Anda di halaman 1dari 17

KARAKTER RELIGIUS MAHASISWA DALAM

KEGIATAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Disusun oleh :
Nama : nadra rahayu faradilla
Nim : M1D120012

Dosen pengampu : Eva Iryani MPD. I

Program studi Teknik lingkungan


Fakultas sains dan teknologi
Universitas Jambi
TA 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “karakter religius mahasiswa
dalam kegiatan kehidupan sehari-hari”

Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan materi maupun pikiran.

Dan harapan saya semoga karya ilmiah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi karya ilmiah
menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Kamis, 24 september 2020

Nadra Rahayu Faradilla


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Karakter merupakan hal yang terpenting dari kehidupan manusia. Dalam kamus besar Bahasa
Indonesia, karakter merupakan sifat kejiwaan, akhlak atau budi perkerti yang membedakan
seseorang dengan yang lain. Adapun menurut ( Ditjen mandikdasmen – kementrian Pendidikan
nasional ), karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu
untuk hidup dan bekerjasama baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap
mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. Sedangkan pendapat para ahli
menyatakan :

a) Menurut Maxwell, karakter jauh lebih baik dari sekadar perkataan lebih dari itu karakter
merupakan sebuah pilihan yang menentukan tingkat kesuksesan.
b) Menurut wyne, karakter menandai bagaimana cara atau pun teknis untuk memfokuskan
penerapan nilai kebaikan ke dalam tindakan atau pun tingkah laku.
c) Menurut kamisa, pengertian karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, dan budi
pekerti yang dapat membuat seseorang terlihat berbeda dari orang lain. Berkaakter dapat
diartikan memiliki watak dan juga kepribadian.
d) Menurut doni Kusuma, karakter merupakan ciri, gaya, sifat, atau pun karakteristik diri
seseorang yang berasal dari bentukan atau pun tempaan yan didapatkan dari lingkungan
sekitarnya.
e) Menurut W. B. saunders, karakter merupakan sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan
oleh individu karakter dapat diihat dari berbagai macam atribut yang ada dalam pola
tingkah laku individu
f) Menurut gulo w. pengertian karakter adalah kepribadian yag dilihat dari titik tolak etis
atau pun moral ( seperti contohnya kejuruan seseorang). Karakter biasanya memiliki
hubungan sifat-sifat yang relatif tetap
g) Menurut alwisol, karakter merupakan penggambaran tingkah laku yang dilaksanakann
dengan menonjolkan nilai benar- salah dan baik-buruk,secara implisit ataupun eksplisit,
karakter berbeda kepribadian yang sama sekali tidak menyangkut nilai-nilai

Dari pengertian di atas karakter tidak terlepas dari terlepas dari adanya akhlak, sehingga karakter
dapat di artikan sebagai cara berfikir dan berperilaku baik antar sesama manusia maupun
dengan allah SWT. Karakter terpenting yang harus di terapkan yaitu karakter religius. Karakter
religius berasal dari Bahasa asing yaitu religion yang berarti agama atau kepercayaan akan
adanya kekuatan kodrati di atas manusia, sedangkan religius berasal dari kata religious yang
artinya sifat religi yang terdapat pada diri seseorang. jadi religius adalah sikap dan perilaku
yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya. Toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Adapun menurut bebrapa ahli
yaitu :

Suatu cara pandang seseorang mengenai agamanya serta bagaimana orang tersebut menggunakan
keyakinan atau agamanya dalam kehidupan sehari-hari ( Earnshaw :2000 )

Suatu sikap dan perilaku yang taat atau patuh dalam menjalankan ajaran agama yang dipeluknya,
bersikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta selalu menjalin kerukunan hidup
antar pemeluk agama lain ( T Ramli : 2003 ).
a.2. Rumusan masalah

b. Pengertian karakter religius


c. Ciri-ciri karakter baik dan buruk
d. Bagaimana menjaadi insan yang berkarakter?
e. Apa itu karakter religius dan qurani?

1.3. Tujuan penelitian

a. Untuk dapat mengetahui karakter religius mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari


b. Untuk memenuhi tugas karya ilmiah agama

1.4. Manfaat penelitian

a. Dapat mengetahui tentang karakter religius dalam kehidupan sehari-hari


b. Dapat mengetahui bagaimana menjadi insan yang berkarakter dan mengetahui mana
yang baik dan buruk
a.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

b.1. Pengertian karakter religius

Karakter religius merupakan penghayatan ajaran agama yang dianut dan telah
melekat pada diri seseorang dan memunculkan sikap ataupun perilaku dalam
kehidupan sehari-hari baik dalam bersikap maupun bertindak yang dapat
membedakan dengan karakter oranglain. Ia menjadikan agama sebagai panutan dalam
setiap tutur kata sikap, dan perbuatannya dan menjauhi larangannya.

Sikap merupakan sebuah sebuah kecenderungan yang menentukan atau suatu


kekuatan jiwa yang mendorong seseorang untuk bertingkah laku yang ditunjukan ke
arah suatu objek khusus dengan cara tertentu,baik objek itu berupa
orang,kelembagaan atau pun masalah bahkan berupa dirinya sendiri.

Dalam ajaran agama islam,relegius seorang tidak hanya dapat diwujudkan melalui
aktifitas ritual saja,tetapi juga dilihat dari beberapa dimensi yang lain. Menurut
zuhairini adalah secara umum dasar dasar agama islam meliputi meliputi aqidah
aqidah,Syariah dan akhlak.Hal ini sejalan dengan pernyataan yusuf al-qardhawy yang
menyatakan bahwa dalam agama islam memiliki dimensi dimensi atau pokok pokok
islam yang secara garis besar dibagi menjadi 3 yaitu:
1) Aqidah adalah ajaran tentang keimanan terhadap Ke-esaan allah
SWT.aqidah sering disamakan dengan keimanan yang menunjukan
seberapa besar tingkat keyakinan seorang trhadap kebenaran ajaran
agamanya yang bersifat keyakinan seorang terhadap kebenaran ajaran
agama nya yang bersifat fundamental dan dogmatis.
2) Syari’ah/ibadah menurut Bahasa,artinya taat,tunduk,turut ikut, dan doa.
Ibadah adalah tata cara pengaturan tentang perilaku hidup manusia untuk
meencapai keridhaan Allah SWT.
3) Akhlak berasal dari berasal dari Bahasa arab akhlaq (‫ )اخالق‬jama’ dari kata
huluq ‫ قُلُخ‬yang menurut Bahasa adalah budi pekerti,perangkai,tingkah
laku atau tabi’at. Aklah adalah amalan yang bersifat pelengkap
penyempurnaan bagi kedua amal diatas yang mengajarakan tentang tata
cara pergaulan hidup manusia.

Dari penjelasan diatas merupakan pokok-pokok islam yang dapat dijadikan


sebagai ruang lingkup dari karakter relegius:

a) Aspek aqidah,ruang lingkup aqidah merupakan yang paling dasar dalam


diri seorang dikarenakan dengan aqidah membuat seorang memiliki
pondasi atas sikap relegius , aqidah juga merupakan alasan utama
seseorang dapat percaya akan kekuasaan allah.
b) Aspek syari’ah/ibadah, merupakan ruang lingkup realisasi atas
aqidah,iman yang tertanam dalam dirinya, berusaha melakukan kewajiban
atau apapun yang diperintah oleh allah, hal ini bekaitan dengan ritual atau
Pratik ibadah seperti seperti oleh allah, hal ini berkaitan dengan ritual atau
praktik ibadah seperti sholat lima waktu, solat sunnah dan lain-lain.
c) Aspek aklah, ruang lingkup akhlak berkaitan dengan perilaku dirinya
sebagai sebagai muslim yang taat,dalam menjalan kan kehidupan sehari
hari sesuai dengan ajaran agama islam.

Ada beberapa hal yang dapat dijadikan indicator sikap relegius seseorang,yakni:

a. Komitmen terhadap perintah dan larangan allah


b. Bersemangat mengkaji ajaran islam
c. Aktif dalam kegiatan agama
d. Menghargai symbol-simbol keagamaan
b.2. Ciri-ciri karakter baik dan buruk

Manusia memiliki 2 karakter, baik dan buruk, hal ini dapat terbentuk dengan kebiasaan
atau dengan lingkungan sehari-hari. Orang dapat dikatakan memiliki karakter baik yaitu
memiliki beberapa aspek yaitu :

1) Kejujuran, rahasia untuk meraih sukses adalah selalu berkata jujur.


Mereka menyadari, ketidak jujuran pada akhirnya akan mengakibat kan
diri mereka sendiri terjebak dalam kesulitan yang berlarut larut.
2) Keadilan,salah satu skill seorang relegius adalah mampu bersikap adil
kepada semum pihak, bahkan saat dia terdesak sekalipun.
3) Bermanfaat bagi orang lain, hal ini merupakan salah satu bentuk sikap
relegius yang Nampak dari diri sendiri seorang.
4) Disiplin tinggi, mereka sangatlah disiplin. Kedisiplinan mereka tumbuh
dari semangat penuh gairah dan kesadaran, bukan dari keharusan atau
keterpaksaan.
5) Keseimbangan, seorang memiliki sikap relegius sangat menjaga
keseimbangan hidupnya.
6) Rendah hati, sikap rendah hati merupakan sikap yang tidak sombong mau
mendengarkan pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendak nya.
7) Bertutur kata yang baik berguna untuk menjaga arar tidak menyakiti hati
orang lain.
8) Tidak mudah tersulut emosi, agar tidak menyebabkan/ menimbulkan hal-
hal yang tidak di inginkan
9) Amanah, mereka diberikan kepercayaan oleh seseorang maka mereka
tidak boleh mengecewakan orang lain

Dalam berkarakter baik kita harus dapat menempatkan diri guna mendapat kepercayan
dalam lingkungan maupun dalam suatu wadah / himpunan masyarakat dan dia
bertanggung jawab dalam semua keputusan yang talah ia ambil.
Orang dapat dikatakan memiliki karakter buruk yaitu memiliki beberapa aspek berikut :

1) Berbohong, kebalikan dari kejujuran. Berbohong dapat mengakibatkan


meraka terjebak dalam kesulitan
2) Sombong , orang yang sombong tidak mau mendengarkan pendapat orang
lain dan tidak mau menerima kritik.
3) Tidak disiplin, dalam mengerjakan sesuatu akibat terlalu menunda-nunda
pekerjaan.
4) Berkata kasar, mereka yang sering berkata kasar membuat mereka di jauhi
oleh orang lain
5) Mudah tersulut emosi, mereka yang tidak dapat menahan emosinya
menyebabkan hal-hal yang tidak di inginkan terajadi
6) Berbuat tidak adil, membela orang yang salah padahal dia tau mana yang
benar dan mana yang salah merupakan salah satu contoh perbuatan yang
tidak adil.
7) Terlalu terpaku pada satu hal, kita sebagi manusia harusnya seimbang
antara dunia dan akhirat agar mendapatkan keberkahan di keduanya.

Ada banyak karakter buruk yang lainnya, karakter buruk memiliki banyak dampak negative di
antaranya membuat susah bergaul, tidak mendapat kepercayaan hingga di jauhi oleh orang
sekitar.

MACAM MACAM SIKAP RELEGIUS

Sikap berfungsi memotivasi untuk bertingkahlaku,baik dalam bentuk tingkah laku nyata (over
behavior) maupun tingkah laku tertutup (cover behavior). Karena sikap diperoleh dari hasil
belajar atau pengaruh lingkungan,maka bentuk sikap remaja dapat dibagi sebagai berikut :

a) Percaya turut-turutan
b) Percaya kesadaran
c) Percaya tapia gak ragu ragu
d) Tidak percaya sama sekali.
b.3. Bagaimana menjadi insan yang berkarakter

Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan Pendidikan. Untuk meningkatkan


kualitas suatu bangsa adalah dengan melalui Pendidikan. Saat ini negara kita
dirundung krisis moral dan karakter, hilangnya kejujuran, dan rasa tanggung jawab
membuat Indonesia semakin tertinggal. Maka dari itu sebagai masyarakat indonesai
harus mempunyai karakter.

Sebagai insan yang berkarakter kita harus memiliki nilai -nilai kehidupan yang terpuji
dan memegang teguh nilai dan di amalkan dalam menjalani kegiatan sehari-hari nilai-
nilai utama kehidupan diperoleh dari banyak sumber yaitu : agama, keluarga, hingga
lingkungan masyarakat.
Selain itu kia harus mencoba hal-hal baru atau keluar dari zona nyaman untuk
membangun karakter yang berbeda atau lebih baik dari saat ini.

Ada banayak cara menjadi insan yang berkarakter:

 Yang pertama dengan memilih lingkungan yang baik. Lingkungan yang baik akan
membentuk suatu karakter dan pergaulan yang baik. Begitu pula sebaliknya
lingkungan yang buruk menyebabkan karakter orang yang berada di dalam
lingkungan tersebut menjadi buruk. jalan yang terbaik adalah cari lingkungan yang
baik atau banyak-banyaklah bersilaturahmi dengan teman-teman yang baik.
 Yang kedua keyakinan yang benar, keyakinan yang benar tentunya akan menjadikan
kita memiliki karakter yang baik dan benar, karena kita akan melakukan hal-hal yang
benar dan berkualitas. Jika kita mendapatkan kepercayaan atau keyakinan yang salah,
hal itu yang akan menghancurkan karakter kita.
 Yang ke tiga menghargai pendapat orang lain, setiap orang pasti memiliki pendapat
yang berbeda-beda oleh karena itu kita harus menghargai pendapat orang lain. Maka
kita akan di hargai pendapatnya oleh orang lain. Tidak ada seorang pun yang mampu
menyamakan perbedaan pendapat. Dari perbedaan tersebut kita akan saling
melengkapi bukan malah memecah belah persatuan.
 Yang ke empat dapat mengendalikan diri, karena kita tidak tau apa yang akan terjadi
walaupun itu baik atau buruk kita harus tetap mengendalika diri agar tidak terjadi hal-
hal yang tidak di inginkan
 Yang ke lima memiliki Pendidikan dan wawasan luas akan menjadikan kita memiliki
karakter yang baik, karena Pendidikan dan wawasan dapat membentuk kepribadian
yang baik dan membuka cakrawala guna menyaring mana yang baik dan mana yang
buruk.
 Yang ke enam memiliki motivasi hidup,dengan memiliki motivasi kita akan
menjadikan hidup lebih bersemangat dan optimis. Sehingga kita tidak mudah
terpengaruh akan hal-hal yang negative
 Yang ke tujuh menerapkan kebiasaan kebiasaan baik, kebiasaan baik yang dilakukan
secara konsisten maka hal itu akan membentuk karakter kita menjadi baik. Oleh
karena itu kita harus membiasakan hal baik walapun itu dari hal kecil
 Yang ke delapan menjadikan agama sebagai pedoman dalam melakukan berbagai
macam hal, dalam beragama kita di ajarkan tentang etika, norma, dan sikap-sikap
yang baik. Hal-hal tersebutlah yang akan membentuk karakter yang baik.
 Yang ke Sembilan yaitu menjaga sikap agar tidak menyakiti orang lain, karena orang
lain yang akan menilai bagaimana karakter kita. Dengan menjaga sikap orang lain
bisa menilai kita bahwa kita memiliki karakter yang baik

b.4. Karakter religius dan qur’ani

Apa itu karakter religius dan qur’ani ? religius memiliki makna yakni religi dan
religiusitas yaitu agama atau kepercayaan adanya sesuatu kekuatan di atas manusia
yang melekat pada diri seseorang. Sedangkan qur’ani ialah menjadikan al-qur’an
sebagai pedoman hidup seseorang. jadi karakter qurani ialah cara berfikir/ berperilaku
yang menjadikan al-quran sebagai pedoman hidup. Dalam islam karakter religius dan
qur’ani saling berhubungan , selain kita percaya pada agama islam maka kita juga
harus menjadikan al-qur’an sebagai pedoman hidup

PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS

Terbentukan nya karakter melalui bermacam-macam cara, antara lain:

a. Melalui pengalaman berulang ulang,pembentukan sikap pada


umumnya terjadi melalui pengalaman sejak kecil.
b. Memulai imitasi, peniruan dapat terjadi tanpa disengaja, dapat pula
dengan saja.
c. Melalui sugesti, seorang membentuk suatu sikap terhadap objek
tanpa suatu alasan dan pemikiran yang jelas.
d. Melalui identifikasi, disini seorang meniru orang lain atau suatu
organisasi tertentu dari suatu keterkaikatan emosional
sifatnya,meniru dalam hal ini lebih banyak dalam arti berusaha
menyamai, identifikasi seperti siswa dengan guru.

METODE PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS

a. Metode keteladana (uswatun hasannah)

Metode uswatun khasanah besar pengaruh nya dalam misi Pendidikan


islam,bahwa menjadi factor penentu

b. Metode pembiasaan.
Metode pembiasaan adalah cara pembiasaan adalah cara yang dapat
dilakukan untuk membiasakan anak berfikir,bersikap,bertindak sesuai
dengan ajaran agama islam.

c. Metode nasihat

Metode ini dilakukan dalam rangka menanamkan


keimanamengembangkan kualitas moral meningkatkan spiritual siswa.

d. Metode memberi perhatian.

Metode ini bisa diartikan metode yang bisa membuat peseta didik merasa
senang dan nyaman.

e. Metode bercerita

Metode bercerita adalah suatu cara mengajar dengan cara meredaksikan


kisah untuk menyampaikan pesan pesan yang terkandung didalam nya.

f. Metode tanya jawab

Metode tanya jawab adalah suatu tekhnik penyampaian materi atau


bahan pelajaran dengan menggunakan pertanyaan sebagai setimulasi.

Pembentukan karakter qur’ani

Karakter qur’ani dilahirkan dari Pendidikan qurani pula kita harus


memperluas dan mendalami Pendidikan agama. Pendidikan karakter telah
lama menjadi bagian dari inti sejarah itu sendiri. Maka dari itu kita harus
membentuk karakter qurani sejak saat ini

Terbentuknya karakter qurani dari berbagai cara, yaitu :

a. Yang pertama dengan menjadikan kurikulum saat ini/ Pendidikan saat


ini berdasarkan al-qur’an
b. Yang kedua politik, dengan menerapkan peraturan menurut al-quran
karakter qurani di dalam masyrakat akan terbentuk
c. Yang ke tiga adalah budaya, kita bisa menerapkan pakaian sesuai yang
ada di dalam al-quran dengan tetap menggunakan budaya indonesia
d. Yang ke empat social, dengan membiasakan menyapa dan mengucap
salam merupakan cara untuk membentuk karakter qurani

Metode pembentukan karakter qur’ani

a. Control masyarakat
dengan adanya control masyarakat terhadap remaja sangat lemah. Masyarakat
kebanyakan tidak peduli akan sifat-sifat remaja yang bertentangan dengan agama.hal
tersebutlah yang menyebabkan rendahnya karakter qurani di lingkungan masyarakat saat
ini. Disiniah letak fungsi dari Pendidikan karakter qurani dimana mengharuskan
orangtua, guru, dan orang sekitar untuk berkarakter qurani dan sadar akan tanggung
jawabnya terhadap perkembangan karakter anak dan remaja. Sebagaimana dengan firman
allah Q.S AT-TAHRIM:6 yang berbunyi :

ٓ
‫وا قُ ٓو ۟ا أَنفُ َس ُك ْم َوأَ ْهلِي ُك ْم نَارًا َوقُو ُدهَا ٱلنَّاسُ َو ْٱل ِح َجا َرةُ َعلَ ْيهَا َم ٰلَئِ َكةٌ ِغاَل ظٌ ِشدَا ٌد اَّل يَ ْعصُونَ ٱهَّلل َ َمٓا أَ َم َرهُ ْم َويَ ْف َعلُونَ َما‬
۟ ُ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
َ
َ‫ي ُْؤ َمرُون‬

Artinya : hai orang- orang yang beriman, periharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat
yang kasar, keras, dan, tidak mendurhakai allah terhadap apa yang diperintahkan nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di perintahkan

b. Menerapkan Pendidikan al-quran di sekolah dan di kantor


Cara ini kita dapat menekan ketidak pedulian anak-anak, remaja, dan masyarakan akan
pentiingnya Pendidikan al-quran hal ini juga bermanfaat untuk menambah lebih banyak
pengetahuan tentang agama, dll.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/3651/3/BAB%20II.pdf

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiHh66l3_nr
AhUqyDgGHWf7BMsQFjAJegQIChAB&url=https%3A%2F%2Fwww.academia.edu
%2F29036394%2FPENDIDIKAN_AGAMA_ISLAM&usg=AOvVaw2Ezx3bEaNMF0nUJ
5VZ6mQu

definisimenurutparaahli.com

Anda mungkin juga menyukai