Disusun oleh :
Kelompok 1
Nama Anggota :
1. Alesandro Mindo Manalu
NIM : 5223131033
2. Angelina Amanda Sinaga
NIM : 5223131019
3. Rizka Laura Sianturi
NIM : 5223131030
DOSEN PENGAMPU :
Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. dimana atas segala
nikmat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide yang berjudul
“Penerapan Program One Day One Culture Dalam Dunia Pendidikan” untuk pemenuhan
tugas pada mata kuliah Filsafat Pendidikan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tugas ini, serta kepada Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Dosen
Filsafat Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan arahan serta
bimbingan kepada penulis.
Penulis sadar bahwa dalam makalh ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti
itulah yang harus dibanggakan oleh penduduk indonesia sendiri, tetapi belakangan
ini budaya Indonesia mengalami masa penurunan terhadapa sosialisasi budaya
bangsa sehingga penduduk kini telah banyak yang melupakan apa itu budaya
Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin
berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat asli Indonesia.
Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia, masyarakat kini
telah berkembang menjadi masyarakat modern.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas
rekayasa ide filsafat pendidikan, dan juga untuk meningkatkan rasa cinta terhadap
budaya dikalangan para pelajar Indonesia. Serta menciptakan sistem pendidikan
yang inovatif di Indonesia.
C. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah sebagai sumber literasi bagi para
pembaca, dan sebagai solusi terbaik untuk meningkatkan rasa cinta terhadap
kebudayaan Indonesia dikalangan pelajar.
5
BAB II
KERANGKA UMUM
A. Landasan Teoritis
Dalam kehidupan manusia tidak dapat dari perilaku dan kebiasaan hidup yang
menjadi ciri khasnya. Kebudayaan yang dimiliki suatu bangsa berbeda dengan
bangsa lain hal ini membuat dunia penuh akan keanekaragaman budaya manusia.
1. Pengertian Budaya
Secara harfiah pengertian budaya (culture) berasal dari bahasa Latin
Colere, yang berarti mengerjakan tanah, mengolah, atau memelihara ladang.
Oleh Ashley Montagu dan Cristper Dawson, kebudayaan diartikan sebagai
way of life, yaitu cara hidup tertentu yang memancarkan identitas tertentu
pula dari suatu bangsa. Sementara menurut Koentjoroningrat, budaya adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan segala hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara
belajar (Gering Supriyadi : 2003). Jadi budaya adalah gagasan serta tindakan
manusia yang menjadi pedoman dalam hidup bermasyarakat,yang dalam
berinteraksi dan baekomunikasi dalam masyarakat itu terdapat nilai-nilai yang
harus diperhatikan agar kehidupan dapat berjalan sesuai nilai dan norma yang
berlaku di masyarakat itu sendiri.
2. Unsur-Unsur Budaya
Suatu kebudayaan memiliki unsur-unsur. Adapun unsur-unsur
kebudayaan adalah sebagai berikut.
a. Bahasa
Bahasa adalah elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat
perantara bagi manusia untuk meneruskan kebudayaan. Penerusan
kebudayaan dengan budaya dapat dilakukan dengan menggunakan
bahasa lisan maupun tulisan.
b. Sistem Pengetahuan
6
Sistem pengetahuan dapat berupa pengetahuan tentang kondisi
alam sekitar. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengetahuan tentang
alam sekitar, flora, fauna, waktu, ruang, sifat, dan tingkah laku
manusia.
f. Sistem Religi
Sistem religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang
terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan
dengan hal suci.
g. Kesenian
Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala
hasrat manusia terhadap keindahan.
3. Fungsi Budaya
7
Budaya yang dianut oleh suatu bangsa akan mempengaruhi sistem
hidup masyarakatnya. Budaya memberikan maanfaat bagi manusia dalam
hidup bermasyarakat, selain itu kebudayaan juga mempengaruhi rasa
nasionalisme suatu bangsa, sehingga dapat mempersatukan masyarakat
segingga dapat hidup rukun serta damai. Kebudayaan juga menjadi sarana
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia terutama kebutuhan rohani
manusia. Kebudayaan suatu bangsa juga dapat mendorong terjadinya
perubahan masyarakat.
8
Keanekaragaman budaya kita tidak lantas membuat kita
terpecah belah, dan hidup secara individu melainkan menjadi simbol
kerukunan hidup masyarakat dan menjadi kekayaan budaya kita.
Keunikan budaya yang di miliki bangsa akan berbeda dengan bangsa
lainnya. Bhineka Tunggal Ika menjadi simbol persetuan bangsa
indonesia di tengah beribu perbedaan budaya masyarakatnya.
9
berubah mengikuti perkembangan zaman. Perkembangan pendidikan
yang cepat juga membawa perubahan pada keghidupan masyarakat.
Perkembangan yang begitu cepat membuat masyarakat tidak menyadari
bahwa mereka juga mengalami perubahan.
Baik budaya maupun pendidikan tidak dapat dipisahkan, karena
pada hakekatnya pendidikan adalah proses pembudayaan. Hubungan
antara pendidikan dan kebudayaan sangat erat, keduanya saling
mempengaruhi satu sama lain. Kaitanya dengan hal ini, Prof. Zamroni
menenkankan bahwa “Pendidikan yang tidak didasari oleh kebudayaan
akan menghasilkan generasi yang tercabut dari kehidupan
masyarakatnya sendiri. Menjadikan pendidikan steril dari kekayaan
budayanya sendiri, dan berpotensi untuk menghasilkan enclave dalam
masyarakat.” Kehidupan masyarakat tentu tidak dapat terlepas dari
budaya yang telah sejak dahulu dijaga, dilestarikan, serta di pertahankan.
Kebudayaan seuatu bangsa menjadi tolak ukur pada tata kehidupan
masyarakatnya. Tampa kebudayaan yang kokoh suatu bangsa tidak akan
dapat menjadi manusia yang berbudaya, manusia yang beraklah mulia,
manusia yang dapat menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsanya.
Untuk mempertahankan nilai budaya suatu masyarakat, di
perlukan suatu sarana untuk menyalurkan serta menyampaikan budaya
beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sarana tersebut adalah
pendidikan. Melalui pendidikan, penyampaian dan penyaluran budaya
dan nilai-nilai budaya akan mudah dilaksanakan. Dalam pendidikan
disekolah, dirumah maupun dimasyarakat harus dapat memberikan
pemahaman pada peserta bahwa pentingnya menjaga nilai-nilai luhur
budaya.
Dalam kurikulum sekolah juga telah memasukan unsur budaya
pada mata pelajaran. Adanya gambar maupun materi yang berisi tentang
pakaian adat masyarakat maupun kehidupan masyarakat yang
bekerjasama yang sering disebut Gotong Royong, telah membuktikan
bahwa dalam proses pembelajaran anak tidak hanya di ajarkan membaca,
menulis, dan menghitung tetapi juga mengajarkan siswa bagian dari
kebudayaan bangsa.
10
Masyarakat tanpa budaya tidak akan dapat memiliki tataan hidup
yang teratur karna salah satu fungsi budaya adalah mengatur tata hidup
masyarakat, tetapi budaya tidak akan berkembang dan tidak dapat
terlestarikan jika tidak ada sarana untuk menyalurkannya, oleh sebab itu
di perlukan pendidikan karena memalui pendidikanlah para generasi
muda dapat mengetahui budaya serta dapat melestarikan budayanya.
11
didik pada pentingnya menjaga nilai-nilai yang berasal dari bangsanya
sendiri.
Budaya dapat menunjang pembelajaran yang baik bagi generasi
muda, melalui budaya yang di salurkan dalam proses pembelajaran akan
memberikan pemahaman pada siswa tentang budaya bangsa serta
menjadikan peserta didik yang menanamkan nilai-nilai budaya pada
dirinya sehingga dapat memilah nilai-nilai yang masuk dari luar yang
dapat mengancam lunturnya budaya bangsa kita. Peran keluarga serta
masyarakat tentunya sangat diperlukan guna melancarkan proses
penyaluran nilai-nilai budaya melalui pendidikan
12
mencapai suatu sistem pendidikan yang maju dan berkembang sehingga
dapat sesuai dengan standar mutu pendidikan maka haruslah dilandasi
dengan nilai-nilai luhur budaya. Nilai luhur budaya yang dimaksud
identik dengan pendidikan karakter yang harus ditanamkan pada peserta
didik melalui berbagai strategi.
Menanamkan nilai-nilai luhur budaya pada diri peserta didik
bukan merupakan hal yang mudah, namun bisa diupayakan dengan
strategi keteladanan, program dan tindakan nyata, serta pembiasaan.
Pembelajaran berbasis budaya merupakan penciptaan lingkungan belajar
dan perancangan pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya
sebagai bagian dari proses pembelajaran. Pendekatan ini didasarkan pada
pengakuan terhadap budaya sebagai bagian yang fundamental dalam
pendidikan, ekspresi, dan komunikasi gagasan, serta perkembangan
pengetahuan.
Sebagai suatu strategi belajar, pembelajaran berbasis budaya
mendorong terjadinya proses berpikir kreatif, dan juga sadar budaya.
Pembelajaran berbasis budaya juga menjadikan budaya sebagai arena
bagi peserta didik untuk mentransformasikan hasil observasi mereka ke
dalam bentuk-bentuk dan prinsip-prinsip yang kreatif tentang alam dan
kehidupan. pembelajaran berbasis budaya berfokus pada penciptaan
suasana belajar yang dinamis, yang mengakui keberadaan siswa dengan
segala latar belakang, pengalaman, dan pengetahuan awalnya, dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bebas bertanya,
berekspresi, dan membuat kesimpulan tentang beragam hal dalam
kehidupan.
Pembelajaran berbasis budaya sebagai salah satu pendekatan
pembelajaran alternatif, yaitu mengaitkan materi pembelajaran dengan
konsep yang berasal dari budaya lokal di mana siswa itu berada. Melalui
pengembangan konsep budaya lokal dalam proses pembelajaran, maka
perkuliahan akan lebih mudah dipahami dan diterima oleh siswa.
Oleh sebab itu strategi untuk mengembangkan pendidikan
berbasis budaya dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:
13
Dalam proses pembelajaran hendaknaya dapat
menanamkan nilai-nilai yang baik pada peserta didik, agar
peserta didik tidak hanya dapat belajar tetapi menerapkan hal-hal
yang baik yang telah ia pelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Materi ajar yang di ajarkan hendaknya mengandung nilai-nilai
budaya bangsa agar anak dapat menanamkan nilai-nilai budaya
itu dalam dirinya. Materi yang diajarkan sebaiknya tidak hanya
berfokus pada materi menghitung, membaca maupun pemahaman
perkembangan IPTEK melainkan juga pada tentang budaya
bangsa yang ada. Oleh sebab itu materi yang diajarkan
hendaknya memiliki nilai-nilai budaya serta memasukan unsur
budaya di dalamnya.
14
d. Mengenalkan Bentuk Budaya dalam Pembelajaran
Saat proses pembelajaran berlangsung para guru harus
dapat memberi pengetahuan kepada siswa dengan mengenalkan
bentuk budaya pada siswa, seperti peninggalan sejarah berupa
candi-candi yang menjadi ciri khas bangsa, mengenalkan pakaian
adat bangsa, mengenalkan suku-suku yang ada dalam negera
serta bentuk-bentuk budaya yang ada.
15
Program One Day One Culture adalah sebuah program yang ditujukan
terhadap pendidikan, dimana dengan menerapkan pembelajaran tentang budaya pada
salah satu hari pembelajaran aktif dalam seminggu. Program ini bertujuan untuk
menanamkan rasa cinta budaya kepada peserta didik, serta menambah pengetahuan
mengenai budaya kepada peserta didik. Sehingga peserta didik tidak hanya
mendapatkan pembelajaran ilmu pengetahuan saja di sekolah, namun juga
membentuk kepribadian peserta didik yang berkarakter dan berbudaya Indonesia.
Program One Day One Culture ini dapat dijadikan sebuah inovasi baru dalam
dunia pendidikan. Dimana patokan dalam pendidikan tidak hanya dalam ilmu
pengetahuan saja, tapi juga berorientasi kepada karakter dan nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia. Program ini juga bisa dijadikan solusi dalam permasalahan yang sangat
krusial di negara ini. Yaitu, dimana terdapat banyak sekali orang cerdas di Indonesia
tapi tidak memiliki karakter yang baik, sehingga terjadilah kasus korupsi di Indonesia
yang sangat mengkhawatirkan. Indonesia sebenarnya tidak kekurangan sumber daya
manusia, tapi Indonesia kekurangan sumber daya manusia yang berkarakter dan
berbudaya. Selain itu, program ini juga dapat dijadikan solusi dari permasalahan
sosial saat ini yaitu fenomena kids zaman now. Fenomena kekinian ini sangat tidak
mencerminkan kebudayaan bangsa dan merusak moral bangsa. Maka dengan itu
perlu ditanamkannya pendidikan yang berkarakter serta berbudaya.
Program One Day One Culture ini dapat dilaksanakan dalam bentuk
permainan, diskusi terbuka, pelatihan bakat dan hobi, atau pembelajaran seperti
biasa. Tapi lebih menekankan kepada pembelajaran praktek, karena tujuan dari
program ini adalah untuk menciptakan peserta didik yang berkarakter dan berbudaya.
C. Subjek Program
Program ini ditujukan kepada seluruh peserta didik, dari setiap jenjang
tingkatan pendidikan. Karena pembelajaran budaya dilakukan sepanjang hayat
hidup manusia, karena kehidupan manusia sangat berkaitan erat dengan
kebudayaan.
16
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan program One Day One Culture ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara dan konsep serta dapat disesuaikan dengan tingkat pendidikan peserta
didik. Dalam pelaksanaan ini juga sangat dipengaruhi oleh faktor kreativitas seorang
guru, program ini juga dapat dikatakan berhasil jika guru memiliki inovasi yang
menarik dalam pelaksanaan program ini.
Pembelajaran budaya dapat dilakukan melalui berbagai macam permainan,
misalnya dengan menggunakan permainan “siapa aku?”. Pada permainan ini peserta
didik membentuk kelompok, setiap kelompok harus memiliki perwakilan pemeran
utama. Setiap kelompok akan bergantian untuk memberikan pertanyaan melalui gerak
tubuh. Pertanyaan yang dimaksud berkaitan dengan budaya. Misalnya tema
permainan adalah Tarian Daerah Indonesia, maka setiap kelompok akan
memperagakan tarian daerah tersebut dan kelompok yang lain akan menjawab
pertanyaan tersebut. Bagi kelompok yang dapat menjawab pertanyaan tersebut maka
akan mendapat poin, dan jika tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut
kelompok peraga yang akan mendapatkan poin. Pada permainan ini guru harus dapat
menghidupkan suasana permainan sehingga tidak berkesan membosankan.
Pembelajaran budaya juga dapat dilakukan dengan pembedahan film yang
memiliki nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa Indonesia atau mengenai fenomena
sosial yang terjadi di masyarakat. Pada pembelajaran ini peserta didik akan diarahkan
untuk berpikir kritis dalam menyikapi suatu permasalahan yang terjadi dimasyarakat
dengan berlandaskan nilai-nilai kebudayaan. Sehingga kepribadian yang berkarakter
dan berbudaya akan terbentuk pada setiap peserta didik.
Program One Day One Culture juga dapat dilaksanakan dengan diskusi
terbuka antara peserta didik dan guru. Pada saat diskusi terbuka, guru akan
memberikan permasalahan atau fenomena sosial. Lalu setiap peserta didik diwajibkan
untuk memberikan pendapat ataupun sanggahan dari pendapat peserta didik yang lain.
Peran guru pada diskusi terbuka adalah sebagai pengontrol dan pembimbing, guru
bertugas mengarahkan jalannya diskusi terbuka ini.
Pembelajaran budaya juga dapat dilakukan dengan pelatihan tari daerah,
pembelajaran bahasa daerah, membentuk grup paduan suara dengan membawakan
lagu daerah, kursus memasak makanan daerah, dan masih banyak lagi. Sebelumnya
17
dapat dilakukan pemetaan terlebih dahulu terhadap peserta didik, mengenai minat dan
bakat peserta didik sehingga dapat diarahkan dalam pemilihan kelompok pelatihan.
Program One Day One Culture hendaknya dilaksanakan setiap penghujung
minggu. Seperti hari Jumat dan Sabtu, waktu pelaksanaan sesuai dengan kebijakan
sekolah atau pun guru. Jadi dalam satu hari tersebut peserta didik belajar mengenai
kebudayaan, sehingga karakter berbudaya tersebut akan terbentuk sendirinya pada
peserta didik.
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya merupakan salah satu alat ukur tata kelakuan dan hidup suatu
bangsa. Setiap budaya di suatu negara tentu berbeda dengan negara lain.
Budaya memiliki keunikan yang dapat membedakan masyarakat di suatu
negara dengan bangsa lain. Budaya memiliki nilai-nilai yang penting bagi
kehidupan manusia. Seperti halnya negara Indonesia yang kaya akan budaya,
yang mana budaya merupakan hal yang penting untuk dilestarikan.
Masyarakat Indonesia sangat menjunjung nilai-nilai masyarakatnya. Pancasila
adalah ideologi negara Indonesia yang mana sila-sila tersebut bersumber dari
nilai-nilai budaya Indonesia itu sendiri. Suatu nilai akan mudah diterima
masyarakat jika nilai tersebut berasal dari nilai-nilai yang ada pada mesyarakat
itu sendiri. Maka tidak dapat di pungkiri bahwa masyarakat berperilaku dan
hidup bermasyarakat sesuai nilai-nilai budayanya.
Nilai-nilai budaya ini tentunya harus dikembangkan serta dilestarikan.
Pentingnya nilai-nilai budaya seperti nilai kesopanan, nilai kesatuan, nilai
kerukunan, serta nilai-nilai yang lainnya, tentunya dapat menjadi pedoman
dalam berperilaku. Jika generasi muda yang dalam kehidupannya menjunjung
tinggi nilai-nilai budaya maka akan tercetak generasi muda yang berkualitas
serta berkarakter mulia. Dalam dunia pendidikan pasti memiliki tujuan
menjadikan peserta didik sebagai orang-orang yang berkualitas serta
berkarakter mulia. Pendidikan yang memasukan nilai-nilai budaya dalam
setiap mata pelajarannya akan memudahkan para peserta didik memahami
bagai mana menjadi generasi penerus bangsa yang baik serta berkualitas.
Nilai-nilai yang terkandung dalam budaya akan memberikan jalan terbukanya
pemikiran peserta didik pada pentingnya menjaga nilai-nilai yang berasal dari
bangsanya sendiri.
Program One Day One Culture adalah sebuah program yang ditujukan
terhadap pendidikan, dimana dengan menerapkan pembelajaran tentang
budaya pada salah satu hari pembelajaran aktif dalam seminggu. Program ini
bertujuan untuk menanamkan rasa cinta budaya kepada peserta didik, serta
menambah pengetahuan mengenai budaya kepada peserta didik. Sehingga
19
peserta didik tidak hanya mendapatkan pembelajaran ilmu pengetahuan saja di
sekolah, namun juga membentuk kepribadian peserta didik yang berkarakter
dan berbudaya Indonesia. Program One Day One Culture ini dapat
dilaksanakan dalam bentuk permainan, diskusi terbuka, pelatihan bakat dan
hobi, atau pembelajaran seperti biasa. Tapi lebih menekankan kepada
pembelajaran praktek, karena tujuan dari program ini adalah untuk
menciptakan peserta didik yang berkarakter dan berbudaya.
B. Saran
Seharusnya program One Day One Culture ini dapat dijadikan sebuah
inovasi baru dalam dunia pendidikan dan dikategorikan pembelajaran wajib
didalam kurikulum. Karena patokan dalam pendidikan tidak hanya dalam
bidang ilmu pengetahuan saja, tapi juga berorientasi kepada karakter dan nilai-
nilai luhur bangsa Indonesia.
C. Referensi
Sumber Online
http://serafinarichadwirahayu.blogspot.co.id/2016/06/makalah-pendidikan-
berbasis-budaya_24.html (diakses tanggal 29 Oktober 2017)
20