Anda di halaman 1dari 16

Pengaruh fisiologis

pada psikologi
SARJANA PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI UM
Perkembangan fisiologi awal
Fisiologi menjadi disiplin yang berorientasi eksperimen selama tahun 1830an dipengaruhi oleh
fisiologis Jerman Johannes Muller (1801-1858), yang memprakarsai metode eksperimental.
Muller juga mencatat dalam fisiologi dan psikologi untuk teorinya pada energi syaraf spesifik. Dia
mengusulkan bahwa stimulasi saraf tertentu selalu mendorong ide karakteristik sensasi, karena
tiap saraf sensori memiliki energi spesifik dari dirinya.
Pemikiran Muller akhirnya menstimulasi penelitian yang bertujuan penempatan fungsi dalam
sistem saraf dan penunjukan mekanisme reseptor sensori pada sekeliling organisme.
Penelitian fungsi otak : pemetaan dari dalam (inside)

Pioner investigasi perilaku refleks adalah Marshal Hall (1790-1857). Hall mengobservasi kepala
hewan yang dipenggal akan terus bergerak beberapa waktu ketika dia distimulasi ujung
syarafnya. Dia menyimpulkan tingkat perilaku berbeda muncul dari bagian saraf dan sistem saraf
yang berbeda.
Hall juga mengemukakan bahwa gerakan sengaja tergantung pada cerebrum, gerakan refleks
pada spinal cord, gerakan tidak disengaja pada sitmulasi langsung otot-otot, dan gerakan
pernapasan pada medulla.
Penelitian Pierre Flourens (1794-1867), secara sistematis dengan
cara merusak bagian otak dan spinal cord merpati dan
mengobservasi konsekuensinya. Flourens menyimpulkan bahwa
cerebrum mengontrol proses mental yang lebih tinggi, bagian otak
tengah (midbrain) mengontrol refleks visual dan auditori, cerebellum
mengontrol koordinasi, dan medulla mengendalikan detak jantung,
pernapasan, dan fungsi vital lainnya.
Metode eksperimen dalam mempelajari otak
Penemuan Hall dan Flourens berimplikasi pada pentingnya penggunaan metode extirpation : teknik
untuk menentukan fungsi bagian otak tertentu seekor hewan dengan cara merusaknya (memisahkan
atau menghancurkan) dan mengobservasi perilaku yang terjadi sebagai akibat dari perubahan
tersebut.
Metode klinis : dikembangkan oleh Paul Broca (1861). Broca memperformakan autopsi mayat laki-
laki yang beberapa tahun tidak mampu berbicara secara jelas. Pengujian klinis menunjukkan sebuah
lesi pada konvulasi (lilitan) frontal ketiga pada hemisper kiri cerebral cortex. Broca memberikan label
pada ranah ini otak pusat speech (kemampuan bicara), yang dikenal dengan area Broca.
Stimulasi elektrik : teknik mempelajari otak yang pertama dipromosikan oleh Gustav Fritsch dan
Eduard Hitzig tahun 1870. Teknik meliputi penggunaan aliran listrik elektrik lemah/kecil untuk
mengeksplor cerebral cortex. Mereka menemukan stimulasi area korteks tertentu pada kelinci dan
anjing yang menghasilkan respon motorik, seperti pergerakan kaki depan dan belakang.
Perkembangan peralatan elektronik canggih yang meningkat membuat stimulasi elektrik jadi teknik
produktif dalam mempelajari fungsi otak.
Penelitian fungsi otak : pemetaan dari luar (outside)

Dokter Franz Josef Gall (1758-1828), membedah otak hewan dan manusia yang mati. Hasil kerjanya
mengkonfirmasi eksistensi putih – abu-abu dalam otak, serabut/urat saraf menghubungkan tiap sisi
otak ke sisi yang berlawanan di spinal cord, dan serabut/urat tersebut menghubungkan setengah
otak.
Informasi kecakapan otak
Mengenai ukuran otak, studinya pada hewan-hewan menunjukkan kecenderungan untuk spesies dengan
otak yang lebih besar menampakkan perilaku yang lebih intelijen daripada spesies otak yang lebih kecil.
Ketika menginvestigasi bentuk otak, Gall membuat spekulasi kontroversial. Dia menemukan pergerakan
yang disebut cranioscopy, yang kemudian dikenal sebagai phrenology, bentuk tempurung kepala/tengkorak
orang menandakan karakteristik intelektual dan emosinya.
Pemikiran Helmholtz (1821-1894)
Dia menekankan pendekatan mekanistik dan deterministik, mengasumsikan human sense
organs berfungsi seperti mesin. Dia menggunakan analogi teknik, seperti membandingkan
transmisi impuls saraf ke operasi (cara kerja) telegraf.
Fokus pada penelitian pergerakan mata manusia, kebutaan warna, masalah pendengaran,
bahkan menemukan ophthalmoscope (alat yang digunakan untuk memeriksa retina mata).
Helmholtz juga berkontribusi secara tidak langsung pada penemuan telegraf nirkabel dan radio.
Implikasi pemikiran Helmhotz pada
psikologi
Investigasi pada kecepatan impuls saraf dan penelitian tentang vision dan hearing.
Dia menyediakan pengukuran empiris tingkat konduksi dengan rating stimulasi saraf motorik otot di
kaki katak. Dia menghasilkan gerakan itu dapat direkam (kecepatan konduksi ternyata tidak instan,
pikiran dan gerakan saling mengikuti dalam interval waktu yang dapat diukur dan tidak muncul
secara simultan).
Studi vision nya berpengaruh. Investigasi otot mata eksternal dan mekanismenya melalui otot mata
internal yang fokus pada lensa (teori penglihatan warna Young-Helmholtz).
Riset mengenai pendengaran : persepsi nada, hakikat keselarasan dan ketidakselarasan, dan masalah
resonansi.
Bidang terapan riset ilmiah. Dia berpandangan bahwa sains bukan hanya akumulasi data, tapi
pertumbuhan inti pengetahuan adalah masalah praktik. Berpengaruh ke pendekatan fungsionalis,
metode psikofisik (sebagaimana yang nanti dikemukakan Fechner).
Ernst Weber (1795-1878)
Riset utama : fisiologi organ-organ indera, khususnya berkaitan dengan skin sense dan muscular
sensation.
Kontribusinya pada psikologi : penentuan keakuratan diskriminasi two-point skin, yaitu jarak antara 2
point yang harus direntangkan sebelum subjek melaporkan perasaan 2 sensasi yang berbeda.
Subjek diminta untuk melaporkan apakah merasakan 1 atau 2 titik yang menyentuh kulit mereka.
Ketika 2 titik stimulasi didekatkan, subjek melaporkan sensasi tersentuh (merasakan sentuhan) hanya
pada 1 titik (two-point threshold).
Awal pendemonstrasian konsep threshold (titik efek psikologis mulai dihasilkan). Diaplikasikan pada
bahasan kesadaran (pada titik di mana ide-ide tak sadar dalam pikiran menjadi sadar)
Juga konsep just noticeable difference : perbedaan paling kecil yang terdeteksi antara 2 stimulus fisik
(hukum kuantitatif pertama dalam psikologi).
Penemuannya berkaitan dengan kemampuan subjek membedakan berat suatu benda lebih akurat
bila mereka mengangkat bebannya sendiri dibandingkan benda diletakkan di tangan mereka (sensasi
otot /muscular sensation berkontribusi pada kemampuan ini).
Gustav Theodor Fechner (1801-1887)
Mind and body : hubungan kuantitatif (hubungan kuantitatif antara sensasi mental dan material
stimulus)
Peningkatan intensitas stimulus, tidak menimbulkan peningkatan satu banding satu dalam
intensitas sensasi.
Contoh penambahan suara denting 1 bel ke 1 bel yang berbunyi memproduksi peningkatan
lebih besar sensasi daripada menambah 1 bel ke 10 bel yang sudah berbunyi.
Implikasinya, jumlah sensasi (kualitas mental) tergantung pada jumlah stimulation (kualitas fisik).
Untuk mengukur perubahan dalam sensasi, perlu mengukur perubahan stimulasi.
Sumbangan Pemikiran Fechner

A. Dua cara mengukur sensasi


1. Dapat ditentukan apakah stimulus ada atau tidak, terasa atau tidak
(ditangkap atau tidak oleh indera)
2. Dapat diukur intensitas stimulus yang dilaporkan subjek ketika sensasi
pertama terjadi/muncul (absolut threshold of sensitivity)
Absolut threshold of sensitivity : titik intensitas (sensitivitas) yang di
bawahnya tidak ada sensasi yang dilaporkan/dideteksi dan diatasnya
sensasi dapat dilaporkan/dideteksi.
Lanjut…
Gagasan Fechner berguna ketika subjek dapat menentukan jarak total antara nilai-nilai
stimulus dan nilai-nilai sensasi yang dihasilkan (ambang diferensial intensitas).
Ambang diferensial intensitas : jumlah terkecil perubahan pada sebuah stimulus yang
dapat memunculkan perubahan pada sensasi.
Misal seberapa besar sebuah beban harus dinaikkan beratnya agar subjek merasakan
perubahannya ?
1 : Mengukur seberapa besar intensitas berat beban harus dikurangi
2 : Mengubah berat objeknya sampai pada nilai yang lebih rendah dan mengukur
kembali ukuran ambang diferensialnya.
◦ Apabila setiap pengurangan berat setara secara subjektif deengan setiap pengurangan
lainnya, jeda waktu kapan berat harus dikurangi (angka just noticeable difference)
dapat dianggap sebagai ukuran objektif terhadap besaran subjektif sensasi.
B. Metode psikofisik
Psikofisika : studi ilmiah tentang hubungan antara proses-proses mental dan fisik. Di antaranya
eksperimen mengangkat beban, pencahayaan visual, jarak visual, dan jarak taktil.
Metode psikofisik : studi saintifik antara proses mental dan fisik.
1) Metode average error atau adjustment: subjek menyesuaikan variabel stimulus until they
perceive keseimbangan stimulus standar konstan. Setelah beberapa percobaan, nilai tengah
(rata-rata) dari perbedaan antara stimulus standar dengan penetapan stimulus variabel yang
dibuat subjek merepresentasikan error dari observasi.
◦ Di psikologi : mengukur waktu reaksi dan pembedaan visual dan auditori.

2) Metode constant stimuli : 2 stimulus konstan, bertujuan mengukur perbedaan stimulus yang
menghasilkan proporsi penilaian benar.
◦ Contoh penilaian perubahan standar berat tubuh, perubahan yang dirasakan ketika mengangkat beban.
Pertama kali diberi beban 100gr, kemudian diberi beban 84, 108 gr. Subjek diminta membandingkan dengan
beban pertama.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai