1. Nurhan
2. Raji Herman
3. Rizal Aidi Fahruji
AMUNTAI
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
ni’mat yang tak terhingga kepada kita semua. Shalawat serta salam selalu kita
curahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang mana telah
membawa kita dari alam gelap gulita menuju alam yang penuh dengan cahaya
iman dan ihsan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok yang
berupa makalah. Yang mana diharapkan dapat memberikan manfaat dan dapat
mendukung perkembangan pembelajarn mengenai “Filsafat Abad Modern” yaitu
pada mata kuliah Filsafat Umum yang di ampu oleh Bapak Drs. H.Ramlan
Thalib M.M.Pd yang mana telah diselesaikan tepat pada waktunya.
Harapan penulis, semoga makalah ini memberikan manfaat yang berarti
bagi pembaca pada umumnya dan bagi penyusun pada khususnya. Tiada gading
yang tak retak, kritik yang membangun sangat penulis harapkan untuk kebaikan di
kemudian hari.
10 Oktober 2019
Kelompok 10
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
A. KRITISISME.........................................................................................2
B. NEO KANTIANISME...........................................................................2
C. POSITIVISME.......................................................................................3
D. PRAGMATISME..................................................................................4
A. KESIMPULAN ....................................................................................7
B. SARAN.................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah lahirnya Kritisisme ?
2. Bagaimana sejarah lahirnya Neo Kantianisme ?
3. Bagaimana sejarah lahirnya Positivisme ?
4. Bagaimana sejarah lahirnya Pragmatisme ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kritisisme
Aliran ini muncul abad ke-18. Suatu zaman baru dimana seorang ahli pikir
yang cerdas mencoba menyelesaikan pertentangan antara rasionalisme dan
empirisme. Zaman baru ini disebut zaman Pencerahan (Aufklarung). Zaman
pencerahan ini muncul dimana manusia lahir dalam keadaan belum dewasa
(dalam pemikiran filsafatnya). Akan tetapi, setelah Kant mengadakan
penyelidikan (kritik) terhadap peran pengetahuan akal. Setelah itu, manusia
terasa bebas dari otoritas yang datangnya dari luar manusia, demi kemajuan
atau peradaban manusia.
B. Neo Kantianisme
Neo Kantanisme berasal dari dua [2] kata Neo yang berarti baru, dam
Kant yang berarti nama filsuf yaitu Immanuel Kant. Dari penggabungan dua
kata tersebut Neo Kantianisme berarti kembali kepada Kant. Slogan “kembali
kepada kant” ini dicetuskan oleh Otto Liebman pada tahun 1965. Menurutnya
perhatian Kant kepada detailnya sebyah pengalaman merupakan hal yang
esensial.
C. POSITIVISME
Filsafat positivisme lahir pada abad ke-19, titik tolak pemikirannya apa
yang telah diketahui adalah yang factual dan yang positif. Sehingga
metafisika ditolaknya, maksud positif adalah segala gejala dan gejala jadi,
setelah fakta diperolehnya, fakta-fakta tersebut kita atur semacam asumsi
[proyek].
Positivisme adalah aliran filsafat yang berpangkal dari fakta yang positif
sesuatu yang di luar fakta atau kenyataan yang di kesampingkan dalam
pembicaraan filsafat dalam ilmu pengetahuan. Tokoh aliran positivisme adalah
vi
Pada tahap metafisis yaitu manusia hanya sebagai tujuan pergeseran dari tahap
teologis. Sifat yang khas adalah kekuatan yang tadinya bersifat adi kodrati
diganti dengan kekuatan-kekuatan yang mempunyai pengertian abstrak. Dan
pada tahap ilmiah/positif yaitu manusia telah mengetahui dan sadar bahwa
upaya pengenalan teologis dan metafisis tidak ada gunamya.
D. PRAGMATISME
itu senantiasa berubah, karena di dalam praktik, apa yang kita anggap
benar dapat dikoreksi oleh pengalaman berikutnya.
Nilai konsep atau pertimbangan kita, bergantung pada akibatnya, pada
kerjanya. Artinya bergantung pada keberhasilan perbuatan yang
disiapakan oleh pertimbangan itu. Pertimbangan itu benar bila bermanfaat
bagi pelakunya memperkaya hidup dan kemungkinan-kemungkinannya.
2. John Dewey (1859 M)
Sebagai pengikut filsafat pragmatisme, John Dewey menyatakan
bahwa tugas filsafat adalah memberikan pengarahan bagi perbuatan nyata.
Filsafat tidak boleh larut dalam pemikiran-pemikiran metafisis yang
kurang praktis, tidak ada faedahnya. Oleh karena itu, filsafat harus
berpijak pada pengalaman dan mengolahnya secara kritis.
Menurutnya tak ada satupun yang tetap. Manusia senantiasa bergerak
dan berubah. Jika mengalami kesulitan, segera berpikir untuk mengatasi
kesulitan itu. Oleh karena itu, berpikir merupakan alat (instrumen) untuk
bertindak. Kebenaran dari pengertian dapat ditinjau dari berhasil-tidaknya
memengaruhi kenyataan. Satu-satunya cara yang dapat dipercaya untuk
mengatur pengalaman dan untuk mengetahui artinya yang sebenarnya
adalah metode induktif. Metode ini tidak hanya berlaku bagi ilmu
pengetahuan fisika, melainkan juga bagi persoalan-persoalan sosial dan
moral.
Secara umum, pragmatisme berarti hanya idea yang dapat dipraktikkan
yang benar dan berguna. Idea-idea yang hanya ada di dalam idea (seperti
idea pada Plato, pengertian umum pada Socrates , definisi pada
Aristoteles), juga kebimibangan terhadap realitas objek indra (pada
Descartes), semua itu nonsense bagi pragmatisme. Yang ada ialah apa
yang real ada.
3. Charles Sanders Peirce
Charles mempunyai gagasan bahwa suatu hipotesis (dugaan
sementara/ pegangan dasar) itu benar bila bisa diterapkan dan
dilaksanakan menurut tujuan kita. Horton dan Edwards di dalam sebuah
ix
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
x
B. SARAN
Materi dalam makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
didalamnya baik dalam hal sistematika penulisan maupun isi. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.
DAFTAR PUSTAKA
xi
https://www.tongkronganislami.net › makalah-perkembangan-filsafat-mod...