TEORI KEPRIBADIAN
Disusun Oleh
Kelompok 4
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,yang
telah memberikan rahmat dan hidayah kepada kita semua,sehingga berkat
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Fenomenologi Carl Rogers.
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi salah satu nilai dalam
mata kuliah wajib yaituTeori Kepribadian.Dan tidak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada Bapak Abdullah Qurbi,S.Pd,M.Pd.selaku Dosen mata kuliah
tersebut.
Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat
menambah salah satu pengetahuan kita mengenai Fenomenologi Carl
Rogersdan dapat bermanfaat bagi kita semua.
2
Daftar Isi
Halaman Depan...
Kata Pengantar.
Daftar Isi...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...
B. Rumusan Masalah..
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori carl rogers memberikan implikasi bagi bimbingan dan konseling.Tujuan
dari teori yang dikemukakan oleh carl rogers menciptakan iklim yang kondusip
bagi usaha membantu klien untuk menjadi seorang pribadi yang berfungsi
penuh.Peran konselor berakar pada cara-cara keberadaannya dan sikap-sikapnya
bukan pada penggunaan teknik-teknik yang dirancangkan untuk klien.
B. Rumusan Masalah
1. Pendekatan Fenomenologi Carl Rogers
2. Hakekat Pribadi Fenomenologi
3. Pokok-Pokok Teori Carl Roger
a. Struktur Kepribadian
b. Dinamika Kepribadian
c. Perkembangan Kepribadian
C. Tujuan
Agar kita mengetahui fenomenologi carl rogers,hakekat pribadi fenomenologi
dan pokok-pokok teori carl rogers.
BAB 11
PEMBAHASAN
4
Pendekatan fenomenologi dari carl rogers menekankan pandangan bahwa
tingkah laku manusia hanya dapat dipahami dari bagaimana dan memandang
realita hidup secara subyektif.
Pendekatan ini juga berpendapat bahwa manusia mempunyai kemampuan
untuk menentukan nasibnya sendiri,hakekat yang terdalam dari manusia adalah
sifatnya yang bertujuan dapat dipercaya dan mengejar kesempurnaan diri.
5
9. Apabila organisme mengamati dan menerima semua pengalaman sensorik
kedalam sistem yang integral dan konsisten maka dia akan mengerti dan
menerima orang lain sebagai individu yang berbeda.
10. Semakin banyak individu mengamati dan menerima pengalaman sensorik
kedalam struktur selfnya kemungkinan terjadi itrejeksi /refisi nilai-nilai
semakin benar.
1. Setruktur Kepribadian
Ada tiga komponen yang dibahas bila bicara tentang setruktur kepribadian
menurut rogers yaitu.
1. Organisme
Mencakup:
a. Mahluk hidup
Organisme adalah mahluk hidup lengkap dengan fisik dan
psikologisnya tempat semua pengalaman dan segala sesuatu yang
secara pontensial terdapat dalam kesadar setiap saat.
b. Realita subjektif
Organisme menanggapi dunia seperti yang diamati atau di
alaminya. Realita adalah medan persepsi yang sifatnya subjektif
bukan benar salah.
c. Organisme adalah kesatuan sistem sehingga perubahan pada satu
bagian akan mempengaruhi bagian lain. Setiap perubahan memiliki
makna pribadi atau bertujuan yakni tujuan mengaktualisasi
mempertahankan dan mengembangkan diri.
2. Medan fenomena
Medan fenomena sebagai keseluruhan pengalaman baik internal
maupun eksternal baik yang di sadari maupun yang tidak di sadari.
Medan fenomena merupakan seluruh pengalaman pribadi seseorang
sepanjang hidupnya. Beberapa diskripsi yang menjelaskan pengertian
medan fenomena:
a. Pengalaman internal ( persepsi mengenai diri sendiri ) pengalaman
eksternal ( persepsi mengenai dunia luar )
b. Meliputi pengalaman yang di simbolkan merupakan pengalaman
yang di sadari pengalaman yang di simbolkan tetapi di ingkari atau
6
terdistorsi merupakan pengalaman disadari. Pengalaman yang tidak
disimbolkan atau di abaikan merupakan pengalaman tidak disadari.
c. Semua persepsi bersipat subyektif. Benar bagi dirinya sendiri.
d. Badan fenomena seseorang tidak dapat diketahui oleh orang lain
kecuali melalui melihat dari sudut pandang mereka.
3. Self
Self merupakan konsep pokok dari teori kepribadiaan yang intinya
adalah :
a. Terbentuk melalui medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-
nilai yang tertentu.
b. Bersipat integral dan konsisten.
c. Menganggap pengalaman yang tak sesuai dengsn struktur self
sebagai ancaman.
d. Dapat berubah karena ke matangan dan belajar.
2. Dinamika Kepribadian
Menurut rogers organisme mengaktualisasikan diri menurut garis-garis yang
di letakkan oleh hereditas. Ketika organisme itu matang maka ia semakin
berdiferensiasi, makin luas makin otonom dan semakin tersosialisasikan . rogers
menyatakan bahwa pada dasarnya tingkah laku adalah usaha kebutuhan-
kebutuhannya sebagai mana yang dialami dalam medan fenomena sebagai mana
medan fenomenaa itu di persepsikan.
Rogers menyatakan bahwa secara alami kecenderungan aktualisasi akan
menunjukkan diri melalui rentangan luas tingkah laku yaitu:
7
3. Tingkah laku yang tidak membedakan ke tegangan tetapi justru
meningkatkan ketegangan yaitu tingkah laku yang memotifasinya
untuk berkembang dan menjadi lebih baik.
3. Perkembangan Kepribadian
Rogers tidak membahas dari pertumbuhan dan perkembangan namun dia
yakin adanya kekuatan tumbuh pada semua orang yang secara alami mendorong
proses organisme menjadi semakin komples otonom sosial dan secara keseluruhan
semakin aktualisasi diri roges menyatakan bahwa self berkembang secara utuh
keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagian.
Berkembangnya self di ikuti oleh kebutuhan penerimaan positif dan
penyaringan tingkah laku yang didasari agar tetap sesuai dengan struktur self
sehingga dirinya berkembang menjadi pribadi yang berfungsi utuh. Pribadi
berfungsi utuh adalah indifidu yang memakai kapasitas dan bakatnya, merealisasi
potensinya dan bergerak menuju pemahaman yang lengkap mengenai dirinya
sendiri dan seluruh tentang pengalamannya.
8
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Rogers,C.R.,Client Centered therapy: its current practice,implications,and
theory.Houghton,Boston,1951
12
13