Anda di halaman 1dari 5

MEMBACA KOMPEREHENSIF

CERITA PENDEK

Disusun Oleh:

1. Muhammad Rezaldi 06021381823039


2. Nurhidayat Kamil P. 06021381823050

Dosen Pengampu:

DRA HJ. NURBAYA, M.HUM.


ARMILIA SARI, M.PD.

PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KAMPUS PALEMBANG
PEMBAHASAN

Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa, yang mengisahkan


sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan dan
menyenangkan, dan mengandung pesan yang tidak mudah dilupakan. Penggunaan
kata-kata atau kalimat dalam cerpen harus dapat memberikan suatu efek perasaan
kepada pembacanya (sedih, gembira, takut, dan sebagainya).
Sarana hati dan pikiran menjadi tenang. Membaca cerita pendek yang baik dan
sesuai alur cerita yang bagus maka seakan membawa pikiran kita melayang dan
terbawa oleh cerita dalam isi cerita pendek tersebut.

1. Menyenangkan dan tidak jenuh. Membaca cerita pendek ternyata bisa dibaca bila
kita mempunyai waktu yang longgar. Misalnya, hari minggu atau hari libur.
Dengan aktivitas membaca cerita pendek itu, membuat suasana tidak
membosankan.
2. Media hiburan yang lucu. Membaca cerita pendek yang mengandung humoria
adalah membaca yang mengasyikan, kadang kita bisa membacanya dan sambil
tertawa terbahak-bahak.
3. Kaya perbendaharaan bahasa. Dengan selalu membaca cerita pendek, maka kita
akan menambah ilmu dalam perbendaharaan bahasa, karena terkadang bahasa
yang terdapat dalam cerita pendek berkombinasi.
4. Menambah inspirasi bagi pembacanya. Membaca cerita pendek terkadang akan
memberikan kontribusi kepada pembacanya, dimana si pembaca akan meniru
pola atau sifat karakteristik tokoh-tokoh dalam isi cerita pendek tersebut.
5. Menambah pengetahuan tentang budaya. Membaca cerita pendek yang biasanya
menceritakan budaya tertentu, maka kita akan mendapatkan informasi unsur
budaya yang kita dapatkan pada cerita pendek tersebut.
6. Mendapatkan banyak pelajaran. Cerita pendek-cerita pendek banyak ragam dan
tema, sehingga kita akan memperoleh isi cerita yang menarik sesuai dengan
tema-tema cerita pendek tersebut.
7. Mengubah pola berfikir. Cerita pendek yang mempunyai karakter cerita yang
luas, biasanya memiliki banyak arti dan manfaat yang terkandung dalam isi cerita
pendek tersebut. Dengan membaca cerita pendek, pikiran kita terkadang bisa
dipengaruhi oleh isi cerita tersebut.
8. Dapat mengetahui karakter tokoh. Ketika kita membaca cerita pendek, banyak
karakter/sifat yang diungkapkan oleh penulisnya, di situ biasanya menceritakan
karakter/sifat tokoh si A yang cerewet, cemburan dan lain sebagainya.
9. Meninggalkan kesan bagi pembacanya. Pada umumnya cerita pendek
menceritakan kehidupan yang imaginer, tetapi terkadang diceritakan oleh
penulisnya seakan-akan nyata adanya, sehingga bagi pembaca akan
meninggalkan kesan yang menyentuh.
10. Motivasi hidup lebih baik. Biasanya cerita pendek akan memberikan suatu
contoh gambaran kehidupan seseorang yang berawal dari kegalauan (ada
masalah) berakhir kegembiraan yang disisipi dengan dorongan/jalan
keluarnya.Dapat dijadikan penelitian. Isi cerita pendek yang menarik biasanya
akan dijadikan bahan penelitian sebagai karya ilmiah bahasa Indonesia, seperti
misalnya tentang tokoh dan penokohan, plot dan karakter.
11. Hidup lebih bergairah, dengan membaca cerita pendek yang renyah dan tidak
membawa kita berfikir lebih mendalam, maka berdampak akan menggairahkan
kehidupan kita lebih baik lagi.
12. Menyelesaikan masalah yang dihadapi. Terkadang cerita pendek yang kita baca
sama persis peristiwa yang kita alami, dengan demikian kalau kita membaca
cerita pendek tersebut dengan tuntas maka disitu penulis akan menceritakan
solusi dari pemasalahan.
13. Dapat dijadikan referensi. Dengan membaca cerita pendek maka akan
mendapatkan referensi dari sifat-sifat dan karakter-karakter dari para tokoh
a) Memahami isi cerita sebelum bercerita.
b) Bercerita di depan agar dapat terlihat orang lain.
c) Pada saat menceritakan harus dengan ekspresi, dan mimik agarmembuat
orang yang mendengarkan tertarik untuk mendengar cerita.
d) Menggunakan alat peraga yang sesuai.
e) Bercerita dengan ekspresif dengan kombinasi suara, lafal melaluitokoh-
tokohnya supaya lebih imajinatif. Juga kesesuaian alur cerita yang diceritakan.
f) Menutup cerita dengan akhiran yang menarik.

Sebuah karya sastra, baik cerpen maupun novel memiliki unsur-unsur yang
membangun karya sastra tersebut. Unsur-unsur itu meliputi unsur intrinsik dan
ekstrinsik. Biasanya ketika membaca cerpen, kita sulit untuk memahami apa
sebenarnya isi cerpen yang kita baca. Maka dari itu berikut adalah langkah-langkah
yang bisa digunakan untuk mempermudah dalam memahami isi cerita pendek :
a) Pertama, cobalah untuk membaca cerita pendek tersebut secara berulang kali
b) Kedua, cerpen harus dibaca dengan penafsiran yang tepat.
c) Ketiga, cobalah untuk mencari arti kata yang sulit dimengerti.
d) Keempat, cobalah membuat ringkasan singkat
e) Kelima, cobalah memahami konflik yang terjadi dalam cerpen
f) Keenam, tentukan dan pahami tema dari cerpen
g) Ketujuh, bacalah cerpen dengan seksama dan penuh konsentrasi dan juga pilihlah
tempat yang nyaman untuk membaca cerpen tersebut.

Berikut adalah hal hal Yang diperhatikan saat membaca cerpen:


1. Keruntutan Cerita
Yang dimaksud dengan keruntutan cerita yaitu Cerita Pendek tersebut berawal dari
perkenalan sang tokoh kemudian masuk ke konflik cerita maka selajnjutnya ada
solusi untuk menyelesaikan nya atau biasa disebut resolusi.
2. Kejelasan Ucapan
Yang dimaksud kejelasan ucapan adalah pengucapan dari mulut pembaca harus
benar-benar jelas agar pendengar tidak bingung dengan cerpen yang dibacakan.
3. Intonasi
Yang dimaksud Intonasi yaitu ketepatan penyajian tinggih rendah nya nada yang
diucapkan pembaca harus sesuai dengan situasi dalam cerita. Misalnya didalam
cerpen seekor Singa marah dengan sang Rusa, maka si pembaca harus menaikkan
nada suaranya sama halnya seperti orang lain ketika marah.
4. Mimik/ Ekspresi
Yang dimaksud Mimik/ Ekspresi adalah raut wajah sang pembaca harus tepat
dengan kondisi dalam cerita pendek.
5. Jeda/ Perhentian
Yang dimaksud Jeda. Perhentian adalah dimana sang pembaca berhenti sejenak
menceritakan cerpen karena adanya tanda baca seperti koma dan titik.
6. Volume
Yang dimaksud Volume adalah suara pembaca cerpen harus sesuai dengan kondisi
pada cerita

Anda mungkin juga menyukai