Anda di halaman 1dari 60

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

KERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA


Makalah ini disusun sebagai bahan persyaratan untuk usul kenaikan pangkat

Oleh
Ratna, S. Pd. I NIP :19780730 200312 2 002

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 HULU SUNGAI SELATAN
2017

1
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat dan karunianya dan tak lupa mengucapkan salawat dan salam kepada
Nabi Besar Muhammad SAW sehingga karya tulis ini dapat selesai dengan lancar.
Makalah ini berisikan tentang Keragaman Budaya di Indonesia. Makalah ini kami
buat dalam rangka memenuhi tugas untuk kenaikan pangkat / golongan.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini dapat selesai dengan lancar berkat bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak kepala sekolah yang telah memberikan dorongan dan motivasi
2. Kepala TU dan seluruh stafnya dan
3. Seluruh guru yang telah banyak membantu sehingga makalah ini dapat selesai
4. Serta keluarga dan berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan semua.
Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya penulis berharap
karya tulis ini dapat bermanfaat untuk semua pihak khususnya bagi teman sejawat serta siswa
dan siswi yang ingin menambah pengetahuan tentang kebudayaan yang ada dinegara
Indonesia.

Angkinang, 17 April 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN
SURAT KETERANGAN
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 4
I.1 Latar Belakang ................................................................................................ 4
I.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 5
I.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 6
II.1 Pengertian Budaya Indonesia .................................................................... 6
A.Keberagaman Dalam Masyarakat Indonesia.................... 7
1.Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia ........................ 7
2.Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia. ......................... 9
B. Dampak dari Keanekaragaman yang Dimiliki Bangsa Indonesia ........ 54
C. Peran Masyarakat Dalam Menjaga Keragaman Budaya ................. .... 58
BAB III PENUTUP........................................................................................................ 59
III.1 Kesimpulan................................................................................................. 59
III.2 Saran ......................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 60

3
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah


Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi
Indonesia sebagai Negara yang memiliki banyak pulau. Keanekaragaman atau yang sering
disebut dengan multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan
seseorang tentang ragam kehidupan di dunia,ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan
tentang penerimaan terhadap adanyakeragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural)
yang ada dalam kehidupanmasyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan
politik yang mereka anut.Keanekaragaman bangsa Indonesia dilatarbelakangi oleh jumlah
suku-suku bangsa diIndonesia yang sangat banyak, dimana setiap suku bangsa tersebut
mempunyai ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Suatu
semboyan yang sejak dahulu dikenal dan melekat dengan jati diri bangsa Indonesia adalah
“Bhinneka Tunggal Ika ”. Semboyan tersebut terukir kokoh dalam cengkraman Burung Garuda
yang merupakan lambang bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bhineka Tunggal Ika
menunjukan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang heterogen, yaitu bangsa yang
mempunyai keanekaragaman, baik dalam aspek suku bangsa, budaya, ras dan agama.
Sudah berlangsung cukup lama. Tanpa adanya persatuan dan kesatuan visi dan misi
dari seluruh bangsa Indonesia mustahil kita dapat keluar dari krisis tersebut.Kebhinnekaan
berupa sifat nyata bangsa Indonesia yang sering kita banggakan namun sekaligus juga sering
kita prihatinkan. Hal ini dikarenakan mengatur masyarakat yangheterogen jauh lebih sulit
dibandingkan dengan mengatur masyarakat homogen. Masyarakat yang heterogen tentu
mempunyai cita-cita, keinginan dan harapan yang jauh lebih bervariasi dibandingkan dengan
masyarakat homogen.Kebhinnekaan dapat menjadi tantangan atau ancaman, karena dengan
adanya kebhinnekaan tersebut mudah membuat orang menjadi berbeda pendapat yang pada
akhirnya dapat lepas kendali, memiliki rasa kedaerahan atau kesukuan yang sewaktu-waktu
bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi atau persatuan dan kesatuan bangsa

4
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah :

a. Apa itu kebudayaan Indonesia?


b. Apa saja keunggulan kebudayaan bangsa Indonesia dari keanekaragaman yang
dimilikinya?
c. Apa pula yang menjadi dampak dari keberagaman budaya tersebut?
d. Bagaimana cara yang bisa di lakukan untuk menyelesaikan masalah yang timbul akibat
keberagaman?

1.3 Tujuan Penulisan

Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk menambah pengetahuan tentang kebudayaan Indonesia bagi penulis maupun


bagi siswa-siswa yang membaca makalah ini.
b. Untuk mengetahui keunggulan kebudayaan bangsa Indonesia dari keberagaman yang
dimilikinya.
c. Untuk mengetahui dampak dari keberagaman budaya tersebut.
d. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjunjung tinggi semboyan
Bhineka Tunggal Ika dan menghargai keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama
yang ada dalam bangsa Indonesia

5
BAB II
LANDASAN TEORI

II.1 Pengertian Budaya Indonesia


Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya
ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan demikian, budayalah yang
menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Budaya adalah bentuk jama’ dari Budi dan Daya yang berarti Cinta, kasra, dan rasa.
Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa sansekerta Budaya yaitu bentuk jama’ dari
kata Budhi yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa inggris, kata budaya berasal dari
kata Culture, dalam bahasa Latin berasal dari kata Colera. Colera berarti mengolah,
mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani)
Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti Culture, yaitu sebagai segala daya
dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Dengan demikian dapat di
simpulkan bahwa kebudayaaan atau budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan
manusia baik material maupun non-material. Sebagian besar ahli yang mengartikan
kebudayaan seperti ini kemungkinan besar sangat di pengaruhi oleh
pandangan evolusionisme, yaitu suatu teori yang menyatakan bahwa kebudayaan itu akan
berkembang dari tahapan yang sederhana menuju tahapan yang lebih konpleks
Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan manusia dari
kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkanya dengan
belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Dari beberapa pengertian
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang
semuanya tersusun dalam kehidupanan masyarakat.
Secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia, yang meliputi:
a. kebudayaan materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-benda ciptaan manusia,
misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain.
6
b. Kebudayaan non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan
diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
2.Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mungkin
diperoleh dengan cara belajar.
3.Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat
kemungkinannya sangat kecil untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya, tanpa kebudayaan
tidak mungkin manusia (secara individual maupun kelompok) dapat mempertahankan
kehidupannya. Jadi, kebudayaan adalah hampir semua tindakan manusia dalam kehidupan
sehari-hari.
A. Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia
1. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, terdiri atas 34 provinsi dengan ribuan
pulau yang ada di dalamnya. Luas wilayah negara berpengaruh terhadap banyaknya
keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Keberagaman adalah suatu kondisi dalam
masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Perbedaan tersebut
dalam hal suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial-budaya, dan ekonomi.
Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan
wilayah negara Indonesia.

Keberagaman dalam masyarakat Indonesia sudah menjadi ketetapan Tuhan Yang


Maha Kuasa. Keberagaman merupakan anugerah yang patut disyukuri karena tidak mudah
mengelola keberagaman di Indonesia. Pemerintah dan seluruh warga negara Indonesia
sebaiknya mendorong keragaman itu menjadi sebuah kekuatan guna mewujudkan persatuan
dan kesatuan bangsa. Menghormati keberagaman adalah sikap terpuji sebagaimana Tuhan
menciptakan makhluknya yang beraneka ragam pula.
Keberagaman dalam masyarakat menjadi tantangan karena tumbuhnya perasaan kedaerahan
dan kesukuan yang berlebihan dapat mengancam keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Oleh karena itu, upaya men ingkatk an kerukunan antar suku, pe meluk
agama, dan kelompokkelompok sosial lainnya dapat dilaku kan melalui dialog dan kerja
sama dengan prinsip kebersamaan, kesetaraan, toleransi, dan saling menghormati.

7
Keberagaman masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang datang dari
dalam maupun luar masyarakat. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor alam, diri sendiri, dan
masyarakat. Secara umum keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut.
a. Letak strategis wilayah Indonesia
Letak Indonesia yang strategis, yaitu diantara dua Samudra Pasifik dan Samudra
Indonesia, serta dua benua Asia dan Australia mengakibatkan wilayah kita menjadi jalur
perdagangan internasional. Lalu lintas perdagangan tidak hanya membawa komoditas
dagang, namun juga pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya Indonesia.
Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia
mengakibatkan kemajemukkan ras, agama dan bahasa.
b. Kondisi negara kepulauan
Negara Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau yang secara fisik terpisah- pisah. Keadaan
ini menghambat hubungan antarmasyarakat dari pulau yang berbeda-beda. Setiap
masyarakat di kepulauan mengembangkan budaya mereka masing-masing, sesuai dengan
tingkat kemajuan dan lingkungan masing-masing. Hal ini mengakibatkan perbedaan suku
bangsa, bahasa, budaya, serta peranan laki-laki dan perempuan
c. Perbedaan kondisi alam Kondisi alam yang berbeda seperti daerah pantai, pegunungan,
daerah subur, padang rumput, pegunungan, dataran rendah, rawa, dan laut mengakibatkan
perbedaan masyarakat. Juga kondisi kekayaan alam, tanaman yang dapat tumbuh, hewan
yang hidup di sekitarnya. Masyarakat di daerah pantai berbeda dengan masyarakat
pegunungan, seperti perbedaan bentuk rumah, mata pencaharian, makanan pokok,
pakaian, kesenian, bahkan kepercayaan.
d. Keadaan transportasi dan komunikasi Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi juga
memengaruhi perbedaan masyarakat Indonesia. Kemudahan sarana ini membawa
masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat lain, meskipun jarak dan kondisi alam
yang sulit. Sebaliknya sarana yang terbatas juga menjadi penyebab keberagaman
masyarakat Indonesia.
e. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan Sikap masyarakat terhadap sesuatu yang baru
baik yang datang dari dalam maupun luar masyarakat membawa pengaruh terhadap
perbedaan masyarakat Indonesia. Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau

8
budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat tetap
bertahan pada budaya sendiri.
2 . Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Di Indonesia
A. Keanekaragaman Suku Bangsa di Indonesia
Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal
ini tercermin dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap
satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, dan
bahasa.
Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-
suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan suku-suku itu
juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah, persekutuan, dan kehidupan
sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.
Suku bangsa sering juga disebut etnik. Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa berarti
sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran dan identitas
tersebut. Kesadaran dan identitas biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Jadi, suku bangsa
merupakan gabungan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial karena
mempunyai ciri-ciri paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul dan tempat asal
serta kebudayaan. Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa satu dengan lainnya,
antara lain bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah, dan tempat asal.
Suku bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan
kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu, pastilah
mempunyai kesadaran dan identitas diri terhadap kebudayaan suku bangsanya, misalnya
dalam penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian dan adat istiadat.
Suku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa,
persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh factor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan
para penjajah di Indonesia. perbedaan suku bangsa satu dengan suku bangsa yang lain di
suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri berikut ini.
a. Tipe fisik, seperti warna kulit, rambut, dan lain-lain.
b. Bahasa yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan
lain-lain.
c. Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian.
d. Kesenian daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati.
9
e. Kekerabatan, misalnya patrilineal (sistem keturunan menurut garis ayah) dan
matrilineal(sistem
keturunan menurut garis ibu).
f. Batasan fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar
Keberagaman bangsa Indonesia, diakibatkan oleh jumlah suku bangsa yang mendiami
wilayah Indonesia sangat banyak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Setiap suku bangsa
mempunyai ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Menurut
penelitian Badan Pusat Statistik yang dilaksanakan tahun 2010, di Indonesia terdapat 1.128
suku bangsa. Antarsuku bangsa di Indonesia memiliki berbagai perbedaan dan itulah yang
membentuk keanekaragaman di Indonesia.
Kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia sangat beragam. Hal itu dibentuk oleh
kondisi geografis dan kondisi sosial disetiap daerah di seluruh Indonesia. Kondisi suatu daerah
dengan daerah lainnya memiliki berbagai berbagai perbedaan. Bagaimanakah kondisi
geografis mempengaruhi kehidupan sosial budaya masyarakat?
Kita ambil contoh masyarakat yang tinggal di daerah pe gunungan akan lebih banyak
menggantungkan kehidupan nya dari pertanian. Oleh karena itu, akan berkembang kehidupan
sosial budaya masyarakat petani. Sementara itu, daerah pantai akan memengaruhi masya
rakatnya untuk memiliki mata pencarian sebagai nelayan dan berkembanglah kehidupan sosial
masyarakat nelayan. Keragaman bangsa Indonesia tampak pula dalam seni sebagai hasil
kebudayaan daerah di Indonesia, misalnya dalam bentuk tarian dan nyanyian. Hampir semua
daerah atau suku bangsa mempunyai tarian dan nyanyian yang berbeda. Begitu juga dalam
bidang seni rupa, setiap daerah mempunyai hasil karya yang berbeda dan menjadi ciri khas
daerahnya masing-masing.
Keunggulan Bangsa Indonesia dengan Keanekaragamannya Keragaman budaya di
Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks
pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat
Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah ini bersifat
kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa
yang ada di daerah tersebut. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga
mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragam
dan jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.

10
Berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia juga turut mendukung
perkembangan kebudayaan Indonesia yang pada akhirnya memcerminkan kebudayaan agama
tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat
keanekaragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang sangat tinggi. Tidak saja
keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam
konteks peradaban, tradisional hingga ke modern, dan kewilayahan.

Keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan suatu keunggulan jika


dibandingkan dengan negara lainnya, karena potret kebudayaannya lengkap dan bervariasi.
Dan yang tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia
mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu.
Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok suku bangsa yang
berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Berlabuhnya kapal-kapal
Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada lingkup
pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang Gujarat dan pesisir Jawa
juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di
Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya
elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Di sisi yang lain bangsa
Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal di tengah-tengah
singgungan antar peradaban itu.

Secara ringkas, keunggulan – keunggulan dari keaneragaman bangsa Indonesia, antara


lain:

1.Keanekaragaman kebudayaan sangat menarik dan dapat dijadikan objek pariwisata.


2.Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan kebudayaan
nasional yang berlandaskan Pancasila, sesuai Tap MPR No. II tahun 1998, yang berbunyi :
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa
bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk
mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan
wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa
3. Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda.
4. Indonesia memiliki bahasa daerah terbanyak didunia (ada lebih dari 746 bahasa daerah).

11
5. Bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman suku, agama dan budaya yang terdapat dalam
kehidupan masyarakatnya, dan keragaman tersebut dapat kita satukan dalam satu kesatuan
Bhineka Tunggal Ika.

Suku-suku yang ada di Indonesia beserta kebudayaannya :

1.Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD) Ibukota nya adalah Banda Aceh

Berdiri :7 Desember 1959


Dasar Hukum : UU 24/1956
Letak :Pulau Sumatera ( 2º-6ºLU dan 95º-99ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BL
Luas Wilayah : 57.365,57 km².
Bandar Udara : Sultan Iskandar Muda (Blang Bintang - Banda Aceh)
Pelabuhan Laut : Balohan (Sabang)
Pahlawan : Teuku Umar, Cut Nyak Dhien, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Nyak Arief, Sultan
Iskandar Muda,dll.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Syah Kuala (UNSYIAH),Universitas
Iskandar Muda (UNIDA) Universitas Muhammadiyah (UNMUHA), IAIN Ar-Raniry,
Universitas Malikussaleh
(Lhokseumawe), Universitas Abulyatama (Kota Baro, Aceh Besar), Sekolah Tinggi Ilmu
Kehutanan (STIK), Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Makanan Khas Daerah : Timpan, Masak udang cumi, Gulai Aceh,Daging masak pedas,
Korma kambing, Sie Reubeouh cuka, Gulai kepala ikan, Meuseukat, Kanji Rumbi,dll.
Obyek Wisata : Taman Nasional Gunung Leuser, Mesjid Raya Baiturrahman, Taman Laut
Pulau Rubiah, Danau Anuek Laot, Iboih, Bekas Kerajaan Samudera Pasai, Pemandian Air
Panas Simpang Balek, Taman Putroe Phang, Pinto Khop, Danau Laut Tawar,
Perpustakaan Islam Tanah Abee (khusus menyimpan buku-buku Islam), Museum Negeri
Banda Aceh, Gunongan (sebuah bangunan yang merupakan gunung buatan), Benteng
Indrapatra dll.
Peninggalan Sejarah :
1.Kherkoff, Kuburan Belanda yang membuktikan perlawanan

12
rakyat Aceh terhadap penjajahan Belanda.
2. Makam Sultan Iskandar Muda, yang merupakan simbol kejayaan dari Kerajaan Aceh
pada masa lalu.
Industri dan Pertambangan : Pabrik Semen Andalas, Pupuk AAF, Minyak,Emas, dan
Perak.Tarian Tradisional : Tari Seudati, Tari Saman, Tari Ranup Lam Puan, Tari
Meuseukat, Tari Kipah Sikarang Aceh, Tari Aceh Gempar, Tari Mulia Ratep Aceh, Tari
Rapai Geleng Aceh, Tari Turun Kuaih Aunen Aceh, Tari Bungong Seulanga Aceh, Tari
Seudati Ratoh Aceh, Tari Nayak Padi Aceh, Tari Saman Jaton Aceh, Tari Kipah Sitangke
Aceh, Tari Dodaidi Aceh, Tari Likok Puloe Aceh, Tari Didong Gayo Aceh, Tari Tarek
Pukat Aceh, Tari Aceh Ek U Gle, Tari Aceh Dara Meukipah Tari Aceh Top Pade.
Rumah Adat : Rumoh Aceh, Rumah Krong Pade atau Berandang
Senjata Tradisional : Rencong, Sikin Panyang, Klewang dan Peudeung oon Teubee.
Lagu Daerah :Bungong Jeumpa, Lembah Alas, Piso Surit, Sepakat Segenap.
Suku : Aceh, Gayo, Alas, Kluet, Melayu Tamiang, Haloban, Devayan, Sigulai, Julu, Singkil,
Aneuk Jamee, Simelue, dan Pulau
Bahasa Daerah : Aceh Gayo, Alas, Aneuk Jamee, Tamiang, Devayan, Simeulue.
Pakaian Adat : Pidie dan Pakaian Adat Tradisional Ulee Balang
Pakaian adat tradisional Aceh biasa adalah Ulee Balang, pakaian tersebut biasanya digunakan
oleh para raja dan keluarganya.
Identitas Daerah : Flora : Bungong Jeumpa (Michelia Champaca), Fauna : Cicimpala
Kuning (copsychus pyrropygus)
Alat Musik Tradisional : Serune Kalee (sumber bunyi : Aerofon, Ditiup Serta Terdapat
Lubang Yang Dimainkan Dengan Jari Sebagai Pengatur Nada),Canang, Geunderang, Gong,
Rapa-ii, Rifai .

Julukan : Kota Serambi Mekkah

2.Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Ibukota nya adalah Medan


Berdiri : 7 Desember 1959
Dasar Hukum : UU 24/1956
Letak : Pulau Sumatera ( 1º-5ºLU dan 97º-101ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BB (Tapanuli) dan BK (Sumatera Utara)
Luas Wilayah : 71.680 km²
13
Bandar Udara : Polonia ( Medan )
Pelabuhan Laut : Belawan ( Medan )
Pahlawan : Si Singamangaraja XII, Kyai Haji Zainul Arifin, Dr. F. Lumban Tobing,
Teungku Amir Hamzah, Mayjen Anumerta DI Panjaitan.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Negeri Medan, Universitas Sumatera
Utara(USU), IAIN Sumatera Utara, IKIP Medan
Makanan Khas Daerah : Lalamak, Sagsang, Bika Ambon, Tasak Telu, Anyang, Gulai
Tumbuk Daun Singkong, Mie Keling, Palai Bada Sibolga,dll
Obyek Wisata : Istana Maimun, Mesjid Raya Medan, Danau Toba, Pulau Nias, Taman
Wisata Sikundur, Museum Perjuangan Bukit Barisan, Museum Daerah Sumatera Utara,
Pantai Cermin, Kebun Binatang.
Peninggalan Sejarah :
1. Biaro Bahal, ditemukan di Padang Sidempuan.
2. Istana Maimun atau Istana Deli.
3. Candi Portibi peninggalan dari Kerajaan Hindu Panai yang memerintah sekitar tahun
1039.
4. Benteng yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit di tahun 1365.
5.Makam Batu Raja-Raja Batak.
Industri dan Pertambangan : Minyak Bumi, Kertas, Tekstil, Ban Mobil.
Tarian Tradisional : Tari Serampang Dua Belas,Tari Tor Tor, Tari Terang Bulan (Karo)
Tari Maena (Nias), Tari Pesta Gembira, Tari Karo Lima Serangkai, Tari Kuala Deli
Tanjung Katung Medan, Tari Dembas Simenguda Tapanuli, Tari Kemuliaan Man Dibata
Karo, Tari Bolo-Bolo Karo, Tari Begu Deleng Sumatera Utara, Tari Ngari-ngari Karo.
Rumah Adat : Rumah Bolon
Senjata Tradisional : Piso Surit, Hujur, Podang, Belati, Piso Gaja Dompak.
Lagu Daerah : Anju Ahu, Bungo Bangso, Cikala Le Pongpong, Bungo Bangso, Butet,
Dago Inang Sarge, Lisoi, Madekdek Magambiri, Mariam Tomong, Nasonang Dohita
Nadua, Rambadia, Sengko-Sengko, Siboga Tacinto, Sinanggar Tulo, Sing Sing So, Tapian
Nauli
Suku : Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Fakfak, Batak Angkola, Batak Toba,
Melayu, Nias, Batak Mandailing, dan Maya-maya
Bahasa Daerah : Batak
14
Pakaian Adat : Karo dan Ulos
Ulos dianggap oleh masyarakat suku Batak Karo sebagai ajimat yang mempunyai daya
magis tertentu.
Identitas Daerah : Flora : Bunga Kenanga (Canaga Odorata), Fauna : Beo Nias (Gacula
Religiusa Robusta)
Alat Musik Tradisional : ARAMBA (sumber bunyi : Ideofon, DIPUKUL DENGAN
MENGGUNAKAN PEMUKUL KHUSUS),Doli-doli, Faritia, Garantung, Gonrang,
Hapetan, Kendang Melayu, Gedumba atau Marwas.Julukan : Kota Melayu D
3.Provinsi Sumatera Barat (SUMBAR) Ibukota nya adalah Padang
Berdiri : 3 Juli 1958
Dasar Hukum : UU 61/1958
Letak : Pulau Sumatera ( 1ºLU-4ºLS dan 98º-102ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BA
Luas Wilayah : 425.75 km²
Bandar Udara : Tabing, sekarang menjadi Bandara Internasional Minangkabau (BIM)
Pelabuhan Laut : Teluk Bayur
Pahlawan : Teuku Imam Bonjol, Abdul Muis, M.Hatta, H.Agus Salim, Sutan Syahrir, Hj.
Rasuna Said, Prof. Muhammad Yamin. dll
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Andalas (UNAND), IKIP Padang, IAIN
Imam Bonjol
Makanan Khas Daerah : Rendang Padang, Lepat ketan, Gulai Pangek, Paniaram, Daging
Asam Padeh, Ayam bakar Padang,dendeng balado, sate padang dll.
Obyek Wisata : Museum Adityawarman, Jam Gadang dan Benteng Fort de Kock, Goa
Jepang, Taman Siti Nurbaya, Kepulauan Mentawai, Pantai Air Panas, Danau Maninjau,
Danau Singkarak,
Lembah Harau, Lembah Anai, Krang Tirta, Puncak Lawang, dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Batu Nisan Raja Adityawarman di Limokaum Batusangkar, bertuliskan tahun 1356.
2. Patung Adityawarman ditemukan oleh pemerntah Hindia Belanda di Padangrocok dekat
sungai Lansek, yang saat ini disimpan di Museum Nasional Jakarta.
3. Prasasti Besar Pagaruyung, di dapatkan di bukit Gombak bertahun 1356.
4. Prasasti Adityawarman dari Suroaso ( Batusangkar ).
15
Industri dan Pertambangan : Semen Padang, Tenun, Timah, Batubara,dan Granit.
Tarian Tradisional : Tari Baralek Gadang, Tari Indang Minangkabau, Tari Rantak
Minangkabau, Tari Galombang Minangkabau, Tari Piring Kubu Durian Padang, Tari
Pasambahan Minang, Tari Indang Badinding,Tari Sabalah Sumatera Barat, Tari Payuang
Padang, Tari Alang Babega Minangkabau, Tari Ambek Ambek Koto Anau Sumatera Barat,
Tari Lilin, Tari Kain Pasisia Salatan, Tari Selendang Minangkabau, Tari Barabah
Minangkabau, Tari Galombang Pasambahan, Tari Panen, Tari Rancak Minangkabau, Tari
Tudung Saji Minangkabau, Tari Rancak Di Nan Jombang, Tari Payung Duo
Rumah Adat : Rumah Gadang
Senjata Tradisional :Karih, Kerambit (di Minang disebut kurambiak/karambiak), Belati,
Tombak, Ruduih, Piarit
Lagu Daerah : Ayam Den Lapeh, Barek Solok, Dayung Palinggam, Kambanglah Bungo,
Kampuang Nan Jauh Di Mato, Ka Parak Tingga, Malam Baiko, Kampuang nan Jauh di
Mato, Kambanglah Bungo, Indang Sungai Garinggiang, Rang Talu
Suku : Minangkabau, Melayu, dan Mentawai, Tanjung Kato, Panyali, Caniago, Sikumbang,
dan Gusci
Bahasa Daerah : Minang

Pakaian Adat : Batu Sangkar, Pakaian Penghulu, Pakaian Adat Bundo Kanduang, Baju
Kurung. Lambak Ampek
Identitas Daerah : Flora : Pohon Andalan (Morus Macroura), Fauna : Kuau Besar
(Agusianusargus)
Alat Musik Tradisional : SALUANG (sumber bunyi : Aerofon, Ditiup Serta Terdapat
Lubang Yang Dimainkan Dengan Jari Sebagai Pengatur Nada), Talempong.

Julukan : Kota Tercinta


4.Provinsi Riau Ibukota nya adalah Pekan Baru
Berdiri : 25 Juli 1958.
Dasar Hukum : UU No 61.1958.
Letak : Pulau Sumatera ( 2ºLU-3ºLU dan 100º-109ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BM
Luas Wilayah : 94.561 km².
Bandar Udara : Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru
16
Pelabuhan Laut : Bengkalis
Pahlawan : Sultan Syarif Kasim II, Raja Haji Fisabilillah, Raja Ali Haji.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Riau ( UNRI ), IAIN Sultan Syarif Kasim
Makanan Khas Daerah :
Obyek Wisata : Candi Muara Takus, Batu Pantai Nongsa, Komplek Istana Kerajaan Siak, ,
Pantai Pasir Panjang (Pantai Trikora), Suaka Alam Kerumutan, Pantai Tanjung Pesona,
Semenanjung Senggarai, Taman Laut, Bekas Istana Gunung Sahilang.
Peninggalan Sejarah :

1. Komplek Istana Sultan Sri Siak Indapura yang dibangun 1898.


Industri dan Pertambangan : Minyak Bumi, Emas, Perak, Bauksit dan Kertas, Cumb
rubber, plastik, Plywood.
2. Tarian Tradisional : Tari Joged Lambak, Pedang Jenawi, Tari Pembubung, Tari Sinar,
Tari Lenggang Melayu, Tari Zapin Sekampung, Tari Zapin, Tari Zapin Kampung
Melayu Pekan Baru, Tari RiuhTambourine.
Rumah Adat : Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar.
Senjata Tradisional : PedangJenawi, Badik Tumbuk Lada.
3. Lagu Daerah :Soleram, Kebangkitan Melayu, Tanjung Katung, Bungo Cempako,
Lancang kuning, Ayam Putih Pungguk, Makan Sirih, Uyang Bagan Tak Ondak
Belaya, Mak Long, Tuanku Tambusai, Pak Ngah Balek, Puteri Tujuh, Dedap
Durhaka, Kutang Barendo.

Suku : Melayu, Akit, Talang Mamak, Hutan, Sakai, Laut, Bunoi,


Bahasa Daerah : Melayu
Pakaian Adat : Teluk Belanga dan Kebaya Labuh
Identitas Daerah : Flora : Nibung (Oncosperma Tigilarium ), Fauna : Srindit (Loriculus
Pusillus)
Alat Musik Tradisional : Gambus (sumber bunyi : Kordofon, Dipetik Dengan Menggunakan
Jari, Serta Memainkan Nada Dengan Menggunakan Jari), Rebana, Saluang dan Talempong.
Julukan : Kota Batuah

17
5.Provinsi Kepulauan Riau Ibukota nya adalah Tanjung Pinang
Berdiri : 24 September 2002.
Dasar Hukum : UU No 25/2002
Letak : Pulau Sumatera ( 1ºLS-3ºLS dan 101º-104ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BM dan BP (sebagian sudah diganti menjadi BP)
Luas Wilayah : 13.741 km².
Bandar Udara : Hang Nadim (Batam), Bandara Kijang ( Tanjung Pinang) Nama Baru
Bandara Internasional Raja Haji Fisabililah (Diresmikan tanggal 2 April 2008)
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Batam
Pahlawan : Sultan Syarif Kasim II, Tuanku Tambusai
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta :-
Obyek Wisata :Pulau Penyengat
Peninggalan Sejarah :
1. Candi Muara Takus. Peninggalan Kerajaan Sriwaijaya di pulau Karimun
2. Puri bekas Yang Dipertuan Muda, salah satu kejayaan Kerajaan Melayu Riau di pulau
Penyengat.
3. Prasasti Pasir Panjang ( Batu Bersurat ) di pulau Karimun
Industri dan Pertambangan : Pakaian Jadi dan Batubara, mesin, kimia, industri logam.
Tarian Tradisional : Tari Tandak,Tari Persembahan, Tari Madah Gurindam Tanjung
Pinang, Tari Tabal Gempita, Tarian Gamelan.
Rumah Adat : Rumah Selaso Jatuh Kembar
Senjata Tradisional : Ulu Kundit, Pedang Jenawi,
Lagu Daerah : Segantang Lada
Suku : Melayu, Siak, Sakai, Kubu, Kerinci, Bajau, Batin, Penghulu, dll.
Bahasa Daerah : Melayu
Pakaian Adat : Teluk Belanga dan Kebaya Labuh
Identitas Daerah : Flora : Pinang Merah (Cyirtsotachys Renda), Fauna : Harimau Sumatera
( Pantera Tigris Sumatraesis)
Alat Musik Tradisional : Gendang Panjang (Sumber Bunyi : Membranofon, Ditepuk
Dengan Menggunakan Telapak Tangan)
Julukan : Kota Gurindam, Pantun Bastari

18
6.Provinsi Jambi Ibukota nya adalah Jambi
Berdiri : 6 Januari 1957.
Dasar Hukum : UU No 61/1958
Letak : Pulau Sumatera ( 1ºLS-3ºLS dan 101º-105ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BH
Luas Wilayah : 244.477 km².
Bandar Udara : Sultan Tahaha Syarifuddin
Pelabuhan Laut : Kuala Tungkal
Pahlawan : Sultan Tahaha Syarifuddin, sultan Mahmud Muhyidina dan Permaisurinya
Putri Ayu
( Pahlawan Darah )
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Negeri Jambi (UNJAM), Insititut
Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Tahaha Syarifuddin
Makanan Khas Daerah : Tempoyak, Gulai Rebung Jambi, Putri Kandis Pelangi, dll.
Obyek Wisata : Danau Kerinci, Taman Anggrek, Goa Alam Toangko, Candi Muara
Jambi, Air Panas Bumi, Danau Sipin, Taman Mayang Manggurai, Goa Alam Tingkap,
Taman rimba, Danau Ladeh Panjang, Batu Bertulis Karang Birahi, Taman Nasional,
Berbak, Taman Nasional Kerinci,dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Flakes Obsidian, benda purbakala berasal dari Kerinci.
2. Bejana Perunggu, Danau Kerinci
3. Prasasti Karang Birahi,di Merangin Jambi.
Industri dan Pertambangan : Batubara, Emas, Minyak Bumi, dan Karet.
Tarian Tradisional : Tari Sekapur Sirih, Tari Selampit Delapan, Tari Rentak Besapih, Tari
Kipas Keprak, Tari Tauh, Tari Selaras Pinang Masak, Tari Selendang Mak Inang, Tarian
Magis Gadis.
Rumah Adat : Rumah Panjang
Senjata Tradisional : Keris, pedang, Tombak, dan Sampitan
Lagu Daerah : Batanghari, Soleram, Injit-Injit Semut, Pinang Muda, Selendang Mayang
Suku : Batin, Kerinci, Penghulu, Pedah, Melayu, Jambi, Kubu, dan Bajau
Bahasa Daerah : Kubu, Kerinci, Batin, Melayu, Bajau
Pakaian Adat : Jambi
19
Identitas Daerah : Flora : Pinang Merah (Cyirtsotachys Renda), Fauna : Harimau
Sumatera (Pantera Tigris Sumatraesis)
Alat Musik Tradisional : GAMBUS (sumber bunyi : Kordofon, Dipetik Pada Bagian
Senarnya.

7.Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL) Ibukota nya adalah Palembang


Berdiri : 14 Agustus 1960.
Dasar Hukum : UU No 3/1950
Letak : Pulau Sumatera ( 1ºLS-5ºLS dan 102º-107ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BG
Luas Wilayah : 113.339,07 km².
Bandar Udara : Sultan Mahmud Badaruddin II / Talang Betutu
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Palembang
Pahlawan : Sultan Mahmud Badaruddin II
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Sriwijaya (UNSRI), IAIN Raden Fatah
Makanan Khas Daerah : Pempek Palembang, Tekwan, Burgo, Sate Pentul, Mie Celor
Obyek Wisata : Danau Ranau, Pulau Kemaro, Taman Purbakala Geding Suryo, Gunung
Dempo, Bukit Salero, Museum Timah, Pantai Matras, Pantai Tanjung Kelayang, Pusat
Tenun Songket, Kawah Tengkurep, Air Terjun Tenag,dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Piagam Talang Tuwo.
2. Prasasti Telaga Batu ( Prasasti Persumpahan ) yang berisikan kutukan.
3. Taman Purbakala Gede Ing Symo, Komplek kuburan Islam abad pertengahan.
4. Prasasti Kedukan Bukit bertahun 683 masehi, ditemukan di Palembang tahun 1920
Industri dan Pertambangan : Minyak bumi, Batubara, Pupuk, Polipropilen, Karet.
Tarian Tradisional : Tari Tanggai, Tari Putri Bekhusek, Tari Kelindan Sumbay, Tari Kipas
Linggau Tarian Pagar Pengantin Palembang, Tari Gending Sriwijaya
Rumah Adat : Rumah Limas
Senjata Tradisional : Keris, tombak, pedang, badik
Lagu Daerah : Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Gending Sriwijaya, Kabile-bile, Tari Tanggai

20
Suku : Melayu, Kikim, Semenda, Komering, Pasemah, Lintang, Pegagah, Rawas, Sekak
Rambang, Lembak, Kubu, Ogan, Penesek Gumay, Panukal, Bilida, Musi, Rejang, dan
Ranau
Bahasa Daerah : Melayu Palembang
Pakaian Adat : Aisan Gede
Identitas Daerah : Flora : Duku (Lansium Domesticun), Fauna : Belida
(Notoptenuschitala)
Alat Musik Tradisional : Accordion (sumber bunyi : Aerofon, Dengan Menggunakan
Kedua Tangan, Tangan Yang Satu Sebagai Pengatur Alunan Suara Sedangkan Tangan
Yang Satu Lagi Sebagai Pengatur Nada) .
Julukan : Kota Pempek dan Bhumi Sriwijaya
8.Provinsi Bangka Belitung (BABEL) Ibukota nya adalah Pangkal Pinang
Berdiri : 9 Februari 2001
Dasar Hukum : UU No.27/2000
Letak : Sebelah Timur Pulau Sumatera ( 1ºLS-4ºLS dan 105º-109ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BN
Luas Wilayah : 81.724,74 km².
Bandar Udara : Depati Amir( Bangka) dan HAS Hanandjoedin
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Muntok dan Toboali Bangka, Pangkal Balam(Pelabuhan
Utama)
Pahlawan : -
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta :-
Makanan Khas Daerah : Martabak Bangka, Kwetiau Bangka, Lempah Kuning, Getas,
Rusip, Calok, dll
Obyek Wisata : Pantai Teluk Uber, Pantai Romondong, Pantai Penyusuk, Pantai Air Anyer,
Pemandian air panas Pemali, Gunung Maras, Hutan Wisata Sungailiat, Pantai Matras,
Pantai Tanjung Pesona, Pantai Parai Tenggiri, Pantai Batu Bedaun, Pantai Rebo, Pantai
Tikus, Pantai Layang,dll.
Peninggalan Sejarah : -
Industri dan Pertambangan : Timah, pengolahan kayu dan perikanan.
Tarian Tradisional : Tari Puteri Bekhusek, Tari Tincak Gambus Bangka Belitung, Tari
Taluput Bangka Belitung
21
Rumah Adat : Rumah Rakit, Rumah Limas
Senjata Tradisional : Siwarpanjang, Parang Bangka, Kedik
Suku : Suku Melayu (suku bangsa asli), Jawa, Sunda , Bugis, Banten, Banjar, Madura,
Palembang, Minang, Aceh, Flores,Maluku, Manado dan Tionghoa (30%)
Bahasa Daerah : Melayu Bangka
Pakaian Adat : Aisan Gede
Identitas Daerah : Flora : Nagasari (Palaquium Rostratum), Fauna : Rusa, Babi, Kancil,
Elang, ayam
Alat Musik Tradisional : Gendang Melayu (sumber bunyi : Membranofon ,Ditepuk Dengan
Menggunakan Telapak Tangan ), Gambus, Suling.
Julukan : Serumpun Sebalai
Negeri Berpantun
9.Provinsi Bengkulu Ibukota nya adalah Bengkulu
Berdiri : 18 November 1968.
Dasar Hukum : UU No.9/1967.
Letak : Pulau Sumatera ( 2ºLS-6ºLS dan 101º-104ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BD
Luas Wilayah : 72.078 km².
Bandar Udara : Padang Kemiling ( Bandar Udara Fatmawati Soekarno)
Pelabuhan Laut : Pulau Baai/Bengkulu.
Pahlawan : Fatmawati Soekarno.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Bengkulu (UNIB), Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN)
Makanan Khas Daerah : Oncong-oncong pisang.
Obyek Wisata : Bunga Raflesia Raksasa, Pantai Nala dan Pantai Panjang, Danau Dendam
Tak Sudah, Danau Gadang, Pantai Pasir Putih, Bukit Gedang Seblat, Pantai Jakat, Kaur
Timur,
Perkampungan Cina, Sungai Gunung Saelan, Gua Sarang Butung Layang-layang
Kedurang, Hutan Wisata Bukit Daun, Air Terjun Kepala Curup, Gunung Emas, Pantai
Muara, Gunung Nanu’ua, Bukit Kaba, Pantai Linau, Suban Air Panas.
Peninggalan Sejarah :
1. Makam Sentot Alibasa.
22
2. Benteng Marlborough.
3. Monumen Parr Dan Monumen Hamilton.
Industri dan Pertambangan :Emas dan Perak, Batubara, Industri Konstruksi.
Tarian Tradisional : Tari Andun, Tari Bidadari, Tari Ganau
Rumah Adat : Rumah Rakyat
Senjata Tradisional : Keris, Badik, Kuduk, Rudus
Lagu Daerah : Lalan Belek
Suku : Suku Rejang, Suku Serawai, Suku Melayu, Suku Mukomuko, Suku Ketahun,
Suku lembak, Suku Enggano, Suku Pasemah, Suku pendatang dll.
Bahasa Daerah : Melayu, Serawai, Rejang, Pasemah, Gumai, Kaur, Lebak
Pakaian Adat : Bengkulu
Identitas Daerah : Flora : Suweg Raksasa (Amorpholia Hallustitanum), Fauna :
Beruang Madu (Elartos Malayanus)
Alat Musik Tradisional : Doll (sumber bunyi :Membranofon ,Dipukul Dengan
Menggunakan Alat Pemukul ), Gong, Serdap, Dan Kerilu
Julukan : The Land Of Raflesia.
10.Provinsi Lampung Ibukota nya adalah Bandar Lampung
Berdiri : 13 Februari 1964
Dasar Hukum : UU No.14/1964
Letak : Pulau Sumatera ( 3ºLS-7ºLS dan 103º-106ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BE
Luas Wilayah : 35.376,84 km².
Bandar Udara : Radin Inten ( Bandar Lampung )
Pelabuhan Laut : Bakauheni & Panjang / Bandar Lampung
Pahlawan : Radin Inten II
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Lampung (UNILA), IAIN Radin
Inten
Makanan Khas Daerah : Srawit Lampung, Punyeu Baung, Malbi Hati, Gulai Balak,
Gulai Taboh, Maksuba,dll.
Obyek Wisata : Way Kambas, Pulau Rejekwesi, Pulau Pasir, Pasir Putih, Pantai Merak
Belantung, Gunung Rajabasa, Pantai Wartawan ,Krakatau, Way Belerang, Pulau Condong,
Air Terjun Way Lalaan, Teluk Kiluan, Pantai Mutun, Pantai Klara, Pantai Gigi Hiu
23
Peninggalan Sejarah :
1. Guci Purbakala Pugung Raharjo Lampung.
2. Komplek Megalitik Pugung Raharjo.
3. Makan Radin Intan II.
4. Prasasti Palas Paembah.
5. Prasasti Batu Bedil.
Industri dan Pertambangan : Emas, Pakaian Jadi, Sapi Potong, dan Pupuk, Marmer, Biji
besi, Mangan.
Tarian Tradisional : Tari Jangget, Tari Melinting, Tari Ngelajau, Tari Sembah Lampung,
Tari Bedana Lampung.
Rumah Adat : Nuwou Sesat
Senjata Tradisional :Payan, Golok/Candung, Keris/Kekhis, Badik (dan biasanya
mekhanai/khagah lampung bila bepergian selalu membawa badik untuk melindungi
dirinya dari serangan lawan), Pisau/Lading, Terapang, Beladu
Suku : Pesisir, Pubian, Sungkai, Semenda, Seputih, Tulang Bawang, Krui Abung,
Pasemah, Jawa, Sunda, Batak, Melayu, Lampung (Sebatin dan Pepadun)
Bahasa Daerah : Lampung (Api dan Nyo)
Pakaian Adat : Kain tapis dan Siger
Identitas Daerah : Flora : Kembang Ashar (Mirabilis Jalapa), Fauna : Gajah (elephas
Maximus Sumatranus)
Alat Musik Tradisional : Bende Dan Kulintang (sumber bunyi :Ideofon , Dipukul Dengan
Menggunakan Alat Pemukul Khusus ) .
Julukan : Kota Kain Tapis, Kota Pisang

NAMA PROVINSI DI PULAU JAWA INDONESIA

11.Provinsi DKI Jakarta Ibukota nya adalah Jakarta


Berdiri : 10 Februari 1965
Dasar Hukum : UU No.1/1961
Letak : Pulau Jawa ( 6ºLS-7ºLS dan 106º-107ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : B
Luas Wilayah : 154,00 km².
24
Bandar Udara : Halim PerdanaKusumah.
Pelabuhan Laut : Tanjung Priok.
Pahlawan : M.Husni Thamrin, Ismail Marzuki, Abdulrahman Saleh, WR. Supratman, dll.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Indonesia (UI) Universitas Negeri
Jakarta (UNJ),Universitas Bhayangkara Jakartaraya, (UBHARA), Universitas Satyagama,
Universitas Mpu Tantular, Universitas Gunadarma, UniversitaS Islam As-Syafi'yah (UIA),
Universitas Islam Jakarta (UIJ), Universitas Jayabaya, Universitas Muhammadiyah Jakarta
(UMJ), Universitas Suryadarma, Universitas Bina Nusantara (UBINUS), Universitas
Kristen Indonesia (UKI), Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG),Universitas
Tarumanegara (UNTAR) Univeritas TRISAKTI,Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Institut
Ilmu Al-Quran (IIQ), Institut Sains dan Tehnologi Nasional (ISTN)
Makanan Khas Daerah : Kerak Telor, Ketoprak Betawi,Daging Asam, Talam
Ebi,NasiUlam, Geplak Bakar Betawi, Dodol Betawi, Tauge Goreng, Soto Betawi.
Obyek Wisata : Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Taman Impian Jaya Ancol,
Monumen Pancasila Sakti, Kepualauan Seribu, Gereja Katedral, Mesjid Istiqlal, Pusat
pertokoan modern di berbagai tempat, Monumen Satria Mandala, Museum Wayang,
Museum Bahari, Kebun Binatang Ragunan, Kota Lama, Tugu Monas, Taman Ismail
Marzuki, Planetarium,dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Prasasti Tugu.
2. Si Jagur,meriam Portugis.
3. Bekas Balaikota Belanda, kini menjadi Museum Kota Jakarta.
Industri dan Pertambangan : Pupuk TSP, Tekstil, Pemintalan Benang, Mobil dan
Perakitan,Kayu Lapis, Farmasi, Susu, Percetakan, Logam.

Tarian Tradisional : Tari Ronggeng, Tari Yapong


Rumah Adat : Rumah Kebaya
Senjata Tradisional : Golok
Lagu Daerah :Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung, Keroncong Kemayoran,
Surilang, Terang Bulan,dll.
Suku : Betawi, Jawa, Sunda, dll.
Bahasa Daerah : Betawi
25
Pakaian Adat : Abang dan None
Identitas Daerah : Flora : salak condet (Salacca Edulis), Fauna : Elang Bondol
(Haliastur Indus)
Alat Musik Tradisional : Tehyan (sumber bunyi : Kordofon ,Digesek Dengan Alat
Khusus Pada Bagian Senar/ Dawainya Seperti Memainkan Biola ) .
Julukan : Kota Metropolitan
12.Provinsi Jawa Barat (JABAR) Ibukota nya adalah Bandung
Berdiri : 14 Juli 1950
Dasar Hukum : UU No.11/1950
Letak : Pulau Jawa ( 5ºLS-8ºLS dan 106º-109ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : D (Bandung), T (Purwakarta), F (Bogor)
E (Cirebon), Z ( Daerah Timur Bandung, seperti Sumedang), B (Bekasi)
Luas Wilayah : 3.266.559 km².
Bandar Udara : Husein Sastranegara Bandung
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Cirebon
Pahlawan : R.Otto Iskandardinata, R.E. Martadinata, Dewi Sartika, K. H. Zaenal
Mustofa, DR. Kusuma Atmaja S.H. dll
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Padjajaran (UNPAD), IPB (Institut
Pertanian Bogor) Universitas Indonesia Depok (UI Depok), Institut Teknologi Bandung (
ITB), STT Telkom, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI),Universitas Nurtanio
(UNNUR),Institut Tehnologi Adityawarman, Institut Tehnologi Nasional
(ITENAS),Universitas Maranatha, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN-
Cirebon),

Makanan Khas Daerah : Oncom, pepes, Sirpan, siomay Bandung, sate Bandeng, Daging
lapis, Pepes Ikan Majalaya, Sayur Asem,Empal Gentong, Nasi Jamblang, Nasi Lengko,dll.
Obyek Wisata : Kebun Raya Bogor, Istana Presiden Bogor, Museum Zoologi, Taman safari
Indonesia, waduk Jatiluhur, Kawah Gunung Tangkuban Perahu, Pangandaran,Cikepuh,
Pelabuhan Ratu,Keraton Kasepuhan Cirebon, Keraton Kanoman Cirebon, Keraton
Kacirebonan Cirebon, Makam Sunan Gunung ati Cirebon dll.
Peninggalan Sejarah :
01. Candi Cangkuang (Garut).
26
02. Prasasti Kebon Kopi (Bogor).
03. Prasasti Muara Ciaruteun (Bogor).
04. Prasasti Pasir Alwi (Bogor).
05. Keraton Kasepuhan (Cirebon).
06. Keraton Kanoman (Cirebon).
07. Keraton Kacirebonan( Cirebon).
08. Makam Sunan Gunung Jati (Cirebon).
09. Prasasti Batu Telapak Kaki Raja Tarumanegara, Purnawarman (Prasasti Cinten).
Industri dan Pertambangan :Minyak, Tekstil, Pabrik Teh, Susu, Sutra Alam, Baterai,
Kertas, Pupuk, Semen, Senjata, Alat Telekomunikasi, Pesawat Terbang ,Batik, Tenun,dll.
Tarian Tradisional : Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak, Tari Jaipong
Rumah Adat : Rumah Kasepuhan Cirebon
Senjata Tradisional : Kujang
Lagu Daerah :Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es Lilin, Karatagan Pahlawan, Manuk
Dadali, Panon Hideung, Peuyeum Bandung, Pileuleuyan, Tokecang
Suku : 3 suku besar yaitu Sunda (mayoritas), Betawi (wilayah Kota/kab Bekasi, Depok,
dan wilayah Utara kabupaten Bogor), Jawa Cirebon, Indramayu dsk.Juga Untuk banten
Disana Ada suku Betawi yaitu berapa daerah di Tanggerang.
Bahasa Daerah : Sunda
Pakaian Adat : Jawa Barat
Identitas Daerah : Flora : Gandaria (Boea Macrophylla), Fauna : Macan Tutul
(Panthera Pardus Sondaicus)
Alat Musik Tradisional : Angklung (sumber bunyi : Ideofon , Di Getarkan Dengan
Menggunakan Tangan), Arumba, Calung, Dog-dog, Gamelan Sunda, Kecapi, Suling dan
Rebab.
Julukan : Kota Kembang, “ Paris Van Java
13.Provinsi Banten Ibukota nya adalah Serang
Berdiri : 17 Oktober 2000
Dasar Hukum : UU.No.23/2000
Letak : Pulau Jawa ( 5ºLS-8ºLS dan 105º-107ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : A (Banten), B (Tangerang)
Luas Wilayah : 8.800,83 km².
27
Bandar Udara : Soekarno Hatta (Soetta)
Pelabuhan Laut : Merak
Pahlawan : Sultan Ageng Tirtayasa, Pangeran Purbaya,dll.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,Universitas
Islam Negeri (UIN)
Makanan Khas Daerah : Bubur Ayam Banten, Angeun Lada, nasi sumsum, balok
menes, gemblong, emping,dll.
Obyek Wisata : Taman Nasional Ujung Kulon, Panter Anyer, Gunung Krakatau, Pulau
Shangyang, Pulau Sabesi, Tanjung Lesung, Situs Arkeologi Banten lama, Pantai Carita,
pantai Karang Bolong, pantai Sawarna, pantai Karang Taraje, Rawa Dano dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Prasasti Lebak (Banten Selatan).
2. Benteng Inong Bale (Benten).
3. Benteng Surasoan (Banten).
Industri dan Pertambangan : Minyak, Baja, Pipa Asbes, Semen, Sentra Aneka Industri
(Tangerang).
Tarian Tradisional : Tari Topeng
Rumah Adat : Rumah Badui
Senjata Tradisional : Kujang dan Golok
Lagu Daerah : Dayung Sampan
Suku : Baduy, Sunda, dan Banten
Bahasa Daerah : Sunda, Banyumasan, Jawa
Pakaian Adat : Pakaian Pengantin
Identitas Daerah : Flora : Kokoleceran (Vatica Bantamensis), Fauna : Badak Jawa
(Rhinocerus Sondaicus)
Alat Musik Tradisional : Gendang (sumber bunyi : Membranofon , Ditepuk Dengan
Menggunakan Telapak Tangan),Terbang gede, angklung buhun.
Julukan :Kota Santri

14.Provinsi Jawa Tengah (JATENG) Ibukota nya adalah Semarang


Berdiri : 4 Juli 1950
Dasar Hukum : UU.No.70/1950
28
Letak : Pulau Jawa ( 6ºLS-9ºLS dan 108º-112ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : H (Semarang), AD (Surakarta), AA (Eks Karisidenan
Kedu), G (Pekalongan), K (Pati), R (Banyumas)
Luas Wilayah : 34.966 km².
Bandar Udara : Ahmad Yani (Semarang) dan Adi Sumarno (Solo), Cepu
(Cepu), dan Tunggul Wulung (Cilacap)
Pelabuhan Laut : Tanjung Mas (Semarang) , Pelabuahan Tegal dan Cilacap.
Pahlawan : Nyi Ageng Serang, Kyai Haji Samanhudi, R.A.Kartini, Dr.Cipto
Mangunkusumo, Mgr.A.Sugiyopranoto Sj, Prof.DR.Suharso,dll.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas
Jendral Soedirman,
Universitas Sebelas Maret, IAIN Wali Songo, Universitas Negeri Semarang (UNES),
Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI)
Makanan Khas Daerah : Lumpia, Ampyang, Nasi Kuning Banjar, Nasi Gandul, Buntil,
Tempe Mendoan, Soto Kudus, Nasi Angkringan, Pecel lele, dll.
Obyek Wisata : Candi Borobudur, Gunung Dieng, Mesjid Demak, Batu Raden, Curug
Bekawah,Air terjun Grojogan Sewu, Museum Sangiran, Museum Kereta Api
Ambarawa,Museum Batik, Telogo Warno, Makam Sunan Kudus, Waguk Gajah Mungkur,
Pantai Logending, Monumen Palagan Ambarawa, Makam R.A.Kartini, Menara Kudus,
Makam Sunan Kudus, Goa Jatijajar, Pantai Pedaten,
Pantai karang Bolong, Tawang Mangu,Waduk Sempor,dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Prasasti Canggal (Magelang)
2. Candi Gedongsongo (Semarang)
3. Candi Ngawen, Candi Borobudur, Candi Sari, Candi Pawon, Candi Mendut, Candi Sewu
(Magelang)
4. Candi Dieng ( Dieng)
Industri dan Pertambangan : Semen, Pupuk, Kertas, Tekstil, Batik, Tenun, Pemintalan
Benang, Karung Goni, Kayu Lapis, Perkapalan,dll.
Tarian Tradisional :Tari Bambangan Cakil, Tari Gandrung, Tari Sintren.
Rumah Adat : Padepokan Jawa Tengah.
Senjata Tradisional : Keris.
29
Lagu Daerah : Gambang Suling, Gek Kepriye, Gundul Pacul, Ilir-ilir, Jamuran, Bapak
Pucung, Yen Ing Tawang Ono Lintang, Stasiun Balapan.
Suku : Jawa, Karimun, dan Samin.
Bahasa Daerah : Jawa
Pakaian Adat : Jawa
Identitas Daerah : Flora : Bunga Kantil (Michelia Alba), Fauna : Burung Kepodang
(Oriolus Chinensis)
Alat Musik Tradisional : Gamelan (sumber bunyi : Ideofon , Dipukul Dengan
Menggunakan Pemukul Khusus), Rebab, Celempung atau Sitar, dan Suling.
Julukan : Kota Jamu

15.Provinsi Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta Ibukota nya adalah Yogyakarta


Berdiri : 4 Maret 1950
Dasar Hukum : UU.No.3/1950
Letak : Pulau Jawa ( 7ºLS-9ºLS dan 110º-111ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : AB
Luas Wilayah : 3.142 km².
Bandar Udara : Adisucipto
Pelabuhan Laut : -
Pahlawan : Pangeran Diponegoro, Sultan Agung Hanyokrokusumo, Ki Hajar Dewantara,
Dr.Wahidin Sudiro Husodo, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Pangeran Mangkubumi
(Hamengkubuwono I).

Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Negeri
Yogyakarta, (IKIP Yogyakarta), Institut Seni Indonesia(ISI), IAIN Sunan Kalijaga,
Makanan Khas Daerah : Bapia, Gudeg Jogja, Geplak Bantul, Ayam Bakar Kalasan,dll.
Obyek Wisata : Keraton Jogjakarta, Pantai Parang Tritis, Istana Air Taman Sari, Pantai
Baron, Pantai Krakal, Pantai Kukup,Goa Kiskendo, Kota Gede, Kali Urang, Candi
Prambanan, Monumen Pangeran Diponegoro (Sasana Wiratama), Waduk Sermo, dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Candi Kalasan.
2. Candi Prambanan.
30
3. Candi Parwa.
4. Petilasan Ratu Boko.
5. Prasasti Kalasan.
6. Keraton Jogjakarta.
7. Keraton Paku Alam.
8. Tempat tinggal Pangeran Diponegoro yang dijadikan Sasana Wiratama.
Industri dan Pertambangan : Tekstil, Batik, Bahan Mori, Rokok/Cerutu, Emas dan
Perak,Percetakan dan Kosmetik.
Tarian Tradisional : Tari Serimpi Sangupati, Tari Bedaya.
Rumah Adat : Bangsal Kencono Dan Rumah Joglo.
Senjata Tradisional : Keris.
Lagu Daerah : Suwe Ora Jamu, Pitik Tukung, Kidang Talun, Menthok- menthok, Kupu
Kuwi, Jamuran, Caping Gunung, Walang Kekek, Jangkrik Genggong, Gethuk, Ande-Ande
Lumut, Pitik Tukung, Sinom, Te Kate Dipanah.
Suku : Jawa.
Bahasa Daerah : Jawa
Pakaian Adat : Jogjakarta
Identitas Daerah : Flora : Kepel (Stelechocarpus), Fauna : Burung Perkutut (Geopelia
Striata)
Alat Musik Tradisional : Gendang (sumber bunyi : Ideofon , Ditepuk Dengan
Menggunakan Telapak Tangan).
Julukan : Kota gudeg, Kota Pelajar, Kota Seni dan Budaya
16.Provinsi Jawa Timur (JATIM) Ibukota nya adalah Surabaya
Berdiri : 4 Maret 1950
Dasar Hukum : UU.No.2/1950
Letak : Pulau Jawa ( 6ºLS-9ºLS dan 110º-115ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : L (Surabaya), AE (Madiun), AG (Kediri),
M(Madura/Bangkalan), N (Malang), S (Bojonegoro), W(area Surabaya), P (Besuki)
Luas Wilayah : 47.921,98 km².
Bandar Udara : Juanda (Surabaya), Abdul Rahman Saleh (Malang), Iswahyudi (Madiun).
Pelabuhan Laut : Tanjung Perak (Surabaya).

31
Pahlawan : KH.Wahid Hasyim, Hos Cokroaminoto, Marsda TNI Anumerta Halim
Perdana Kusumah, dll.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Airlangga, Universitas Negeri
Surabaya, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Institut Teknologi Surabaya
(ITS), IAIN Sunan Ampel.
Makanan Khas Daerah : Semanggi, Rujak Cingur, Bakso Malang, Tahu Campur
Lamongan,
Pecel Tumpang Kediri, Japit Udang Madura, Kue Lapis Surabaya ,Soto Madura, Sate
Ayam Madura,dll.
Obyek Wisata : Gunung Kawi, Ai Terjun Sedudo, Makam Proklamator RI di Blitar,
Karapan Sapi Di Pamekasan, Kawah dan Gunung Bromo, Pantai Prigi, Museum
Trowulan, Pantai Pasir Putih Slopeng, Tretes Baluran, Kali Klatak,Taman Candra
Walwatikta,dll.
Peninggalan Sejarah : Candi Kidal, Candi Jago, Candi tikus, Candi Jawi, Candi Brahu,
Candi Jabung, Candi Singosari, Makam Sunan Giri, Makam Sunan Ampel,dll.
Industri dan Pertambangan : Semen, Perkapalan, Kertas, Pupuk, Baterai, Gelas Kaca,
Alkohol, Kayu Lapis, Kereta Api, Garam, Percetakan, Rokok,dll.
Tarian Tradisional : Tari Remong, Tari Reog Ponorogo.
Rumah Adat : Rumah Situbondo.
Senjata Tradisional : Clurit.
Lagu Daerah : Keraban Sape, Tanduk Majeng.
Suku : Jawa, Madura, Tengger, dan Osing.
Bahasa Daerah : Jawa dan Madura
Pakaian Adat : Madura
Identitas Daerah : Flora : Bunga Sedap Malam (Polyanthes Tuberusa), Fauna : Ayam
Bekisar (Gallus Varius Gallus)
Alat Musik Tradisional : Bonang (sumber bunyi : Ideofon , Dipukul Dengan
Menggunakan Pemukul Khusus), Sitar, Gamelan Jawa.
Julukan : Kota Pahlawan

NAMA PROVINSI DI PULAU BALI INDONESIA

32
17.Provinsi Bali Ibukota nya adalah Denpasar
Berdiri : 14 Agustus 1958
Dasar Hukum : UU.No.84/1958
Letak : Pulau Bali ( 8ºLS-9ºLS dan 114º-116ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DK
Luas Wilayah : 563.286 km².
Bandar Udara : Ngurah Rai (Denpasar)
Pelabuhan Laut : Gilimanuk dan Buleleng (Singaraja).
Pahlawan : I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Ketut Jelantik.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Udayana, Universitas Warmadewa
(UNWAR), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pariwisata
Makanan Khas Daerah : Be’siap Base Palaleh, Sate Be’Sampe, Zukut Undis, Ayam
Bakar Betutu, Jukut Urap, Serapah Daging, Kenus Mebase,dll.
Obyek Wisata : Pantai Kuta, Pantai Sanur, Pura Tanah Lot, Pura Taman Ayun, Pura Goa
Lawah, Pura Luwur Uliuwatu, Pura Bekasih, Pura Bukit Gajah, Pantai Jungut,Ubud,
Trunyam, Werdi Budaya,Museum Bali, Desa Penelokan, Desa Kintamani, Desa Kamasan,
Danau Batur, Bedugul, Istana Tampak Siring, Art Centre Abain Kapas, Pantai Lovina,
Mandaa Wisata Mengwi, Museum Le Mayeur,dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Benteng Jagaraga.
2. Monumen Padang Galah.
3. Pura Luwur Uluwatu.
4. Pura Taman Ayun.
5. Keraton Raja Klungkung.
Industri dan Pertambangan : Tenun, ukiran, pahatan, dan Industri Pariwisata.
TarianTradisional : Tari Legong, Tari Kecak, Tari Pendet.
Rumah Adat : Rumah Gapura Candi Bentar.
Senjata Tradisional : Keris.
Lagu Daerah : Mejangeran, Ratu Anom.
Suku : Bali Aga dan Bali Majapahit.
Bahasa Daerah : Bali dan Sasak
33
Pakaian Adat : Payas Agung
Identitas Daerah : Flora : Majegau (Dysoxyloum Densiforum), Fauna :Jalak Bali
(Leucopsar Rathchildi)
Alat Musik Tradisional : Cengceng (sumber bunyi : Ideofon , Diletakkan Di Kedua Telapak
Tangan Kemudian Ditepuk Sehingga Saling Berbenturan Dan Mengeluarkan Suara),
Gamelan Bali. Julukan : Pulau Dewata

NAMA PROVINSI DI PULAU NUSA TENGGARA INDONESIA

18.Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Ibukota nya adalah Mataram


Berdiri : 14 Agustus 1958
Dasar Hukum : UU.No.64/1968
Letak : Kepulauan Nusa Tenggara ( 8ºLS-10ºLS dan 115º-120ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DR (Lombok), EA (Sumbawa)
Luas Wilayah : 20.153,15 km².
Bandar Udara : Bandar Udara Internasional Lombok (menggantikan fungsi dari Bandara
Selaparang Mataram)
Pelabuhan Laut : Ampenan / Mataram.
Pahlawan : -
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Mataram (UNRAM).
Makanan Khas Daerah : Gecak Sape, Ayam Taliwang,dll.
Obyek Wisata : Istana Sultan Bima, Gili Meno, Pusa Lingsar, Suranadi, Pulau Moyo,
Danau Lebok Taliwang, Pura Meru, Pantai Sira, Pantai Senggigi, Batu Bolong, Gunung
Pengsong, Dalam Loka Taman Maruya, Gunung Tambora, Liang Petang,dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Pura Meru, peninggalan Kerajaan Singosari dibangun oleh Anak Agung Gede Karang
pada tahun 1720 masehi.
2. Dalam Loka, bekas Keraton Sumbawa.
3. Istana Sultan Bima, peninggalan dari Kesultanan Bima.
Industri dan Pertambangan : Emas, Perak, dan Mangan.

34
Tarian Tradisional : Tari Mpaa Lenggogo, Tari Batunganga
Rumah Adat : Rumah Istana Sultan Sumbawa
Senjata Tradisional : Keris
Lagu Daerah : Helele U Ala De Teang, Moree, Orlen-Orlen, Pai Mura Rame, Tebe
Onana, Tutu Koda
Suku : Bali, Sasak, Samawa, Mata, Dongo, Kore, Mbojo, Dompu, Tarlawi, dan Sumba
Bahasa Daerah : Sasak, Bali, Sumbawa, Bima
Pakaian Adat : Sumbawa
Identitas Daerah : Flora : Ajan Kelincung (Diopsyros Marcrophylia), Fauna : Rusa
Timur (Cervus Komodoenci)
Alat Musik Tradisional : Serunai (sumber bunyi : Areofon , Ditiup Sambil Memainkan
Nada Dengan Menggunakan Jari Pada Lubang-Lubangnya), Cungklik.
19.Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Ibukota nya adalah Kupang
Berdiri : 14 Agustus 1958
Dasar Hukum : UU.No.64/1968
Letak : Kepulauan Nusa Tenggara ( 8ºLS-11ºLS dan 118º-126ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : ED (Sumba), EB (Flores)
Luas Wilayah : 47.349,9 km².
Bandar Udara : El Tari (Kupang)
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Kupang.
Pahlawan : Izaac Huru duko,Welhelmus Zakarias Yohannes.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Nusa Cendana.
Makanan Khas Daerah : Gecak Sape,Petepah Manuk, dll.
Obyek Wisata : Taman Nasional Pulau Komodo, Danau Tiga warna Kelimutu, Pantai
Lasiana, Camlong, Desa Tradisional Mentangi,Pulau Sumba, Museum Kupang, Rumah
Pembuangan Bung Karno, Desa Nita dan Koting,Museum Ledalero,Waiawa, dll.
Peninggalan Sejarah : Rumah Tempat Pembuangan Bung Karno.
Industri dan Pertambangan : Semen Kupang, Mangan, Minyak Cendana.
TarianTradisional : Tari Perang, Tari Gareng Lameng
Rumah Adat : Rumah Musalaki ,Rumah Mbaru Niang (FLORES)
Senjata Tradisional : Sundu, Kampak< Parang, Saweo, dan Senapan Tumbuk

35
Lagu Daerah :Anak Kambing Saya, Oras Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana, Ofalangga,
Do Hawu, Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju, Aku Retang, Gaila Ruma
Radha, Desaku, Flobamora, Potong Bebek Angsa
Suku : Sabu, Sumba, Rote, Kedang, Helong, Dawan, Tatum, Melus, Bima, Alor, Lie,
Kemak, Lamaholot, Sikka, Manggarai, Krowe, Ende, Bajawa, Nage, Riung, dan Flores
Bahasa Daerah : Alor, Belu, Ende, Larantuka, Manggarai, Ngada, Sikka, Sumba, Sabu, Rote
Pakaian Adat : Nusa Tenggara Timur
Ti’langga merupakan aksesoris dari pakaian adat tradisional untuk pria Rote, Nusa Tenggara
Timur. Untuk wanita, biasanya mengenakan baju kebaya pendek dan bagain bawahnya
mengenakan kain tenun.
Identitas Daerah : Flora : Kayu Cendana (SantalunmAlbum), Fauna : Komodo (Veranus
Komodoensis)
Alat Musik Tradisional : Sasando (sumber bunyi : Chordofon , Dipetik Dengan
Menggunakan Jari Pada Senarnya), Foi Mere, Keloko, Kinu

NAMA PROVINSI DI PULAU KALIMANTAN INDONESIA

20.Provinsi Kalimantan Barat (KALBAR) Ibukota nya adalah Pontianak


Berdiri : 17 Desember 1956
Dasar Hukum : Uu.No.25/1956
Letak : Pulau Kalimantan ( 2ºlu-3ºls Dan 108º-114ºbt )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : Kb
Luas Wilayah : 146.807 Km².
Bandar Udara : Supadio.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Pontianak.
Pahlawan : Abdul Kadir Raden Temenggung Setia Pahlawan.
Perguruan Tinggi Negeri Dan Swasta : Universitas Tanjung Pura (Untan).
Makanan Khas Daerah : Kue Limpin, Mesbah Ubi Singkong, Lapis Susu, Dll.
Obyek Wisata : Rumah Panjang,Danau Sebedang, Pantai Pasir Panjang, Keraton Sambas,
Monumen Mandor, Keraton Mempawah, Gunung Berangin, Bukit Tukung, Pantai
Penimbangan,Dll.
Peninggalan Sejarah:
36
1. Guci Berhias Naga, Kurang Lebih Abad Ke V, Menunjukkan Adanya Pengaruh Cina Di
Kalimantan Barat.
2. Keraton Mempawah, Peninggalan Kerajaan Mempawah.
3. Keraton Sambas, Peningalan Kerajaan Sambas.
Industri Dan Pertambangan : Bauksit, Intan, Industri Konstruksi, Minyak Kelapa, Rotan,
Karet.
Tarian Tradisional : Tari Monong, Tari Zapin Tembung.
Rumah Adat : Rumah Istana Kesultanan Pontianak.
Senjata Tradisional : Mandau.
Lagu Daerah : Cik-Cik Periuk, Cak Uncang, Batu Ballah, Alok Galing, Tandak Sambas,
Sungai Sambas Kebanjiran, Alon-Alon.
Suku : Kayau, Ulu Aer, Mbaluh, Manyuke, Skadau, Melayu-Pontianak, Punau, Ngaju, dan
Mbaluh
Bahasa Daerah : Melayu, Dayak, Tionghoa
Pakaian Adat : Perang
Identitas Daerah : Flora : Tengkawang Tungkul (Shorea Stenoptera), Fauna : Enggang
Gading (Rhinoplax Vigil)
Alat Musik Tradisional : Tuma (sumber bunyi : Membranofon , Ditepuk Dengan
Menggunakan Telapak Tangan), Gerdek (Seruling Tempurung), dan Sampek (Sejenis gitar).
Julukan : Kota Katulistiwa

21.Provinsi Kalimantan Tengah (KALTENG) Ibukota nya adalah Palangkaraya


Berdiri : 2 Juli 1958
Dasar Hukum : UU.No.21/1958
Letak : Pulau Kalimantan ( 1ºLU-4ºLS dan 110º-116ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : KH
Luas Wilayah : 153.800 km².
Bandar Udara : Tjilik Riwut.
Pelabuhan Laut : Pangkalan Bun.
Pahlawan : Tjilik Riwut.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Palangkaraya (UNPAR).
Makanan Khas Daerah : Kalo-kalo.
37
Obyek Wisata : Pantai Kumai, Pelabuhan Kareng Bengkirai, Taman Alam Unpar, Taman
Nasional Tanjung Puting, Museum Kalimantan Tengah, Bukit Rawi, Bukit Batu
Tangkiling,dll.
Sejarah : -
Industri dan Pertambangan : Barang Kelontong, Minyak Kelapa, Karet ,Rotan, Minyak
Bumi, Intan.
Tarian Tradisional : Tari Balean Dadas, Tari Tambun & Bungai, Tari Giring-giring, Tari
Kumbang Padang, Tari Kenyak, Tari Baksa Kambang, Tari TAndik Balian
Rumah Adat : Rumah Betang
Senjata Tradisional : Mandau, Lunduk Sumpit, Talawang, Randu(sejenis tombak), Perisai.
Lagu Daerah: Kalayar, Nuluya, Palu Lempong Pupoi, Tumpi Wayu, Saluang Kitik-kitik,
Manasai
Suku : Dayak,Kapuas, Ot Danum, Ngaju, Lawangan, Dusun, Maanyan, dan Katingan,
Taboyan, Bukumpai
Bahasa Daerah : Melayu, Dayak, Mandarin
Pakaian Adat : Sinjang ( Barito )
Identitas Daerah : Flora : Tenggaring (Nephelium Lepaceum), Fauna : Kuau Melayu
(Poliplectromalacense)
Alat Musik Tradisional : Japen (sumber bunyi : Kordofon , Dipetik Pada Bagian Senarnya),
Sampek (sejenis gitar), Gerdek (Seruling Tempurung), Kledi (Kaldei)

22.Provinsi Kalimantan Selatan (KALSEL) Ibukota nya adalah Banjarmasin

Berdiri : 7 Desember 1956


Dasar Hukum : UU.No.25/1956
Letak : Pulau Kalimantan ( 1ºLS-5ºLS dan 114º-117ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DA
Luas Wilayah : 37.377,53 km².
Bandar Udara : Syamsudin Noor.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Banjarmasin.
Pahlawan : Pangeran Antasari, Brigjen TNI(Purn) Hasan Basry.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM).

38
Makanan Khas Daerah : Ayam masak hijau, Buah Jinggah, Masak Habang, Amaparan
Tatak pisang, Sambal Goreng Bawak Serentak,dll.
Obyek Wisata : Lok Sado, Goa Kelelawar, Sungai Cuka, Air Terjun Batu Kura (Bajuni),
Pantai Takasiung, Pulau Kaget, Sungai Barito, Goa Hapu Air Terjun Haratai,Goa Beramban,
Goa Batu Bini, Pantai Batakan, Museum Banjar Lambung Mangkurat. Taksi Air dan Pasang
Terapung, dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Mesjid Sultan Sriansyah, Mesjid pertama di Kalimantan Timur.
2. Candi Ijo.
3. Makam Sultan Sriansyah (Pangeran Samudra) pendiri kota Banjarmasin.
Industri dan Pertambangan : Batubara, Intan, Bijih Besi, Kerajinan dari Rotan.
Tarian Tradisional : Tari Baksa Kembang, Tari Radap Rahayu.
Rumah Adat : Rumah Banjar Bubungan Tinggi.
Senjata Tradisional : Keris, Anak Mandau, Beliung, Bujak (Sejenis Tombak), Sumpitan.
Lagu Daerah :Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai, Saputangan Bapuncu Ampat.
Suku : Ngaju, Laut, Maanyan, Bakumpai, Bukit, Dusun, Deyah, Balangan, Aba, Melayu,
Banjar, dan Dayak.
Bahasa Daerah : Melayu, Dayak, Bugis, Banjar
Pakaian Adat : Banjar
Identitas Daerah : Flora : Bunga Katsuri (Mangifera Casturi), Fauna : Bekantan (Nasalis
Larvatus)
Alat Musik Tradisional : PANTING (sumber bunyi : Kordofon , DIPETIK PADA BAGIAN
SENARNYA), Babun.
.Julukan : Kota Seribu Sungai

23.Provinsi Kalimantan Timur (KALTIM) Ibukota nya adalah Samarinda


Berdiri : 7 Desember 1956
Dasar Hukum : UU.No.25/1956
Letak : Pulau Kalimantan ( 1ºLU-3ºLS dan 113º-120ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : KT
Luas Wilayah : 211.440 km².
Bandar Udara : Temindung (Samarinda) , Sepinggan (Balikpapan).
39
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Samarinda.
Pahlawan : -
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Mulawarman (UNMUL).
Makanan Khas Daerah : Sanga Cobek Salat, Petah, Ayam Cincane,dll.
Obyek Wisata : Manggar Besar, Tanjung Isuy, Tanag Grogot, Tanah Merah, dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Keraton Kerajaan Kutai Kertanegara.
2. Prasasti Muara Kanan.
3. Prasasti Mulawarman dari Kerajaan Kutai Kertanegara yang menggunakan huruf Pallawa
tahun 400 masehi.
Industri dan Pertambangan : Kayu Lapis, Gas Alam Cair, Minyak Bumi, Tenun, Kristal,
Timah.
Tarian Tradisional : Tari Perang, Tari Gong, TAri Belian Senteyu, Tari Gantar, Tari Hudog.
Rumah Adat : Rumah Lamin.
Senjata Tradisional : Mandau, Bujak, Anak Mandau, Beliung dan Sumpitan
Lagu Daerah : Indung-Indung, Burung Enggang, Meharit, Sabar'ai, Anjat Manik, Bebilin,
Andang Sigurandang
Suku : Ngaju, Otdanum, Apokayan,Punan, Murut, Dayak, Kutai, Kayan, Punan, dan Bugis,
Abal, Bulungan, Tidung, Kenyah, Berusau.
Bahasa Daerah : Melayu, Dayak, Kutai, Banjar
Pakaian Adat : Urang Besunung
Identitas Daerah : Flora : Anggrek Hitam (Ceologyna Pandurata), Fauna : Pesut Mahakam
(Orcaelia Brevirostris)
Alat Musik Tradisional : Sampe (sumber bunyi : Kordofon , Dipetik Pada Bagian
Senarnya).
Julukan : Kota Tepian

NAMA PROVINSI DI PULAU SULAWESI INDONESIA

40
24.Provinsi Sulawesi Utara (SULUT) Ibukota nya adalah Manado
Berdiri : 13 desember 1960
Dasar Hukum : UU.No.47/1960
Letak : Pulau Sulawesi ( 0ºLU-6ºLU dan 120º-128ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DM (Sulut), DB (Minahasa), DL (Sangihe Talaud)
Luas Wilayah : 25.768 km².
Bandar Udara : Sam Ratulangi.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Manado (Pantai Utara Manado)
Pahlawan : Dr.G.S.S.J.Ratulangi, Maria Walanda Maramis, Robert Wolter Mongisidi, Arie
Frederik Lasut.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) dan IKIP
Manado.
Makanan Khas Daerah : Ayam Rica-Rica, Bubur Manado/Bubur Tinutuan, Ayam Garo
rica, Tuturuga, Cakalang Pampis, Daging Rica-Rica, woku Belanga, Lalampa, Binte Bilihuta,
dll.
Obyek Wisata : Bunaken, Taman Laut Teluk Liang, Pantai Indah Gorontalo, Taman Wisata
remboken, Kelenteng Ban Hiang Kiong, Tasik Ria, Museum Provinsi Sulawesi Utara, Pantai
Kema, Manado Tua, Siladen, Watu Pinabetengan, Waruga, Benteng Otanaha, Karumenga,
Kayuwatu, Museum Dr sam Ratulangi, Kasinggolan, Dumoga Bone, Pulau Lembeh, Danau
Limbote, dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Makam Kyai Maja.
2. Makam Pahlawan Nasional Imam Bonjol.
Industri dan Pertambangan : Minyak Kelapa, Emas, Marmer, Mangan, Gips, Kayu, dll.
Tarian Tradisional : Tari Maengket, Tari Polo-Palo, Tari Cakalele, Tari Biteya, Tari
Kalibombang,Tari Tumetanden
Rumah Adat : Rumah Pewaris, dan Rumah Bolaang Mongondow
Senjata Tradisional : Keris, Peda, Perisai, Sabel, Tombak.
Lagu Daerah : Esa Mokan, O Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo, Tahanusangkara.
Suku : Minahasa, Bolaang Mangondow, Talaud, Gorontalo, Sangir, Ternate, Togite,
Morotai, Loda, Halmahera, Tidore, dan Obi
Bahasa Daerah : Minahasa, Sangir, Talaud
41
Pakaian Adat : Minahasa
Identitas Daerah : Flora : Longusei (Ficus Minahasae), Fauna : Tangkasi (Tarsius
Spectrum)
Alat Musik Tradisional : Kolintang (sumber bunyi : Ideofon , Dipukul Dengan
Menggunakan Pemukul Khusus).Julukan : Kota Tinutan

25.Provinsi Sulawesi Barat (SULBAR) Ibukota nya adalah Kota Mamuju


Berdiri : 5 Oktober 2004
Dasar Hukum : UU.No.26/2004
Letak : Pulau Sulawesi ( 0ºLS-3ºLS dan 118º-120ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : -
Luas Wilayah : 16.796,19 km².
Bandar Udara : Tanpa Pandang (Mamuju)
Pelabuhan Laut : -
Pahlawan :Ammana Wewang Andi Depu Daeng Riosok
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta :-
Makanan Khas Daerah : -
Obyek Wisata : Pemandian Air Panas di Kalumpang, Anjoro Pitu, Sumur Jodoh dan Taman
Laut di Pulau Karampung, Tapandulu dan Arelle di Mamasa, Pasir Putih di kabupaten
Polman, air Terjun Sapi di Mamuju, Padi Tammanurung Kalumpang,tempat wisata Palippis.
Peninggalan Sejarah :Mesjid Kerajaan Balanipa Mandar, situs makam Raja Todilaling.
makam To Salama Batulaya, makam Imam Lapeo, Istana Kerajaan Balanipa Mandar
Industri dan Pertambangan : Bijih Besi, Nikel, Tembaga, Timah Hitam, Gips,Semen
dan Industri Kecil Lainnya.
Tarian Tradisional : Tari Patuddu, Tari Kondo Sapata, Tari Kipas.
Rumah Adat : Rumah Mandar
Senjata Tradisional : -
Lagu Daerah : Bulu Londong, Malluya, Io-Io, Ma'pararuk
Suku : Mandar, Toraja, Bugis, Jawa, Makassar, dll.
Bahasa Daerah : Mandar, Bugis, Toraja, Makassar
Pakaian Adat : Sulawesi Barat
Identitas Daerah : Flora : Pohon Lontar (Borassus Flabellifer), Fauna : Kerbau Belang
42
(Bubalus Bubalis)
Alat Musik Tradisional : Kecapi (sumber bunyi : Kordofon , Dipetik Pada Bagian
Senarnya)

26.Provinsi Sulawesi Tengah (SULTENG) Ibukota nya adalah Palu


Berdiri : 13 April 1964
Dasar Hukum : UU.No.13/1964
Letak: Pulau Sulawesi ( 2ºLU-4ºLS dan 119º-125ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DN
Luas Wilayah : 68.033 km².
Bandar Udara : Mutiara Palu
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Donggala dan Pantoloan.
Pahlawan : -
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Tadulako (UNTAD).
Makanan Khas Daerah : Kaledo.
Obyek Wisata : Danau Poso, Goa Pamona, Tentena, Bada Napu, Sumber Air Panas Bora,
Air Terjun wena, Kuwali, Kulawi, dll.
Peninggalan Sejarah : -
Industri dan Pertambangan : Emas, Bijih Besi, Nikel, Mika, kayu olahan, Pengalengan
ikan, Udang beku, dll.
Tarian Tradisional : Tari Lumense, Tari Peule Cinde, Tari Torompio,Tari Dero Poso, Tari
Mamosa, Tari Kalanda.
Rumah Adat : Rumah Tambi
Senjata Tradisional : Pasatimpo, Tombak Kanjae / Surampa (ujungnya berbentuk trisula),
Parang, Tombak, Pisau, Perisai dan Sumpitan
Lagu Daerah : Tondok Kadadingku, Tope Gugu, Tumpiwanyu.
Suku : Buol, Toli-toli, Tomini, Dompelas, Kaili, Kulawi, Lore, Pamona, Suluan, Mori,
Bungku, Balantak, Banggai, dan Balatar
Bahasa Daerah : Balantak, Banggai, Bungku, Buol, Kailli, Pamona, Lore, Moli, Toli-toli,
Tomini.
Pakaian Adat : Kulavi ( Donggala )
Identitas Daerah : Flora : Pohon Ebony (Diospyros Celebia) ,Fauna : Burung Maleo (
43
Macrolephalon Maleo)
Alat Musik Tradisional : Ganda (sumber bunyi : Membranofon , Ditepuk Dengan
Menggunakan Telapak Tangan)

27.Provinsi Sulawesi Tenggara (SULTRA) Ibukota nya adalah Kendari


Berdiri : 27 April 1964
Dasar Hukum : UU.No.13/1964
Letak : Pulau Sulawesi ( 2ºLS-7ºLS dan 120º-125ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DM
Luas Wilayah : 38.140 km².
Bandar Udara : Wolter Mongisidi Kendari
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Kendari.
Pahlawan : -
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Halu Oleo (UNHO).
Makanan Khas Daerah : Sasate Nangka,dll.
Obyek Wisata : Tanjung Amolengo, Suaka Margasatwa di Tanjung Peropa, Rawa Aopa,
Pemandian Air Laut Kendari, Air Terjun di Kendari, Cagar Alam Kayu Jati di Napabale, Air
Terjun di Kolaka, Panorama Motonu No, Cagar Alam Kayu Kuku, Pemandian Air Laut
Mayaria Kasilampe,Pantai Nirwana, Air Terjun di Biton, dll.
Peninggalan Sejarah : Keraton Sultan Buton.
Industri dan Pertambangan : Kelontong, Nikel, Minyak Kelapa, Aspal, Kapur, dll.
Tarian Tradisional : Tari Modinggu, Tari Balumpa, Tari Lumense, Tari Manguru, Tari
Molulo, Tari Lantitiasi, Tari Kolega
Rumah Adat : Rumah Istana Buton dan Laikas
Senjata Tradisional : Keris, Pedang, Tombak, dan Sumpitan
Lagu Daerah : Peia Tawa-Tawa, Ma rencong-rencong, Indo Lugo
Suku : Mapute, Mekongga, Landawe, Tolaiwiw, Tolaki, Kabaina, Butung, Muna, Bungku,
Buton, Muna, Wolio, Moronene, Wononii, Kulisu, Laki, dan Bugis
Bahasa Daerah : Bunku-Laki, Muna-Butung
Pakaian Adat : Babung Ginasamani
Identitas Daerah : Flora : Anggrek Serat ( Dendrobium Utile) ,Fauna : Anoa
(Anoa Depressicomis)
44
Alat Musik Tradisional : Lado-Lado (sumber bunyi : Ideofon , Dipukul Dengan
Menggunakan Pemukul Khusus)

28.Provinsi Sulawesi Selatan (SULSEL) Ibukota nya adalah Makassar


Berdiri : 13 Desember 1960
Dasar Hukum : UU.No.47/1960
Letak : Pulau Sulawesi ( 0ºLS-8ºLS dan 118º-122ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DD
Luas Wilayah : 62.482,54 km².
Bandar Udara : Hasanuddin Ujung Pandang, Pongtiku Tana Toraja
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Ujung Pandang.
Pahlawan : Sultan Hasauddin, Syeikh Yusuf Tajul Khalwati, dll.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas
Negeroi Makassar.
Makanan Khas Daerah : Coto Makassar, Palu Konro, Palu Basa, Nasu Likku, sop Konro,
Baronang Bakar, Kapurung, Pallu Mara Cakalang, Barobbo, Barongko, dll.
Obyek Wisata : Makam Pahlawan Diponegoro, Makam Raja-Raja Talo, Benteng Ujung
Pandang, Pulau Kayangan, Sungguminasa, Taman Anggrek, Taman Purbakala Leang-Leang,
Birta Ria, Tanjung Bira/ Bulukumba, Go Mampu, Watampone, Tongkonan ( serambi mayat,
kuburan di atas tebing), Tana Toraja, Pare-Pare / Pantai Lumpus.
Peninggalan Sejarah :
1. Keraton Raja Gowa.
2. Mesjid Katangka.
3. Makam Raja-Raja Bugis Watang Lamuru.
4. Benteng Sombaupu.
Industri dan Pertambangan : Kimia, Kertas, Logam, Bahan Makanan, Pakaian Jadi, Gips,
Tembaga, Semen, Minyak, Nikel, Batubara, Percetakan, dll.
Tarian Tradisional : Tari Bosara, Tari Kipas, Tari Bissu, Tari Ma'gellu, Tari Pakarena, Tari
Kalioso
Rumah Adat : Rumah Tongkonan.
Senjata Tradisional : Badik, Peda, Sabel, Tombak, dan Perisai
Lagu Daerah : Angin Mamiri, Pakarena, Sulawesi Parasanganta, Ma Rencong.
45
Suku : Mandar, Bugis, Toraja, Sa’dan, Bugis, dan Makassar.
Bahasa Daerah : Bugis, Makssar, Mandar, Toraja
Pakaian Adat : Toraja
Identitas Daerah : Flora : Pohon Lontar (Borassus Flabellifer), Fauna : Kerbau Belang
(Bubalus Bubalis)
Alat Musik Tradisional : Keso-Keso (sumber bunyi : Chordofon , Digesek Pada Bagian
Senar Dengan Menggunakan Alat Khusus), Alosu, Anak Becing, Basi-basi, Talindo dan
Puwi-puwi. Julukan : Kota Daeng

29.Provinsi Gorontalo Ibukota nya adalah Gorontalo


Berdiri : 15 Februari 2001
Dasar Hukum : UU.No.2/1999
Letak : Pulau Sulawesi ( 0ºLU-1ºLU dan 120º-124ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DM
Luas Wilayah : 10.804 km².
Bandar Udara : Jalaludin.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Gorontalo.
Pahlawan : Nani Wartabone dan Kusno Danupoyo
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Negeri Gorontalo, IAIN Sultan Amay
Gorontalo
Makanan Khas Daerah : Ayam Panggang llolabu, Binte Biluhuta (Bubur Jagung), Ilabulo,
Ayam Bakar Iloni, dll
Obyek Wisata :Benteng Otanaha, Pulau Saronde, Pemandian Lombongo, Pentadio Resort,
Pantai Olele, Pantai Boalemo Indah, Pantai Bolihutuo, Taman Nasional Bogani Nani
Wartabone dll.
Peninggalan Sejarah : -
Industri dan Pertambangan : Emas, Tembaga, Tekstil, Makanan, Kayu, dll.
Tarian Tradisional : Tari Paule Cinde, Tari Polo Palo, Tidi Lopolopalo, Tari Saronde, Tari
Padupa, dll
Rumah Adat : Rumah Dulohupa dan Rumah Pewaris
Senjata Tradisional :Badik, Wamilo, Sabele (Parang)
Lagu Daerah : Hulondalo li Pu'u , Bulalo Lo Limutu , Wanu Mamo Leleyangi
46
Suku : Gorontalo, Atinggola, Suwawa, Manado, Polahi
Bahasa Daerah : Atinggola, Gorontalo, Mongondow, Suwawa
Pakaian Adat : Sundi, Biliu
Identitas Daerah : Flora : Gofasa, Gupasa (Vitex Cofassus), Fauna : -
Alat Musik Tradisional : Ganda (sumber bunyi : Membranofon , Ditepuk Dengan
Menggunakan Telapak Tangan)

NAMA PROVINSI DI PULAU MALUKU INDONESIA

30.Provinsi Maluku Ibukota nya adalah Ambon


Berdiri : 1 Juli 1958
Dasar Hukum : UU.No.20/1958
Letak : Kepulauan Maluku ( 0ºLS-9ºLS dan 124º-136ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DE
Luas Wilayah : 851.000 km².
Bandar Udara : Pattimura.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Ambon.
Pahlawan : Kapiten Pattimura, Christina Martha Tiahahu, Anthony Rhebok, Paulus
Tiahahu, Karel Satsuit Tubun
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Pattimura (UNPAT).
Makanan Khas Daerah : Palai Badar, Dabu-Dabu Sesi, Tumis Bunga Pepaya, Saba’au
Sopek Odheng, dll.
Obyek Wisata : Bekas Istana VOC, Bangunan Kesultanan Ternate dan Tidore, Gereja
Kuno, Belkas Rumah Sutan Syahrir dan Dr, Cipto Mangunkusumo, Museum Siswa dan Tugu
Christina Martha Tiahahu, Benteng- Benteng Peninggalan Belanda, Portugis, dan Spanyol,
Sumber Air Panas, Taman Pahlawan Anzac, Pulau Doi, Taman Laut di Pulau Pombo, Tugu
Peringatan Tentara Jepang di Kayu Angus, Peninggalan Kesultanan Bancan, Pantai Hunimoa,
Peninggalan Kesultanan Jailolo, Teluk Kao, Pulau Kei dan Aru, dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Bangunan Kesultanan Ternate dan Tidore.
2. Benteng-Benteng Peninggalan Belanda, Portugis, dan Spanyol.

47
3. Tugu Peringatan Tentara Jepang di Kayu Angus
4. Bekas-bekas Istana VOC
5. Kesultanan Jailolo
6. Kesultanan Bacan
Industri dan Pertambangan : Emas, Minyak Bumi, Minyak Kayu Putih, dll.
Tarian Tradisional : Tari Lenso, Tari Cakalele, Tari Perisai
Rumah Adat : Rumah Baileo
Senjata Tradisional : Parang Salawaku
Lagu Daerah :Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina, Goro-
Gorone, Huhatee, Kole-Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O Ulate, Sarinande, Tanase, Sayang
Kene.
Suku : Buru, Banda, Seram, Kei, Ambon, Rana, Alifru, Togitil, Furu-furu
Bahasa Daerah : Banda, Buru, Furu, Aru, Kei, Kaisar, Larat, Leti, Moa, Tanimbar, Seram
dan Roma
Pakaian Adat : Maluku
Identitas Daerah : Flora : Anggrek Larat (Dendrobium Phalaenopsis), Fauna : Nuri Raja
(Alisterus Amboinensis)
Alat Musik Tradisional : Nafiri (sumber bunyi : Membranofon , Ditepuk Dengan
Menggunakan Telapak Tangan), Floit, Tifa, Tifa Totobuang, Sangka.
Julukan : Kota Ambon Manise

31.Provinsi Maluku Utara Ibukota nya adalah Ternate sekarang Sofifi


Berdiri : 4 Oktober 1999
Dasar Hukum : UU.No.46/1999
Letak : Kepulauan Maluku ( 3ºLU-º3LS dan 124º-129ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DG
Luas Wilayah : 33.321,22 km².
Bandar Udara : Baabulah.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Ternate, Jailolo Soasiu.
Pahlawan : Sultan Baabulah, Pati Unus, Nuku Muhammad Amiruddin.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta :-
Makanan Khas Daerah : Popede (sagu), Ketam Kenari, Halua Kenari, Bagea.
48
Obyek Wisata : Danau Dumas, dan Makette, Goa Alam Sagea, Air Terjun Desa
Tabacempaka, Burung Bidadari, Kali Barangka Dolong, Rumah Adat Sasadu, Oulau Mare,
Pantai Akebaru, Benteng Oranye, Benteng Tolluco, Benteng Bernavelt, dll.
Peninggalan Sejarah : -
Industri dan Pertambangan : Minyak Bumi, Nikel, Minyak Kayu Putih, Asbes.
Tarian Tradisional : Tari Lenso, Tari Dana-Dana, Tari Nabar Ilaa, Tari Perang, Tari
Ronggeng
Rumah Adat : Rumah Baileo.
Senjata Tradisional : Parang Salawaku dan tombak.
Lagu Daerah : Barero, Sarinande, Burung Kakak Tua.
Suku : Halmahera, Obi, Morotai, Ternate, Bacan, Module, Pagu, Makian Barat, Kao, Buli,
Patani
Bahasa Daerah : Bacan, Damar, Balela, Fayo, Loda, Moba, Morotai, Obi, Sula, Taliabu,
Ternate, Tobelo
Pakaian Adat : Maluku
Identitas Daerah : Flora : Cengkeh (Syzygium Aromaticum), Fauna : Burung Bidadari
(Bidadari Bird)
Alat Musik Tradisional : FU (sumber bunyi : Aerofon , Ditiup Serta Dikendalikan Oleh
Telapak Tangan Sebagai Pengatur Suara)

NAMA PROVINSI DI PULAU IRIAN JAYA / PAPUA INDONESIA

32.Provinsi Papua Barat Ibukota nya adalah Kota Manokwari


Berdiri : 4 Oktober 1999
Dasar Hukum : UU.No.45/1999
Letak : Pulau Irian ( 0ºLS-5ºLS dan 130º-138ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DS
Luas Wilayah : 116.571 km².
Bandar Udara : Rendani (Manokwari) , Jefman (Sorong) Dan Torea (Fak-Fak)
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Manokwari, Pelabuahn Sorong, Pelabuhan Fak-Fak
Pahlawan : -
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta :-
49
Makanan Khas Daerah : Papeda, Sop Hapire, Aunu Kerang, dll.
Obyek Wisata : -
Peninggalan Sejarah : -
Industri dan Pertambangan : Minyak Bumi, Kayu Gelondong dan Kayu Lapis, Emas,
Perak, Alumunium, Asbes, Tembaga.
Tarian Tradisional : Tari Selamat Datang, Tari Musyoh
Rumah Adat : Rumah Honai.
Senjata Tradisional : Panah.
Lagu Daerah : Apuse, Yamko Rambe Yamko.
Suku : Mey Brat, Arfak, Asmat, Dani, dan Sentan.
Bahasa Daerah :
Pakaian Adat : Serui
Identitas Daerah : Flora : Matoa (Pometia Pinnata) Fauna :-
Alat Musik Tradisional : Guoto (sumber bunyi : Kordofon , Dipetik Pada Bagian
Senarnya)

33.Provinsi Papua Ibukota nya adalah Jayapura


Berdiri : 10 September 1969
Dasar Hukum : UU.No.12/1969 Dan UU.No.45/1999
Letak : Kepulauan Maluku ( 1ºLS-6ºLS dan 131º-141ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DS
Luas Wilayah : 421.981 km².
Bandar Udara : Sentani Jayapura
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Jayapura.
Pahlawan : Frans Kaisapo, Silas Papare, Marten Indey.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Cendrawasih (UNCEN).
Makanan Khas Daerah : Papeda, Sop Hapire, Aunu Kerang, dll.
Obyek Wisata : Pantai Bonsik, Danau Sentani, Pantai Jendi, Tanjung Kasuari, Pantai
Korem, Hutan Wisata Pulau Supriori, Pulau Balanta, Pantai Tanjung Ria, Museum Jayapura,
Pantai Klimpang, Gua Binsar/Gua Jepang, Sky Line, Ria, dll.
Peninggalan Sejarah : -

50
Industri dan Pertambangan : Tembaga, Minyak Bumi, Kayu Lapis, Alumunium, Asbes,
Marmer, Kayu Gelondongan.
Tarian Tradisional : Tari Selamat Datang,Tari Musyoh, Tari Perang, Tri Selamat Datang
Rumah Adat : Rumah Honai.
Senjata Tradisional : Pisau Belati, Busur dan Panah.
Lagu Daerah : Apuse, Yamko Rambe Yamko
Suku : Sentani, Dani, Amungme, Nimboran, Jagai, Asmat, dan Tobati.
Bahasa Daerah : Dera, Kaure, Kentuk Bresi, Mann, Morwap, Molof, Mooi, Tobati, Senggi,
Sentani
Pakaian Adat : Asmat
Identitas Daerah : Flora : Matoa (Pometia Pinnata) Fauna : Burung Cendrawasih (
Seleucidis Melanoleucus)
Alat Musik Tradisional : Tifa (sumber bunyi : Kordofon , Membranofon , Ditepuk Dengan
Menggunakan Telapak Tangan), Atowo, Totobuang.

34.Provinsi Kalimantan Utara (KALTARA)Ibukota nya adalah Tanjung Selor


Berdiri : 25 Oktober 2012
Dasar Hukum : UU No.20 tahun 2012
Letak : Pulau Kalimantan (0°57′ LU 116°26′ BT)
Tanda Plat Nomor Kendaraan :
Luas Wilayah : 85.618 km2 (33,057 mil²)
Bandar Udara : Juwata, Kolonel Robert Atty Bessing, Long Apung , Nunukan
Pelabuhan Laut :Malundung, Tengkayu I dan II dan Ferry Juata Laut, Tunon Taka
Pahlawan :-
Perguruan Tinggi Negeri :Universitas Borneo Tarakan, Universitas KALTARA Tanjung
Selor
Makanan Khas Daerah :
Obyek Wisata :Pantai Amal, terdiri dari 2 buah pantai, yaitu pantai amal baru dan pantai
amal lama, Museum Rumah Bundar, Museum Baloy Adat Tidung, Hutan Mangrove,
Penangkaran Buaya Juwata,Taman Kebun Anggrek, Taman Oval Ladang, Taman Oval
Markoni, Taman Oval Malundung, Taman Monumen Penghargaan Kota Tarakan di Bandara
Juwata, Bungker Peninggalan Jepang di Bandara Juwata, Makam Tentara Jepang , Tugu
51
Makam Tentara Australia, Air Terjun Karungan, Pulau Sadau (Semua Di Wilayah Kota
Tarakan)
Peninggalan Sejarah : -
Industri dan Pertambangan : (provinsi di sebelah utara Kalimantan ini memiliki potensi
alam yang luar biasa. "Mulai dari minyak, gas, kelautan dan tambang)
Tarian Tradisional : -
Rumah Adat : Rumah Baloy.
Senjata Tradisional : Mandau.
Lagu Daerah : Bebilin
Suku : Suku Bugis, Suku Jawa, Suku Banjar, Suku Tidung, Suku Dayak, Suku Bulungan,
Suku Suluk dan suku-suku lainnya
Bahasa Daerah : Tidung, Dayak
Pakaian Adat : -
Alat Musik Tradisional : -
NAMA PROVINSI DARI HASIL PEMEKARAN
1.Provinsi Kepulauan Riau
2.Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
3.Provinsi Banten
4.Provinsi Gorontalo
5.Provinsi Maluku Utara
6.Provinsi Papua Barat
7.Provinsi Kalimantan Utara (25-10-2012)
keterangan alat musik :
1. Membranofon
Membranofon adalah kumpulan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari membran
atau selaput kulit yang diregangkan dan dipasang pada sebuah kotak atau tabung.
Contoh : tambur,genderang ,rebana,tifa dan lain sebagainya.
2. Aerofon
Aerofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran udara yang diatur
oleh lubang-lubang atau lidah yang ada pada alat musik tersebut.
Contoh : seruling bambu. serunai , recorder dan lain sebagsinya.

52
3. Ideofon
Ideofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran alat musik itu
sendiri.
Contoh : gong, angklung,gambang dan lain sebagainya.
4. Kordofon
Kordofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai/tali/senar/corda
yang bergetar karena dipetik,digesek,atau dipukul.
Contoh : Rebab, kecapi , siter dan lain sebagainya.
5. elektrofon
Elektrofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari aliran arus listrik
Contoh : gitar listrik dan lain sebagainya.
B. Dampak dari Keanekaragaman yang Dimiliki Bangsa Indonesia
Keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama yang yang ada pada diri bangsa
Indonesia merupakan keunggulan sekaligus tantangan. Tantangan-tantangan yang muncul
akibat keanekaraman bangsa Indonesia tersebut antara lain:
a. Konflik
Konflik adalah proses sosial disosiatif yang dapat menyebabkan perpecahan dalam
masyarakat karena ketidakselarasan dan ketidakseimbangan dalam suatu hubungan
masyarakat. Berdasarkan tingkatannya konflik dapat dibagi menjadi konflik horisontal dan
vertikal.
1.Konflik Horisontal
Konflik horisontal adalah konflik yang terjadi diantara kelompok-kelompok sosial yang
sifatnya sederajat. Konflik sosial horisontal dapat berupa konflik antar suku, antar ras,
agama, maupun konflik antar golongan.
a.Konflik antar suku
Konflik antar suku pada umumnya disebabkan oleh primordialisme yang berkembang
menjadi etnosentrisme. Contoh : konflik antara suku Dayak dan suku Madura yang
terjadi di Sampit, konflik antara suku-suku kecil di Papua.
b.Konflik antar ras
Konflik antar ras pada umumnya disebabkan oleh primordialisme yang berkembang
menjadi stereotipe. Contoh : Kekerasan terhadap etnis Tionghoa pada Mei 1998,
termasuk pemerkosaan dan pembunuhan terhadap lebih dari 100 wanita etnis Tionghoa.
53
c. Konflik agama
Konflik masalah agama pada umumnya disebabkan oleh primordialisme yang
berkembang menjadi fanatisme. Konflik agama dapat berupa konflik internal umat
beragama misalnya konflik antar golongan pemeluk Islam murni dengan golongan
Ahmadiyah, maupun konflik antar umat beragama (konflik eksternal) misalnya konflik
masyarakat Ambon pemeluk Islam dengan masyarakat Ambon pemeluk Kristen.
d.Konflik antar golongan
Konflik antar golongan pada umumnya disebabkan oleh semangat in group yang kuat
sehingga dengan kelompok out group akan menimbulkan antipati. Contoh : Peristiwa
Kudatuli, dimana ada konflik antar pendukung Partai PDI versi Megawati Soekarno
putrid dan pendukung Partai PDI versi lainnya.
(2) Konflik Vertikal Konflik
vertikal adalah konflik yang terjadi diantara lapisan-lapisan di dalam masyarakat. Contoh
konflik vertikal :
(a) Konflik antar kelas atas dengan kelas bawah, konflik antar kelas atas dengan kelas
bawah dapat berupa konflik kolektif dan individual. Konflik kolektif misalnya konflik
antara buruh dengan pimpinan perusahaan untuk menuntut kenaikan gaji. Konflik
individual misalnya konflik antara pembantu dengan majikan yang berakibat pada
kekerasan.
(b) Konflik antara pemerintah pusat dengan daerah, misalnya pemberontakan dan gerakan
seporadis seperti OPM, GAM, dll. Selain itu konflik vertikal bisa diterjemahkan
sebagai konflik antar pihak yang berkuasa dan penentangnya, misalnya kasus
penculikan aktivis ’98 , yang merupakan kasus pelanggaran HAM tidak pernah selesai
sampai saa tini.
(c) Konflik antara orang tua dan anak, konflik antara orang tua dan anak akan menimbulkan
hambatan dalam sosialisasi nilai dan norma dan terkadang menimbulkan kenakalan
remaja.

b. Integrasi Karena Keterpaksaan (Coersif)


Integrasi karena keterpaksaan terjadi karena suatu ketergantungan dan mau tidak mau
antar lapisan masyarakat harus saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan. Namun dalam
integrasi yang terjadi karena paksaan biasanya ada upaya antar kelompok untuk mendominasi
54
satu sama lain. Indonesia merupakan negara multikultural yang terdiri dari bermacam-macam
etnis, ras, agama, dan suku bangsa yang masing-masing membawa bendera primordialismenya
masing-masing. Apabila masing-masing kelompok tidak bisa saling menghargai dan
mengurangi etnosentrisme, stereotype, dan fanatisme maka akan menimbulkan konflik SARA.
Integrasi karena keterpaksaan dilihat dari segi historis juga dapat dicontohkan pada masa
feodal. Dimana antara golongan pemerintah kolonial, golongan Asia Timur, golongan kerabat
kerajaan, dan bumiputera hidup dalam satu wilayah namun tidak dapat membaur. Terdapat
batas-batas yang tegas dan adanya upaya dari pemerintah kolonial untuk terus menerus
mendominasi dan menjajah. Contoh lain integrasi karena keterpaksaan (coersif) dalam
kehidupan sehari-hari terjadi pada saat demonstrasi atau unjuk rasa yang ricuh, kemudian polisi
akan memberikan peringatan dengan gas air mata dengan tujuan mengatur para demonstran
untuk menyampaikan aspirasi secara tertib dan sesuai hukum.
c. Disintegrasi
Disintegrasi adalah suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari
suatu kesatuan masyarakat. Disintegrasi atau kesenjangan merupakan akibat dari adanya
pembangunan dimana kelas atas menguasai pembangunan yang berperan sebagai subjek
sekaligus objek pembangunan, namun disisi lain kelas tengah dan bawah hanya berperan
sebagai objek pembangunan. Akibatnya kelas tengah dan bawah akan mengalamai eksploitasi
dan diskriminasi di bidang sosial, ekonomi, dan politik. Kesenjangan inilah yang akan
mempengaruhi pola hidup dan pola hubungan antar kelompok.
(1) Pola Hidup Pola hidup adalah cara-cara dan kebiasaan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan. Cara dan kebiasaan hidup tersebut dapat dibedakan sebagai berikut. Konsumtif
Materialistis
Hedonisme 7
Westernisasi
Sekulerisasi
(2) Pola Hubungan antar Kelompok Pola hubungan antar kelompok adalah suatu bentuk
dan sistem hubungan dalam interaksi diantara anggota masyarakat. Berikut beberapa contoh
permasalahan yang berkaitan dengan pola hubungan antar kelompok.
Aksi protes/demonstrasi yang anarkis dan tidak terkendali, yaitu aksi penyampaian
pendapat dengan cara-cara yang melanggar hukum dan menyebabkan kerusuhan. Contoh :

55
Kerusuhan Mei 1998 yang disertai aksi anarkis oleh mahasiswa dan dihalau dengan tembakan
oleh aparat.
Kenakalan remaja, kenakalan remaja ini yang disebabkan karena pertengkaran dengan
orang tua akan membuat pelarian anak kepada hal-hal negatif, bahkan melanggar hukum
contohnya minuman keras, narkoba, dan lain-lain.
Kriminalitas, merupakan suatu bentuk penyimpangan sosial akibat dari adanya tekanan
lingkungan sekitarnya. Kurangnya skill dan ketrampilan merupakan faktor utama semakin
tingginya angka kriminalitas di kota-kota. Contoh : urbanisasi dari desa ke kota tanpa
mempersiapkan ketrampillan akan menambah pengangguran akhirnya akan memilih
melakukan tindakan kriminal.
Gejolak daerah, merupakan suatu bentuk reaksi masyarakat yang semakin kritis
menuntut hak-haknya kepada pemerintah. Rasa ketertindasan oleh kebijakan pemerintah yang
kurang berpihak pada masyarakat menyebabkan masyarakat melakukan pemberontakan.
Adanya gangguan stabilitas disetiap daerah sekarang ini apabila tidak segera diatasi akan
menyebabkan perpecahan bangsa Indonesia. Contoh : konflik yang terjadi di Mesuji
merupakan suatu bentuk upaya pembelaan masyarakat terhadap hak-haknya akibat dari
monopoli atas tanah dan pengelolaan sumber daya agraria.
Terorisme, merupakan serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan
perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Namun sekarang terorisme sering dikaitkan
dengan masalah agama. Padahal agama manapun tidak ada yang mengajarkan untuk saling
membunuh. Terorisme merupakan salah satu upaya adu domba dan penyudutan terhadap
kelompok atau agama tertentu kepada kelompok atau agama lain untuk memecahkan integrasi
bangsa dengan cara-cara yang separatis. Contoh : bom Bali I dan II, bom hotel JW Marriot,
bom GBIS Kepunton Solo, dll.
C. Peran Masyarakat Dalam Menjaga Keragaman Budaya
Peran masyarakat dalam menjaga keragaman dan keselaran budaya antara lain sebagai
berikut:
1) Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang
berbeda- beda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau
kelompok agamanya.
2) Meninggalkan sikap primodialisme terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan
ekstrimisme(berlebih-lebihan)
56
3) Menegakan supremasi hukun yang artinya sutau peraturan formal harus berlaku pada
semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang mereka
anut.
4) Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa
dan bernegara namun menghindari sikap chauvimisme yang akan mengarah pada sikap
ekstrim dan menutup diri akan perbedaan yang ada dalam masyarakat.
5) Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi
dan ajudikasi.
6) Mengembangkan kesadaran sosial. Contoh kongkritnya adalah di Bali sedang
digalakkannya program Ajeg Bali guna mempertahankan kebudayaan di dalam kehidupan
masyarakat Bali yang makin lama terlihat makin memudar .

BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan

57
Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai
keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya, karena Indonesia mempunyai potret
kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Kebhinnekaan telah menjadi kekayaan khusus bagi
bangsa Indonesia yang amat menarik, bagi bangsa Indonesia sendiri ataupun bagi bangsa-
bangsa lain yang dapat dapat menambah devisa melalui kunjungan wisata atau kunjungan
lainnya. Keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama yang yang ada pada diri bangsa
Indonesia merupakan keunggulan sekaligus tantangan. Tantangan-tantangan yang muncul
akibat keanekaraman bangsa Indonesia tersebut antara lain terjadinya konflik, integrasi karena
keterpaksaan dan disintegrasi. Untuk menghadapi tantangan sebagai dampak keanekaragaman
yang dimiliki bangsa Indonesia, dapat dilakukan dengan upaya reintegrasi dan menanamkan
nilai-nilai pancasila yang merupakan ideologi yang menjadi dasar hidup kenegaraan.
Saran
Perbedaan merupakan keniscayaan yang mesti dan harus diterima oleh semua orang
dalam kehidupannya. Fakta menunjukkan bahwa manusia memang makhluk unik dan khas.
Keunikan dan kekhasan ini dalam konteks bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat akan
menimbulkan keragaman tatanan sosial dan kebudayaan. Keragaman ini yang ditunjukkan oleh
Indonesia antara lain terdiri atas beragam etnis, agama, dan bahasa. Keragaman ini perlu
dikelola secara serius dan sungguh-sungguh dalam suatu bentuk tatanan nilai yang dapatdibagi
bersama. Oleh karena itu, keanekaragaman yang ada dalam masyarakat Indonesia sungguh
merupakan tantangan yang menuntut upaya sungguh-sungguh dalam bentuk transformasi
kesadaran multikultural. Suatu kesadaran yang diarahkan kepada identitas nasional, integrasi
nasional, dan kesadaran menempatkan agama untuk kesatuan bangsa. Dengan demikian,
kesatuan Indonesia dapat ditegakkan sejalan dengan semangat kebersamaan yang terkandung
dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

DAFTAR PUSTAKA

Hermanto.,Winarno.(2011).Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, jakarta:Penerbit Bumi


Aksara.Puturistik (2010).problematika kebudayaan

58
Alam S, dan henry hidayat. 2006. Ilmu pengetahuan social, Penerbit erlangga
http://eprints.dinus.ac.id/14516/1/[Materi]_Bab_04_kebudayaan_dan_masyarakat.pdf
http://yusdanyun.blogspot.co.id/2015/03/makalah-ips-tentang-keanekaragaman.html
http://ndar3006.blogspot.co.id/2015/06/makalah-kebudayaan.html
http://sigitarisetiawan.blogspot.co.id/2016/04/keragamankebudayaan-indonesia.html
Lukman Surya Saputra, Aa Nurdiaman, dan Salikun (2016) Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Jakarta :Penerbit Pusat Kurikulum dan pembukuan, Balitbang,
Kemendikbud
Laskar Pelangi Anak Bangsa, 34 Provinsi di Indonesia

59
60

Anda mungkin juga menyukai