Anda di halaman 1dari 5

Hubungan Antropologi Dengan Psikologi

Antropologi berasal dari bahasa Yunani yang berarti anthropos yakni ‘manusia’ dan logos
artinya ‘wacana’. Secara harfiah, antropologi bisa didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang manusia. Dalam ilmu ini, manusia digambarkan secara luas melalui
aspek sejarah, budaya, ilmu alam, sosial dan juga bahasa (humaniora).  Semua aspek tersebut
dihubungkan dan juga dikaji secara komparatif.

Antropologi sering disamakan dengan sosiologi, perbedaan dari sosiologi dan antropologi
adalah sosiologi lebih fokus pada masyarakat dan kehidupan sosialnya. Sedangkan
antropologi lebih fokus pada penduduk yang merupakan kesatuan masyarakat yang tinggal di
daerah yang sama. Atau lebih singkatnya, sosiologi itu modern, sedangkan antropologi
tradisional.

Penjelasan antropologi menurut beberapa ahli:

 Menurut Koetjaraningrat: Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat


manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat
serta kebudayaan yang dihasilkan.
 Menurut William A. Havilland: Antropologi adalah studi tentang umat manusia,
berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaaat tentang manusia dan perilakunya
serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

Sedangkan pikologi merupakan gabungan dari kata psyche yang berarti ‘jiwa’ dan logos
adalah ‘ilmu’. Apabila diartikan secara umum, psikologi adalah ilmu tentang kejiwaan.
Namun secara istilah, psikologi adalah ilmu pengetahuan dan terapan yang mempelajari
hubungan tingkah laku dan kejiwaan (mental) manusia dengan lingkungan.

Dari dua bidang ilmu diatas, muncullah cabang ilmu baru bernama antropologi psikologi. Yang mana
merupakan gabungan dari ilmu antropologi dan psikologi. Menurut wikipedia, antropologi psikologi
merupakan ilmu yang mengkaji interaksi kebudayaan dengan fungsi mental manusia.

Hubungan ini terjalin karena dalam psikologi pada hakikatnya mempelajari perilaku manusia dan
proses-proses perkembangan mentalnya. Dengan demikian, psikologi membahas faktor-faktor
penyebab perilaku manusia dari dalam (secara internal), seperti minat, motivasi, sikap, konsep diri,
dan lain-lain. Sedangkan dalam antropologi, khususnya antropologi budaya lebih bersifat faktor
eksternal (luar), yaitu lingkungan fisik, lingkungan keluarga, dan lingkungan sosial dalam arti luas.

Jadi hal yang berkaitan dengan psikologi dan antropologi adalah keadaan manusia dan
perilakunya. Antropologi mengamati dan mempelajari manusia dan lingkungan (pendekatan
eksternal), sesangkan psikologi mengamati serta mempelajari perilaku manusia (pendekatan
internal).

Ilmu ini berfokus pada perkembangan manusia dan enkulturasi dalam kelompok budaya
tertentu, serta berkaitan erat terhadap sejarah, bahasa, sosial dan kategori konseptualnya
sendiri membentuk proses perolehan kognisi, emosi, persepsi, motivasi, dan kesehatan
mental. Pada dasarnya, setiap aliran dalam antropologi psikologis memiliki pendekatannya
sendiri-sendiri.
Dalam pembahasannya, ilmu antropologi psikologis memiliki beberapa ruang lingkup
tertentu. Diantaranya yaitu:

 Antropologi Psikiatris
 Antropologi Psikoanalitis
 Antropologi Kognitif
 Etnopsikologi
 Kebudayaan dan Kepribadian

Antropologi psikologi tentunya memiliki peranan penting dalam kehidupan nyata. Beberapa
diantaranya yang paling sering diaplikasikan di masyarakat yaitu:

1. Mempelajari Pola Perilaku Individu

Cabang ilmu antropologi psikologi biasanya sering digunakan dalam ilmu pengetahuan
sosial. Sebab keterkaitan ilmu ini dengan kehidupan bermasyarakat cukup erat. Antropologi
psikologis dapat digunakan untuk mempelajari pola perilaku manusia, baik secara individual,
kelompok, ataupun yang lebih luas yakni dalam sebuah suku bangsa.

Dengan ilmu ini, kita juga bisa membaca psikis seseorang. Memahami pola berpikirnya
sehingga menjadikan kita lebih mudah mendekatai ornag tersebut.

2. Mendeteksi Sebuah Masalah

Penerapan antropologi psikologi yang selanjutnya adalah untuk mendeteksi sebuah masalah.
Ilmu yang mempelajari tentang manusia dari sisi psikis, emosi, tingkah laku dan
lingkungannya ini dapat membantu seseorang untuk lebih peka. Cukup dengan melihat raut
muka atau perilaku biasanya ada atau tidaknya permasalahan bisa terdeteksi dengan cepat.

3. Menciptakan Solusi-Solusi untuk Pemecahan Masalah

Sejalan dengan poin sebelumnya, selain mendeteksi masalah, ilmu antropolgi psikologi juga
mampu memecahkan problem. Pemahaman secara mendalam terhadap ilmu ini bisa
membantu pikiran untuk lebih sensitif terhadap penciptaan ide-ide baru atau solusi terhadap
masalah tertentu. Khususnya yang berhubungan dengan manusia, kejiwaan, budaya dan
sosial.

4. Mengenal Karakter Tiap Bangsa di Dunia

Cakupan ilmu atropologi psikologi tidak hanya memahami karakter manusia secara
individual saja. Tapi juga dalam ruang yang lebih luas yakni kehidupan di masyarakat.
Dengan mempelajarinya maka kita bisa menambah wawasan tentang tata pergaulan bangsa di
tiap-tiap negara sesuai dengan ciri khas masing-masing.

5. Memahami Kebudayaan Manusia

Selain mengenal karakter manusia dari berbagai negara, antropologi psikologi juga bisa
diterapkan untuk mempelajari kebudayaan dunia. Tentunya hal ini sangat menarik.
Dengan mengenal budaya yang bervariasi maka bisa menjadikan kita pribadi yang open
mind, baik terhadap budaya politik, tradisi dan interaksi sosial. Budaya sendiri merupakan
warisan sosial yang dimiliki tiap masyarakat. Sifat budaya ini dapat mengalami alkuturasi
dan berkembang lewat hubungan sosial yang terus-menerus dan sesuai perubahan zaman.

6. Membentuk Sikap Toleransi

Penerapan antropologi psikologi yang selanjutnya adalah untuk membentuk sikap toleransi,
baik antar individu ataupun dalam pergaulan yang lebih luas di masyarakat. Dengan
memahami konsep-konsep ilmu atropologi sekaligus psikologi, biasanya seseorang bisa
menjadi lebih memahami, saling tolong-menolong serta menghargai.

Sikap-sikap tersebut tentunya sangat penting untuk memupuk kekeluarga, sekaligus


membentuk kemajuan bangsa dan negara. Selain itu, sikap toleransi juga berguna untuk
melestarikan budaya. Sebab dengan saling mengerti maka kita bisa menghormati budaya
etnis lain tanpa harus menjatuhkan.

7. Pembangunan Bangsa dan Negara

Pembanguan bangsa dan negara tidak hanya dipengaruhi oleh aparat petingginya saja. Tapi
masyarakat pun juga mengambil peranan penting. Khususnya para pemuda-pemudi. Mereka
hendaknya tidak hanya terpaku dalam kehidupan bercinta, namun memahami ilmu-ilmu yang
berkaitan dengan perkembangan bangsa.

Salah satunya ilmu antropologi psikologi. Ilmu yang membahas tingkah laku manusia secara
keseluruhan ini, mulai dari sosial, alam, bahasa dan budaya dapat membantu mempererat
hubungan individu di suatu negara. Selain itu meningkatkan wawasan, sehingga komunikasi
antar bangsa juga bisa lebih baik.

8. Memahami Konsep Kemanusia Secara Keseluruhan

Untuk memahami konsep kemanusiaan tentunya tidak bisa jika digali secara individual saja.
Karena manusia itu bersifat sebagai makhluk sosial. Tidak bisa hidup sendiri dan pastinya
selalu menjalin hubungan dengan lainnya. Hal-hal yang berkaitan dengan manusia, misalnya
kejiwaan ini dipelajari mulai dari kondisi kesehatannya, penerapannya dalam kehidupan
nyata dan di sebuah masyarakat. Begitupun dengan unsur lain seperti sejarah, bahasa serta
perilaku juga perlu dipahami secara menyeluruh.

9. Meningkatkan Taraf Hidup

Ketika seseorang dapat memahami ilmu antropologi psikologi secara baik, maka secara tak
langsung ia bisa meningkatkan taraf hidupnya. Mengapa demikian? Sebab ia mampu menjadi
seseorang yang lebih peka, mengerti kejiwaan dan perilaku orang lain.

Dengan demikian ia pun mudah diterima di lingkungan. Di samping itu, pembelajaran ilmu
ini yang juga mencakup bahasa, budaya, sosial dan sejarah juga dapat menambah wawasan.
Yang mana akan membantu interaksi yang lebih baik antar daerah, etnis, bangsa ataupun
negara.

10. Membangun Adaptasi yang Lebih Baik


Ketika kita dapat mempelajari keterkaitan tingkah laku dan aspek kejiwaan seseorang maka
itu bisa menjadi jalan untuk mempermudah beradaptasi dalam masyarakat. Adaptasi yang
baik adalah yang dilakukan lewat pemahaman masing-masing karakter, saling mengenal dan
menghargai. Dengan demikian terbentuklah dinamika kelompok yang harmonis.

11. Menumbuhkan Rasa Syukur

Penerapan antropologi psikologi tidak sekedar pada masyarakat ataupun bangsa. Ilmu ini bisa
menumbuhkan karakter baik dari dalam diri. Salah satunya meningkatkan rasa syukur.
Bagaimana bisa? Sebab dengan adanya ilmu antropologi kita bisa mempelajari tentang
pembentukan manusia secara keseluruhan. Mulai sejarah perkembangan manusia hingga
hubungannya dengan alam.

Kemudian psikologi yang mempelajari aspek-aspek perilaku, jiwa dan lingkungan. Semua itu
menjadikan kita sadar bahwa manusia adalah kesatuan yang sempurna. Sehingga kita patut
bersyukur.

12. Memahami Kebesaran Tuhan

Adanya ilmu ini juga memiliki penerapan dalam memahami kebesaran Tuhan. Pembahasan
tentang fenomena-fenomena alam, mulai dari terbentuknya hujan, angin, petir, pelangi hingga
peristiwa yang langka seperti aurora, awan lenticular dan sebagainya dapat membuat kita
kagum dan takjub terhadap kekuasaan Tuhan. Sungguh betapa Maha Besarnya Allah Ta’ala.

13. Penciptaan Gaya Hidup yang Lebih Sehat

Dikarenakan atropologi psikologi adalah cabang ilmu yang cakupannya sangat luas.
Khususnya di aspek kemanusiaan, maka kaitannya juga erat dengan kesehatan. Antropologi
menjelaskan manusia secara lengkap, mulai dari sejarah, budaya, sosial dan lainnya.
Sedangkan psikologi tentang kejiwaan. Maka keduanya ini memiliki pengaruh terhadap cara
memelihara kesehatan jiwa dan jasmani.

14. Membentuk Jiwa Kepemimpinan

Antropologi psikologi juga memiliki penerapan terhadap pembentukan jiwa kepemimpinan.


Ketika orang mampu memahami hubungan tingkah laku dengan kondisi psikis maka maka ia
akan mudah menghidupkan rasa berani dalam jiwanya.

Selain itu keahlian dalam mempelajari aspek bahasa, budaya dan sosial yang berkaitan
dengan manusia juga membuat seseorang lebih berwawasan. Membangun adaptasi serta
interaksi yang lebih fleksibel. Semua poin tersebut memberikan pengaruh kuat untuk
membentuk sosok pemimpin berkharisma.

15. Meminimalisir Kerasisan

Sebagai ilmu yang juga mempelajari aspek ras, etnis dan budaya tentunya ini bisa
meminimalisir sikap rasis dalam sebuah kehidupan bangsa dan negara. Sebab bagaimanapun
juga kerasisan masih menjadi hal yang sering diusung dalam masyarakat, sehingga kerapkali
memicu perdebatan hingga pertikaian.
Nah apabila kita mampu mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan antropologi, maka
tentunya pikiran kita akan lebih luas untuk menerima perbedaan. Selain itu, psikologi yang
mencakup tentang ilmu kejiwaan juga menjadikan kita lebih mudah memahami kondisi
mental orang, dengan demikian kita juga enggan untuk menyakiti.

Jadi itulah beberapa penerapan antropologi psikologi dalam kehidupan nyata. Kesimpulannya
ilmu ini berkonsep pada manusia, dan mengambil fungsi penting di aspek kejiwaan,
kehidupan masyarakat, sosial, budaya, serta bahasa.

Anda mungkin juga menyukai