Oleh
Ratna, S. Pd. I NIP :19780730 200312 2 002
1
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat dan karunianya dan tak lupa mengucapkan salawat dan salam kepada
Nabi Besar Muhammad SAW sehingga karya tulis ini dapat selesai dengan lancar.
Makalah ini berisikan tentang Keragaman Budaya di Indonesia. Makalah ini kami
buat dalam rangka memenuhi tugas untuk kenaikan pangkat / golongan.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini dapat selesai dengan lancar berkat bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak kepala sekolah yang telah memberikan dorongan dan motivasi
2. Kepala TU dan seluruh stafnya dan
3. Seluruh guru yang telah banyak membantu sehingga makalah ini dapat selesai
4. Serta keluarga dan berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan semua.
Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya penulis berharap
karya tulis ini dapat bermanfaat untuk semua pihak khususnya bagi teman sejawat serta siswa
dan siswi yang ingin menambah pengetahuan tentang kebudayaan yang ada dinegara
Indonesia.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN
SURAT KETERANGAN
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 4
I.1 Latar Belakang ................................................................................................ 4
I.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 5
I.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 6
II.1 Pengertian Budaya Indonesia .................................................................... 6
A.Keberagaman Dalam Masyarakat Indonesia.................... 7
1.Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia ........................ 7
2.Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia. ......................... 9
B. Dampak dari Keanekaragaman yang Dimiliki Bangsa Indonesia ........ 54
C. Peran Masyarakat Dalam Menjaga Keragaman Budaya ................. .... 58
BAB III PENUTUP........................................................................................................ 59
III.1 Kesimpulan................................................................................................. 59
III.2 Saran ......................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 60
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah :
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, terdiri atas 34 provinsi dengan ribuan
pulau yang ada di dalamnya. Luas wilayah negara berpengaruh terhadap banyaknya
keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Keberagaman adalah suatu kondisi dalam
masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Perbedaan tersebut
dalam hal suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial-budaya, dan ekonomi.
Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan
wilayah negara Indonesia.
7
Keberagaman masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang datang dari
dalam maupun luar masyarakat. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor alam, diri sendiri, dan
masyarakat. Secara umum keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut.
a. Letak strategis wilayah Indonesia
Letak Indonesia yang strategis, yaitu diantara dua Samudra Pasifik dan Samudra
Indonesia, serta dua benua Asia dan Australia mengakibatkan wilayah kita menjadi jalur
perdagangan internasional. Lalu lintas perdagangan tidak hanya membawa komoditas
dagang, namun juga pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya Indonesia.
Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia
mengakibatkan kemajemukkan ras, agama dan bahasa.
b. Kondisi negara kepulauan
Negara Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau yang secara fisik terpisah- pisah. Keadaan
ini menghambat hubungan antarmasyarakat dari pulau yang berbeda-beda. Setiap
masyarakat di kepulauan mengembangkan budaya mereka masing-masing, sesuai dengan
tingkat kemajuan dan lingkungan masing-masing. Hal ini mengakibatkan perbedaan suku
bangsa, bahasa, budaya, serta peranan laki-laki dan perempuan
c. Perbedaan kondisi alam Kondisi alam yang berbeda seperti daerah pantai, pegunungan,
daerah subur, padang rumput, pegunungan, dataran rendah, rawa, dan laut mengakibatkan
perbedaan masyarakat. Juga kondisi kekayaan alam, tanaman yang dapat tumbuh, hewan
yang hidup di sekitarnya. Masyarakat di daerah pantai berbeda dengan masyarakat
pegunungan, seperti perbedaan bentuk rumah, mata pencaharian, makanan pokok,
pakaian, kesenian, bahkan kepercayaan.
d. Keadaan transportasi dan komunikasi Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi juga
memengaruhi perbedaan masyarakat Indonesia. Kemudahan sarana ini membawa
masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat lain, meskipun jarak dan kondisi alam
yang sulit. Sebaliknya sarana yang terbatas juga menjadi penyebab keberagaman
masyarakat Indonesia.
e. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan Sikap masyarakat terhadap sesuatu yang baru
baik yang datang dari dalam maupun luar masyarakat membawa pengaruh terhadap
perbedaan masyarakat Indonesia. Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau
8
budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat tetap
bertahan pada budaya sendiri.
2 . Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Di Indonesia
A. Keanekaragaman Suku Bangsa di Indonesia
Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal
ini tercermin dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap
satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, dan
bahasa.
Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-
suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan suku-suku itu
juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah, persekutuan, dan kehidupan
sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.
Suku bangsa sering juga disebut etnik. Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa berarti
sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran dan identitas
tersebut. Kesadaran dan identitas biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Jadi, suku bangsa
merupakan gabungan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial karena
mempunyai ciri-ciri paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul dan tempat asal
serta kebudayaan. Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa satu dengan lainnya,
antara lain bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah, dan tempat asal.
Suku bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan
kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu, pastilah
mempunyai kesadaran dan identitas diri terhadap kebudayaan suku bangsanya, misalnya
dalam penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian dan adat istiadat.
Suku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa,
persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh factor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan
para penjajah di Indonesia. perbedaan suku bangsa satu dengan suku bangsa yang lain di
suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri berikut ini.
a. Tipe fisik, seperti warna kulit, rambut, dan lain-lain.
b. Bahasa yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan
lain-lain.
c. Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian.
d. Kesenian daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati.
9
e. Kekerabatan, misalnya patrilineal (sistem keturunan menurut garis ayah) dan
matrilineal(sistem
keturunan menurut garis ibu).
f. Batasan fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar
Keberagaman bangsa Indonesia, diakibatkan oleh jumlah suku bangsa yang mendiami
wilayah Indonesia sangat banyak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Setiap suku bangsa
mempunyai ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Menurut
penelitian Badan Pusat Statistik yang dilaksanakan tahun 2010, di Indonesia terdapat 1.128
suku bangsa. Antarsuku bangsa di Indonesia memiliki berbagai perbedaan dan itulah yang
membentuk keanekaragaman di Indonesia.
Kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia sangat beragam. Hal itu dibentuk oleh
kondisi geografis dan kondisi sosial disetiap daerah di seluruh Indonesia. Kondisi suatu daerah
dengan daerah lainnya memiliki berbagai berbagai perbedaan. Bagaimanakah kondisi
geografis mempengaruhi kehidupan sosial budaya masyarakat?
Kita ambil contoh masyarakat yang tinggal di daerah pe gunungan akan lebih banyak
menggantungkan kehidupan nya dari pertanian. Oleh karena itu, akan berkembang kehidupan
sosial budaya masyarakat petani. Sementara itu, daerah pantai akan memengaruhi masya
rakatnya untuk memiliki mata pencarian sebagai nelayan dan berkembanglah kehidupan sosial
masyarakat nelayan. Keragaman bangsa Indonesia tampak pula dalam seni sebagai hasil
kebudayaan daerah di Indonesia, misalnya dalam bentuk tarian dan nyanyian. Hampir semua
daerah atau suku bangsa mempunyai tarian dan nyanyian yang berbeda. Begitu juga dalam
bidang seni rupa, setiap daerah mempunyai hasil karya yang berbeda dan menjadi ciri khas
daerahnya masing-masing.
Keunggulan Bangsa Indonesia dengan Keanekaragamannya Keragaman budaya di
Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks
pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat
Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah ini bersifat
kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa
yang ada di daerah tersebut. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga
mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragam
dan jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.
10
Berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia juga turut mendukung
perkembangan kebudayaan Indonesia yang pada akhirnya memcerminkan kebudayaan agama
tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat
keanekaragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang sangat tinggi. Tidak saja
keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam
konteks peradaban, tradisional hingga ke modern, dan kewilayahan.
11
5. Bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman suku, agama dan budaya yang terdapat dalam
kehidupan masyarakatnya, dan keragaman tersebut dapat kita satukan dalam satu kesatuan
Bhineka Tunggal Ika.
1.Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD) Ibukota nya adalah Banda Aceh
12
rakyat Aceh terhadap penjajahan Belanda.
2. Makam Sultan Iskandar Muda, yang merupakan simbol kejayaan dari Kerajaan Aceh
pada masa lalu.
Industri dan Pertambangan : Pabrik Semen Andalas, Pupuk AAF, Minyak,Emas, dan
Perak.Tarian Tradisional : Tari Seudati, Tari Saman, Tari Ranup Lam Puan, Tari
Meuseukat, Tari Kipah Sikarang Aceh, Tari Aceh Gempar, Tari Mulia Ratep Aceh, Tari
Rapai Geleng Aceh, Tari Turun Kuaih Aunen Aceh, Tari Bungong Seulanga Aceh, Tari
Seudati Ratoh Aceh, Tari Nayak Padi Aceh, Tari Saman Jaton Aceh, Tari Kipah Sitangke
Aceh, Tari Dodaidi Aceh, Tari Likok Puloe Aceh, Tari Didong Gayo Aceh, Tari Tarek
Pukat Aceh, Tari Aceh Ek U Gle, Tari Aceh Dara Meukipah Tari Aceh Top Pade.
Rumah Adat : Rumoh Aceh, Rumah Krong Pade atau Berandang
Senjata Tradisional : Rencong, Sikin Panyang, Klewang dan Peudeung oon Teubee.
Lagu Daerah :Bungong Jeumpa, Lembah Alas, Piso Surit, Sepakat Segenap.
Suku : Aceh, Gayo, Alas, Kluet, Melayu Tamiang, Haloban, Devayan, Sigulai, Julu, Singkil,
Aneuk Jamee, Simelue, dan Pulau
Bahasa Daerah : Aceh Gayo, Alas, Aneuk Jamee, Tamiang, Devayan, Simeulue.
Pakaian Adat : Pidie dan Pakaian Adat Tradisional Ulee Balang
Pakaian adat tradisional Aceh biasa adalah Ulee Balang, pakaian tersebut biasanya digunakan
oleh para raja dan keluarganya.
Identitas Daerah : Flora : Bungong Jeumpa (Michelia Champaca), Fauna : Cicimpala
Kuning (copsychus pyrropygus)
Alat Musik Tradisional : Serune Kalee (sumber bunyi : Aerofon, Ditiup Serta Terdapat
Lubang Yang Dimainkan Dengan Jari Sebagai Pengatur Nada),Canang, Geunderang, Gong,
Rapa-ii, Rifai .
Pakaian Adat : Batu Sangkar, Pakaian Penghulu, Pakaian Adat Bundo Kanduang, Baju
Kurung. Lambak Ampek
Identitas Daerah : Flora : Pohon Andalan (Morus Macroura), Fauna : Kuau Besar
(Agusianusargus)
Alat Musik Tradisional : SALUANG (sumber bunyi : Aerofon, Ditiup Serta Terdapat
Lubang Yang Dimainkan Dengan Jari Sebagai Pengatur Nada), Talempong.
17
5.Provinsi Kepulauan Riau Ibukota nya adalah Tanjung Pinang
Berdiri : 24 September 2002.
Dasar Hukum : UU No 25/2002
Letak : Pulau Sumatera ( 1ºLS-3ºLS dan 101º-104ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BM dan BP (sebagian sudah diganti menjadi BP)
Luas Wilayah : 13.741 km².
Bandar Udara : Hang Nadim (Batam), Bandara Kijang ( Tanjung Pinang) Nama Baru
Bandara Internasional Raja Haji Fisabililah (Diresmikan tanggal 2 April 2008)
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Batam
Pahlawan : Sultan Syarif Kasim II, Tuanku Tambusai
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta :-
Obyek Wisata :Pulau Penyengat
Peninggalan Sejarah :
1. Candi Muara Takus. Peninggalan Kerajaan Sriwaijaya di pulau Karimun
2. Puri bekas Yang Dipertuan Muda, salah satu kejayaan Kerajaan Melayu Riau di pulau
Penyengat.
3. Prasasti Pasir Panjang ( Batu Bersurat ) di pulau Karimun
Industri dan Pertambangan : Pakaian Jadi dan Batubara, mesin, kimia, industri logam.
Tarian Tradisional : Tari Tandak,Tari Persembahan, Tari Madah Gurindam Tanjung
Pinang, Tari Tabal Gempita, Tarian Gamelan.
Rumah Adat : Rumah Selaso Jatuh Kembar
Senjata Tradisional : Ulu Kundit, Pedang Jenawi,
Lagu Daerah : Segantang Lada
Suku : Melayu, Siak, Sakai, Kubu, Kerinci, Bajau, Batin, Penghulu, dll.
Bahasa Daerah : Melayu
Pakaian Adat : Teluk Belanga dan Kebaya Labuh
Identitas Daerah : Flora : Pinang Merah (Cyirtsotachys Renda), Fauna : Harimau Sumatera
( Pantera Tigris Sumatraesis)
Alat Musik Tradisional : Gendang Panjang (Sumber Bunyi : Membranofon, Ditepuk
Dengan Menggunakan Telapak Tangan)
Julukan : Kota Gurindam, Pantun Bastari
18
6.Provinsi Jambi Ibukota nya adalah Jambi
Berdiri : 6 Januari 1957.
Dasar Hukum : UU No 61/1958
Letak : Pulau Sumatera ( 1ºLS-3ºLS dan 101º-105ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BH
Luas Wilayah : 244.477 km².
Bandar Udara : Sultan Tahaha Syarifuddin
Pelabuhan Laut : Kuala Tungkal
Pahlawan : Sultan Tahaha Syarifuddin, sultan Mahmud Muhyidina dan Permaisurinya
Putri Ayu
( Pahlawan Darah )
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Negeri Jambi (UNJAM), Insititut
Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Tahaha Syarifuddin
Makanan Khas Daerah : Tempoyak, Gulai Rebung Jambi, Putri Kandis Pelangi, dll.
Obyek Wisata : Danau Kerinci, Taman Anggrek, Goa Alam Toangko, Candi Muara
Jambi, Air Panas Bumi, Danau Sipin, Taman Mayang Manggurai, Goa Alam Tingkap,
Taman rimba, Danau Ladeh Panjang, Batu Bertulis Karang Birahi, Taman Nasional,
Berbak, Taman Nasional Kerinci,dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Flakes Obsidian, benda purbakala berasal dari Kerinci.
2. Bejana Perunggu, Danau Kerinci
3. Prasasti Karang Birahi,di Merangin Jambi.
Industri dan Pertambangan : Batubara, Emas, Minyak Bumi, dan Karet.
Tarian Tradisional : Tari Sekapur Sirih, Tari Selampit Delapan, Tari Rentak Besapih, Tari
Kipas Keprak, Tari Tauh, Tari Selaras Pinang Masak, Tari Selendang Mak Inang, Tarian
Magis Gadis.
Rumah Adat : Rumah Panjang
Senjata Tradisional : Keris, pedang, Tombak, dan Sampitan
Lagu Daerah : Batanghari, Soleram, Injit-Injit Semut, Pinang Muda, Selendang Mayang
Suku : Batin, Kerinci, Penghulu, Pedah, Melayu, Jambi, Kubu, dan Bajau
Bahasa Daerah : Kubu, Kerinci, Batin, Melayu, Bajau
Pakaian Adat : Jambi
19
Identitas Daerah : Flora : Pinang Merah (Cyirtsotachys Renda), Fauna : Harimau
Sumatera (Pantera Tigris Sumatraesis)
Alat Musik Tradisional : GAMBUS (sumber bunyi : Kordofon, Dipetik Pada Bagian
Senarnya.
20
Suku : Melayu, Kikim, Semenda, Komering, Pasemah, Lintang, Pegagah, Rawas, Sekak
Rambang, Lembak, Kubu, Ogan, Penesek Gumay, Panukal, Bilida, Musi, Rejang, dan
Ranau
Bahasa Daerah : Melayu Palembang
Pakaian Adat : Aisan Gede
Identitas Daerah : Flora : Duku (Lansium Domesticun), Fauna : Belida
(Notoptenuschitala)
Alat Musik Tradisional : Accordion (sumber bunyi : Aerofon, Dengan Menggunakan
Kedua Tangan, Tangan Yang Satu Sebagai Pengatur Alunan Suara Sedangkan Tangan
Yang Satu Lagi Sebagai Pengatur Nada) .
Julukan : Kota Pempek dan Bhumi Sriwijaya
8.Provinsi Bangka Belitung (BABEL) Ibukota nya adalah Pangkal Pinang
Berdiri : 9 Februari 2001
Dasar Hukum : UU No.27/2000
Letak : Sebelah Timur Pulau Sumatera ( 1ºLS-4ºLS dan 105º-109ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BN
Luas Wilayah : 81.724,74 km².
Bandar Udara : Depati Amir( Bangka) dan HAS Hanandjoedin
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Muntok dan Toboali Bangka, Pangkal Balam(Pelabuhan
Utama)
Pahlawan : -
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta :-
Makanan Khas Daerah : Martabak Bangka, Kwetiau Bangka, Lempah Kuning, Getas,
Rusip, Calok, dll
Obyek Wisata : Pantai Teluk Uber, Pantai Romondong, Pantai Penyusuk, Pantai Air Anyer,
Pemandian air panas Pemali, Gunung Maras, Hutan Wisata Sungailiat, Pantai Matras,
Pantai Tanjung Pesona, Pantai Parai Tenggiri, Pantai Batu Bedaun, Pantai Rebo, Pantai
Tikus, Pantai Layang,dll.
Peninggalan Sejarah : -
Industri dan Pertambangan : Timah, pengolahan kayu dan perikanan.
Tarian Tradisional : Tari Puteri Bekhusek, Tari Tincak Gambus Bangka Belitung, Tari
Taluput Bangka Belitung
21
Rumah Adat : Rumah Rakit, Rumah Limas
Senjata Tradisional : Siwarpanjang, Parang Bangka, Kedik
Suku : Suku Melayu (suku bangsa asli), Jawa, Sunda , Bugis, Banten, Banjar, Madura,
Palembang, Minang, Aceh, Flores,Maluku, Manado dan Tionghoa (30%)
Bahasa Daerah : Melayu Bangka
Pakaian Adat : Aisan Gede
Identitas Daerah : Flora : Nagasari (Palaquium Rostratum), Fauna : Rusa, Babi, Kancil,
Elang, ayam
Alat Musik Tradisional : Gendang Melayu (sumber bunyi : Membranofon ,Ditepuk Dengan
Menggunakan Telapak Tangan ), Gambus, Suling.
Julukan : Serumpun Sebalai
Negeri Berpantun
9.Provinsi Bengkulu Ibukota nya adalah Bengkulu
Berdiri : 18 November 1968.
Dasar Hukum : UU No.9/1967.
Letak : Pulau Sumatera ( 2ºLS-6ºLS dan 101º-104ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BD
Luas Wilayah : 72.078 km².
Bandar Udara : Padang Kemiling ( Bandar Udara Fatmawati Soekarno)
Pelabuhan Laut : Pulau Baai/Bengkulu.
Pahlawan : Fatmawati Soekarno.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Bengkulu (UNIB), Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN)
Makanan Khas Daerah : Oncong-oncong pisang.
Obyek Wisata : Bunga Raflesia Raksasa, Pantai Nala dan Pantai Panjang, Danau Dendam
Tak Sudah, Danau Gadang, Pantai Pasir Putih, Bukit Gedang Seblat, Pantai Jakat, Kaur
Timur,
Perkampungan Cina, Sungai Gunung Saelan, Gua Sarang Butung Layang-layang
Kedurang, Hutan Wisata Bukit Daun, Air Terjun Kepala Curup, Gunung Emas, Pantai
Muara, Gunung Nanu’ua, Bukit Kaba, Pantai Linau, Suban Air Panas.
Peninggalan Sejarah :
1. Makam Sentot Alibasa.
22
2. Benteng Marlborough.
3. Monumen Parr Dan Monumen Hamilton.
Industri dan Pertambangan :Emas dan Perak, Batubara, Industri Konstruksi.
Tarian Tradisional : Tari Andun, Tari Bidadari, Tari Ganau
Rumah Adat : Rumah Rakyat
Senjata Tradisional : Keris, Badik, Kuduk, Rudus
Lagu Daerah : Lalan Belek
Suku : Suku Rejang, Suku Serawai, Suku Melayu, Suku Mukomuko, Suku Ketahun,
Suku lembak, Suku Enggano, Suku Pasemah, Suku pendatang dll.
Bahasa Daerah : Melayu, Serawai, Rejang, Pasemah, Gumai, Kaur, Lebak
Pakaian Adat : Bengkulu
Identitas Daerah : Flora : Suweg Raksasa (Amorpholia Hallustitanum), Fauna :
Beruang Madu (Elartos Malayanus)
Alat Musik Tradisional : Doll (sumber bunyi :Membranofon ,Dipukul Dengan
Menggunakan Alat Pemukul ), Gong, Serdap, Dan Kerilu
Julukan : The Land Of Raflesia.
10.Provinsi Lampung Ibukota nya adalah Bandar Lampung
Berdiri : 13 Februari 1964
Dasar Hukum : UU No.14/1964
Letak : Pulau Sumatera ( 3ºLS-7ºLS dan 103º-106ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BE
Luas Wilayah : 35.376,84 km².
Bandar Udara : Radin Inten ( Bandar Lampung )
Pelabuhan Laut : Bakauheni & Panjang / Bandar Lampung
Pahlawan : Radin Inten II
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Lampung (UNILA), IAIN Radin
Inten
Makanan Khas Daerah : Srawit Lampung, Punyeu Baung, Malbi Hati, Gulai Balak,
Gulai Taboh, Maksuba,dll.
Obyek Wisata : Way Kambas, Pulau Rejekwesi, Pulau Pasir, Pasir Putih, Pantai Merak
Belantung, Gunung Rajabasa, Pantai Wartawan ,Krakatau, Way Belerang, Pulau Condong,
Air Terjun Way Lalaan, Teluk Kiluan, Pantai Mutun, Pantai Klara, Pantai Gigi Hiu
23
Peninggalan Sejarah :
1. Guci Purbakala Pugung Raharjo Lampung.
2. Komplek Megalitik Pugung Raharjo.
3. Makan Radin Intan II.
4. Prasasti Palas Paembah.
5. Prasasti Batu Bedil.
Industri dan Pertambangan : Emas, Pakaian Jadi, Sapi Potong, dan Pupuk, Marmer, Biji
besi, Mangan.
Tarian Tradisional : Tari Jangget, Tari Melinting, Tari Ngelajau, Tari Sembah Lampung,
Tari Bedana Lampung.
Rumah Adat : Nuwou Sesat
Senjata Tradisional :Payan, Golok/Candung, Keris/Kekhis, Badik (dan biasanya
mekhanai/khagah lampung bila bepergian selalu membawa badik untuk melindungi
dirinya dari serangan lawan), Pisau/Lading, Terapang, Beladu
Suku : Pesisir, Pubian, Sungkai, Semenda, Seputih, Tulang Bawang, Krui Abung,
Pasemah, Jawa, Sunda, Batak, Melayu, Lampung (Sebatin dan Pepadun)
Bahasa Daerah : Lampung (Api dan Nyo)
Pakaian Adat : Kain tapis dan Siger
Identitas Daerah : Flora : Kembang Ashar (Mirabilis Jalapa), Fauna : Gajah (elephas
Maximus Sumatranus)
Alat Musik Tradisional : Bende Dan Kulintang (sumber bunyi :Ideofon , Dipukul Dengan
Menggunakan Alat Pemukul Khusus ) .
Julukan : Kota Kain Tapis, Kota Pisang
Makanan Khas Daerah : Oncom, pepes, Sirpan, siomay Bandung, sate Bandeng, Daging
lapis, Pepes Ikan Majalaya, Sayur Asem,Empal Gentong, Nasi Jamblang, Nasi Lengko,dll.
Obyek Wisata : Kebun Raya Bogor, Istana Presiden Bogor, Museum Zoologi, Taman safari
Indonesia, waduk Jatiluhur, Kawah Gunung Tangkuban Perahu, Pangandaran,Cikepuh,
Pelabuhan Ratu,Keraton Kasepuhan Cirebon, Keraton Kanoman Cirebon, Keraton
Kacirebonan Cirebon, Makam Sunan Gunung ati Cirebon dll.
Peninggalan Sejarah :
01. Candi Cangkuang (Garut).
26
02. Prasasti Kebon Kopi (Bogor).
03. Prasasti Muara Ciaruteun (Bogor).
04. Prasasti Pasir Alwi (Bogor).
05. Keraton Kasepuhan (Cirebon).
06. Keraton Kanoman (Cirebon).
07. Keraton Kacirebonan( Cirebon).
08. Makam Sunan Gunung Jati (Cirebon).
09. Prasasti Batu Telapak Kaki Raja Tarumanegara, Purnawarman (Prasasti Cinten).
Industri dan Pertambangan :Minyak, Tekstil, Pabrik Teh, Susu, Sutra Alam, Baterai,
Kertas, Pupuk, Semen, Senjata, Alat Telekomunikasi, Pesawat Terbang ,Batik, Tenun,dll.
Tarian Tradisional : Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak, Tari Jaipong
Rumah Adat : Rumah Kasepuhan Cirebon
Senjata Tradisional : Kujang
Lagu Daerah :Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es Lilin, Karatagan Pahlawan, Manuk
Dadali, Panon Hideung, Peuyeum Bandung, Pileuleuyan, Tokecang
Suku : 3 suku besar yaitu Sunda (mayoritas), Betawi (wilayah Kota/kab Bekasi, Depok,
dan wilayah Utara kabupaten Bogor), Jawa Cirebon, Indramayu dsk.Juga Untuk banten
Disana Ada suku Betawi yaitu berapa daerah di Tanggerang.
Bahasa Daerah : Sunda
Pakaian Adat : Jawa Barat
Identitas Daerah : Flora : Gandaria (Boea Macrophylla), Fauna : Macan Tutul
(Panthera Pardus Sondaicus)
Alat Musik Tradisional : Angklung (sumber bunyi : Ideofon , Di Getarkan Dengan
Menggunakan Tangan), Arumba, Calung, Dog-dog, Gamelan Sunda, Kecapi, Suling dan
Rebab.
Julukan : Kota Kembang, “ Paris Van Java
13.Provinsi Banten Ibukota nya adalah Serang
Berdiri : 17 Oktober 2000
Dasar Hukum : UU.No.23/2000
Letak : Pulau Jawa ( 5ºLS-8ºLS dan 105º-107ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : A (Banten), B (Tangerang)
Luas Wilayah : 8.800,83 km².
27
Bandar Udara : Soekarno Hatta (Soetta)
Pelabuhan Laut : Merak
Pahlawan : Sultan Ageng Tirtayasa, Pangeran Purbaya,dll.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,Universitas
Islam Negeri (UIN)
Makanan Khas Daerah : Bubur Ayam Banten, Angeun Lada, nasi sumsum, balok
menes, gemblong, emping,dll.
Obyek Wisata : Taman Nasional Ujung Kulon, Panter Anyer, Gunung Krakatau, Pulau
Shangyang, Pulau Sabesi, Tanjung Lesung, Situs Arkeologi Banten lama, Pantai Carita,
pantai Karang Bolong, pantai Sawarna, pantai Karang Taraje, Rawa Dano dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Prasasti Lebak (Banten Selatan).
2. Benteng Inong Bale (Benten).
3. Benteng Surasoan (Banten).
Industri dan Pertambangan : Minyak, Baja, Pipa Asbes, Semen, Sentra Aneka Industri
(Tangerang).
Tarian Tradisional : Tari Topeng
Rumah Adat : Rumah Badui
Senjata Tradisional : Kujang dan Golok
Lagu Daerah : Dayung Sampan
Suku : Baduy, Sunda, dan Banten
Bahasa Daerah : Sunda, Banyumasan, Jawa
Pakaian Adat : Pakaian Pengantin
Identitas Daerah : Flora : Kokoleceran (Vatica Bantamensis), Fauna : Badak Jawa
(Rhinocerus Sondaicus)
Alat Musik Tradisional : Gendang (sumber bunyi : Membranofon , Ditepuk Dengan
Menggunakan Telapak Tangan),Terbang gede, angklung buhun.
Julukan :Kota Santri
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Negeri
Yogyakarta, (IKIP Yogyakarta), Institut Seni Indonesia(ISI), IAIN Sunan Kalijaga,
Makanan Khas Daerah : Bapia, Gudeg Jogja, Geplak Bantul, Ayam Bakar Kalasan,dll.
Obyek Wisata : Keraton Jogjakarta, Pantai Parang Tritis, Istana Air Taman Sari, Pantai
Baron, Pantai Krakal, Pantai Kukup,Goa Kiskendo, Kota Gede, Kali Urang, Candi
Prambanan, Monumen Pangeran Diponegoro (Sasana Wiratama), Waduk Sermo, dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Candi Kalasan.
2. Candi Prambanan.
30
3. Candi Parwa.
4. Petilasan Ratu Boko.
5. Prasasti Kalasan.
6. Keraton Jogjakarta.
7. Keraton Paku Alam.
8. Tempat tinggal Pangeran Diponegoro yang dijadikan Sasana Wiratama.
Industri dan Pertambangan : Tekstil, Batik, Bahan Mori, Rokok/Cerutu, Emas dan
Perak,Percetakan dan Kosmetik.
Tarian Tradisional : Tari Serimpi Sangupati, Tari Bedaya.
Rumah Adat : Bangsal Kencono Dan Rumah Joglo.
Senjata Tradisional : Keris.
Lagu Daerah : Suwe Ora Jamu, Pitik Tukung, Kidang Talun, Menthok- menthok, Kupu
Kuwi, Jamuran, Caping Gunung, Walang Kekek, Jangkrik Genggong, Gethuk, Ande-Ande
Lumut, Pitik Tukung, Sinom, Te Kate Dipanah.
Suku : Jawa.
Bahasa Daerah : Jawa
Pakaian Adat : Jogjakarta
Identitas Daerah : Flora : Kepel (Stelechocarpus), Fauna : Burung Perkutut (Geopelia
Striata)
Alat Musik Tradisional : Gendang (sumber bunyi : Ideofon , Ditepuk Dengan
Menggunakan Telapak Tangan).
Julukan : Kota gudeg, Kota Pelajar, Kota Seni dan Budaya
16.Provinsi Jawa Timur (JATIM) Ibukota nya adalah Surabaya
Berdiri : 4 Maret 1950
Dasar Hukum : UU.No.2/1950
Letak : Pulau Jawa ( 6ºLS-9ºLS dan 110º-115ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : L (Surabaya), AE (Madiun), AG (Kediri),
M(Madura/Bangkalan), N (Malang), S (Bojonegoro), W(area Surabaya), P (Besuki)
Luas Wilayah : 47.921,98 km².
Bandar Udara : Juanda (Surabaya), Abdul Rahman Saleh (Malang), Iswahyudi (Madiun).
Pelabuhan Laut : Tanjung Perak (Surabaya).
31
Pahlawan : KH.Wahid Hasyim, Hos Cokroaminoto, Marsda TNI Anumerta Halim
Perdana Kusumah, dll.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Airlangga, Universitas Negeri
Surabaya, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Institut Teknologi Surabaya
(ITS), IAIN Sunan Ampel.
Makanan Khas Daerah : Semanggi, Rujak Cingur, Bakso Malang, Tahu Campur
Lamongan,
Pecel Tumpang Kediri, Japit Udang Madura, Kue Lapis Surabaya ,Soto Madura, Sate
Ayam Madura,dll.
Obyek Wisata : Gunung Kawi, Ai Terjun Sedudo, Makam Proklamator RI di Blitar,
Karapan Sapi Di Pamekasan, Kawah dan Gunung Bromo, Pantai Prigi, Museum
Trowulan, Pantai Pasir Putih Slopeng, Tretes Baluran, Kali Klatak,Taman Candra
Walwatikta,dll.
Peninggalan Sejarah : Candi Kidal, Candi Jago, Candi tikus, Candi Jawi, Candi Brahu,
Candi Jabung, Candi Singosari, Makam Sunan Giri, Makam Sunan Ampel,dll.
Industri dan Pertambangan : Semen, Perkapalan, Kertas, Pupuk, Baterai, Gelas Kaca,
Alkohol, Kayu Lapis, Kereta Api, Garam, Percetakan, Rokok,dll.
Tarian Tradisional : Tari Remong, Tari Reog Ponorogo.
Rumah Adat : Rumah Situbondo.
Senjata Tradisional : Clurit.
Lagu Daerah : Keraban Sape, Tanduk Majeng.
Suku : Jawa, Madura, Tengger, dan Osing.
Bahasa Daerah : Jawa dan Madura
Pakaian Adat : Madura
Identitas Daerah : Flora : Bunga Sedap Malam (Polyanthes Tuberusa), Fauna : Ayam
Bekisar (Gallus Varius Gallus)
Alat Musik Tradisional : Bonang (sumber bunyi : Ideofon , Dipukul Dengan
Menggunakan Pemukul Khusus), Sitar, Gamelan Jawa.
Julukan : Kota Pahlawan
32
17.Provinsi Bali Ibukota nya adalah Denpasar
Berdiri : 14 Agustus 1958
Dasar Hukum : UU.No.84/1958
Letak : Pulau Bali ( 8ºLS-9ºLS dan 114º-116ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DK
Luas Wilayah : 563.286 km².
Bandar Udara : Ngurah Rai (Denpasar)
Pelabuhan Laut : Gilimanuk dan Buleleng (Singaraja).
Pahlawan : I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Ketut Jelantik.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Udayana, Universitas Warmadewa
(UNWAR), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pariwisata
Makanan Khas Daerah : Be’siap Base Palaleh, Sate Be’Sampe, Zukut Undis, Ayam
Bakar Betutu, Jukut Urap, Serapah Daging, Kenus Mebase,dll.
Obyek Wisata : Pantai Kuta, Pantai Sanur, Pura Tanah Lot, Pura Taman Ayun, Pura Goa
Lawah, Pura Luwur Uliuwatu, Pura Bekasih, Pura Bukit Gajah, Pantai Jungut,Ubud,
Trunyam, Werdi Budaya,Museum Bali, Desa Penelokan, Desa Kintamani, Desa Kamasan,
Danau Batur, Bedugul, Istana Tampak Siring, Art Centre Abain Kapas, Pantai Lovina,
Mandaa Wisata Mengwi, Museum Le Mayeur,dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Benteng Jagaraga.
2. Monumen Padang Galah.
3. Pura Luwur Uluwatu.
4. Pura Taman Ayun.
5. Keraton Raja Klungkung.
Industri dan Pertambangan : Tenun, ukiran, pahatan, dan Industri Pariwisata.
TarianTradisional : Tari Legong, Tari Kecak, Tari Pendet.
Rumah Adat : Rumah Gapura Candi Bentar.
Senjata Tradisional : Keris.
Lagu Daerah : Mejangeran, Ratu Anom.
Suku : Bali Aga dan Bali Majapahit.
Bahasa Daerah : Bali dan Sasak
33
Pakaian Adat : Payas Agung
Identitas Daerah : Flora : Majegau (Dysoxyloum Densiforum), Fauna :Jalak Bali
(Leucopsar Rathchildi)
Alat Musik Tradisional : Cengceng (sumber bunyi : Ideofon , Diletakkan Di Kedua Telapak
Tangan Kemudian Ditepuk Sehingga Saling Berbenturan Dan Mengeluarkan Suara),
Gamelan Bali. Julukan : Pulau Dewata
34
Tarian Tradisional : Tari Mpaa Lenggogo, Tari Batunganga
Rumah Adat : Rumah Istana Sultan Sumbawa
Senjata Tradisional : Keris
Lagu Daerah : Helele U Ala De Teang, Moree, Orlen-Orlen, Pai Mura Rame, Tebe
Onana, Tutu Koda
Suku : Bali, Sasak, Samawa, Mata, Dongo, Kore, Mbojo, Dompu, Tarlawi, dan Sumba
Bahasa Daerah : Sasak, Bali, Sumbawa, Bima
Pakaian Adat : Sumbawa
Identitas Daerah : Flora : Ajan Kelincung (Diopsyros Marcrophylia), Fauna : Rusa
Timur (Cervus Komodoenci)
Alat Musik Tradisional : Serunai (sumber bunyi : Areofon , Ditiup Sambil Memainkan
Nada Dengan Menggunakan Jari Pada Lubang-Lubangnya), Cungklik.
19.Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Ibukota nya adalah Kupang
Berdiri : 14 Agustus 1958
Dasar Hukum : UU.No.64/1968
Letak : Kepulauan Nusa Tenggara ( 8ºLS-11ºLS dan 118º-126ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : ED (Sumba), EB (Flores)
Luas Wilayah : 47.349,9 km².
Bandar Udara : El Tari (Kupang)
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Kupang.
Pahlawan : Izaac Huru duko,Welhelmus Zakarias Yohannes.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Nusa Cendana.
Makanan Khas Daerah : Gecak Sape,Petepah Manuk, dll.
Obyek Wisata : Taman Nasional Pulau Komodo, Danau Tiga warna Kelimutu, Pantai
Lasiana, Camlong, Desa Tradisional Mentangi,Pulau Sumba, Museum Kupang, Rumah
Pembuangan Bung Karno, Desa Nita dan Koting,Museum Ledalero,Waiawa, dll.
Peninggalan Sejarah : Rumah Tempat Pembuangan Bung Karno.
Industri dan Pertambangan : Semen Kupang, Mangan, Minyak Cendana.
TarianTradisional : Tari Perang, Tari Gareng Lameng
Rumah Adat : Rumah Musalaki ,Rumah Mbaru Niang (FLORES)
Senjata Tradisional : Sundu, Kampak< Parang, Saweo, dan Senapan Tumbuk
35
Lagu Daerah :Anak Kambing Saya, Oras Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana, Ofalangga,
Do Hawu, Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju, Aku Retang, Gaila Ruma
Radha, Desaku, Flobamora, Potong Bebek Angsa
Suku : Sabu, Sumba, Rote, Kedang, Helong, Dawan, Tatum, Melus, Bima, Alor, Lie,
Kemak, Lamaholot, Sikka, Manggarai, Krowe, Ende, Bajawa, Nage, Riung, dan Flores
Bahasa Daerah : Alor, Belu, Ende, Larantuka, Manggarai, Ngada, Sikka, Sumba, Sabu, Rote
Pakaian Adat : Nusa Tenggara Timur
Ti’langga merupakan aksesoris dari pakaian adat tradisional untuk pria Rote, Nusa Tenggara
Timur. Untuk wanita, biasanya mengenakan baju kebaya pendek dan bagain bawahnya
mengenakan kain tenun.
Identitas Daerah : Flora : Kayu Cendana (SantalunmAlbum), Fauna : Komodo (Veranus
Komodoensis)
Alat Musik Tradisional : Sasando (sumber bunyi : Chordofon , Dipetik Dengan
Menggunakan Jari Pada Senarnya), Foi Mere, Keloko, Kinu
38
Makanan Khas Daerah : Ayam masak hijau, Buah Jinggah, Masak Habang, Amaparan
Tatak pisang, Sambal Goreng Bawak Serentak,dll.
Obyek Wisata : Lok Sado, Goa Kelelawar, Sungai Cuka, Air Terjun Batu Kura (Bajuni),
Pantai Takasiung, Pulau Kaget, Sungai Barito, Goa Hapu Air Terjun Haratai,Goa Beramban,
Goa Batu Bini, Pantai Batakan, Museum Banjar Lambung Mangkurat. Taksi Air dan Pasang
Terapung, dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Mesjid Sultan Sriansyah, Mesjid pertama di Kalimantan Timur.
2. Candi Ijo.
3. Makam Sultan Sriansyah (Pangeran Samudra) pendiri kota Banjarmasin.
Industri dan Pertambangan : Batubara, Intan, Bijih Besi, Kerajinan dari Rotan.
Tarian Tradisional : Tari Baksa Kembang, Tari Radap Rahayu.
Rumah Adat : Rumah Banjar Bubungan Tinggi.
Senjata Tradisional : Keris, Anak Mandau, Beliung, Bujak (Sejenis Tombak), Sumpitan.
Lagu Daerah :Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai, Saputangan Bapuncu Ampat.
Suku : Ngaju, Laut, Maanyan, Bakumpai, Bukit, Dusun, Deyah, Balangan, Aba, Melayu,
Banjar, dan Dayak.
Bahasa Daerah : Melayu, Dayak, Bugis, Banjar
Pakaian Adat : Banjar
Identitas Daerah : Flora : Bunga Katsuri (Mangifera Casturi), Fauna : Bekantan (Nasalis
Larvatus)
Alat Musik Tradisional : PANTING (sumber bunyi : Kordofon , DIPETIK PADA BAGIAN
SENARNYA), Babun.
.Julukan : Kota Seribu Sungai
40
24.Provinsi Sulawesi Utara (SULUT) Ibukota nya adalah Manado
Berdiri : 13 desember 1960
Dasar Hukum : UU.No.47/1960
Letak : Pulau Sulawesi ( 0ºLU-6ºLU dan 120º-128ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DM (Sulut), DB (Minahasa), DL (Sangihe Talaud)
Luas Wilayah : 25.768 km².
Bandar Udara : Sam Ratulangi.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Manado (Pantai Utara Manado)
Pahlawan : Dr.G.S.S.J.Ratulangi, Maria Walanda Maramis, Robert Wolter Mongisidi, Arie
Frederik Lasut.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) dan IKIP
Manado.
Makanan Khas Daerah : Ayam Rica-Rica, Bubur Manado/Bubur Tinutuan, Ayam Garo
rica, Tuturuga, Cakalang Pampis, Daging Rica-Rica, woku Belanga, Lalampa, Binte Bilihuta,
dll.
Obyek Wisata : Bunaken, Taman Laut Teluk Liang, Pantai Indah Gorontalo, Taman Wisata
remboken, Kelenteng Ban Hiang Kiong, Tasik Ria, Museum Provinsi Sulawesi Utara, Pantai
Kema, Manado Tua, Siladen, Watu Pinabetengan, Waruga, Benteng Otanaha, Karumenga,
Kayuwatu, Museum Dr sam Ratulangi, Kasinggolan, Dumoga Bone, Pulau Lembeh, Danau
Limbote, dll.
Peninggalan Sejarah :
1. Makam Kyai Maja.
2. Makam Pahlawan Nasional Imam Bonjol.
Industri dan Pertambangan : Minyak Kelapa, Emas, Marmer, Mangan, Gips, Kayu, dll.
Tarian Tradisional : Tari Maengket, Tari Polo-Palo, Tari Cakalele, Tari Biteya, Tari
Kalibombang,Tari Tumetanden
Rumah Adat : Rumah Pewaris, dan Rumah Bolaang Mongondow
Senjata Tradisional : Keris, Peda, Perisai, Sabel, Tombak.
Lagu Daerah : Esa Mokan, O Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo, Tahanusangkara.
Suku : Minahasa, Bolaang Mangondow, Talaud, Gorontalo, Sangir, Ternate, Togite,
Morotai, Loda, Halmahera, Tidore, dan Obi
Bahasa Daerah : Minahasa, Sangir, Talaud
41
Pakaian Adat : Minahasa
Identitas Daerah : Flora : Longusei (Ficus Minahasae), Fauna : Tangkasi (Tarsius
Spectrum)
Alat Musik Tradisional : Kolintang (sumber bunyi : Ideofon , Dipukul Dengan
Menggunakan Pemukul Khusus).Julukan : Kota Tinutan
47
3. Tugu Peringatan Tentara Jepang di Kayu Angus
4. Bekas-bekas Istana VOC
5. Kesultanan Jailolo
6. Kesultanan Bacan
Industri dan Pertambangan : Emas, Minyak Bumi, Minyak Kayu Putih, dll.
Tarian Tradisional : Tari Lenso, Tari Cakalele, Tari Perisai
Rumah Adat : Rumah Baileo
Senjata Tradisional : Parang Salawaku
Lagu Daerah :Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina, Goro-
Gorone, Huhatee, Kole-Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O Ulate, Sarinande, Tanase, Sayang
Kene.
Suku : Buru, Banda, Seram, Kei, Ambon, Rana, Alifru, Togitil, Furu-furu
Bahasa Daerah : Banda, Buru, Furu, Aru, Kei, Kaisar, Larat, Leti, Moa, Tanimbar, Seram
dan Roma
Pakaian Adat : Maluku
Identitas Daerah : Flora : Anggrek Larat (Dendrobium Phalaenopsis), Fauna : Nuri Raja
(Alisterus Amboinensis)
Alat Musik Tradisional : Nafiri (sumber bunyi : Membranofon , Ditepuk Dengan
Menggunakan Telapak Tangan), Floit, Tifa, Tifa Totobuang, Sangka.
Julukan : Kota Ambon Manise
50
Industri dan Pertambangan : Tembaga, Minyak Bumi, Kayu Lapis, Alumunium, Asbes,
Marmer, Kayu Gelondongan.
Tarian Tradisional : Tari Selamat Datang,Tari Musyoh, Tari Perang, Tri Selamat Datang
Rumah Adat : Rumah Honai.
Senjata Tradisional : Pisau Belati, Busur dan Panah.
Lagu Daerah : Apuse, Yamko Rambe Yamko
Suku : Sentani, Dani, Amungme, Nimboran, Jagai, Asmat, dan Tobati.
Bahasa Daerah : Dera, Kaure, Kentuk Bresi, Mann, Morwap, Molof, Mooi, Tobati, Senggi,
Sentani
Pakaian Adat : Asmat
Identitas Daerah : Flora : Matoa (Pometia Pinnata) Fauna : Burung Cendrawasih (
Seleucidis Melanoleucus)
Alat Musik Tradisional : Tifa (sumber bunyi : Kordofon , Membranofon , Ditepuk Dengan
Menggunakan Telapak Tangan), Atowo, Totobuang.
52
3. Ideofon
Ideofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran alat musik itu
sendiri.
Contoh : gong, angklung,gambang dan lain sebagainya.
4. Kordofon
Kordofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai/tali/senar/corda
yang bergetar karena dipetik,digesek,atau dipukul.
Contoh : Rebab, kecapi , siter dan lain sebagainya.
5. elektrofon
Elektrofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari aliran arus listrik
Contoh : gitar listrik dan lain sebagainya.
B. Dampak dari Keanekaragaman yang Dimiliki Bangsa Indonesia
Keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama yang yang ada pada diri bangsa
Indonesia merupakan keunggulan sekaligus tantangan. Tantangan-tantangan yang muncul
akibat keanekaraman bangsa Indonesia tersebut antara lain:
a. Konflik
Konflik adalah proses sosial disosiatif yang dapat menyebabkan perpecahan dalam
masyarakat karena ketidakselarasan dan ketidakseimbangan dalam suatu hubungan
masyarakat. Berdasarkan tingkatannya konflik dapat dibagi menjadi konflik horisontal dan
vertikal.
1.Konflik Horisontal
Konflik horisontal adalah konflik yang terjadi diantara kelompok-kelompok sosial yang
sifatnya sederajat. Konflik sosial horisontal dapat berupa konflik antar suku, antar ras,
agama, maupun konflik antar golongan.
a.Konflik antar suku
Konflik antar suku pada umumnya disebabkan oleh primordialisme yang berkembang
menjadi etnosentrisme. Contoh : konflik antara suku Dayak dan suku Madura yang
terjadi di Sampit, konflik antara suku-suku kecil di Papua.
b.Konflik antar ras
Konflik antar ras pada umumnya disebabkan oleh primordialisme yang berkembang
menjadi stereotipe. Contoh : Kekerasan terhadap etnis Tionghoa pada Mei 1998,
termasuk pemerkosaan dan pembunuhan terhadap lebih dari 100 wanita etnis Tionghoa.
53
c. Konflik agama
Konflik masalah agama pada umumnya disebabkan oleh primordialisme yang
berkembang menjadi fanatisme. Konflik agama dapat berupa konflik internal umat
beragama misalnya konflik antar golongan pemeluk Islam murni dengan golongan
Ahmadiyah, maupun konflik antar umat beragama (konflik eksternal) misalnya konflik
masyarakat Ambon pemeluk Islam dengan masyarakat Ambon pemeluk Kristen.
d.Konflik antar golongan
Konflik antar golongan pada umumnya disebabkan oleh semangat in group yang kuat
sehingga dengan kelompok out group akan menimbulkan antipati. Contoh : Peristiwa
Kudatuli, dimana ada konflik antar pendukung Partai PDI versi Megawati Soekarno
putrid dan pendukung Partai PDI versi lainnya.
(2) Konflik Vertikal Konflik
vertikal adalah konflik yang terjadi diantara lapisan-lapisan di dalam masyarakat. Contoh
konflik vertikal :
(a) Konflik antar kelas atas dengan kelas bawah, konflik antar kelas atas dengan kelas
bawah dapat berupa konflik kolektif dan individual. Konflik kolektif misalnya konflik
antara buruh dengan pimpinan perusahaan untuk menuntut kenaikan gaji. Konflik
individual misalnya konflik antara pembantu dengan majikan yang berakibat pada
kekerasan.
(b) Konflik antara pemerintah pusat dengan daerah, misalnya pemberontakan dan gerakan
seporadis seperti OPM, GAM, dll. Selain itu konflik vertikal bisa diterjemahkan
sebagai konflik antar pihak yang berkuasa dan penentangnya, misalnya kasus
penculikan aktivis ’98 , yang merupakan kasus pelanggaran HAM tidak pernah selesai
sampai saa tini.
(c) Konflik antara orang tua dan anak, konflik antara orang tua dan anak akan menimbulkan
hambatan dalam sosialisasi nilai dan norma dan terkadang menimbulkan kenakalan
remaja.
55
Kerusuhan Mei 1998 yang disertai aksi anarkis oleh mahasiswa dan dihalau dengan tembakan
oleh aparat.
Kenakalan remaja, kenakalan remaja ini yang disebabkan karena pertengkaran dengan
orang tua akan membuat pelarian anak kepada hal-hal negatif, bahkan melanggar hukum
contohnya minuman keras, narkoba, dan lain-lain.
Kriminalitas, merupakan suatu bentuk penyimpangan sosial akibat dari adanya tekanan
lingkungan sekitarnya. Kurangnya skill dan ketrampilan merupakan faktor utama semakin
tingginya angka kriminalitas di kota-kota. Contoh : urbanisasi dari desa ke kota tanpa
mempersiapkan ketrampillan akan menambah pengangguran akhirnya akan memilih
melakukan tindakan kriminal.
Gejolak daerah, merupakan suatu bentuk reaksi masyarakat yang semakin kritis
menuntut hak-haknya kepada pemerintah. Rasa ketertindasan oleh kebijakan pemerintah yang
kurang berpihak pada masyarakat menyebabkan masyarakat melakukan pemberontakan.
Adanya gangguan stabilitas disetiap daerah sekarang ini apabila tidak segera diatasi akan
menyebabkan perpecahan bangsa Indonesia. Contoh : konflik yang terjadi di Mesuji
merupakan suatu bentuk upaya pembelaan masyarakat terhadap hak-haknya akibat dari
monopoli atas tanah dan pengelolaan sumber daya agraria.
Terorisme, merupakan serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan
perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Namun sekarang terorisme sering dikaitkan
dengan masalah agama. Padahal agama manapun tidak ada yang mengajarkan untuk saling
membunuh. Terorisme merupakan salah satu upaya adu domba dan penyudutan terhadap
kelompok atau agama tertentu kepada kelompok atau agama lain untuk memecahkan integrasi
bangsa dengan cara-cara yang separatis. Contoh : bom Bali I dan II, bom hotel JW Marriot,
bom GBIS Kepunton Solo, dll.
C. Peran Masyarakat Dalam Menjaga Keragaman Budaya
Peran masyarakat dalam menjaga keragaman dan keselaran budaya antara lain sebagai
berikut:
1) Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang
berbeda- beda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau
kelompok agamanya.
2) Meninggalkan sikap primodialisme terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan
ekstrimisme(berlebih-lebihan)
56
3) Menegakan supremasi hukun yang artinya sutau peraturan formal harus berlaku pada
semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang mereka
anut.
4) Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa
dan bernegara namun menghindari sikap chauvimisme yang akan mengarah pada sikap
ekstrim dan menutup diri akan perbedaan yang ada dalam masyarakat.
5) Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi
dan ajudikasi.
6) Mengembangkan kesadaran sosial. Contoh kongkritnya adalah di Bali sedang
digalakkannya program Ajeg Bali guna mempertahankan kebudayaan di dalam kehidupan
masyarakat Bali yang makin lama terlihat makin memudar .
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
57
Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai
keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya, karena Indonesia mempunyai potret
kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Kebhinnekaan telah menjadi kekayaan khusus bagi
bangsa Indonesia yang amat menarik, bagi bangsa Indonesia sendiri ataupun bagi bangsa-
bangsa lain yang dapat dapat menambah devisa melalui kunjungan wisata atau kunjungan
lainnya. Keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama yang yang ada pada diri bangsa
Indonesia merupakan keunggulan sekaligus tantangan. Tantangan-tantangan yang muncul
akibat keanekaraman bangsa Indonesia tersebut antara lain terjadinya konflik, integrasi karena
keterpaksaan dan disintegrasi. Untuk menghadapi tantangan sebagai dampak keanekaragaman
yang dimiliki bangsa Indonesia, dapat dilakukan dengan upaya reintegrasi dan menanamkan
nilai-nilai pancasila yang merupakan ideologi yang menjadi dasar hidup kenegaraan.
Saran
Perbedaan merupakan keniscayaan yang mesti dan harus diterima oleh semua orang
dalam kehidupannya. Fakta menunjukkan bahwa manusia memang makhluk unik dan khas.
Keunikan dan kekhasan ini dalam konteks bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat akan
menimbulkan keragaman tatanan sosial dan kebudayaan. Keragaman ini yang ditunjukkan oleh
Indonesia antara lain terdiri atas beragam etnis, agama, dan bahasa. Keragaman ini perlu
dikelola secara serius dan sungguh-sungguh dalam suatu bentuk tatanan nilai yang dapatdibagi
bersama. Oleh karena itu, keanekaragaman yang ada dalam masyarakat Indonesia sungguh
merupakan tantangan yang menuntut upaya sungguh-sungguh dalam bentuk transformasi
kesadaran multikultural. Suatu kesadaran yang diarahkan kepada identitas nasional, integrasi
nasional, dan kesadaran menempatkan agama untuk kesatuan bangsa. Dengan demikian,
kesatuan Indonesia dapat ditegakkan sejalan dengan semangat kebersamaan yang terkandung
dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
DAFTAR PUSTAKA
58
Alam S, dan henry hidayat. 2006. Ilmu pengetahuan social, Penerbit erlangga
http://eprints.dinus.ac.id/14516/1/[Materi]_Bab_04_kebudayaan_dan_masyarakat.pdf
http://yusdanyun.blogspot.co.id/2015/03/makalah-ips-tentang-keanekaragaman.html
http://ndar3006.blogspot.co.id/2015/06/makalah-kebudayaan.html
http://sigitarisetiawan.blogspot.co.id/2016/04/keragamankebudayaan-indonesia.html
Lukman Surya Saputra, Aa Nurdiaman, dan Salikun (2016) Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Jakarta :Penerbit Pusat Kurikulum dan pembukuan, Balitbang,
Kemendikbud
Laskar Pelangi Anak Bangsa, 34 Provinsi di Indonesia
59
60