Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas nikmatnya; nikmat slam


maupun iman lantas kita bisa menempuh perjuangan samudera pengetahuan di
Almamater Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang lantas
menimba mata kuliah amtropologi bersama ibunda kita Ratna Nulinnaja, M.Pd.I
serta dapat menyeleaikan makalah ini dengan sebaik-baiknyaa. Shalawat beserta
salam mengalir kepada junjungan besar baginda Muhammad SAW, yang telas
menutun kita dari era abu jahal hingga era millennial.
Kami susun makalah ini serta kami sampaikan spesial kepada dosen
pengampu mata kuliah ibunda Ratna Nulinnaja, M.Pd.I, tidak lupa kami haturkan
samudera terimakasih yang seluas-luasnya kepaa ibunda yang tanpa segan
mencurahkan ilmunya kepada kita semua penulis mohon kepada ibunda
khususnya dan kepada para pembaca serta peserta didik antropologi kelas I
umumnya apabila menemukan kesalahan daan kekurangan dalam makalah ini,
harapan besar kami atas kritik dan saran guna terciptanya nuansa pembelajaran
efektif-efisien di masa mendatang.

Malang, 26 september 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................1

C. Tujuan Penulisan........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Pengertian Unsur Kebudayaan Universal................................................2

B. Unsur-Unsur Kebudayaan Universal........................................................3

C. Deskripsi Unsur-Unsur Kebudayaan Universal.......................................3

BAB III PENUTUP................................................................................................6

A. Kesimpulan..................................................................................................6

B. Saran............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebudayaan ialah istilah dan berasal dari bahasa sansekerta yang
biasanya bermakna sebuah pemikiran atau hasil akal manusia. Ada juga
pendapat lain, kebudayaan berasal dari akal dan daya manusia, akal
merupakan unsur jasmani dan rohani sehingga kebudayaan berasal dari
hasil pemikiran dan usaha yang dilakukan manusia.1
Ahli-ahli sosial mediskripsikan bahwa konsep kebudayaan teramat
luas dan terdiri dari usaha manusia yang dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari. beberapa refleks yang berdasarkan naluri tidak termasuk unsur
kebudayaan. Karena begitu luasnya maka konsep-konsep kebudayaan
dipecah kedalam unsur-unsur kebudayaan, unsur-unsur terbesar dalam
tahap pertama disebut unsur-unsur kebudayaan universal, tentunya dapat
dijumpai di seluruh kebudayaan yanh ada di dunia ini, Unsur-unsur
universal itu dibagi menjadi 7 unsur. Yang akan dijelaskan pada
pembahasan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian unsur kebudayaan universal?
2. Apa saja unsur-unsur kebudayaan universal menurut para ahli ?
3. Bagaimana penjelasan unsur-unsur kebudayaan universal menurut para
ahli?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami pengertian unsur kebudayaan universal.
2. Mengetahui dan memahami kebudayaan universal menurut para ahli.
3. Mengetahui dan memahami penjelasan unsur-unsur kebudayaan
universal menurut para ahli.

1
Kontjaraningrat, Kebudayaan, mentalitas dan Pembangunan (Jakarta:PT.Gramedia,
2015) cetakan. 21, hlm 2.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Unsur Kebudayaan Universal


Kata unsur mempunyai arti sebagian kecil dari sebuah atau sesuatu
yang lebih besar, dapat juga berarti sifat. Definisi yang lain, Unsur adalah
bagian terkecil suatu benda.
Masyarakat sangat sarat akan kebudayaaan, Secara bahasa
kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, kata budh yang mempunyai
arti akal, menjadi budhi yang berarti tunggal, kemudian budhaya berarti
majemuk, lantas secara istilah, kebudayaan adalah hasil sebuah pemikiran
akal manusia2.
Universal berasal dari bahasa inggris yang berarti keseluruhan.
Para pakar antropolog menangggapi unsur-unsur kebudayaan universal
atau cultural universals. Menujukkan bahwa unsur-unsur tersebut bersifat
universal yakni keseluruhan3.
Tiga paragraf diatas merupakan potongan arti perkata dari kalimat
unsur-unsur kebudayaan universal, sehingga paragraf ini bertelur sebagai
pengertian unsur-unsur kebudayaan universal itu sendiri, dari banyaknya
unsur kebudayaan yang ada di dunia ini, maka oleh sebab itu kesimpulan
unsur-unsur kebudayaan universal adalah bagian-bagian menyeluruh yang
lahir dari alam pemikiran manusia dan tindakannya4. Namun dari
banyaknya unsur keanekaragaman dapat pula dirumuskan menjadi
beberapa unsur.

B. Unsur-Unsur Kebudayaan Universal


1. Sistem religi dan upacara keagamaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
2
Drs. Supartono Widyosiswoyo, M.M. Ilmu Budaya Dasar, (Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia, 2004) Cet. 5, hlm 30
3
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990) Cet. 8,
hlm 203
4
Dr. Hj. Sofia rangkuti-Hasibuaan, M.A., Manusia dan Kebudayan Di Indonesia teori
dan Konsep, (Jakarta: Dian Rakyat, 2002) Cet. 1, hlm 149

4
3. Sistem pengetahuan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem mata pencaharaian hidup
7. Sistem teknologi dan peralatan5
Demikian unsur-unsur kebudayaan universal yang mencangkup
seluruh kebudayaan umat manusia di dunia, dan menunjukan ruang
lingkup dari kebudayaan serta isi konsepnya.6

C. Deskripsi Unsur-Unsur Kebudayaan Universal


Menurut para ahli ilmu sosial unsur-unsur kebudayaan universal
dibagi menjadi tujuh, yaitu7 :
1. Sistem religi dan upacara keagamaan
Merupakan produk manusia sebagai homoreligius. manusia
mempunyai kecerdasan pikiran dan perasaan luhur dimana
manusia mempercayai adanya kekuatan lain yang lebih kuat dari
pada kekuatan pada diri manusia sehingga manusia mempercayai
adanya tuhan yang mengatur di kehidupannya, sehingga manusia
mempunyai rasa takut kemudian menyembahnya lalu lahirlah
keimanan kepada agama. Maka diwujudkanlah sebuah sistem religi
dan upacara keagamaan.

2. Sistem organisasi kemasyarakatan


Perwujudan manusia sebagai homosocius. Manusia
menyadari bahwa kekuatanya terbatas dan lemah namun manusia
mempunyai akal, sehingga mereka akan menciptakan sebuah
kekuatan dengan mengorganisir masyarakat tempat berkerja sama

5
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996) Cet. 1 hlm
81
6
Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama. 2015) Cet. 21 hlm 3
7
Drs. Soepartono. Op.Cit., hlm. 34-35

5
demi terciptanya tujuan tertentu serta kesejahteraan hidup
bermasyarakat. Misalnya dalam masyarakat pedesaan di Indonesia
yang memiliki sistem gotong royong. Sedangkan dalam
masyarakat kota pengaturannya tingkat negara bahkan antar
bangsa.
3. Sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan ialah perwujudan manusia sebagai
homosapiens. Dari cara pemikiran mereka sendiri dan orang lain
Manusia memperoleh ilmu pengetahuan. Manusia mempunyai
kemampuan mengingat dan menyampaikan pengetahuaannya
kepada orang lain sehingga pengetahuan semakin menyebar
terlebih jika ilmu pengetahuan tersebut dicetak di dalam buku
maka ilmu pengetahuan tersebut akan diturunkan ke generasi-
generasi berikutnya.
4. Bahasa
Perwujudan manusia sebagai homolanguens. Bahasa yang
dikenal manusia awalnya berupa kode tertentu atau tanda.
Kemudian kode-kode tersebut disempurnakan menjadi bahasa lisan
lalu menjadi tulisan. Bahasa-bahasa yang telah maju memiliki
kekayaan kosa kata sehingga jumlahnya semakin besar dan
komunikatif.

5. Kesenian
Manusia sebagai homoesticus dalam kesenian. Ba'da
manusia mampu mencukupi kebutuhan fisiknya, manusia akan
mencoba mencari hasratnya yang lain untuk memenuhi kebutuhan
psikisnya. Sehingga manusia bukan hanya memenuhi kebutuhan
perut saja namun mencari hiburan untuk penglihatan dan
pendengarannya, Semua itu dapat dipenuhi melalui kesenian.
6. Sistem mata pencarian hidup

6
Dalam sistem ini, perwujudan dari manusia adalah sebagai
homoeconomicus yang menjadikan manusia ke tingkat yang lebih
sejahtera. Manusia mampu bercocok tanam, berternak,
mengusahakan kerajinan, berdagang dan melakukan usaha lainnya
demi meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Namun disisi lain
manusia merupakan makhluk yang serakah dan tidak pernah puas
atas apa yang sudah mereka peroleh.
7. Sistem teknologi dan peralatan
Sistem ini perwujudan manusia dari homofaber. Manusia
diberikan pemikiran sehingga ia dapat merencanakan dan
menciptakan alat sekaligus mempergunakannya. Dengan alat yang
telah diciptakan manusia, Manusia mampu mencukupi
kehidupannya dengan lebih baik dari pada binatang. Misalnya
dengan meciptakan sebuah kendaraan maka manusia larinya akan
lebih cepat dari pada cheetah. Dengan kapal manusia akan lebih
melesat cepat dari pada ikan-ikan di perairan, lalu pesawat terbang
menjadikan manusia bisa terbang lebih dari burung-burung,
Namun selain menguntungkan, alat-alat yang diciptakan manusia
juga mempunyai dampak negatif misalnya manusia memperoleh
kecelakaan yang fatal.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebudayaan universal adalah kultur masyarakat yang
mendarahdaging dihasilkan dari ide gagasan akal pemikiran manusia serta
tindakannya yang bersifat menyeluruh sehingga dapat dikllasifikasikan
menjddi tujuh unsur kebudayaan universal: (1) sisem religi dan upacara
keagamaan, (2) sistem organisasi kemasyarakatan, (3) sistem
pengetahuan, (4) bahasa, (5) kesenian, (6) sistem mata pencaharian hidup,

7
(7) sistem teknologi dan peralatan. Dan keberadaan unsur-unsur
kebudayaan universal sangat membantu, menopang, serta menyokong
kelangsungan hidup bermasyarakat.

B. Saran
Penyusun berharap kepada pembaca agar mampu mengetahui,
memahami, dan mengaktualisasikan unsur-unsur kebudayaan universal
setiap hari dan setiap saat dalam kehidupan bermasyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta


Koentjaraningrat. 1996. Pengantar Antrpologi 1. Jakarta : Rineka Cipta
Koentjaraningrat. 2004. Ilmu Budaya Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia
Rangkuti, Shofia. 2002. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Dian
rakyat
Supartono. 2004. Ilmu Budaya Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai