak-atik, khususnya aplikasi Rumah Belajar.
B. Saran
Sebagai seorang pelajar mahasiswa prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasarm kita diharuskan
mempelajari seni dengan lebih mendalam, agar kita dapat mengapresiasi, menikmati, dan
sekaligus lebih mencintai seni khususnya seni daerah, umumnya negara kita sendiri.

12

Anda mungkin juga menyukai