Anda di halaman 1dari 24

ASSALAMUALAIKUM

WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH
• ADES YULANDARI
1
192121034

• ANGGIR EGOVANI
2
192121029

• HANNA ADITYA F.
3
192121019

KELOMPOK 6
• MIA RIFATUNNISA
4
192121015

• NOVI KHUSNUL R.
5
192121017

6 SONJANIA 192121007
RANCANGAN MODEL
MENYIMAK BERLANDASKAN
TEORI BERFIKIR LOGIS
1. Contoh Tahap
Perancangan
Model 2. Contoh Tahap
Penggunaan
Model

PETA 3. Faktor-Faktor
KONSEP Keefektifan Model
Pembelajaran Menyimak
Berlandaskan Teori
Berfikir Logis
1.Tahap Perancangan Model

a. Pendekatan/ Orientasi Model


Tahapan Mengkaji

Pembentukan
Model 1) Hakikat Kemampuan Menyimak
Pembelajaran a) Pengertian kemampuan menyimak
b) Proses Berfikir Logis terjadi dalam proses menyimak
Menyimak
2) Prinsip Hakikat Pembelajaran Menyimak
Menumbuhkan tahap kemampuan menyimak para pembelajar
1. Memahami konsep-konsep yang
Komponen terdapat dalam wacana yang disimak
Berpikir Logis 2. Membuat proposisi-proposisi sebagai
dalam Proses ide-ide pokok wacana
Menyimak yang 3. Menceritakan kembali isi wacana yang
perlu disimak
Ditumbuhkan 4. Merespon isi wacana yang disimak
melalui Proses \
Pembelajaran
Menyimak
No. Urut Tahap dan Uraian Keterangan
Kegiatan

a.Persiapan Aktivitas guru


1 Menetapkan pembelajar
yang akan diberi
pembelajaran menyimak

2 Menetapkan tujuan
B. Rencana pembelajaran menyimak
yang sesuai dengan

Prosedur
tingkat pengalaman dan
perkembangan kognisi
pembelajar
Pembelajaran 3. Menetapkan bahan
berupa wacana yang
akan disimakkan kepada
pembelajar
No. Urut Tahap dan Uraian Keterangan
Kegiatan
4 Merumuskan alat Aktivitas guru
evaluasi kemajuan
kemampuan menyimak
pembelajar
B. Rencana 5 Menyiapkan alat bantu
Prosedur dan media pembelajaran
berupa lembar kerja
Pembelajaran pembelajar
B. Pelaksanaan
6 Melaksanakan prates Aktivitas siswa
(tes awal) kemampuan
penyimak pembelajar,
atau tes sebelum
dilakukan pembelajaran
No. Urut Tahap dan Uraian Keterangan
Kegiatan
7 Melaksanakan apersepsi Aktivitas guru dan
tentang pengalaman siswa
pembelajar dalam
kebiasaan menyimak;
B. Rencana dan membahas petunjuk
teknis tahapan
Prosedur menyimak dengan
berfikir logis
Pembelajaran 8 Menyimakkan wacana
yang berupa wacana
dialog atau monolog
kepada pembelajar
Pembelajar
9 menyimaknya secara Aktivitas siswa
seksama materi yang
disimakkan oleh
pengajar
No. Urut Tahap dan Uraian Keterangan
Kegiatan
10. Ketika menyimak Aktivitas siswa
pembelajar ditugasi
mengerjakan tugas pada
lembar kerja berupa
B. Rencana mencatat kata-kata atau
frase-frase yang
Prosedur menjadi konsep penting
dalam isi wacana yang
Pembelajaran disimak.

11. Setelah menyimak


pembelajar ditugasi:
a) Menyusun konsep-
konsep menjadi
pernyataa-pernyataan
(berupa proposisi-
proposisi) sebagai ide
pokok wacana
No. Urut Tahap dan Uraian Keterangan
Kegiatan
11 b) Menyusun ringkasan Aktivitas siswa
cerita atau pesan yang
terdapat pada wacana
yang disimak
B. Rencana c) Membuat tanggapan
atau respons terhadap
Prosedur isi atau pesan yang
terdapat pada wacana
Pembelajaran yang disimak dengan
menyertakan alasan atau
pertimbangan logis

12 Mendiskusikan/
membahas hasil
pekerjaan masing-
masing siswa
No. Urut Tahap dan Uraian Keterangan
Kegiatan
13 Melakukan latihan Aktivitas siswa
lanjutan

14 Melakukan Aktivitas guru


B. Rencana pembimbingan

Prosedur 15 Melakukan pos tes Aktivitas siswa

Pembelajaran
Dua hal yang perlu mendapat perhatian dan
C. Rancangan pencermatan:
Pengaplikasian 1) Segi keberhasilan pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan
Pembelajaran
2) Pencapaian tujuan pengantar sebagai dampak
dari interaksi sosial yang terjadi dalam proses
pembelajaran
a) Tahap pertama, pengajar mengadakan pretes tentang kemampuan pembelajar
dalam menyimak Bahasa Indonesia dengan menerapkan teori berfikir logis.
b) Pengajar menyelenggarakan kegiatan pembelajaran
1)Tahap Apersepsi
2) Tahap kegiatan inti

2. Contoh Tahap (a) Diawali dengan menyimakkan sebuah wacana pendek oleh pengajar

Penggunaan (b) Menentukan konsep-konsep penting yang ada dalam wacana


(c) Pengajar mengajak para pembelajar untuk membuat pernyataan sebagai ide
Model pokok wacana
(d) Pembelajar diarahkan untuk dapat menceritakan kembali isi wacana yang
disimaknya
(e) Pembelajar diarahkan pikirannya untuk dapat memberi komentar atau respons
terhadap isi wacana yang dipahaminya.
Pada latihan ketiga pembelajar diharuskan mengerjakan tugas,
mulai tahap pengenalan konsep sampai dengan penyampaian respond
terhadap isi wacana. Tahapan berikutnya pengajar mengadakan diskusi
untuk membahas ketepatan pengerjaan tugas yang dibuat oleh setiap
pembelajar dengan melaporkan hasil pekerjanya. Hasil pekerjaannya
meliputi:
A. Konsep-konsep penting
PBSI -memprihatinkan – kalah bertanding – lawan main bagus –tidak
memiliki sistem –perlu memberdayakan klub –perlu dirombak.
B. Membuat pernyataan-pernyataan
 PBSI sangat memerihatinkan
 Para pemain selalu kalah bertanding
 Lawan main dinyatakan lebih bagus
 Para pelatih hanya bebicara kekalahan, karena tidak memiliki sistem
 PBSI tidak memberdayakan club
 PBSI perlu adanya perubahan dan dirombak
C. Menyusun ringkasan
PBSI yang merupakan organisasi perbulutangkisan Indonesia, akhir-akhir ini
sangat memprihatinkan. Menurut pengamatan mantan pemain bulu tangkis dan
penonton, para pemain kita sering mengalami kekalahan bertanding dalam
kejuaraan. Kekalahan ini disebabkan oleh lawan main yang lebih bagus: para
pelatih tidak memiliki sistem, dan PBSI tidak dapat memberdayakan club yang
ada, melainkan hanya mengangbinghitamkan para pemain. Oleh karena itu, PBSI
perlu adanya perubahan dan dirombak.
D. Merespon isi
Setelah bertolak pada laporan siswa pengajar mengajak pembelajar untuk
berdiskusi tentang ketepatan hasil pengerjaan tugas temannya.
1. berdiskusi tentang ketepatan dan kelengkapan konsep-konsep penting yang
dikenali.
2. berdiskusi tentang menyusun sebuah ringkasan.
3. Berikutnya membahas respon isi wacana yang dibuat. Dalam hal ini terdapat
dua pandangan ada yang menyatakan respon yang tepat dan ada yang
menyatakan respon tidak tepat.
Dalam menghadapi demikian, pengajar mencoba
meluruskan isi repon siswa. Dengan mengembalikannya pada pola
berfikir silogisme seperti di bawah :

Premis mayor : salah satu cara menanggulangi kemorosotan prestasi


perbulutangkisan indonesia yaitu dengan mengubah atau merombak
PBSI
Premis minor : prestasi perbulutangkisan Indonesia sedang
mengalami kemerosotan
Konklusi : PBSI perlu diubah atau di rombak.
Dari hasil pendiskusian pembelajar diperoleh bentuk perbaikan seperti:
A. Konsep-konsep penting
PBSI -memprihatinkan – Pemain -kalah bertanding – lawan main
bagus –tidak memiliki sistem pembinaan –perlu memberdayakan
klub –perlu dirombak.
B. Membuat pernyataan-pernyataan
 PBSI sangat memerihatinkan
 Para pemain selalu kalah bertanding
 Lawan main dinyatakan lebih bagus
 PBSI tidak memiliki sistem pembinaan pemain
 PBSI tidak memberdayakan club
 PBSI perlu adanya perubahan dan dirombak
C. Menyusun ringkasan
PBSI yang merupakan organisasi perbulutangkisan Indonesia, saat ini
sangat memprihatinkan. Menurut pengamatan mantan pemain bulu tangkis
dan penonton, para pemain kita sering mengalami kekalahan bertanding
dalam kejuaraan. Kekalahan ini disebabkan oleh lawan main yang lebih
bagus: PBSI tidak memiliki sistem pembinaan pemain yang baik,dan tidak
dapat memberdayakan club yang ada, melainkan hanya
mengangbinghitamkan para pemain. Oleh karena itu, PBSI perlu adanya
perubahan dan dirombak.
D. Merespon isi
Model I : setuju PBSI diubah dan diromnak, karena salah satu cara
mengatasi kemorosotan prestasi perbulutangkisan Indonesia dapat
dilakukan dengan cara mengubah atau merombak PBSI.
Model II : salah satu cara menanggulangi kemorosotan prestasi
perbulutangkisan Indonesia dapat dilakukan dengan mengubah dan
merombak PBSI. Prestasi perbulutangkisan Indonesia sedang mengalami
kemorosotan. Karena itu, perlu perubahan dan perombakan PBSI.
Setelah menyelesaikan pembahasan dan menghasilkan bentuk
tugas yang telah disepakati siswa sudah mampu mengevaluasi
kekurangan pada hasil pekerjaannya.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan belajar, pengajar
melanjutkan kegiatan pada latihan keempat dengan mengawali kegiatan
dengan menyimakan sebuah wacana, kemudian diberikan tugas, saat
mengerjakan tugas pengajar memantau perilaku setiap pelajar untuk
tidak saling bertanya, atau meminta petunjuk kepada pengajar.
Setelah selesai mengerjakan tugas siswa diarahkan untuk
membahas hasil pekerjaan kemudian menyamakan pemahaman.
Kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh pembelajar
tersebut, pada saat itulah diberitahukan oleh pengajar sehingga ia
langsung memperbaikinya.
Sebelum menutup kegiatan penyajian materi, pengajar
menyampaikan resume materi mengenai proses menyimak dengan
melalui tahapan berpikir logis: kemudian menginformasikan kepada
pembelajar bahwa pertemuan berikutnya mereka akan di tes tentang
materi yang telah dipelajarinya.
 Kegiatan ketiga pengajar menyelenggarakan pengujian lanjutan.
 Pengujian lanjutan yang dimaksud yaitu pengujian setelah penyajian inti
pembelajaran dilaksanakan (postest). Tahapan dalam pengujian lanjutan harus
dilakukan seperti berikut :
1. Pengajar menyampaikan bahan simakkan wacana secara lisan kepada
pembelajar.
2. Selesai menyimak wacana,pembelajar mengerjakan tugas sesuai dengan
perintah yang disampaikan pengajar.
3. Pengajar mengumpulkan hasil pekerjaan pembelajar.
Setelah semua pembelajar menyatakan selesai mengerjakan semua
tugas, pengajar mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan tugas masing-
masing pembelajar. Kemudian, langkah berikutya pengajar melaksanakan
penilaian tentang ketepatan hasil pekerjaan pembelajar tersebut. Dalam
penilaian, pengajar seobyektif mungkin mempertimbangkan setiap aspek tugas
wacana yang dikerjakan oleh setiap pembelajar. Berdasarkan perhitungan itu
dilakukan penetapan jumlah skor. Wujud skor akhir ditampilkan dalam bentuk
tingkat persentase pencapaian berdasarkan target maksimal yang ditetapkan
untuk setiap bentuk dan jenis wacana yang diujikan.
g
u
te
lsu
m
d
ib
is
e
b
o
l
ep
rm
rea
g
esn
j
an
a
ig
n
u
3. Faktor-Faktor far
il
aj
si
Model tay
as
ra
Pembelajaran s
in
id
g
y
n
Menyimak k
aq
an
berlandaskan s
u
n
e
ig
Teori Berfikir lrh
d
im
a
Logis en
et
n
g
n
d
g
k
j
eg
au
ea
n
n
n
ts
g
SESI TANYA
JAWAB
WASSALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH

Anda mungkin juga menyukai