Anda di halaman 1dari 25

ALAT INDERA

LAPORAN PRAKTIKUM

disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Hewan


Dosen Pengampu :
Dr. Saefudin, M.Si
Dra. Soesy Asiah Soesilawaty, M.S

oleh :
Kelas C/2016
Kelompok 5
Ayuni Rahmasani (1600407)
Faiz Rosyad (1606847)
Putri Puspa Perdana (1601943)
R. Denisa Artistika (1600102)
Siti Nurhalimah (1601524)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
A. Judul

Sistem Alat Indera

B. Pelaksanaan Kegiatan Praktikum


Hari/Tanggal : Selasa, 24 April 2018
Waktu : 07.00 – 09.30 WIB
Tempat : Laboratorium Fisiologi FPMIPA UPI Bandung
C. Tujuan
Pada praktikum alat indera ini, dapat dirumuskan beberapa tujuan kegiatan
praktikum, yaitu:
1. Alat indera penglihat
- Menentukan jarak bintik buta pada seseorang.
- Membuat peta daerah bintik buta.
- Menentukan titik pandangan dekat.
2. Alat indera pengecap
- Menentukan daerah pengecapan berbagai rasa pada lidah manusia.
3. Alat indera pendengar
- Mengetahui letak benda hanya dengan mendengar bunyi benda tersebut.
4. Persepsi Thermoreceptor
- Mempelajari persepsi thermoreceptor.
D. Tinjauan Pustaka
Alat indera pada manusia ada lima, disebut juga panca indera yaitu
indera penglihat (mata), indera pendengar (telinga), indera pencium (hidung),
indera pengecap (lidah) dan indera peraba (kulit) (Hidayat, 2012).
Gambar 1. Mata manusia tampak depan

(Hidayat, 2012).

Mata adalah indera penglihat, bentuk mata seperti bola sehingga disebut
bola mata, bola mata terletak di dalam lekuk mata yang dibatasi oleh tulang dahi
dan tulang pipi. Jadi, mata terlindung oleh kedua tulang tersebut. Mata mempunyai
bagian-bagian yang terletak di luar dan di dalam mata (Hidayat, 2012).

Gambar 2. Irisan mata

(Hidayat, 2012)

Bola mata sendiri dilindungi oleh selaput tipis, kelopak mata, rambut mata,
dan kelenjar air mata. Kelopak mata berguna untuk berkedip, sehingga bola mata
akan terhindar dari kotoran atau benda-benda kecil lainnya. Bulu mata untuk
melindungi mata dari debu ketika membuka mata. Alis untuk menghalangi
jatuhnya keringat dari kepala ke mata, sedangkan kelenjar air mata untuk
menghasilkan air mata, air mata tersebut berguna untuk membersihkan kotoran
yang terdapat di permukaan bola mata dan menjaga mata dari kekeringan, bagian
mata yang berwarna disebut iris, dibagian tengah terdapat bulatan berwarna hitam
yang dinamakan pupil, pupil merupakan pintu masuk cahaya, pupil akan mengecil
jika berada di tempat terang dan membesar jika berada di tempat gelap, pada
bagian depan iris dan pupil terdapat kornea, kornea merupakan bagian yang bening
dan transparan, kornea berfungsi untuk memfokuskan dan mengatur cahaya yang
masuk. Lensa mata berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang dilihat.
Retina berfungsi sebagai layar penangkap bayangan benda yang dilihat. Saraf mata
berfungsi untuk meneruskan rangsangan ke otak. Otot mata berfungsi
untuk menggerakkan bola mata (Hidayat, 2012).

Gambar 3. Bagian-bagian mata

(Hidayat, 2012)

1. Bagian-Bagian Mata dan Fungsinya


Bagian luar mata antara lain, alis mata, kelopak mata, kelenjar mata, dan bulu
mata.
a. Alis Mata. Alis mata terdapat di atas mata. Alis mata berguna
untuk mencegah masuknya keringat ke dalam mata.
b. Kelopak Mata. Kelopak mata berguna untuk menutup bola mata. Kelopak
mata akan segera menutup jika ada cahaya yang terlalu terang atau ada
benda yang akan masuk ke mata. Tanpa disadari, kita sering berkedip
(menutup dan membuka kelopak mata). Gerakan tersebut termasuk
gerak refleks. Fungsi kelopak mata berkedip adalah untuk membasahi mata
menggiring kotoran keluar dari mata dan mengistirahatkan retina dari
terpaan cahaya yang terus-menerus.
c. Kelenjar Mata. Pada kelopak mata bagian atas terdapat kelenjar air mata
yang selalu menghasilkan air mata. Ketika kita menangis, mata kita akan
mengeluarkan air mata. Air mata berguna untuk membasahi kornea,
melindungi mata dari kuman, dan menjaga mata dan bagian dalam kelopak
mata agar tetap sehat dan lembut.
d. Bulu Mata. Bulu mata dapat diumpamakan sebagai tirai (kisi-
kisi). Kegunaan bulu mata untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata
apabila cahayanya terlalu kuat dan mencegah debu dan kotoran agar tidak
masuk ke dalam mata.
Bagian dalam mata, antara lain lapisan sklera, lapisan koroid, retina atau
selaput jala, lensa mata, otot mata, dan saraf mata.
a. Lapisan Sklera. Lapisan sklera adalah lapisan terluar yang berwarna putih,
kecuali bagian depan tidak berwarna atau bening. Bagian yang bening
tersebut dinamakan kornea. Kornea berfungsi menerima rangsang berupa
cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam. Kornea adalah
bagian mata yang dapat disumbangkan dan dicangkokkan pada orang lain
yang membutuhkannya.
b. Lapisan Koroid. Lapisan koroid adalah lapisan tengah yang
banyak mengandung pembuluh darah. Di bagian depan, lapisan
koroid membentuk iris (selaput pelangi). Warna iris menentukan warna mata
seseorang. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke
mata. Di tengah iris terdapat celah yang disebut anak mata atau pupil. Pupil
merupakan tempat lewatnya cahaya menuju retina. Jika cahaya terlalu
terang, maka pupil mengecil. Dan jika cahaya terlalu redup, maka pupil
melebar.
c. Retina atau Selaput Jala. Pada retina terdapat bagian yang sangat peka
terhadap cahaya. Bagian ini disebut bintik kuning (fovea). Selain itu terdapat
pula bintik buta. Bintik buta adalah bagian yang tidak peka terhadap cahaya
dan merupakan tempat keluarnya saraf mata menuju otak.
d. Lensa Mata. Pada bola mata terdapat lensa mata. Lensa mata adalah sebuah
benda bening yang berbentuk cembung. Lensa mata berada di belakang iris.
Lensa mata berfungsi meneruskan dan mengumpulkan cahaya atau bayangan
benda agar jatuh tepat di retina. Lensa mata memiliki kemampuan untuk
berubah menjadi cembung atau pipih. Kemampuan ini disebut daya
akomodasi.
e. Otot Mata. Otot mata berguna untuk menambatkan bola mata pada dinding
dalam rongga mata dan menggerakkan bola mata. Otot mata berjumlah tiga
pasang. Ketiga pasang otot tersebut adalah otot penggerak ke arah atas dan
ke arah bawah, otot penggerak ke arah kiri dan ke arah kanan, serta otot
pemutar bola mata. Otot-otot mata melekat pada tulang tengkorak, tepatnya
pada rongga mata.
f. Saraf Mata. Saraf mata merupakan saraf penglihatan atau saraf optik. Saraf
ini berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang diterima sel-sel
reseptor ke susunan saraf pusat di otak. Dengan demikian, kita dapat melihat
suatu benda.
g. Cairan Bola Mata. Cairan bola mata terdapat di antara kornea dan lensa mata
dan di antara lensa dan retina. Cairan ini berwarna keputih-putihan dan
berbentuk seperti agar-agar. Cairan bola mata berfungsi memberi bentuk
pada mata (Hidayat, 2012).
Lidah merupakan alat indera pengecap permukaan lidah tampak kasar, di
bagian yang kasar itu terdapat saraf pengecap rasa, lidah dapat merasakan empat
macam rasa, yaitu asam, manis, pahit, dan asin. Pada beberapa bagian lidah
terdapat daerah yang peka rasa, lidah berguna dalam merasakan rasa makanan, jika
lidah mengalami gangguan, kamu tidak akan dapat merasakan lezatnya
suatu makanan, oleh karena itu harus selalu menjaga kesehatan lidahmu, misalnya,
jangan meminum minuman atau memakan makanan yang terlalu panas atau terlalu
dingin (Hidayat, 2012).
Gambar 4. Peta rasa lidah manusia
(Hidayat, 2012)
Alat indera pengecap kita adalah lidah, kita dapat membedakan bermacam-
macam rasa, rasa yang berbeda dikecap oleh bagian lidah yang berbeda pula. Pada
permukaan lidah terdapat bintil-bintil, pada bintil-bintil tersebut terdapat ujung-
ujung saraf pengecap yang sangat peka terhadap rangsang rasa makanan atau
minuman yang masuk ke dalam mulut (Hidayat, 2012)
Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam mulut akan
merangsang ujung-ujung saraf pengecap, oleh saraf pengecap, rangsangan rasa
ini diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak. Selanjutnya, otak menanggapi
rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa suatu jenis makanan atau
minuman (Hidayat, 2012).

Gambar 5. Bagian-bagian telinga manusia

(Hidayat, 2012)

Telinga merupakan indera untuk mendengar, setiap hari kita mendengarkan


bermacam-macam suara, tetapi tidak semua suara dapat kita dengar. Telinga kita
hanya mampu mendengarkan suara yang berfrekuensi antara 20 – 20.000 getaran
per detik (Hertz/Hz) (Hidayat, 2012).
Telinga dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, telinga
bagian tengah, dan telinga bagian dalam.

1. Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga dan lubang telinga. Daun telinga
berfungsi membantu memusatkan suara yang masuk ke lubang telinga dan
lubang telinga menyalurkan suara ke selaput gendang telinga.

2. Telinga bagian tengah terdiri atas selaput gendang telinga dan tulang-tulang
pendengaran. Selaput gendang berfungsi menangkap suara dari lubang telinga.
Tulang-tulang pendengaran berfungsi meneruskan getaran suara. Getaran suara
tersebut berasal dari selaput gendang menuju telinga bagian dalam. Selain itu,
pada telinga bagian tengah pun terdapat saluran yang menghubung-kan telinga
dengan pangkal tenggorokan. Saluran ini dinamakan saluran Eustashius.
Saluran ini berfungsi mengatur tekanan udara di dalam dan di luar telinga tetap
seimbang.

3. Telinga bagian dalam terdiri atas rumah siput dan alat keseimbangan. Rumah
siput memiliki sel saraf. Rumah siput berfungsi sebagai penerima getaran suara
dari tulang pendengaran. Getaran suara yang diterima dikirim kan oleh sel
saraf ke otak (Hidayat, 2012).

Suara yang berasal dari luar masuk ke telinga melalui udara, suara
tersebut ditangkap oleh gendang telinga, akibatnya gendang telinga
bergetar. Getaran ini lalu diteruskan oleh tulang-tulang pendengar ke telinga
bagian dalam, tepatnya di ujung saraf, oleh saraf getaran tersebut disampaikan ke
otak agar diolah sehingga kita dapat mendengar. Selain sebagai indera pendengar,
telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan tubuh. Bunyi atau suara yang
sangat keras dapat memecahkan gendang telinga, karena gendang telinga hanyalah
selaput tipis yang mudah pecah atau robek (Hidayat, 2012).
Gambar 7. Indera peraba pada manusia

(Hidayat, 2012)

Tubuh kita diselimuti oleh kulit yang berfungsi untuk melindungi bagian-
bagian tubuh sebelah dalam kita dari pengaruh luar, kulit juga berfungsi mengatur
suhu tubuh dan sebagai indera peraba. Melalui indera peraba, kita dapat
merasakan sakit, panas, atau dingin apabila sesuatu menyentuh kulit, hal itu
dikarenakan pada permukaan kulit kita terdiri atas berbagai penerima
rangsang yang akan menanggapi rasa sakit, tekanan, panas, dan dingin (Hidayat,
2012).

Bagian-Bagian Kulit dan Fungsinya

a. Epidermis. Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit. Lapisan epidermis


tersusun atas kulit ari dan lapisan malpighi. Pada epidermis terdapat saluran
keringat, lubang kulit atau pori-pori, dan ujung rambut. Kulit ari merupakan
lapisan epidermis terluar. Kulit ari tersusun atas sel-sel terluar dari lapisan
malpighi yang telah mati. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit-
bibit penyakit ke dalam tubuh dan mencegah menguapnya air dari tubuh.
Lapisan malpighi berada di sebelah dalam kulit ari. Lapisan ini tersusun atas
sel-sel yang aktif membelah diri (Hidayat, 2012).
b. Dermis. Dermis berada di bawah atau di sebelah dalam epidermis. Pada dermis
terdapat kelenjar keringat, kelenjar minyak, akar rambut, pembuluh darah,
saraf, dan reseptor indera peraba (Hidayat, 2012).

c. Hipodermis. Hipodermis adalah lapisan kulit yang paling dalam. Lapisan ini
mengandung banyak jaringan lemak yang berguna untuk menghangatkan tubuh
(Hidayat, 2012).

Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan,
dan nyeri. Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-sel
reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh
otak, rangsang akan diolah. Akibatnya, kita merasakan adanya suatu rangsang.
Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut (Hidayat,
2012).

E. Alat dan Bahan


1. Alat
Tabel E. 1. Alat yang digunakan jarak bintik buta
No. Alat Jumlah
1. Kertas HVS 1 lembar

2. Pensil 3 buah

3. Penggaris 1 buah

4. Gunting 1 buah

Tabel E.2. Alat yang digunakan untuk peta daerah bintik buta
No. Alat Jumlah
1. Pensil 1 buah

2. Penggaris 1 buah

3. Kertas double polio 1 lembar


Tabel E.3. Alat yang digunakan untuk praktikum alat indera pengecap
No. Alat Jumlah
1. Cawan petri 4 buah

2. Peta lida 1 buah

3. Cotton bud 4 buah

Tabel E. 4. Alat yang digunakan untuk alat indera pendengar


No. Alat Jumlah
1. Botol kosong 2 buah

Tabel E. 5. Alat yang digunakan untuk praktikum persepsi thermoreceptor


No. Alat Jumlah
1. Beaker glass 2 buah

2. Stopwatch 1buah

Tabel E. 6. Alat yang digunakan untuk praktikum titik pandangan dekat


No. Alat Jumlah
1. Pasak/Jarum Lurus 2 buah

2. Bahan
Tabel E. 7. Bahan yang digunakan untuk jarak bintik buta
No. Bahan
1. Organ visual praktikum

Tabel E. 8. Bahan yang digunakan untuk peta daerah bintik buta


No. Bahan
1. Organ visual praktikum
Tabel E. 9. Bahan yang digunakan untuk alat indera pengecap
No. Bahan Jumlah
1. Larutan A Secukupnya

2. Larutan B Secukupnya

3. Larutan C Secukupnya

4. Larutan D Secukupnya

Tabel E. 10. Bahan yang digunakan untuk praktikum persepsi thermoreceptor

No. Bahan Jumlah


1. Air hangat 300 ml

2. Air dingin 300 ml

F. Langkah Kerja

Panjang kertas dibagi dua Kertas perlahan


Kertas HVS digunting dan dan dibuat garis tengah lalu digerakkan pada
disesuaikan panjangnya dari diberi tanda positif (+) dan mata praktikan
mata kanan sampai mata kiri ngetaif (-) diujung kanan dan yang diuji dengan
dengan lebar 5 cm diujung kiri atas mata praktikan
ditutup sebelah
dan difokuskan
pada tanda positif
Mengukur jarak antara kertas
dan mata praktikan yang diuji (+). Kemudian
ketika tanda yang difokuskan dilakukan langkah
hilang yang sama untuk
tanda yang negatif
(-)

Bagan Alir 1. Cara Kerja Praktikum Jarak Bintik Buta


Kertas yang digambar Titik Kertas tebal segi empat panjang
garis sejajar AB dan CD hitam dipotong berukuran 2x1 cm
dibuat sepanjang 30 cm dibuat dengan salah satu ujungnya diberi
dengan jarak diantara pada titik tanda bintik hitam seukuran
kurang dari 5 cm A dan dengan titik A
garis AB

Mata sebelah kanan difokuskan


memandang titik A sementara kertas
Percobaan penunjuk digerakkan perlahan Kertas yang sudah
tersebut sepanjang garis AB hingga titik hitam digambar direkatkan
diulangi pada tidak tampak dan titik hitam terlihat ujung-ujungnya dan
garis BA, CD kembali dan ditandai keduanya dan praktikan duduk
dan DC diukur jaraknya dengan menutup
mata sebelah kiri

Titik tengah ditentukan Percobaan Titik 1-3-6-4-2-5-1


dan garis 1-2 pada AB dan pada garis AB dihubungkan, daerah yang
3-4 pada CD dan tarik diulang terlingkupi garis-garis ini
garis EF melalui kedua kembali pada adalah peta bintik buta subjek
titik tersebut garis EF Anda

Bagan Alir 2. Cara Kerja Praktikum Peta Daerah Bintik Buta

Lidah praktikan diminta Aplikator (cuttonbud) Aplikator


untuk berkumur dan dicelupkan ke dalam larutan disentuhkan pada
dikeringkan dengan kertas asam dan dibuang sedikit ujung, sepanjang
hisap larutan jika kelebihan larutan sisi, tengah dan
belakang lidah
praktikan
Langkah kerja ini diulang Pada daerah peta rasa diberi
lagi menggunakan larutan tanda (+) jika merasakan rasa
yang berbeda satu demi larutan tersebut dan tanda (-)
satu jika tidak merasakan rasa
larutan yang diuji

Bagan Alir 3. Cara Kerja Praktikum Alat Indera Pengecap


Praktikan berdiri di Praktikan lain membunyikan Mengamati dan mencatat
tempat yang sunyi botol ke berbagai arah apakah praktikan yang
lalu praktikan (kanan, kiri, atas, bawah, diuji benar mendengar
memejamkan mata depan & belakang) arah datang bunyi.

Bagan Alir 4. Cara Kerja Praktikum Alat Indera Pendengar

Beaker glass Beaker glass berlabel A Ujung jari tangan kiri dimasukkan
disiapkan diisi dengan air hangat, ke beaker glass A dan jari tangan
sebanyak 3 buah dan beaker glass B diisi kanan dimasukkan ke beaker
dan diberi label dengan air dingin glass B. Direndam selama 1
A, B, dan C menit.

Kedua jari direndam kembali di


dalam beaker glass C secara Lalu setelah itu dicampurkan
bersamaan, dan merasakan perubahan kedua air dalam beaker glass A
rasa yang terjadi lebih cepat. dan B ke dalam beaker glass C

Bagan Alir 5. Cara Kerja Praktikum Persepsi Thermoreceptor

Menutup satu mata Mendorong perlahan-lahan Mengukur jarak dari mata ke


dengan tangan dan mendekati mata, sampai jarum kabur. Hal ini
memfokuskan satu benda tampak kabur. merupakan padangan dekat.
mata yang lain pada
jarum yang dipegang
tangan jauh-jauh.

Mengulangi proses dengan


mata yang lain dan
membandingkan keduanya.

Bagan Alir 6. Cara Kerja Praktikum Padangan Dekat


G. Hasil Pengamtan

Tabel G. 1. Hasil Pengamatan Jarak Bintik Buta


Jarak titik buta
Nama Keterangan
Kiri (cm) Kanan (cm)

Ayuni Rahmasani 24 19 Tanpa Kacamata

Faiz Rosyad 15 10 Dengan bantuan kacamata

Putri Puspa 20 18 Tanpa Kacamata

Raden Denisa 23 21 Tanpa Kacamata

Siti Nurhalimah 29 24 Tanpa Kacamata

Tabel G. 2. Hasil Pengamatan Peta Daerah Bintik Buta


No. Nama Gambar Hasil Pengamatan

1 Faiz R.

Gambar 8. Peta Bintik Buta Faiz


(Dok. Kelompok 5, 2018)

2 Putri Puspa Perdana

Gambar 9. Peta Bintik Buta Putri Puspa P.


(Dok. Kelompok 5, 2018)
Tabel G. 3. Hasil Pengamatan Pandangan Dekat

Nama Jarak pandangan dekat (cm) Keterangan

Ayuni Rahmasani Kiri 19 cm, Kanan 14 cm

Faiz Rosyad Kiri 15 cm, Kanan 12 cm


Diukur saat benda
Putri Puspa Kiri 22 cm, Kanan 17 cm
terlihat menjadi dua
Raden Denisa Kiri 21 cm, Kanan 18 cm

Siti Nurhalimah Kiri 23 cm, Kanan 19 cm

Tabel G. 4. Hasil Pengamatan Alat Indera Pendengar


Arah Datang Ayuni Siti
Putri Puspa P. R. Denisa
Bunyi Rahmasani Nurhalimah
Kanan + + + +
Kiri + + + +
Depan + - + +
Belakang + - - +
Atas + + - +

Keterangan : (+ benar, - salah)

Tabel G. 5. Hasil Pengamatan Persepsi Thermoreceptor


Praktikum Foto Hasil Pengamatan

Persepsi Thermoreceptor

Gambar 12. Presepsi Thermoreceptor


(Dok. Kelompok 5, 2018)
Tabel G. 6. Hasil Pengamatan Alat Indera Pengecap
Rasa Ayuni Rahmasani Siti Nurhalimah

Asin x 100 = 60% x 100 = 60%

Asam x 100 = 60% x 100 = 20%

Manis x 100 = 80% x 100 = 60%

Pahit x 100 = 40% x 100 = 40%

ASIN

MANIS

Foto Hasil
ASAM
Pengamtan

PAHIT

Gambar 10. Peta Lidah Ayuni


(Dok. Kelompok 5, 2018)

*Keterangan :  Sensitif Gambar 11. Peta Lidah Siti N


terhadap larutan (Dok. Kelompok 5, 2018)
H. Pembahasan
1. Jarak Bintik Buta
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, tanda yang
sebelumnya difokuskan oleh mata lama kelamaan akan menghilang dari
pandangan, hal ini dikarenakan pada bagian retina terdapat daerah yang tidak
peka terhadap cahaya atau daerah yang tidak mengandung reseptor penglihatan
yang disebut sebagai daerah bintik buta, dan tanda tersebut lama kelamaan akan
jatuh pada daerah bintik buta ini. Saat tanda tersebut menghilang karena
bayangan jatuh pada daerah bintik buta, maka akan dilakukan pengukuran
jarak bintik buta, jarak tersebut memberikan informasi bahwa pada jarak
tertentu seseorang tidak dapat menerjemahkan benda yang ada dihadapannya
akibat jatuh dibagian bintik buta.
Pada tabel hasil pengamatan, jarak bintik buta setiap orang berbeda-beda
baik mata kiri maupun mata kanan, hal ini terkait umur, kondisi mata dan
kebiasaan melihat setiap orang. Jarak bintik buta terpanjang pada tabel hasil
pengamatan dimiliki oleh Siti Nurhalimah dengan mata kanan 24 cm mata kiri
sepanjang 29 cm, sedangkan jarak bintik buta terpendek pada tabel hasil
pengamatan dimiliki oleh Faiz Rosyad dengan mata kanan 10 cm dan mata kiri
15 cm. Adanya perbedaan antara kedinamisan dalam penggunaan mata, baik
mata kanan dan mata kiri cenderung akan memberikan jarak bintik buta yang
berbeda pula, tetapi jika dilihat dari hasil pengamatan, baik mata kanan maupun
mata kiri tidak memiliki perbedaan yang begitu signifikan.
2. Peta Daerah Bintik Buta
Berdasarkan hasil pengamtan dari salah satu anggota kelompok 5 Biologi
C 2016 peta bintik buta yang dihasilkan setiap praktikan berbeda bentuk
maupun jumlah luasnya, hal ini dikarenakan setiap orang memiliki ukuran bola
mata, kecembungan lensa mata dan jarak lensa ke retina yang berbeda-beda,
dan hal inilah yang menyebabkan perbedaan jarak penglihatan bintik buta.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, kertas yang berukuran 2X2
cm digunakan sebagai penunjuk untuk menunjukkan keadaan bayangan suatu
benda jatuh pada daerah bintik buta. hal ini ditandai dengan hilangnya titik
kecil pada kertas 2X2 cm pada waktu tertentu. Bintik buta merupakan suatu
bagian dari mata yang tidak peka terhadap rangsangan cahaya akibat tidak
adanya reseptor cahaya di daerah tersebut, ketika bayangan suatu benda yang
tertangkap oleh mata jatuh pada daerah bintik buta, maka benda tersebut tidak
dapat diterjemahkan oleh mata sebagai suatu bentuk karena pada bagian
tersebut bayangan tidak akan diteruskan ke saraf pusat.
Pada tabel hasil pengamatan juga dapat dilihat bahwa luas daerah bintik
buat pada tiap orang berbeda-beda, luas dari daerah ini dapat diinterpretasikan
sebagai suatu bentuk kemampuan mata untuk memfokuskan suatu bayangan
yang dilihatnya. Pada tabel dapat dilihat bahwa daerah bintik buta yang terluas
dimiliki oleh Faiz Rosyad dan yang terkecil dimiliki oleh Putri Puspa Pedana,
hal ini mengindikasikan bahwa Faiz memiliki kemampuan yang rendah dalam
menfokuskan bayangan suatu benda, sedangkan Putri memiliki kemampuan
yang tinggi dalam menfokuskan bayangan suatu benda. Peta daerah bintik buta
ini juga dapat diuji kembali dengan meletakkan kertas 2X2 cm pada daerah
yang telah terarsir sebagai daerah bintik buta. Jika titik pada kertas 2X2 cm
tidak terlihat lagi saat diletakkan pada daerah arsir, maka daerah yang terarsir
adalah benar sebagai luas daerah bintik buta
3. Pandangan Dekat
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel G. 3. pandangan dekat semua
anggota kelompk 5 Biologi C 2016 berbeda, kondisi kesehatan mata yang
berbeda menyebabkan fokus mata pada jarum/sonde saar terlihat menjadi dua
berbeda hal ini disebabkan adanya perbedaan antara kedinamisan dalam
penggunaan mata, baik mata kanan dan mata kiri cenderung akan memberikan
jarak bintik buta yang berbeda pula, tetapi jika dilihat dari hasil pengamatan,
baik mata kanan maupun mata kiri tidak memiliki perbedaan yang begitu
signifikan.
4. Alat Indera Pengecap
Pada uji indera pengecap semua praktikan dapat merespon berbagai rasa
yang diberikan. Lidah bagian depan merupakan reseptor manis dengan
dirasakan oleh papilla fungiformis, rasa asam dan asin di bagian samping kiri
dan kanan oleh papilla falata, dan rasa pahit oleh papilla sirkumfalata. Pada saat
praktikum, lidah praktikan dibersihkan menggunakan kertas hisap atau
berkumur dengan air untuk menghindari kontaminasi rasa dan larutan yang
diuji tidak menyebar ke bagian lidah lain.
5. Alat Indera Pendengar
Pada praktikum indera pendengaran, dimasudkan untuk mengetahui letak
benda hanya dengan mendengar bunyi benda tersebut ada dua anggota
kelompok 5 yang tidak berhasil menebak letak bunyi tersebut dengan benar
yaitu Puti Puspa P. dan R. Denisa hal ini disebabkan oleh suara yang ditangkap
oleh indera pendengaran kita dihantarkan melalui udara dan udara akan masuk
dari sebelah kiri dan kanan sehingga kita cenderung sulit menebak letak benda.
6. Persepsi Thermoreceptor
Indera peraba seperti yang kita ketahui memiliki beberapa lapisan yang
dimana pada setiap lapisan tersebut memiliki fungsi yang berbeda–beda.
Praktikum yang telah dilakukan adalah untuk mempelajari sifat dari
thermoreceptor yang ada pada indera peraba yang sangat peka terhadap
perubahan suhu yang mengenai organ tubuh kita. Seperti yang akan ditunjukan
oleh gambar dibawah ini :
Gambar 12. Bentuk reseptor indera peraba
(Herman, 2010)
Dari gambar diatas terletak bahwa reseptor suhu berada dibawah lapisan
epidermis yang berfungsi sebagai pelindung. Pada setiap orang letak
thermoreceptor dingin dan panasnya berbeda kedalamannya, sehingga wajar
banyak fenomena orang merasa dingin ditempat yang panas atau sebaliknya.
Hal ini dapat dibuktikan melalui praktikum yang telah dilakukan bahwa kerja
thermoreceptor panas lebih cepat dibandingkan thermoreceptor dingin, ketika
tangan yang telah dicelupkan ke dalam air hangat kemudian kedalam air normal
maka kondisi normal pada tangan kita lebih cepat diperoleh dari pada ketika
sebelumnya tangan dicelupkan pada air dingin thermoreceptor tangan bekerja
lebih lambat.
I. Jawaban Pertanyaan
Kegiatan I. Reseptor Rasa
1. Jelaskan bagaimana jalannya impuls pada percobaan menentukan peta rasa
lidah sehingga dapat merasakan rasa manis, pahit, asam dan lain sebagainya!
Jawab : Pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka terhadap
stimulus dari zat-zat kimia, karena mampu menerima rangsang berupa zat
kimia sehingga disebut kemoreseptor. Reseptor tersebut adalah kuncup-
kuncup pengecap(taste buds) pada permukaan lidah. Rangsang yang sampai
kereseptor akan diterima dan diteruskan oleh saraf ke otak dalam bentuk
impuls listrik. Impuls yang sampai ke otak diolah, sehingga otak mampu
mengenali rangsang dari lingkungannya. Dari informasi inilah manusia dapat
memberikan respons (tanggapan) terhadap rangsang yang datang.
Kegiatan II. Reseptor Visual
1. Apa yang dimaksud dengan bintik buta dan bintik kuning?
Jawab : Bintik buta adalah discus opticus yang tidak mengandung reseptor
yang peka akan cahaya (rod dan cone), sehingga cahaya yang jatuh ke discus
opticus tidak akan terlihat apa-apa. Sedangkan bintik kuning adalah salah satu
bagian dari retina mata (terletak tepat pada sumbu penglihatan mata) yang
mengandung sel cone paling banyak.
2. Syaraf apa saja yang berhubungan dengan mekanisme penglihatan?
Jawab : Bayangan yang jatuh pada retina akan merangsang sel rod atau
cone. Kemudian akson-akson sel ganglion membentuk saraf otak II kemudian
impuls dijalarkan ke chiasma opticus, tractus opticus dan thalamus opticus,
lalu terjadi sinaps dan impuls diteruskan ke daerah penglihatan di lobus
occipitalis otak. Cortex occipital kiri akan menginterpretasi penglihatan dari
benda sebelah kiri dan sebaliknya.Cortex occipital bagian atas akan
menginterpretasikan penglihatan dari retina bagian bawah dan sebaliknya.
Kegiatan III. Persepsi Thermoreceptor
1. Apa yang dimaksud dengan thermoreceptor, propioreceptor, intereceptor, dan
tekonoreceptor?
Jawab :
- Thermoreceptor : reseptor pada indera peraba yang sensitif terhadap
rangsang berupa suhu.
- Propioreceptor : receptor yang peka terhadap perubahan posisi seperti
pergerakan yang berkaitan dengan kerja otot dan tulang.
- Intereceptor : organ tubuh yang menerima rangsang dari dalam tubuh.
- Tekonoreceptor :Receptor yang peka terhadap tekanan.
J. Simpulan
Berdasarkan hasil praktikum maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Jarak bintik buta pada setiap orang berbeda-beda, dan ditentukan oleh kondisi
mata dalam menfokuskan bayangan.
2. Daerah bintik buta pada setiap orang berbeda-beda, tergantung kesehatan organ
visualnya.
3. Lidah bagian depan merupakan reseptor manis dengan dirasakan oleh papilla
fungiformis, rasa asam dan asin di bagian samping kiri dan kanan oleh papilla
falata, dan rasa pahit oleh papilla sirkumfalata.
4. Untuk mengetahui letak benda dengan mendengar bunyi dapat dilihat dari arah
darang bunyi dapat diinderai mendengar dari arah atas, belakang, kanan,
ataupun kiri
5. Thermoreceptor setiap orang berbeda sifat dan letaknya dan hal ini menunjukan
sifat sensitifitas dan ketahanan indera perabanya terhadap perubahan suhu.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. L. (2012). Alat Indra Manusia. [Online]. Tersedia:


http://www.gurukita.com/2012/10/alat-indra-manusia _5.html [06 Mei 2018]

Herman. (2010). Indra Peraba. [Online]. Tersedia: http://www.exploringnature.org


[06 Mei 2018]
DAFTAR GAMBAR

Hidayat, A. L. (2012). Alat Indra Manusia. [Online]. Tersedia:


http://www.gurukita.com/2012/10/alat-indra-manusia _5.html [06 Mei 2018]

Herman. (2010). Indra Peraba. [Online]. Tersedia: http://www.exploringnature.org


[06 Mei 2018]

Anda mungkin juga menyukai