Anda di halaman 1dari 12

BAB III

MENGUJI VALIDITAS ISI KUESIONER MOTIVASI BELAJAR

3.1 Pendahuluan
Instrumen penelitian yang digunakan oleh seorang peneliti untuk me-
ngumpulkan data penelitian ilmiah harus memenuhi persyaratan. Berdasar-
kan atas hal ini, kuesioner motivasi belajar sebelum digunakan terlebih
dahulu diujicobakan untuk memenuhi validitas dan reliabilitasnya dalam
mengungkap apa yang hendak diukur.
Ada dua persyaratan pokok dari tes atau kuesioner yang digunakan
sebagai instrumen penelitian, yaitu validitas dan reliabilitas (Uno et al., 2001).
Yang dimaksud dengan validitas item dari suatu tes adalah ketepatan meng-
ukur yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari tes sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya di-
ukur lewat butir item tersebut (Sudijono, 2001).
Validitas instrumen dalam penelitian ini ditinjau dari dua segi, yaitu
validitas isi dan validitas butir. Validitas isi instrumen dalam penyusunannya
didasarkan pada kisi-kisi yang telah dibuat. Untuk mengetahui hal ini, maka
kuesioner motivasi belajar dimintakan penilaian kepada dua orang penilai
(rater) yang kompeten dalam bidang motivasi belajar. Untuk menilai respon
rater terhadap kecocokan antara kisi-kisi yang dibuat dengan item atau
pernyataan, maka digunakan skala 1 sampai dengan 4. Apabila seorang
rater memberikan respon pada skala 1 atau 2 terhadap suatu item, berarti
item tersebut kurang relevan dengan kisi-kisi yang dibuat, sedangkan respon
pada skala 3 dan 4, berarti item tersebut sangat relevan dengan kisi-kisi yang
dibuat. Mengenai pedoman untuk memberikan respon rater 1 dan rater 2
dapat dikaji pada lembar pemberian respon berikut.

Standarisasi Kuesioner Motivasi Belajar, Oleh Drs. I Nyoman Suparmita ……. 24


INSTRUMEN VARIABEL MOTIVASI BELAJAR
NAMA RATER I : ………………………………….
SPESIALISASI BIDANG ILMU : ………………………..

Nomor Butir Respon Rater


1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.

Standarisasi Kuesioner Motivasi Belajar, Oleh Drs. I Nyoman Suparmita ……. 25


Keterangan:
1 atau 2 = Respon kurang relevan
3 atau 4 = Respon sangat relevan

INSTRUMEN MOTIVASI BELAJAR


NAMA RATER II : ………………………………….
SPESIALISASI BIDANG ILMU : ………………………..

Nomor Butir Respon Rater


1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.

Standarisasi Kuesioner Motivasi Belajar, Oleh Drs. I Nyoman Suparmita ……. 26


Nomor Butir Respon Rater
1 2 3 4
36.
37.
38.
39.
40.
Keterangan:
1 atau 2 = Respon kurang relevan
3 atau 4 = Respon sangat relevan

3.2 Uji Validitas Isi


Setelah rater 1 dan rater 2 memberikan respon pada lembar penilaian
validitas butir kuesioner motivasi belajar terhadap kisi-kisinya, lembar penilai-
an tersebut akan dikembalikan kepada peneliti. Respon yang diberikan oleh
kedua rater terhadap kesesuaian butir kuesioner motivasi belajar terhadap
kisi-kisinya, selanjutnya dihitung validitas isinya. Untuk menghitung validitas
isi (VI) kuesioner motivasi belajar digunakan formula yang dikemukakan oleh
Gregory (2000). Adapun formula untuk menghitung validitas isi menurut
Gregory adalah:
VI = D/(A+B+C+D)
Keterangan:
VI = validitas isi.
A = sel yang menunjukkan ketidaksesuaian antara kedua penilai.
B dan C = sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara penilai
pertama dan kedua (penilai pertama setuju (sangat relevan), penilai
kedua tidak setuju (kurang relevan), atau sebaliknya.
D = sel yang menunjukkan persetujuan yang valid antara kedua penilai.

Kriteria pengujian: suatu instrumen penelitian baru bisa diujicobakan


lebih lanjut apabila memiliki validitas isi (VI) sekurang-kurangnya sebesar
0,90 (Erwin, 2001).
Untuk mengetahui apakah kuesioner motivasi belajar ini memiliki
validitas isi dan reliabilitas respon antar-rater yang memenuhi syarat bila
ditin-jau dari segi aturan evaluasi, maka diperlukan adanya respon antar-
rater. Untuk menilai kecocokan isi kuesioner motivasi belajar dengan kisi-kisi

Standarisasi Kuesioner Motivasi Belajar, Oleh Drs. I Nyoman Suparmita ……. 27


motivasi belajar yang dipersiapkan sebelumnya, digunakan dua orang rater
yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang motivasi belajar. Rater
pertama adalah Drs. I Wayan Susanta, M.Pd. (dosen IKIP PGRI Denpasar)
dengan spesialisasi ilmu Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP), dan rater
kedua adalah Drs. Sanusi Mulyadiharja, M.Pd. (dosen Undiksha Singaraja)
dengan spesialisasi ilmu Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Kedua rater ter-
sebut merupakan orang yang menguasai bidang motivasi belajar.
Adapun respon rater pertama terhadap butir-butir yang menyusun
kuesioner motivasi belajar seperti tercantum pada Tabel 2.
Tabel 2. Respon rater pertama terhadap butir-butir yang menyusun kuesioner
motivasi belajar.
Nomor Respon Penilai
Item Pertama Keterangan
1. 4 Sangat Relevan
2. 3 Sangat Relevan
3. 4 Sangat Relevan
4. 4 Sangat Relevan
5. 3 Sangat Relevan
6. 4 Sangat Relevan
7. 4 Sangat Relevan
8. 3 Sangat Relevan
9. 4 Sangat Relevan
10. 4 Sangat Relevan
11. 4 Sangat Relevan
12. 4 Sangat Relevan
13. 4 Sangat Relevan
14. 4 Sangat Relevan
15. 4 Sangat Relevan
16. 4 Sangat Relevan
17. 4 Sangat Relevan
18. 4 Sangat Relevan
19. 4 Sangat Relevan
20. 4 Sangat Relevan
21. 4 Sangat Relevan
22. 4 Sangat Relevan
23. 4 Sangat Relevan
24. 4 Sangat Relevan
25. 3 Sangat Relevan
26. 3 Sangat Relevan

Standarisasi Kuesioner Motivasi Belajar, Oleh Drs. I Nyoman Suparmita ……. 28


Nomor Respon Penilai
Item Pertama Keterangan
27. 4 Sangat Relevan
28. 4 Sangat Relevan
29. 2 Kurang Relevan
30. 4 Sangat Relevan
31. 4 Sangat Relevan
32. 3 Sangat Relevan
33. 4 Sangat Relevan
34. 4 Sangat Relevan
35. 4 Sangat Relevan
36. 3 Sangat Relevan
37. 3 Sangat Relevan
38. 4 Sangat Relevan
39. 3 Sangat Relevan
40. 3 Sangat Relevan
Total 148 -
Mean ( 3,70 -
Y )

Bila kita kaji lebih lanjut respon penilai pertama terhadap kuesioner
motivasi belajar, dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: (1) respon pada
skor 4 sebanyak 29 (72,5%), (2) respon pada skor 3 sebanyak 10 (25,0%),
dan (3) respon pada skor 2 sebanyak 1 (2,5%).
Mengenai respon rater kedua terhadap kuesioner motivasi belajar
dapat dikaji pada Tabel 3.
Tabel 3. Respon rater kedua terhadap butir-butir yang menyusun kuesioner
motivasi belajar.
Nomor Respon Penilai
Item Pertama Keterangan
1. 4 Sangat Relevan
2. 4 Sangat Relevan
3. 4 Sangat Relevan
4. 3 Sangat Relevan
5. 4 Sangat Relevan
6. 4 Sangat Relevan
7. 3 Sangat Relevan
8. 4 Sangat Relevan
9. 4 Sangat Relevan
10. 4 Sangat Relevan

Standarisasi Kuesioner Motivasi Belajar, Oleh Drs. I Nyoman Suparmita ……. 29


Nomor Respon Penilai
Item Pertama Keterangan
11. 4 Sangat Relevan
12. 4 Sangat Relevan
13. 4 Sangat Relevan
14. 4 Sangat Relevan
15. 4 Sangat Relevan
16. 4 Sangat Relevan
17. 4 Sangat Relevan
18. 4 Sangat Relevan
19. 4 Sangat Relevan
20. 4 Sangat Relevan
21. 4 Sangat Relevan
22. 4 Sangat Relevan
23. 4 Sangat Relevan
24. 4 Sangat Relevan
25. 3 Sangat Relevan
26. 3 Sangat Relevan
27. 4 Sangat Relevan
28. 4 Sangat Relevan
29. 3 Sangat Relevan
30. 4 Sangat Relevan
31. 4 Sangat Relevan
32. 3 Sangat Relevan
33. 4 Sangat Relevan
34. 4 Sangat Relevan
35. 4 Sangat Relevan
36. 3 Sangat Relevan
37. 3 Sangat Relevan
38. 4 Sangat Relevan
39. 3 Sangat Relevan
40. 3 Sangat Relevan
Total 150 -
Mean ( 3,75 -
Y )

Bila kita kaji lebih lanjut respon penilai kedua terhadap kuesioner
motivasi belajar, dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: (1) respon pada
skor 4 sebanyak 30 (75,0%), dan (2) respon pada skor 3 sebanyak 10
(25,0%).

Standarisasi Kuesioner Motivasi Belajar, Oleh Drs. I Nyoman Suparmita ……. 30


Dari data respon penilai pertama dan penilai kedua terhadap
kuesioner motivasi belajar akan dapat digunakan sebagai dasar dalam peng-
ujian validitas isi dan reliabilitas respon antar-rater kuesioner tersebut. Dalam
menguji validitas isi dari kuesioner motivasi belajar ini dengan formula yang
dikemukakan oleh Gregory (2000), ditempuh langkah-langkah sebagai
berikut.
Sebelum alat ukur atau instrumen diujicobakan kepada responden,
item-item kuesioner yang sudah disusun berdasarkan kisi-kisi kuesioner moti-
vasi belajar terlebih dahulu dikonsultasikan kepada para pakar untuk
dilakukan penilaian. Terhadap kuesioner motivasi belajar yang telah disusun
ini, penilaian dilakukan oleh dua orang pakar (expert judges), yaitu dua orang
dalam bidang penelitian dan evaluasi pendidikan. Penilaian ini dilakukan
untuk menentukan validitas isi (content validity) dari kuesioner motivasi bel-
ajar yang telah disusun. Validitas isi adalah validitas yang ditentukan oleh
derajat representativitas item-item kuesioner yang disusun telah mewakili ke-
seluruhan materi yang hendak diukur tersebut. Untuk menentukan koefisien
validitas ini, hasil penilaian dari kedua pakar dimasukkan ke dalam tabulasi
silang (2x2) yang terdiri dari kolom A, B, C, dan D. Kolom A adalah sel yang
menunjukkan ketidaksetujuan antara kedua penilai. Kolom B dan C adalah
sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara penilai pertama dan
kedua (penilai pertama setuju, penilai kedua tidak setuju, atau sebaliknya).
Kolom D adalah sel yang menunjukkan persetujuan yang valid antara kedua
penilai (judges). Validitas isi adalah kolom D dibagi dengan A+B+C+D
(Gregory, 2000).
1. Nama dan Kualifikasi Rater
Kuesioner motivasi belajar ini diperiksa atau dinilai oleh dua orang
pakar, yaitu satu orang dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan satu
orang dalam bidang Pendidikan Biologi, seperti tercantum pada tabel berikut.

Standarisasi Kuesioner Motivasi Belajar, Oleh Drs. I Nyoman Suparmita ……. 31


Tabel 4. Nama dan spesialisasi rater.
Nomor Nama Penilai dan Jabatan Spesialisasi/Keahlian
Penilai
Penilai 1 Drs. I Wayan Susanta, Penelitian dan
M.Pd. Evaluasi Pendidikan
Dosen Bimbingan dan
Konseling IKIP PGRI
Denpasar
Penilai 2 Drs. Sanusi Mulyadiharja, Penelitian dan
M.Pd. Evaluasi Pendidikan
Dosen Pendidikan Biologi
Undiksha Singaraja

2. Data Hasil Penilaian Rater


Setelah kedua rater selesai memberikan penilaian terhadap kuesioner
motivasi belajar ini, selanjutnya lembar penilaiannya disusun menjadi data
penilaian rater. Adapun data penilaian rater yang dimaksud seperti tabel
berikut.
Tabel 5. Hasil penilaian kedua rater.
Nomor Nilai Nilai
Pernyataa Rater I Rater II
n
1. 4 4
2. 3 4
3. 4 4
4. 4 3
5. 3 4
6. 4 4
7. 4 3
8. 3 4
9. 4 4
10. 4 4
11. 4 4
12. 4 4
13. 4 4
14. 4 4
15. 4 4
16. 4 4
17. 4 4

Standarisasi Kuesioner Motivasi Belajar, Oleh Drs. I Nyoman Suparmita ……. 32


Nomor Nilai Nilai
Pernyataa Rater I Rater II
n
18. 4 4
19. 4 4
20. 4 4
21. 4 4
22. 4 4
23. 4 4
24. 4 4
25. 3 3
26. 3 3
27. 4 4
28. 4 4
29. 2 3
30. 4 4
31. 4 4
32. 3 3
33. 4 4
34. 4 4
35. 4 4
36. 3 3
37. 3 3
38. 4 4
39. 3 3
40. 3 3
Keterangan:
1 – 2 = kurang relevan.
3 – 4 = sangat relevan.

3. Tabulasi Data Hasil Penilaian Rater

Tabel 6. Tabel data hasil penilaian rater.


Rater 1 Rater 2
Jenis Tes SR KR SR KR
Skor Skor Skor Skor
3 4 1 2 3 4 1 2
Kuesioner 10 29 0 1 10 30 0 0
Motivasi Belajar
Keterangan:
SR = sangat relevan (skor: 3 atau 4)
KR = kurang relevan (skor: 1 atau 2)

Standarisasi Kuesioner Motivasi Belajar, Oleh Drs. I Nyoman Suparmita ……. 33


Rater 1: menilai kurang relevan untuk item nomor 29 kuesioner motivasi
belajar.
Rater 2: menilai semua item relevan pada kuesioner motivasi belajar.

4. Cara Menghitung Validitas Isi

Untuk menghitung validitas isi, digunakan rumus:

VI = D/(A+B+C+D)

Keterangan:
VI = validitas isi.
A = sel yang menunjukkan ketidaksetujuan antara kedua penilai.
B dan C = sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara penilai
pertama dan kedua (penilai pertama setuju (sangat relevan),
penilai kedua tidak setuju (kurang relevan), atau sebaliknya.
D = sel yang menunjukkan persetujuan yang valid antara kedua
penilai
Selanjutnya, hasil penilaian kedua rater tersebut dimasukkan ke dalam
tabulasi silang (two-by-two) sebagai berikut.

a. Validitas isi kuesioner motivasi belajar.


Untuk menghitung koefisien VI, data yang tercantum pada Tabel 6
selanjutnya dimasukkan ke dalam tabulasi silang yang dikemukakan oleh
Gregory (2000). Adapun tabulasi silang yang dimaksud dapat dilihat pada
Tabel 7.

Tabel 7. Tabulasi silang 2x2.


Penilai 1
Kurang Relevan Sangat Relevan
(skor 1-2) (skor 3-4)
Kurang (A) (B)
Penilai 2 Relevan 0 0
(skor 1-2)
Sangat (C) (D)
Relevan 1 39
(skor 3-4)

Standarisasi Kuesioner Motivasi Belajar, Oleh Drs. I Nyoman Suparmita ……. 34


VI = D/(A+B+C+D)
= 39/(0+0+1+39)
= 0,975
= 0,98

Dengan demikian, koefisien validitas isi untuk kuesioner motivasi bel-


ajar = 0,98. Bila dibandingkan dengan kriteria yang dikemukakan oleh Erwin
(2001), bahwasannya koefisien validitas isi (VI) suatu instrumen sekurang-
kurangnya 0,90, maka VI yang diperoleh (0,98) > 0,90. Oleh karena itu,
kuesioner motivasi belajar ini dapat diujicobakan lebih lanjut.

Daftar Pustaka
Erwin, Tuti Nuriah. 2001. Sikap Siswa SLTP Terhadap Pelajaran Sejarah
Suatu Eksperimen Tentang Pengaruh Metode Pembelajaran dan
Penalaran Formal Terhadap Sikap Siswa SLTP Mengenai Pelajaran
Sejarah. Disertasi. Jakarta: Program Pascasarjana UNJ.
Gregory, Robert J. 2000. Psychological Testing: History, Principles, and
Application. Boston: Allyn and Bacon.
Sudijono, Anas. 2001. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Pers.
Uno, Hamzah B. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Standarisasi Kuesioner Motivasi Belajar, Oleh Drs. I Nyoman Suparmita ……. 35

Anda mungkin juga menyukai