Anda di halaman 1dari 1

Logika artifisialis Logika Ilmiah atau Logika Artificialis Beranjak dari kelemahan logika alamiah yang hanya mampu

menyelesaikan masalah yang sangat sederhana dan pengetahuan manusia terbatas maka manusia harus mempunyai logika ilmiah yang dapat menyelesaikan masalah yang menuntut manusia untuk memiliki pengetahuan dan cara berpikir nalar sehingga segala sesuatu yang dilakukan dan keputusan yang diambil benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dan terhindar dari kesalahan. Logika ilmiah diperoleh dari dengan mempelajari dan menguasai hukum- hukum, patokan-patokan yang lurus yang kemudian diterapkan secara terus-menerus agar terhindar dari kekeliruan. Logika artificialis, Yaitu kaidah-kaidah yang merupakan ajaran-ajaran tentang berfikir benar, tetapi menut teradisi Aris Toteles yang merumuskan ilmu tenntang kaidah-kaidah berfikir benar dan secara sistimatis. Misalnya : manusia di hadapkan kepada problema-problema yang sulit di pecahkan. Logika Artificialis. Meskipun secara potensial semua manusia sudah memiliki kemampuan menggunakan logika, namun terkadang juga sesat, bila memikirkan masalah-masalah yang agak rumit. Untuk menolong manusia dalam berpikir agar tidak sesat, maka manusia membuat logika buatan (artificialis). Jadi lahirnya logika artificialis sekurang-kurangnya ada dua penyebab, yaitu : a. Kemampuan berlogika secara alami yang sangat terbatas. b. Permasalahan yang dihadapi manusia yang semakin kompleks. Logika artificialis terbagi 2, yaitu : 1. Logika Formal (logic) atau logika Minor. Mempelajari asas-asas, kaidah-kaidah, aturan-aturan atau hukum-hukum berpikir yang harus ditaati, agar supaya kita berpikir dengan tepat/benar dan mencapai kebenaran. 2. Logika Material atau logika Mayor. Mempersoalkan isi materi pengetahuan dan bagaimana caranya mempertanggungjawabkan isi pengetahuan itu. Dengan demikian mempelajari tentang: a. Sumber-sumber dan asalnya pengetahuan. b. Alat-alat pengetahuan. c. Proses terjadinya pengetahuan d. Kemungkinan-kemungkinan dan batas-batas penjelajahan pengetahuan e. Metode ilmu pengetahuan f. Kebenaran dan kekeliruan dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai