Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SENI TRADISI DAN POTENSI EKONOMI KREATIF


BUDAYA SUNDA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Budaya Sunda yang di ampu oleh:
Dr. Ridwan S, S.Pd., MSn.,MAk.

Oleh kelompok :
Alfinsyah Varold Denanta 184020069
Anisa Nur Fadilah 204020030
Herlambang Ali Kuncoro 204020003
Lala Siti Lestari 204020032
Rezan Ahmad Fauzan 204020019
Muhamad Wawan 204020013

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PASUNDAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Makalah.................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Seni Tradisi ........................................................................................................ 3
2.2 Pengertian Ekonomi Kreatif ................................................................................................ 4
2.3 Jenis dan Usaha Dalam Ekonomi Kreatif........................................................................... 5
2.4 Potensi Ekonomi Kreatif ...................................................................................................... 7
BAB III................................................................................................................................................... 9
PENUTUPAN ........................................................................................................................................ 9
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 9
3.2 Saran ...................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam
suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar
alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Ekonomi kreatif adalah sebuah
konsep baru bidang perekonomian di era ekonomi yang mengutamakan kreativitas dan
informasi. Konsep dari ekonomi kreatif ini adalah bagaimana sumber daya manusia yang
memiliki ide-ide kreatif dan pengetahuan luas dapat digunakan sebagai faktor utama dalam
produksi. Jadi pada dasarnya ekonomi kreatif lebih mengedepankan kreativitas, pengetahuan,
dan ide dari manusia sebagai aset untuk membuat perekonomian bergerak maju.

Kebudayaan juga tak akan lepas dari lingkaran ekonomi kreatif ini. Berbagai produk-
produk budaya dapat dikembangkan sesuai konsep ekonomi kreatif sehingga dapat menjadi
sumber pendapatan bagi penduduk maupun pemerintah. Indonesia sebagai negara dengan
kekayaan budaya yang tinggi dan beraneka ragam tentu memiliki potensi yang besar untuk
dikembangkan sesuai ekonomi kreatif ini. Ekonomi kreatif bukan memperdagangkan seni
tetapi mempromosikan nilai-nilai yang lebih layak, sambil melestarikan (dalam arti
melindungi asal usul seperti apa adanya). Yang kita anggap ekonomi kreatif adalah:
bagaimana modal budaya itu ditampilkan dengan atau melalui suatu proses ekspresi (mencari,
menggali dan mengekspresikan kembali), dipertunjukkan ke dunia luar di luar masyarakat
kita; misal Tari Saman dengan berbagai variasinya, kostumnya dsb. Cara kedua adalah
melalui festival, misal festival seni (Asmat, Kamoro), usaha tani. Banyak orang luar
memberikan apresiasi.

Dari modal budaya dan ekspresi yang kita lakukan, timbul modal kreatif, dari modal
kreatif itu timbul nilai yang kita harapkan terhadap kearifan lokal kita. Dan dari semua itu
akan timbul apresiasi. Bahan baku atau masukan utama dari ekonomi kreatif adalah: seni
budaya, kearifan lokal, seni tradisi yang ada di masyarakat adat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan seni tradisi ?
2. Apa yang dimaksud dengan ekonomi kreatif ?
3. Apa saja subsektor ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan dengan memanfaatkan
produk-produk budaya tradisional ?
4. Bagaimana dan seperti apakah potensi wisata budaya tradisional yang disebut sebagai
suatu ekonomi yang kreatif ?

1
1.3 Tujuan Makalah
Adapun tujuan makalah ini dibuat sebagain berikut:
1. Menjelaskan mengenai seni tradisi
2. Menjelaskan mengenai ekonomi kreatif
3. Menjelaskan subsector ekonomi kreatif yang dikembangkan produk budaya tradisioal
4. Menjelaskan menngenai potensi wisata tradisioal

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Seni Tradisi


Pengertian Seni adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung
unsur keindahan dan mampu membangkitkan perasaan orang lain. Sedangkan tradisi adalah
sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu
kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang
sama. Tradisi islam adat kebiasaan turun-temurun yang masih dijalankan dalam masyarakat
yang menggambarkan kebudayaan islam. Jadi seni tradisi adalah segala sesuatu yang
mengandung unsur keindahan dan mampu membangkitkan perasaan orang lain yang
dilakukan oleh setiap masyarakat sesuai dengan daerahnya masing-masing. Seni tradisi
biasanya berupa kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang dilakukan turun temurun dari
leluhurnya masing masing yang dipercayai oleh masyarakat sekitarnya. Seni tradisi memiliki
unsur kedaerahan. Sehingga tradisi disetiap daerah itu berbeda-beda.
Seni merupakan media untuk pengolahan raga, rasa, dan jiwa manusia, karena
dahulunya seni merupakan media pemujaan terhadap kepercayaan manusia terdahulu yang
sudah terkonsep secara utuh, baik dari aspek spritual, etika, estetika dan sosial. Sebagaimana
(Sunarto 2016: 87) mengungkapkan bahwa dalam aksiologi atau teori nilai, terdapat empat
konsep yang sejajar dan saling berkorelasi satu sama lain, atau dengan kata lain, boleh dinilai
dari sudut konsep nilai dari mana saja. Empat konsep nilai itu antara lain: kekudusan,
kebaikan, kebenaran, dan keindahan, keempat jenis nilai tersebut mempunyai kedudukan
yang sama, peranan yang sebanding, dan kepentingan yang sederajat bagi kehidupan
manusia. Dalam konteks kekudusan, Indonesia memiliki kesenian tradisional yang terhubung
dengan spritual masing-masing, seperti seni bernuansa Islam, nyanyian-nyanyian di Gereja,
serta ritual-ritual Hindu Budha yang mengandung seni untuk penyembahan kepada Tuhan.
konteks kebaikan merupakan ajaran-ajaran yang baik dari kepercayaan tadi yang dikemas
dalam media seni tradisi. Konteks kebenaran, terdapat pada aplikatif nilai-nilai kebaikan yang
terdapat pada seni tradisi. Konteks keindahan berupa nada, irama, gerak, tekstur atau bisa
disebut juga dengan unsur-unsur seni yang juga tak lepas dari penerapan nilai-nilai kebaikan
tadi terhadap kehidupan spiritual dan tatanan sosial, sebagaimana rumusan korelasi konsep
nilai tentang kekudusan, kebaikan, kebenaran, dan keindahan, maka dapat dirumuskan
sebagai berikut:

1. Kekudusan adalah kebaikan yang sekaligus merupakan kebenaran


2. Kebaikan adalah kekudusan yang sekaligus merupakah keindahan
3. Kebenaran adalah keindahan yang sekaligus merupakan kekudusan
4. Keindahan adalah kebenaran yang sekaligus merupakan kebaikan.

Unsur-unsur seni tradisi di Indonesia secara garis besar dibagi menjadi 3 unsur yaitu,
pengolahan raga, pengolahan rasa, dan pengolahan jiwa dari keseluruhan seni tradisi yang

3
ada di Indonesia apakah itu seni musik, seni tari, dan seni rupa dengan keterbatasan pada
lingkungan budaya yang menunjangnya, cerminan budaya yang disesuaikan dengan dinamika
masyarakat, bagian dari kehidupan masyarakat yang menjadi pembeda seni satu tempat
dengan tempat lain, berdasarkan filosofi yang ada dan aktivitas budaya yang ada didaerah
tertentu, terkait dengan pakem-pakem tertentu, dan bersifat statis, tidak terdapat unsur kreatif
sebagai penciptaan baru

2.2 Pengertian Ekonomi Kreatif


Ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep di era ekonomi baru yang memfokuskan
informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari faktor produksi
yang utama yaitu sumber daya manusia. Umumnya konsep ini didukung dengan adanya
industri kreatif yang menjadi pengejawantahannya. Ekonomi kreatif adalah sistem kegiatan
manusia yang berhubungan dengan kreasi, produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi
barang/jasa yang bernilai bagi para konsumen pasaran. Ekonomi kreatif atau industri kreatif
(knowledge based economy) juga diartiken sebagai pendekatan, trend, konsep dan kegiatan
ekonomi dengan sumber kreativitas, inovasi, bakat, ide dan gagasan juga mengandalkan
sumber daya manusia.
Pengertian Ekonomi Kreatif atau Industri Kreatif Menurut Para Ahli :
Howkins (2001)
Ekonomi Kreatif terdiri atas periklanan, arsitektur, seni, kerajinan. desain, fashion,
film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, penelitian dan pengembangan (R&D), perangkat
lunak, mainan dan permainan, televisi dan radio, dan permainan video.
Institute For Development Economy and Finance (2005)
Ekonomi Kreatif adalah proses peningkatan nilai tambah hasil dari eksploitasi
kekayaan intelektual berupa kreativitas, keahlihan dan bakat individu menjadi suatu produk
yang bisa dijual.
Simatupang (2007)
Industri Kreatif merupakan industri yang berfokus pada kreasi dan eksploitasi karya
kepemilikan intelektual seperti seni, film, permainan atau desain fashion, dan termasuk
layanan kreatif antar perusahaan seperti iklan.
Departemen Perdagangan Republik Indonesia (2008)
Industri Kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas,
ketrampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan
melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Berikut ini karakteristik ekonomi kreatif, antara lain:

• Berbasis pada ide atau gagasan.


• Konsep yang ciptakan bersifat relatif.
• Pengembangan tak terbatas dalam segala bidang usaha.

4
• Siklus singkat, margin tinggi, keanekaragaman tinggi, persaingan tinggi, dan mudah
ditiru.
• Dibutuhkan kerjasama dari semua pihak yang terlibat dalam industri kreatif, seperti
kaum intelektual (cendekiawan), dunia usaha, dan pemerintah yang menjadi prasyarat
paling dasar.
• Mempunyai unsur utama berupa kreativitas, keahlian dan talenta yang berpotensi
meningkatkan kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual.
• Tersusun dari penyediaan produk kreatif langsung pada customer dan pendukung
penciptaan nilai kreatif pada sektor lain yang berkaitan secara tak langsung dengan
customer.

2.3 Jenis dan Usaha Dalam Ekonomi Kreatif


Menurut Departemen Perdagangan Republik Indonesia (2008), dalam buku
Pengembangan Industri Kreatif 2025, jenis ekonomi kreatif dibagi menjadi 14 sektor industri
atau ekonomi kreatif, antara lain:
1. Periklanan
Kegiatan kreatif yang berhubungan dengan jasa periklanan (komunikasi satu arah
menggunakan medium tertentu), mencakup proses kreasi, produksi dan distribusi dari iklan
yang dihasilkan, seperti riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi
material iklan, promosi kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak (surat kabar,
majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai poster dan gambar,
penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan reklame sejenis, distribusi dan delivery
advertising materials atau sampel, serta penyewaan kolom untuk iklan.
2. Arsitektur
Kegiatan kreatif yang berhubungan dengan jasa desain bangunan, perencanaan biaya,
kontruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan konstruksi baik secara menyeluruh dari
level makro (town planning, urban design, landscape architecture) hingga dengan level mikro
(detail konstruksi, seperti arsitektur taman, desain interior).
3. Pasar Barang Seni
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli, unik dan
langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar
swalayan, dan internet, misalnya: alat musik, percetakan, kerajinan, automobile, film indie-
dokumenter, seni rupa dan lukisan.
4. Kerajinan (Handicraft)
Kegiatan kreatif yang berhubungan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk
yang dibuat dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai
dengan proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat
dari batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam, kaca,
porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya
diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil.

5
5. Desain
Kegiatan kreatif yang berhubungan dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain
produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta
produksi kemasan dan jasa pengepakan.
6. Fashion
Kegiatan kreatif yang berhubungan dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki,
dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultasi lini
produk fesyen, serta distribusi produk fashion.
7. Film, Video dan Fotografi
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi produksi video, film dan jasa fotografi,
serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk didalamnya penulisan skrip, dubbing film,
sinematografi, sinetron, eksibisi film.
8. Permainan Interaktif
Kegiatan kreatif yang berhubungan dengan kreasi, produksi dan distribusi permainan
komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Subsektor permainan
interaktif sebagai hiburan semata namun juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi.
9. Musik
Kegiatan kreatif yang berhubungan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan, reproduksi,
dan distribusi dari rekaman suara atau lagu.
10. Seni Pertunjukan
Kegiatan kreatif yang berhubungan dengan usaha pengembangan konten, produksi
pertunjukan (misalnya: pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama,
musik tradisional, musik teater, opera, termasuk tur musik etnik), desain dan pembuatan
busana pertunjukan, tata panggung dan tata pencahayaan.
11. Penerbitan dan Percetakan
Kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal,
koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita dan pencari berita.
Subsektor ini juga mencakup penerbitan perangko, material, uang kertas, blanko cek, giro,
surat andil, obligasi, surat saham, surat berharga lainnya, passport, tiket pesawat terbang, dan
terbitan khusus lainnya. Juga mencakup penerbitan, foto, grafir (engraving) dan kartu pos,
formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan dan barang cetakan lainnya, termasuk
rekaman mikro film.
12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak
Kegiatan kreatif yang berhubungan dengan pengembangan teknologi informasi
termasuk jasa layanan komputer, pengolahan data, pengembangan database, pengembangan
piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak,
desain prasarana piranti lunak dan piranti keras serta desain portal termasuk perawatannya.
6
13. Radio dan Televisi
Kegiatan kreatif yang berhubungan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan,
acara televisi, penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan radio, termasuk kegiatan
station relay siaran radio dan televisi.
14. Riset dan Pengembangan
Kegiatan kreatif yang berhubungan dengan usaha inovatif yang menawarkan
penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan
produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan
teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar ternasuk yang berhubungan dengan
humaniora seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan seni serta jasa konsultasi
bisnis dan manajemen.
15. Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia
Perkembangan industri kreatif sudah ada sejak lama di Indonesia dengan sebutan
ekonomi industri dan ekonomi informasi. Istilah ekonomi kreatif mulai digunakan pada tahun
2001, yaitu saat John Howkins menerbitkan buku tentang industri kreatif.

2.4 Potensi Ekonomi Kreatif


Seni tradisi yang dapat meningkatkan potensi ekonomi:

a. Kesenian merupakan suatu kesenian yang berasal dari daerah tertentu dan memiliki
ciri khas.
b. Bahasa Tradisional atau dikenal dengan sebutan bahasa daerah yang menjadi ciri khas
masyarakat di daerah tersebut.
c. Lagu Tradisional atau dikenal juga dengan sebutan lagu daerah, merupakan nyanyian
atau lagu yang menjadi ciri khas daerah tersebut
d. Tarian Tradisional, tarian khas dari daerah tertentu yang memiliki arti penting karena
fungsinya sebagai sebuah penghormatan dan memiliki nilai sendiri.
e. Alat musik tradisional merupakan alat musik khas dari suatu daerah yang digunakan
untuk membawakan lagu daerah dan mengiringi tari daerah.
f. Pakaian Tradisional merupakan pakaian khas dari suatu daerah yang berbeda dengan
daerah lainnya.
g. Senjata Tradisional merupakan senjata khas dari derah tertentu yang digunakan oleh
para leluhur.
h. Rumah Tradisional atau sering disebut dengan rumah adat ini memiliki ciri khas
derahnya masing-masing.
i. Permainan dan Olahraga Tradisional merupakan permainan dan olahraga yang
berkembang dari daerah tertentu.
j. Makanan Tradisional merupakan makanan khas dari suatu daerah tertentu.

7
Budaya tradisional juga dapat dijadikan sebagai potensi untuk meningkatkan bidang
pariwisata, salah satunya dalam pengembangan ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif sebagai
potensi wisata budaya tradisional bertujuan bersumber dari seni budaya dan tradisi serta
kearifan lokal masyarakat adat. Oleh karena itu, ekonomi kreatif mempunyai peranan untuk
mempromosikan sekaligus melestarikan budaya tradisional.

8
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Seni Tradisi merupakan seagala sesuatu yang mengandung unsur keindahan dan
mampu membangkitkan perasaan orang lain yang dilakukan oleh setiap masyarakat sesuai
daerahnya masing – masing. Seni tradisi memiliki unsur kedaerahan, sehingga tradisi disetiap
daerah itu berbeda-beda, maka dari itu keseluruhan seni tradisi yang ada di Indonesia mau itu
seni musik, seni tari, dan seni rupa dengan keterbatasan pada lingkungan budaya yang
menunjangnya, cerminan budaya yang disesuaikan dengan dinamika masyarakat, bagian dari
kehidupan masyarakat yang menjadi pembeda seni satu tempat dengan tempat lain.

Ekonomi kreatif adalah sistem kegiatan manusia yang berhubungan dengan kreasi,
produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang/jasa yang bernilai bagi para konsumen
pasaran. Ekonomi Kreatif juga terdiri atas periklanan, arsitektur, seni, kerajinan. desain,
fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, penelitian dan pengembangan (R&D),
perangkat lunak, mainan dan permainan, televisi dan radio, dan permainan video.

Seni tradisi juga dapat dijadikan sebagai potensi untuk meningkatkan bidang
pariwisata, salah satunya dalam pengembangan ekonomi kreatif sebagai potensi wisata
budaya tradisional untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang bersumber dari seni
budaya dan tradisi serta kearifan lokal masyarakat adat.

3.2 Saran
Berdasarkan data dan fakta yang telah dilakukan, maka saran yang dapat disampaikan
yaitu, kita semestinya mempelajari dan mendalami apa itu seni tradisi. Karena jika kita
menerapkan seni tradisi itu akan membangkitkan perasaan dalam diri kita bahwa seni itu
menyenangkan dan baik untuk di nikmati. Tidak hanya itu, kita juga akan mengetahui
bagaimana macam – macam tradisi di daerah lain. Ekonomi kreaatif juga mesti kita pelajari,
karena dapat membuat kita mengetahui bagaimana manusia yang berhubungan dengan kreasi,
produksi, macam periklanan, dan juga bagaimana pengembangan ekonomi kreatif yang
bersumber dari seni budaya dan tradisi serta kearifan local masyarakat adat.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/mendandani-seni-tradisi/

https://narasangsa.wordpress.com/2018/05/27/unsur-unsur-seni-tradisional-dalam-rangka-
membangun-pondasi-pendidikan-seni-di-
indonesia/#:~:text=unsur%2Dunsur%20seni%20tradisi%20di,budaya%20yang%20menunjan
gnya%2C%20cerminan%20budaya

https://ringkasanbukugeografi.blogspot.com/2016/04/potensi-wisata-budaya-tradisional.html

10

Anda mungkin juga menyukai