Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN MASA PRENATAL HINGGA KELAHIRAN

Oleh : Sofa Amalia, S.Psi., M.Si

A. PERKEMBANGAN MASA PRENATAL


Perkembangan masa prenatal dimulai pada masa fertilisasi (pembuahan) hingga
kelahiran, waktunya ± 266 – 280 hari (38 s/d 40 minggu). Arah perkembangan masa
prenatal terbagi dalam 3 periode, yaitu:
1. Periode Germinal
Terjadi pada 2 minggu pertama setelah konsepsi. Periode ini diawali dengan
terbentuknya zigot (telur yang telah dibuahi), terbentuknya sel, dan mendekatya
zigot pada dinding rahim (uterus). Sel yang terbentuk akan terbagi menjadi 2, yaitu:
blastosis (akan berkembang menjadi embrio), dan trophoblast (menghasilkan
nutrisi dan menjaga embrio). Mendekatnya zigot ke dinding uterus membutuhkan
waktu 11 – 15 hari setelah masa konsepsi.
2. Periode Embrionik
Terjadi pada 2 – 5 minggu setelah masa konsepsi. Terjadi perubahan bentuk sel,
terbentuk sistem suportif sel, dan organ-organ mulai terlihat. Periode embrionik
sering juga disebut dengan Organogenesis, dimana pada masa ini organ-organ mulai
terbentuk pada 2 bulan pertama masa prenatal.
Berat sel bertambah sehingga disebut embrio, terdapat 3 bagian sel yang
berkembang, yaitu: endodermis (memproduksi tubuh bagian dalam, mis: sistem
perncernaan dan pernapasan), mesodermis (memproduksi bagian di sekitar tubuh
bagian dalam, mis: sistem sirkulasi, tulang, sistem pembuangan, dan reproduksi),
dan eksodermis (memproduksi bagian luar tubuh, mis: sistem syaraf, otak, dan alat
sensoris).
Bagian yang mendukung kehidupan embrio adalah:
a. Umbilical Cord (tali pusar)  Pengubung atau tali pengikat bayi dan plasenta
b. Plasenta  Organ yang dibentuk dari jaringan pembuluh darah dan
menghubungkan janin yang sedang berkembang dengan dinding rahim
sehingga janin dapat menerima nutrisi, pertukaran gas melalui asupan darah
ibu, pertahanan melawan infeksi, dan memproduksi hormon yang dapat
menyokong kehamilan.
3. Periode Fetal
Periode ini terjadi selama 7 bulan (usia fetus/janin 2 bulan hingga kelahiran)
a. Trimester 1 (konsepsi – 3 bulan)
Tiga bulan setelah konsepsi, janin memiliki panjang 3 inci dan berat 3 ons. Janin
mulai aktif, menggerakkan lengan dan kakinya, membuka dan menutup
mulutnya, dan menggerakkan kepalanya, mulai terlihat berbeda karena nampak
wajah, kelopak mata, hidung dan dagu. Bisa diidentifikasi jenis kelamin janin.
b. Trimester 2 (4 – 6 bulan)
Janin memiliki panjang 6 inci dan berat 4-7 ons, bagian bawah tubuh mulai
berkembang, ibu dapat merasakan pergerakan tangan dan kaki dari janin.
c. Trimester 2 (7 – 9 bulan)
Janin memiliki panjang 12 inci dan berat 1 pons dan terus bertambah hingga
kelahiran. Janin menjadi lebih aktif, dan mulai memilih posisi yang dikehendaki.
Mata dan kelopak mata secara komplit terbentuk, rambut-rambut halus
dikepala mulai terlihat, reflek tangan untuk memegang sudah dapat dirasakan,
napas yang tidak teratur dapat dirasakan pergerakannya
OTAK
 Salah satu aspek terpenting pada masa prenatal adalah perkembangan otak
(Nelson, 2011)
 Ketika bayi dilahirkan, setidaknya memiliki sekitar 100 juta neuron atau sistem
syaraf. Yang mengatur pemrosesan informasi dalam syaraf di otak.
 Selama masa prenatal neuron menghabiskan waktu untuk bergerak ke lokasi
yang tepat dan mulai untuk terkoneksi satu dengan yang lain.
 Pembentukan otak manusia dimulai saat awal trimester kedua periode prenatal.
 Usia 23 minggu periode prenatal, awal terjadi koneksi antar neuron dimana
proses ini akan berlanjut setelah kelahiran (Moulson & Nelson, 2008)
TERATOLOGI DAN BAHAYA SELAMA MASA PRENATAL

Teratologi adalah pertumbuhan struktur janin yang tidak normal, kejadian


teratology tidak hanya menyebabkan cacat fisik pada saat lahir, namun dapat
merubah pekembangan otak, kognitif, dan fungsi perilaku manusia. Kejadian
teratologi dapat terjadi karena:

a. Dosis, efek dari agen luar yang dikonsumsi oleh ibu yang efeknya dapat
berakibat ke janin mis: konsumsi obat.
b. Kerentanan genetik, faktor genetik yang diturunkan ibu dan dibawa oleh janin.
c. Waktu Keterpaparan, kerusakan embrio selama periode germinal, usia
kehamilan yang masih dini akan memiliki resiko yang tinggi akan kerusakan
embrio dibanding periode fetus (janin).

Perhatian penting yang membahayakan janin:

Obat dengan Resep Dokter dan Tanpa Resep Dokter


Obat Psikoaktif (Kafein, Alkohol, Nikotin, Kokain, Metamfetamin, Mariyuana,
Heroin)
Tipe Darah yang Bertentangan (Rhesus darah yang bertentangan antara
janin dan ibu dapat menyebabkan sistem imunitas yang memproduksi
antibodi malah menyerang janin)
Bahaya Lingkungan (Bahaya lingkungan dapat mempengaruhi embrio dan
janin, mis: radiasi, buangan limbah racun, polusi kimiawi)
Penyakit saat kehamilan (Penyakit saat kehamilan dan infeksi dapat
menyebabkan masalah, misal: rubella, toxoplasma, syphilis, AIDS) 
dibutuhkan tes darah saat sebelum kehamilan.
Faktor Parental yang lainnya (mis: Nutrisi dan diet selama kehamilan; usia
kehamilan remaja dan diatas usia 35 tahun; keadaan emosional dan stress
saat kehamilan).
PERAWATAN MASA PRENATAL

 Perawatan masa kehamilan dilakukan dengan berbagai cara, terkait


menentukan jadwal untuk pengecekan secara medis, untuk melihat
perkembangan kondisi ibu dan janin dan untuk melihat penyakit yang bisa
mempengaruhi ibu dan janin (Lu & Lu, 2008)
 Program-program komprehensif termasuk pemberian edukasi, pelayanan
sosial dan suplai nutrisi bagi ibu hamil. Termasuk informasi mengenai masa
kehamilan, saat persalinan, dan pengurusan bayi baru lahir.
 Beberapa program lain terkait kunjungan, perhatian dan dukungan dari
keluarga (terutama suami dan orang tua)

B. KELAHIRAN
1. Tahapan Kelahiran
a. Tahap pertama
Kontraksi yang terjadi tiap 15-20 menit sekali, kontraksi menyebabkan servix
/jalan lahir meregang dan terbuka; kontraksi yang terjadi tiap 2-5 menit sekali;
kontraksi semakin sering dan servix terbuka hingga 10 cm
b. Tahap Kedua
Ketika kepala bayi telah terlihat dan telah berada di posisi jalan lahir. Saat
dimana ibu dipersiapkan untuk mendorong bayi keluar
c. Tahap Ketiga
Tahap setelah proses kelahiran, tahap dimana plasenta keluar dan tali pusar
dipotong
2. Setting Kelahiran dan orang-orang yang membantu
Sebagian besar kelahiran dilakukan di rumah sakit maupun tempat bersalin bahkan
beberapa juga dilakukan di rumah masing-masing. Beberapa pihak yang membantu
kelahiran, antara lain: bidan, dokter, atau dukun beranak.
3. Metode Persalinan
a. Medication
Obat-obatan dan injeksi yang membantu proses kelahiran, mis: analgesia,
anesthesia, oxytocin
b. Kelahiran Normal
c. Kelahiran melalui Caesar
d. Prosedur kelahiran yang lain (Waterbirth, Hypnobirth)
4. Melakukan Penilaian pada bayi baru lahir
 Skala Apgar
Metode penilaian kesehatan dari bayi baru lahir (1-5 menit setelah lahir).
Melakukan evaluasi terhadap kerja jantung, pernapasan, otot, warna tubuh,
reflek terhadap iritasi
 Brazelton Neonatal Behavioral Asaessmen Scale (NBAS)
Pengukuran yang dilakukan dalam 1 bulan pertama kehidupan, menilai
perilaku bayi, reflex, dan reaksi terhadap orang dan objek
 Neonatal Intensive Care Unit Network Neurobehvioral Scale (NNNS)
NBAS diberlakuka untuk bayi yang “at risk”, menilai perilaku bayi, keadaan
neurologi dan respon terhadap stress, kapasitas regulasi.
5. Preterm dan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
 Preterm
Bayi yang lahir sebelum waktunya (sebelum 37 minggu kehamilan) dan bayi
yang lahir preterm akan memiliki berat badan dibawah normal.
 Bayi yang lahir preterm dan BBLR memiliki resiko permasalahan terhadap
perkembangan dan kesehatannya. Selain itu bayi seperti ini akan sulit untuk
bisa bertahan hidup.
 Beberapa langkah dilakukan untuk menghadapi permasalahan ini, yakni
dengan melakukan perhatian khusus dan intensif, misal: perawatan metode
kanggoro, kontak skin to skin bayi dengan orang tua. Perawatan lain adalah
dengan metode massage (pijatan).
C. PERIODE POST-PARTUM
Terkait bagaimana ibu yang telah melahirkan menyesuaian keadaan setelah proses
kehamilan dan kelahiran selesai.
1. Penyesuaian Fisik
 Ibu mengalami kelelahan setelah proses kelahiran
 Perhatian pada hilangnya waktu tidur karena harus mengurus bayi
 Perubahan bentuk tubuh yang berubah setelah bayi dilahirkan, dan keadaan
fisik yang tidak sama sebelum kehamilan
 Masa nifas
2. Penyesuaian Emosional dan Psikologis
 Fluktuasi emosi yang naik turun, emotional swing setelah persalinan
 Beberapa ibu akan mengalami post partum blues (baby blues), Postpartum
blues merupakan suasana hati yang dirasakan wanita setelah melahirkan
yang berlangsung selama 3-6 hari dalam 14 hari pertama pasca melahirkan,
dimana perasaan ini berkaitan dengan bayinya.
 Depresi postpartum dialami seorang ibu paling lambat 8 minggu setelah
melahirkan dan dalam kasus-kasus tertentu dapat berlanjut hingga setahun.
Wanita dengan postpartum depression akan kesulitan dalam menjalin ikatan
batin dengan buah hati yang baru dilahirkannya. Sehingga dibutuhkan terapi
psikologis serta dukungan langsung dari keluarga.
3. Bonding
Menciptakan keterikatan hubungan antara ibu, orang tua & anak.

SUMBER :

Santrock, John W. Life-Span Development 13th Edition. 2010. USA: Mc Graw-Hill

Anda mungkin juga menyukai