a. Dosis, efek dari agen luar yang dikonsumsi oleh ibu yang efeknya dapat
berakibat ke janin mis: konsumsi obat.
b. Kerentanan genetik, faktor genetik yang diturunkan ibu dan dibawa oleh janin.
c. Waktu Keterpaparan, kerusakan embrio selama periode germinal, usia
kehamilan yang masih dini akan memiliki resiko yang tinggi akan kerusakan
embrio dibanding periode fetus (janin).
B. KELAHIRAN
1. Tahapan Kelahiran
a. Tahap pertama
Kontraksi yang terjadi tiap 15-20 menit sekali, kontraksi menyebabkan servix
/jalan lahir meregang dan terbuka; kontraksi yang terjadi tiap 2-5 menit sekali;
kontraksi semakin sering dan servix terbuka hingga 10 cm
b. Tahap Kedua
Ketika kepala bayi telah terlihat dan telah berada di posisi jalan lahir. Saat
dimana ibu dipersiapkan untuk mendorong bayi keluar
c. Tahap Ketiga
Tahap setelah proses kelahiran, tahap dimana plasenta keluar dan tali pusar
dipotong
2. Setting Kelahiran dan orang-orang yang membantu
Sebagian besar kelahiran dilakukan di rumah sakit maupun tempat bersalin bahkan
beberapa juga dilakukan di rumah masing-masing. Beberapa pihak yang membantu
kelahiran, antara lain: bidan, dokter, atau dukun beranak.
3. Metode Persalinan
a. Medication
Obat-obatan dan injeksi yang membantu proses kelahiran, mis: analgesia,
anesthesia, oxytocin
b. Kelahiran Normal
c. Kelahiran melalui Caesar
d. Prosedur kelahiran yang lain (Waterbirth, Hypnobirth)
4. Melakukan Penilaian pada bayi baru lahir
Skala Apgar
Metode penilaian kesehatan dari bayi baru lahir (1-5 menit setelah lahir).
Melakukan evaluasi terhadap kerja jantung, pernapasan, otot, warna tubuh,
reflek terhadap iritasi
Brazelton Neonatal Behavioral Asaessmen Scale (NBAS)
Pengukuran yang dilakukan dalam 1 bulan pertama kehidupan, menilai
perilaku bayi, reflex, dan reaksi terhadap orang dan objek
Neonatal Intensive Care Unit Network Neurobehvioral Scale (NNNS)
NBAS diberlakuka untuk bayi yang “at risk”, menilai perilaku bayi, keadaan
neurologi dan respon terhadap stress, kapasitas regulasi.
5. Preterm dan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Preterm
Bayi yang lahir sebelum waktunya (sebelum 37 minggu kehamilan) dan bayi
yang lahir preterm akan memiliki berat badan dibawah normal.
Bayi yang lahir preterm dan BBLR memiliki resiko permasalahan terhadap
perkembangan dan kesehatannya. Selain itu bayi seperti ini akan sulit untuk
bisa bertahan hidup.
Beberapa langkah dilakukan untuk menghadapi permasalahan ini, yakni
dengan melakukan perhatian khusus dan intensif, misal: perawatan metode
kanggoro, kontak skin to skin bayi dengan orang tua. Perawatan lain adalah
dengan metode massage (pijatan).
C. PERIODE POST-PARTUM
Terkait bagaimana ibu yang telah melahirkan menyesuaian keadaan setelah proses
kehamilan dan kelahiran selesai.
1. Penyesuaian Fisik
Ibu mengalami kelelahan setelah proses kelahiran
Perhatian pada hilangnya waktu tidur karena harus mengurus bayi
Perubahan bentuk tubuh yang berubah setelah bayi dilahirkan, dan keadaan
fisik yang tidak sama sebelum kehamilan
Masa nifas
2. Penyesuaian Emosional dan Psikologis
Fluktuasi emosi yang naik turun, emotional swing setelah persalinan
Beberapa ibu akan mengalami post partum blues (baby blues), Postpartum
blues merupakan suasana hati yang dirasakan wanita setelah melahirkan
yang berlangsung selama 3-6 hari dalam 14 hari pertama pasca melahirkan,
dimana perasaan ini berkaitan dengan bayinya.
Depresi postpartum dialami seorang ibu paling lambat 8 minggu setelah
melahirkan dan dalam kasus-kasus tertentu dapat berlanjut hingga setahun.
Wanita dengan postpartum depression akan kesulitan dalam menjalin ikatan
batin dengan buah hati yang baru dilahirkannya. Sehingga dibutuhkan terapi
psikologis serta dukungan langsung dari keluarga.
3. Bonding
Menciptakan keterikatan hubungan antara ibu, orang tua & anak.
SUMBER :