Anda di halaman 1dari 20

DIKTAT DASAR DASAR LOGIKA

PAPER

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Ujian Akhir Semester

Mata Kuliah : Dasar Logika


Dosen : Bambang Somantri Wijaya, S.E., M.M.

Nama : Sonivia Gunawan


NIM :17021003

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


INSTITUT MANAJEMEN WIYATA INDONESIA
SUKABUMI
2018
BAGIAN KESATU
1. Apakah logika itu?
Kata Logika berasal dari bahasa Yunani Logike dari kata Logos artinya ucapan atau
pengartian. Ucapan berarti yang diucapkan, dilisankan, disebutkan. Ucapan merupakan hasil
proses berpikir. Berpikir artinya menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan
memutuskan sesuatu. Dengan demikian maka logika merupakan hasil pertimbangan akal
pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika dengan demikian
bersangkut paut dengan pengetahuan tentang kaidah berpikir. Logika tidak menelaah
urutan berfikir sebagai gejala psikologi dan tidak pula mempersoalkan isi pemikiran, tetapi
mempermasalahkan tata tertib yang harus menjadi panutan jalan pemikiran agar
memperoleh hasil yang benar.
2. Kapan logika lahir dan mulai digunakan?
Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk
memasarkan pikiran-pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno
tidak jarang mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan
penalarannya.
Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk
inferensi yang berlaku dan yang tidak. Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang
filosofi, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang matematika.
3. Terbagi kedalam berapa macamkah logika itu apabila dilihat dari segi
hakikatnya?
Secara hakiki logika dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:
1) Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus
sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan
yang subyektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir.
2) Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati
dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja
dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan
untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak, dikurangi. Logika ilmiah memiliki
dua cabang kajian, yakni:
a) Logika sebagai ilmu pengetahuan merupakan sebuah ilmu pengetahuan dimana
obyek materialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek
formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.
b) Logika sebagai cabang filsafat adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis
disini berarti logika dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Untuk apa logika dipelajari?
Logika dipelajari agar orang yang mempelajarinya memiliki kecerdasan logika dan
mampu secara cerdas menggunakan logikanya. Kecerdasan logika adalah kemampuan
untuk memecahkan suatu masalah atau menjawab suatu pertanyaan ilmiah. Dalam
hubungan ini logika digunakan untuk memecahkan suatu masalah saat seseorang
menjabarkan masalah itu menjadi langkah-langkah yang lebih kecil, dan menyelesaikannya
sedikit demi sedikit, serta membentuk pola atau menciptakan aturan-aturan (rumus).
Logika juga digunakan agar mampu menggunakan metode ilmiah dalam menjawab suatu
pertanyaan. Metode ilmiah ini secara singkat berarti membuat hipotesa, menguji hipotesa
dengan mengumpulkan data untuk membuktikan atau menolak suatu teori, dan
mengadakan eksperimen untuk menguji hipotesa tersebut.
5. Jelaskan pengertian kecerdasan logika dengan pengertian cerdas menggunakan
logika!
Kecerdasan logika adalah kemampuan untuk memecahkan suatu masalah atau
menjawab suatu pernyataan ilmiah. Sedangkan cerdas menggunakan logika adalah
seseorang yang memiliki salah satu atau lebih kemampuan, kemampuan tersebut seperti
(a) Memahami angka serta konsep-konsep matematika (menambah, mengurangi, mengali,
dan membagi) dengan baik, (b) Mengorganisasikan/ mengelompokkan kata-kata/ materi
(barang), (c) Mahir dalam menemukan pola-pola dalam kata-kata dan bahasa, (d)
Menciptakan, menguasai not-not musik, dan tertarik mendengarkan pola-pola dalam jenis
musik yang berbeda-beda, (e) Menyusun pola dan melihat bagaimana sebab-akibat bekerja
dalam ilmu pengetahuan. Hal ini termasuk kemampuan untuk memperhatikan detil, melihat
pola-pola dalam segalanya, mulai dari angka-angka hingga perilaku manusia, dan mampu
menemukan hubungannya, (f) Menciptakan visual (gambar) untuk melukiskan bagaimana
ilmu pengetahuan bekerja, termasuk menemukan pola-pola visual dan keindahan ilmu
pengetahuan, (g) Menentukan strategi dalam permainan-permainan yang memerlukan
penciptaan strategi (contohnya catur, domino) dan memahami langkah-langkah lawan, (h)
Memahami cara kerja dan bahasa komputer termasuk menciptakan kode-kode, merancang
program komputer, dan mengujinya.
6. Identifikasi oleh anda 4 dari 8 kemampuan yang akan dimiliki oleh orang yang
memiliki kecerdasan logika dan cerdas menggunakan logikanya!
(a) Menyusun pola dan melihat bagaimana sebab-akibat bekerja dalam ilmu pengetahuan
dapat diidentifikasi dengan contoh seseorang yang menghabiskan waktu di dapur
menggunakan logikanya untuk menerka berapa lama waktu untuk memanggang
sesuatu, menakar bumbu, atau merenungkan bagaimana caranya menghidangkan
semua makanan agar siap dalam waktu yang bersamaan.
(b) Menciptakan visual (gambar) untuk melukiskan bagaimana ilmu pengetahuan bekerja,
termasuk menemukan pola-pola visual dan keindahan ilmu pengetahuan dapat
diidentifikasi dengan contoh menguraikan spektrum cahaya dalam gambar,
menggambarkan bentuk-bentuk butiran salju, dan mahluk bersel satu dari bawah
mikroskop), mengorgansisasikan informasi dalam tabel dan grafik, membuat grafik
untuk hasil-hasil eksperimen, bereksperimen dengan program animasi komputer.
(c) Menentukan strategi dalam permainan-permainan yang memerlukan penciptaan
strategi dapat diidentifikasi contoh catur, domino dan memahami langkah-langkah
lawan.
(d) Memahami cara kerja dan bahasa komputer dapat di identifkasi dengan contoh
seseorang dapat menciptakan kode-kode, merancang program komputer, dan
mengujinya seperti program Google, facebook, dan Twitter sama halnya dengan Sosial
Media.
7. Jelaskan hubungan antara logika dengan bahasa!
Hubungan antara logika dan bahasa sangat erat kaitannya karena merupakan hasil
pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa
dan jelas bahwa logika memiliki pertalian yang erat dengan bahasa. Jadi apabila kita
ingin mempelajari logika, mulailah dengan melihat hubungan antara bahasa dan logika
atau sebaliknya karena Bahasa yang diucapkan adalah bentuk lahir dari proses berfikir
yang bersifat batiniah Jadi, hubungan bahasa antara logika adalah ungkapan
pikiran. Bahasa yang diungkapkan dengan baik merupakan hasil dari proses berpikir
yang baik dan tertib. Demikian pula bahasa yang diungkapkan dengan berbelit-belit,
tidak tertata merupakan penanda proses berfikir yang rancu.
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
(a) Kata adalah tanda lahir atau pernyataan dari pengertian.
(b) Term adalah bagian dari suatu kalimat yang berfungsi sebagai subjek atau predikat ( S
atau P)
(c) Pengertian (Arti-Isi-Luas)
 Pengertian adalah suatu gambaran akal budi yang abstrak, yang batiniah, tentang
sesuatu.
 Isi Pengertian Ialah semua unsur yang termuat di dalam pengertian itu.
 Luas Pengertian Artinya tiap-tiap pengertian memiliki lingkup dan lingkungannya
sendiri. Lingkup dan lingkungan itu berisikan semua barang atau hal yang dapat
ditunjuk atau disebut dengan pengertian atau kata itu.
(d) Pembagian kata (Nilai rasa dan kata-kata emosional)
Pembagian kata dibagi menjadi dua, yaitu (1) Univokal (sama suara, sama artinya)
Artinya, kata yang menunjukkan pengertian yang sama antara suara dan arti, (2)
Ekuivokal (sama suara, tetapi tidak sama artinya) Artinya, Sebuah kata yang
menunjukkan pengertian yang berbeda atau berlainan.
Pembagian Kata (Nilai Rasa) ialah kata dengan nilai-nilai tertentu dengan maksud
menyatakan sikap dan atau perasaan terhadap kenyataan objektif. Dengan demikian
sikap dan perasaan tertentu sangat menentukan nilai rasa kata yang tertentu pula. Sikap
dan perasaan senang terhadap kenyataan objektif akan menentukan pilihan kata yang
selaras dengan sikap dan perasaan itu. Demikian juga sebaliknya.
Pembagian Kata (Kata-Kata Emosional) ialah kata-kata yang dimaksudkan
untukmenimbulkan perasaan tertentu terhadap kenyataan objektif tetentu. Kata-kata
itu misalnya kata untuk mengungkapkan kebencian, pengutukan, kecintaan, atau
pemujaan, dan dukungan. Pilihan kata yang selaras dengan pengungkapan perasaan itu
menimbulkan perasaan tertentu bagi yang mendengarnya. Pilihan kata demikian tidak
lahir dari akal pikiran sehingga tidak mengajak untuk berpikir.
(e) Penggolongan (Aturan-aturan penggolongan dan beberapa kesulitannya)
Penggolongan (ada pula yang menyebutnya dengan pembagian atau klasifikasi)
ialah pekerjaan akal budi kita untuk menganalisis, membagi-bagi, menggolong-
golongkan, dan menyusun pengertian-pengertian dan barang-barang menurut
kesamaan dan perbedaannya.
Aturan-Aturan Penggolongan : (1) Penggolongan harus lengkap, (2)
Penggolongan harus sungguh-sungguh memisahkan, (3) Penggolongan harus
menurut dasar, prinsip, atau garis yang sama, (4) Penggolongan harus cocok untuk
tujuan yang hendak dicapai.
Kesulitan-Kesulitan Dalam Penggolongan : (1) Masalah keseluruhan dan bagian-
bagian Dalam proses penggolongan sering kali terjadi kesulitan yang menyangkut
hubungan antara keseluruhan dengan bagian-bagiannya terutama apabila menyangkut
apa yang benar untuk sebagian belum tentu benar untuk keseluruhan, (2) Masalah
batas-batas golongan. Masalah batas-batas golongan di dalam percakapan sehari-hari
tidak terlalu mengganggu. Dalam pemikiran kritis (akademik/ilmiah) hal tersebut harus
memperoleh perhatian yang sungguh-sungguh, (3) Masalah teknik ‘putih-hitam’
Seringkali proses penggolongan terjebak ke dalam penggolongan yang ‘bertentangan’
dan hanya dengan melakukan proses ‘bertentangan’ itu penggolongan dilakukan.
(f) Defenisi (Jenis-jenis defenisi dan aturan-aturan defenisi)
Defenisi adalah Kata defenisi berasal dari kata ‘definitio’ (bahasa Latin) yang berarti
‘pembatasan’. Pembatasan dalam kaitan ini ialah pembatasan terhadap suatu
pengertian dengan tepat. Dengan demikian defenisi merupakan perumusan yang
singkat, padat, jelas, dan tepat sehingga jelas dapat dimengerti dan dibedakan dari
semua hal lain.
Jenis-Jenis Defenisi adalah (1) Defenisi Nominal disebut juga sebagai defenisi
menurut kata atau nama. Defenisi ini hanyalah menerangkan arti ‘nama istilah
tertentu’. Artinya defenisi yang semata-mata menjelaskan term sebagaimana
disebutkan apa adanya, tanpa melihat objek atau benda yang dikenai term tersebut.
(2) Defenisi Ril menerangkan apa sebenarnya sesuatu itu dengan menunjukkan realitas
atau hakikat sesuatu itu bukan namanya saja.
Aturan-Aturan Defenisi adalah (1) Defeniendum (yang didefinisikan) tidak boleh
masuk dalam definiens (uraian defenisi), (2) Defenisi harus ekulivalen dengan
defeniendum, (3) Defenisi konotatif harus dinyatakan dalam bahasa yang sederhana,
jelas, dan univok, (4) Defenisi konotatif harus memberikan penjabaran, keterangan,
atau atribut yang hakiki dari hal yang didefinisikan, (5)Defenisi tidak boleh berbentuk
negatif.
BAGIAN KEDUA
A. Jawablah soal di bahah ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian?
Pengertian adalah suatu gambaran akal budi yang abstrak, yang batiniah, tentang
sesuatu.
2. Apa yang dimaksud dengan isi pengertian? Berikan contohnya!
Isi pengertian ialah semua unsur yang termuat di dalam pengertian itu C.ontoh:
Mahasiswa Perguruan Tinggi. Apabila kalimat itu diuraikan maka akan terdiri dari
unsur-unsur mahasiswa dan Perguruan Tinggi. Kata mahasiswa terdiri dari unsur:
manusia-dewasa-yang melanjutkan pendidikan-di sekolah tinggi-yang bernama
Perguruan Tinggi-yang terletak di Cisaat-Kabupaten Sukabumi. Demikan juga dengan
kata Perguruan Tinggi, apabila kata itu diurai maka di dalamnya akan terdapat sejumlah
unsur yang memuat isi pengertian yang relevan.
3. Apa yang dimaksud dengan luas pengertian? Berikan contohnya!
Luas pengertian artinya tiap tiap pengertian memiliki lingkup dan lingkungannya
sendiri. Lingkup dan lingkungan itu berisikan semua barang atau hal yang dapat
ditunjuk atau disebut dengan pengertian atau kata itu. Misalnya pengertian Mahasiswa
Perguruan Tinggi mencakup semua mahasiswa baik yang ada dijurusan IP atau AN,
perempuan atau laki laki, kurus atau gemuk, tak ada yang dikecualikan. Mahasiswa
selain dari Mahasiswa Perguruan Tinggi semua itu di luar lingkup dan lingkungan
pengertian Mahasiswa Perguruan Tinggi.
4. Apa yang dimaksud dengan kata dalam konteks hubungan logika dan bahasa,
khususnya dalam hubungan dengan penjelasan pengertian?
Pengertian adalah sesuatu yang abstrak. Untuk menunjukkan sebuah pengertian
dipergunakan bahasa. Di dalam bahasa pengertian diurai dengan kata. Dengan demikian
kata adalah tanda lahir atau pernyataan dari pengertian.
5. Apa yang dimaksud dengan kata univokal? Berikan contohnya!
Univokal (sama suara, sama arti) yaitu kata yang menunjukkan pengertian yang sama
antara suara dan arti. Contoh: kata ‘Mahasiswa’ hanya menunjukkan ‘pengertian’ yang
dinyatakan oleh kata itu saja.
6. Apa yang dimaksud dengan kata ekuivokal? Berikan contohnya!
Ekuivokal (sama suara, tetapi beda arti) yaitu kata yang menunjukkan pengertian yang
berbeda atau berlainan. Contoh: kata ‘bisa’ dapat berarti ‘mampu’ atau ‘racun’ yang
dikeluarkan oleh ular.
7. Apa yang dimaksud dengan kata analogis? Berikan contohnya!
Analogis (sama suara, memiliki kesamaan dan juga perbedaan arti). Contoh: ‘sehat’
sebenarnya dikatakan tentang orang, khususnya badannya, tetapi juga dapat dikatakan
tentang jiwanya.
8. Apa yang dimaksud dengan kata abstrak dan konkret? Apa bedanya? Berikan
contohnya!
Kata abstrak yaitu kata yang menunjukkan suatu bentuk atau sifat tanpa bedanya
(contoh: ‘kemanusiaan’, ‘keindahan’). Sedangkan kata konkret adalah kata yang
menunjukkan suatu benda dengan bentuk atau sifatnya (contoh: ‘manusia’).
9. Apa yang dimaksud dengan kata kolektif dan individual? Apa bedanya? Berikan
contohnya!
Kata kolektif adalah kata yang menunjukkan suatu kelompok (contoh: ‘tentara’).
Sedangkan kata individual adalah kata yang menunjukkan suatu individu saja (contoh:
‘Narto’ sama dengan nama seorang anggota tentara).
10. Apa yang dimaksud dengan kata sederhana dan jamak? Apa bedanya? Berikan
contohnya!
Kata sederhana itu terdiri dari satu ciri saja (contoh: kata ‘ada’ yang tidak dapat
diuraikan lagi). Sedangkan kata jamak itu terdiri dari beberapa atau banyak ciri
(contoh: kata ‘manusia’ yang dapat diuraikan menjadi ‘makhluk’ dan ‘berbudi’).
11. Apa yang dimaksud dengan nilai rasa kata? Jelaskan dan berikan contohnya!
Nilai rasa adalah kata dengan nilai nilai tertentu dengan maksud menyatakan sikap dan
atau perasaan terhadap kenyataan objektif (contoh: panggilan dengan kata ‘Anda’
berbeda dengan, ‘Tuan’, berbeda pula dengan ‘Lu’).
12. Apa yang dimaksud dengan kata kata emosional? Jelaskan dan berikan
contohnya!
Kata kata emosional adalah kata kata yang dimaksudkan untuk menimbulkan
perasaan tertentu terhadap kenyataan objektif tertentu (contoh: kata untuk
mengungkapkan kebencian, pengutukan, kecintaan, atau pemujaan, dan dukungan).

B. Lengkapilah kalimat dalam kotak dibawah ini!


1. Isi pengrtian dari ‘Kampus IMWI’
Sebuah gedung- atau bangunan- yang berupa perguruan tinggi- yang ada di JL. Gudang
No 7-9, Sukabumi, Jawa Barat- merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk
kegiatan belajar mengajar- yang diperuntukkan bagi mahasiswa.
2. Menurut luas pengertiannya ‘Kampus IMWI’
Sebuah Perguruan Tinggi Swasta- yang berbentuk institut- yang terdiri dari program
kelas unggulan dan reguler- yang terdiri dari program studi manajemen, akuntansi,
administrasi bisnis, ilmu komunukasi dan desain grafis- berupa program pendidikan
sarjana.
3. Susunlah dua buah kalimat atau lebih, kemudian tentukanlah kalimat tersebut
dipakai dalam arti univokal, ekuivokal, dan analogis.
a. Kepala1 putera2 dipukul3 oleh anak4 sekolah5 pelita6
(1) Analogi (2) Ekuivokal (3) Ekuivokal (4) Univokal (5) Univokal (6) Analogi
b. Putera1 buat2 hukum3 massa4 baru5
(1) Ekuivokal (2) Ekuivokal (3) Univokal (4) Ekuivokal (5) Univokal
4. Apa perbedaan arti atau nilai rasa kata dibawah ini!
(1) –Merundingkan = memusyawarahkan sauatu untuk memperoleh persetujuan
(mufakat), biasanya dilakukan dalam suatu perkumpulan dalam ruang lingkup
serius.
-Membicarakan = mempercakapkan.
-Membahas = memperdebatkan.
-Mempersoalkan = mengemukakan suatu hal sebagai soal; menjadikan persoalan
untuk dibicarakan
-Mendiskusikan = membicarakan sesuatu dalam diskusi.
-Memusyawarahkan = merundingkan, memufakatkan.
-Mengupas = menguraikan dan membicarakan dengan saksama.
-Berdialog = bersoal jawab secara langsung, bercakap- cakap.

(2) -peringatan = berita yang mengingatkan akan adanya sesuatu yang akan terjadi.
-Teguran = ajakan bercakap-cakap, sapaan, peringatan.
-Wejangan = pidato yang bertujuan menasihati dan sebagainya.
-Ancaman = sesuatu yang diancamkan.
-Petuah = fatwa, nasihat orang alim, pelajaran (nasihat) yang baik.
-Nasihat = ajaran atau pelajaran baik.
-Pedoman = hal yang menjadi dasar untuk menentukan atau melaksanakan sesuatu.
-Aturan = tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan.
-Petunjuk = ketentuan yang memberi arah bagaimana sesuatu harus dilakukan.
-Bimbingan = petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan sesuatu, tuntunan.

(2) -Mampu = kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu, dapat.


-Mahir = sangat terlatih (dalam mengerjakan sesuatu), cakap (pandai) dan terampil.
-Ahli = orang yang mahir, paham sekali dalam suatu ilmu (kepandaian).
-Cakap = sanggup melakukan sesuatu, mampu, dapat.
-Terampil = cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan.
-Tangkas = cepat (tentang gerakan), cekatan, sigap, gesit.
-Cerdik = cepat mengerti dan pandai mencari pemecahannya, panjang akal.
-Licik = banyak akal yang buruk, pandai menipu, culas, curang.
-Pandai =cepat menangkap pelajaran dan mengerti sesuatu, pintar, cerdas.
-Lihai = pintar, cerdik, cekatan, pandai (menipu dan sebagainya).
5. Gantilah kata kata emosional dibawah ini menjadi kata kata yang lebih objektif!
a) Stadium puncak = keadaan yang sudah kacau.
b) Laksana buih buih = Orang yang sekedar ikut ikutan dengan orang lain.
c) Berjiwa kapuk = tidak memiliki pendirian.
6. Tentukan luas subjek dalam term (kalimat kalimat) di bawah ini!
1) Pak Ade
2) Dosen
3) Para pegawai
4) Sapi itu
5) Anjing itu
6) Anjing
7) Pemudi itu
8) Pemudi itu
9) Mahasiswa itu
10) Mahasiswa itu
7. Tentukan jenis term dari kata dibawah ini!
1) Neraka (Term Nihil)
2) Keadilan (Term Abstrak)
3) Buku (Term Konkrit)
4) Daun (Term Analog)
5) Halaman (Term Ekuivok)
6) Rumahku (Term Univok)
7) Tuan dan nyonya (Term Relatif)
8) Siang malam (Term Kontraris)
9) Cantik atau jelek (Term Kontradiktoris)
10) Mahasiswa jurusan (Term Kolektif)
11) Mahasiswa (Term Universal)
12) Beberapa mahasiswa (Term Partikular)
13) Mahasiswa itu (Term Singular)
Pelatihan Soal
(1) Apakah pembagian sudah tepat? Jelaskan!
1. Menurut bahannya tas dibagi kedalam tas kulit dan tas plastik, karena menurut saya
tas sekolah dan tas sepeda itu merupakan pembagian tas dalam kategori
penggunaannya.
2. Menurut keahliannya dokter digolongkan ke dalam dokter gigi, dokter paru paru,
dokter kulit, karena menurut saya dokter badan itu penunjukkan keahliannya tidak
spesifik.
3. Menurut warna dasar, warna dibagi ke dalam warna merah, kuning dan biru. Karena
hijau itu merupakan warna sekunder, sedangkan kelabu dan hitam adalah warna
netral.

(2) Apakah golongan golongan dibawah ini cukup tertentu dan jelas batas batasnya,
sehingga jelas siapa atau apa yang termasuk di dalamnya dan siapa atau apa yang
tidak?
1. Bilangan yang habis dibagi lima (batasnya sudah jelas karena bilangan yang habis
dibagi lima adalah bilangan yang berakhiran dengan angka 0 dan 5)
2. Buku buku tentang hukum (menurut saya batasnya belum terlalu jelas. Karena
seperti yang kita ketahui bahwa jenis hukum itu sendiri bermacam macam. Jadi
apabila hanya menyatakan buku buku tentang hukum maka sifatnya belum terlalu
jelas)
3. Makanan yang lezat ( menurut saya batasnya tidak jelas. Karena menurut saya
definisi makanan yang lezat setiap orang itu berbeda beda)
4. Lagu lagu modern ( menurut saya batasannya sudah jelas. Karena kata lagu lagu
modern menjabarkan kualitas atau ciri ciri hakiki secara umum dengan masing
masing individu, hal atau objek)
5. Olahragawan ( menurut saya batasannya sudah jelas. Karena kata olahragawan itu
sendiri termasuk ke dalam definisi konotatif yang memberikan penjabaran,
keterangan, dan atribut yang hakiki)

(3) Selidikilah contoh contoh berikut dengan memperhatikan arti, luas dan
penggolongannya!
1. Tono dan Tomo membaca buku yang sama
Menurut arti = jadi buku yang dibaca oleh Tono dan Tomo adalah buku yang sama.
2. Tanti dan Yanti memakai pakaian yang sama
Menurut arti = jadi pakaian yang dipakai Tanti dan Yanti adalah pakaian yang sama.
3. Masyarakat dibagi kedalam dua kelas, yaitu kaum kapitalis dan kaum buruh/petani
kecil, majikan adalah kapitalis yang menghisaprakyat (Karl Marx). Karena itu, kerja
dan modal bermusuhan satu sama lain.
Menurut penggolongan = jadi contoh ini penggolongannya menurut dasar, prinsip
dan garis yang sama.

(4) Tentukan apakah definisi definisi berikut sudah tepat!


1. Layang layang adalah persegi yang terbuat dari bambu dan kertas dan yang diikat
dengan seutas tali, dan dapat terbang di udara karena tiupan angin.
(sudah tepat. Kareana definisi tersebut menerangkan sifat khas atau hakiki)
2. Dosa adalah kalau orang melanggar perintah Allah dengan sengaja.
(sudah tepat. Karena definisi tersebut menerangkan sebab sebab dan tujuan)
3. Iri hati adalah bahwa napsu yang ditimbulkan karena melihat keuntungan orang
lain.
(sudah tepat. Karena definisi tersebut menjabarkan kualitas atau ciri ciri
hakiki yang secara umum dengan pasti terdapat pada masing masing individu,
hal atau objek yang disebut term)

(5) Tentukan hukum manakah yang dilanggar dalam definisi berikut ini:
1. Mengerti adalah tahu akan sesuatu hal yang dimengerti.
(Hukum defeniendum-definiens)
2. Kendaraan bermotor adalah tiap tiap kendaraan bermotor yang...
(Hukum ekulivalen-defeniendum)
3. Polisi adalah alat negara.
(Defenisi konotatif)

(6) Berikan defenisinya!


1. Sepeda motor kendaraan roda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin.
2. Angin adalah aliran udara dalam jumlah yang besar akibat rotasibumi dan juga
karena adanya perbedaan tekanan udara si sekitarnya.
3. Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi
perdagangan utama. Gulapaling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal
sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis.
4. Meja adalah sebuah mebel atau perabotan yang memiliki permukaan datar dan kaki
kaki sebagai penyangga, yang bentuk dan fungsinya bermacam macam.
5. Bahas adalah selidik atau periksa.
Bagian Ketiga
1. Apakah proposisi itu?
Proposisi adalah pernyataan akal budi mengenai penyesuaian dan ketidaksesuaian
yang terdapat diantara dua gagasan.
2. Mengapa logika tidak berurusan dengan pernyataan yang bersifat menyuruh,
melarang, dan ungkapan emosional lainnya?
Karena batasan logika sehubungan dengan proposisi yaitu berupa kegiatan akal
budi, mengiakan, memperteguh atau menguatkan sebuah gagasan dengan perantaraan
gagasan lain, dan melakukan pengingkaran sebuah gagasan terhadap gagasan lainnya.
3. Sebutkan unsur unsur proposisi!
(1) Subjek (2) predikat (3) Kopula
4. Jelaskan tentang pembagian proposisi!
(1) Proposisi kategorik adalah proposisi yang di dalamnya P diakui atau diingkari
oleh S ‘tanpa syarat’ dengan rincian secara mutlak atau ditambah dengan
keterangan modalitas seperti pasti, mungkin, mustahil, dan sebagainya.
(2) Proposisi hipotesis adalah proposisi yang di dalamnya P diakui atau diingkari
oleh S tidak secara langsung melainkan tergantung pada syarat.
5. Sebutkan ragam proposisi!
Ragam proposisi kategorik terdiri dari:
1) Proposisi subjek-predikat
2) Proposisi universal
3) Proposisi partikular
4) Proposisi singular
5) Proposisi asertorik
6) Proposisi apodiktik
7) Proposisi empirik
6. Apa yang dimaksud dengan permasalahan kualitas dan kuantitas dalam
proposisi?
Kualitas dalam hubungan dengan proposisi kategori adalah ciri atau
karakteristik yang terkandung di dalam hakikat proposisi itu sendiri. Sedangkan
kuantitas dalam hubungan dengan proposisi kategoris ialah jumlah individu objek
dimana term subjek diterapkan.
7. Apa perbedaan proposisi kategorik dan proposisis hipotesis?
Proposisi kategorik adalah proposisi ‘tanpa syarat’, sedangkan proposisi
hipotesis adalah proposisi yang tergantung pada ‘syarat’.
8. Apa yang dimaksud dengan:
a. Proposisi subjek-predikat adalah proposisi yang hanya terdiri dari dari S dan
P. Dalam proposisi P mengafirmasi atau menegasi S.
b. Proposisi universal adalah proposisi yang menggunakan kata pembilang yang
bersifat universal.
c. Proposisi partikular adalah proposisi yang menggunakan kata pembilang yang
bersifat khusus.
d. Proposisi singular adalah proposisi yang hanya terdiri atas satu pernyataan
dan mengacu kepada nama diri atau jika menggunakan kata ganti, maka akan
menggunakan kata petunjuk ini dan itu.
e. Proposisi asertorik adalah proposisi yang membenarkan bahwa S sesuai
dengan penjelas yang diberikan oleh P.
f. Proposisi apodiktik adalah proposisi yang merupakan kemestian kebenaran
dari penjelasan yang diberikan oleh P terhadap S berdasarkan pertimbangan
akal budi semata.
g. Proposisi empirik adalah proposisi yang didasarkan pada pengamatan dan
pengalaman.
9. Tentukan mana proposisi dan yang bukan proposisi dari kalimat berikut!
a. Mereka datang terlambat. (Proposisi)
b. Semoga mereka tidak datang terlambat. (Proposisi)
c. Suruh dia mengerjakan pekerjaan itu. (Proposisi)
d. Saya akan berangkat jam 7.00. (Proposisi)
e. Semua yang datang dimohon untuk duduk. (Proposisi)
f. Zaman sekarang adalah zaman pembangunan. (Proposisi)
g. Ibu ibu dan bapak bapak terhormat. (Proposisi)
h. Nabi Sulaeman adalah seorang yang genius. (Proposisi)
10. Tentukan jenis proposisi (A, E, I atau O) yang terdapat dalam pernyataan
pernyataan berikut:
a. Orang Bali pandai menari. (I)
b. Tim sepak bola kita tidak berhasil menjadi juara. (O)
c. Manusia adalah animal rationale. (A)
d. Ada mahasiswa yang tidak pernah memiliki catatan kuliah. (O)
e. Ia jarang datang kerumahku. (A)
f. Diantara teman temanku ada yang sering melalaikan tugas kuliahnya. (O)
g. Pemerintahan yang rapuh biasanya mengandalkan kekuatan militer untuk
meredam berbagai macam gejolak sosial politik. (A)
h. Tidak ada gading yang tidak retak. (A)
i. Sepeda motor itu mustahil untuk diperbaiki lagi. (I)
j. Ia tidak pernah mengeluh atas segala kesulitan yang dihadapi dalam hidupnya.
(A)
k. Orang itu mungkin tidak memiliki rasa kemanusiaan. (O)
l. Barangkali hari ini tidak hujan. (I)
m. Ada kemungkinan rapat partai akan terganggu oleh demonstrasi. (I)
n. Dalam ujian ini tidak ada mahasiswa yang diizinkan membuka catatan. (O)
Bagian Keempat
1. Contoh inversi proposisi (A)
Inversi sebagian
A: Semua bintang film memakai sabun Lux.
I: Sebagian bukan bintang film memakai sabun Lux.
Inversi Lengkap
A: Semua bintang film memakai sabun Lux.
I: Sebagian bukan bintang film bukan memakai sabun Lux.

Contoh inversi proposisi (E)


Inversi sebagian
E: Semua bintang film tidak memakai sabun Lux.
O: Sebagian bintang film tidak memakai sabun Lux.
Inversi lengkap
E: Semua bintang film tidak memakai sabun Lux.
O: Sebagian bukan bintang film tidak memakai sabun Lux.
2. Contoh inversi proposisi (A)
Inversi sebagian
A: Semua pemakai sabun Lux adalah bintang film.
I: Sebagian bukan pemakai sabun Lux adalah bintang film.
Inversi lengkap
A: Semua pemakai sabun Lux adalah bintang film.
I: Sebagian bukan pemakai sabun Lux bukan bintang film.

Contoh inversi proposisi (E)


Inversi sebagian
E: Semua pemakai sabun Lux tidak bintang film.
O: Sebagian pemakai sabun Lux tidak bintang film.
Inversi lengkap
E: Semua pemakai sabun Lux tidak bintang film.
O: Sebagian bukan pemakai sabun Lux tidak bintang film.
3. Contoh inversi proposisi (A)
Inversi sebagian
A: Semua orang pintar minum tolak angin.
I: Sebagian bukan orang pintar minum Tolak Angin.
Inversi lengkap
A: Semua orang pintar minum Tolak Angin.
I: Sebagian bukan orang pintar bukan minum Tolak Angin.

Contoh inversi proposisi (E)


Inversi sebagian
E: Semua orang pintar tidak minum Tolak Angin.
O: Sebagian orang pintar tidak minum Tolak Angin.
Inversi lengkap
E: Semua orang pintar tidak minum Tolak ANGI.
O: Sebagian bukan orang pintar tidak minum Tolak Angin.
4. Contoh inversi proposisi (A)
Inversi sebagian
A: Semua pegawai negeri adalah penerima gaji.
I: Sebagian pegawai negeri bukan penerima gaji.
Inversi lengkap
A: Semua pegawai negeri adalah penerima gaji.
I: Sebagian bukan pegawai negeri bukan penerima gaji.

Contoh inversi proposisi (E)


Inversi sebagian
E: Semua pegawai negeri tidak menerima gaji.
O: Sebagian pegawai negeri tidak menerima gaji.
Inversi lengkap
E: Semua pegawai negeri tidak menerima gaji.
O: Sebagian bukan pegawai negeri tidak menerima gaji.
5. Contoh inversi proposisi (A)
Inversi sebagian
A: Semua benda yang dipanasi memuai.
I: Sebagian bukan benda yang dipanasi memuai.
Inversi lengkap
A: Semua benda yang dipanasi memuai.
I: Sebagian bukan benda yang dipanasi bukan memuai.

Contoh inversi proposisi (E)


Inversi sebagian
E: Semua benda yang dipanasi tidak memuai.
O: Sebagian benda yang dipanasi tidak memuai.
Inversi lengkap
E: Semua benda yang dipanasi tidak memuai.
O: Sebagian bukan benda yang dipanasi tidak memuai.
6. Contoh inversi proposisi (A)
Inversi sebagian
A: Semua mahasiswa calon sarjana.
I: Sebagian bukan mahasiswa calon sarjana.
Inversi lengkap
A: Semua mahasiswa calon sarjana.
I: Sebagian bukan mahasiswa bukan calon sarjana.

Contoh inversi proposisi (E)


Inversi sebagian
E: Semua mahasiswa tidak calon sarjana.
O: Sebagian mahasiswa tidak calon sarjana.
Inversi lengkap
E: Semua mahasiswa tidak calon sarjana.
O: Sebagian bukan mahasiswa tidak calon sarjana.
7. Contoh inversi proposisi (A)
Inversi sebagian
A: Semua filsuf adalah manusia.
I: Sebagian bukan filsuf adalah manusia.
Inversi lengkap
A: Semua filsuf adalah manusia.
I: Sebagian bukan filsuf bukan manusia.

Contoh inversi proposisi (E)


Inversi sebagian
E: Semua filsuf tidak adalah tidak manusia.
O: Sebagian filsuf adalah tidak manusia.
Inversi lengkap
E: Semua filsuf adalah tidak manusia.
O: Sebagian bukan filsuf adalah tidak manusia.
8. Contoh inversi proposisi (A)
Inversi sebagian
A: Semua filsuf adalah kera.
B: Sebagian bukan filsuf adalah kera.
Inversi lengkap
A: Semua filsuf adalah kera.
I: Sebagian bukan filsuf bukan kera.

Contoh inversi proposisi (E)


Inversi sebagian
E: Semua filsuf tidak kera.
O: Sebagian filsuf tidak kera.
Inversi lengkap
E: Semua filsuf tidak kera.
O: Sebagian bukan filsuf tidak kera.
9. Contoh inversi proposisi (A)
Inversi sebagian
A: Semua filsuf adalah kera.
I: Sebagian bukan filsuf adalah kera.
Inversi lengkap
A: Semua filsuf adalah kera.
I: Sebagian bukan filsuf bukan kera.

Contoh inversi proposisi (E)


Inversi sebagian
E: Semua filsuf adalah tidak kera.
O: Sebagian filsuf adalah tidak kera.
Inversi lengkap
E: Semua filsuf adalah tidak kera.
O: Sebagian bukan filsuf adalah tidak kera.
10. Contoh inversi proposisi (A)
Inversi sebagian
A: Semua bukan filsuf adalah bukan kera.
I: Sebagian bukan-bukan filsuf adalah bukan kera.
Inversi lengkap
A: Semua bukan filsuf adalah bukan kera.
I: Sebagian bukan-bukan filsuf adalah bukan bukan kera.
Contoh inversi proposisi (E)
Inversi sebagian
E: Semua bukan filsuf tidak bukan kera.
O: Sebagian bukan filsuf tidak bukan kera.
Inversi lengkap
E: Semua bukan filsuf tidak bukan kera.
O: Sebagian bukan-bukan filsuf tidak bukan kera.

Anda mungkin juga menyukai