Anda di halaman 1dari 12

TUGAS INDIVIDU

“Teori Allport Psikologi


Individu”

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Teori Kepribadian

Disusun Oleh : Ni Ketut Ayu Yuliani (019.5.4.003)

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN PANJI SAKTI

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.


Atas limpahan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah tepat pada waktunya. Makalah
ini berisikan tentang “Teori Allport Psikologi Individu”.

Dalam penyusunan makalah ini penulis sudah berusaha


semaksimal mungkin, namun kesempurnaan hanya milik Tuhan. Penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun dengan
kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya bagi semua pihak atau pembaca.

Unggahan, 13 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................... 1

Kata Pengantar .................................................................................................... 2

Daftar Isi.............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah................................................................................... 4

C. Tujuan........................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pendekatan Allport Terhadap Teori Kepribadian............................... 5

B. Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang Menurut Allport....................... 6

C. Komponen Kepribadian.................................................................... 7

D. Psikopatologi dan Perubahan Perilaku............................................ 8

E. Kelebihan dan Kekurangan............................................................. 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................... 10

B. Saran................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap
manusia, teori Allport itu telah membantu manusia untuk melihat diri
sendiri sebagai mahkluk yang baik dan penuh harapan. Hal tersebut
terlihat dari teorinya, yaitu” gambaran kodrat manusia adalah positif,
penuh harapan dan menyanjung-nyanjung”. Memandang satu pribadi
positif dan apa adanya merupakan salah satu definisi pribadi sehat, inilah
kelebihan dan kekuasan dari teori Allport.
Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang
dinamis dari system psikofisik dalam individu yang turut menentukan
cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Kemudian Allport juga berpendapat bahwa kepribadian yang
neurotis dan kepribadian yang sehat merupakan hal yang mutlak terpisah.
Namun dalam hal ini tang menjadi kelebihan Allport adalah tentang
antisipasi, Dalam teori Allport antisipasi adalah penting untuk menentukan
siapa dan apakah kita ini, dalam membentuk identitas diri kita.
Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis
adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan
bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat
bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh Freud.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana isi dari teori kepribadian menurut Gordon Allport ?
b. Apa kelebihan dan kekurangan dari teori kepribadian menurut
Gordon Allport ?

C. Tujuan
a. Mendeskripsikan isi dari teori kepribadian menurut Gordon Allport.
b. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari teori kepribadian
menurut Gordon Allport.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendekatan Allport Terhadap Teori Kepribadian


Menurut Allport kepribadian adalah sesuatu yang terorganisasikan
dan terpolakan. Kepribadian bukanlah pengorganisasian yang statis, dia
terus bertumbuh atau berubah. Istilah “psikofisik” menekankan pentingnya
aspek-aspek kepribadian yang sifatnya psikologis sekaligus fisik.
Kepribadian bukan hanya topeng yang kita kenakan, tidak juga hanya
sekedar perilaku. Dia mengacu kepada individu di belakang tampilan,
pribadi di belakang tindakan. Dengan istilah “karakteristik” Allport
berharap dapat menunjukkan “individualitas” atau “keunikan”.
Definisi komprehensif Allport tentang kepribadian ini
menunjukkan bahwa manusia adalah produk sekaligus proses yang
memiliki sejumlah struktur yang berorganisasikan, sementara di waktu
yang sama memiliki kemampuan untuk berubah. Ringkasnya, kepribadian
bersifat fisik sekaligus psikologis mencakup perilaku yang tampak dan
pikiran yang terungkap.
a. Peran dari motivasi
Allport menekankan pentingnya motivasi yang di sadari.
Penekanannya terhadap motivasi yang disadari ini bermula dari
pertemuannya dengan Freud di Wina dan reaksi emosionalnya
terhadap pertanyaan Freud: “Andakah anak kecil itu?”. Respon Freud
mengandung implikasi bahwa tamunya yang berusia 22 tahun itu
secara tak sadar membicarakan kemuakannya sendiri terhadap
kebersihan saat mengisahkan cerita tentang anak kecil yang suka
kebersihan. Jika Freud mengasumsikan sebuah pemaknaan bawah
sadar yang melandasi cerita anak kecil, Allport cenderung menerima
pernyataan diri apa pun adanya.Namun begitu, Allport (1961) tidak
mengabaikan eksistensi atau bahkan pentingnya proses bawah sadar.
b. Ciri pribadi yang sehat
Gordon Allport (1937) membuat hipotesis tentang sifat-sifat
kepribadian yang dewasa. Beberapa asumsi umum di butuhkan agar
kita bisa memahami konsepsi Allport tentang pribadi yang dewasa :
1) Pribadi yang dewasa secara psikologis dicirikan oleh sikap
proaktif, yaitu tidak hanya bereaksi kepada stimuli eksternal, tetapi
juga sanggup bertindak dengan sadar terhadap lingkungannya
dengan cara-cara yang baru dan inovatif, sehingga lingkungan pun
bereaksi kepada mereka juga.
2) Kepribadian yang dewasa tampaknya lebih termotivasikan oleh
proses-proses sadar dari pada kepribadian yang terdistorsi,
menjadikan mereka lebih fleksibel dan mandiri dari pada pribadi
sehat yang masih terus di dominasioleh motif-motif bawah sadar
yang mncul dari pengalamanmasa kanak-kanak. Individu yang
sehat secara psikologis adalah pribadi unik bukan karena tidak
pernah berbuat kekeliruan dan kesalahan.

6 kriteria bagi kepribadian yang dewasa :

1) Perluasan konsep diri, pribadi yang dewasa terus berusaha


mengidentifikasikan dan berpartisipasi dalam peristiwa-peristiwa
di luar diri mereka
2) Pribadi yang dewasa dicirikan oleh “hubungan hangat dirinya
dengan orang lain”, mereka memiliki kemampuan untuk mencintai
orang lain dengan cara yang intim dan penuh kasih
3) Rasa aman emosional atau penerimaan diri, individu yang dewasa
menerima diri apa adanya dan memiliki apa yang Allport (1961)
muatan emotif (emotional poise).
4) Pribadi yang sehat secara psikologi memiliki persepsi yang realistis
tentang lingkungan sekitarnya.
5) Kedalaman wawasan dan humor, pribadi dewasa mengenal dirinya
sehingga tidak perlu melimpahkan kesalahan dan kelemahan
mereka kepada orang lain
6) Kedewasaan adalah memiliki filsafat hidup yang menyatukan,
pribadi yang sehat memiliki konsep yang jelas tentang tujuan hidup

B. Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang Menurut Allport


Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang
matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong
dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.

Kualitas Kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut :

1. Ekstensi sense of self


 Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam
jangkauan yang luas.
 Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta
minat mereka.
 Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
2. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
Kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan
compassion (pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan
menghargai dengan setiap orang).
3. Penerimaan diri
Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang
menyinggung dorongan khusus (misal: mengolah dorongan seks) dan
menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
4. Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan
Kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan
minat dalam penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam
penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi berbagai persoalan tanpa
panik, mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.
5. Objektifikasi diri: insight dan humor
Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang
lain. Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu
menghubungkan secara positif pada saat yang sama pada keganjilan
dan absurditas diri dan orang lain.
6. Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang
memberikan tujuan dan arti. Contohnya lewat agama. Untuk
memahami orang dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan
aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang
matang. Bisa saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa
yang ia lakukan.

C. Komponen Kepribadian

Menurut Gordon W. Allport, kepribadian adalah sesuatu yang unik


dan dimiliki masing-masing pribadi. Ia mengatakan bahwa manusia itu
dipengaruhi oleh kesadarannya yang meliputi 3 komponen berikut :
1. Dynamic Organization
Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian itu mengalami
perkembangan dan perubahan.
2. Psychophysical System
Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu hal
yang tersirat namun kepribadian adalah hal yang nyata dan merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.
3. Determine
Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu
konsep namun ia dapat mengerjakan sesuatu dan mempengaruhi
tingkah laku seseorang.

D. Psikopatologi dan Perubahan Perilaku

Psikopatologi adalah bidang yang mempelajari patologi / kelainan


dari proses kejiwaan. Bagi Allport, pribadi yang sehat dan matang adalah
orang yag terus menerus dalam kondisi berubah (becoming), sedang
pribadi yang tidak sehat adalah mereka yang perkembangannya berhenti.
Allport setuju dengan Freud bahwa perkembangan individu dapat
terpenjara sebagai akibat kesalahan hubungan dengan orangtua, khususnya
dengan ibunya pada awal masa kanak-kanak . Semua orang membutuhkan
keamanan dan perlindungan ,dan kekurangan cinta dan kasih sayang dapat
berdampak buruk dan berjangka lama terhadap pertumbuhan .
Untuk mengatasi kekurangan itu, Allport berpendapat orang harus
dapat merasa “diterima dan dikehendaki oleh terapis, keluarga dan
masyarakatnya”. Orang harus merasa dicintai dan belajar mencintai
.Menurutnya,”bentuk terbaikdari terapi adalah memberri cinta dan
menerima cinta .”
Tetapi itu hanya satu sisi dari gambaran manusia dari gambaran
manusia . Ada banyak orang yang memilki latarbelakang rasa aman dan
cinta ternyata belakangan menjadi neurotik . Walaupunn latar belakang
keamanan dan cinta membuat mereka bebas berkembang ,masalah lain
muncul merusak . Orang mendapat tekanan untuk menyesuaikan diri
dengan masyarakat normal, dan sering penyesuaian itu menghalangi
pertumbuhan yang positif . Ini terjadi karena masyarakat sendiri sedang
sakit . Kondisi masyarakat yang penuh ketidakadilan, hipokrit (munafik)
perang, perbedaan kelas sosial, adalah potensial berbenturan dengan
aspirasi pribadi.
Dampaknya bisa muncul perbatasan perluasan diri , gambaran diri
yang menyimpang , lumpuhnya usaha menjadi propiate, dan sikap tidak
toleran kepada kelompok lain. Mereka juga menilai dirinya dan tujuan
hidupnya berdasarkan nilai-nilai orang lain. Tugas–tugas terapi menurut
Allport adalah membantu mereka menyadari sumber-sumber yang
melencengkan tujuan hidupnya, dan membantu mereka mencapai
kematangan dan kesejahteraan.

E. Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan

- Tidak terpacu pada masa lalu.

- Memandang manusia sebagai manusia yang unik.

- Melakukan penyelidikan kualitatif dan mengutamakan dorongan sadar.

- Pemikirannya yang teliti dan sistematis sehingga dapat mempersatukan gagasan


dari beberapa tokoh.

b. Kekurangan

Kekurangan Allport pada persamaan formal sehingga tidak


memadai untuk banyak penelitian, gagal menunjukkan konsep pokok yaitu
fungsi otonomi, mengasumsikan adanya diskontinuitas antara hewan-
manusia, masa kanak-kanak dan dewasa, normal dan abnormal,
menekankan keunikan kepribadian, memberikan perhatian yang terlalu
sedikit pada pengaruh sosial, dan faktor situasioanal, serta
menggambarkan manusia pada gambaran terlalu positif.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Allport adalah salah satu teoritikus yang benar tentang banyak hal
dan mampu melampaui zamannya. Teorinya adalah salah satu teori
humanistic paling awal dan berpengaruh besar pada teoritikus-teoritikus
besar lainnya.

Namun kelemahan teorinya adalah penggunaan sifat yang


menyebabkan tidak diterimanya dia di kalangan behavioris, yang memang
tidak mau mengkaji apa pengertian dasar yang diberikan allport pada kata
ini.

Tapi itulah kelemahan psiologi secara umum dan terutama


psikologi kepribadian, mengabaikan masa lalu, teori dan penelitian-
penelitian orang lain.

B. Saran

Adapun makalah ini yang kami buat, kami sadari adalah kurang
dari kata sempurnanya, jadi sangat diharapkan adanya masukan berupa
saran dan kritik agar tulisan ini menjadi lebih baik lagi dan lebih
bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2006. Psikologi Kepribadian. malang: UMM Press

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. UMM

press:Malang Sumadi. 1995. Psikologi Kepribadian. Jakarta: raja

grafindo persada

http://ahsanun-naim.blogspot.co.id/2014/03/teori-
psikologi- kepribadian-gordon-w.html

Anda mungkin juga menyukai