Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

“Teori Kepribadian relasi objek


Klein”

Dosen Pembimbing :
Wina Diana Sari, S.Psi., M.B.A

Disusun Oleh :
KELOMPOK 12

1) Ryusti Yudilla 228110329


2) Mahatva Maharani Melfiani 228110286
3) Syauqi Gunarta Ramadhan 228110285

PROGRAM STUDI ILMU PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karenaatas limpah dan rahmat dan karunia-Nya jualah sehingga penulis
dapatmenyelesaikan makalah untuk mata kuliah Psikologi Kepribadian sesuai
ketentuandan waktu yang ditentukan.Sekaligus penulis menyampaikan rasa
terimkasih kepada ibu ElrisfaMagistarina, S.Psi., M.Sc., selaku dosen pengampu
mata kuliah PsikologiKepribadian yang memberikan kepercayaan kepada penulisa
untuk menyusunmakalah sekaligus tugas perkuliahan dan sekaligus bahan yang
akan dipresentasikan.
Makalah ini membahas mengenai “Teori Relasi Objek” yang menjelaskan
bagaimana kepribadian sesorang itu menurut Klein.Penulis menyadari
bahwa makalah ini belumlah sempurna dan masih banyakkekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulisnantikan untuk
kemudian penulis dapat revisi dan penulis dapat menulis tulisan yanglebih baik di
masa yang akan datang.Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pekanbaru, 24 Maret 2023

Kelompok 12

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................1

DAFTAR ISI....................................................................................................................2

BAB I.................................................................................................................................3

PENDAHULUAN............................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................3

B. 1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3

C. 1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................3

BAB II...............................................................................................................................4

PEMBAHASAN...............................................................................................................4

2.1 Pengantar Teori Relasi Objek..................................................................................4

2.2 Membandingkan Konsep Kepribadian Sehat dan Tidak Sehat Klein......................4

2.3 Analisis Permasalahan non klinis dan Pemecahan Masalah Teori Kepribadian
Klein.........................................................................................................................5

2.4 Mengkolerasi Teori Kepribadian Freud, Adler, Jung, dan Klein.............................5

2.5 Penelitian Terkait.....................................................................................................6

2.7 Kritik Terhadap Teori Relasi Objek.........................................................................7

BAB III.............................................................................................................................7

PENUTUP........................................................................................................................7

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Psikologi Kepribadian merupakan salah satu cabang psikologi yang membahas tentang
kepribadian seseorang yang ada sejak lahir. Teori-teori psikoanalitik merupakan teori kepribadian yang
dilandaskan atas dasar biologis manusia. Selain atas dasar biologis, teori kepribadian juga dilandaskan
oleh pengaruh sosial. Menurut ilmu-ilmu sosial, individu merupakan produk dari masyarakat dimana ia
hidup. Kepribadian orang lebih dibentuk oleh lingkungan sosial dan budaya (Hall & Lindzey
1993:238). Salah satu tokoh yang memandangkepribadian merupakan bentukan sosial adalah Adler
dianggap sebagai bapak psikologi sosial baru (Hall & Lindzey 1993:238). Di dalam psikologi,
tentunya membahas tentang individu atau manusia. Didalam diri manusia terdapat satu aspek yang
disebut sebagai kepribadian. Kepribadian sendiri merupakan karakteristik seseorang yang tidak dikenai
nilai. Kepribadian seseorang ini salah satunya terbentuk karena interaksi social antar individu satu
dengan individu lain, karena manusia sendiri merupakan mahluk sosial. Hal ini juga berkaitan dengan
hubungan batin diantara ibu dan anaknya yang sangat kuat. Hubungan antara anak dan ibuti dak dapat
dipisahkan satu sama lain karena saling membutuhkan. Sehingga munculah teori relasi objek yang
membahas tentang hubungan yang berasal dari kedekatan seorang ibu dengan anaknya.

B. 1.2 Rumusan Masalah

1)Apa itu teori relasi objek?


2)Bagaimana membandingkan konsep kepribadian sehat dan tidak sehat Klein?
3)Bagaimana menganalisis permasalahan non klinis Klein?
4)Apa saja kolerasi dari teori Frued, Adler, Jung, dan Klein?

C. 1.3 Tujuan Penulisan

1)Untuk mengetahui apa itu teori relasi objek


2)Untuk mengetahui konsep kepribadian sehat dan tidak sehat klein
3)Untuk mengetahui kolerasi dari teori Freud, Adler, Jung ,Klein

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengantar Teori Relasi Objek

Teori relasi objek merupakan bagian dari teori Freud mengenai teori insting, Namun penyebabnya
berbeda dalam tiga hal.
1. Teori relasi objek tidak terlalu menekankan dorongan-dorongan biologis dan lebih
menekankan pada pentingnya pola yang konsisten dalam hubungan interpersonal.
2. Teori Freud bersifat paternal yang menekankan pada kekuatan dan kendali ayah,
Sedangkan Klein bersifat maternal yang menekankan keintiman dan pengasuhan ibu.
3. Freud memandang kesenangan seksual sebagai motif utama tingkahlaku, sedangkan Klein
memandang kontak dan hubungan sebagai motif utamatingkah laku manusia.
Klein disebut sebagai ibu dari teori relasi objek, Sedangkan Freud disebut sebagai ayah.

2.2 Membandingkan Konsep Kepribadian Sehat dan Tidak Sehat Klein

Konsep kepribadian sehat dan tidak sehat dapat dibandingkan dari beberapa aspek, seperti
karakteristik, gejala, dan dampak pada kehidupan seseorang. Berikut adalah perbandingan antara kedua
konsep tersebut:

1. Karakteristik Kepribadian sehat ditandai dengan adanya kesadaran diri yang baik, emosi yang
stabil, hubungan sosial yang baik, motivasi yang kuat, serta kemampuan untuk menangani
stres dan tantangan hidup dengan baik. Sedangkan kepribadian tidak sehat ditandai dengan
adanya ketidak seimbangan emosi, hubungan sosial yang buruk, motivasi yang rendah, serta
sulit dalam menangani stres dan tantangan hidup.

2. Gejala Kepribadian sehat cenderung memiliki gejala seperti optimisme, kepercayaan diri,
keterbukaan terhadap pengalaman baru, rasa ingin tahu, serta kemampuan untuk
menyelesaikan masalah dengan baik. Sedangkan kepribadian tidak sehat cenderung memiliki
gejala seperti depresi, kecemasan, kecenderungan untuk memandang segala sesuatu dengan
negatif, merasa sulit untuk mengambil keputusan, serta kecenderungan untuk menghindari
tantangan.

3. Dampak pada kehidupan Kepribadian sehat cenderung memiliki dampak yang positif pada
kehidupan seseorang, seperti keberhasilan dalam karir, hubungan sosial yang sehat, serta
kesehatan mental dan fisik yang baik. Sedangkan kepribadian tidak sehat cenderung memiliki
4
dampak yang negatif pada kehidupan seseorang, seperti kegagalan dalam karir, masalah dalam
hubungan sosial, serta masalah kesehatan mental dan fisik.

Aplikasi dalam praktik psikologi dan penelitian: Perbandingan antara konsep kepribadian sehat
dan tidak sehat dapat digunakan dalam praktik psikologi untuk membantu seseorang dalam
mengidentifikasi masalah yang mungkin mereka hadapi dalam hidup mereka. Selain itu, perbandingan
ini juga dapat membantu psikolog dalam merancang program intervensi yang tepat untuk membantu
seseorang dalam mengatasi masalah tersebut. Selain itu, perbandingan ini juga dapat digunakan dalam
penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian sehat
atau tidak sehat.

2.3 Analisis Permasalahan non klinis dan Pemecahan Masalah Teori


Kepribadian Klein

Teori kepribadian Klein merupakan salah satu teori psikoanalitik yang memfokuskan pada
perkembangan kepribadian pada masa kanak-kanak. Teori ini mengemukakan bahwa kepribadian
manusia terbentuk melalui proses internalisasi objek-objek penting dalam hidupnya, seperti ibu, ayah,
dan pengasuh lainnya. Dalam teori Klein, terdapat dua keadaan psikis, yaitu keadaan positif dan
negatif.

Dalam konteks permasalahan non klinis, teori kepribadian Klein dapat diaplikasikan dalam pemecahan
masalah, terutama dalam mengidentifikasi dan memahami pola perilaku yang tidak sehat atau negatif.
Misalnya, jika seseorang memiliki kecenderungan untuk menyalahkan orang lain dalam situasi yang
sulit, maka pemahaman terhadap pola perilaku ini dapat membantu individu tersebut untuk mengatasi
masalah tersebut dan belajar untuk lebih bertanggung jawab atas tindakan dan keputusannya sendiri.

Adapun langkah-langkah pemecahan masalah berdasarkan teori kepribadian Klein, antara lain:

1. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi

2. Menganalisis pola perilaku yang muncul dalam menghadapi masalah tersebut

3. Mengidentifikasi objek-objek internal yang terlibat dalam pola perilaku tersebut

4. Mengembangkan pola perilaku yang lebih sehat dan positif

5. Mempertahankan pola perilaku baru yang telah dikembangkan.

5
2.4 Mengkolerasi Teori Kepribadian Freud, Adler, Jung, dan Klein

Teori-teori kepribadian Freud, Adler, Jung, dan Klein merupakan teori-teori psikoanalitik yang
berbeda, namun memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dalam pandangan mereka tentang
kepribadian manusia. Berikut adalah kolerasi antara keempat teori tersebut:

1. Teori Kepribadian Sigmund Freud Teori kepribadian Freud berfokus pada tiga struktur utama
dalam kepribadian manusia, yaitu id, ego, dan superego. Id mewakili naluri biologis dan
dorongan primitif, ego bertindak sebagai mediator antara id dan dunia luar, sedangkan
superego mewakili norma dan nilai yang diterima dalam masyarakat. Freud juga
memperkenalkan konsep dari tahapan perkembangan psikoseksual, dimana perkembangan
seksual pada masa kanak-kanak mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang pada
masa dewasa.

2. Teori Kepribadian Alfred Adler Teori kepribadian Adler memfokuskan pada konsep
inferioritas dan superioritas dalam kepribadian manusia. Adler berpendapat bahwa
kecenderungan manusia untuk mencapai superioritas atau rasa keberhasilan didorong oleh
perasaan inferioritas pada awalnya. Adler juga memperkenalkan konsep gaya hidup individu,
yang mencakup pola perilaku, keyakinan, dan nilai-nilai yang membentuk kepribadian
seseorang.

3. Teori Kepribadian Carl Jung Teori kepribadian Jung berfokus pada konsep dari ketidansadaran
kolektif, yang mencakup sejumlah arketipe atau gambaran mental yang sama-sama ditemukan
dalam budaya dan sejarah manusia. Jung juga memperkenalkan konsep dari tipe kepribadian,
seperti tipe introvert dan ekstrovert, dan pengaruhnya pada cara manusia berinteraksi dengan
dunia luar.

4. Teori Kepribadian Melanie Klein Teori kepribadian Klein memfokuskan pada perkembangan
kepribadian pada masa kanak-kanak, dimana anak-anak menginternalisasi objek-objek dalam
kehidupan mereka, seperti ibu dan ayah, untuk membentuk struktur psikologis mereka. Klein
juga mengemukakan konsep dari keadaan psikis positif dan negatif, dan bagaimana hal ini
mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang.

2.5 Penelitian Terkait

Teori relasi objek dan kedekatan terus mendorongdilakukannya beberapa risetempiris.


Contohnya, teori retasi objekdigunakan untuk menjelaskan terbentuknyagangguan makan
(eatingdisorder). Penelitian ini berasumsi bahwa ketidakmampuananak untukmengurangi perasaan

6
cemas dan frustrasinya disebabkan pengasuhanorang tua yang tidak responsif dan tidak konsisten.
1. Relasi Objek dan Gangguan MakanSaat ini teori dan penelitian mengenai relasi objek dan
gangguan makan sudah diterapkan pada para laki-laki dan perempuan. Salah satunya
adalah yang dilakukan oleh Steven Huprich danrekan-rekannya (Huprich, Stepp,
Graham,& Juhnson, 2004), yang membuktikan adanya hubungan antara gangguan pada
relasi objek dan gangguan makan pada wanita dan pria, Mahasiswa perguruan tinggi.
Oleh karena gangguan makan sering kali ditemukan pada Wanita daripada pria (Brannon
& Feist, 2007), Maka penyelidikan yang dilakukan oleh Huprich dan rekan-rekannya
merupakan suatu tambahan penting terhadap penelitian mengenai gangguan makan, baik
pada pria ataupun wanita.
Penelitian ini menyatakan bahwa walaupun ada perbedaan yang signifikan mengenai
perbedaan jenis kelamin, namun pengukuran ini tidak dapat membedakan secara jelas mengenai
ketergantungan hubungan interpersonal dengan gangguan makan. Sebagai contoh, Huprich dan rekan-
rekannya menemukan bahwa baik pria maupun wanita yang mempunyai ketergantungan yang tinggi
dalam hubungan interpersonalnya dan fokus pada dirinya sendiri (egosentris), cenderung mengalami
kesulitan yang lebih besar dalam mengontrol kompulsivitas makannya, disbanding mereka yang lebih
kuat, lebih merasa aman, dan tidak fokus pada dirinya sendiri. Dengan kata lain, orang yang sangat
bergantung pada orang lain cenderung untuk “menjadikan makanan sebagai objek eksternalnya untuk
menenangkan dirinya sendiri”
2. Teori Kedekatan Hubungan dengan Orang Dewasa Seperti yang dikonsepkan oleh John
Bowlby, Teori kedekatan (attachmanet) menekankan hubungan antara orang tua dan anak.
Sejak tahun 1900-an, penehti sudah mulai meneliti secara sistematis hubungan pada orang
dewasa, terutama pada hubungan yang romantic.Kedekatan (attachment) merupakan
konstruk psikologi kepribadian yang secara terus menerus menghasilkan banyak
penelitian penting. Saat kajian mengenai teori kedekatan mulai memahami perbedaan
dalam hubungan anak-orang tua. penelitian terkini menyebutkan bahwa dinamika yang
sama (gaya kedekatanrasa aman, penghindar, dan pencemas) dinilai penting untuk
memahami konsep hubungan, mulai dari hubungan pasangan romantis hingga hubungan
pemimpin militer dan prajuritnya.

7
2.7 Kritik Terhadap Teori Relasi Objek

Teori relasi objek berkembang dari teori psikoanalisis orthodoks, maka sama seperti teori Freud,
teori ini menghadapi permasalahan dalam hal ketidak mampuannya untuk diulang atau diuji
kebenarannya
Kebanyakan gagasannya didasarkan pada apa yang terjadi dalam diri psikis seorang bayi sehingga
asumsi tersebut tidak dapat diulang untuk disangkal atau dibenarkan. Teori ini tidak membiarkannya
untuk di sangkal atau dibenarkan karena teori ini hanya memunculkan sangat sedikit hipotesis yang
bisa diuji. Di lain pihak, Teori kedekatan dinilai tinggi dalam hal ketidak marnpuannya untuk diulangi.
Sebagai tambahan, kami menilai rendah teori relasi objek dalam hal kriteria kesederhanaan
( parsimony). Khususnya pada teori Klein yang menggunakan frase-frase yang kompleks dan tidak
perludalam mengekspresikan teorinya.

BAB III
8
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada makalah ini kami telah membahas mengenai teori Relasi Objek oleh Klein. Teori relasi
objek merupakan bagian dari teori Freud mengenai teori insting, Klein disebut sebagai ibu dari teori
relasi objek, sedangkan Freud disebut sebagai ayah. Hubungan-hubungan objek teoretisi umumnya
melihat kepribadian manusia sebagai produk dari awal hubungan ibu –anak . Interaksi antara ibu dan
bayi meletakkan landasan bagi pengembangan kepribadian masa depan karena pengalaman
interpersonal yang awal berfungsi sebagai prototipe untuk hubungan interpersonal berikutnya.
Teori relasi objek memandang kepribadian manusia sebagai produk dari hubungan awal antara ibu
dan anaknya yang berusia empat hingga enam bulan pertama yang merupakan masa paling kritis untuk
perkembangan kepribadian. Klein percaya bahwa terdapat representasi internal psikis yaitu merupakan
bagian terpenting dalam objek signifikan awal, Seperti pada payudara ibu dan penis ayah. Menurut
Klein, hubungan anak dengan payudara merupakan dasar dari sebuah hubungan dan berperan sebagai
prototipe dari hubungan selanjutnya. Perkembangan ini mencoba mencari tahu bagaimana gambaran
dan pola awal hubungan diri sendiri dengan orang lain, yang dibangun pada masa kanak-kanak yang
mana bisa mempengaruhi konsep diri kita dan hubungan sosial melalui tantangan-tantangan
hidupdimasa selanjutnya.
Teori relasi objek merupakan bagian dari teori Freud mengenai teori insting, tetapi penyebabnya
berbeda. Teori relasi objek menekankan pada pentingnya pola yang konsisten dalam hubungan
interpersonal sedangkan teori Freud menekankan dorongan-dorongan biologis, teori relasi objek
bersifat maternal yang menekankan keintiman dan pengasuhan ibu sedangkan teori Freud bersifat
paternal dan menekankan pada kekuatan kontrol ayah, danyang terakhir teori relasi objek lebih
memandang kontak dan hubungan sebagai motif utama tingkah laku manusia sedangkan teori Freud
lebih memandang kesenangan seksual sebagai motif utama tingkah laku manusia. Teori relasi objek
telah mendorong munculnya banyak penelitian. Teori relasi objek memiliki permasalahan dalam hal
ketidak mampuannya untuk diulang atau diuji kebenarannya, seperti halnya teori Freud (teori
psikoanalisis ortodoks). Kebanyakan gagasan didasarkan pada apa yang terjadi dalam diri psikis
seorang bayi sehingga asumsi tersebut tidak dapat diulang untuk disangkal atau dibenarkan. Teori ini
hanya memunculkan sedikit hipotesis yang diuji. Di lain pihak, teori kedekatan dinilai tinggi dalam hal
ketidakmampuannya untuk diulangi. Kegunaan yang paling penting dari teori relasi objek adalah
kemampuannya dalam mengorganisasi atau mengelola informasi tentang perilaku

DAFTAR PUSTAKA
9
Feist, J & Gregory Feist (2010). Teori Kepribadian, Edisi 7, Buku 1. Jakarta :Salemba Humanika
Friedman, Howard S., Schustack, Miriam W. 2006
Kepribadian: Teori Klasik dan Riset Modern. Edisi 3 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Larsen, Randy J., Buss, david M. 2002.
Personality Psychology: Domain of Knowledge About Human Nature. New York: McGraw-Hil
Freud, S. (1923). The ego and the id. Hogarth Press.
Adler, A. (1927). Understanding human nature. Greenberg.
Jung, C. G. (1964). Man and his symbols. Doubleday.
Klein, M. (1935). A contribution to the psychogenesis of manic-depressive states. International
Journal of Psychoanalysis, 16, 145–174.
Steiner, J. (1993). Psychic retreats: Pathological organizations in psychotic, neurotic and
borderline patients. Routledge.
Hinshelwood, R. D. (1994). Clinical Klein: From theory to practice. Free Association Books.

1
0

Anda mungkin juga menyukai