Anda di halaman 1dari 5

WARGA NEGARA DI ERA TEKNOLOGI DIGITAL (NETIZEN)

Generasi Digital

Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi saat ini banyak mempengaruhi


berbagai aspek kehidupan manusia. Penggunaan internet dan media sosial di Indonesia selalu
meningkat setiap tahun. Kemampuangenerasi digital adalah untuk memilah mana konten
informasi yang positif dan mana yang tidak. Selain konten yang negatif, dengan teknologi
informasi juga memungkinkan generasi muda mengakses hal-halpositif yang bisa menjadi
inspirasi pengembangan diri dan lingkungan. Beberapa teori generasi digital natives menurut
para ahli :

1. Menurut Prensky (2001), salah satu penggagas teori generasi digital natives,
menyebutkan karakteristik digital natives, adalah generasi yang lahir pada era 1980
dan sesudahnya, yaitu generasi yang lahir pada lingkungan teknologi digital. Generasi
digital natives, sebagai generasi dengan aktivitas yang melekat pada penggunaan
komputer, dan mengganggap teknologi digital menjadi bagian tak terpisahkan dari
kehidupannya. Karakteristik lainnya generasi ini sangat menikmati games online,
keinginan untuk selalu terhubung dengan internet setiap saat, menciptakan konten-
konten dan membagikannya kepada orang lain, kemudian, sangat aktif dalam media
sosial.
2. Generasi digital natives disebut juga sebagai the native gadget yang lahir pada abad
digital (Brynko, 2009; Prensky, 2001), artinya lebih banyak menggunakan gadget
untuk beraktivitas dalam kesehariaan.

Berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan generasi digital natives merupakan


generasi yang dilingkupi dengan lingkungan berbasis teknologi, bekerja dengan cara
multitasking, menyukai suatu permainan yang interaktif, , ingin segera mendapatkan
informasi secara instan, cepat, tanpa harus membaca informasi secara detail, mencari
informasi dominan pada sumber-sumber yang tersedia online, disbanding sumber informasi
yang disediakan perpustakaan.

Ada beberapa cirri generasi digital yang membedakan dengan generasi sebelumnya :

 Bebas, tidak mau terkekang. Mereka cenderung hidup dalam kebebasan digital, ,
mereka menuntut rentang kebebasan yang lebih. Contoh: ketika di sekolah dan di
rumah, mereka memilih berinteraksi di media sosial sebagai ruang-ruang baru yang
mereka kuasai.
 Cepat, enggan menunggu. Contoh :Ketika ada keadaan yang memaksa mereka untuk
menunggu maka mereka akan beralih pada kegiatan lain seperti mendengarkan musik,
bermain games dan lainnya.
 Mencari, bukan menunggu instruksi. Mereka tidak suka diajari, Mereka lebih
memilih belajar dengan mencari sendiri konten di dunia digital. Mereka mencari
dengan browsing dan cari video tutorial di youtube dan belajar sendiri.
 Unggah, bukan hanya unduh. Perkembangan teknologi web 2.0 memungkinkan
siapa pun dapat mengunggah konten. Dampaknya, mereka bukan hanya mengunduh
tapi juga mengunggah konten. Mereka akan merasa tidak eksis bila tidak mengunggah
konten di internet.

Etika Berselancar di Internet ( Jejak Digital )

Jejak digital adalah segala rekaman jejak perjalanan seseorang yang terekam melalui
aplikasi smartphone seperti GPS, media sosial, bahkan email. Keseluruhan data digital yang
membentuk jejak digital merupakan yang tersimpan di komputer maupun yang tersimpan
online. Hadirnya Internet di dalam kehidupan manusia sangat memudahakan untuk
menjalankan kehidupan antar individu , Sebagai contoh surat menyurat yang dulunya harus di
kirim melalui kantor pos sekarang sudah bisa dilakukan hanya duduk dan mengetikkan surat
tersebut melalui sebuah komputer, karena hal itulah perlu diperhatikan pula pentingnya etika
dalam dunia internet yang akan dijabarkan sebagai berikut :

1. Perlu diketahui bahwa para pengguna internet berasal dari berbagai negara yang
berbeda di seluruh dunia yang tentunya memiliki adat , budaya, bahasa yang berbeda -
beda.
2. Pengguna internet tidak diharuskan menunjukkan identitas aslinya atau biasa disebut
anonymouse dalam berinteraksi di dunia maya.
3. Internet sudah menyediakan berbagai macam fasilitas - fasilitas yang digunakan untuk
memudahkan para pengguna internet. Tetapi ada juga para pengguna internet yang
malah menggunakan fasilitas tersebut untuk melakukan keisengan ataupun hal yang
kurang baik yang dapat merugikan pengguna internet lainnya.
4. Perlu diperhatikan juga pengguna internet semakin lama maka akan semakin banyak
para penghuni baru yang berada di dunia maya tersebut

Contoh etika dalam berinternet yaitu Netiket atau Nettique merupakan suatu etika
berkomunikasi dalam penggunakan internet.

 Nettiquette pada one to one communications yaitu para pengguna yang melakukan
sebuah komunikasi secara face to face dalam internet malalui sebuah email elektronik
 Nettiquette pada one to manny communications yaitu seorang pengguna internet dapat
melakukan sebuah komunikasi dengan banyak orang pengguna internet sekaligus.
 Dalam perkembangan internet ini diberikannya sebuah fasilitas dan berbagai macam
layanan yang baru biasanya disebut layanan informasi atau service information

Karena seiring berkembanganya jaman terdapat pelanggaran pelanggaran etika dalam dunia
internet atau dunia cyber yang dapat merugikan para pengguna internet lainnya

 Seperti etika yang berada dalam kehidupan di masyarakat sanksi yang didapat dari
para pelanggara biasanya berupa sanksi sosial
 Sanksi sosial biasanya berupa teguran , nasehat - nasehat atau bahkan bisa dikucilkan
dalam masyarakat
 Begitu juga dengan pelanggar -pelanggar dalam dalam etika penggunaan internet ,
sanksi yang di terima jika melanggar etika atau norma -norma yang berlaku yaitu
berupa teguran atau dikucilkan dalam kehidupan dalam dunia internet tersebut.

Etika buruk yang melanggar norma - norma dan aturan dalam penggunaan internet adalah :

 Jangan melakukan hal hal yang dapat merugikan para pengguna internet lainnya
 Jangan memberi komen atau saran - saran yang kurang menenakkan di hati
 Jangan melakukan penyadapan informasi pengguna internet lainnya
 Melakukan transaksi yang dilarang oleh pemerintah seperti narkoba , barang illegal
atau yang lainnya
 Menyebarkan video porno yang dapat merugikan para korban
 Melakukan tidak kriminal dalam internet atau biasa disebut cyber crime

Etika yang baik dalam penggunaan internet yaitu :

 Mematuhi hukum - hukum atau norma - norma yang berlaku dalam dunia internet
 Tidak melakukan hal hal yang dapat merugikan para pengguna internet lainnya
 Tidak meyebarkan privasi orang lain
 Memberi saran atau komen yang baik
 Mengakses hal -hal yang baik dan bersifat tidak dilarang
 Tidak melakukan seruan atau ajakan ajakan yang sifatnya tidak baik
 Memberikan informasi - informasi yang baik dan berguna bagi para pengguna internet
lainnya

Inti dari hal Etika dalam pengguna internet adalah tidak melakukan hal hal yang buruk dalam
penggunaan internet maka dari itu kita sendiri yang dapat mengubah dan memperbaiki hal hal
yang berhubungan dengan etika buruk agar kedepannya memberi manfaat dalam kehidupan
bermasyarakat dan dunia berinternet.

Internet Sebagai Peluang dan Ancaman

1. Peluang
Internet merupakan singkatan dari Interconnected Network. Jika diterjemahkan secara
langsung berarti jaringan yang saling terhubung. Internet adalah gabungan jaringan
komputer di seluruh dunia yang membentuk suatu sistem jaringan informasi global.
Internet dapat menjadi sesuatu yang menguntungkan dan juga menciptakan berbagai
peluang.
a. Menjadi seorang blogger/penulis hanya dengan mengupload didalam web
b. Menjadi admin media sosial juga membuahkan hasil, jangankan artis, pengguna
media sosial yang hanya memposting hal lucu atau berita juga dapat menerima
berbagai tawaran seperti endorse-an.
c. Membuka toko online. Terlebih di masa pandemi, sebagian orang lebih memilih
berbelanja secara online. Selain itu, toko online sendiri tidak perlu mengeluarkan
biaya operasional
d. Pihak kepolisian lebih mudah mengakses atau menyelidiki beberapa kasus dengan
adanya internet.
e. Para pengguna internet dapat mengunggah beberapa konten yang menarik dan
kreatif, sehingga dapat dilirik dan di tonton oleh masyarakat serta membuahkan
hasil jika konten tersebut banyak yang melihatnya

2. Ancaman

Akses internet dan kebebasan berekspresi secara online adalah hak asasi manusia. Hal
itu tertuang dalam resolusi Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) di Jenewa beberapa bulan lalu. Dalam resolusi itu disebutkan bahwa
hak asasi manusia di internet harus dilindungi sama seperti di dunia nyata. Di lain sisi,
terdapat sejumlah bentuk ancaman kebebasan di internet.
a. Pemblokiran dan penyaringan yang semena-mena pada konten di
Internet
Aksi pemblokiran atau penyaringan yang dilakukan negara harusnya
transparan. Harus ada penjelasan pada website yang terkena pemblokiran
tentang alasan mereka diblokir. Jika ingin memblokir konten, maka harus
dilakukan oleh otoritas pengadilan yang kompeten atau badan yang
independen.
b. Kriminalisasi
Ekspresi di internet seringkali dikriminalisasi. Misalnya seperti, tindakan
criminal secara verbal atau sederhananya “bullying”. Dan juga, pertemuan
beberapa orang secara online yang berujung dengan penculikan, pembunuhan,
dan yang lainnya
c. Pemutusan akses Internet atas dasar hukum HaKI
Negara juga telah melakukan tindakan pemutusan akses Internet secara
menyeluruh. Negara-negara untuk membatalkan atau memperbaharui hukum
hak cipta intelektual yang ada yang memperbolehkan pemutusan hubungan
pengguna dari akses Internet, dan untuk meninggalkan hukum seperti itu.
d. Cyber-attack
Website milik organisasi hak asasi manusia, pengguna blog yang kritis, dan
individu atau organisasi lain yang menyebarkan informasi yang
mempermalukan negara atau penguasa kini menjadi target cyber-attacks.
e. Hak privasi dan data kurang dilindungi
Ketika pengguna dapat menikmati kebebasan di internet, negara dan pelaku
swasta mempunyai akses pada teknologi untuk mengawasi dan
mengumpulkan informasi tentang kegiatan dan komunikasi para individu di
internet. Praktek-praktek tersebut dapat melanggar privasi hak para pengguna
Internet, dan mengganggu rasa percaya diri dan keamanan orang di Internet,
sehingga menghambat arus bebas informasi dan ide-ide online

Hoax dan Ujaran Kebencian


Hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah
benar adanya.Sedangkan Ujaran kebencian (hate speech) bisa berarti tindakan komunikasi
yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun
hinaan kepada individu atau kelompok yang lain.

Media sosial menjadi wahana baru berekspresi dan beropini yang memungkinkan
orang berbicara maupun menulis secara bebas ke publik tentang apa saja. Efek lain yang
ditimbulkan munculnya fenomena baru seperti ujaran kebencian, penipuan online, berita
bohong, dan sejenisnya. Peredaran informasi yang saat ini begitu sangat luas juga didorong
dengan adanya kemajuan di bidang teknologi informasi.Kondisi tersebut bisa menjadi
peluang positif namun juga bisa menjadipeluang yang mampu menciptakan disintegrasi
bangsa. Pada awalnya alat komunikasi tersebut dipergunakan dengan tujuan untuk
mempermudah komunikasi, akan tetapi pada kenyataannya melalui alat komunikasi yang
menyebarkan berita bohong hoax dan ujaran kebencian, masyarakat menjadi mudah tersulut
emosi bahkan terpecah belah satu sama lain. Faktor utama yang menyebabkan informasi
palsu (hoax) mudah tersebar di Indonesia adalah karakter masyarakat Indonesia yang dinilai
belum terbiasa berpendapat atau berdemokrasi secara sehat. Kegaduhan yang terjadi di media
online semacam itu kerap kalimenggunakan sentimen identitas yang bermuara pada hujatan
dan kebencian dan karenanya dapat melunturkan semangat kemajemukan yang menjadi
landasan masyarakat dalam berbangsa. Pada akhirnya konsep tentang kebhinekaan
mengalami dekonstruksi oleh argumen-argumen yang ikut dibentuk melalui media sosial.

Cara mencegah berita hoax :

1. Berhati-hatilah dengan judul yang provokatif


2. Cari tahu keaslian alamat situs laman
3. Periksa keaslian berita dengan mencari tahu asal sumbernya

Contoh Hoax di era digital saat ini :

1. Makan bawang putih bisa cegah COVID-19


2. Thermo gun merusak otak
3. Mandi air panas bisa bunuh virus
4. Upah Minimum Dihapuskan
5. Upah Dihitung Per Jam
6. Cuti Dihilangkan
7. Perusahaan Bebas Melakukan PHK Sepihak

Anda mungkin juga menyukai