Anda di halaman 1dari 13

PSIKOANALISA DAN BEHAVIORISTIK

Diajukan untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah Psikoanalisa dan


Behavioristik Semester 2 tahun akademik 2018/2019

Oleh:

Fauzan Dimas 7111151

Citra Permata Hidayanti 7111181100

Lilis Saputri Setiawati 7111181113

Novita Isnawati 7111181129

Kelas:

2C

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

2019
1. Perbedaan psikoanalisa dengan neo-psikoanalisa (untuk setiap tokoh): tunjukan poin utama dan perbedaan mendasar dinamikanya

Sigmund Freud Carl Gustav Jung Alfred Adler Karen Horney Henry Murray
Struktur kepribadian: Struktur kepribadian: Kesatuan kepribadian Kecemasan dan konflik Struktur kepribadian:
 Sadar  Kesadaran dan ego  Logat organ  Kecemasan dasar dan  Id-ego-superego
 Prasadar  Taksadar pribadi dan  Kesadaran dan tak  Prosiding dan serial
permusuhan dasar
 Taksadar  Ordinasi, abilitas
kompleks sadar  Konflik interpersonal:
 Id  Taksadar kolektif dan prestasi
 Ego kebebasan vs kesepian
 Superego  Konflik intrapsikis
 Diri ideal
 Pencarian keagungan
neurotic
 Penuntut yang neurotic
 Kebanggaan neurotic
 Menghina diri
Dinamika Dinamika kepribadian: Dinamika kepribadian: Mengatasi konflik Dinamika kepribadian:
kepribadian:  Prinsip oposisi  Perjuangan menjadi  Gaya hubungan  Peredaan tegangan
sebagai  Energi psikis  Kebutuhan
 Insting sukses atau interpersonal
 Tekanan
 Bergerak mendekat
energi psikis superiorita  Tema
 Insting hidup dan orang lain  Integrasi kebutuhan
Fictional final goals
 Bergerak melawan  Nilai dan vector
seks serta insting
 Mengatasi inferioritas  Regnan
orang lain
mati
dan menjadi  Bergerak menjauh
 Distribusi dan
pemakaian energi superiorita orang lain
 Kecemasan Dorongan maju
 Mekanisme
pertahanan
 intelektualisasi
Sigmund Freud

1. Freud memandang penting mengenai seksualitas


2. Freud memandang mekanistik terhadap dunia dipicu masa lalu
3. Freud memandang komponen kehidupan yang sehat adalah kemampuan
"mencintai dan berkarya".
4. Freud memandang kepribadian sebagai proses biologik-mekanistik.
5. Perhatian Freud terhadap interrelasi manusia sangat kecil
6. Tingakah laku agresi dan destruksi bukan hereditas seperti yang
dikemukakan Freud
7. Freud berpendapat penis envy adalah gambaran wanita yang inferior dan
cemburu karena peran kelaminnya lebih rendah dari laki-laki.

Carl Gustav Jung

1. Jung menolak pandangan Freud mengenai pentingnya seksualitas.


Menurutnya, kebutuhan seks setara dengan kebutuhan manusia lainnya,
seperti makan, kebutuhan spiritual dan pengalaman religius.
2. bagi Jung tingkahlaku manusia dipicu bukan hanya oleh masa lalu tetapi
juga oleh pandangan orang mengenai masa depan, tujuan dan aspirasinya.
Pandangan Jung bersifat purpossive-mechanistic; event masa lalu dan
antisipasi masa depan dapat mempengaruhi/membentuk tingkahlaku.
Freud memandang kehidupan sebagai usaha memusnahkan atau menekan
kebutuhan insting yang terus menerus timbul, sedang Jung memandang
kehidupan sebagai perkembangan yang kreatif.
3. Jung mengemukakan teori kepribadian yang bersifat racial atau
phylogenic, (Filogenik: evolusi genetika yang berkait dengan sekelompok
makhluk hidup. Asal muasal kepribadian secara filogenik berada di
keturunan, melalui jejak ingatan dari pengalaman masa lalu ras manusia)
Dasar kepribadian bersifat archaic, primitive, innate, unconscius, dan
universal Arsetip (Archetype) seperti persona, earth mother, child, wise old
man, dan anima, semuanya menjadi predisposisi bagaimana orang
menerima dan merespon dunia.

Alfred Adler
1. Bagi Adler masalah hidup selalu bersifat sosial. Fungsi hidup sehat bukan
hanya mencintai dan berkarya, tetap juga merasakan kebersamaan dengan
orang lain dan mempedulikan kesejahteraan mereka. Manusia dimotivasi
oleh dorongan sosial, bukan dorongan seksual. Cara orang memuaskan
kebutuhan seksual ditentukan oleh gaya hidupnya, bukan sebaliknya
dorongan seks yang mengatur tingkah laku. dorongan sosialadalah sesuatu
yang di bawa sejak lahir meskipun, kekhususan hubungan dengan orang
dan pranata sosial ditentukan oleh pengalaman bergaul dengan
masyarakat. dalam satu segi, Adler sama dengan Freud dan Jung, yakni
kepribadian memiliki sifat biologik, kodrat inheren membentuk
kepribadian manusia. Freud mementingkan seks, Jung menekankan pola
pemikiran primordial, sedang Adler menekankan minat sosial.
2. Adler termasuk pelopor ego kreatif (ego-creative). Ego adalah sistem yang
sangat dipersonifikasikan, yang menginterpretasi dan membuat
pengalaman organisme menjadi penuh makna. Ego juga aktif mencari dan
menciptakan pengalaman baru untuk membantu pemenuhan gaya hidup
yang unik.
3. Adler menekankan adanya keunikan pribadi. Setiap pribadi merupakan
konfigurasi unik dari motif-motif, sifat, minat, dan nilai-nilai; setiap
perbuatan dilakukan orang secara khas gaya hidup orang itu.
4. Adler memandang kesadaran sebagai pusat kepribadian
5. Adler berpendapat bahwa semua kehidupan selalu bergerak. Dia memilih
tidak berfikir dalam kerangka struktur dan perkembangannya. karena
konsep semacam itu dianggapnya cenderung membuat kongkrit sesuatu
yang abstrak.

Karen Horney

1. menggambarkan keutuhan motivasi dan tingkahlaku manusia.


2. keamanan dan ketidakpuasan (non seksual) yang menjadi kekuatan
pendorong berfungsinya kepribadian.
3. Tingakah laku agresi dan destruksi bukan hereditas seperti yang
dikemukakan Freud, tetapi merupakan sarana bagaimana orang berusaha
melindungi keamanannya.
4. Horney (dan Adler) berpendapat bahwa penis envy adalah simbolik wanita
yang menginginkan persamaan status dan kekuasaan seperti pria.

Henry Murray

1. Proses psikologis bergantung kepada proses fisiologis: Murray sangat


menekankan pentingnya menghubungkan proses dan event psikologi dan
fungsi otak, Bagi Murray, fenomena yang membangun kepribadian mutlak
tergantung kepada fungsi system saraf pusat, Tanpa otak, tak ada
kepribadian ("No brain, no personality"). Peran otak untuk mengontrol dan
memproses semua aspek kepribadian yang eksis di otak; perasaan,
kesadaran, ingatan, keyakinan, sikap, ketakutan, nilai-nilai, dan aspek-
aspek lainnya, disebut regnant.
2. Prinsip mencakup (all-embracing principle): Kepribadian adalah konsep
yang dapat menjelaskan semua fenomena tingkahlaku. Berbeda dengan
pakar. Freudian yang berpendapat bahwa orang bertingkahlaku dengan
tujuan menghilangkan tegangan dan memperoleh kepuasan, menurut
Murray, bukan bebas tanpa tegangan yang diinginkan dan yang
memuaskan organisme. Kepuasan itu diperoleh dari melakukan aktivitas,
proses mengurangi tegangan atau mengubah tingkat kebutuhan tegangan
(need-induced tension). Keadaan tanpa tegangan justru menjadi sumber
distres, karena manusia terus menerus memiliki keinginan merasa senang,
aktif, maju, bergerak dan berusaha, yang semuanya itu adalah peningkatan
tegangan, bukan peredaan tegangan. Jadi organisme justru menciptakan
tegangan untuk memperoleh kepuasan dari aktivitas memuaskan
kebutuhan.
3. Organisasi Longitudinal: Konsep kepribadian Murray beranggapan bahwa
ada pusat yang mengorganisir dan mengatur proses dalam diri individu.
Proses yang fungsinya untuk mengintegrasikan kekuatan yang saling
bertentangan yang dihadapi individu, memuaskan kebutuhan individu, dan
merencanakan pencapaian tujuan individu. Kepribadian harus
mencerminkan baik unsur-unsur tingkah laku yang menetap dan yang
berulang terjadi, maupun tingkah laku yang baru dan unik. Kepribadian
selalu berkembang, dibentuk oleh semua event sepanjang hayat. Karena itu
penyelidikan mengenai masa lalu penting dalam kepribadian, yang oleh
Murray dilakukan memakai konsep serial dan proceeding. Kepribadian
selalu berubah dan bergerak maju, tidak statis sehingga tidak benar-benar
dapat dideskripsi. Kepribadian harus mencerminkan berfungsinya individu
di sepanjang hidupnya: event individual dalam kehidupan seseorang hanya
dapat dipahami kalau event itu dihubungkan dengan masa lalu, masa kini
dan antisipasi masa depan orang itu.
2. Perbedaan psikoanalisa dengan behavioristik berikan contoh membahas
kepribadian menurut 2 aliran ini
#kaitkan dengan teori yang digunakan

1. Psikoanalisa

- Aliran psikoanalisa diprakasai oleh Sigmund freud. Dalam aliran ini


menyatakan bahwa sebagian besar apa yang manusia lakukan dan pikirkan
berasal dari keinginan dan dorongan(id,ego dan super ego) yang terfokus
pada alam bawah sadar dan pengalaman masa lalu yang mencari
permunculan dalam perilaku dan pikiran. Psikoanalisa memandang bahwa
manusia itu negatif dan pasif.

- Aliran Behavioristik terfokus pada tingkah laku yang nyata,maksudnya


hanya percaya pada apa yang dilihat. Dalam aliran ini menganggap bahwa
manusia adalah makhluk yang pasif,Dalam aliran ini juga terdapat hukum
hukum dalam bertingkah laku sehingga dianggap cukup kaku.

2. Behavioristik

- Aliran Psikoanalisa berdasarkan pada pikiran sebagai subjek psikologi

- Aliran Behavioristik berdasarkan atas perilaku sesuai dengan pernyataan


B.F Skinner bahwa satu satubya aspek yang nyata dan relevan dengan
psikologi adalah tingkah laku yang teramati

CONTOH MEMBAHAS KEPRIBADIAN MENURUT 2 ALIRAN INI

- Aliran Psikoanalisa berpendapat bahwa manusia berasal dari konflik masa


kanak – kanak dan tekanan – tekanan biologis. Freud meyakini bahwa
struktur dasar kepribadian terjadi pada fase 5 tahun awal dan fase setelah 5
tahun sebagian besar hanya elaborasi ari struktur dasar tadi

- Aliran Behavioristik berpendapat bahwa manusia berasal dari suatu sitem


kompleks yang bertingkah laku menurut cara sesuai hukum yang
ada(merupakan hasil pembelajaran/ belajar) .
- Kaum behavioris menjelaskan bahwa belajar sebagai suatu proses
perubahan tingkah laku dimana reinforcement dan punishment menjadi
stimulus untuk merangsang pebelajar dalam berperilaku.

3. Perbedaan psikoanalisa dengan behavioristik berikan contoh membahas


kepribadian menurut 2 aliran ini
#kaitkan dengan teori yang digunakan

Sigmund Freud

1. Konsep dasar psikodinamika semisal proyeksi, motif yang tidak


disadari dan represi dilihat terlalu membingungkan/tidak jelas untuk
diukur dan dites secara ilmiah. Kritik lain bahwa psikoanalisa tidak
dipengaruhi oleh data yang kontradiktori. Misal perilaku bermusuhan
merupakan bukti dari perasaan permusuhan yang tidak disadari, tetapi
perilaku ini dapat menjadi terlalu baik/ramah kalau dilihat sebagai
reaksi dari formasi reaksi (reaction formation)
2. Pendekatan Freud tidak disusun/dikembangkan dari riset yang
sistematis tetapi adri pengalamannya sebagai klinisi dengan sejumlah
kecil pasien kelas atas yang tinggal di Vienna diakhir tahun 1800an.
Pertanyaan yang muncul apakah laporan/hasil kasus tersebut dapat bias
dan seberapa cocok ide/teori Freud tersebut apabila
diaplikasikan/diterapkan pada orang-orang dari social ekonomi dan
latar belakang budaya yang berbeda. Pandangan Freud yang bias
tentang wanita juga menyebabkan banyak laki-laki dan perempuan
yang mendukung pandangan feminis menolak teori perkembangan
Freud.
3. Teknik validitas dan reliabilitas yang dirancang untuk mengukur
konstruk kepribadian dari Freud nampak lemah dan efektivitas tritmen
psikoanalisa dipertanyakan.
4. Penjelasan psikoanalitik tentang perilaku terlalu banyak menekankan
pada insting seksual dan agresif dan tidak cukup penjelasan mengenai
potensi berkembang dari manusia, pengalaman belajar dan latar
belakang sosialkultural.
Carl Gustav Jung

Ada beberapa kritik menyangkut teori yang dicetuskan oleh Jung. Sebuah
teori harus memenuhi enam kriteria teori yang bermanfaat. Pertama, suatu
teori yang bermanfaat harus menghasilkan hipotesis yang bisa diuji dan kajian
yang deskriptif. Kedua, sebuah teori harus mempunyai kapasitas untuk
diverifikasi atau diulang. Sayangnya, hampir mustahil untuk melakukan
verifikasi pada teori Jung. Teori utama Jung mengenai ketidaksadaran kolektif
merupakan konsep yang sangat sulit untuk diuji secara empiris.

Sebagian besar bukti mengenai konsep dari arketipe dan ketidaksadaran


kolektif berasal dari pengalaman mendalam yang dialami oleh Jung sendiri.
Menurut Jung, pernyataan arketipe itu berdasarkan prasyarat yang instingtif
dan tidak ada hubungannya dengan suatu alasan tertentu, tidak berdasarkan
rasional dan tidak juga bisa dibuang dalam argumentasi yang masuk akal.
Pernyataan Jung yang seperti itu lah yang tidak bisa diterima oleh peneliti
ilmiah yang mengedepankan rancangan penelitian dan rumusan hipotesis.

Ketiga, suatu teori yang bermanfaat perlu mengorganisir pengamatan ke


dalam suatu kerangka yang bermakna. Psikologi analitis dianggap paling unik
karena didalamnya menyinggung sesuatu yang tidak dibahas dalam teori
kepribadian lain. Oleh karena kemampuannya yang baik dalam mengorganisir
pengetahuan inilah, menjadikan Jung mendapat nilai rata-rata dalam teorinya.

Keempat, untuk teori yang bermanfaat adalah kemampuan teori tersebut


untuk diterapkan. Secara keseluruhan, teori Jung dianggap rendah dalam
penerapannya. Karena, konsep ketidaksadaran kolektif tidak mudah diteliti
secara empiris, tetapi mungkin berguna dalam membantu orang memahami
mitos budaya dan melakukan penyesuaian terhadap trauma-trauma hidup.

Kelima, konsisten secara internal. Nah, konsistensi dalam teori Jung masih
dianggap rendah. Alasannya, bahasa Jung sering kali bersifat rahasia dan
banyak dari istilahnya yang tidak didefinisikan dengan jelas.

Kriteria terakhir untuk teori yang bermanfaat adalah bersifat parsimony


(kesederhanaan).Teori Jung dianggap rumit, karena bersifat kompleks dengan
ruang lingkup yang luas. Hal ini dikarenakan kecendurungan Jung unuk
mencari-cari data dari berbagai macam disiplin ilmu dan kesediannya untuk
menjelajah sendiri ketidaksadarannya, bahkan sampai di bawah level pribadi.
Dalam hukum parsimony “ketika terdapat dua teori yang manfaatnya setara,
teori yang lebih disukai adalah teori yang sederhana”.

Alfred Adler

Teori Adler secara empiris tidak mempunyai dukungan yang berarti.


Konsep-konsep dasar teorinya, seperti dasar menjadi superiorita, kompleks
inferior, dan kecenderungan pengamanan tidak disertai dengan bukti
metodologis sehingga orang lain yang mencoba mengulang apa yang
dilakukan Adler akan sampai pada kesimpulan yang berbeda.

a. Terlalu banyak menekankan pada tinjauan intelektual dalam upaya


perubahan.
b. Penekanan yang berlebihan pada pengalaman nilai, minat subjektif
sebagai penentu prilaku
c. Meminimalkan factor biologis dan riwayat masa lalu.
d. Terlalu banyak menekan kan tanggung jawab pada ketrampilan
diagnostik konselor
e. Dari segi presesi kemungkinan untuk di tes dan validitas empiriknya
pada pendekatan ini lemah (kurang teliti)
f. Ada kecenderungan untuk menyederhanakan secara berlebihan
terhadap beberapa masalah manusia yang kompleks

Karen Horney

Teori psikoanalisi horney menyediakan perspektif menarik tentang ciri ciri


humanisme, tetapi teorinya tidak mempunyai penelitian terkini yang cukup
untuk mendukung ide-idenya . kekuatan teori horney adalah pada gambarnya
yang jelas tentang kepribadian Neurotik. Tidak ada pembuat teori kepribadian
lainya yang menulis tentang neurosis, sebaik (atau sebanyak) Horney.
Penjelasanya yang sangat lengkap tentang kepribadian neurotic menyediakan
ide-ide yang sangat baik untuk memahami orang-orang yang kurang sehat
secara mental. Akan tetapi ide-idenya yang hampir sebagian besar
dikhususkan membahas tentang orang-orang neurotic telah mebatasi teorinya.
Ide-idenya mengenai kepribadian normal atau sehat sangatlah umum dan tidak
dijelaskan dengan baik. Ia percaya bahwa setiap orang pada dasarnya akan
selalu berusaha meraih pemahaman diri , tetapi ia tidak menggambarkan
dengan jelas tentang pemahaman diri tersebut.

Teori honery tidak cukup kuat untuk mengembangkan penelitian dan untuk
memenuhi kriteria falsifiability (kemungkinan logis bahwa sebuah ide dapat
dianggap salah atau benar berdasarkan observasi atau penelitian). Spekulasi
dri teori tidak dapat dengan mudah mengahsilkan hipotesis yang bisa diteliti
dan oleh karena itu teori tersebut kurang dalam verifiability (kemungkinan
bahwa sebuah ide dapat diferivikasi) dan falsifiability. Teori Horney sebagian
besar didasari oleh pengalaman-pengalaman klinis dimana ia sering
berhubungan dengan individu-individu neurotik. Ia kberatan untuk membuat
asumsi-asumsi spesifik tentang keadaan psikologis dari individu-individu
sehat oleh karena itu teorinya lebih banak tentang neurotik , maka teori
tersebut dinilai tinggi dalam kemampuannya mengorganisiasi pengetahuan
mengenai neurotik. Akan tetapi teori Horney dinilai rendah dalam
kemampuannya menjelaskan tentang orang pada umumnya.

Henry Murray

Teori Murray telah dikritisi karena tidak memberikan serangkaian


proposisi psikologis yang dinyatakan secara ekplisit yang dapat menghasilkan
hipotesis yang testable. Mungkin asumsi dan konsepnya harus dilihat lebih
karena memberikan pandangan umum perilaku yang membentuk cara
tertentu dimana masalah penelitian tertentu didekati. Dia telah bekerja lebih
banyak daripada yang peneliti lain lakukan untuk mengembangkan
serangkaian variable yang akan mengadili kompleksitas perilaku manusia
sehingga cukup spesifik untuk digunakan secara berulang-ulang oleh peneliti
yang berbeda. Sperti yang telah kita amati, karyanya telah menuntun pada
studi besar-besaran dari beberapa motif spesifik.

Beberapa ahli kritik menganggap bahwa teori Murray menggabungkan


terlalu banyak materi sehingga ia kehilangan cirri khasnya. Kritikus ini
menyatakan bahwa teori tersebut mengatakan terlalu banyak sehingga tidak
ada satu hal pun yang menonjol, dan teorinya sendiri tidak menonjol daripada
yang lain. Peneliti lain merasa bahwa skema klasifikasi Murray tidak begitu
detail dan cenderung membingungkan daripada menjawab pertanyaan.
Kebersikerasan Murraynpada modifikasi konsepnya tidak membantu dalam
masalah ini.

Terakhir, kritikus menggaris bawahi bahwa walaupun Murray telah


membahas proses pembelajaran, dia hanya mencurahkan sedikit perhatian
pada detail bagaimana pembelajaran itu berlangsung. Oleh sebabnya, penulis
mengatakan bahwa dia tidak bisa menjelaskan cara motif berubah dan
berkembang (yang merupakan masalah intinya).

Anda mungkin juga menyukai